Anda di halaman 1dari 28

RATNA WIDYANINGRUM K4307047

TUGAS KKV UK 1

1. Jelaskan mengapa tunikata dimasukkan dalam chordate? JAWAB : Urochordata umumnya disebut tunikata. Tunicata dimasukkan dalam kelas chordate karena memiliki 4 ciri utama chordate pada masa larvanya. Tunicata dewasa hanya sedikit sekali menyerupai chordate. Hewan ini tidak menunjukkan adanya bekas notokord, juga tidak terdapat tali syaraf atau ekor. Hanya celah faring yang memperlihatkan adanya hubungan tunikata dengan chordate lain. Akan tetapi, keeempat ciri khas chordate yaitu Notochord, celah faring, tali saraf dorsal berlubang dan ekor pasca anus terlihat jelas pada bentuk larva dari beberapa kelompok tunikata. Pada larva tunikata, yang merupakan pemakan suspensi dan berenang bebas, karakteristik chordate tampak jelas. Beberapa Urochordata tidak memiliki tahapan dewasa yang sesil dan ditemukan dalam bentuk mirip larva yang berenang bebas sepanjang hidupnya. notokord Notokord yang dapat dijumpai hanya pada larvanya. Notokord adalah batang fleksibel dan longitudinal yang terdapat di antara saluran pencernakan dan tali saraf. Terdiri dari sel-sel besar penuh cairan yang terbungkus dalam jaringan serat yang agak kaku, notokord menyokong kerangka di sebagian besar panjang tubuh hewan tersebut. Chorda dorsalis terdapat di ekor pada keadaan larva. Namun pada tunikata dewasa kecuali larvacea chorda dorsalis menghilang. Tunikata dewasa

hanya sedikit sekali menyerupai chordata karena hewan ini tidak menunjukan adanya bekas notokord Tali syaraf dorsal berlubang Tali saraf suatu embrio chordata berkembang dari suatu lempengan ektoderm yang menggulung menjadi suatu bentuk tabung yang terletak dorsal terhadap notochordnya. Hasilnya adalah tali saraf yang dorsal dan berlubang yang hanya dimiliki oleh hewan chordata. Celah faring Daerah yang terletak tepat posterior terhadap mulut adalah faring, yang membuka ke arah bagian luar hewan melalui beberapa pasang celah. Celah faring ni memungkinkan air yang masuk melalui mulut dapat keluar tanpa harus terus mengalir melalui keseluruhan saluran pencernaan. Celah faring berfungsi sebagai alat untuk memakan suspensi. Celah-celah tersebut dan struktur yang menyokongnya telah termodifikasi untuk pertukaran gas, penyokong rahang, pedengaran dan fungsifungsi lain selama evolusi vertebrata. Air laut memasuki hewan itu melalui sifon arus masuk, kemudian masuk melalui celah faring ke dalam suatu ruangan yang disebut atrium, dan keluar melalui sifon arus keluar, atau atriopori. Tunikata disebut

sebagai penyemprot laut. Faring tunikata dilapisi oleh silia yang bermanfaat untuk mengarahkan air menuju faring dan dikeluarkan melalui insang. Partikel mikroskopik yang melekat di faring merangsang sekresi mukosa dan akhirnya partikel tersebut dimakan Ekor pascaanus yang berotot Sebagian besar chordata memiliki ekor yang memanjang ke arah yang posterior terhadap anus. Ekor chordata mengandung unsur otot rangka serta

menyediakan sebagian besar gaya dorong pada banyak spesies aquatik. Namun pada saat fewasa akan menghilang. (handout kuliah KKV.2010) 2. Jelaskan perbedaan ostracodermi dengan placodermi, apa yang dimaksud dengan conodont? JAWAB : A. Ostracodermi : Ostrakoderma (berkulit cangkang) termasuk agnatha yang kulitnya dibungkus oleh beberapa lempengan bertulang sebagai pelindung. Umumnya berukuran kecil., dengan panjang kurang dari 50 cm. sebagian besar tidak mempunyai sirip yang berpasangan dan sebenarnya merupakan hewan yang tinggal di dasar perairan yang bergeliat di sepanjang hamparan arus atau dasar laut. Beberapa spesies lebih aktif dan memiliki sirip yang berpasangan. Mulut berbentuk bundar atau berupa bukaan mirip celah dan tidak memiliki rahang. Sebagai penyedot lumpur atau pemakan suspensi yang mengambil sediment dan serpihan bahan organik yang tersuspensi melalui mulutnya dan kemudian meneruskan melalui celah insang tempat terperangkapnya makana. Faring mempertahankan fungsi pengambil makan yang primitif, insang sebagai tempat pertukaran gas. Ostrakodermi menurun jumlahnya dan akhirnya menghilang selama masa devon. Seperti ikan, kecil dan pipih. Mempunyai sisik tulang dan sering sebagai cangkok. Telah punah tinggal fosilnya B. Placodermi Merupakan hewan berkulit lempeng tidak memiliki keturunan hidup. Termasuk vertebrata berahang memiliki dua pasang anggota badan berpasangan. Placodermi terbesar memiliki panjang tubuh lebih dari 10 m, tetapi sebagian besar di antaranya

memiliki panjang tubuh kurang dari 1m . Mempunyai dua pasang sirip berpasangan dan rahang yang bersendi . Spesies ini merupakan predator yang aktif dan mampu mengejar mangsa dan menggigit potongan daging. Memiliki keanekaragaman gaya hidup dan sumber zat nutrisi. (HANDOUT KULIAH KKV.2009) Conodont Masa antara 505 dan 440 juta tahun lalu, dikenal dengan nama Ordovician, dinamakan dari nama suku Celtic, Ordovices. Pada masa ini area utara daerah tropis hampir seluruhnya lautan, dan daratan pada masa itu tergabung dalam sebuah superbenua bernama Gondwana. Selama Ordivician, Gondwana bergerak ke arah Kutub Selatan dan banyak dari bagian benua tenggelam ke dalam lautan. Masa Ordivician lebih dikenal sebagai masa bermunculannya invertebratainvertebrata laut, termasuk graptolit, trilobit, brachiopoda,dan

conodont

(vertebrata awal). Di samping itu termasuk alga hijau dan alga merah, ikan primitif, cephalopoda, coral, crinoida, dan gastropoda. Ledakan evolusi tersebut kemudian terpisah menjadi tiga jenis makhluk laut dalam waktu 50 juta tahun. Ikan merupakan keluarga dari

chordate

phylum

karena

mereka

memiliki

karakteristik tertentu seperti: sebuah tulang belakang yang menggantikan notochord dari chordate yang lebih sederhana, jaringan saraf, kaki, dan buntut.

Agnathan, atau ikan tanpa rahang, merupakan jenis ikan yang lebih awal dan
merupakan jenis sebenarnya dari vertebrata yang muncul sekitar 480 juta tahun yang lalu. Salah satu keturunan dari Agnathan adalah Ostracoderm, ikan tanpa rahang paling awal, diperkirakan muncul sekitar 510 juta tahun lalu. Mereka jenis ikan yang merayap dan hampir semua bagian tubuhnya ditutupi oleh cangkang atau

jirah. Ketika rahang muncul pada bagian ikan bertulang dan ikan hiu awal sekitar 450 juta tahun lalu, ikan tanpa rahang tidak mampu bersaing. Hagfish dan Lamprey merupakan jenis ikan tanpa rahang yang bertahan hingga kini. Ketika ikan hiu tidak sebanyak sampai masa Devonian (410 hingga 360 juta tahun lalu), fosil mereka menunjukkan eksistensi hiu awal berasal dai masa akhir Ordovician. 3. Jelaskan bagaimana evolusi rahang vertebrata terjadi? JAWAB : Asal mula rahang merupakan peristiwa adaptif utama pada Awal filogeni vertebrata. Rahang vertebrata bersendi dan dapat bergerak ke atas dan ke bawah ( secara dorsoventral). Rahang yang bersendi juga berkembang pada arthropoda tetapi rahang ini memiliki asal mula yang berbeda dari rahang vertebrata. Rahang vertebrta berkembang melalui modifikasi batang rahang yang sebelumnya menyokong celah faring (insang) anterior. Celah insang yang tersisa, yang tidak lagi diperlukan untuk memakan suspensi, tetap merupakan tempat utama pertukaran gas dengan lingkungan eksternal. Asal mula rahang vertebrata dari bagian kerangka ini menggambarkan ciri umum perubahan evolusioner. Adaptasi baru umumnya berkembang mulai struktur yang telah ada. Sebagai mekanisme adaptasi, evolusi umumnya lebih merupkan proses pemodelan ulang .

4. Bandingkan perbedaan regulasi osmotic ikan pada perairan air tawar dan laut? JAWAB : Pengaturan air dan ion dalam tubuh dengan sejumlah mekanisme yang dilakukan untuk mengatasi problem osmotik dan mengatur perbedaan diantara intra sel dan ekstra sel dan diantara ekstrasel dengan lingkungan secara kolektif disebut

Mekanisme Osmoregulasi (Evans, 1998). Mekanisme osmoregulasi meliputi volume air, kandungan zat terlarut dan distribusi zat terlarut. Mahluk hidup

mempertahankan kekonstanan volume air dalam tubuhnya melalui mekanisme dimana jumlah air yang masuk harus sama dengan jumlah air yang keluar (Soetarto, 1986). Ikan air tawar akan mati jika berada pada larutan garam yang berkonsentrasi tinggi karena ikan air tawar hanya mempunyai toleransi 0,1 %. Konsentrasi garam yang semakin tinggi akan menyebabkan air yang terdapat dalam tubuh ikan keluar, sehingga ikan akan mengalami dehidrasi dan dapat mengalami kematian (Nawangsari, 1988).

A.Osmoregulasi pada ikan air tawar Ikan air tawar cenderung untuk menyerap air dari lingkungannya dengan cara osmosis. Insang ikan air tawar secara aktif memasukkan garam dari lingkungan ke dalam tubuh. Ginjal akan memompa keluar kelebihan air sebagai air seni. Ginjal mempunyai glomeruli dalam jumlah banyak dengan diameter besar. Ini dimaksudkan untuk lebih dapat menahan garam-garam tubuh agar tidak keluar dan sekaligus memompa air seni sebanyak-banyaknya. Ketika cairan dari badan malpighi memasuki tubuli ginjal, glukosa akan diserap kembali pada tubuli proximallis dan garam-garam diserap kembali pada tubuli distal. Dinding tubuli ginjal bersifat impermiable (kedap air, tidak dapat ditembus) terhadap air. Urine yang dihasilkan mengandung konsentrasi air yang tinggi.

B.Osmoregulasi

pada

ikan

air

laut

Ikan air laut memiliki konsentrasi garam yang tinggi di dalam darahnya. Ikan air laut

cenderung untuk kehilangan air di dalam sel-sel tubuhnya karena proses osmosis. Untuk itu, insang ikan air laut aktif mengeluarkan garam dari tubuhnya. Untuk mengatasi kehilangan air, ikan minumair laut sebanyak-banyaknya. Dengan demikian berarti pula kandungan garam akan meningkat dalam cairan tubuh. Padahal dehidrasi dicegah dengan proses ini dan kelebihan garam harus dihilangkan. Karena ikan laut dipaksa oleh kondisi osmotik untuk mempertahankan air, volume air seni lebih sedikit dibandingkan dengan ikan air tawar. Tubuli ginjal mampu berfungsi sebagai penahan air. Jumlah glomeruli ikan laut cenderung lebih sedikit dan bentuknya lebih kecil daripada ikan air tawar.

(http://emwan9.blogspot.com/2009) Regulasi osmotik ikan perairan laut Ikan air laut yang hiposmotik menghadapi masalah kehilangan air tubuh, dan sekaligus menghadapi masalah masuknya zat-zat terlarut ke dalam tubuhnya karena gradien konsentrasi. Permukaan tubuh terutama permukaan insangnya agak permeabel terhadap air. Air banyak yang hilang melalui insang, urine dan feses. Untuk mengganti air yang hilang, ikan air laut minum air laut. Meskipun minum dapat memperbaiki kadar air, namun sejumlah garam dapat juga ikut tertelan dan diabsorpsi oleh dinding usus bersama-sama iar. Konsentrasi garam dalam tubuhnya meningkat, ini merupakan masalah kedua yang harus diatasi oleh ikan air laut, maka garam harus dikeluarkan dalam konsentrasi yang lebih tinggi daripada air laut. Mekanisme utama regulasi osmotik pada ikan bertulang sejati. Air hilang secara osmotik melalui ginjal dan melalui urine. Untuk mengganti air hilang, ikan minum air laut, mengabsorpsi sir dan garam melalui usus. Gerakan

garam yang masuk tubuh bersama air yang diminum. Ginjal ikan bertulang sejati tidak dapat melakukan tugas untuk memproduksi urine lebih pekat dari drah. Organ organ lain yang membantunya adalah insang disamping tugasnya melakukan pertukaran gas. Karena sekresi garam melalui membran insang ini melawan gradien kadar., maka mekanisme secara transport aktif. Ekskresi natrium dan khlorida dalam urine kurang penting sebab urine telestoi biasanya lebih encer daripada cairan tubuhnya. Namun bagaimanapun ginjal juga melakukan peran utama dalam ekskresi ion-ion bivalen, yaitu magnesium dan sulfat, yang mengganti sekitar sepersepuluh garam dalam air laut. Ion ini tidak dieliminasi oleh insang, yang hanya mengekskresikan natrium dan klorida. Mekanisme regulasi osmotik ikan bertulang rawan (chondrichtyes) yang hidup di air laut maupun air tawar, misalnya di air hiu dan sebangsanya, memiliki konsentrasi garam darah selalu lebih tinggi daripada medium lautnya. Konsentrasi garam plasmanya sama dengan ikan bertulang sejati, tetapi bagian osmotiknya yang disebabkan oleh NaCl hanya 45% dari keseluruhan. Bagian terbesar konsentrasi osmotik terbentuk oleh banyaknya urea dan beberapa TMO yang berada dalam semua jaringan dan cairan tubuhnya. Jadi ikan bertulang rawan dapat memelihara gradien osmotik dalam air laut sama dengan air tawar, dan terus mengeluarkan urin yang hipostomik dari darahnya. Reabsorpsi urea pada ginjal ikan bervariasi pada konsentrasi urea darah.

Regulasi osmotik pada ikan air tawar Ikan air tawar memiliki osmokosentrasi plasma sebesar 130 170 mOsm, urin banyak dan encer. Perbandingan penuntunan titik beku antara medium, cairan tubuh

dan urin adalah sebagai berikut : (0 = -0,030 C ; I = -0,57 C; u = -0,08 C) dan volume urinnya 200-400 ml/kg/hari. Kulitnya relative impermiabel, sedikit air masuk lewat minum dan makan, tetapi jumlah air yang masuk melalui osmotic melalui insang dan membrane mulut. Kelebihan air yang masuk akan diimbangi dengan eksresi lewat ginjal, sebab ginjalnya memiliki glimeruli yang telah berkembang dengan baik untuk filtrasi. Begitu filtrat melalui tubulus, sebagian besar zat terlarut direabsorbsi, sehingga menghasilkan urin yang encer, namun tidak seencer air tawar, sehingga garam yang hilang selain melalui urin juga melalui difusi dan feses. Garam yang hilang sebagian diganti lewat makanan, sebagian lewat absorpsi aktif dari medium oleh sel-sel khusus pada insang. Klorida diabsorbsi melawan gradient dari medium yang sangat encer. Untuk penambahan garam, beberapa spesies bergantung terutama pada makanan (Acerina, Perca) sementara yang lain memilki system absorbsi garam secara aktif melalui insang (Leuciscus, Carrasius). Keadaan ini dapat diteliti dengan menempatkan ikan dalam ruang yang bersekat, sehingga bagian kepala dan bagian tubuh belakang dapat dipelajari secara terpisah. Selain itu ikan yang hidup di air tawar pada umumnya kadar osmotic cairan tubuhnya adalah 300 m0sm per liter dan bersifat hipertonik dibandingkan dengan lingkungannya (air tawar). Meskipun permukaan tubuhnya di selubungi oleh sisik dan mucus yang relatif impermeabel, namun demikain bayak air yang masuk ke dalam tubuh dan juga terjadi pengeluaran ion-ion melintasi insang yang bersifat sangat permiabel. Selain itu insang disini juga merupakan organ eksresi yang membuang zat buangan bernitrogen dalam bentuk ammonia. Untuk menjaga cairan tubuhnya agar tetap dalam keadaan konstan (keadaan lunak), ikan air tawar secara terus menerus

mengeluarkan sejumlah besar air. Ini dilakukan dengan cara memproduksi sejumlah besar filtrat glomerulus dan kemudian dilakukan reabsorbsi pilihan zat terlarut dan tubulus renalis menuju kedalam darah yang terdapat di kapiler peritubuler. Akibatnya terbentuklah urin dengan jumlah besar, bersifat encer (hipotonik bidandingkan dengan darh ikan tersebut), mengandung ammonia dan sedikit mengandung zat terlarut. Ion-ion yang hilang dari cairan tubuh diganti dengan makanan yang dimasukkan kedalam tubuh dari lingkungannnya dengan perantaraan secara khusus yang terdapat di insang. (Wulangi,kartolo.S.1993 : 164-165) 5. Jelaskan bagaimana salmon dewasa bisa mencari jalan kembali keperairan asalnya? JAWAB : telur ikan salmon menetas (biasanya pada bulan November) dan disini perjuangan hidupnya bermula. Tingkat kematian ikan salmon pada tahap ini sangat besar. Dari total jumlah telur yang dibuahi, lebih kurang setengahnya yang berhasil menetas. Ikan salmon yang baru menetas ini dinamakan alevin yang hidup di antara tumpukan kerikil di dasar sungai dengan memakan plankton. Setelah persediaan makanan habis, alevin akan keluar dari kerikil dasar sungai (bulan Mei/Juni), pada tahap ini ikan salmon dinamakan Fry. Fry kemudian tumbuh dan berkembang menjadi smolt yang kemudian bergerak ke muara sungai menuju ke lautan lepas. Tahun pertama hidup di lautan merupakan tahap kritis ikan salmon menghadapi pemangsanya. Predator yang memangsa ikan salmon dalam jumlah banyak adalah anjing laut. Disamping itu, singa laut, beruang, burung dan manusia juga menjadi ancaman kelangsungan hidup ikan salmon. Lama berpetualang di lautan (4-7 tahun), ikan salmon tumbuh besar dan cukup dewasa untuk bereproduksi. Disini letak keunikan ikan salmon, dimana hidupnya

bermula (menetas dari telur) disanalah ikan salmon melakukan proses reproduksi. Ikan salmon yang hidup berkoloni (berkumpul dalam jumlah yang sangat banyak) akan berkumpul dengan koloni ikan salmon lainnya untuk bermigrasi kembali ke perairan tawar yaitu sungai. Perjalanan pulang ikan salmon tidaklah sebentar, memakan waktu dengan hitungan bulan. Banyak rintangan yang menghadang perjalanannya, melewati batu karang, berenang melawan arus, melompat mendaki air terjun (daya lompat ikan salmon bisa mencapai 3 meter),dan lain lain.

Satu hal lagi, selama melakukan perjalanan pulang, ikan salmon tidak makan apa apa alias berpuasa. Cadangan lemak yang ada di tubuhnya merupakan sumber makanan hingga sampai ke perairan tawar. Pemakaian cadangan lemak tubuh ini akan menyebabkan perubahan fisik pada ikan salmon. Pada tahap ini, banyak ikan salmon yang mati karena luka, keletihan ataupun pemangsa, hingga akhirnya hanya sedikit yang berhasil sampai ke hulu sungai. Dari sumber yang ada, belum ada yang bisa memastikan bagaimana cara ikan salmon dapat menemukan kembali jalan pulang ke sungai tempat mereka ditetaskan setelah berenang di lautan bertahun tahun lamanya dan beribu ribu kilo jauhnya. Teori yang paling banyak di anut adalah ikan salmon menyimpan secara otomatis aroma dimana tempat dia ditetaskan, dan inilah yang nantinya akan menuntun perjalanan pulang kembali ke tempat asal. Sesampainya di hulu sungai (atau tempatnya ditetaskan), dalam keadaan lelah ikan salmon akan menggali tanah di dasar sungai membuat lobang (25-30cm) untuk sarang dengan menggunakan ekornya. Di lobang itulah ikan salmon betina mengeluarkan

telur 3.000-8.000 butir dan kemudian dibuahi oleh sperma ikan salmon jantan. Selesai melakukan pembuahan, ikan salmon jantan dan betina menutup kembali sarang tersebut dengan kerikil. Kedua ikan salmon akan tinggal beberapa hari disekitar sarang tersebut hingga akhirnya mati kehabisan energi. Sebagian bangkai ikan salmon akan dimakan oleh binantang yang hidup di dasar sungai, dan sebagian lagi akan membusuk dengan bantuan bakteri hingga menjadi pupuk alami. Pupuk alam tersebut akan dimakan oleh plankton dan serangga kecil di dasar sungai. Pada akhirnya, plankton dan serangga kecil ini akan menjadi makanan pokok bagi ikan salmon yang baru menetas satu bulan kemudian Salmon lahir ke dunia begitu mereka menetas dari telur-telur yang diletakkan oleh salmon betina di sungai. Mereka tumbuh dan berburu di tempat ini selama beberapa minggu. Setelah itu, mereka mulai berenang ke hilir sungai. Sepanjang perjalanan menuju ke laut ini, salmon-salmon menghadapi bendungan dan air yang kotor. Mereka mencoba menghindari bahaya, seperti ikan-ikan berukuran lebih besar yang sedang berburu. Setelah mampu mengatasi semua ini, dan berhasil mencapai laut, salmon menghabiskan waktu selama beberapa tahun di sana. Kemudian, begitu sudah cukup dewasa untuk bertelur, ikan-ikan salmon akan berenang kembali ke air tawar.

Yang dituju ikan salmon adalah tempat mereka dilahirkanJarak yang harus ditempuh salmon untuk mencapai tujuannya kerap sejauh 1.500 kilometer (930 mil), yang berarti menuntut perjalanan selama berbulan-bulan. Ada begitu banyak rintangan yang harus diatasi ikan-ikan ini sepanjang perjalanannya. Pertama, dan mungkin merupakan masalah terpenting yang perlu diatasi, adalah menemukan sungai tempat

ikan ini berenang ke hilir selama perjalanan pertamanya yang bermuara ke laut. Berdasarkan ini, ikan salmon menentukan rute mereka kembali. Yang menakjubkan, tidak ada satu pun ikan salmon yang melakukan kesalahan, dan mereka semua berhasil menemukan sungai pertama mereka dengan tepat.

Memasuki sungai, salmon mulai berenang dengan cepat melawan arus. Kali ini tugasnya lebih berat. Kalau dalam perjalanan terdahulu, mereka dapat melewati air terjun dengan mudah berkat bantuan arus sungai, kali ini salmon-salmon harus mendaki air terjun tersebut. Apa yang dilakukan salmon di foto ini dengan berlompatan ke atas sungai adalah untuk menjangkau tempat ia dahulu ditetaskan. Sepanjang perjalanan ini, salmon mungkin harus berenang melewati air dangkal yang membuat siripnya muncul di atas permukaan air. Air dangkal ini dipenuhi oleh burung, beruang, dan berbagai pemangsa liar lainnya. Kesulitan-kesulitan yang harus diatasi salmon tidak terbatas sampai di sini. Ingat, salmon ditetaskan dari telur yang berada di sebuah anak sungai, di pedalaman. Untuk menjangkau tempat itu, salmon harus menempuh jalan yang benar ketika sungai bercabang. Salmon tidak membuat kesalahan apa pun dalam menghadapi pilihan ini. Mereka selalu mengikuti sungai yang benar. Ada berbagai penelitian yang dilakukan untuk memahami bagaimana salmon melakukan perjalanan yang luar biasa ini. Disimpulkan bahwa salmon menemukan jalan mereka dengan menggunakan penciuman. Berkat hidungnya yang dirancang dengan cerdas, seekor salmon dapat melacak bau-bauan di air hingga sumbernya seperti halnya anjing. Padahal, setiap arus memiliki bau yang

berbeda. Salmon muda merekam semua bebauan itu sepanjang perjalanannya dan kembali ke rumahnya dengan mengingat bau-bauan tersebut. Di antara bukti yang mengingkari teori evolusi adalah bahwa salmon melalui ribuan kilometer dengan mempertaruhkan hidup mereka sendiri untuk bertelur. Para pakar evolusi menyatakan bahwa semua makhluk senantiasa bertarung satu sama lain, dan bahwa hanya yang kuatlah yang dapat bertahan sampai akhir pertarungan ini. Padahal, ada kerjasama di antara makhluk-makhluk hidup yang berlawanan dengan pernyataan-pernyataan para ahli evolusi. (new\materi\salmon\bagaimana_ikan_salmon_menemukan_jalannya.htm.VASISTA MULTIPLY) 6. Jelaskan apa yang dilakukan ikan dalam keadaan kekurangan atau dikeluarkan dari air? 7. Jelaskan bagaimana perbedaan hiu dan pari dari segi skeleton, sisik, daya apung, respirasi dan reproduksi ? JAWAB : A. IKAN HIU Sistem skeleton ikan hiu Otak dan organ-organ sensori dibungkus dan dilindungi oleh kondrokranium. Di bawahnya ada skeleton viseral yang terdiri dari rahang bawah dan lengkunglengkung insang. Vertebrata 2 macam: batang dan ekor, masing-masing dengan lengkung neural. Hanya vertebrata caudal yang berisi lengkung-lengkung haemal. Sirip-sirip disokong oleh tulang rawan, dan bagian distal diperkuat dengan jari-jari keratin. Ada sabuk-sabuk pektoral dan pelvik yang berturut-turut menyokong siripsirip pektoral dan pelvik.

Sistem respirasi Ikan hiu Celah insang yang terakhir mengandung semibranch ( setengah insang) pada dinding anterior. Celah-celah insang lainnya baik dinding anterior maupun posterior mempunyai setengah insang. Jadi pada sisi faring ada 9 buah setengah insang. Di samping itu ada sisa insang yang disebut pseudobranch pada tiap spirakum. Pseudobranch adalah sepasang celah insang pertama dari 6 pasang celah insang pada waktu embrio. Air masuk melalui mulut, melewati faring, lalu keluar melewati celah-celah insang. Reproduksi Ikan hiu Dengan fertilisasi internal. Ikan hiu jantan mempunyai alat kopulasi yang disebut clasper. Yang betina mempunyai 2 ovarium di dekat ujung anterior kavum abdominal. Telur yang masak melepaskan diri, menembus selaput ovarium, dan masuk ke dalam selom. Telur itu lalu ditarik masuk ke dalam ostium yang berbentuk corong, terus masuk oviduk( ada dua). Ujung posterior oviduk itu masing-masing membesar menjadi uterus. Dalam uterus embrio berkembang sampai menjadi ikan hiu yang dapat berenang. Hiu jantan mempunyai 2 testis. Spermatozoa mencapai saluran Wolff melalui vas eferen yang banyak jumlahnya. Saluran Wolff ini berfungsi sebagai vas deferens. B. IKAN PARI Ikan pari (rays) termasuk dalam sub grup elasmobranchii, yaitu ikan yang bertulang rawan dan grup Cartilaginous (Last and Stevens,1994). Ikan pari mempunyai bentuk tubuh gepeng melebar (depressed) dimana sepasang sirip dada (pectoral, fins)-nya melebar dan menyatu dengan sisi kiri-kanan kepalanya, sehingga tampak atas atau tampak bawahnya terlihat bundar atau oval. Ikan pari umumnya mempunyai ekor

yang sangat berkembang (memanjang) menyerupai cemeti. Pada beberapa spesies, ekor ikan pari dilengkapi duri penyengat sehingga disebut 'sting-rays', mata ikan pari umumnya terletak di kepala bagian samping. Sistem skeleton ikan pari Merupakan vertebrata rendah yang memiliki columna vertebralis sempurna yang terpisah satu sama lain sehingga mudah membengkokkan tubuhnya. Sistem respirasi Posisi dan bentuk mulutnya adalah terminal (terminal mouth) dan umumnya bersifat predator. Ikan ini bernapas melalui celah insang (gill openings atau gill slits) yang berjumlah 5- 6 pasang. Posisi celah insang adalah dekat mulut di bagian bawah (ventral). Reproduksi Ikan pari jantan dilengkapi sepasang alat kelamin yang disebut "clasper" letaknya di pangkal ekor. Ikan pari betina umumnya berbiak secara melahirkann anak (vivipar) dengan jumlah anak antara 5-6 ekor. (Djarubito, Mukayat. 1990:185)

8. Jelaskan klasifikasi Osteichtyes beserta karakteristiknya ? JAWAB : Klasifikasi Osteichtyes beserta karakteristiknya (sampai genus) 1. 2. 3. 4. Superclass Osteichtyes, karakter: Notochorda seperti rangkaian manik, atau seperti manik yang terpisah Berahang Rangka terdiri dari tulang sejati Tiga semicircular canal pada telinga di setiap sisi kepala

5. 6. 7. 8. 1. 2. 3. 4. 5.

Lengkung insang merupakan tulang sejati ditengah insang, terdapat arteri dan saraf Lengkung insang tidak bersatu dengan kotak otak Mempunyai sirip berpasangan Mempunyai sepasang lubang hidung Class Sarcopterygii, karakter: Lubang hidung biasanya berhubungan dengan dasar mulut Masing-masing bagian sirip dengan cuping Bagian median besar berisi kumpulan skeleton, urat daging Bagian tepi kulit bersinar Sirip dan ekor dengan epichordal yang berlubang 6. maxila dan premaxila tidak ada, mempunyai tiga pasang lapisan gigi

7. 8. 9.

mempunyai internal nares tidak ada kesamaan gerak antara bagian tengkorak depan dan belakang palatoquadrate bersatu dengan cranium

10. perluasan radial dan otot kedalam dasar sirip 11. sirip punggung tunggal

12. mempunyai cloaca Class Actinopterygii 1. 2. 3. 4. 5. 6. Lubang hidung tidak berhubungan dengan rongga mulut Pada sirip terdapat sisa skeleton atau otot Tidak ada epichordal pada sirip ekor Sirip dorsal seringkali 2 atau 3 bagian

maxila dan premaxila ada tidak ada internal nares

7. 8. 9.

tidak ada kesamaan gerak antara bagian tengkorak depan dan belakang platoquadrate tidak bersatu dengan cranium tidak ada perluasan radial dan otot ke dalam dasar sirip

10. memiliki dua atau satu sirip punggung 11. tidak ada cloaca.

9. Deskripsikan pengertian ikan, dengan karakter yang membedakannya dengan hewan lain ? JAWAB : Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok

paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan; biasanya ikan


dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes). Ikan dalam berbagai bahasa daerah disebut iwak (jv, bjn), jukut (vkt). (Wikipedia.co.id)

Secara garis besar tubuh ikan tersusun atas tiga bagian, yaitu kepala, batang tubuh dan ekor. Pada tubuh ikan yaitu berbentuk simetri, yaitu terdiri atas dua belahan yang sama, apabila tubuh dibela dua menjadi dua belahan yang sama, dari kepala ke sampai ekor dengan arah punggung perut. Pada ujung depan terdapat mulut, diatas mulut terdapat cekung hidung yang sebelah-menyeblah, pada bagian kepala terdapat sepasang mata, tutup insang. Pada tubuh ikan tertutup oleh selaput tipis yang

tembus oleh sinar, kulitnya banyak mengandung kelenjar lendir yang berfungsi untuk menghindarkan goresan pada saat ikan berenang dengan cepat. Ikan mempunyai sejumlah sirip, sirip yang berpasangan adalah untuk gerak maju mundur terdapat pada sirip dada dan sirip perut. Sirip tunggal adalah untuk keseimbangan, misalnya sirip punggung dan sirip belakang. Sedangkan sirip belakang terdapat lubang anus (Mahardono, 1979) Bentuk, ukuran dan letak mulut ikan dapat menggambarkan habitat ikan tersebut. Ikan-ikan yang berada di bagian dasar mempunyai bentuk mulut yang subterminal sedangkan ikan- ikan pelagik dan ikan pada umumnya mempunyai bentuk mulut yang terminal. Ikan pemakan plankton mempunyai mulut yang kecil dan umumnya tidak dapat ditonjolkan ke luar. Pada rongga mulut bagian dalam biasanya dilengkapi dengan jari-jari tapi insang yang panjang dan lemas untuk menyaring plankton. Umumnya mulut ikan pemakan plankton tidak mempunyai gigi. Ukuran mulut ikan berhubungan langsung dengan ukuran makanannya. Ikan-ikan yang memakan invertebrata kecil mempunyai mulut yang dilengkapi dengan moncong atau bibir yang panjang. Ikan dengan mangsa berukuran besar mempunyai lingkaran mulut yang fleksibel, (Lerman, M. 1986). Menurut Moyle& Cech. (1988) bentuk luar ikan seringkali mengalami perubahan dari sejak larva sampai dewasa misal dari bentuk bilateral simetris pada saat masih larva berubah menjadi asimetris pada saat dewasa. Bentuk tubuh ikan merupakan suatu adaptasi terhadap lingkungan hidupnya atau merupakan pola tingkah laku yang khusus. Secara umum, ikan dikatergorikan kedalam enam kelompok yaitu : 1. Rover-predator (predator aktif) 2. lie-in-wait predator (predator tak aktif)

3. Surface-oriented fish (ikan pelagik) 4. Bottom fish (ikan demersal) 5. Ikan bertubuh besar, dan 6. Ikan semacam belut Menurut Hardanto, (1979). Jenis ikan dapat digolongkan menjadi tujuh kelompok menurut jenis makanannya, walaupun harus juga diingat bahwa beberapa jenis pola makannya berubah sesuai dengan perubahan umur, musim dan ketersediaan makanan. Perbedaan golongan ikan menurut jenis makanannya ini berkaitan antara satu golongan dengan golongan lain. Penggolongan berdasarkan jenis makanannya yaitu : a. Herbivora. Ikan golongan ini makanan utamanya berasal dari bahan-bahan nabati misalnya ikan tawes (Puntius javanucus), ikan nila (Osteochilus hasseli), ikan bandeng (Chanos chanos). b. Karnivora. Ikan golongan ini sumber makanan utamanya berasal dari bahan-bahan hewani misalnya ikan belut (Monopterus albus), ikan lele (Clarias batrachus), ikan kakap (Lates calcarifer). c. Omnivora. Ikan golongan ini sumber makanannya berasal dari bahan-bahan nabati dan hewani, namun lebih menyesuaikan diri dengan jenis makanan yang tersedia misalnya ikan mujair (Tilapia mossambica), ikan mas (Ciprinus carpio), ikan gurami (Ospronemus goramy). d. Pemakan plankton. Ikan golongan ini sepanjang hidupnya selalu memakan plankton, baik fitoplankton atau zooplankton misalnya ikan terbang (Exocoetus volitans), ikan cucut (Rhinodon typicus).

e. Pemakan detritus. Ikan golongan ini sumber makanannya berasal dari sisa-sisa hancuran bahan organik yang telah membusuk dalam air, baik yang berasal dari tumbuhan maupun hewan misalnya ikan bandeng (Chanos chanos) Bentuk tubuh ikan bandeng (Chanos chanos) berbentuk fusnform, bentuk mulutnya dapat disembulkan ini menunjukan bahwa ikan banding adalah jenis ikan herbivore dimana jenis ikan ini makanan utamanya berasal dari nabati. Dengan posisi superior dan tidak mempunyai sungut. Bentuk kepalanya relative lancip (Rahdianto, 1994). Pada ikan bandeng (Chanos chanos), gurat sisi (linea lateralis) merupakan garis yang terbentuk oleh adanya pori-pori yang trsusun secara teratur pada tubuh ikan. Didalam gurat sisis (LL) terdapat ujung-ujung saraf neromas yang berfungsi mendeteksi lingkungan sekitar, (Tjitrosoepomo, 1994)

Pisces Seluruh anggota kelompok ikan hidup didalam air dan bereproduksi secara ovipar. Biasanya sel telur dan sperma disebarkan didalam air atau sarang. Pada kebanyakan ikan bertulang sejati, fertilisasi dan perkembangan embrio berlangsung diluar tubuh induk betina. Ikan terbagi menjadi beberapa kelas, kelas agnatha (ikan tanpa rahang), kelas gnatostomata (ikan berahang), kelas chondrichthyes (ikan bertulang rawan), kelas osteichthyes (ikan bertulang sejati). Pada bahan kajian ini kita akan membahas tentang Kelas Chondrichthyes dan Kelas Osteichthyes.

Ikan bertulang rawan (Chondrichthyes) Anggota ikan bertulang rawan (850 spesies) antara lain adalah ikan hiu dan ikan pari. Ikan tersebut memiliki skeleton berupa tulang rawan sebagai pengganti tulang

keras. Pada kedua sisi faring terdapat lima hingga tujuh celah insang dan tidak mempunyai tutup insang (operculum). Ikan bertulang rawan memiliki dua tipe sisik, yaitu plakoid dan ganoid. Bagian dalam sisik plakoid disusun oleh bahan tulang dan bagian luarnya disusun oleh bahan email (mirip email gigi manusia). Pada sisik ganoid, bagian dalam disusun oleh bahan tulang dan bagian luarnya dari bahan ganoin. Gigi hiu teratur dalam enam sampai duapuluh baris, tetapi hanya baris pertama dan kedua yang aktif digunakan untuk makan (selebihnya merupakan gigi pengganti). Ikan hiu dan pari mempunyai beberapa indra yang sangat berguna untuk mendapatkan mangsa. Mereka dapat merasakan arus listrik didalam air yang ditimbulkan moleh gerakan otot hewan lainnya, mempunyai gurat sisi, dan mempunyai indra pembau yang sangat tajam. Gurat sisi tersebut berupa rangkaian yang sel peka terhadap rangsangan tekanan. Tekanan tersebut dapat disebabkan oleh gerakan ikan atu hewan lain yang berenang didekatnya. Kerjasama antara indra pembau dan otak dapat mendeteksi satu tetes darah didalam 115 liter air laut. Ikan hiu terbesar bukanlah predator, namun merupakan hewan penyaring makanan (filterfreeder). Seekor ikan hiu paus (whale shark) membutuhkan berton-ton crustacean kecil untuk dimakan. Beberapa jenis ikan hiu merupakan predator yang dapat berenang dengan kecepatan tinggi dilaut terbuka. Ikan hiu putih dengan panjang lebih kurang tujuh meter mempunyai hewan buruan tetap berupa lumba-lumba, singa laut, dan anjing laut. Habitat ikan pari adalah dasar laut. Ciri khas ikan pari adalah memiliki sirip pada dada yang lebar mirip sayap. Hewan ini memiliki sengatan listrik hingga 300 volt yang dapat digunakan untuk menangkap mangsa.

Ikan bertulang sejati (Osteichthyes)

Lebih kurang 20 ribu spesies ikan ber tulang sejati mempunyai skeleton dari tulang sejati. Kelompok ini meruoakan vertebrata paling sukses dan beragam. Sifat dan cara hidupnya bermacamacam, antara lain sebagai penyaring makanan ataupun predator. Permukaan tubuh tertutup oleh sisik bertipe sikloid dan stenoid. Ciri-ciri sisik tipe sikloid antara lain adalah bebentuk sirkuler, jika diamati dibawah mikroskop akan tamnpak garis-garis konsentris berjumlah sesuai dengan umurnya, tampak mengilap kebiruan mengandung kristal guanine, dan sel-sel pigmen yang berbentuk bintang, mengandung zat warna hitam (melatonin). Bentuk sirip stenoid mirip dengan siri sikloid, tetapi bagian belakang memilikigerigi. Ikan bertulang sejati memiliki gelembung renang yaitu kantong udara yang dapat digunakan untuk mengubah daya apung dan sebagai alat bantu dalam bernafas. Beberapa anggotanya dapat berpindah dari perairan asin ke perairan tawar, misalnya ikan salmon dan belut laut. Pada saat berada di air tawar, ginjal mengeluarkan urin yang sangat encer dan insangnya menyerap garam dari air dengan cara transfor aktif. Selain memiliki endoskeleton, dibagian luar tubuh ikan dilindungi oleh eksoskeleton yang berupa sisik (squama). Dibawah sisik terdapat kulit yang banyak mengandung mukosa. Suhu tubuhnya bergantung pada lingkungan disekitarnya atau bersifat poikiloterm. Hal tersebut dimungkinkan karena ikan belum memiliki organ yang mengatur suhu tubuh. Pada bagian sisi tubuh terdapat gurat sisi (linea lateralis). Alat ini berfungsi untuk mengetahui perubahan takanan air dan posisinya di dalam air. Ikan juga dilengkapi oleh gelembung renang (vesika natatoria) yang berguna sebagai alat hidrostatis dan membantu dalam proses pernafasan. Ikan memiliki tiga lubang pengeluaran (muara) didepan sirip dubur belakang. Ketika lubang tersebut

(berturut-turut dari arah depan kebelakang) adalah sebagai berikut: anus, merupakan lubang pembuangan sisa makanan porus qeuitelis, merupakan lubang saluran kelamin yang berasal dari gonat porus ekskretorius, merupakn lubang saluran urin. Ikan memiliki tidak hanya memiliki satu sirip. Sirip ikan terdiri atas dua sirip dada, dua sirip perut, satu sirip punggung, satu sirip ekor,dan satu sirip belakang. Ikan telah memiliki saluran dan kelenjar pencernaan makanan. Saluran pencernaan ikan meliputi rongga mulut, faring, kerongkongan (esophagus), lambung, dan usus (intestinum). Didalam rongga mulut terdapat gigi berbentuk kerucut (konus pada rahang), lidah yang tidak dapat digerak-gerakkan dan kelenjar mukosa. Ikan tidak memiliki kelenjar ludah. Usus ikan berbentuk tabung yang berkelok-kelok dan dilengkapi oleh alat penggantung usus (mesentrium) agar dapat dikaitka kedinding punggung. Kelenjar makanan ikan terdiri atas hati, kantong empedu, dan pankreas. Hati (hepar) berfungsi untuk menghasilkan danmenyimpan empedu. Kantong empedu berwarna kehijauan. Kantong tersebut memiliki saluran, duktus sistikus, yang bermuara di lambung. Kantong empedu berfungsi untuk menampung cairan empedu dan mencurahkannya kedalam usus. Di dalam usus, cairan empedu digunakan untuk mencerna lemak. Pankreas bersifat mikroskopi yang berfungsi untuk menghasilkan enzimenzim pencernaan. Sistem ekstresi (pengeluaran urime) dan kelamin ikan bergabung menjadi satu sehingga disebut sistem urogenitalia. Alat ekskresiterdiri atas ginjal (ren), ureter, kantong kemi dan korus ekskretorius. Sepasang ginjal ikan berwarna merah tua, keduanya dihubungkan kekandung kemih melalui ureter. Kandung kemih merupakan tempat penampung urine dari ureter kanan dan kiri, sedangkan korus ekskretorius merupakan lunbang

pengeluaran urine. Kelenjar kelamin (gonad) jantan atau testis dan gonat betina atau ovarium. Testis tersebut berwarna putih dan menghasilkan spermatozoid alat pernafasan utama ikan berupa insang (brankia). Insang terdiri atas lengkung insang (arkus bankialis) dan lembaran insang (hemi brankia) yang mengandung banyak kapiler darah. Lembaran insang yang melekat pada insang disebut holobrankia. Pernafasan pada ikan berlangsung dalam dua fase yaitu fase inspirasi dan fase ekspirasi. Pada fase inspirasi, oksigenmasuk ke dalam rongga mulut, sedangkan fase ekspirasi udara dilepaskan dari alat pernafasan ke lingkungan sekitarnya. Ikan juga memiliki suatu alat yang digunakan untuk membantu mendapatkan oksigen dari lingkungan, yaitu gelembung renang (vesika natatoria atau pneumatosis). Alat ini berasal dari penonjolan dinding bawah saluran pencernaan (rongga perut) Gelembung renang tersebut memiliki bentuk oval dan berisi oksigen berisi nitrogen dan karbondioksida. Pneumatosisi berguna untuk membantu alat pernafasan atau berfungsi layaknya paru-paru sehingga disebut pulmosit. Selain itu, pneumatosisi juga berfungsi sebagai hidrostatis sehingga ikan dapat mengetahui daya berat badannya di suatu tempat dan menentukan tinggi rendah posisinya di dalam air. Alat peredaran darah terdiri atas jantung, pembuluh arteri dan pembunuh vena. Jantung ikan dibungkus oleh selaput perikardium dan terletak di rongga pericardium. Selain jantung, di dalam rongga perikardium terdapat gelembung renang, ginjal, dan alat reproduksi. Jantungnya beruang dua, yaitu satu atrium (serambi) dan satu ventrikel (bilik). Darah di dalam jantung tidak mengandung oksigen. Darah mengalir melalaui urat nadi kelembaran insang. Di dalam lembaran insang tersebut CO2 di keluarkan dan O 2 diambil dari air. Darah yang mengandung

O 2 langsung diedarkan ke berbagai jaringan. Peranan pisces dalam kehidupan manusia Secara umum, banyak jenis ikan yang dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhan pangan. Selain itu dapat pula dimanfaatkan untuk bahan penelitian, kesenangan dan rekreasi. Sebagai bahan pangan ikan merupakan salah satu sumber protein hewani. Di bidang yang lain, memancing ikan merupakan salah satu jenis olahraga (rekreasi) yang banyak digemari dan memelihara ikan hias di dalam akuarius atau kolam termasuk hobi yang dapat memberi hiburan bagi manusia. (http://www.crayonpedia.org/mw/BAB_IX_ANIMALIA) 10. Buat cladogram yang memuat beberapa keompok ikan : chondrosteans,

elasmobranchi, haghfish, holochepalans, lampreys, lungfishes, dan teleost. Beri keterangan mengenai : clasper, cranium, tulang endochondral, sirip, rahang dan vertebrae ! JAWAB :

Anda mungkin juga menyukai