PENDAHULUAN
Pengolahan
Fisik :
Pengolahan Fisik
Pengolahan Termal: Membunuh mikrobia penyebab penyakit dan kebusukan Umur simpan panjang Penurunan mutu (nutrisi & organoleptik)
Destruksi senyawa racun, antinutrisi, meningkatkan cita rasa, meningkatkan daya cerna protein dan pati
Pengolahan Termal
Penyerapan panas Uap / air panas: Pemasakan, Blansing, Pasteurisasi, Sterilisasi, Evaporasi, Ekstrusi
Udara panas:
Pengolahan Termal Penyerapan panas Minyak panas: Penggorengan Energi radiasi Gelombang mikro, infra merah, ionisasi
Pengolahan Termal
Pengolahan Kimia
Gula Garam Asam Pengasapan Bahan Tambahan Kimia
- Kapang : SCO, SCP - Yeast : roti, etanol - Bakteri : nata, cuka, yogurt Enzimatis - Amilase (,,gluko), Pullulanase - Protease - Lipase
MATERI
PENDINGINAN
Prinsip Penurunan suhu bahan pada kisaran antara -1 8C Menurunkan kecepatan perubahan biokimia dan mikrobiologis memperpanjang umur simpan
daging giling, daging dan ikan asap 0 - 5C : daging kaleng pasteurisasi, susu, krim, yoghurt 0 - 8C : daging dan ikan masak, mentega, margarin, keju, buah lunak
Teori
Penurunan suhu di bawah kebutuhan
perubahan enzimatis dan menghambat respirasi Kecepatan respirasi tdk konstan pada suhu penyimpanan buah klimakterik
Teknik Pendinginan Pendinginan terjadi karena perubahan fase refrigeran (padat ke gas atau cair ke gas) membutuhkan / menyerap panas
Pendinginan Mekanis
sistem refrigerasi.htm
Pendinginan Kriogenik
Pendinginan Mekanis
Pendinginan Kriogenik
Perubahan Kimiawi Chilling injury pada buah tropis (3 10C di atas titik bekunya) pematangan tdk sempurna penurunan integritas struktural pembentukan aroma & cita rasa yang tidak diinginkan
Chilling Injury.ppt
chilling injury.htm
Perubahan Mikrobiologis Bau & cita rasa Bau mudah menguap metabolisme (bersulfur & bernitrogen) protein Asam metabolisme karbohidrat Tekstur: Berlendir pembentukan polisakarida Pelunakan jaringan
Aspek Keamanan Mikrobia patogen tidak dapat tumbuh pada suhu < 5C, termasuk Salmonella, Campylobacter, Clostridium perfringens, Staphylococcus aureus
Mikrobia patogen yang dapat tumbuh pada suhu rendah (-1 - 1 C): Listeria monocytogenes post process keju lunak, susu pasteurisasi Yersinia enterolitica coklat, tahu, susu pasteurisasi, sayuran, daging, unggas, ikan Aeromonas hydrophilla
Mikrobia patogen pembentuk spora dapat tumbuh pada suhu 3-5C : Clostridium botulinum Bacillus cereus
PEMBEKUAN
Prinsip Penurunan suhu produk di bawah titik bekunya dan sejumlah air berubah bentuk menjadi kristal es pengawetan: suhu rendah Aw rendah
Teori Pengambilan panas bahan: panas sensibel: penurunan suhu panas respirasi panas laten kristalisasi: air es kapasitas alat pembeku
B D S
E C F Waktu
Suhu
a
AS : Bahan didinginkan di bawah titik bekunya. Pd titik S air tetap cair (supercooling) SB : Suhu naik cepat ke titik beku, kristal es mulai terbentuk & panas laten dilepaskan BC : Panas dilepaskan dr bahan, panas laten dilepas & es terbentuk CD : Solut mengalami supersaturasi & terbentuk kristal. Panas laten dilepaskan & suhu naik ke suhu eutectic DE : Kristalisasi air & solut berlanjut EF : Suhu campuran es-air turun ke suhu freezer
Metode Pembekuan
Pembekuan mekanis Pembekuan kriogenik
Mechanical freezer evaporasi & kompresi refrigeran dalam siklus kontinu & dalam tempat tertutup (pipa) Cryogenic freezer perubahan fase refrigeran tidak dapat balik & dalam tempat terbuka
Mechanical Freezer
Chest freezer:
Pembekuan dalam udara stasioner
Blast freezer:
Udara diresirkulasikan pada makanan
Belt freezer:
spiral freezer.htm
ditempatkan pada belt yang bergerak diarahkan ke bahan dengan arah berlawanan
Cooled liquid freezer Immersion freezer: Bahan dikemas & dilewatkan melalui wadah yang berisi larutan PG, garam, gliserol, atau kalsium klorida Bahan pendingin tetap cair, tidak terjadi perubahan fase selama pembekuan
Plate freezer
plate freezer.htm
Plate freezer terdiri dari beberapa plate Refrigeran dipompakan pada -40C Bahan (fillet ikan, beef burger)
Cryogenic freezer
immersion freezer.htm
kecepatan pembekuan
Kecepatan Pembekuan
Pembekuan Lambat
Pembekuan Cepat
Aspek Mikrobiologis
Sel vegetatif khamir, kapang, & bakteri
gram negatif (coliform & Salmonella) mudah rusak Bakteri gram positif (Staphylococcus aureus & Enterococci) & spora kapang lebih tahan Spora bakteri (Bacillus & Clostridium) tahan
PENGGORENGAN
Tujuan: - Pengawetan Kadar air turun Kadar minyak meningkat : oksidasi
-
Teori
Suhu permukaan bahan naik menyamai
suhu minyak Air dalam bahan menguap Laju penetrasi panas tergantung pada jenis bahan (konduktivitas panas bahan)
Metode
Batch
Penggorengan Permukaan - Alat yang digunakan umumnya berbentuk datar atau sedikit cekung - Tidak semua bahan tercelup minyak - Contoh : martabak, beef burger
Penggorengan Terendam (Deep Fat Frying) - Alat yang digunakan umumnya berbentuk cekung dengan jumlah minyak yang cukup banyak - Semua bahan tercelup sempurna dalam minyak - Contoh : ayam, kentang
Penggorengan Vakum - Alat yang digunakan mempunyai bagian berupa pompa untuk menurunkan tekanan di dalam alat - Bahan mengalami penguapan pada suhu rendah, sehingga kerusakan komponen dalam bahan dapat diminimalkan - Contoh : keripik buah
Penggorengan Kontinu - Alat yang digunakan berupa konveyor stainless steel yang terendam dalam bak yang berisi minyak - Bahan bergerak perlahan dalam minyak - Contoh : mie instan dan produk-produk gorengan skala industri
Efek Penggorengan
Oksidasi
- Terbentuk peroksida (radikal bebas) - Terbentuk senyawa yang berbau (tengik) dan berwarna (coklat)
- Vitamin larut lemak akan menurun - Kualitas protein menurun karena reaksi Maillard - Minyak yang terserap dalam bahan bisa mencapai 45% bisa dikurangi dengan spinning
PENGOLAHAN KIMIAWI
Pengolahan dengan garam
Pengolahan dengan Garam Tujuan: mendapatkan kondisi tertentu yang memungkinkan enzim atau mikroorganisme yang tahan garam (halotoleran) beraksi menghasilkan produk makanan dengan karakteristik tertentu
Contoh: - Pembuatan pickle sayuran proses pengawetan melalui fermentasi penurunan aktivitas enzim penyebab pembusukan dan perubahan oksidatif
- Pembuatan kecap asin enzim-enzim endogen halotoleran menghidrolisis protein ikan menghasilkan cairan dengan kadar asam amino tinggi dan cita rasa menarik enzim: tripsin dan katepsin B
- Pembuatan keju garam fosfat (mono-, di-, tri-natrium fosfat) - tekstur yg seragam dan lembut garam berikatan dgn kalsium dari kompleks para kasein jembatan antar molekul protein
Fungsi: - Pengasam Minuman karbonasi: asam fosfat - Bahan pengembang Roti: kalium asam tartarat, natrium alumunium sulfat, glukono lakton, orto & pirofosfat + natrium bikarbonat
Pengolahan dengan Gula Fungsi gula: - Pengawetan (menurunkan Aw) Jam, jeli, SKM, manisan buah - Gelasi Jeli dan manisan buah: + pektin, asam, air
Pengasapan
Tujuan: - Pengawetan alat pendingin
- Meningkatkan cita rasa & warna fenol & karbonil: Perkembangan: Asap alami
asap cair
EKSTRAKSI
Metode Pengepresan Ekstraksi Pelarut Destilasi uap
Ekstraksi pelarut: suatu proses yang bertujuan untuk memindahkan suatu komponen solut dari jaringannya dengan mengunakan pelarut ( solven)
Destilasi : proses pemisahan komponenkomponen campuran dari dua atau lebih cairan dengan menggunakan panas sebagai tenaga pemisah atau separating agent
Ekstraksi Pelarut - Ekstraksi Padat-Cair Maserasi Perkolasi Soxhletasi Refluks - Ekstraksi Cair-Cair
Ekstraksi Pelarut
Prinsip: Like dissolves like : pelarut hanya melarutkan senyawa yang mempunyai polaritas sama
Perkolasi : proses melewatkan pelarut organik pada sampel sehingga pelarut membawa senyawa organik bersamasama pelarut
Perkolasi Keuntungan: tidak memerlukan langkah tambahan yaitu sampel padat telah terpisah dari ekstrak Kerugian: kontak antara sampel padat tidak merata atau terbatas pelarut dingin sehingga tidak melarutkan komponen secara efisien
Soxhletasi : menggunakan soxhlet dengan pemanasan dan pelarut dapat dihemat karena terjadinya sirkulasi pelarut yang selalu membasahi sampel
Soxhlet
Refluks : sampel dimasukkan ke dalam labu bulat bersama-sama dengan pelarut lalu dipanaskan, uap pelarut terkondensasi pada kondensor menjadi cairan yang akan turun kembali menuju labu, akan melarutkan kembali sampel yang berada pada labu
Refluks
Refluks Keuntungan: dapat digunakan untuk mengekstraksi sampel-sampel yang mempunyai tekstur kasar dan tahan pemanasan langsung Kerugian: membutuhkan volume total pelarut yang besar
Destilasi Uap Sampel dan air ditempatkan dalam labu berbeda Air dipanaskan dan menguap, uap air akan masuk ke dalam labu sampel sambil mengekstraksi minyak menguap yang terdapat dalam sampel Uap air dan minyak menguap yang telah terekstraksi menuju kondensor dan akan terkondensasi
Destilasi Uap
mengekstrak sampel yang mengandung minyak menguap atau komponen kimia yang mempunyai titik didih tinggi pada tekanan udara normal
Ekstraksi cair-cair (corong pisah) : pemisahan komponen kimia di antara 2 fase pelarut yang tidak saling bercampur di mana sebagian komponen larut pada fase pertama dan sebagian larut pada fase kedua
Ekstraksi cair-cair (corong pisah) : kedua fase yang mengandung zat terdispersi dikocok, lalu didiamkan sampai terjadi pemisahan sempurna dan terbentuk dua lapisan fase cair, dan komponen kimia akan terpisah ke dalam kedua fase tersebut sesuai dengan tingkat kepolarannya dengan perbandingan konsentrasi yang tetap
Faktor yang Berpengaruh: - Ukuran bahan - Jenis pelarut - Rasio bahan : pelarut - Lama ekstraksi - Suhu ekstraksi