Disusun oleh: Fany Gunawan (071005) Pembimbing: dr. Yan Edwin Bunde, Sp.THT-KL
equilibrium
Sistem somatokinetik
Sendi Otot
Sistem visual
Retina Otot bola mata
Telinga
Telinga Dalam
Sistem vestibular
Kanalis semisirkularis Otolith (utrikulus&saculus) Nervus vestibularis
Bag pendengaran
Labirin
Labirin tulang
3 Kanalis semisirularis Koklea Vestibulum Berisi perilimfa
Labirin membran
Bag membran dari kanalis semisirkularis Utrikulus Sakulus Berisi endolimfa
Kanalis Semisirkularis
Makula:
Berperan mengatur keseimbangan linier
Krista ampularis:
Berperan mengatur keseimbangan angular
2. Vertigo
Perasaan lingkungan sekitar berputar, padahal tidak.
3. Dysequilibrium
Perasaan bergoyang sehingga terjadi ketidakseimbangan saat berdiri/ berjalan
4. Light headedness
Sensasi melayang/mengambang.
Vertigo
Berasal dari bahasa Latin vetere = memutar Vertigo adalah perasaan berputar. Dapat disertai rasa mual, muntah, atau keringat dingin.
Klasifikasi (1)
Vertigo spontan Timbul tanpa pemberian rangsangan Rangsangan dari penyakitnya sendiri, co: penyakit Meniere (karena tekanan endolimfa ), labirintitis, dll. Vertigo posisi Timbul karena perubahan posisi kepala Perangsanagan pada kupula kanalis semisirkularis oleh debris/ kelainan servikal Vertigo kalori Vertigo yang disarakan pada pemeriksaan kalori
Klasifikasi (2)
Vertigo subjektif Perasaan di mana pasien merasa dirinya berputar atau benda-benda di sekelilingnya berputar
Vertigo objektif Adanya perasaan berputar disertai gejala yang dapat dilihat oleh pemeriksa, seperti jalan yang sempoyongan atau nistagmus.
Klasifikasi (3)
Vertigo
Vertigo vestibuler
Non Vestibuler
Rasa melayang, hilang keseimbangan Kontinyu (-)
Gangguan pendengaran
Gerakan pencetus Situasi pencetus
(+)/(-)
Gerakan kepala (-)
(-)
Gerakan objek visual Keramaian, lalu lintas
Onset
Derajat vertigo
Tiba-tiba
Berat
Perlahan
Biasanya ringan
Pola serangan
Pengaruh gerakan kepala
Paroksismal
(++) (++) Unilateral (+)
Konstan
(+)/(-) (+) Uni atau bilat (-)
Gejala otonom (mual, muntah, berkeringat) Lateralitas Gangguan pendengaran (tinitus, tuli) Gejala SSP
(-)
(+)
2. Sentral
TIA/infark batang otak Tumor fossa posterior Multipel sklerosis Epilepsi lobus temporalis Migrain basiler
3. Lainnya
Gangguan jantung, GI, toksin, obatobatan, hipotensi
Perifer
BPPV Fistula perilimfe Menire disease vestibular neuronitis labyrinthitis acustic neurinoma, toksisitas obat
Sentral
VB-TIA, aura epilepsi VB-TIA, aura migrain Migrain basiler stroke VB multipel sklerosis, degenerasi serebelum
19 vertigo
20 vertigo
Klasifikasi
(berdasarkan kanalis semisirkularis yang terlibat)
Posterior canal BPPV (85 95%) Horizontal canal BPPV (5 15%) Jarang:
Anterior canal BPPV Multiple canal BPPV Bilateral multiple canal BPPV
Etiologi
Idiopatik Infeksi Trauma kepala Degenerasi organ Kerusakan saat operasi labirin
22
Gejala
Onset tiba-tiba. Perasaan berputar akibat perubahan posisi kepala. Posisi yang memicu adalah
berbalik di tempat tidur pada posisi lateral, bangun dari tempat tidur, melihat ke atas dan belakang, dan membungkuk.
Diagnosis
Didasarkan pada anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan Fisik:
memprovokasi dan mengamati respon nistagmus yang abnormal dan respon vertigo dari kanalis semi sirkularis yang terlibat
Dix-Hallpike test, merupakan perasat yang paling sering digunakan Sidelying test, untuk menilai BPPV pada kanal posterior dan anterior Perasat Roll, untuk menilai vertigo yang melibatkan kanal lateral (horisontal).
Dix-Hallpike Test
Perasat Dix-Hallpike KANAN pada bidang kanalis semisirkularis (kss) anterior kiri dan kanal posterior kanan dan perasat DixHallpike KIRI pada bidang posterior kiri dan anterior kanan.
Optical Frenzels
Video Frenzels
Periode laten
Sidelying Test
Tes keseimbangan
Uji Romberg
Berdiri, lengan dilipat di dada atau di samping badan Fiksasi mata pada 1 titik, jarak 6m Jika pasien dapat berdiri dengan ayunan minimal, lanjutkan pemeriksaan dengan mata ditutup. Interpretasi:
Normal: dapat berdiri > 30 detik Lesi vestibuler: ayunan lebih sering saat mata tertutup
Sisi vestibuler yang terganggu adalah sisi di mana arah ayunan terbanyak ke sisi ybs.
Lesi proprioseptif: banyak ayunan baik saat membuka ataupun menutup mata
Tes Kalori
Pasien tidur terlentang fleksi 30o atau duduk ekstensi 60o Alirkan 5 ml air es selama 20 detik pada telinga. Ukur lama nistagmus yang terjadi. COWS (Cold Oppositte, Warm Same): nistagmus terjadi ke arah sisi telinga yang terkena
Tes Posturografi
Objektif dan kuantitatif Prinsip: visual dan proprioseptif diganggu sisa: vestibular Px berdiri:
(1) Mata terbuka tanpa alas busa (2) Mata tertutup, tanpa alas busa (3) Berdiri di atas alas busa 10 cm, mata terbuka (4) Mata tertutup dan berdiri di atas alas busa 10 cm
Terapi
The Canalith Repositioning Procedure (CRP) Bedah Medikamentosa: Vestibular suppresants
36
Canalithiasis vs Cupulolithiasis
Semont Maneuver
41
Tujuan: mengembalikan otolith dari kanalis semisirkularis lateral (horizontal) ke dalam utrikulus.
1 minggu kemudian,
Lakukan pemeriksaan kembali untuk memastikan otolith telah benar bersih dari kedua telinga.
Pembedahan
(jika CRT gagal)
Singular neurectomy
Pemotongan saraf yang menyampaikan inormasi dari ampula kanalis semisirkularis posterior ke otak.
Menieres Disease
Adalah penyakit dengan kumpulan gejala vertigo, tinitus, dan tuli yang berkaitan dengan hidrops endolimfe.
Normal
Meniere's disease
Etiologi
Produksi berlebih / retensi endolimf Abnormalitas anatomis, seperti hipoplasia vestibular aqueduct Genetik (autosomal dominan) Infeksi virus
Patofisiologi
Peningkatan tekanan hidrostatik pada ujung arteri Berkuranganya tekanan osmotik di dalam kapiler Meningkatnya tekanan osmotik ruang ekstrakapiler Jalan keluar sakus endolimfatikus yang tersumbat
Gejala
Trias:
Vertigo Tinitus (kadang menetap, meskipun di luar serangan) Tuli sensorineural terutama nada rendah
Serangan pertama sangat berat (disertai muntah). Berlangsung beberapa hari sampai minggu. Serangan selanjutnya lebih ringan.
Serangan vertigo berulang Fluktuasi pendengaran berupa tuli sensorineural dan/atau tinitus. Singkirkan kemungkinan tumor akustik.
Tidak ada penyakit lain yang bisa menyebabkan perbaikan dalam tuli sensorineural, kecuali Menieres disease.
Tes Gliserin
Cara: Pasien meminum gliserin 1,2 ml/kgBB setelah diperiksa tes kalori dan audiogram. 2 jam kemudian dilakukan kembali pemeriksaan. Hasilnya dibandingkan dengan sebelum pemeriksaan. Interpretasi: Perbedaan bermakna adanya hidrops endolimfe.
ENG: 7 derajat per detik Audiogram: 10 dB
Terapi
Diet rendah garam (< 1 2 gram per hari) Medikamentosa
Obat hipnotik sedatif (u/ menekan gejala)
Prometasin, diazepam
Operatif
Terapi ablasi sel rambut vestibuler dengan injeksi intratimpani gentamisin Endolimfatik shunt Kokleosakulotomi
Etiologi
Diduga infeksi virus Reaktivasi virus herpes simpleks 1 pada ganglia vestibularis
Gejala
Dimulai dengan tanda infeksi virus (demam tinggi, nyeri sendi, malaise). Vertigo terjadi beberapa hari kemudian, mendadak, cukup berat, disertai muntah. Rasa penuh di telinga. Tanpa gangguan koklear (tinitus, penurunan pendengaran). Dapat menetap untuk beberapa hari.
Terapi
Self-limiting disease Bedrest Obat-obatan simptomatis
Vestibular suppresants Antiemetik
Vitamin Antiviral bila ada tanda-tanda infeksi virus Kortikosteroid (u/ menekan inflamasi)
Labirintitis
Peradangan pada labirin (koklea dan kanalis semisirkularis)
Etiologi
Infeksi telinga tengah Obat ototoksik -Aminoglycosides -Vancomycin -Erythromycin -Barbiturates -Phenytoin -Furosemide -Quinidine -Salicylates -Alcohol Kolesteatom fistula labirin
Gejala
Melibatkan sistem koklear dan vestibular. Onsetnya tiba-tiba. Gejala serupa dengan neuritis vestibularis, namun disertai gangguan pendengaran (tinitus dan penurunan pendengaran). Dapat menetap untuk beberapa hari. Trias gejala:
Vertigo, tinitus, tuli.
Terapi
Atasi etiologinya
Antibiotika Hentikan obat ototoksik
Habituation exercises
untuk memprovokasi gejala dan selanjutnya mengurangi respon negatif vestibular dengan pengulangan. Contohnya adalah latihan Brandt-Daroff.
Functional retraining
Latihan kontrol sikap tubuh, relaksasi, dan latihan keseimbangan.
Promethazin (Phenergan)
Dose
Adverse Reactions
sedating
25-50 mg q 4-6h
Lorazepam (Ativan)
0.5 mg BID
mildly sedating
Clonazepam
0.5 mg BID
mildly sedating
same as Meclizine sedating
Antiemetics Drugs
Granisetron
Adverse Reactions
Pharmacologic Class
5HT3 antagonist
headache sedation sedating Precautions in glaucoma, prostate enlargement restlessness or drowsiness extrapyramidal
Meclizine
Antihistamine Anticholinergic
Metoclopramide
10 mg PO TID or 10 mg IM
Ondansetron
5HT3 antagonist
Promethazine (Phenergan)
Phenothiazine
TERIMA KASIH