Anda di halaman 1dari 29

Beberapa saat yang lalu telah membahas artikel tentang pengertian rantai makanan, pada artikel ini masih

akan membahas artikel yang berkaitan dengan rantai makanan, yaitu tentang pengertiam Ekosistem, susunan ekosistem dan macam ekosistem. Pada artikel sebelumnya memang juga disinggung tentang ekosistem hanya saja pada artikel tersebut penjelasan tentang pengertian ekosistem kurh ang detail karena berfokus pada rantai makanan. Pengertian ekosistem adalah hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan nonhayati yang membentuk sistem ekolog. Ekosistem merupakan suatu interaksi yang kompleks dan memiliki penyusun yang beragam. Di bumi ada bermacam-macam ekosistem. I. Susunan Ekosistem Suatu ekosistem berdasarkan susunan dan fungsinya tersusu dari beberapa komponen sebagai berikut : a. Komponen autotrof autotrof berasal dari kata Auto yang berarti sendiri, dan trophikos yang berarti menyediakan makan pengertian dari Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen, contohnya tumbuhtumbuhan hijau. b. Komponen heterotrof Heterotrof berasal dari kata Heteros yang berarti berbeda, dan trophikos yang berarti makanan). Pengertian dari Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba. c. Bahan tak hidup (abiotik) Bahan tak hidup yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari. Bahan tak hidup merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.

d. Pengurai (dekomposer) Pengertian dari Pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks). Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk pengurai ini adalah bakteri dan jamur. II. Macam-macam Ekosistem Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air Laut. a. Ekosistem darat Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai berikut. 1. Bioma gurun Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu slang hari tinggi (bisa mendapai 45C) sehingga penguapan juga tinggi, sedangkan malam hari suhu sangat rendah (bisa mencapai 0C). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, ular, kadal, katak, dan kalajengking. 2. Bioma padang rumput Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur. Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular

3. Bioma Hutan Basah Bioma Hutan Basah terdapat di daerah tropika dan subtropik. Ciri-cirinya adalah, curah hujan 200-225 cm per tahun. Species pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinngi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro (iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme). Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari. Variasi suhu dan kelembapan tinggi/besar; suhu sepanjang hari sekitar 25C. Dalam hutan basah tropika sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan), kaktus, dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu. 4. Bioma hutan gugur Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang, Ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat musim (dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak). 5. Bioma taiga Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik. Ciricirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dap sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali. Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur. 6. Bioma tundra Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin. Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang datang pada musim panas, semuanya berdarah panas. Hewan yang menetap memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa kutub, beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan lalat hitam.

b. Ekosistem Air Tawar Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi. Adaptasi organisme air tawar adalah sebagai berikut. Adaptasi tumbuhan Tumbuhan yang hidup di air tawar biasanya bersel satu dan dinding selnya kuat seperti beberapa alga biru dan alga hijau. Air masuk ke dalam sel hingga maksimum dan akan berhenti sendiri. Tumbuhan tingkat tinggi, seperti teratai (Nymphaea gigantea), mempunyai akar jangkar (akar sulur). Hewan dan tumbuhan rendah yang hidup di habitat air, tekanan osmosisnya sama dengan tekanan osmosis lingkungan atau isotonis. Adaptasi hewan Ekosistem air tawar dihuni oleh nekton. Nekton merupakan hewan yang bergerak aktif dengan menggunakan otot yang kuat. Hewan tingkat tinggi yang hidup di ekosistem air tawar, misalnya ikan, dalam mengatasi perbedaan tekanan osmosis melakukan osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air dalam tubuhnya melalui sistem ekskresi, insang, dan pencernaan. Habitat air tawar merupakan perantara habitat laut dan habitat darat. Penggolongan organisme dalam air dapat berdasarkan aliran energi dan kebiasaan hidup. 1. Berdasarkan aliran energi, organisme dibagi menjadi autotrof (tumbuhan), dan fagotrof (makrokonsumen), yaitu karnivora predator, parasit, dan saprotrof atau organisme yang hidup pada substrat sisa-sisa organisme. 2. Berdasarkan kebiasaan hidup, organisme dibedakan sebagai berikut. a. Plankton; terdiri alas fitoplankton dan zooplankton; biasanya melayang-layang (bergerak pasif) mengikuti gerak aliran air. b. Nekton; hewan yang aktif berenang dalam air, misalnya ikan. c. Neuston; organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau bertempat pada permukaan air, misalnya serangga air. d. Perifiton; merupakan tumbuhan atau hewan yang melekat/bergantung pada tumbuhan atau benda lain, misalnya keong.

e. Bentos; hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada endapan. Bentos dapat sessil (melekat) atau bergerak bebas, misalnya cacing dan remis. perhatikan gambar di bawah ini

Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Termasuk ekosistem air tenang adalah danau dan rawa, termasuk ekosistem air mengalir adalah sungai. 1. Danau

Danau merupakan suatu badan air yang menggenang dan luasnya mulai dari beberapa meter persegi hingga ratusan meter persegi. Di danau terdapat pembagian daerah berdasarkan penetrasi cahaya matahari. Daerah yang dapat ditembus cahaya matahari sehingga terjadi fotosintesis disebut daerah fotik. Daerah yang tidak tertembus cahaya matahari disebut daerah afotik. Di danau juga terdapat daerah perubahan temperatur yang drastis atau termoklin. Termoklin memisahkan daerah yang hangat di atas dengan daerah dingin di dasar. Komunitas tumbuhan dan hewan tersebar di danau sesuai dengan kedalaman dan jaraknya dari tepi. Berdasarkan hal tersebut danau dibagi menjadi 4 daerah sebagai berikut. a) Daerah litoral Daerah ini merupakan daerah dangkal. Cahaya matahari menembus dengan optimal. Air yang hangat berdekatan dengan tepi. Tumbuhannya merupakan tumbuhan air yang berakar dan daunnya ada yang mencuat ke atas permukaan air. Komunitas organisme sangat beragam termasuk jenis-jenis ganggang yang melekat (khususnya diatom), berbagai siput dan remis, serangga, krustacea, ikan, amfibi, reptilia air dan semi air seperti kura-kura dan ular, itik dan angsa, dan beberapa mamalia yang sering mencari makan di danau. b. Daerah limnetik Daerah ini merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih dapat ditembus sinar matahari. Daerah ini dihuni oleh berbagai fitoplankton, termasuk ganggang dan sianobakteri. Ganggang berfotosintesis dan bereproduksi dengan kecepatan tinggi selama musim panas dan musim semi. Zooplankton yang sebagian besar termasuk Rotifera dan udang- udangan kecil memangsa fitoplankton. Zooplankton dimakan oleh ikan-ikan kecil. Ikan kecil dimangsa oleh ikan yang lebih besar, kemudian ikan besar dimangsa ular, kura-kura, dan burung pemakan ikan. c. Daerah profundal Daerah ini merupakan daerah yang dalam, yaitu daerah afotik danau. Mikroba dan organisme lain menggunakan oksigen untuk respirasi seluler setelah mendekomposisi detritus yang jatuh dari daerah limnetik. Daerah ini dihuni oleh cacing dan mikroba.

d. Daerah bentik Daerah ini merupakan daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos dan sisa-sisa organisme mati.

Danau juga dapat dikelompokkan berdasarkan produksi materi organik-nya, yaitu sebagai berikut : a. Danau Oligotropik Oligotropik merupakan sebutan untuk danau yang dalam dan kekurangan makanan, karena fitoplankton di daerah limnetik tidak produktif. Ciricirinya, airnya jernih sekali, dihuni oleh sedikit organisme, dan di dasar air banyak terdapat oksigen sepanjang tahun. b. Danau Eutropik Eutropik merupakan sebutan untuk danau yang dangkal dan kaya akan kandungan makanan, karena fitoplankton sangat produktif. Ciri-cirinya adalah airnya keruh, terdapat bermacammacam organisme, dan oksigen terdapat di daerah profundal. Danau oligotrofik dapat berkembang menjadi danau eutrofik akibat adanya materi-materi organik yang masuk dan endapan. Perubahan ini juga dapat dipercepat oleh aktivitas manusia, misalnya dari sisa-sisa pupuk buatan pertanian dan timbunan sampah kota yang

memperkaya danau dengan buangan sejumlah nitrogen dan fosfor. Akibatnya terjadi peledakan populasi ganggang atau blooming, sehingga terjadi produksi detritus yang berlebihan yang akhirnya menghabiskan suplai oksigen di danau tersebut. Pengkayaan danau seperti ini disebut eutrofikasi. Eutrofikasi membuat air tidak dapat digunakan lagi dan mengurangi nilai keindahan danau. 2. Sungai

Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang. Komunitas yang berada di sungai berbeda dengan danau. Air sungai yang mengalir deras tidak mendukung keberadaan komunitas plankton untuk berdiam diri, karena akan terbawa arus. Sebagai gantinya terjadi fotosintesis dari ganggang yang melekat dan tanaman berakar, sehingga dapat mendukung rantai makanan. Komposisi komunitas hewan juga berbeda antara sungai, anak sungai, dan hilir. Di anak sungai sering dijumpai Man air tawar. Di hilir sering dijumpai ikan kucing dan gurame. Beberapa sungai besar dihuni oleh berbagai kura-kura dan ular. Khusus sungai di daerah

tropis, dihuni oleh buaya dan lumba-lumba. Organisme sungai dapat bertahan tidak terbawa arus karena mengalami adaptasi evolusioner. Misalnya bertubuh tipis dorsoventral dan dapat melekat pada batu. Beberapa jenis serangga yang hidup di sisi-sisi hilir menghuni habitat kecil yang bebas dari pusaran air. c. Ekosistem air laut Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, dan terumbu karang. 1. Laut

Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CImencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi. Batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah disebut daerah termoklin.

Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung balk. Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaannya secara horizontal. 1. Menurut kedalamannya, ekosistem air laut dibagi sebagai berikut. a. Litoral merupakan daerah yang berbatasan dengan darat. b. Neretik merupakan daerah yang masih dapat ditembus cahaya matahari sampai bagian dasar dalamnya 300 meter. c. Batial merupakan daerah yang dalamnya berkisar antara 200-2500 m d. Abisal merupakan daerah yang lebih jauh dan lebih dalam dari pantai (1.500-10.000 m). 2. Menurut wilayah permukaannya secara horizontal, berturut-turut dari tepi laut semakin ke tengah, laut dibedakan sebagai berikut. a. Epipelagik merupakan daerah antara permukaan dengan kedalaman air sekitar 200 m. b. Mesopelagik merupakan daerah dibawah epipelagik dengan kedalam an 200-1000 m. Hewannya misalnya ikan hiu. c. Batiopelagik merupakan daerah lereng benua dengan kedalaman 200-2.500 m. Hewan yang hidup di daerah ini misalnya gurita. d. Abisalpelagik merupakan daerah dengan kedalaman mencapai 4.000m; tidak terdapat tumbuhan tetapi hewan masih ada. Sinar matahari tidak mampu menembus daerah ini. e. Hadal pelagik merupakan bagian laut terdalam (dasar). Kedalaman lebih dari 6.000 m. Di bagian ini biasanya terdapat lele laut dan ikan Taut yang dapat mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen di tempat ini adalah bakteri yang bersimbiosis dengan karang tertentu. Di laut, hewan dan tumbuhan tingkat rendah memiliki tekanan osmosis sel yang hampir sama dengan tekanan osmosis air laut. Hewan tingkat tinggi beradaptasi dengan cara banyak minum air, pengeluaran urin sedikit, dan pengeluaran air dengan cara osmosis melalui insang. Garam yang berlebihan diekskresikan melalui insang secara aktif. 2. Ekosistem pantai

Ekosistem pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat, laut, dan daerah pasang surut. Ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut. Organisme yang hidup di pantai memiliki adaptasi struktural sehingga dapat melekat erat di substrat keras. Daerah paling atas pantai hanya terendam saat pasang naik tinggi. Daerah ini dihuni oleh beberapa jenis ganggang, moluska, dan remis yang menjadi konsumsi bagi kepiting dan burung pantai. Daerah tengah pantai terendam saat pasang tinggi dan pasang rendah. Daerah ini dihuni oleh ganggang, porifera, anemon laut, remis dan kerang, siput herbivora dan karnivora, kepiting, landak laut, bintang laut, dan ikan-ikan kecil. Daerah pantai terdalam terendam saat air pasang maupun surut. Daerah ini dihuni oleh beragam invertebrata dan ikan serta rumput laut. Komunitas tumbuhan berturut-turut dari daerah pasang surut ke arah darat dibedakan sebagai berikut. 1. Formasi pes caprae Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin; tumbuhan ini menjalar dan berdaun tebal. Tumbuhan lainnya adalah Spinifex littorius (rumput angin), Vigna, Euphorbia atoto, dan Canaualia martina. Lebih ke arah darat lagi ditumbuhi Crinum asiaticum (bakung), Pandanus tectorius (pandan), dan Scaeuola Fruescens (babakoan).

2. Formasi baringtonia Daerah ini didominasi tumbuhan baringtonia, termasuk di dalamnya Wedelia, Thespesia, Terminalia, Guettarda, dan Erythrina. Bila tanah di daerah pasang surut berlumpur, maka kawasan ini berupa hutan bakau yang memiliki akar napas. Akar napas merupakan adaptasi tumbuhan di daerah berlumpur yang kurang oksigen. Selain berfungsi untuk mengambil oksigen, akar ini juga dapat digunakan sebagai penahan dari pasang surut gelombang. Yang termasuk tumbuhan di hutan bakau antara lain Nypa, Acathus, Rhizophora, dan Cerbera. Jika tanah pasang surut tidak terlalu basah, pohon yang sering tumbuh adalah: Heriticra, Lumnitzera, Acgicras, dan Cylocarpus. 3. Estuari Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Salinitas air berubah secara bertahap mulai dari daerah air tawar ke laut. Salinitas ini juga dipengaruhi oleh siklus harian dengan pasang surut aimya. Nutrien dari sungai memperkaya estuari. Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan. Bahkan ada beberapa invertebrata laut dan ikan laut yang menjadikan estuari sebagai tempat kawin atau bermigrasi untuk menuju habitat air tawar. Estuari juga merupakan tempat mencari makan bagi vertebrata semi air, yaitu unggas air. 4. Terumbu karang Di laut tropis, pada daerah neritik, terdapat suatu komunitas yang khusus yang terdiri dari karang batu dan organisme-organisme lainnya. Komunitas ini disebut terumbu karang. Daerah komunitas ini masih dapat ditembus cahaya matahari sehingga fotosintesis dapat berlangsung. Terumbu karang didominasi oleh karang (koral) yang merupakan kelompok Cnidaria yang mensekresikan kalsium karbonat. Rangka dari kalsium karbonat ini bermacammacam bentuknya dan menyusun substrat tempat hidup karang lain dan ganggang. Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain. Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang.

Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora. Itulah penjelasan mengenai ekosistem, semoga bisa bermanfaat bagi kamu yang membutuhkan Beberapa istilah kependudukan

Demografi adalah ilmu yang mempelajari segagla sesuatu tentang aspek kependudukan. Penduduk adalah seseorang/sekelompok orang yang tinggal dan menepati suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu. Penduduk dari waktu ke waktu akan mengalami perubahan (fluktuasi pertumbuhan). Fluktuasi ini dikenal sebagai DinamikaPenduduk

Dinamika Penduduk adalah perubahan penduduk pada suatu negara Kepadatan penduduk disebabkan oleh 3 faktor, yaitu:

dari waktu ke waktu.

I.. Natalitas atau kelahiran adalah bilangan yang menunjukan jumlah kelahiran hidup setiap 1000 penduduk per tahun. Kriteria angka kelahiran: a.Angka kelahiran tinggi, bila lebih dari 30 orang per 1000 kelahiran b.Angka kelahiran sedang, bila berkisar 20 30 c.Angka kelahiran rendah, bila kurang dari 20 Tinggi-rendahnya kelahiran, tergantung: 1.Struktur Umur 2.Banyaknya perkawinan 3.Penggunaan alat kontrasepsi 4.Pengguguran 5.Tingkat Pendidikan 6. Status pekerjaan wanita (strata ekonomi)

II. Mortalitas atau angka kematian adalah bilangan yang menunjukan jumlah angka kematian dari tiap 1000 penduduk pertahun Kriteria angka kematian: a.Angka kematian tinggi, bila lebih dari 18 orang per 1000 kelahiran b.Angka kematian sedang, bila berkisar 14 - 18 Angka kemtian rendah, bila kurang dari 14 Tinggi-rendahnya kematian, tergantung: 1.Struktur Umur 2.Jenis kelamin 3.Jenis pekerjaan 4.Status sosial ekonomi 5. Keadaan lingkunga III. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah atau negara ke daerah atau negara lain. Perpindahan ada dua, yaitu: 1.Perpindahan keluar (out migration/emigrasi) Perpindahan kedalam (in migration/imigras Angka migrasi masuk adalah angka yang menunjukan banyaknya imigran yang masuk per 1000 penduduk daerah tujuan dalam 1 tahun. Sebab-sebab terjadinya urbanisasi: a.Ketersediaan lapangan pekerjaan b.Tingginya upah/penghasilan c. Daya tarik kota Jenis migrasi: A.Transmigrasi (perpindahan dari satu daerah (pulau) untuk menetap ke daerah lain di dalam wilayah Republik Indonesia). B.Urbanisasi (perpindahan penduduk dari desa ke kota besar) C.Emigrasi (perpindahan penduduk dari dalam negeri kemudian menetap di luar negeri). D.Imigrasi (kebalikan dari emigrasi) E. Reemigrasi (Kembali ke tempat asal)

a. Penyebab ledakan jumlah penduduk : 1) angka kelahiran tinggi 2) angka kematian rendah 3) ekonomi yang teratur dan meningkat 4) membaiknya kesehatan masyarakat 5) tingkat pendidikan penduduk yang masih rendah b. Dampak dari ledakan penduduk : 1) Sosial Ekonomi : Urbanisasi penduduk tidak merata, kemiskinan dan kriminalitas meningkat. 2) Bidang Pendidikan : Tingkat pendidikan menurun dan biaya pendidikan meningkat 3) Bidang Kesehatan : Akibat kualitas lingkungan menurun, penyakit merajalela, sehingga kualitas kesehatan masyarakat menurun. 4) Lingkungan Hidup : Kerusakan hutan akibat ladang berpindah, kekurangan air, kekurangan oksigen, keterbatasan lahan, penebangan pohon secara liar, berkurangnya lahan pertanian karena digunakan untuk perumahan dan industry, banyak limbah industri, rumah tangga, dan asap kendaraan bermotor yang menyebabkan polusi air, tanah, dan udara. c. Usaha untuk mengatasi ledakan penduduk: 1. Pendidikan (program pendidikan 9 tahun, menghapuskan buta huruf dll) 1. Menurunkan laju pertumbuhan penduduk dengan menyelenggarakan progam KB dan menunda usia perkawinan 2. Mengimbangi laju pertambahan penduduk dengan meningkatkan produksi pangan, melalui program: - intensifikasi (peningkatan produksi pertanian melalui perbaikan cara bercocok tanam, hal ini dilakukan dilahan sempit/terbatas) - ektensifikasi (peningkatan produksi pertanian melalui perluasan lahan)

- diversifikasi (penganekaragaman jenis makanan) - mencari sumber makanan baru,

Permasalahan Kuantitas Penduduk dan Dampaknya dalam Pembangunan


Jumlah penduduk yang besar berdampak langsung terhadap pembangunan berupa tersedianya tenaga kerja yang sangat diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan. Akan tetapi kuantitas penduduk tersebut juga memicu munculnya permasalahan yang berdampak terhadap pembangunan. Permasalahan-permasalahan tersebut di antaranya:

1. Pesatnya pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan kemampuan produksi menyebabkan tingginya beban pembangunan berkaitan dengan penyediaan pangan, sandang, dan papan. 2. Kepadatan penduduk yang tidak merata menyebabkan pembangunan hanya terpusat pada daerah-daerah tertentu yang padat penduduknya saja. Hal ini menyebabkan hasil pembangunan tidak bisa dinikmati secara merata, sehingga menimbulkan kesenjangan sosial antara daerah yang padat dan daerah yang jarang penduduknya. 3. Tingginya angka urbanisasi menyebabkan munculnya kawasan kumuh di kota-kota besar, sehingga menimbulkan kesenjangan sosial antara kelompok kaya dan kelompok miskin kota. 4. Pesatnya pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan volume pekerjaan menyebabkan terjadinya pengangguran yang berdampak pada kerawanan sosial. Permasalahan Kualitas Penduduk dan Dampaknya terhadap Pembangunan Berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kualitas penduduk dan dampaknya terhadap pembangunan adalah sebagai berikut: # Masalah tingkat pendidikan Keadaan penduduk di negara-negara yang sedang berkembang tingkat pendidikannya relatif lebih rendah dibandingkan penduduk di negara-negara maju, demikian juga dengan tingkat pendidikan penduduk Indonesia.Rendahnya tingkat pendidikan penduduk Indonesia disebabkan oleh: 1. Tingkat kesadaran masyarakat untuk bersekolah rendah.

2. Besarnya anak usia sekolah yang tidak seimbang dengan penyediaan sarana pendidikan. 3. Pendapatan perkapita penduduk di Indonesia rendah. Dampak yang ditimbulkan dari rendahnya tingkat pendidikan terhadap pembangunan adalah: 1. Rendahnya penguasaan teknologi maju, sehingga harus mendatangkan tenaga ahli dari negara maju. Keadaan ini sungguh ironis, di mana keadaan jumlah penduduk Indonesia besar, tetapi tidak mampu mencukupi kebutuhan tenaga ahli yang sangat diperlukan dalam pembangunan. 2. Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya masyarakat menerima hal-hal yang baru. Hal ini nampak dengan ketidakmampuan masyarakat merawat hasil pembangunan secara benar, sehingga banyak fasilitas umum yang rusak karena ketidakmampuan masyarakat memperlakukan secara tepat. Kenyataan seperti ini apabila terus dibiarkan akan menghambat jalannya pembangunan. Oleh karena itu, pemerintah mengambil beberapa kebijakan yang dapat meningkatkan mutu pendidikan masyarakat. Usaha-usaha tersebut di antaranya:

Pencanangan wajib belajar 9 tahun. Mengadakan proyek belajar jarak jauh seperti SMP Terbuka dan Universitas Terbuka. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan (gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, dan lain-lain). Meningkatkan mutu guru melalui penataran-penataran. Menyempurnakan kurikulum sesuai perkembangan zaman. Mencanangkan gerakan orang tua asuh. Memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi.

# Masalah kesehatan Tingkat kesehatan suatu negara umumnya dilihat dari besar kecilnya angka kematian, karena kematian erat kaitannya dengan kualitas kesehatan. Kualitas kesehatan yang rendah umumnya disebabkan: 1. Kurangnya sarana dan pelayanan kesehatan.

2. Kurangnya air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. 3. Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan. 4. Gizi yang rendah. 5. Penyakit menular. 6. Lingkungan yang tidak sehat (lingkungan kumuh). Dampak rendahnya tingkat kesehatan terhadap pembangunan adalah terhambatnya pembangunan fisik karena perhatian tercurah pada perbaikan kesehatan yang lebih utama karena menyangkut jiwa manusia. Selain itu, jika tingkat kesehatan manusia sebagai objek dan subjek pembangunan rendah, maka dalam melakukan apa pun khususnya pada saat bekerja, hasilnya pun akan tidak optimal. Untuk menanggulangi masalah kesehatan ini, pemerintah mengambil beberapa tindakan untuk meningkatkan mutu kesehatan masyarakat, sehingga dapat mendukung lancarnya pelaksanaan pembangunan. Upaya-upaya tersebut di antarnya: 1. Mengadakan perbaikan gizi masyarakat. 2. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular. 3. Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan. 4. Membangun sarana-sarana kesehatan, seperti puskesmas, rumah sakit, dan lain-lain. 5. Mengadakan program pengadaan dan pengawasan obat dan makanan. 6. Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan gizi dan kebersihan lingkungan. # Masalah tingkat penghasilan/pendapatan Tingkat penghasilan/pendapatan suatu negara biasanya diukur dari pendapatan per kapita, yaitu jumlah pendapatan rata-rata penduduk dalam suatu negara. Negara-negara berkembang umumnya mempunyai pendapatan per kapita rendah, hal ini disebabkan oleh: 1. Pendidikan masyarakat rendah, tidak banyak tenaga ahli, dan lain-lain. 2. Jumlah penduduk banyak. 3. Besarnya angka ketergantungan. Berdasarkan pendapatan per kapitanya, negara digolongkan menjadi 3, yaitu: 1. Negara kaya, pendapatan per kapitanya > US$ 1.000.

2. Negara sedang, pendapatan per kapitanya = US$ 300 1.00. 3. Negara miskin, pendapatan per kapitanya < US$ 300. Adapun dampak rendahnya tingkat pendapatan penduduk terhadap pembangunan adalah: 1. Rendahnya daya beli masyarakat menyebabkan pembangunan bidang ekonomi kurang berkembang baik. 2. Tingkat kesejahteraan masyarakat rendah menyebabkan hasil pembangunan hanya banyak dinikmati kelompok masyarakat kelas sosial menengah ke atas. Untuk meningkatkan pendapatan masyarakat (kesejahteraan masyarakat), sehingga dapat mendukung lancarnya pelaksanaan pembangunan pemerintah melakukan upaya dalam bentuk: 1. Menekan laju pertumbuhan penduduk. 2. Merangsang kemauan berwiraswasta. 3. Menggiatkan usaha kerajinan rumah tangga/industrialisasi. 4. Memperluas kesempatan kerja. 5. Meningkatkan GNP dengan cara meningkatkan barang dan jasa. 6. . DINAMIKA PENDUDUK 7. Beberapa istilah kependudukan 8. Demografi adalah ilmu yang mempelajari segagla sesuatu tentang aspek kependudukan. 9. Penduduk adalah seseorang/sekelompok orang yang tinggal dan menepati suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu. 10. Penduduk dari waktu ke waktu akan mengalami perubahan (fluktuasi pertumbuhan). Fluktuasi ini dikenal sebagai DinamikaPenduduk. 11. Dinamika Penduduk adalah perubahan penduduk pada suatu negara dari waktu ke waktu. 12. Masalah utama kependudukan di Indonesia adalah masalah penyebaran penduduk yang tidak merata. 13. III. PENYEBAB PERUBAHAN POPULASI PENDUDUK 14. Untuk menghitung angka perubahan populasi penduduk pertahun (AP) yang ditunjukan dengan persentase (%) digunakan rumus : 15. AP (%) = AK - AM x 100%

16. 1000 17. Keterangan : 18. AK = Angka Kelahiran 19. AM = Angka Kemattian 20. Untuk menghitung angka pertumbuhan populasi penduduk digunakan rumus : 21. P = ( L m) + ( I e ) 22. P = Pertumbuhan populasi penduduk 23. L = Jumlah lahir/kelahiran 24. M = Jumlah mati/kematian 25. I = Jumlah Imigrasi 26. E = Jumlah emigrasi 27. Perubahan populasi penduduk disebabkan oleh 3 faktor, yaitu: 28. 1. Natalitas atau kelahiran adalah bilangan yang menunjukan jumlah kelahiran hidup setiap 1000 penduduk per tahun. Untuk menghitun angka natalitas digunakan rumus : 29. Natalitas = Jumlah bayi lahir yang hidup x 1000 30. Jumlah populasi manusia 31. Kriteria angka kelahiran: 32. a. Angka kelahiran tinggi, bila lebih dari 30 orang per 1000 kelahiran 33. b. Angka kelahiran sedang, bila berkisar 20 30 34. c. Angka kelahiran rendah, bila kurang dari 20 35. Tinggi-rendahnya kelahiran, tergantung: 36. 1) Struktur Umur 37. 2) Banyaknya perkawinan 38. 3) Penggunaan alat kontrasepsi 39. 4) Pengguguran 40. 5) Tingkat Pendidikan 41. 6) Status pekerjaan wanita (strata ekonomi) 42. 2. Mortalitas atau angka kematian adalah bilangan yang menunjukan jumlah angka kematian dari tiap 1000 penduduk pertahun. Untuk menentkan besarnya angka mortalitas dapat dihitung dengan rumus : 43. Mortalitas = Jumlah kematian x 1000 44. Jumlah Populasi Penduduk 45. Kriteria angka kematian: 46. a. Angka kematian tinggi, bila lebih dari 18 orang per 1000 kelahiran

47. b. Angka kematian sedang, bila berkisar 14 - 18 48. c. Angka kemtian rendah, bila kurang dari 14 49. Tinggi-rendahnya kematian, tergantung: 50. 1. Struktur Umur 51. 2. Jenis kelamin 52. 3. Jenis pekerjaan 53. 4. Status sosial ekonomi 54. 5. Keadaan lingkungan 55. 3. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah atau negara ke daerah atau negara lain. 56. Secara umum migrasi/perpindahan ada dua, yaitu: 57. a. Perpindahan keluar (out migration/emigrasi) 58. b. Perpindahan kedalam (in migration/imigras 59. Angka migrasi masuk adalah angka yang menunjukan banyaknya imigran yang masuk per 1000 penduduk daerah tujuan dalam 1 tahun. 60. bentuk : 61. 1. Transmigrasi : Perpindahan penduduk dari daerah yang padat ke daerah yang kurang padat 62. 2. Urbanisasi : Perpindahan penduduk dari desa ke kota. 63. Migrasi dapat dibedakan ke dalam beberapa jenis : 64. A. Transmigrasi (perpindahan dari satu daerah (pulau) untuk menetap ke daerah lain di dalam wilayah Republik Indonesia). 65. B. Urbanisasi (perpindahan penduduk dari desa ke kota besar) 66. Sebab-sebab terjadinya urbanisasi: 67. a. Ketersediaan lapangan pekerjaan dikota lebih besar. 68. b. Tingginya upah/penghasilan di kota. 69. c. Daya tarik kota dengan sarana dan prasarana kehidupan lebih lengkap. 70. d. Kepedulian masyarakat terhadap pengolahan SDA di desa menurun. 71. e. Kondisi kualitas tanah dan SDA desa sulit untuk digarap dan dikembangkan (gersang). 72. C. Ruralisasi (perpindahan penduduk dari kota ke desa) 73. Sebab-sebab terjadinya ruralisasi : 74. a. Pekerja yang memasuki masa pensiun. 75. b. Harga tanah di desa relatif lebih murah dibanding kota untuk pertanian.

76. c. Mencari lingkungan sosial yang lebih nyaman dan kondusif terbebas dari polusi. 77. D. Emigrasi (perpindahan penduduk dari dalam negeri kemudian menetap di luar negeri). Orangnya disebut sebagai Emigran. 78. Sebab-sebab terjadinya Emigrasi : 79. a. Tugas belajar. 80. b. Tugas kedinasan atau jabatan. 81. c. Ekspansi bisnis dan investasi. 82. d. Kondisi sosial, politik dan ekonomi serta hukum Negara asal yang mengancam kehidupannya. 83. E. Imigrasi (perpindahan penduduk dari luar negeri kemudian menetap di dalam negeri). Orangnya disebut Imigran. 84. Sebab-sebab terjadinya Imigrasi : 85. a. Tugas belajar. 86. b. Tugas kedinasan atau jabatan. 87. c. Ekspansi bisnis dan investasi. 88. d. Kondisi sosial, politik dan ekonomi serta hukum Negara asal yang mengancam kehidupannya. 89. e. Reemigrasi (Kembali ke tempat asal) 90. a. Penyebab ledakan jumlah populasi penduduk : 91. 1) angka kelahiran tinggi 92. 2) angka kematian rendah 93. 3) ekonomi yang teratur dan meningkat 94. 4) membaiknya kesehatan masyarakat 95. 5) tingkat pendidikan penduduk yang masih rendah 96. b. Dampak dari ledakan penduduk : 97. 1) Sosial: Urbanisasi penduduk tidak merata, angka kemiskinan dan kriminalitas meningkat sebagai akibat moralitas menurun. 98. 2) Ekonomi : Kebutuhan akan pangan dan lahan sebagai tempat hunian serta industri meningkat sedangkan lahan yang tersedia semakin menurun/sedikit. 99. 3) Bidang Pendidikan : Tingkat pendidikan menurun dan biaya pendidikan meningkat 100. 101. 4) Bidang Kesehatan : Akibat kualitas lingkungan menurun, penyakit 5) Bidang lingkungan hidup : merajalela, sehingga kualitas kesehatan masyarakat menurun.

102. liar. 103. 104.

a) Kerusakan ekosistem : Kerusakan hutan akibat ladang berpindah,

kekurangan air, kekurangan oksigen, keterbatasan lahan, penebangan pohon secara b) Pencemaran dan polusi meningkat : Sebagai akibat dari kerusakan ekosistem dan pertumbuhan industry serta

penggunaan kendaraan semakin mengingkat, maka tingkat pencemaran dan polusi tak terkendali. Sehingga semakin banyak limbah industry dan rumah tangga serta asap kendaraan bermotor yang menyebabkan polusi air, tanah, dan udara. 105. 106. 107. 108. 109. 110. 111. 112. 113. 114. 115. 116. 117. 118. c. Usaha untuk mengatasi ledakan penduduk: 1. Menurunkan laju pertumbuhan penduduk dengan menyelenggarakan 2. Meningkatkan kualitas penduduk dengan cara : a) Meningkatkan gizi balita. b) Menunda perkawinan usia dini (muda). c) Prinsip-Prinsip Ekologi Pendidikan (program pendidikan 9 tahun, d) Meningkatka pencegahan, pengobatan dan penanggulangan penyakit pada 3. Meningkatkan lapangan pekerjaan dengan mengembangkan industry dan 4. Mengimbangi laju pertambahan penduduk dengan meningkatkan produksi Intensifikasi (peningkatan produksi pertanian melalui perbaikan cara Ektensifikasi (peningkatan produksi pertanian melalui perluasan lahan). Diversifikasi (penganekaragaman jenis makanan). Mencari sumber makanan baru. per tambahan jumlah penduduk yang terlalu cepat dapat menimbulkan banyak

progam KB.

menghapuskan buta huruf dll). ibu dan anak. keterampilan masyakarat agar mandiri. pangan, melalui program: bercocok tanam, hal ini dilakukan dilahan sempit/terbatas).

permasalahan. Pertambahan penduduk tentunya menuntut juga penambahan berbagai fasilitas, misalnya perumahan, sekolah, angkutan, dan pekerjaan. Pertambahan penduduk yang berlangsung terlalu cepat, menyebabkan tidak cukup waktu untuk merencanakan dan menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Sebagai contoh, perhatikanlah suasana di rumah pada saat kedatangan banyak tamu, misalnya

sewaktu libur hari raya. Rumah yang semula hanya dihuni beberapa orang saja, secara mendadak harus menampung banyak orang. Oleh karena keterbatasan tempat tidur, sebagian penghuni harus tidur di lantai; harus antri untuk menggunakan kamar mandi; harus bergantian dalam menggunakan alat-alat makan; dan ada kemungkinan tidak kebagian makanan karena sudah kehabisan. 119. Untungnya semua itu hanya berlangsung untuk beberapa hari saja. Jika hal tersebut berlangsung selamanya, tentu akan timbul banyak masalah, seperti tidak bisa belajar tenang dan tidak bisa beristirahat tenang. Dari gambaran tersebut, dapatkah kamu menduga apa yang terjadi seandainya jumlah penduduk terus bertambah? Bagi kamu yang tinggal di perkotaan mungkin pernah melihat atau merasakan bahwa jalanan sering macet, rumahrumah saling berhimpitan, dan tidak ada lapangan untuk bermain. Mungkin juga kamu pernah mendengar atau bahkan mengalami sendiri bahwa di musim kemarau seringkali terjadi kekurangan air karena pasokan air dari PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) berkurang atau sumur mengering. Sebaliknya di musim hujan sering terjadi banjir. Dapatkah kamu menghubungkan keadaan ini dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk? Untuk memprediksi akibat yang ditimbulkan oleh kepadatan penduduk. 120. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, kini banyak hutan yang ditebang untuk diambil kayunya guna membangun rumah atau untuk lahan pertanian. Selain itu, banyak juga lahan pertanian yang kini digunakan untuk membangun rumah tinggal, pabrik, pertokoan, dan gedung pencakar langit. Perubahan fungsi lahan dari lahan pertanian atau perkebunan menjadi lahan perumahan telah membawa perubahan yang sangat besar. Daerah yang tadinya merupakan daerah untuk resapan air kini justru menjadi daerah yang ikut membuang air. Akibatnya, tentu saja air tanah menjadi berkurang dan pada saat hujan besar menjadi timbul banjir. Dapatkah kamu menduga apa saja akibat yang di timbulkan dari pengalihan fungsi lahan pertanian atau perkebunan menjadi kawasan perumahan atau pabrik?

121. 122. Pernahkah kamu mendengar kata polusi atau pencemaran? Pencemaran adalah masuknya bahan-bahan yang menyebabkan timbulnya perubahan fi sik, kimiawi, dan biologis yang tidak diharapkan. Berdasarkan tempat terjadinya, pencemaran dikelompokkan menjadi pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran udara. 123. 124. 1. Pencemaran Air Pernahkah kamu memerhatikan selokan-selokan di sekitar sekolah atau

rumahmu. Apakah menurutmu air yang ada di selokan tersebut masih bersih ataukah sudah tercemar? Untuk menambah pemahamanmu, coba kamu perhatikan Gambar 12.6. Pada gambar tersebut tampak air yang masih jernih dan air yang sudah tercemar.

125. 126. Banyak selokan yang airnya tampak hitam dan bau. Hal itu menunjukkan bahwa air selokan tersebut sudah tercemar. Kegiatan hidup manusia seringkali menghasilkan bahan-bahan yang jika dibuang ke air dapat menimbulkan pencemaran. Limbah pabrik, sampah-sampah, air bekas mandi dan mencuci, serta pembuangan

kotoran merupakan sebagian contoh kegiatan manusia yang menyebabkan pencemaran air. 127. Air yang tercemar akan mengakibatkan rusak atau matinya makhluk hidup di air. Hal ini dapat kamu amati dengan jelas. Kamu tidak akan menemukan ikan atau binatang air lain di air yang tercemar. Salah satu sumber pencemaran adalah deterjen (sabun cuci). Deterjen merupakan salah satu bahan yang bisa menimbulkan pencemaran yang banyak dipakai oleh masyarakat. Hampir setiap hari, setiap keluarga mencuci menggunakan deterjen. Mereka membuang deterjen ke saluran air. 128. Deterjen yang paling aman bagi ikan merupakan salah satu indikator deterjen yang ramah lingkungan. Sebagai bukti kita cinta lingkungan, mari kita gunakan deterjen yang ramah lingkungan dan tidak menggunakan deterjen secara berlebihan. Marilah kita sayangi makhluk ciptaan Tuhan yang hidup di air dengan cara mengurangi pemakaian bahan-bahan yang bisa mencemarkan air. 129. 130. 2. Pencemaran Tanah Pencemaran tanah sangat erat hubungannya dengan pencemaran air. Air yang

tercemar akan menyebabkan tercemarnya tanah yang terkena air tersebut. Oleh karena itu, bahan yang menyebabkan pencemaran air sesungguhnya merupakan bahan pencemar tanah juga. Selain bahan pencemar yang larut dalam air, pencemar tanah yang lainnya adalah bahan-bahan padat yang tidak bisa diuraikan, seperti plastik, keramik, genting, gelas, dan kaca. Oleh karena bahan-bahan tersebut sangat sulit diuraikan, tanah yang banyak mengandung bahan-bahan tersebut menjadi tercemar dan tidak subur. Sampah plastik merupakan sampah yang perlu mendapatkan penanganan serius. Plastik memang sangat praktis digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari bungkus, alat-alat rumah tangga, alat sekolah, dan bahan bangunan. Sayangnya, plastikplastik bekas seringkali dibuang sembarangan sehingga mengotori air dan tanah. 131. Perhatikan gunungan sampah pada Gambar 12.7. Sampah merupakan salah satu sumber pencemar tanah yang memerlukan penanganan yang terpadu. Oleh karena plastik merupakan bahan yang sangat stabil, sampah plastik tidak akan terurai oleh pengurai. Oleh karena itu, cobalah kurangi pemakaian plastik. Selanjutnya, buanglah sampahnya dengan baik supaya tidak mencemari air dan tanah.

132. 133. Bahan pencemar tanah yang lain adalah bahan kimia yang banyak digunakan untuk pertanian. Kamu tentu mengetahui bahwa pupuk merupakan bahan yang sangat dibutuhkan petani untuk menyuburkan tanaman. Demikian juga dengan pestisida dan bahan-bahan lain yang digunakan untuk membasmi hama tanaman. Tetapi, tahukah kamu bahwa pupuk dan bahanbahan tersebut juga bisa menimbulkan pencemaran? 134. Penggunaan pupuk dan obat-obat tanaman yang berlebihan dapat membunuh pengurai yang hidup di tanah. Pada pelajaran sebelumnya telah dijelaskan bahwa pengurai merupakan makhluk hidup yang berjasa menguraikan bahan-bahan sisa menjadi mineral yang sangat dibutuhkan tumbuhan. Jika tidak ada pengurai maka tanah akan miskin mineral dan zat hara lain yang diperlukan tumbuhan. Akibatnya, tanah akan kehilangan kesuburannya. 135. 136. 3. Pencemaran Udara Udara yang tercemar adalah udara yang mengandung satu atau beberapa zat

kimia dalam jumlah banyak sehingga mengganggu manusia, hewan, tumbuhan, dan benda-benda lain di lingkungan. Benda yang menyebabkan polusi udara ada bermacam-macam, antara lain karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), belerang (SO2 dan SO3), debu, dan asap. Jika kamu perhatikan, bahan-bahan pencemar tersebut merupakan bahan-bahan yang dihasilkan dari pembakaran mesin kendaraan, mesin-mesin pabrik, dan kebakaran hutan. 137. Memang manusia membutuhkan pabrik-pabrik dan kendaraan bermotor untuk kesejahteraan hidupnya. Akan tetapi, semua itu haruslah dilakukan dengan tetap memperhatikan pengaruh negatifnya terhadap lingkungan. Pencemaran udara dapat merugikan manusia secara langsung, misalnya mengganggu kesehatan. Akan tetapi, pencemaran juga menimbulkan akibat yang tidak lang sung. Akibat yang tidak langsung, misalnya hilangnya keanekaragaman hewan akibat udara yang tercemar. Karbon monoksida merupakan salah satu contoh gas yang sangat berbahaya bagi tubuh. Karbon monoksida lebih mudah larut dalam darah dibandingkan oksigen.

Akibatnya, darah bukannya mengangkut oksigen tetapi mengangkut karbon monoksida. Oleh karena itu, karbon monoksida dapat menyebabkan sakit kepala, pusing dan pingsan, bahkan dapat menimbulkan kematian. 138. Dari manakah asal karbon monoksida? Karbon monoksida terbentuk dari pembakaran yang tidak sempurna. Kendaraan dan mesin-mesin pabrik yang sudah tua menjadi tidak sempurna pembakarannya dan berakibat terbentuklah karbon monoksida. Salah satu karbon monoksida yang paling banyak menganggu manusia adalah karbon monoksida yang berasal dari asap rokok. 139. Oleh karena itu, hindari dirimu dari rokok dan jangan cobacoba mulai merokok. Hal tersebut hanya akan membahayakan diri sendiri serta orang lain. Bahan pencemar lain yang juga sangat berbahaya bagi kesehatan adalah belerang, asap, dan debu. Debu dan asap merupakan bahan-bahan padat kecil yang dapat mengganggu kesehatan pernapasan. Masih ingatkah kamu, beberapa waktu lalu terjadi kebakaran hutan di Sumatra dan Kalimantan yang asapnya menggangu sampai daerah lain? Saat itu, banyak penduduk yang menderita infeksi saluran pernapasan akibat asap kebakaran hutan. Kerugian tidak langsung yang bisa timbul karena pencemaran udara adalah naiknya suhu bumi akibat efek rumah kaca. Karbon dioksida yang melebihi batas normal akan menyebabkan suhu bumi menjadi lebih panas. Panas bumi yang seharusnya dilepaskan, tertahan lapisan gas CO2. Orang tua kamu mungkin pernah bercerita bahwa dahulu keadaan udara di daerahmu sejuk dan tidak sepanas sekarang. Naiknya suhu ini mungkin saja disebabkan oleh efek rumah kaca.

140. 141. Banyaknya zat belerang di udara yang selanjutnya bertemu dengan uap air akan menyebabkan hujan asam. Masih ingatkah kamu pelajaran tentang bahan-bahan yang berbahaya di laboratorium? Salah satunya adalah asam sulfat atau yang oleh masyarakat dikenal dengan air keras. Hujan asam tersebut mengandung zat yang tak

lain adalah asam sulfat atau air keras. Coba kamu bayangkan betapa berbahayanya jika hujan asam terjadi. Hujan asam tersebut dapat merusak bangunan, kendaraan, dan mematikan tumbuhan karena bersifat korosif. 142. Bagaimanakah keadaan lingkungan di sekitar sekolah atau tempat tinggalmu? Apakah bersih dari sampah, banyak tumbuhan dan cukup rindang, ataukah sebaliknya? Jika lingkunganmu masih bersih dan bebas dari pencemaran marilah kita jaga agar tetap bersih. Jika lingkungan sekolah mu sudah kotor dan sudah mengalami pencemaran, kamu dapat bersama-sama temanmu melakukan program kebersihan dan pengurangan pencemaran.

Anda mungkin juga menyukai