Anda di halaman 1dari 10

Pengembangan Kurikulum MI di Indonesia

Oleh: Yulianti Farida



Pengertian Kurikulum
Secara Etimologis, kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu carier
yang artinya pelari dan curare yang berarti tempat berpacu. Jadi, istilah kurikulum
berasal dari dunia olah raga pada zaman Romawi Kuno di Yunani, yang
mengandung pengertian suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis
start sampai garis finish.
Dalam bahasa Arab, kata kurikulum biasa diungkapkan dengan
manhaj yang berarti jalan yang dilalui oleh manusia pada berbagai bidang
kehidupan. Sedangkan kurikulum pendidikan (manhaj al-dira>sah) dalam
kamus Tarbiyah adalah seperangkat perencanaan dan media yang dijadikan acuan
oleh lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan.
1

Sejarah Perkembangan Madrasah Ibtidaiyah
Dilihat dari sejarah perkembangan MI di Indonesia, dapat kita ketahui
bahwa pada zaman dahulu ketika masa penjajahan, belum adanya pengakuan dari
pihak Hindia Belanda terhadap Madrasah dan bersifat menekan karena
kekhawatiran akan timbulnya militansi kaum muslimin terpelajar. Dalam banyak
kasus sering terjadi guru-guru agama dipersalahkan ketika menghadapi gerakan
kristenisasi dengan alasan ketertiban dan keamanan. Kebijakan ini juga berlanjut
pada saat pendudukan jepang.
Memasuki awal orde lama, pemerintah membentuk departemen agama
yang resmi berdiri pada Tanggal 3 Januari 1946. Lembaga inilah yang secara
intensif memperjuangkan pendidikan islam di Indonesia. Dan pada masa orde
baru, Pemerintah orde baru melakukan langkah konkrit berupa penyusunan
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional.
Madrasah Ibtidaiyah adalah merupakan salah satu produk dari masa Orde
baru. Madrasah Ibtidaiyah ialah lembaga pendidikan yang memberikan

1
Susanto Santawi, Pengertian kurikulum menurut para ahli (26 Desember 2012),
http://gontor2007.blogspot.com/2012/06/pengertian-kurikulum-menurut-para-ahli.html
pendidikan dan pengajaran rendah serta menjadikan mata pelajaran agama Islam
sebagai mata pelajaran dasar yang sekurang-kurangnya 30% disamping mata
pelajaran umum.
2


Pengembangan Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah
Pada hakikatnya pada MI, kurikulum yang digunakan adalah perpaduan
kurikulum Depag ( yang di implementasikan pada mata pelajaran PAI yang dibagi
menjadi 4, yaitu Fiqh, Al-Quran Hadits, Sejarah Kebudayaan Islam dan Aqidah
Akhlak, serta mata pelajaran Bahasa Arab. Sedangkan untuk mata pelajaran
umum menggunakan kurikulum Diknas yang sudah bergonta-ganti kurikulum.
Tahun 1994 bisa jadi merupakan satu periode penting dalam
perkembangan madrasah di Indonesia. Pada tahun tersebut, Departemen Agama
telah menetapkan berlakunya kurikulum baru yang kemudian dikenal dengan
kurikulum 1994 yang mensyaratkan pelaksanaan sepenuhnya kurikulum sekolah
sekolah umum di bawah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Berbeda
dengan dengan kurikulum sebelumnya pada 1975, di mana madrasah memberikan
70 % mata pelajaran umum dan 30 % mata pelajaran agama Islam, maka pada
kurikulum 1994 madrasah diwajibkan menyelenggarakan sepenuhnya (100 %)
mata pelajaran umum sebagaimana diberikan di sekolah-sekolah umum di bawah
Depdikbud.
3

Ada beberapa kelebihan kurikulum MI tahun 1994 yaitu; (a). Kurikulum
MI tahun 1994 di samping menekankan "baca-tulis-hitung" juga menekankan
pada kemampuan dan keterampilan ibadah shalat, baca tulis al-qur'an dan
pengamalan akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari baik di
Madrasah maupun di luar Madrasah. (b). Memasukkan materi muatan lokal yang
disesuaikan dengan kondisi masing-masing Madrasah, sehingga setiap Madrasah
dapat membuat program-program unggulan yang disesuaikan dengan karakteristik
lingkungan masyarakat masing-masing dan dapat dijadikan sebagai daya tarik

2
Iwan Rosadi. Sejarah Perkembangan Madrasah di Indonesia. (26 Desember 2012).
http://iwanrosadi.blogspot.com/2011/06/sejarah-perkembangan-madrasah-di.html
3
Forsani. Sejarah Perkembangan Madrasah di Indonesia. (26 Desember 2012).
http://forsanimandumai.blogspot.com/2011/04/sejarah-perkembangan-madrasah-di.html
Madrasah. (c.) Kepala Madrasah diperbolehkan menambah program tambahan
sesuai dengan minat dan kebutuhan lingkungan dengan persetujuan Kanwil
Depag. (d). Guru diberi keleluasaan dalam menentukan metode, alat-alat dan
sumber dalam melaksanakan kurikulum di kelas. (e). Guru diberi keleluasaan
dalam mengatur waktu sesuai dengan keadaan Madrasah dan kelas serta pokok
bahasan yang ada. ( f). Untuk mengukur daya serap dan pencapaian target
minimal penguasaan materi kurikulum, Kurikulum MI tahun 1994 dilengkapi
dengan suplamen yang berupa "Kompetensi Dasar ". Kelebihan kurikulum ini
merupkan hasil pemikiran dan evaluasi kurikulum sebelumnya, sehingga
menghasilkan kurikulum yang bagus. Namun demikian, disamping ada kelebihan
juga ada kekurangan yang perlu mendapatkan perhatian. Dalam aspek
pelaksanaan di lapangan ada beberapa kelemahan kurikulum MI tahun 1994
antara lain; (a). Kurikulum MI tahun 1994 untuk mata pelajaran pendidikan
agama Islam terlalu sarat materi dan kekurangan/tidak seimbang dengan alokasi
waktu yang disediakan. (b). Untuk mata pelajaran Fiqh dan SKI materinya masih
kurang terutama jika dikaitkan dengan perkembangan psikhis dan lingkungan
siswa Madrasah Ibtidaiyah. (c). Kurikulum MI tahun 1994 beserta
perangkatnya (lampirannya) kurang dipahami oleh sebagian besar guru MI
karena lemahnya sosialisasi kurikulum tersebut di kalangan guru dan staf
administrasi. (d). Akibat lemahnya sosialisasi kurikulum di kalangan guru dan
administratif tersebut, sehingga sering kali mengakibatkan soal-soal CAWU yang
dibuat oleh Tim Kandepag tidak sesuai dengan materi yang ada dalam kurikulum
MI tahun 1994 yang diajarkan oleh guru di kelas. Jika dipahami lebih
mendalam, kelemahan tersebut sebenarnya bermuara pada kurangnya
sosialisasi terhadap pelaksanaan kurikulum di lapangan oleh para pengambil
kebijakan. Sebagai dampak dari hal tersebut, para guru berjalan sendiri
sendiri sesuai dengan persepsinya dalam melaksanakan kurikulum. Untuk
itu, sosialisasi harus menjadi agenda utama dari pengambil kebijakan. Apalah
artinya pembaharuan kurikulum jika tidak disertai dengan sosialisasi sampai
pada tingkat bawah. Untuk itu, keterlibatan semua pihak, termasuk kalangan
akademisi sangat diperlukan dalam pensosialisasian kurikulum, agar kurikulum
dapat dilaksanakan sebagaimana yang diharapkan.
4

Sedangkan untuk mata pelajaran umum seperti matematika, IPA,
kurikulum yang digunakan adalah mengikuti Diknas, adapun pengembangan
kurikulum yang terjadi hingga sekarang antara lain:
1. Tahun 1947 Leer Plan (Rencana Pelajaran)
Awal kurikulum terbentuk pada tahun 1947. Kurikulum pertama yang
lahir pada masa kemerdekaan memakai istilah leer plan yang artinya rencana
pembelajaran. Kurikulum ini pada saat itu meneruskan kurikulum yang sudah
digunakan oleh Belanda karena pada saat itu masih dalam proses perjuangan
merebut kemerdekaan. Yang menjadi ciri utam kurikulum ini adalah lebih
menekankan pada pembentukan karakter manusia yang berdaulat dan sejajar
dengan bangsa lain.
5

Kurikulum ini lebih bersifat politis dimana terdapat perubahan orientasi
pendidikan Belanda ke kepentingan nasional. Sejumlah kalangan menyebut
sejarah perkembangan kurikulum diawali dari Kurikulum 1950 karena Leer Plan
1947 baru mulai digunakan pada tahun 1950. Bentuknya memuat dua hal pokok:
daftar mata pelajaran dan jam pengajarannya, plus garis-garis besar pengajaran.
Rencana Pelajaran 1947 memberikan keutamaan pendidikan watak, kesadaran
bernegara dan bermasyarakat, materi pelajaran dihubungkan dengan kejadian
sehari-hari, perhatian terhadap kesenian dan pendidikan jasmani.
6


2. Tahun 1952 - Rencana Pelajaran Terurai

4
Noname. Sejarah Madrasah. (26 Desember 2012).
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&cad=rja&ved=0CFIQF
jAE&url=http%3A%2F%2Fmuhlis.files.wordpress.com%2F2010%2F03%2Fsejarah-madrasah-
bab_5.pdf&ei=0rjaUOCxLI6QrgfSnoCoCQ&usg=AFQjCNFSK9j7VSM4Kh2AOhwfBhofod1vx
Q&bvm=bv.1355534169,d.bmk

5
Gledysapricilia, Sejarah Perkembangan Kurikulum di Indonesia (26 Desember 2012).
http://gledysapricilia.wordpress.com/study/sejarah-perkembangan-kurikulum-di-indonesia/
6
Eka Guru Ne Sama, Sejarah Kurikulum Indonesia (Desember 26, 2012).
http://ekagurunesama.blogspot.com/2012/01/sejarah-kurikulum-indonesia.html
Kurikulum ini lebih merinci setiap mata pelajaran dengan merinci silabus
setiap mata pelajaran. Setelah Rentjana Pelajaran 1947, pada tahun 1952
kurikulum di Indonesia mengalami penyempurnaan. Pada tahun 1952 ini diberi
nama Rentjana Pelajaran Terurai 1952. Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu
sistem pendidikan nasional. Yang paling menonjol dan sekaligus ciri dari
kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran harus memperhatikan isi
pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Di penghujung era
Presiden Soekarno, muncul Rencana Pendidikan 1964 atau Kurikulum 1964.
Fokusnya pada pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan moral
(Pancawardhana). Mata pelajaran diklasifikasikan dalam lima kelompok bidang
studi: moral, kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan (keterampilan), dan
jasmaniah. Pendidikan dasar lebih menekankan pada pengetahuan dan kegiatan
fungsional praktis.
7

3. Tahun 1964 - Rentjana Pendidikan
Pemerintah kembali menyempurnakan sistem kurikulum di Indonesia. Kali
ini diberi nama Rentjana Pendidikan 1964. Pokok-pokok pikiran kurikulum 1964
yang menjadi ciri dari kurikulum ini adalah: bahwa pemerintah mempunyai
keinginan agar rakyat mendapat /pengetahuan akademik untuk pembekalan pada
jenjang SD, sehingga pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana
(Hamalik, 2004), yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional/artistik,
keprigelan, dan jasmani.
4. Tahun 1968 - Kurikulum 1968
Kurikulum 1968 bertujuan bahwa pendidikan ditekankan pada upaya
untuk membentuk manusia Pancasilasejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi
kecerdasan dan keterampilan jasmani,moral, budi pekerti, dan keyakinan
beragama. Dalam kurikulum ini tampak dilakukannya perubahan struktur

7
Lisma Wati Bendang, Sejarah Perkembangan Kurikulum Pendidikan di Indonesia (26 Desember
2012), http://lismawatibendang.blogspot.com/2012/04/sejarah-perkembangan-kurikulum.html


kurikulum pendidikan dari Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila,
pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Kurikulum 1968 merupakan
perwujudan dari perubahan orientasi pada pelaksanaan UUD 1945 secara murni
dankonsekuen. Kurikulum 1968 menekankan pendekatan organisasi materi
pelajaran:kelompok pembinaan Pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan
khusus. Mata pelajaran dikelompokkan menjadi 9 pokok. Djauzak menyebut
Kurikulum 1968 sebagaikurikulum bulat. "Hanya memuat mata pelajaran pokok
saja," . Muatan materi pelajaran bersifat teoritis, tidak mengaitkan dengan
permasalahan faktual di lapangan. Titik beratnya pada materi apa saja yang tepat
diberikan kepada siswa di setiap jenjang pendidikan. Isi pendidikan diarahkan
pada kegiatan mempertinggi kecerdasan danketerampilan, serta mengembangkan
fisik yang sehat dan kuat.
5. Kurikulum 1975
Kurikulum 1975 menekankan pada tujuan, agar pendidikan lebih efektif
dan efisien. Menurut Drs Mudjito; Ak; Msi (Direktur Pemb. TK dan SD
Depdiknas). yang melatar belakangi lahirnya kurikulum ini adalah pengaruh
konsep di bidang manejemen, yaituMBO (management by objective) yang
terkenal saat itu," Metode, materi, dan tujuan pengajaran dirinci dalam Prosedur
Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI), yangdikenal dengan istilah "satuan
pelajaran", yaitu rencana pelajaran setiap satuan bahasan.Setiap satuan pelajaran
dirinci menjadi : tujuan instruksional umum (TIU), tujuaninstruksional khusus
(TIK), materi pelajaran, alat pelajaran, kegiatan belajar-mengajar,dan evaluasi.
Kurikulum 1975 banyak dikritik. Guru dibuat sibuk menulis rincian apayang akan
dicapai dari setiap kegiatan pembelajaran.
8
Kurikulum 1975 juga menekankan
pada tujuan, agar pendidikan lebih efisien dan efektif. Yang melatarbelakangi
adalah pengaruh konsep di bidang manejemen, yaitu MBO (management by
objective) yang terkenal saat itu, kata Mudjito, Direktur Pembinaan TK dan SD
Depdiknas. Kurikulum 1975 hingga menjelang tahun 1983 dianggap sudah tidak
mampu lagi memenuhi kebutuhan masyarakat dan tuntutan ilmu pengetahuan dan

8
Noname. Perkembangan Kurikulum di Indonesia (26 Desember 2012).
http://www.sarjanaku.com/2012/01/perkembangan-kurikulum-di-indonesia.html
teknologi. Bahkan sidang umum MPR 1983 yang produknya tertuang dalam
GBHN 1983 menyiratakan keputusan politik yang menghendaki perubahan
kurikulum dari kurikulum 1975 ke kurikulum 1984. Karena itulah pada tahun
1984 pemerintah menetapkan pergantian kurikulum 1975 dengan kurikulum
1984.
9

6. Tahun 1984 - Kurikulum 1984
Kurikulum 1984 pada hakikatnya merupakan penyempurnaan dari
kurikulum 1975. Asumsi yang mendasari penyempurnaan kurikulum 1975 ini
adalah bahwa kurikulum merupakan wadah atau tempat proses belajar mengajar
berlangsung yang secara dinamis, perlu senantiasa dinilai dan dikembangkan
secara terus menerus sesuai dengan kondisi dan perkembangan masyarakat.
Berikut ciri-ciri kurikulum 1984 : a) sifat kurikulum content based curriculum, b)
program mata pelajaran mencakup 11 bidang studi, c) jumlah mata pelajaran di
SMP 11 bidang studi, d) jumlah mata pelajaran di SMA-15 bidang studi untuk
program inti dan 4 bidang studi untuk program pilihan, e) penjurusan di SMA
dibagi atas 5 (lima) jurusan, yaitu : program A1 (ilmu fisika), program A2 (ilmu
biologi), program A3 (ilmu sosial), program A4 (ilmu budaya), program A5 (ilmu
agama), f) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Nugroho Notosusanto
(1983-1985).
10

7. Tahun 1994 dan 1999 - Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum
1999
Kurikulum 1994 lebih pada upaya memadukan kurikulum-kurikulum
sebelumnya yaitu mengkombinasikan antara Kurikulum 1975 yang berorientasi
tujuan dan pendekatan proses yang dimiliki Kurikulum 1984.
Beban belajar siswa dinilai terlalu berat. Dari muatan nasional hingga
lokal. Materi muatan lokal disesuaikan dengan kebutuhan daerah masing-masing,
misalnya bahasa daerah kesenian, keterampilan daerah, dan lain-lain. Berbagai

9
Cahaya Laili. Sejarah Perkembangan Kurikulum Indonesia. (26 Desember 2012).
http://cahayalaili.blogspot.com/2011/05/sejarah-perkembangan-kurikulum.html
10
Mohammed Yandri. Perkembangan Kurikulum di Indonesia. (26 Desember 2012).
http://jaringanilmupengetahuan.blogspot.com/2010/05/perkembangan-kurikulum-di-
indonesia.html
kepentingan kelompok-kelompok masyarakat juga mendesakkan agar isu-isu
tertentu masuk dalam kurikulum sehingga Kurikulum 1994 menjelma menjadi
kurikulum super padat.
Kejatuhan rezim Soeharto pada 1998, diikuti kehadiran Suplemen
Kurikulum 1999. Tapi perubahannya lebih pada merevisi dan pengurangan beban
sejumlah materi.

8. Tahun 2004 Kurikulum Berbasis Kompetensi
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Setiap pelajaran diurai berdasar
kompetensi yang harus dicapai siswa. Kurikulum ini cenderung Sentralisme
Pendidikan, Kurikulum disusun oleh Tim Pusat secara rinci; Daerah/Sekolah
hanya melaksanakan. Kurikulum yang tidak disahkan oleh keputusan/Peraturan
Mentri Pendidikan ini mengalami banyak perubahan dibandingkan Kurikulum
sebelumnya baik dari orientasi, teori-teori pembelajaran pendukungnya bahkan
jumlah jam pelajaran dan durasi tiap jam pelajarannya. Berdasarkan hal tersebut
pemerintah baru menguji cobakan KBK di sejumlah sekolah kota-kota di Pulau
Jawa, dan kota besar di luar Pulau Jawa saja. Hasilnya kurang memuaskan. Maka
sebagian pakar pendidikan menganggap bahwa pada tahun 2004 tidak terjadi
perubahan kurikulum, yang ada adalah Uji Coba Kurikulum di sebagian sekolah
yang disebut dengan KBK untuk kemudian disempurnakan pada tahu 2006.
Kelebihan : Menurut saya dengan menggunakan metode dan model yang
bervariasi dapat membuat anak menikmati proses pembelajaran tanpa merasakan
kejenuhan. Sehingga hasil belajar pun dapat diperoleh secara bervariasi sesuai
dengan kemampuan anak didik.
Kekurangan : Pada kurikulum ini pelajaran PKn dan IPS disajikan dalam
satu mata pelajaran, keterpaduan antara muatan pengetahuan yang menekankan
peserta didik pada pendidikan moral juga social yang kurang terfokus satu sama
lain hal ini akan membuat peserta didik kurang memahami pelajaran tersebut
ketika keduanya diberikan secara terpisah.
11


11
Ogekira. Sejarah perjalanan Kurikulum di Indonesia. (26 Desember 2012).
http://ogekira.wordpress.com/2011/01/30/sejarah-perljalanan-kurikulum-di-indonesia/

9. Tahun 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Awal 2006 ujicoba KBK dihentikan. Muncullah Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan. Tinjauan dari segi isi dan proses pencapaian target kompetensi
pelajaran oleh siswa hingga teknis evaluasi tidaklah banyak perbedaan dengan
Kurikulum 2004. Perbedaan yang paling menonjol pada Kurikulum ini adalah
lebih konstruktif sehingga guru lebih diberikan kebebasan untuk merencanakan
pembelajaran sesuai dengan lingkungan dan kondisi siswa serta kondisi sekolah
berada. Hal ini disebabkan karangka dasar (KD), standar kompetensi lulusan
(SKL), standar kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD) setiap mata pelajaran
untuk setiap satuan pendidikan telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan
Nasional. Jadi pengambangan perangkat pembelajaran, seperti silabus dan sistem
penilaian merupakan kewenangan satuan pendidikan (sekolah) dibawah
koordinasi dan supervisi pemerintah Kabupaten/Kota.
10. Kurikulum 2013.
Saat ini sedang dilakukan Uji Publik terhadap Kurikulum 2013. Uji public
di mass media telah menimbulkan pro dan kontra di Masyarakat. Semua lapisan
masyarakat bisa memberikan masukan dan pendapat untuk menyempurnakan
kurikulum yang bakal menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) 2006 yang berlaku saat ini. Menurut Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan, Muhammad Nuh, pendapat masyarakat luas sangat dibutuhkan agar
dapat mengoreksi kekurangan yang ada pada kurikulum yang akan diluncurkan
pada pertengahan 2013 mendatang itu. Masukan tersebut akan digunakan untuk
menyempurnakan formula kurikulum 2013.
12

Dari berbagai kurikulum yang telah terjadi di Indonesia dapat kita tarik
sebuah kesimpulan bahwa pendidikan memang penting dalam kehidupan. Dalam
islam sendiri wahyu yang pertama kali turun yaitu dalam surat Al-alaq
diperintahkan untuk membaca (berhubungan dengan pendidikan).

12
Latarghria Jofania. Sejarah Kurikulum di Indonesia. (26 Desember 12).
http://jofania.wordpress.com/2012/12/09/sejarah-kurikulum-di-indonesia/
4O^~- c) El)4O
Og~-.- 4-UE ^ 4-UE
=}=Oee"- ;}g` -U4N ^g
4O^~- El4O4
N4O^- ^@ Og~-.-
=^U4 U^) ^j
=^U4 =}=Oee"- 4`
uu4C ^)
1. bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Anda mungkin juga menyukai