Anda di halaman 1dari 12

Peranan Filsafat Ilmu dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .. i DAFTAR ISI .ii BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah1 B. Rumusan Masalah BAB II : PEMBAHASAN 2

A. Pengertian Filsafat Ilmu . 3 B. Pengertian Sumber Daya Manusia 4 C. Peranan Filsafat Ilmu Dengan Pengembangan Sumber Daya Manusia .......................................................................... 7 BAB III : KESIMPULAN Kesimpulan 10 DAFTAR PUSTAKA . 11

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini sebagai salah satu tugas yang diberikan oleh Dosen kami khususnya mata kuliah Filsafat Ilmu pada Program Pasca Sarjana STIA Puangrimaggalatung Sengkang Kabupaten Wajo. Kami telah menyadari bahwa sebagai seorang calon Magister kami dituntut untuk berpikir mengembangkan diri dalam rangka untuk mencapai dan menemukan jati diri kami, sebagai seorang intelektual yang mampu merumuskan sesuatu masalah baik yang ada dimasyarakat maupun dilingkungan keluarga. Oleh karena itu pada mata kuliah Fisafat Ilmu kami akan mencoba menyusun satu makalah dengan judul Peranan Filsafat Ilmu Dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia, sebagai salah satu wujud dari pengembangan sumber daya yang ada pada diri kami dan mudahmudahan makalah ini berkenan dihati para pembaca. Kepada para pembaca, penulis membuka diri menerima saran dan kritikan yang konsruktif terhadap penulisan makalah ini, sebab kalau ditinjau dari segi aspek bobot materinya maupun teknik penulisannya masih jauh dari kesempurnaan, itulah usaha dan jeri payah kami, mudah-mudahan kedepan akan lebih baik lagi dengan adanya koreksi dan saran dari para pembaca. Sengkang, 19 Oktober 2008

Penyusun, BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Pada abad modern ini, manusia selalu mencari menggali potensi yang ada pada dirinya, ia ingin menemukan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain, dengan demikian ia berhasil menemukan ilmu yang namanya Filsafat Ilmu, sehingga ilmu tersebut telah memperoleh perhatian yang lebih besar di kalangan para magister, sarjana dan mahasiswa di negeri ini dibandingkan dengan masa-masa yang lalu. Manusia mampu mengembangkan pengetahuan yang merupakan rahasia kekuasaannya. Manusia adalah satu-satunya makhluk yang mengembangkan pengetahuan secara sungguhsungguh. Dia memikirkan hal-hal baru, karena dia hidup bukan sekedar untuk kelangsungan hidup, namun lebih dari itu. Manusia mengmebangkan kebudayaan; manusia memberi makna kepada kehidupannya; manusia memanusiakan diri dalam hidupnya. Usaha mengkaji dan memperkenalkan ilmu ini dari waktu ke waktu semakin bertambah meningkat, terutama karena adanya kecenderungan yang semakin tumbuh terhadap pemahaman Filsafat Ilmu itu sendiri secara rasional. Seorang Ilmuan selalu ingin mengembangkan apa yang diyakini benar, dia ingin mengetahui apa sebenarnya hakekat ilmu dalam konteks pengetahuan lainnya. Seorang ilmuan ingin tahu sejauh mana hubungan antara ilmu dengan agama sehingga munculah sekarang ilmu yang namanya filsafat Islam, ia juga ingin

mengatahui sejauh mana kaitannya ilmu dengan pengembangan sumber daya manusia, apakah Filsafat Ilmu itu sendiri mempunyai peranan dalam pengembangan sumber daya manusia serta dapat membawa kebahagiaan kepada dirinya.

Oleh karena itu dalam makalah ini penulis ingin mencoba mengkaji Peranan filsafat Ilmu terhadap pengembangan sumber daya menusia.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah pengertian Filsafat Ilmu ? 2. Apakah pengertian Pengembangan sumber daya manusia ? 3. Sejauh mana peranan filsafat ilmu dengan pengembangan sumber daya manusia ?

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Filsafat Ilmu.

Filsafat ilmu termasuk bagian dari filsafat pengetahuan atau lazim disebut epistomologi. Secara sederhana filsafat ilmu ialah dasar yang menjiwai dinamika proses kegiatan memperoleh pengetahuan secara ilmiah. Filsafat ilmu adalah suatu analisis, prosedur-prosedur atau logika tentang penjelasan ilmiah. Dengan demikian Filsafat Ilmu berarti pengetahuan yang diselidiki oleh akal budi mengenai sebab, asas-asas, hukum-hukum tentang seuatu yang ada di alam semesta ini yang memerlukan suatu analisis, prosedur-prosedur atau logika yang memerlukan penjelasan ilmiah. Filsafat dalam bahasa Yunani terdiri dari dua suku kata, yaitu Philos dan Sophia. Philos biasanya diterjemahkan dengan istilah gemar, senang, atau cinta. Sophia diartikan kebijaksanaan atau kearifan. Dengan demikian dapat dikatakan Filsafat berarti cinta kebijaksanaan, sedangkan Ilmu dapat didefinisikan sebagai suatu obyek ilmiah yang mengandung sekelompok prinsip. Secara umum ilmu pengetahuan berkembang dari dinamika proses kegiatan sistematisasi dan organisasi pengetahuan-pengetahuan pra-ilmiah yang dimulai dengan klsifikasi berdasarkan karakteristik yang bersifat umum dan sepsifik. Penguasaan filsafat ilmu, yaitu teori pengetahuan untuk memperoleh ilmu pengetahuan secara ilmiah, melalui kelima langkah pokok dan siklus empiris metode ilmiah, adalah kriteria untuk mengukur diri sendiri atau dalam mengevaluasi ilmuwan dalam ketangguhan integritas ilmunya, yaitu keutuhan wibawa akademik. Jadi ilmu adalah akumulasi pengetahuan yang menjelaskan kausalitas (hubungan sebab akibat) dari suatu obyek menurut metode-metode tertentu yang merupakan suatu kesatuan sistematis.

B. Pengertian Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Menurut Hillary Clinton di dalam bukunya IT TAKERS A VELLAGE (1996) tak kala ia menyatakan bahwa seorang anak adalah produk orang sekampung. Pada dasarnya lingkungan adalah sumber daya alam antara manusia dan lingkungannya terjadi interaksi. Sedangkan

menurut Stahri eclmends dan Jhon Lecky dalam Eviron Mental Administration 1993), dalam hubungan itu ada dua yang penting adalah terjadi silus pendukung kehidupan atau life support dan terjadi dampak kegiatan manusia terhadap lingkungan atau mans inpact on invironment. Kedua hal ini menjadi beban lingkungan , sehingga pada suatu saat daya dukung lingkungan terhadap beban itu mendekati ambang batas menjadi nol. Semua itu disebabkan karena kemerosotan daya dukung lingkungan itu. Untuk Indonesia digambarkan secara amat dramatis oleh MT ZENDI dalam bukunya kelesterian lingkungan hidup (1979). Sumber daya manusia (Human Receuces) adalah the people who ready, welliang, and able to contribute to organization goods, demikian Wellian B Werther dan Keith Davis dalam human resurces and personal management (1996-596) sudah barang tentu, yang dimaksud dengan organisasi dalam organizational goods bukan saja industri atau perusahaan, tetapi juga organisasi diberbagai bidang politik pemerintahan, hokum, social budaya lingkungan dan sebagainya. Dalam pengembangasn sumber daya manusia ada dua sisi pokok, yaitu sisi Sumber daya dan sisi manusia, dimensi pokok sisi sumber daya adalah konstribusinya terhadap organisasi dan lingkungannya, sedangkan sisi pokok manusia adalah perlakuan lingkungan dan organisasi terhadapnya, yang pada gilirannya menentukan kualitas dan kapabilitas hidupnya. Hal ini digambarkan oleh Robert B lake dan Jane Mouton dalam teori manajemen ((managerial grid theori, reft, Keith Davis dan Jhon W. Newstron human Behavior at work, organizational Behavion 1985, 29).

Dari uraian di atas dapat digambarkan bahwa kualitas manusia dapat merosot atau menurun yang disebabkan oleh sesuatu kekuatan baik internal maupun eksternal. Dalam perkembangan dan penemuan ilmu Pengetahuan mempunyai nilai pembentukan, nilai itu sangat dopengaruhi oleh penggunaan temuan (cration invention) ilmu pengetahuan itu disebut Tehnologi The brauch of knowledge tahat deals weth industrial arts, applied science, Ingineering, etg, the application of knowledge for pragtical ends) sejarah membuktikan bahwa teknologi tidak pernah susut atau surut, selain semakin pesat perkembangannya juga semakin tinggi dari teknologi alat sampai pada bioteknologi. Perkembangan atau pertumbuhan ekonomi saat ini masih tergantung pada sumber daya alam seperti mineral, hutan, perkebunan besar, lahan pertanian dan industri pengelola sumber daya alam. Kemampuan sumber daya alam dengan peningkatan kebutuhan manusia yang menjadi beban pertumbuahan ekonomi, hal ini disebabkab kemampuan sumber alam tidak sebanding dengan peningkatan jumlah penduduk akibatnya banyak Negara-negara yang merosot akibat ulahnya sendiri. Dewasa ini sejumlah Negara-negara dikawasan dunia ini khidupan Negara yang bersangkutan nyaris tidak memiliki sumber daya alam. Hal diakibatkan kualitas sumber daya alamnya rendah. Sumber daya manusia berkualitas tinggi adalah sumber daya manusia yang mampu menciptakan bukan saja nilai komperatif tetapi juga nilai kompetitif-generatif-inovatif yang menggunakan energi yang tinggi seperti Integence, Creativity dan Imagination, tidak lagi semata-mata menggunakan energi kasar seperti bahan mentah, lahan, air, tenaga otot dan sebagainya.

Nilai sumber daya manusia sepanjang sejarah mengalami beberapa pase perkembangan sebagai berikut : 1. Sumber daya manusia sebagai budak,pembudayaan dapat dipahami sebagai perbudakan structural dan perbudakan non structural, jika dimensi hak dan kewajiban digunakan sebagai parameter sumber daya manusia, maka dalam kondisi sebagai budak (perbudakan) kewajiban sumber daya manusia penuh sementara haknya nol. 2. Sumber daya manusia sebagai beban, Status sumber daya manusia sebagai beban dialami terutama oleh Negara berkembang atau yang baru saja merdeka dari penjajahan atau bebas dari perbudakan.

3.

Sumber daya manusia sebagai potensi, kondisi sumber daya manusia sebagai potensi dialami terutama oleh Negara yang melancarkan program diklat besar-besaran, Sumber daya manusia potesial memiliki keterampilan dan keahlian tertentu menumbuhkan lapangan kerja yang sesuai dengan hidupnya.

C. Peranan Filsafat Ilmu dengan pengembangan sumber daya manusia. Manusia mampu mengembangkan pengetahuannya dengan cepat dan mantap karena manusia mampu berpikir menurut suatu alur kerangka berpikir tertentu. Manusia mampu mekomunikasikan informasi dan jalan pikiran yang melatar belakangi informasi tersebut. Perkembangan Ilmu Pengetahuan masyarakat akan menentukan perkembangan kehidupan masyarakat yang bersangkutan, artinya masyrakat engan ilmu pengetahuan yang masih sederhana tingkat perkembangannya tidak akan secepat dan sebaik dengan masyarakat

yang tingkat perkembangannya ilmu pengetahuan dan sumber daya manusia yang lebih maju. Pengembangan ilmu pengetahuan dan sumber daya manusia ternyata merupakan kekuatan yang sangat dominant dalam menentukan perkembangan masyarakat. Kegiatan manusia untuk mengembangkan dirinya dan menemukan pengetahuan yang benar adalah sesuatu yang mutlak dilakukan karena manusia selalu berpikir. Namun setiap manusia berbeda cara berpikirnya untuk menemukan suatu kebanaran yang hakiki. Dapat dikatakan bahwa tiap jalan pikiran mempunyai apa yang dikatakan criteria kebanaran. Dari criteria kebenaran ini merupakan landasan bagi proses penemuan kebenaran tersebut, penalaran merupakan suatu penemuan kebenaran dimana tiap-tiap jenis penaralaran mempunyai criteria kebanarannya masing-masing. Manusia pada hakekatnya nmerupakan mahluk yang berpikir, merasa bersikap dan bertindak, sikap dan tindakannya bersumber dari pengetahuan yang didapatkan

lewat kegiatan berpikir dan dapat dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini merupakan sember bagi setiap orang atau diri seseorang. Dari uraian tesebut diatas makan dapat dikatakan bahwa semakin tinggi cara bepikir seseorang maka otomatis pengembangan yang ada pada diri seseorang semakin tinggi pula dengan kata lain peranan ilmu atau filsafat ilmu terrhadap pemgembangan sumber daya manusia sangat erat kaitannya atau saling ketergantungan. Karena sumber daya manusia yang tinggi tergantung dari pemikiran-pemikiran atau ilmu yang dimiliki manusia. Manusia mengembangkan pengetahuan, dari pengetahuannya itu muncul daya pikir bagaimana mengatasi kebutuhan dan kelangsunga hidup. Jadi potensi yang dimiliki seseorang

menjadi penentu kehidupan pada dirinya. Sehingga peranan filsafat ilmu terhadap pengembangan sumber daya manusia saling berkaitan satu sama lain.

BAB III KESIMPULAN

1. Filsafat adalah pengetahuan-pengetahuan penyelidikan akal budi mengenai sebab-sebab, asas-asas, hukum-hukum tentang segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. 2. Ilmu adalah akumulasi pengetahuan yang menjelaskan kausalitas (hubungan sebab akibat) dari suatu obyek menurut metode-metode tertentu yang merupakan suatu kesatuan yang sistematis. 3. Filsafat ilmu adalah suatu analisis, prosedur-prosedur dalam logika tentang penjelasan ilmiah. 4. Peranan filsafat ilmu dalam mengembangkan sumber daya manusia adalah semakin tinggi daya pikir manusia maka sumber daya yang dimiliki juga semakin tinggi pula.

DAFTAR PUSTAKA

Arief Tiro Muhammad, 2002, Mecaari kebenaran suatu tinjauan Filsafat, Andira Makassar. Ahmad Daudy, 1985, Kuliah Filsafat Islam, Bulan Bintang, Jakarta, Indonesia Jujun S. Surya Sumantri, Filsagfat Ilmu Sebuah Pengantar Populer Rusidi, Dasar-Dasar Penelitian Filsafat Ilmu, Universitas pajajaran, Bandung. Sondang P Siagian, MPA, 2001, Kerangka Dasar Ilmu Administrasi, Rimka Cipta, Jakarta. Sondang P Siagian, MPA, 2003, Filsafat Administrasi, Bukit Aksara, Jakarta. Talizidiku Nraha, Pengantar Teori Pengembangan Sumber Daya Manusia.

NAMA NO. REG.

: Drs. Andi Hasanuddin, M.Si : 081 3541

Anda mungkin juga menyukai