Fungsi saluran cerna terganggu (tidak mampu mencerna atau menyerap makanan) Tidak makan ( NPO )> 3 5 hari Suplemen terhadap nutrisi enteral
Tidak boleh diberikan pada krisis hemodinamik seperti keadaan syok atau dehidrasi yang belum terkoreksi
Komplikasi sesudah Sepsis, obstruksi usus (ileus), atau pembedahan gastrointestinal stasis
Kondisi yg memerlukan PN
Ileus obstruksi Peritonitis Fistula enterokutan Sindrom malabsorpsi berat Vomitus Diare berat Malnutrisi protein atau protein-kalori Kanker
Jika makan hanya 1/3 porsi biasa < 1 minggu > 1 minggu
PPN
Pemberian nutrisi Via vena perifer
TPN
Pemberian nutrisi Via vena sentral
ya
Jlh pemasukan per oral
Tdk
Parenteral nutrisi
cukup
Agak kurang
kurang
< 1 minggu
> 1 minggu
< 1 minggu
Diet biasa
Diet cair
Nasal feeding Gastrostomy Jejunostomy
(TPN)
teknis
Komplikasi
infeksi
Komplikasi
metabolik: berkaitan dengan gangguan keseimbangan glukosa (hiper/hipo), elektrolit (hipokalemia, hiperkalemia)
Kalori
Pasca bedah/sepsis
: 30 kcal/kg BB/hari
: 25kcal/kg BB/hari
Protein : 1 2,5 g/kg BB/hari Lemak : Emulsi lemak Vitamin & mineral : Sesuai kebutuhan
Energy 4 kcal/g
Carbohydrates
Energy. 9 kcal/g
Fats
Essential fatty acid source Component of cel membrane/ precursor of prostaglandin Requirement 0.3 1 g/kg/day
Amino acids
Adjustment of metabolism of each nutrients Related to enzyme activity 13 Vitamin are required
Vitamins
Isoleusin
AAE
Leusin
Valin
AAE = Asam Amino Esensial
Peranan BCAA
Sbgn bsr Asam Amino dimetabolisme didalam hepar, namun BCAA diutilisasi oleh otot rangka Pada otot pemecahan BCAA Nitrogen Alanin & Glutamin pemecahan glukosa Carbon
OTOT
Protein BCAA Alanin Glutamin
GINJAL
GLUTAMIN
USUS
Jaringan luka
Glutamin sgt dibutuhkan utk kerja sel dlm proses penyembuhan luka ,sebagai bahan bakar untuk sel-sel usus, dan pembentukan amonia didalam ginjal
CARA PEMBERIAN
TEMPAT MASUKNYA INFUS SISTIM PEMBERIAN INFUS
Melalui kateter ke vena sentral : vena jugular @ vena sub klavian = TPN Melalui kateter ke vena perifer = PPN
jam Volume infus dapat 1,5 ; 2,5 @ 3 ltr Penyiapan larutan infus dilakukan oleh Instalasi Farmasi pada ruangan yang khusus ( clean booth @ clean room)
Volume infus besar, hipertonik Pasien lebih nyaman krn tdk perlu bolak balik ditusuk
Switch on the clean booth Sterilkan ampul & botol i.v fluid dengan semprotan kabut tipis etanol Petugas mengenakan topi, masker, lab jas & sarung tangan steril Masuk kedalam clean booth
Clean booth
Check R/ , i.v fluid, ampul, etket nama pasien & ukuran bag Preparation : check jumlah larutan, warna larutan, kejernihan, kebocoran, apakah hrs disimpan bebas cahaya Keluarkan dari clean booth, bersihkan dan switch off clean booth Check ulang kejernihan, kebocoran, nama pasien dan nama ruang rawat
Penyimpanan
Pasien
+
TPN base solution
pH. 5.6
* Maillard reaction : reaksi yg tdk diharapkan antara reducing sugars dgn amino
acid yg dpt menghasilkan Melanoidin (brown polymer
substance) shgg dpt menurunkan nilai nutrisi yg diharapkan.
Kepustakaan
1. Mohamed Aslam, Chik Kaw Tan & Adji Prayitno
FARMASI KLINIS, Menuju Pengobatan Rasional dan Penghargaan Pilihan Pasien
4. P.T.OTSUKA INDONESIA
BUKU SAKU NUTRISI KLINIK
Terima kasih