Anda di halaman 1dari 31

PUISI

OLEH: Kelompok 6

Puisi Lama

Jenis Puisi

Puisi Baru

UnsurUnsur

Ciri-ciri

Bentuk

Puisi Lama
Parafrase puisi

Menulis puisi

Citraan

Ciri-Ciri
Anonim Terikat oleh aturan-aturan:
a. b. c. d. Jumlah baris dalam bait Jumlah kata dalam kalimat Rima Irama

Sastra Lisan

Unsur-Unsur dalam Puisi


Tema
pokok permasalahan yang menjadi dasar sebuah puisi

Bait
satu kesatuan dalam puisi yang terdiri dari beberapa baris

Rima
persamaan atau pengulangan bunyi

Irama
alunan yang tercipta oleh kalimat yang berimbang, selingan bangun kalimat, dan panjang pendek serta kemerduan bunyi.

Rasa arti emosional. Marah, sedih, kecewa, senang, dll. contoh: Pada suatu hari nanti Jasadku tak akan ada lagi Tapi dalam bait-bait sajak ini Kau tak akan kurelakan sendiri Amanat pesan yang disampaikan oleh pengarang Diksi pilihan kata yang tepat. Keberhasilan puisi dicapai dengan memilih kata yang tepat. Citraan suatu kata atau kelompok kata yang digunakan untuk menggunakan kembali kesan-kesan panca indera kita.

Kata kata konkret kata-kata yang jika dilihat secara denotatif sama, tapi dalam konotatif tidak sama. Tergantung pada situasi dan pemakainya. Gaya bahasa cara mengungkapkan pikiran melalui kata-kata a. Pleonasme : majas yang menggunakan kata-kata berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata contoh: tinggi meninggi, masuk kedalam b. Hiperbola : majas yang mengandung pernyataan yang berlebih-lebihan dengan maksud untuk memperhebat, meningkatkan kesan, dan daya pengaruh contoh : dinginnya malam terasa menusuk tulang c. Personifikasi : majas yang menbandingkan benda-benda mati seolah hidup contoh : angin berbisik menghembuskan kedamaian

d. Tautologi : majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam kalimat, kadang pengulangan kata menggunakan sinonim. contoh : seharusnya kita hidup rukun, akur, bersaudara e. Pararelisme : pengungkapan dengan kata, frase, atau klausa yang sejajar contoh : cinta adalah pengertian cinta adalah kesetiaan cinta adalah pengorbanan f. Paradoks : majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada contoh : aku merasa sendirian di tengah kota yang ramai ini

Bentuk
Mantra Bidal Pantun Talibun Gurindam Seloka Syair Kitah Gazal Nazam RubaI Masnawi Karmina

Mantra
Puisi yang berisi puji-pujian terhadap sesuatu yang gaib atau dikeramatkan. Diucapkan secara lisan oleh pawang atau dukun ketika diadakan upacara keagamaan. Contoh :

Hai Tok Mambang Putih, Tok Mambang Hitam Yang diam di bulan dan matahari .

Bidal
Digunakan untuk mengungkapkan sesuatu Menggunakan bahasa kiasan Terbagi lima:
a. b. c. d. e. Pepatah Tamsil Kiasan Perumpamaan Pameo

Contoh:
Pepatah Tamsil
Malu bertanya sesat di jalan Sesal dulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna
Tua-tua keladi, makin tua makin jadi Keras-keras kersik, kena air lembut juga Makan tangan Buah hati

Kiasan

: makan keuntungan besar : orang yang paling dicintai

Perumpamaan
Pameo

Bagai bulan dengan ketitiran Bagai ular melata di tempat licin

Lagak Padang orang Betawi Bual anak Deli

Pantun
Terdiri dari empat baris dalam satu bait Baris pertama dan kedua disebut sampiran Baris ketiga dan keempat disebut isi Berima ab-ab

Contoh :

Kalau tuan mandi ke hulu Ambillah saya bunga kamboja Kalu tuan mati dahulu Nantikan saya di pintu surga

Sampiran Isi

Talibun
Jumlah baris tiap bait lebih dari empat Jumlah baris tiap bait selalu genap Contoh : Selasih di rimba jambi Rotan ditarik orang pauh Putus akarnya di jerami Kasihpun baru dimulai Tuan bawa berjalan jauh Itu menghina hati kami

Sampiran

Isi

Gurindam
Tiap bait terdiri dari dua baris Berima a-a Bertema nasihat, hal-hal yang mendidik, dan masalah agama Berasal dari India
Contoh :

Barangsiapa meninggalkan sembahyang Seperti rumah tiada bertiang Barangsiapa meninggalkan zakat Tiadalah hartanya beroleh berkat

Seloka
Disebut juga pantun berkait, pantun berbingkai, pantun berantai Kalimat kedua dan keempat pada bait pertama diulang kembali menjadi kalimat pertama dan ketiga bait berikutnya.

Contoh :
Seganda gugur di halaman Daun melayang masuk kulah Dengan adinda minta berkenalan Rindunya bukan ulah-ulah Daun melayang masuk kulah Batang berangan di tepi paya Rindunya bukan ulah-ulah Jangan tuan tidak percaya

Syair
Terdiri dari empat baris dalam satu bait Berima aa-aa Contoh :

Diriku hina amatlah malang Padi ditanam tumbuhlah lalang Puyuh disangkar jadi belalang Ayam ditambat disambar elang

Kitah
Puisi arab yang berisi nasihat-nasihat
Contoh :

Jikalau dalam tanah pada ikwal sekalian Tiadakah kudapat bedakan pada antara rakyat dan sultan

Gazal
Puisi Arab yang berisi cinta kasih Contoh :

Kekasihku seperti nyawapun adalah terkasih dan mulia juga Dan nyawaku pun, mana dari pada nyawa itu jauh ia juga ..

Nazam
Puisi Arab yang bercerita tentang hamba sahaya, sultan, pangeran, raja, atau bangsawan istana
Contoh :

Bahwa bagi raja sekalian Hendaklah ada menteri demikian ..

Rubai
Puisi Arab yang berkaitan dengan nasihat Contoh :

Subhanallah apa hal segala manusia Yang tubuhnya dalam tanah jadi duli yang sia ..

Masnawi
Puisi Arab yang berisi puji-pujian tentang tingkah laku seseorang yang mulia Contoh :

Umar yang adil dengan perinya Nyawalah pun adil sama sendirinya .

Karmina
Disebut juga pantun kilat Terdiri dari dua baris Baris pertama sampiran, baris kedua isi

Contoh :

Memecah batu memakai gada Gunakan waktu selagi muda

Citraan Puisi
Defenisi gambaran angan (efek) dalam pikiran yang sangat menyerupai sesuatu yang dihasilkan pikiran, yang dapat ditangkap oleh indra. Tujuan memberikan gambaran yang jelas, untuk menimbulkan suasana yang khusus, untuk membuat gambaran dalam pikiran lebih hidup

Bentuk-Bentuk Citraan puisi


Citraan penglihatan Citraan pendengaran Citraan perabaan Citraan pengecapan Citraan penciuman

Sajak Putih
Bersandar pada tari warna pelangi Kau depanku bertudung sutra senja Di hitam matamu kembang mawar dan melati Harum rambutmu mengalun bergelut senda Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba Meriak muka air kolam jiwa Dan dalam dadaku memerdu lagu Menarik menari seluruh aku Hidup dari hidupku, pintu terbuka Selama matamu bagiku menengadah Selama kau darah mengalir dari luka Antara kita Mati datang tidak membelah Citraan penglihatan

Citraan penciuman
Citraan pendengaran

Citraan pendengaran

Menulis Puisi
Menentukan tema
Dasar sebuah puisi Dirumuskan dengan satu atau dua kata Harus tergambar dalam kata-kata yang membangun puisi tersebut Diksi harus mencakup pengertian kata-kata yang dipakai untuk mengungkapkan suatu gagasan dlm situasi yang tepat Diksi menuntut seseorang mampu membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan Miliki perbendaharaan kata yang luas

Memilih diksi

Menentukan gaya bahasa


Merupakan keistimewaan seorang penulis Setiap penulis memiliki gaya bahasanya sendiri Untuk menarik perhatian, pikiran, dan menggugah perasaan pembaca

Memparafrasekan Puisi
Tujuan
Mengungkapkan dan menjelaskan maksud puisi supaya jelas maknanya

Langkah-langkah
Beri tanda baca untuk memperjelas kalimat-kalimat puisi Menambah beberapa kata ke dalam baris-baris puisi untuk menemukan pertalian makna Menafsir kata bermakna konotatif dalam puisi Menuliskan kembali puisi dalam bentuk prosa

Kelompok 6 : M. Andika Ekaputra R. (21) M. Fachrurrozi (22) Nadia Imansari (23) Narita Ekananda A. R. (24)

Anda mungkin juga menyukai