Anda di halaman 1dari 11

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Bentuk Penelitian Bentuk penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini terdiri dari beberapa siklus. Tahapan masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Hasil kesimpulan siklus I digunakan dalam rencana tindakan pada siklus berikutnya.

B. Objek Tindakan Objek tindakan penelitian tindakan kelas ini adalah tentang penggunaan metode pembelajaran kooperatif model jigsaw yang bermuara pada tindakan berikut: a. b. c. d. Metode mengajar yang diterapkan belum tepat. Kurangnya motivasi belajar siswa. Siswa belum berperan aktif dalam proses pembelajaran PKn. Nilai tidak mencapai ketuntasan belajar.

C. Setting, Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas kolaboratif yaitu bersifat praktis berdasarkan permasalahan riil dalam pembelajaran PKn di Madrasah Aliyah Syarif Hidayatullah Pontianak. Subjek pelaku tindakan adalah 1 orang guru PKn kelas X B. Subjek penerima tindakan adalah 29 siswa

kelas X B semester II, tahun pelajaran 2008/2009. Subjek yang membantu dalam penelitian ini adalah 1 orang guru mata pelajaran Bahasa Indonesia.

D. Langkah-Langkah Tindakan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus tindakan. Tiap siklus dilakukan prosedur sebagai berikut: 1. Tahap Perencanaan Tindakan Pada tahap ini peneliti dan mitra kolaborasi menyusun rencana yang akan di laksanakan dalam penelitian, dengan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan pada tiap siklus. 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Action) Guru mata pelajaran PKn melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif model jigsaw dengan menyajikan materi pokok bahasan Warga Negara dan Pewarganegaraan. Siswa dibagi dalam kelompok kecil, beranggotakan 5-6 orang. Guru membagikan wacana beserta tugasnya, setiap siswa mendapat tugas yang berbeda. Setiap siswa mendapat tugas dan tanggung jawab yang berbeda unutuk mendalami informasi atau pesan dalam wacana. Tiap kelompok yang mendapatkan wacana dan tugas yang sama berkumpul dan berdiskusi tentang materi tersebut. Guru memantau pada masing-masing kelompok agar seluruh siswa berperan aktif dalam membahas tugasnya, sehingga dapat menyampaikan hasilnya kepada anggota kelompok kooperatif (awal). Siswa kembali ke kelompok awal untuk menginformasikan hasil bahasan atau

diskusi sesuai dengan wacana dan tugasnya secara bergilir. Setelah itu guru menunjuk salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. 3. Melakukan Pengamatan Kelas (Observasi) Mitra kolaborasi dan peneliti melakukan pengamatan selama berlangsungnya proses belajar mengajar di kelas, mereka mengadakan pengamatan terhadap para siswa dan guru. Pada saat itu juga mitra kolaborasi mencatat perilaku siswa dan guru dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan itu dicatat pada lembar observasi siswa dan guru yang disusun oleh peneliti. 4. Melakukan Refleksi Dalam hasil pengamatan yang diperoleh dilakukan refleksi, peneliti dan mitra kolaborasi melakukan diskusi tentang temuan maupun masalahmasalah pada saat proses belajar mengajar. Dari data hasil instrumen yang diperoleh dari siswa dan guru harus dievaluasi dengan kolaborasi untuk mengetahui perubahan yang terjadi selama tindakan dilaksanakan. Perubahan bentuk kegagalan dan keberhasilan tersebut menjadi pedoman untuk perencanaan siklus berikutnya. 5. Membuat Rencana Lanjutan Berdasarkan refleksi tersebut di atas, kemudian peneliti beserta mitra kolaborasi, menyusun rencana tindakan selanjutnya dengan

melakukan penyempurnaan tindakan yang telah dilakukan. E. Data dan Cara Pengambilannya

Data adalah komponen yang sangat menentukan dalam penelitian tindakan kelas. Pada bagian ini akan dijelaskan data apa saja yang akan digunakan dan bagaimana cara memperolehnya. 1. Sumber Data Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas X B Madrasah Aliyah Syarif Hidayatullah dan guru yang mengajar bidang studi PKn, sekaligus sebagai peneliti. 2. Jenis Data yang didapat adalah : a. Hasil belajar b. Nilai tugas c. Situasi belajar 3. Cara Pengambilan Data a. Data hasil belajar PKn diperoleh dengan memberikan tes kepada siswa yaitu nilai ulangan harian. b. Data nilai tugas diperoleh dari nilai latihan yang dikerjakan di kelas, dikumpulkan dan dievaluasi. c. Data tentang situasi belajar mengajar diperoleh pada saat

dilaksanakannya observasi. F. Instrumen Penelitian

tindakan, diambil dengan menggunakan lembar

Dalam suatu penelitian, instrumen penelitan sangat diperlukan, karena di jadikan sebagai alat untuk mengumpulkan data. Menurut Suharsimi Arikunto (1998) Insturmen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik, dalam arti cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Adapun instrumen dalam penelitian ini, antara lain: 1. Observasi Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi terstruktur, yaitu observasi yang menggunakan lembar observasi yang disusun oleh peneliti. Data yang diambil dalam observasi ini mengenai kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas, apakah langkah-langkah guru dalam mengajar telah sesuai dengan langkahlangkah dalam pembelajaran kooperatif model jigsaw dan tingkah laku siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif model jigsaw. 2. Catatan Lapangan Catatan lapangan memuat deskripsi yang berhubungan dengan aktifitas siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung. Kejadiankejadian penting yang berkenaan dengan pembelajaran dan perkembangan siswa di tulis dalam catatan lapangan ini. Catatan lapangan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam tahap refleksi unutuk menentukan tindakan perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus berikutnya.

3. Teknik Pengukuran Teknik pengukuran dalam penelitian ini menggunakan alat ukur tes berupa tes awal dan tes akhir. Tes awal dilakukan untuk mengetahui

pemahaman siswa dalam menjawab soal sebelum diberikan pembelajaran tes akhir dilakukan konsepsi siswa setelah mengikuti pembelajaran berdasarkan metode pembelajaran kooperatif model jigsaw. Adapun tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis yang berbentuk essay. Jenis tes essay memperkecil kerja sama antar siswa sewaktu mengerjakan soal dan kebaikan dari soal bentuk essay adalah tidak banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berspekulasi. 4. Dokumentasi Untuk mendukung data hasil observasi sebagaimana dimaksud di atas, peneliti juga menggunakan dokumentasi sebagai alat pengumpul data. Alat pengumpul data dilakukan untuk memperoleh gambar secara jelas dan objektif beberapa hal yang berkaitan dengan kemampuan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

G. Metode Pengumpulan Data Data penelitian dikumpulkan melalui catatan observasi dan hasil evaluasi yang dilakukan sejak awal penelitian sampai dengan siklus II bersama mitra kolaborasi. Catatan observasi dipergunakan untuk mengetahui peningkatan aktivitas siswa dan pemunculan keterampilan kooperatif siswa, sedangkan evaluasi dilakukan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa. Pada bagian refleksi dilakukan analisis data mengenai proses, masalah dan hambatan yang dijumpai, kemudian dilanjutkan dengan refleksi dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan. Salah satu aspek penting dari

kegiatan refleksi adalah evaluasi terhadap keberhasilan dan pencapaian tujuan. Keabsahan data diperiksa dengan trianggulasi penyidik, yaitu dengan jalan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data (Lexy J. Moleong, 2004).

H. Metode Analisis Data Data hasil observasi pembelajaran dianalisis bersama-sama dengan mitra kolaborasi sejak penelitian dimulai, dikembangkan selama proses refleksi sampai proses penyusunan laporan, kemudian ditafsirkan berdasarkan kajian pustaka dan pengalaman guru. Sedangkan hasil belajar siswa (evaluasi) dianalisis berdasarkan ketentuan belajar siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah model alur, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (Milles & Huberman dalam Sugiono, 2005). 1. Reduksi Data Reduksi data adalah memilah-milah data yang diperlukan dengan data yang tidak diperlukan dengan menyederhanakan, mengklasifikasi dan mengabstraksi data. Dalam peneletian ini reduksi data dilakukan melalui penyeleksian data, pemfokusan data mentah menjadi informasi yang bermakna. Data yang direduksi mencakup data hasil pengamatan terhadap langkah-langkah guru dalam mengajar berbentuk lembar observasi guru, siswa, data catatan lapangan selama proses pembelajaran berlangsung, dan data hasil tes yang di lakukan setiap akhir siklus. 2. Penyajian Data

Penyajian data yaitu mendeskripsikan data sehingga lebih mudah dipahami orang lain, penyajian data dapat berupa gambar, tabel atau narasi. 3. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi Penarikan kesimpulan dari data yang telah dihasilkan sehingga diperoleh pernyataan mengenai dampak tindakan serta aktivitas perlakuan. Penarikan kesimpulan dilakukan untuk mencari jawaban akhir dari data yang disajikan. Kesimpulan mengarah pengambilan keputusan dari masalah yang diketahui.

I. Indikator Kinerja Untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan tindakan yang dilakukan, maka ditetapkan indikator kinerjanya sebagai berikut: 1. Adanya kesesuaian antara urutan penyajian materi dengan waktu dan strategi yang telah disiapkan 2. Adanya perubahan yang terlihat dari sikap dan prilaku siswa terutama keaktifan dan keseriusan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran 3. Ketuntasan keberhasilan siswa dilihat dari hasil belajar Siklus I a. Sekurang-kurangnya 65% siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif model jigsaw di kelas, dilihat dari sikap siswa yaitu : 1) Sangat Aktif : Siswa berani menanggapi penjelasan guru, siswa berani atau mau menanggapi jawaban teman serta memberikan pendapatnya, siswa bertanggung jawab terhadap kelompoknya, siswa mau

bekerjasama dalam kelompoknya, siswa berani atau mau menyatakan ide-ide dan mau bertanya. 2) Aktif : Siswa berani atau mau mengemukakan pendapatnya, siswa bertanggung jawab terhadap kelompoknya, siswa mau bekerja sama dalam kelompoknya, siswa berusaha mengerjakan tugas atau tidak diarahkan (berinisiatif sendiri atau belajar). 3) Cukup aktif: Siswa bertanggung jawab terhadap kelompoknya, siswa mau bekerja sama dalam kelompoknya, siswa tidak berbicara diluar konteks pembelajaran dan tidak melakukan hal-hal lain diluar konteks pembelajaran. 4) Kurang aktif : Siswa tidak bertanggung jawab dalam kelompoknya, siswa tidak mau bekerjasama dalam kelompoknya, siswa hanya diam atau hanya menyalin pekerjaan temannya, siswa berbicara diluar konteks pembelajaran, siswa tidak mau memperhatikan materi yang dijelaskan oleh guru secara singkat, siswa sering keluar masuk tanpa alasan yang jelas. b. Sekurang-kurangnya 65% siswa mendapatkan nilai ulangan harian 65. Siklus II a. Sekurang-kurangnya 75% siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif model jigsaw di kelas. Di lihat dari sikap siswa yaitu : 1) Sangat Aktif : Siswa berani menanggapi penjelasan guru, siswa berani atau mau menanggapi jawaban teman serta memberikan pendapatnya,

siswa

bertanggung

jawab

terhadap

kelompoknya,

siswa

mau

bekerjasama dalam kelompoknya, siswa berani atau mau menyatakan ide-ide dan mau bertanya. 2) Aktif : Siswa berani atau mau mengemukakan pendapatnya, siswa bertanggung jawab terhadap kelompoknya, siswa mau bekerja sama dalam kelompoknya, siswa berusaha mengerjakan tugas atau tidak diarahkan (berinisiatif sendiri atau belajar). 3) Cukup aktif : Siswa bertanggung jawab terhadap kelompoknya, siswa mau bekerja sama dalam kelompoknya, siswa tidak berbicara diluar konteks pembelajaran dan tidak melakukan hal-hal lain diluar konteks pembelajaran. 4) Kurang aktif: Siswa tidak bertanggung jawab dalam kelompoknya, siswa tidak mau bekerjasama dalam kelompoknya, siswa hanya diam atau hanya menyalin pekerjaan temannya, siswa berbicara diluar konteks pembelajaran, siswa tidak mau memperhatikan materi yang dijelaskan oleh guru secara singkat, siswa sering keluar masuk tanpa alasan yang jelas. b. Sekurang-kurangnya 75% siswa mendapatkan nilai ulangan harian 65.

J. Gambaran Umum Penelitian Tindakan Kelas Kegiatan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan maksud dan tujuan untuk mengadakan perbaikan dan peningkatan proses belajar mengajar di kelas agar lebih baik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Perbaikan

proses belajar mengajar sasaran nya dapat berasal dari guru, siswa dan materi pelajaran. Secara umum prosedur penelitian tindakan yang dilakukan dalam tiap siklus sama. Siklus dalam penelitian ini memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Rencana tindakan 2. Skenario tindakan 3. Observasi 4. Hasil observasi dan refleksi 5. Rencana tindakan selanjutnya 6. Indikator Kinerja

Anda mungkin juga menyukai