Anda di halaman 1dari 27

D I O D A

BAB I TEORI SEMIKONDUKTOR

Bahan semikonduktor adalah bahan yang mempunyai daya hantar lebih kecil dibandingkan dengan bahan konduktor, tetapi lebih besar dibanding bahan isolator. Dalam teknik elektronika banyak dipakai semikonduktor dari bahan germanium (Ge) dan silicon (Si). Yang membedakan bahan semikonduktor dengan bahan lain adalah bahan ini memiliki dua lintasan arus, yaitu arus electron pada jalur konduksi dan arus hole pada jalur valensi. Kedua arus ini memiliki besar yang sama, karena jumlah electron dan hole yang terbentuk adalah sama. Electron-elektron pada jalur konduksi diberi symbol negatif, sesuai dengan muatannya. Sedangkan hole-hole pada jalur valensi diberi symbol positif, karena dianggap bermuatan positif. Karena beberapa hal, sangat sering terjadi suatu electron pada jalur konduksi terjatuh ke dalam hole pada jalur valensi. Penggabungan kembali sebuah electron bebas dan sebuah hole disebut dengan rekombinasi. Rekombinasi dapat terjadi terus menerus di dalam suatu semikonduktor. Lifetime adalah istilah yang diberikan kepada waktu rata-rata timbul dan menghilangnya sepasang electron-hole. Suatu Kristal silicon murni, dimana setiap atomnya adalah atom silicon saja, disebut sebagai semikonduktor intrinsic. Untuk kebanyakan aplikasi, tidak terdapat pasangan electron-hole yang cukup banyak didalam suatu semikonduktor intrinsic untuk dapat menghasilkan arus yang berguna. Doping adalah penambahan atom-atom impuritas pada suatu Kristal untuk menambah jumlah electron maupun hole. Suatu Kristal yang telah di-dop disebut semikonduktor ekstrinsik. Untuk memperoleh tambahan electron pada jalur konduksi, diperlukan atom pentavalent. Atom pentavalent ini juga disebut sebagai atom donor. Setelah membentuk ikatan kovalen dengan tetangganya, atom pentavalent ini mempunyai

ELEKTRONIKA ANALOG

MARWAN

D I O D A

kelebihan sebuah electron, yang dapat beredar pula pada jalur konduksi. Sehingga terbentuk jumlah electron yang cukup banyak dan jumlah hole yang sedikit. Keadaan ini diistilahkan dengan electron sebagai pembawa mayoritas dan hole sebagai pembawa minoritas. Semikonduktor yang di-dop seperti ini disebut dengan semikonduktor type-n. Demikian juga jika semikonduktor di-dop bahan trivalent, atau atom akseptor, akan terbentuk jumlah hole pada jalur valensi yang banyak. Maka, akan terbentuk keadaan dimana hole menjadi pembawa mayoritas dan electron menjadi pembawa minoritas, semikonduktor ini disebut semikonduktor type-P.

ELEKTRONIKA ANALOG

MARWAN

D I O D A

BAB II DIODA : Pengertian dan Spesifikasi

A. Defenisi Dioda Dioda adalah sebuah kata majemuk yang berarti dua elektroda, dimana di berarti dua dan oda berasal dari kata elektroda. Jadi, dioda adalah Kristal yang menggabung separuh semikonduktor type-n dan separuh semikonduktor type-p, atau disebut pula pn junction. Sisi p (Anoda) mempunyai banyak hole (pembawa mayoritas) dan sisi n (katoda) mempunyai banyak electron (pembawa mayoritas). Dioda memiliki fungsi yang unik yaitu hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja.

Gambar 2.1 Simbol Dioda Dalam menunjukkan anoda dan katodanya pabrik memberikan tanda berupa simbol di atas atau gelang pada badannya seperti ditunjukkan pada gambar 2.2

Gambar 2.2 Simbol Dioda dari Pabrik Gambar paling kiri untuk arus kecil 100 mA dan dapat menahan tegangan balik 75 V tanpa dadal. Dua yang ditengah untuk arus maju

ELEKTRONIKA ANALOG

MARWAN

D I O D A

sedang 500 mA dan dapat menahan tegangan balik 250 V tanpa dadal, sedang gambar paling kanan untuk arus maju besar sampai beberapa ampere dan tegangan balik sampai ratusan volt. Dioda merupakan piranti non-linier karena grafik arus terhadap tegangan bukan berupa garis lurus, hal ini karena adanya potensial penghalang (Potential Barrier). Ketika tegangan dioda lebih kecil dari tegangan penghambat tersebut maka arus dioda akan kecil, ketika tegangan dioda melebihi potensial penghalang arus dioda akan naik secara cepat.

B. Spesifikasi Dioda Agar dapat memilih dioda sesuai dengan keperluan, orang harus tahu spesifikasi yang diberikan oleh pabrik dalam lembar data. Beberapa spesifikasi yang penting antara lain : tegangan puncak, arus maju rata-rata, arus sentakan maju, tegangan maju maksimum, tegangan maju, arus balik, disipasi daya dan waktu pulih balik. Disamping itu dioda harus dicek apakah rusak atau tidak. Cara pengecekan dapat dengan menggunakan multitester yang selektornya

diletakkan pada posisi ohm meter. Maka pada arah maju (prasikap maju) tahanannya akan kecil, pada umumnya < 100 . Sedang pada arah balik

(prasikap balik) tahanannya > 5000 . Perlu diingat bahwa colok + pada multitester justru terhubung dengan kutub baterei, sedang colok pada multitester justru terhubung dengan kutub + baterei. Jika hasil pengukuran menunjukkan : 1. Kedua tahanannya (tahanan maju dan balik) sangat besar, maka dioda telah putus. 2. Kedua tahanannya sangat kecil, maka dioda terhubung singkat. 3. Pada satu arah (forward bias) tahanannya kecil dan pada arah yang lain (reverse biased) tahanannya besar, maka dioda baik.

ELEKTRONIKA ANALOG

MARWAN

D I O D A

BAB III DIODA : Prategangan Dan Karakteristik

A. Prategangan Dioda Pada saat dioda tidak diberi tegangan (unbiased), terjadi difusi electron kesegala arah pada setiap tepi-tepi semikonduktor. Beberapa melewati junction, sehingga akan tercipta ion positif pada daerah n dan ion negatif pada daerah p. jika ion-ion ini bertambah banyak, maka daerah disekitar junction akan terjadi kekosongan dari electron bebas dan hole. Daerah ini disebut dengan depletion layer, atau lapisan pengosongan. Pada suatu saat, depletion layer akan berlaku sebagai penghalang bagi electron untuk berdifusi lanjut melalui junction. Diperlukan tegangan tertentu agar electron dapat menembus penghalang tersebut, yang dikenal dengan tegangan offset.

+
Anoda

+ + +

+ + +
(a)

Katoda

+ +

+
Anoda

+ + +

+ + +
(b)

Katoda

+ +

ELEKTRONIKA ANALOG

MARWAN

D I O D A

Depletion Layer

+
Anoda

+ + +
(c)

Katoda

+ +

Gambar. 3.1. Struktur Pasangan Electron Hole Dioda (a) Kondisi awal (b) Kondisi setelah terjafi difusi electron (c) Lapisan pengosongan (Depletion Layer)

Jika dioda diberi tegangan seperti tampak pada gambar 3.2 dimana kutub positif baterai dihubungkan dengan bahan type-p dan kutub negatif baterai dihubungkan dengan bahan type-n, maka rangkaian ini disebut dengan forward biased atau prategangan maju. Bila tegangan ini melebihi tegangan yang diakibatkan oleh lapisan pengosongnya, maka forward biased dapat

menghasilkan arus yang besar. Kutub negatif dari sumber dapat mendorong electron pada bahan type-n menuju junction. Electron ini dapat melewati junction dan jatuh ke dalam hole. Bila ini terjadi, electron akan dapat terus bergerak melalui hole pada bahan type-p yang ada menuju kutub positif baterai.

ELEKTRONIKA ANALOG

MARWAN

D I O D A

Id

Vd

Gambar 3.2 Forward Biased

Sebaliknya, jika sumber tegangan tersebut dibalik polaritasnya, maka rangkaian yang tampak pada gambar 3.3 itu disebut dengan reverse biased. Hubungan ini memaksa electron bebas di dalam daerah n berpindah dari junction kea rah terminal positif sumber, sedangkan hole di dalam daerah p juga bergerak menjauhi junction kearah terminal negatif. Gerakan ini akan membuat pengosongan semakin besar sehingga beda potensialnya mendekati harga sumber tegangan. Namun pada situasi ini, masih terdapat arus kecil, arus pembawa minoritas atau disebut arus balik (reverse current), Is. Disamping itu juga tedapat arus bocor permukaan Ist. Jika keadaan ini terus berlanjut, akan tercapai titik pendobrakan yang disebut breakdown voltage.
Id

Vd

Gambar 3.3 Reverse Biased

ELEKTRONIKA ANALOG

MARWAN

D I O D A

B. Karakteristik dioda a) Grafik Dioda Jika sebuah dioda dirangkaiakan seperti gambar 3.4 dimana tegangan Vin dirancang untuk dapat diubah-ubah besarnya, maka akan didapat tegangan Vd dan arua Id pada dioda yang berbeda-beda pula. Dengan menghubungkan titik-titik tegangan dan arus dioda, maka akan didapat grafik dioda seperti pada gambar 3.5
Id

Vd + R Vo

Gambar 3.4 Rangkaian Dioda

Gambar 3.5 Grafik Dioda Forward Biased

ELEKTRONIKA ANALOG

MARWAN

D I O D A

Gambar 3.6 Grafik Dioda Lengkap

Gambar-gambar diatas menjelaskan karakteristik dioda, yaitu sebagai komponen non-linear. Bila diberikan forward biased dioda menjadi sangat tidak konduk sebelum tegangannya melampaui potensial barier, sehingga arusnya sangat kecil sekali. Ketika tegangannya mendekati potensial barier, pasangan electron-hole mulai melintasi junction. Di atas 0,7 volt, biasa disebut tegangan lutut (knee voltage), Vg, atau tegangan offset, dioda menjadi sangat konduk dan mengalirkan arus yang besar. Semakin besar tegangannya, arus bertambah dengan sangat cepat pula. Hal ini menunjukkan, bahwa dioda memiliki tahanan tertentu, disebut tahanan bulk (bulk resistance) Sebaliknya, pada saat dioda di reverse biased, terdapat arus balik yang sangat kecil. Jika tegangan ini ditambah, akan dicapai tegangan breakdown, dimana terjadi peningkatan arus yang sangat besar, yang dapat merusakkan dioda. Sehingga diperlukan kehati-hatian untuk memberikan tegangan dioda, jangan sampai jatuh ke daerah breakdown.

ELEKTRONIKA ANALOG

MARWAN

D I O D A

10

b) Garis beban dan titik operasi Jika rangkaian dioda pada gambar 3.5 dianalisa, maka akan didapat persamaan sebagai berikut ;

Jika tegangan input dan tahanan pembatas diketahui, maka hanya tegangan dan arus dioda yang tidak diketahui. Persamaan ini menyatakan hubungan yang linear antara tegangan dan arus. Pada saat Vd sama dengan nol, maka :

Titik ini disebut dengan titik jenuh (saturation point) yang terletak pada sumbu tegak arus. Sementara itu, jika Vd sama dengan Vin, maka : Id = 0 Titik ini disebut titik putus (cut off point) yang terletak pada sumbu mendatar. Jika kedua titik ini dihubungkan, atau dengan mengukur titik-titik lain, akan didapatkan sebuah garis yang khas, disebut garis beban (load line).

ELEKTRONIKA ANALOG

MARWAN

D I O D A

11

BAB IV DIODA : Parameter dan Model

A. Parameter Dioda 1. Hambatan Bulk Di atas tegangan kaki, arus dioda akan membesar secara cepat, dengan kata lain pertambahan yan kecil pada tegangan dioda akan menyebabkan perubahan yang besar pada arus dioda. Setelah tegangan penghalang terlampaui, yang menghalangi arus adalah hambatan Ohmic daerah P dan N, Jumlah hambatan tersebut dinamakan Hambatan Bulk 2. Tegangan Kaki Adalah Tegangan pada saat arus mulai naik secara cepat pada saat dioda berada pada daerah maju, tegangan ini sama dengan tegangan penghalang. Apabila tegangan dioda lebih besar dari tegangan kaki maka dioda akan menghantar dengan mudah dan sebaliknya bila tegangan dioda lebih kecil maka dioda tidak menghantar dengan baik 3. Tegangan Breakdown Jika tegangan balik diperbesar maka akan mencapai keadaan arus meningkat secara tajam, yang hanya dapat dibatasi oleh tahanan luar. Tegangan kritis ini disebut tegangan dadal (break down voltage = peak inverse voltage). 4. Tahanan Sambungan Harganya untuk sambungan dengan prasikap maju tergantung pada arus DC maju.

ELEKTRONIKA ANALOG

11

MARWAN

D I O D A

12

5. Tahanan Dinamik atau AC rac = rd = rB + rj Untuk IF >> maka rj dapat diabaikan sehingga rac = rB. Sebaliknya untuk IF << maka rB dapat diabaikan terhadap rj sehingga Rac = rj 6. Penurunan Tegangan Maju Diberikan dengan hubungan : arus dc maju Penurunan tegangan maju = disipasi daya B. Model dioda Di dalam dunia praktek sehari-hari, seringkali cara kerja dioda didekati dengan menggunakan pendekatan atau model. Model ini tetap berdasarkan kepada representasi matematika dan grafik dari karakteristik dioda itu sendiri. Peyederhanaan model ini, hanya ingin memberikan gambaran global dari cara kerja dioda, namun belum mempresentasikan detil-detil penting dari dioda itu snediri. Terdapat beberapa model pendekatan dioda, yaitu Model Dioda Ideal, Model Dioda Offset dan Model Dioda Real. Model Dioda Ideal memiliki karakteristik seperti gambar 4.1, dibawah ini. Pada model ini, suatu dioda berlaku sebagai konduktor yang sempurna (bertegangan nol) bila diberi forward biased dan berlaku sebagai isolative yang sempurna (berarus nol) bila diberi reverse biased. Dalam istilah rangkaian, dioda berlaku seperti sakelar (switch), bila diberi forward biased ia bertindak sebagai sakelar tutup (ON), dan bertindak seperti sakelar terbuka (OFF) bila diberi

ELEKTRONIKA ANALOG

MARWAN

D I O D A

13

reverse biased. Model ini sangat ekstrim, sehingga untuk kondisi-kondisi tertentu diperlukan model yang lebih baik lagi.

Gambar 4.1 Model Dioda Ideal Sesungguhnya diperlukan tegangan offset sekitar 0,7 volt sebelum dioda silicon menjadi konduktor dengan baik. Gambar 4.2 memperlihatkan karakteristik dioda, dimana tidak ada arus mengalir sampai tegangan dioda mencapai 0,7 volt. Pada titik ini dioda mulai konduksi. Jadi, dioda dianggap seperti sebuah switch yang disarikan dengan sebuah baterai 0,7 volt. Jika tegangan sumber lebih besar dari 0,7 volt, switch menutup dan tegangan dioda adalah 0,7 volt. Namun, jika tegangan sumber kurang dari 0,7 volt maka switch membuka.

Gambar 4.2 Model Dioda Offset

ELEKTRONIKA ANALOG

MARWAN

D I O D A

14

Pada model ketiga ini, tahan dalam dioda, Rf diperhitungkan. Gambar 4.3. menunjukkan model dioda real ini. Sehingga, pada saat konduksi, arus menghasilkan tegangan pada Rf, dimana semakin besar arus, semakin besar pula tegangan tersebut. Rangkaian eqivalen pada model dioda real ini, adalah seperti sebuah sakelar yang diseri dengan baterai 0,7 volt dan tahanan Rf.

Gambar 4.3 Model Dioda Real

Untuk kebanyakan hal praktis, model Dioda Offset seringkali diopergunakan, namun, jika diperlukan analisa yang lebih mendalam, model dioda real ini akan dipakai, sehingga akan didapatkan analisa yang lebih akurat.

ELEKTRONIKA ANALOG

MARWAN

D I O D A

15

BAB V RANGKAIAN DIODA

Sebagai penyearah tegangan, dioda digunakan untuk mengubah tegangan bolak-balik (AC) menjadi tegangan searah (DC). Penyearah tegangan ini ada 2 macam, yaitu : 1. Penyearah setengah gelombang (half-wave rectifier) 2. Penyearah gelombang penuh (full-wave rectifier)

A. Penyearah setengah gelombang (half-wave rectifier) Saat digunakan sebagai penyearah setengah gelombang, dioda menyearahkan tegangan AC yang berbentuk gelombang sinus menjadi tegangan DC hanya selama siklus positif tegangan AC saja. Sedangkan pada saat siklus negatifnya, dioda mengalami panjaran balik (reverse bias) sehingga tegangan beban (output) menjadi nol. Penyearah Setengah Gelombang

AC

Gambar rangkaian tersebut menunjukkan sumber AC menghasilkan sebuah tegangan Sinusoidal, bila Dioda diasumsikan sebagai sebuah Dioda Ideal
+ AC _ + _

Pada Siklus Positif / Putaran Setengah positif, Dioda akan menjadi sebuah Dioda dengan Bias Maju, artinya dioda dapat berlaku sebagai sebuah saklar tertutup

ELEKTRONIKA ANALOG

15

MARWAN

D I O D A

16

Pada Siklus Negatif / Putaran Setengah Negatif, Dioda akan menjadi sebuah Dioda dengan Bias Balik, artinya dioda dapat berlaku sebagai sebuah saklar terbuka Bentuk gelombang Ideal
Vin VP(in) t

Gelombang masukan berupa gelombang Sinus dengan nilai seketika vin dengan sebuah nilai Puncak Vp(in). Setengah Gelombang
Vout VP(out) t

Pada penyearah setengah gelombang, maka dioda akan berlaku sebagai penghantar selama putaran setengah Positif dan tidak berlaku sebagai penghantar pada setengah siklus negatif, sehingga dinamakan sebagai Sinyal setengah Gelombang

Vout VP(out) t

ELEKTRONIKA ANALOG

AC +

MARWAN

D I O D A

17

Tegangan setengah gelombang menghasilkan arus beban satu arah, artinya arus mengalir hanya pada satu arah, tegangan setengan gelombang tersebut merupakan tegangan DC yang bergerak naik sampai nilai max dan turun sampai nol dan tetap nol selama siklus setengan negatif Setengah Gelombang Ideal : Vp(out) = Vp(in)

Gelombang Sinus V= Vp Sin t= Vp Sin Nilai Puncak = Vp Nilai Puncak ke Puncak Vpp = 2 Vp Nilai akar rata-rata kuadrat (Rms) Vefektif Vrms=0,707 Vp Tegangan jala-jala PLN 120 Vac Untuk pendekatan dioda stabil Vrms=115 V V = V rms/0,707 Vdc= Vpuncak /TL = 0,318 Vp= Batas kemampuan arus dioda IN 4001 Idc (max)= Io= 1A (arus max yang melalui dioda) frekuensi keluaran=frekuensi masukan

ELEKTRONIKA ANALOG

MARWAN

D I O D A

18

B. Penyearah Gelombang Penuh

D1 AC

RL

D2

Rectifier gelombang penuh adalah equivalen dengan dua kali rectifier setengah gelombang, sebab center tap masing-masing Rectifier mempunyai tegangan masukan yang equal dengan setengah tegangan sekunder Dioda D1 menghantar ke putaran setengah positif dan Dioda D2 menghantar ke putaran setengah negatif. Sebagai hasilnya arus beban rectifier mengalir selama setengah putaran bersamasama

+ AC _

+ _

D1

RL

Rangkaian equivalen pada putaran maju stengah siklus positif, D1 merupakan Dioda dengan bias maju yang akan menghasilkan sebuah tegangan beban positif yang diindikasikan sebagai Polarity Plus-Minus melalui Resistor beban.

AC + D2 +

Rangkaian equivalen pada putaran maju stengah siklus Negatif, D2 merupakan Dioda dengan bias maju yang akan menghasilkan sebuah tegangan beban positif.

ELEKTRONIKA ANALOG

RL

MARWAN

D I O D A

19

Selama kedua putaran setengah, tegangan beban mempunyai polaritas yang sama dan arus beban berada dalam satu arah, Rangkaian ini disebut sebagai Rectifier gelombang penuh, sebab mengganti tegangan masukan AC ke Pulsating (getaran) tegangan keluaran DC

Vout VP(out) t

Pada saat masukan berharga negatif maka salah satu dari diode akan dalam keadaan panjar maju sehingga memberikan keluaran positif. Pengaruh sambungan tengah (Center Tap) pada lilitan skunder Vo (puncak)= 0,5 V2 puncak Tegangan rata-rata (V dc) Vdc= 2 Vo puncak/TL = 2 0,318 Vo puncak = 0,636 Vo puncak I dc = Vdc/RL I dioda = 0,5 Idc beban/keluaran

ELEKTRONIKA ANALOG

MARWAN

D I O D A

20

C. Rectifier Jembatan

D3 AC D2

D1

D4

RL

Rectifier jembatan menyerupai Rectifier gelombang penuh sebab menghasilkan tegangan keluaran gelombang penu, Dioda D1 dan D2 menghantar di atas setengah siklus positif da D3 dan D4 menghantar di atas setengah siklus negatif Penyearah gelombang penuh model jembatan memerlukan empat buah diode. Dua diode akan berkondusi saat isyarat positif dan dua diode akan berkonduksi saat isyarat negatif. Untuk model penyearah jembatan ini kita tidak memerlukan transformator yang memiliki center-tap.

Tegangan keluaran puncak Vop=V2p = Vrms/ 0,707 Tegangan rata-rata Vdc Vdc=2 Vop/TL =2Vdc/TL Arus dc beban Idc= Vdc/RL Arus dc dioda I dc= 0,5 Id beban Vdc=0,636 Vop

ELEKTRONIKA ANALOG

MARWAN

D I O D A

21

BAB VI JENIS-JENIS DIODA

A. DIODA ZENER Sebenarnya tidak ada perbedaan sruktur dasar dari zener, melainkan mirip dengan dioda. Tetapi dengan memberi jumlah doping yang lebih banyak pada sambungan P dan N, ternyata tegangan breakdown dioda bisa makin cepat tercapai. Pada daerah reverse biased diode zener hanya mempunyai sedikit arus yang bocor. Namun, pada daerah breakdown kenaikan arus menghasilkan sedikit kenaikan tegangan. Ini berarti bahwa dioda zener mempunyai resistansi yang kecil. Pada daerah ini, diode zener beroperasi seperti sebuah batere (Vz) dengan tahanan diode (Rz). Karena itulah, Dioda Zener disebut sebagai pengatur tegangan (voltage regulator), karena ia mempertahankan tegangan keluaran yang tetap meskip0un arus yang melaluinya kecil.

B. LED LED adalah singkatan dari Light Emiting Dioda, merupakan komponen yang dapat mengeluarkan emisi cahaya.

LED merupakan produk temuan lain setelah dioda. Strukturnya juga sama dengan dioda, tetapi belakangan ditemukan bahwa elektron yang menerjang sambungan P-N juga melepaskan energi berupa energi panas dan energi cahaya

ELEKTRONIKA ANALOG

21

MARWAN

D I O D A

22

Jika elektron bebas pada semikonduktor tipe N terletak pada pita energi yang lebih tinggi daripada hole didaerah semikonduktor tipe P maka jika elektron bebas berkombinasi dengan hole perbedaan (kelebihan) energi ini akan diubah menjadi panas atau cahaya. Pada Ge dan Si energi tersebut sebagian besar tidak ada. Tetapi pada Ga As atau Ga P atau Ga As P sebagian besar energi diubah menjadi cahaya. LED tidak akan mengeluarkan cahaya jika dipasang pada prasikap balik. Operasi LED pada arah balik akan menyebabkan LED cepat rusak. Penggunaan LED adalah untuk indikator, memasukkan informasi ke memori komputer optik, untuk penggunaan dalam komunikasi yang menggunakan kabel serat optik dan lain-lain. C. FOTODIODA Merupakan dioda sambungan P-N yang jika dikenai cahaya tahanan baliknya berubah menjadi lebih kecil. Dalam gelap, tahanan baliknya sangat besar sehingga tidak menghantarkan arus listrik.

Kegunaan dioda ini adalah untuk saklar, alat deteksi, alat komunikasi optik dan lain-lain.

D. DIODA SCHOTKY Dioda Schotky dibuat menggunakan bahan logam seperti emas, perak atau platina pada satu sisi persambungan dan silicon tak murni disisi yang lain.

ELEKTRONIKA ANALOG

MARWAN

D I O D A

23

Diode ini dapat beralih ke keadaan putus lebih cepat dari pada diode biasa. Oleh karena itu, diode ini mudah menyearahkan frekuensi di atas 300MHz.

E. TUNNEL DIODA Berfungsi sebagai Osiolator

F. VARAKTOR DIODA Berfungsi sebagai pengganti variable kapasitor

G. OPTOCOUPLER Merupakan penggabungan LED dengan fotodioda dalam satu kemasan.

ELEKTRONIKA ANALOG

MARWAN

D I O D A

24

DAFTAR PUSTAKA

http://kibogowonto.wordpress.com/2010/10/14/dioda-sebagai-penyearah-rectifier-dioda/

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=dioda%20sebagai%20penyearah&source=web& cd=2&cad=rja&ved=0CCYQFjAB&url=http%3A%2F%2Fslametwinardi.dosen.narotama.ac.id

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=dioda%20sebagai%20penyearah&source=web& cd=4&cad=rja&ved=0CDEQFjAD&url=http%3A%2F%2Fchosyi.edublogs.org%2Ffiles%2F2007 %2F05%2Fpenyearah-dioda.ppt

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=dioda%20&source=web&cd=8&cad=rja&ved=0 CEEQFjAH&url=http%3A%2F%2Fchosyi.edublogs.org%2Ffiles%2F2007%2F05%2Fdioda.ppt

http://www.google.co.id/search?q=dioda+sebagai+penyearah&ie=utf-8&oe=utf8&aq=t&rls=org.mozilla:id:official&client=firefox-a#hl=id&client=firefoxa&rls=org.mozilla:id%3Aofficial&sclient=psy-ab&q=karakteristik+dioda&oq=karadioda+&gs

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Jumadi,%20M.Pd.,%20Dr./Operasi,%20j enis%20&%20fungsi%20dioda.pdf

ELEKTRONIKA ANALOG

MARWAN

D I O D A

25

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang masih memberikan kesehatan dan kesempatannya kepada kita semua, terutama kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Berikut ini, penulis persembahkan sebuah makalah mata kuliah Elektronika Analog yang berjudul DIODA. Penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua, terutama bagi penulis sendiri.

Kepada pembaca yang budiman, jika terdapat kekurangan atau kekeliruan dalam makalah ini, penulis mohon maaf, karena penulis sendiri masih dalam tahap belajar. Dengan demikian, tak lupa penulis mengucapkan terima kasih, kepada para pembaca sekalian. Semoga Allah memberkahi makalah ini sehingga benar-benar bermanfaat. Jazakumullahu Khairan Katsira. Makassar, September 2012

Penulis

ELEKTRONIKA ANALOG

MARWAN

D I O D A

26

DAFTAR ISI Kata Pengantar ................................................................................................... Daftar Isi ............................................................................................................. BAB I. Teori Semikonduktor ............................................................................ BAB II. Dioda : Pengertian dan Spesifikasi ...................................................... A. Defenisi Dioda ................................................................................... B. Spesifikasi Dioda ................................................................................ BAB III. Dioda : Prategangan dan Karakteristik .............................................. A. Prategangan Dioda .............................................................................. B. Karakteristik Dioda ............................................................................. BAB IV. Dioda : Parameter dan Model ............................................................ A. Parameter Dioda .................................................................................. B. Model Dioda ....................................................................................... BAB V. Rangkaian Dioda ................................................................................. A. Penyarah Setengah Gelombang .......................................................... B. Penyearah Gelombang Penuh ............................................................. C. Rectifier Jembatan ................................................................................ BAB VI. Jenis-jenis Dioda ................................................................................ A. Dioda Zener ........................................................................................ B. L E D ................................................................................................... C. Fotodioda ............................................................................................. i ii 1 3 3 4 5 5 8 11 11 12 15 15 18 20 21 21 21 22

ELEKTRONIKA ANALOG

ii

MARWAN

D I O D A

27

D. Dioda Schotky ...................................................................................... E. Tunnel Dioda ........................................................................................ F. Varaktor Dioda ..................................................................................... G. Optocoupler .......................................................................................... Daftar Pustaka

22 23 23 23

ELEKTRONIKA ANALOG

iii

MARWAN

Anda mungkin juga menyukai