Anda di halaman 1dari 31

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pendidikan berasal dari kata dasar didik (mendidik), yaitu : memelihara dan memberi latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sedangkan pendidikan mempunyai pengertian : proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perbuatan, cara mendidik. Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani peserta didik, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan peserta didik yang selaras dengan alam dan masyarakatnya. Dari pengertian-pengertian dan analisis yang ada maka bisa disimpulkan bahwa pendidikan adalah upaya menuntun peserta didik sejak lahir untuk mencapai kedewasaan jasmani dan rohani, dalam interaksi alam beserta lingkungannya. Disini Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan pokok dalam membentuk generasi mendatang, yang diharapkan dapat menghasilkan manusia berkualitas dan bertanggung jawab serta mampu mengantisipasi masa depan. Pendidikan dalam maknanya yang luas senantiasa menstimulir dan menyertai perubahan-perubahan dan

perkembangan umat manusia dan berupaya untuk senantiasa mengantar dan membimbing perubahan dan perkembangan hidup serta kehidupan manusia. Pendidikan juga dipandang sebagai agent tunggal yang bukan hanya untuk melatih generasi muda akan peranan-peranan orang dewasa yang lebih mapan, tetapi lebih penting lagi sebagaimana pandangan John C. Bock adalah : for socializing them to the new competencies required by the emergent role needs, of changing societies. (John C. Bock, Education and Development: Conflict of Meaning, New York, 1982), yakni : untuk

mensosialisasikan kompetensi-kompetensi baru kepada mereka yang dituntut oleh kebutuhan-kebutuhan peranan yang timbul dari masyarakat yang berubah. Menyiapkan generasi penerus yang berkualitas dan bertanggung jawab lewat upaya pendidikan itu merupakan suatu tuntutan dan keharusan. Senada dengan pesan Ilahi : Dan hendaklah takut kepada Allah seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak (generasi) yang lemah, yang mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka (nasibnya). Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mengucapkan perkataan (mendidik) yang benar. (QS. 4 : 9). Pada pembangunan satu sisi, profesionalisme dibutuhkan, di guru mana keberadaannya dalam

sangat

pengejawantahannya

membutuhkan proses yang berkesinambungan dengan latihan-latihan dan pengamatan-pengamatan secara langsung. Hal ini tidak semata-mata untuk dimiliki dan diketahui, tetapi sekaligus sebagai dasar pijakan awal untuk pembelajaran pendidikan dan pengajaran berikutnya (sebagai calon pendidik profesional). Peningkatan mutu pendidikan merupakan tanggung jawab semua pihak, salah satunya adalah guru selaku pendidik. Sebagai seorang calon guru, mahasiswa FKIP harus mempunyai seperangkat pengetahuan keterampilan, nilai dan sikap ser ta polah tingkah laku yang nantinya akan diperlukan dan diterapkan di dalam

penyelenggaran pendidikan dan dari proses tersebut diharapkan akan lahir tenaga guru yang profesional, berdedikasi tinggi dan

bertanggung jawab terhadap tugasnya maka diharapkan ku alitas pendidikan dapat ditingkatkan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin telah memberikan bekal yang cukup dan memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk mengkaji dan mendalami ilmu pengetahuan (teori dan praktek) yang telah diterimanya yaitu melalui kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan 1 (PPL 1),

dimana tujuannya dilaksanakan PPL 1 ini adalah mengenal lebih jauh tentang lingkungan fisik, lingkungan sosial serta administrasi sekolah yang memang sangat diperlukan sebelum menjalani profesi tersebut lebih lanjut.

1.2

Tujuan Observasi Sekolah Pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan bertujuan untuk membentuk keprofesionalan guru atau tenaga kependidikan lainnya, Serta Membimbing mahasiswa ke arah terbentuknya pribadi yang memiliki nilai, sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan dalam pembentukan profesi sebagai Tenaga Pendidik. Adapun tujuan lain dari observasi pada Praktek Pengalaman Lapangan ini adalah sebagai berikut : a. Mengenal keadaan fisik sekolah (baik itu letak, denah, ruang kelas, runag BK, ruang TU, musholla, dan lain-lain) serta pengaruhnya terhadap interaksi belajar-mengajar. b. Mengenal pelaksanaan tugas guru yang sedang mengajar. c. Mengetahui Fasilitas belajar yang digunakan oleh Guru dan siswa. d. Mengetahui Struktur organisasi sekolah (structural, OSIS, BK, dan lainlain). e. Mengetahui Personalia sekolah dan personalia konseling. f. Mengenal Kalender pendidikan g. Mengetahui Tata tertib sekolah, tata tertib keperpustakaan, dan tata tertib laboratorium. h. Mengetahui Keadaan siswa (statistik siswa) i. Mengetahui Prestasi sekolah yang pernah dicapaimengenal perangkat kurikulum sekolah j. Memberikan tanggapan tentang apa yang diobservasi k. Mengenal pengelolaan sekolah secara umum. bimbingan dan

1.3

Waktu Pelaksanaan Observasi Sekolah Kegiatan observasi Praktek Pengalaman Lapangan 1 (PPL 1) dilakukan selama satu minggu, di mulai tanggal 12 April 2010 s/d 17 April 2010. Untuk hari senin hingga kamis observasi dimulai dari pukul 07.30 sampai 14.15 sedangkan untuk hari jumat dari pukul 07.30 sampai 11.15.

1.4

Tempat Pelaksanaan Observasi Berdasarkan ketentuan penempatan dari UPPL, maka observasi yang
dilakukan bertempat di: Nama Sekolah Kode Institusi : SMKF-ISFI Banjarmasin : 63710401S

Alamat Telpon FAX. Email


Kecamatan Kabupaten/Kotamadya Propinsi

: Jl. Flamboyan III No. 7B Kayu Tangi 70123 : (0511)3300221 : 0511-3303678. : esemkaef_bjm@yahoo.co.id
: Banjar Utara : Banjarmasin : Kalimantan Selatan

1.5

Sasaran Observasi Hal-hal yang perlu diobservasi sebagai bahan perlu dikenal terlebih dahulu adalah: a. Keadaan sekolah pada umumnya,mencakup: 1) Keadaan kelas; 2) Keadaan guru; 3) Keadaan siswa; 4) Administrasi sekolah; 5) Laboratorium; 6) Perpustakaan; dan sebagainya b. Proses belajar mengajar,mencakup: 1) Guru yang mengajar; 2) Murid yang belajar; 4

3) Penggunaan media pengajaran; 4) Pengelolaan kelas; dan sebagainya c. Tugas keguruan di luar mengajar, meliputi: 1) Organisasi sekolah; 2) Kurikuler/ekstra kurikuler; 3) Kepegawaian; 4) Humas, kantor sekolah, tata usaha

BAB II PELAKSANAAN OBSERVASI SEKOLAH

2.1

KEGIATAN DALAM OBSERVASI Jam Kegiatan Hasil Kegiatan

Hari/ Tanggal Senin, 12 April 2010

07.30 - 08.15

Upacara bendera

Mendapatkan izin untuk kegiatan awal observasi.

11.00 11.30

Pengarahan dari wakasek, serta pengenalan guruguru SMK-F ISFI

Perkenalan mahasiswa PPL dengan guru-guru SMK-F ISFI Khususnya guru pamong.

14.45 - 15.15

Observasi di perpustakaan dan mencari data awal.

Mendapatkan pengenalan awal, dan mendapatkan sebagian data.

Selasa, 13 April 2010

07.30 13.00

Melanjutkan observasi di perpustakaan, dan mengcopy beberapa data dari sekolah Observasi ke ruang dewan guru, Observasi ke ruang BP Observasi ke ruang TU

Mendapatkan jadwal pelajaran

Mendapatkan gambaran tentang keadaan fisik sekolah

Rabu, 14 April 2010

07.30 - 10.00

Mencari data-data di ruang BP. Menemui Bp M. Amin, A.Md. Kom

Mendapatkan beberapa data tambahan.

Kamis, 15 April 2009

08.00 - 09.00

Observasi keruangan-

Mendapatkan deskripsi

ruangan laboratorium guna laboratoriumpemotretan sebagai gambaran umum sekolah, mushalla. 09.00 - 11.00 Observasi ke ruangan kelas untuk mengetahui keadaan umum kelas. laboratorium yang ada di sekolah, mushalla. Deskripsi ruangan kelas.

Jumat, 16 08.00-09.00 April 2009

Melengkapi silabus dan RPP Mencari data-data tambahan di web (www. Smfisfi-smartbjm.sch.com)

Mengcopy data-data silabus dan RPP.

Sabtu, 18 April 2009

08.00-10.00 10.25-11.05

Jaga piket Observasi kelas 12 A khusus MP Sejarah

Mengetahui secara jelas kelas yang diajar pada PLL II nanti.

12.00-12.30

Penutupan peserta PPL I dan bersalam-salaman dengan staf yang ada di ruang dewan guru.

2.2

OBSERVASI FISIK SEKOLAH 2.2.1 Keadaan Fisik Sekolah Secara Umum Nama Sekolah : SMKF - ISFI (Sekolah Menengah Kejuruan-Farmasi Ikatan Sarjana

Farmasi Indonesia) Banjarmasin. Nama Kepala Sekolah Alamat Sekolah a. Jalan : Flamboyan III No 7B : Drs. H. Fauzi Anwar, Apt

b. Telepon c. Kecamatan (Kode 01)

: (0511)3300221 : Banjarmasin Utara

d. Kota/kabupaten (Kode 51) : Banjarmasin e. Provinsi f. Fax g. Email Status Sekolah Didirikan pada Tahun SK Pertama : Kalimantan Selatan : 0511-3303678 : esemkaef_bjm@yahoo.co.id : Swasta : 1965 : Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan RI No: 37/ Pendidikan Tgl 11 Juli 1967 SK Terakhir : Kepala Pusat pendidikan Tenaga

Kesehatan RI No: HK.03.2.4.1031 Tgl 1 April 2004 Nama Yayasan Akta Pendirian Notaris Nomor dan Tanggal Waktu Penyelenggaraan Luas Lingkungan Sekolah : Robensyah Sjachran, SH : 35, tanggal 19 Nopember 1991 : 07.30-17.00 Wita : 3.821 m2 : Yayasan Pembangunan ISFI Kalsel

Sejarah Latar Belakang Pada tahun 1965 dari data-data yang ada pada saat itu disimpulkan bahwa tenaga Asisten Apoteker sangat kurang, baik didaerah Kalsel pada khususnya maupun untuk Kaltim dan Kalteng pada umumnya. Beberapa faktor penyebab kurangnya tenaga Asisten Apoteker tersebut antara lain: 1. Kesulitan untuk mendapat tenaga Asisten Apoteker dari luar daerah (dari Jawa)

2. Biaya untuk mengikuti pendidikan Asisten Apoteker ke luar daerah (Jawa) cukup mahal. Mengingat tenaga ini sangat diperlukan, karena apotek mulai bermunculan dan sektor pemerintah (RS, Puskesmas), maka tokohtokoh pendiri yang terdiri dari para apoteker: 1. Drs. H.M.Thamrin Asan 2. Drs. H. Makmur 3. Drs. Koeng Sarpan 4. Drs. Abd. Barri 5. Drs. G. Kosasih Mengambil inisiatif dengan bermodalkan keberanian dan kebulatan tekad mendirikan Sekolah Asisten Apoteker dengan tujuan: 1. Untuk memberikan kesempatan kepada putra daerah mengikuti pendidikan Asisten Apoteker di Banjarmasin. 2. Membantu daerah dalam menanggulangi kesulitan tenaga Asisten Apoteker, baik sektor pemerintah maupun swasta dengan berkembangnya dunia kefarmasian di daerah. Gagasan dari pendiri yang terhimpun dalam Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia (ISFI) Kalimantan Selatan ini mendapat sambutan dan dukungan yang baik dari KepalaDinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan Bapak dr. R.M.Noto Sunaryo (alm) dan Kepala Perwakilan Departemen P&K Provinsi Kalimantan Selatan Bapak Asnawi (alm). Akhirnya dengan kebulatan tekad dan niat yang tulus ikhlas pada tanggal 1 September 1965, diresmikanlah Sekolah Asisten Apoteker Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia (SAA-ISFI) dengan berstatus swasta oleh Bapak Pengawas / Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan dengan Kepala Sekolah pertama Drs. H.M. Thamrin Asan dan kemudian diteruskan oleh Drs. Koeng Sarpan (alm).

Bangunan - Bangunan lain yang ada di SMKF-ISFI Banjarmasin: No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. Ruang-ruang Lab. Bahasa Lab. Farmakognosi Lab. Fisika / Kimia / Biologi Lab. Multimedia Lab. Resep Lab. Apotek Simulasi Ruang Guru Ruang Kelas Ruang Kepala Sekolah Ruang Wakil Kepala Sekolah Ruang Perpustakaan Ruang Tata Usaha Ruang BP/BK Ruang Rapat Kantin Sekolah Toko / Koperasi / Kantin kejujuran OSIS WC Guru dan Siswa Halaman Mushalla Gudang UKS Asrama Putri Piket Pos Satpam Aula Jumlah 1 buah 1 buah 2 buah 1 buah 2 buah 1 buah 1 buah 9 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 3 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah Luas 48 m2 32 m2 96 m2 40 m2 216 m2 64 m2 64 m2 648 m2 24 m2 35 m2 64 m2 32 m2 16 m2 48 m2 16 m2 56 m2 16 m2 24 m2 700 m2 32 m2 48 m2 12 m2 495 m2 12 m2 8 m2 80 m2

10

2.2.2 Ruang-Ruang Penunjang Ruang penunjang kegiatan belajar mengajar di SMKF-ISFI Banjarmasin: a. Kelas Jumlah ruang kelas di SMKF-ISFI Banjarmasin adalah 9 buah yang terdiri dari: 1. Kelas X ada 3 kelas yaitu XA, XB, dan XC 2. Kelas XI ada 3 kelas yaitu XIA, XIB, dan XIC 3. Kelas XII ada 3 kelas yaitu XIIA, XIIB, dan XIIC Sedangkan ukuran rata-rata
2

kelas pada SMKF-ISFI

Banjarmasin adalah 8 9 m . Daya tampung peserta didik disesuaikan dengan jumlah kelas. Kondisi ruang kelas meliputi ventilasi udara sudah baik, cahaya yang masuk ruang kelas juga baik, kebersihan kelas sudah baik dan terpelihara. Daya tampung tiap kelas rata-rata 43 - 45 orang. Lantai dan dinding kelas permanen. Perlengkapan yang ada di kelas, antara lain: 1. Meja dan kursi guru 2. Kursi siswa 3. Papan tulis (putih) 4. Presensi siswa dan jadwal piket 5. Daftar kebersihan 6. Daftar pelajaran 7. Stuktur organisasi kelas 8. Jadwal pelajaran 9. Foto presiden dan wakil presiden 10. Gambar burung garuda 11. Lemari kecil 12. Beberapa buah sapu 13. Serok 14. Bunga dan vas

11

15. Penggaris panjang 16. Jam dinding 17. Kamera 18. Speaker 19. Kipas angin 20. Tempat sampah dan ember b. Laboratorium Terdapat 7 buah laboratorium di SMKF-ISFI Banjarmasin, yaitu: 1. Laboratorium Farmakognosi 2. Laboratorium Kimia 3. Laboratorium Bahasa 4. Laboratorium Apsim 5. Laboraturium Komputer 6. Laboratorium Resep 1 7. Laboratorium Resep 2 Masing-masing laboratorium tersebut dapat digunakan oleh siswa-siswi sesuai dengan jadwal dan mata pelajaran yang telah ditentukan. Tiap laboratorium mempunyai tata tertib dan peraturan yang harus ditaati oleh pelajar maupun oleh guru pembimbing dan siapa saja yang menggunakan laboratorium tersebut. c. Ruang Komputer Ruang komputer SMKF-ISFI Banjarmasin biasanya

digunakan oleh siswa sebagai tempat untuk mengerjakan tugastugas sekolah. d. Perpustakaan Anggota perpustakaan terdiri dari siswa-siswa, staf

administrasi dan para guru di SMKF-ISFI Banjarmasin. Daftar buku teks yang dimiliki perpustakaan ini antara lain Buku panduan belajar (Modul) yang di buat untuk kalangan sendiri, dan bukubuku pelajaran lain yang menunjang kegiatan belajar-mengajar.

12

Koleksi buku-buku yang ada memang masih tergolong sangat minim. e. Koperasi sekolah dan kantin Kejujuran Koperasi sekolah dan kantin Kejujuran di SMKF-ISFI Banjarmasin menjual berbagai makanan dan minuman ringan serta keperluan siswa lainnya. f. Ruang OSIS Ruangan bagi pengurus OSIS yang banyak menyimpan data-data administrasi dan hasil kegiatan OSIS. g. Ruang BK Ruangan ini digunakan oleh guru bimbingan konseling untuk melaksanakan tugas-tugasnya untuk melakukan pelayanan terhadap siswa. h. Mushalla Tempat ibadah bagi guru maupun siswa sesuai jadwal yang ditentukan pada waktu ishoma (istirahat-sholat-makan). i. Fasilitas Olahraga Dibidang olahraga, SMKF-ISFI Banjarmasin memiliki fasilitas olahraga berupa lapangan (basket dan voli) dan peralatannya.

2.3

PENGENALAN ADMINISTRASI SEKOLAH 2.3.1 Jadwal Pelajaran Di SMKF-ISFI Banjarmasin, untuk tahun pelajaran 2009/2010, kelas X dan kelas XI menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Namun, pada kelas XII masih menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) sehingganya pada mata pelajaran sejarah berupa sejarah murni bukan IPS terpadu sebaliknya dengan kelas X dan XI pelajarannya adalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS terpadu).

13

Ketentuan Jam Pelajaran di SMKF-ISFI Banjarmasin adalah: Hari Senin-Kamis Jumat Sabtu Jam (WITA) 07.30-15.15 07.30-11.15 07.30-14.15 Jam Pelajaran 9 6 9 Jumlah Istirahat 2 kali 1 kali 2 kali

Mata Pelajaran yang disajikan : Kelas Jumlah Mata Pelajaran Nama-Nama Mata Pelajaran Pendidikan Penjaskes, Agama, Bahasa PPKn, Indonesia,

Bahasa Inggris, , IPA, Matematika, X 19 IPS, Kimia, Kewirausahaan, Resep, Farmakologi-Farmakognosi, IKM/UUK, Praktik resep, Budaya, Mulok, Administrasi, Biologi,

KKPI, Pendidikan Penjaskes, Bahasa Sejarah, Agama, Bahasa Inggris, Fisika, PPKn, Indonesia, Manajemen, Biologi,

Matematika, Kimia Organik, Kimia XI 24 Anorganik, Kimia Teori,

Farmakologi, Farmakognosi, IKM, UUK, Sinonim, Akuntansi, Responsi Galenika, kimia,

Kewirausahaan, Resep, Responsi resep. Pendidikan III 22 Penjaskes, Bahasa Agama, Bahasa Inggris, PPKn, Indonesia, Manajemen,

14

Sejarah,

Fisika,

Biologi,

Matematika, Bimbingan Konseling, Kimia Organik, Kimia Anorganik, Kimia Teori, Responsi resep,

Farmakologi, Farmakognosi, IKM, UUK, Resep, Akuntansi, Sinonim.

Jadwal Pelajaran selengkapnya terlampir.

2.3.2 Data Keadaan Siswa a. Kelas X terdiri dari 142 siswa yang terbagi menjadi 3 kelas. Setiap kelas berjumlah kira-kira 47 orang. b. Kelas XI terdiri dari 131 siswa yang terbagi menjadi 3 kelas. Setiap kelas berjumlah kira-kira 43 orang. c. Kelas XII terdiri dari 130 siswa yang terbagi menjadi 3 kelas. Setiap kelas berjumlah kira-kira 43 orang

2.3.3 Data Keadaan Guru dan Staf a. Banyaknya Guru PNS Non PNS : 42 orang. : 2 orang : 40 orang

b. Status Guru - Guru tetap : 17 orang termasuk staf administrasi dan kepala sekolah - Guru tidak tetap - Jumlah : 25 orang : 42 orang

c. Banyaknya Staf Tata Usaha Laki-laki Perempuan : 6 orang : 5 orang

15

Jumlah

: 11 orang

Seluruh staf tata usaha merupakan pegawai tetap yayasan.

2.3.4 Pengenalan Perangkat Pembelajaran a. Program Pembelajaran (Tahunan, Semester) Program pembelajaran terdiri dari program tahunan (prota) dan program semester yang semuanya berdasarkan pada kelender pendidikan. 1. Program Tahunan Program tahunan adalah rancangan kegiatan pengajaran selama satu tahun ajaran. Program tahunan dibuat dengan memperhatikan jumlah alokasi waktu yang tersedia dalam GBPP. Fungsi dari program tahunan yakni: 1) Sebagai acuan pembuatan program semester 2) Sebagai pedoman bagi pelaksanaan proses pembelajaran secara efektif dan efisien karena memuat urutan yang logis, sistematis, dan hierarkis, serta disesuaikan dengan distribusi alokasi waktu yang tersedia. Tujuan penyusunan program tahunan: 1) Agar tercipta pengaturan materi pelajaran secara logis, sistematis dan hirarkis. 2) Agar alokasi waktu terdistribusi dengan baik. 3) Agar tecapai efisiensi dan efektivitas proses pembelajaran berdasarkan TIK dan TPK yang telah dirumuskan. 4) Untuk mengetahui penyelesaian target kurikulum per pokok bahasan/perbulan.

2. Program Semester Program semester adalah perhitungan rancangan

pelaksanaan proses pembelajaran suatu mata pelajaran dalam

16

satu semester. Bahan acuan untuk membuat program semester sama dengan acuan untuk membuat program tahunan (kalender pendidikan, silabus, dll) Program tahunan dan semester ini tidak digunakan di SMKF-ISFI Banjarmasin.

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan persiapan mengajar guru untuk setiap pertemuan dan berfungsi sebagai acuan untuk melaksanakan proses belajar mengajar di kelas secara efektif dan efisien. Komponen-komponen Pembelajaran (RPP) yaitu: 1. Tujuan pembelajaran 2. Materi pembelajaran 3. Kegiatan pembelajaran 4. Alat penilaian proses utama Rencana Pelaksanaan

c. Silabus Silabus merupakan acuan untuk merencanakan dan melaksanakan program pengajaran, yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen yang saling berhubungan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Komponen pokok silabus meliputi: 1. Standar kompetensi 2. Kompetensi dasar 3. Standar materi pokok 4. Indikator 5. Penilaian

17

2.4

Observasi Proses Kegiatan Belajar Mengajar Berikut ini akan diuraikan hasil observasi proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yaitu: a) Hari/Tanggal b) Jam Pelajaran Ke c) Waktu d) Kelas e) Pengajar f) Bidang Studi g) Pokok Bahasan h) Semester i) Metode Pengajaran j) Kegiatan Belajar Mengajar 1. Tahap Kegiatan Awal Pada tahapan awal ini yang dilakukan oleh guru yaitu mengucapkan salam kepada semua siswa dan menanyakan : Sabtu/17 April 2010 :5 : 10.25-11.05 WITA : XII A : Muliadi, S.Pd : Sejarah : : II (genap) : Ceramah dan Tanya Jawab : Baik

keadaannya. Guru mengadakan apersepsi (pandangan awal ) yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari. Hal ini dilakukan agar perhatian siswa terpusat kepada materi yang akan dipelajari. 2. Tahap Kegiatan Inti Setelah apersefsi guru langsung menjelaskan materi pelajaran, dengan menggunakan metode ceramah dan diselingi dengan Tanya jawab (maksudnya agar terjadi interaksi antara guru dan siswa). 3. Tahap Kegiatan Akhir Tahap terakhir ini ini dilakukan setelah guru selesai

menyampaikan materi pelajaran. Guru memberikan stimulus berupa pertanyaan tentang materi yang telah dipelajari,. Kemudian guru menunggu respon siswa terhadap materi pelajaran. Respon yang muncul adalah sanggahan siswa terhadap ketidak sesuaian jawabannya dengan jawaban yang diberikan oleh guru. Disini guru berperan sebagai

18

fasilitator dan organisator. Tindak lanjut seperti memberikan PR belum terjadi di kelas ini

19

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN


3.1. Analisis Mengenai Fisik Sekolah 3.1.1 Analisis Keadaan Fisik Sekolah Secara Umum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Farmasi-ISFI

Banjarmasin ini didirikan pada tahun 1965, dengan surat keputusan No. Hk 03.2.4.1.1031 dan tanggal 1 April 2004 yang telah diperbaharui. Izin pertama sekolah ini dari Kanwil Depdiknas No. 37/Pend 11 Juli 1967. Sekolah ini adalah salah satu sekolah swasta favorit dan merupakan satu-satunya sekolah menengah kejuruan farmasi yang ada di Banjarmasin. Sekolah ini berada di bawah yayasan pembang unan ISFI (Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia) Kalimantan Selatan. SMKFISFI terletak di jalan Flamboyan III Nomor 7B Kecamatan Banjar Utara kota Banjarmasin. Dilihat dari segi fisik, bangunan ini tergolong semi-permanen. Didominasi oleh bahan kayu dan semen. Terlihat sekolah ini tampak sederhana namun kokoh dan terawat. Bangunan ini terletak jauh dari jalan raya. Salah satu faktor ini menyebabkan SMKF-ISFI sangat terjaga kebersihan, kerapian dan keindahannya. Halaman sekolah tampak bersih dan terawat, hal ini ditunjang oleh kesadaran yang tinggi dari semua siswa dan guru untuk tetap menjaga agar keadaan sekolah tetap bersih dan terjaga. Ditambah lagi ada petugas kebersihan yang setiap hari bertugas membersihkan sekolah. Tingkat kedisiplinan yang tinggi diterapkan dalam sekolah ini. Setiap hari pada jam sekolah petugas piket mengawasi dan mencatat jika ada siswa yang terlambat atau yang berkepentingan

(meninggalkan sekolah), membunyikan bel saat jam masuk pelajaran, istirahat, pergantian jam pelajaran dan saat pelajaran berakhir.

20

Keamanan dan ketertiban sekolah sangat baik selain karena ada pihak keamanan sekolah, para siswa dan guru juga berpartisipasi dalam menjaga dan mematuhi peraturan yang berlaku. Apabila terjadi pelanggaran maka akan dikenai sanksi. Sanksi ditujukan agar siswa tidak melanggar peraturan lagi.

3.1.2 Analisis Ruang-Ruang Penunjang SMKF-ISFI memiliki 9 kelas yang digunakan siswa untuk kegiatan belajar mengajar. Kelas satu berjumlah tiga kelas, kelas dua berjumlah tiga kelas dan kelas tiga berjumlah tiga kelas. Dilihat dari keadaan kelas, kelas-kelas di SMKF-ISFI memiliki ruangan yang kondusif untuk kegiatan belajar mengajar. Adanya jendela, ventilasi dan kipas angin membuat pertukaran udara dalam ruangan sangat baik sehingga kelas tidak pengap. Kebersihannya juga sangat terjaga karena setiap kelas memiliki jadwal piket kebersihan untuk membersihkan kelas setiap hari. Di meja guru terdapat denah tempat duduk siswa sekaligus nama siswa. Terdapat ruangan yang secara spesifik membedakan SMKF ISFI dibandingkan sekolah-sekolah lain di Banjarmasin yaitu adanya ruang bahan baku dan laboratorium resep (karena merupakan sekolah kesehatan) yang digunakan para siswa untuk praktek. Didalamnya terdapat alat-alat praktikum yang tersusun rapi dalam lemari. Pada dinding terpampang struktur organisasi dan tata tertib laboratorium. Selain itu, terdapat juga papan tulis sebagai salah satu media untuk keperluan praktek. Ruang perpustakaan memiliki tata ruang yang nyaman. Tidak ada kursi, namun disediakan meja panjang dan karpet untuk duduk di lantai. Sehingga tidak terkesan kaku dan nyaman untuk melakukan kegiatan membaca buku atau melakukan diskusi kelompok dalam mengerjakan tugas. Buku-buku yang mendominasi perpustakaan adalah buku-buku tentang kesehatan sedangkan buku-buku pelajaran

21

umum (seperti: Bahasa Inggris, PPKn, Matematika, dll) lebih sedikit jumlahnya. Buku-buku disusun sesuai kelompoknya masing-masing, supaya siswa mudah menemukan buku yang diinginkan. Selain di beli sendiri oleh yayasan, buku-buku tersebut diperoleh dari sumbangan para alumnus SMKF-ISFI sendiri. Asas saling percaya digunakan sebagai landasan dalam meminjam buku di perpustakaan ini. Petugas perpustakaan memberikan kepercayaan kepada para siswa untuk menulis sendiri buku yang dipinjamnya. Peminjaman dan

pengembalian buku telah disesuaikan dengan peraturan sekolah.

3.2. Analisis Mengenai Administrasi Sekolah 3.2.1 Analisis Jadwal Pelajaran SMKF-ISFI memiliki jadwal pelajaran yang terorgansir dengan baik. Sembilan jam pelajaran dilakukan setiap hari. Pelajaran dimulai dari pukul 07.30 WITA sampai dengan pukul 14.15 WITA untuk kelas XI,XII dan pukul 15.15 WITA untuk kelas X. Istirahat dilakukan dua kali setiap harinya. Istirahat kedua diberikan waktu yang lebih panjang karena di jadikan sebagai waktu ishoma sholat-makan). Secara khusus untuk pelajaran Bahasa Inggris, dapat dilihat sesuai dengan susunan program, kelas X, XI, dan XII berjumlah 2 kali pertemuan dalam seminggu. (istirahat-

3.2.2 Analisis Keadaan Siswa Berdasarkan hasil observasi mengenai keadaan siswa, jumlah keseluruhan siswa di SMKF-ISFI ini ada 403 orang. Kelas X memiliki rata-rata 47 siswa setiap kelas, kelas XI memiliki rata-rata 43 siswa setiap kelas dan XII rata-rata memiliki 43 siswa setiap kelas. Keadaan kelas telah diatur dengan baik untuk mengatasi jumlah siswa yang cukup banyak ini, keterampilan seorang guru dalam mengelola kelas juga diharapkan agar kegiatan belajar mengajar berjalan baik.

22

Terdapat tiga agama yang dianut oleh siswa-siswa SMKFISFI, yaitu Islam, Katolik, dan Protestan. Siswa penganut agama Islam berjumlah 139 orang di tingkat kelas I, 125 orang di tingkat kelas II, dan 124 orang di tingkat kelas III, sehingga total siswa penganut agama Islam berjumlah 388 orang. Terdapat satu orang siswa penganut agama Katolik di tingkat kelas I. Sedangkan penganut agama Protestan berjumlah 12 siswa yaitu, enam orang di tingkat kelas II, enam orang di tingkat kelas III.

3.2.3 Analisis Keadaan Guru dan Staf Jumlah guru yang ada di SMKF-ISFI adalah 42 orang, itu merupakan jumlah dari guru tetap dan guru yang tidak tetap. Guru yang mengajar rata-rata adalah guru yang berpengalaman di bidangnya masing-masing. Hal itu dapat dilihat dari latar belakang disiplin ilmu yang mereka geluti sehingga penyampaian materi pelajaran dapat dikuasai dengan baik. Untuk mendukung kelancaran program maka sistem

administrasi ditangani oleh tata usaha. Sumber daya tata usaha dan stafnya berjumlah 11 orang, dengan perincian 6 orang laki-laki dan 5 orang perempuan. Semua pegawai tata usaha adalah merupakan pegawai tetap yayasan. Menurut latar belakang pendidikannya satu orang pendidikan profesi apoteker (kepala tata usaha), satu orang lulusan S1, satu orang lulusann D3, enam orang lulusan SLTA, dan dua orang lulusan SD.

3.2.4 Analisis Pengenalan Perangkat Pembelajaran Dengan diwajibkannya seluruh guru bidang studi untuk membuat AMP (Analisis Materi Pelajaran), Program Tahunan, Program Semester, Satuan Pelajaran dan Rencana Pembelajaran, maka akan memudahkan guru dalam melakukan proses belajar mengajar sehingga tujuan yang diinginkan dalam proses belajar mengajar dapt

23

tercapai dan berhasil dengan baik, sehingga dengan demikian guru dalam menyampaikan materi tidak keluar dari aturn yang telah ditetapkan. Artinya setiap materi yang ingin disampaikan melalui proses pencernaan yang matang. Dalam menggunakan perangkat pembelajaran guru perlu juga memperhatikan kondisi sekolah terutama yang berhubungan dengan sarana dan prasarana serta mempertimbangkan pula kemampuan dan perkembangan siswa. Disamping itu, guru juga harus memperhatikan keadaan dirinya sendiri pada saat akan menyajikan materi pelajaran. Dengan kata lain, perlu adanya kesiapan guru. 3.3. Analisis Mengenai Proses Belajar Mengajar 1. Guru yang mengajar Sebelum memulai pelajaran seorang guru dituntut mengadakan persiapan dan penguasaan materi pelajaran yang akan disampaikan agar keberhasilan dalam proses belajar mengajar dapat tercapai karena penguasaan materi dan kesiapan mengajar sangat berpengaruh terhadap tujuan pembelajaran. Dari hasil observasi dapat diperoleh: a. Membuka pelajaran Sebelum pelajaran mulai guru berdiri didepan kelas kemudian memberi salam kepada siswa dan mengecek presensi serta menanyakan apakah ada tugas atau tidak. Setelah itu guru berusaha untuk mengatur kelas agar siswa dapat memperhatikan pada saat guru memberikan ulasan dengan cara tanya jawab mengenai materi terdahulu yang kemudian dihubungkan dengan materi yang akan disampaikan pada hari itu. Dengan kata lain guru membuka pelajaran dengan apersepsi selama beberapa menit. b. Jalannya proses belajar mengajar Didalam proses belajar mengajar ini guru berusaha untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa sesuai dengan tujuan

24

pembelajaran yang akan dicapai. Proses belajar mengajar ini berlangsung sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari interaksi antara guru dengan siswa yaitu guru menjelaskan materi dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengemukakan pendapat terhadap pertanyaan guru. Dengan adanya komunikasi yang baik anatara siswa dan guru diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang diinginkan yaitu keaktifan dan perhatian siswa terhadap pelajaran. c. Menutup pelajaran Dalam menutup pelajaran setiap guru mempunyai ciri yang bervariasi. Untuk mengakhiri pelajaran ada yang menyimpulkan dengan mengemukakan pokok-pokok materi yang telah disampaikan dan ada yang menanyakan kepada siswa apakah sudah sudah faham atau belum serta ada yang memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah.

2. Murid yang belajar Pada saat proses belajar mengajar berlangsung siswa terlihat cukup aktif seperti menjawaab pertanyaan guru dan mengerjakan soal latihan secara perorangan. Adanya keaktifan dari siswa didalam belajar sangat menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. Keaktifan siswa dalam belajar mengajar tergantung pada bagaimana cara guru memotivasi siswa.

3. Penggunaan media pelajaran Penggunaan media dalam pengajaran sangat penting peranannya bagi guru dimana media ini berfungsi untuk memudahkan dan memperjelas isi materi pelajaran. Penggunaan media ini harus berhubungan erat dengan materi yang akan disampaikan, sehingga siswa dapat memahami dengan mudah. Sesuai dengan perkembangan zamannya maka diharapkan guru juga menguasai teknologi yang

25

berkembang, yang tentunya erat dengan perkembangan media antara lain penggunaan powerpoint dengan laptop dan OHP.

4. Pengelolaan kelas Tujuan pembelajaran akan tercapai apabila guru mempunyai keterampilan pengelolaan kelas. Disamping itu perlu juga adanya suasana yang tertib dan tenang untuk menciptakan pengelolaan kelas yang baik karena akan memberikan kemudahan dan motivasi kepada siswa dalam memperhatika pelajaran. Hasil observasi kepada guru dalam mengelola kelas sudah baik meskipun masih ada beberapa orang siswa yang terkadang kurang memperhatikan penjelasan guru.

26

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil observasi dan analisis data yang dilakukan di SMKF-ISFI Banjarmasin selama satu minggu dari tanggal 12 April sampai dengan 17 April 2010 maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. SMKF-ISFI Banjarmasin terletak di lokasi yang dapat dikatakan sangat strategis untuk mendukung terciptanya kegiatan belajar mengajar yang baik. 2. Sekolah ini memiliki sarana dan prasana sekolah yang cukup leng kap guna menunjang keberhasilan kegiatan belajar mengajar. 3. Adanya hubungan yang harmonis antara Kepala Sekolah, guru, staf tata usaha dan siswa-siswi, menyebabkan terciptanya suasana penuh keakraban dengan rasa kebersamaan serta kekeluargaan yang kental sehingga membuat setiap orang yang berada di sekolah ini menjadi kerasan. 4. Tata tertib sekolah di SMKF-ISFI Banjarmasin berjalan dengan baik dan penuh displin yang tinggi. 5. Memiliki guru-guru yang ahli di bidangnya serta siswa-siswi yang penuh motivasi dalam menuntut ilmu.

4.2 Saran-Saran 1. Saran untuk Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNLAM Banjarmasin. a. Hendaknya kegiatan PPL ini dipersiapkan dengan matang, mulai perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi, hal ini tentu saja berkaitan dengan pra PPL I agar proses pelaksanaan observasi bisa berjalan dengan lancar karena teorinya telah didapatkan dari Fakultas.

27

b. Pembekalan kepada peserta PPL harus dimaksimalkan agar tercapai tujuan yang diharapkan. Terutama terkait dengan materi, pemateri, metode penyampaian dan fasilitas. c. Sasaran PPL (lembaga yang akan dijadikan praktek) hendaknya disurvei terlebih dahulu mengenai kesiapannya, meliputi letak geografis, jumlah siswa, kurikulum pembelajaran, maupun kualitas institusi. d. Dosen Pembimbing Lapangan hendaknya aktif mengontrol proses PPL sehingga tidak terkesan posisinya hanya sebagai formalitas tanpa fungsi. e. Transparansi dana dari pihak fakultas kepada peserta PPL wajib dilakukan untuk menghindari ketidak tepatan penggunaan hak dan kewajiban bagi masing-masing pihak (Fakultas, Mahasiswa, dan lembaga yang ditempati).

2. Saran bagi peserta PPL I(guru praktikan). a. Peserta PPL hendaknya bisa menyesuaikan diri dengan keadaan agar memudahkan proses observasi. b. Berusaha memenuhi standar kompetensi dan kecakapan sebagai pendidik mencakup kompetensi paedagogik, kepribadian, professional, dan sosial. c. Interaksi kepada anak didik hendaknya bukan saja dilakukan di dalam ruang kelas, tetapi juga di luar jam pembelajaran. Hal ini untuk membangun hubungan emosional kepada mereka, yang erat kaitannya dengan pelaksanaan PPL II. d. Berusaha menjadi suri tauladan bagi anak didik, dengan menjaga nama baik almamater Fakultas dan Sekolah. 3.Saran untuk SMKF-ISFI Banjarmasin. a. Pada dasarnya SMKF-ISFI Banjarmasin bukan hanya berfungsi mengalihkan pengetahuan (transfer of knowledge), tetapi juga transver of value (pemindahan nilai-nilai keteladanan) sehingga dapat menghasilkan generasi muda yang tidak hanya pintar secara intelektual, tetapi juga moralitasnya bagus. b. SMKF-ISFI Banjarmasin harus berusaha memiliki standar sarana dan prasarana pendidikan yang tentunya terus ditingkatkan seesuai dengan

28

keadaan zaman yang terus kepada arus teknologi-informasi yang semakin berkembang. 4. Harapan peserta PPL 1 untuk SMKF-ISFI Banjarmasin a. Tingkatkan prestasi yang telah diraih untuk semakin mengharumkan nama sekolah. b. Perlunya penambahan fasilitas sekolah terutama buku-buku di

perpustakaan untuk menunjang prestasi belajar siswa. c. Kebersihan dan kerapian adalah hal yang patut dibanggakan jadikanlah hal tersebut contoh teladan untuk sekolah-sekolah lain. d. Kesadaran dan pemahaman siswa terhadap tata tertib sekolah harus terus ditingkatkan agar tercipta suasana sekolah yang aman, harminis dan serasi.

4.3 KATA PENUTUP Demikian laporan PPL ini kami susun. Terima kasih atas dukungan semua pihak yang telah membantu terlaksananya PPL di SMKF-ISFI Banjarmasin. Saran kritik tetap kami harapkan sebagai bahan perbaikan laporan ini. Mohon maaf dan semoga bermanfaat. Amin.

29

1. . 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

PROFIL E OL IDE TITAS SE OLAH URAIAN TUGAS SMKF-ISFI STRUKTUR ORGANISASI DAN PROFIL GURU LAPORAN BULANAN SEKOLAH DAFTAR PRESTASI SISWA TATA TERTIB PERPUSTAKAAN TATA TERTIB SISWA JANJI SISWA

10. KETENTUAN BOBOT POINT BONUS SISWA 11. KETENTUAN BOBOT POINT PELANGGARAN SISWA 12. KALENDER PENDIDIKAN 13. JADWAL PELAJARAN 30

14. PROGRAM TAHUNAN 15. PROGRAM SEMESTER 16. SILABUS SEJARAH 17. RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (IPS TERPADU DAN SEJARAH) 18. PANDUAN OBSERVASI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR 19. PANDUAN OBSERVASI FISIK SEKOLAH 20. JURNAL HARIAN PPL I 21. DAFTAR HADIR PESERTA PPL 1 22. ARSIP FOTO-FOTO

31

Anda mungkin juga menyukai