Apkom
Apkom
Latar belakang
Tuberkulosis paru (TB paru) merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya. faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengobatan TB paru yaitu rendahnya kesadaran keluarga penderita untuk memeriksakan dahaknya ke puskesmas, hubungan kontak dengan penderita, perilaku, kepadatan hunian, pendidikan, pengetahuan, pekerjaan, status gizi dan faktor sosial ekonomi2.
diperkirakan 107 kasus baru per 100.000 penduduk (246.000 kasus baru setiap tahun) dan prevalensi 597.000 kasus (untuk semua kasus). Sebagian besar penderita TB paru adalah usia produktif (15-55 tahun)4.
Rumusan masalah
Adakah faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kasus baru TB paru pada keluarga penderita TB paru BTA (+) di Puskesmas Karangdoro Kota Semarang?
Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
METODE PENELITIAN
Metode penelitian meliputi : o Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan o Populasi dan Sampel o Variabel dan Definisi Operasional o Metode Pengumpulan Data o Metode Pengolahan Data Metode Analisis Data
Analisis Univariat
Variabel yang dianalisis secara univariat adalah
umur, pendidikan, pengetahuan responden tentang TB paru, lama kontak, pendapatan per kapita, kepadatan hunian, kejadian kasus TB paru.
Umur
pendidikan
pendapatan
Kepadatan hunian
Analisis bivariat
Analisis bivariat
Kesimpulan
Mayoritas responden dengan kategori umur produktif sebanyak 80%. Sebagian responden berpendidikan tamat SD sebanyak 34,3%. Sebagian besar responden mempunyai pengetahuan yang kurang tentang penyakit TB paru sebanyak 62,9%. Sebagian besar responden mempunyai lama kontak < 3 bulan dengan penderita TB Paru sebanyak 65,7%.
Sebagian besar responden mempunyai pendapatan per kapita keluarga rendah sebanyak 74,3%.
umur dengan kejadian kasus baru TB paru dengan nilai p = 0,355 (p > 0,05).
Ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan kejadian kasus baru TB paru dengan nilai p = 0,016 ( p < 0,05).
pengetahuan dengan kejadian kasus baru TB paru dengan nilai p = 0,086 ( p > 0,05). Ada hubungan yang signifikan antara lama kontak dengan kejadian kasus baru TB paru dengan nilai p = 0,001 ( p < 0,05). Tidak ada hubungan yang signifikan antara pendapatan per kapita dengan kejadian kasus baru TB paru dengan p = 0,140 ( p > 0,05). Ada hubungan yang signifikan antara kepadatan hunian dengan kejadian kasus baru TB paru dengan nilai p = 0,030 ( p < 0,05).
Saran
Melakukan penyuluhan tentang TB paru khususnya mengenai pengertian TB paru, tanda/gejala TB paru, pengobatan TB paru dan cara penularan TB paru bagi penderita maupun masyarakat secara berkesinambungan.
Lakukan pemeriksaan kontak serumah (contact tracing).
TERIMA KASIH