Anda di halaman 1dari 29

rowse Home artikel BAHAYANYA PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

Jumat, 13 Januari 2012


BAHAYANYA PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

PMS (penyakit menular seksual) adalah penyakit yang di tularkan melalui hubungan badan, ada beberapa tertentu yang di tularkan melalui darah, ibu hamil ke bayinya, kontak tubuh, penggunaan jarum suntik atau benda tajam lainnya yang di gunakan penderita PMS. Penularan penyakit ini tidak tergantung pada jenis kelamin, baik laki-laki maupun perempuan biasanya beresiko tertular penyakit kelamin. Perempuan biasanya beresiko lebih besar untuk tertular karena alat reproduksinya lebih rentan terhadap penularan PMS, sayangnya 50% dari semua perempuan tidak tahu bahwa sudah tertular penyakit tersebut. Setiap orang yang terkena penyakit ini kebanyakan mengira hanya bisa tertular jika berhubungan seks, dan itu yang menyebabkan orang di indonesia banyak terkena penyakit ini. Sampai saat*ini 30 macam penyakit yang dapat digolongkan PMS, tetapi yang sering di temukan di indonesia yaitu: GONORE yang biasa di sebut kencing manis SIPILIS yang biasa di sebut raja singa KONDILAMATA AKUMINATA atau juga jengger ayam, kuntil kelamin HERPES GENITALIS AIDS (Acquired Immudeficiency syindrome) 1.GONORE Gonore ini biasanya di kenal dengan (kencing nanah) pada jenis kelamin laki-laki, dan gejalanya muncul antara 2-10 hari setelah berhubungan badan. *Gejala-gejala yang terjadi: Keluar cairan kental warnanya kekuning-kuningan Nyeri di perut bagian bawah Bisa muncul tanpa gejala *Komplikasinya yang mungkin terjadi: Penyakit radang panggul Kemandulan Infeksi mata pada bayi yang baru lahir

Memudahkan penularan HIH 2.SIPILIS Sipilis di sebut juga dengan (raja singa). Gejala yang muncul antara 2-6 minggu terkadang 3 bulan setelah berhubungan badan. *Gej`lanya dibagi menjadi 3 tahap: - Primer, tampak luka tunggal, menonjol dan tidak nyeri - Skunder, bercak merah di tubuh dan hilang sendiri atau tanpa gejala - Tersier, kelainan jantung, kulit, pembulu darah dan gangguan syaraf * Komplikasi yang mungkin terjadi: - Kerusakan pada otak dan jantung - Keguguran atau lahir cacat - Memudahkan penularan infeksi HIV 3. HERPES GENITAL Penyakit ini termasuk dari PMS dan gejalanya muncul antara 4-7 hari setelah berhubungan badan. *Gejalanya yang muncul pada tahap awal: - bintil-bintil berair pada alat kelamin seperti anggur kecil-kecil dan sangat nyeri - bintil-bintil tersebut akan pecah meninggalkan luka kering dan hilang sendiri - gejala akan kambuh bila ada faktor pencetus (sters,haid dll) *Komplikasi yang mungkin terjadi: - nyeri - dapat di tularkan pada mata bayi yang baru lahir (buta) - dapat menyebabkan infeksi berat yang menyebabkan kematian pada janin atau aborsi - meningkatkan resiko terkena HIV/AIDS 4. KANDILOMATA AKUMINATA atau jengger ayam, kuntil kelamin Penyakit ini yang kebanyakan tertular pada setiap orang. *Gejalanya adalah sebagai berikut - tonjolan kulit seperti kuntil besar sekitar alat kelamin (seperti jengger ayam) *Komplikasinya adalah: - kuntil dapat besar seperti tumor - bisa berubah menjadi kangker mulut rahim - memudahkan penularan HIV/AIDS 5. HIV/AIDS HIV adalah sejenis virus yang menyebabkan AIDS, virus ini menyerang sel darah putih atau biasa di sebut dengan kekebalan tubuh. Sedangkan AIDS sendiri adalah kumpulan gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh, Virus HIV itu terdapat pada cairan sperma, cairan vagina, sel darah. Dan penularannya melalui hubungan seksual, tranfusi darah, dengan jarum suntik, tindik, tato bersama-sama dan dari ibu hamil kepada anaknya. Virus HIV ini bisa menular jika hanya masuk kedalam darah. Sampai sekarang belum di temukan obat yang efektif untuk memperbaiki kekebalan tubuh yang rusak akibat AIDS dan sampai saat ini obat yang ada hanya bermanfaat untuk memperpanjang masa hidup penderita AIDS tetapi bukan memngobatinya, obat-obat yang ada saat ini belum mampu menjanjikan penyembuhannya. Penyakit menular seksual (PMS)ini hanya dapat di sebabkan oleh organisme yang tergolong dalam bakteri, virus, protozoa, jamur, ektoparasit.

(http://ainul.alkhoirot.net/2012/01/bahayanya-penyakit-menular-seksual.html)

Memahami Gejala Penyakit Menular Seksual (PMS)


Penyakit menular seksual adalah penyakit yang menyerang manusia dan binatang melalui transmisi hubungan seksual, seks oral dan seks anal. Kata penyakit menular seksual semakin banyak digunakan, karena memiliki cakupan pada arti orang yang mungkin terinfeksi, dan mungkin mengeinfeksi orang lain dengan tanda-tanda kemunculan penyakit. Penyakit menular seksual juga dapat ditularkan melalui jarum suntik dan juga kelahiran dan menyusui. Infeksi penyakit menular seksual telah diketahui selama ratusan tahun. Anda mungkin tidak melihat gejala apapun sampai anda telah mengembangkan komplikasi serius. Maka waspada untuk segera di berikan penanganan secepatnya, gejala-gejala PMS antara lain:

Gejala Penyakit Menular Seksual (PMS) :


1. Keluar Cairan/keputihan yang tidak normal dari vagina atau penis. Pada wanita, terjadi peningkatan keputihan. Warnanya bisa menjadi lebih putih, kekuningan, kehijauan, atau kemerah mudaan. Keputihan bisa memiliki bau yang tidak sedap dan berlendir. 2. Pada pria, rasa panas seperti terbakar atau sakit selama atau setelah kencing, biasanya disebabkan oleh PMS. Pada wanita, beberapa gejala dapat disebabkan oleh PMS tapi juga disebabkan oleh infeksi kandung kencing yang tidak ditularkan melalui hubungan seksual. 3. Luka terbuka dan atau luka basah disekitar alat kelamin atau mulut. Luka tersebut dapat terasa sakit atau tidak. 4. Tonjolan kecil-kecil (papules) disekitar alat kelamin 5. Kemerahan di sekitar alat kelamin 6. Pada pria, rasa sakit atau kemerahan terjadi pada kantung zakar 7. Rasa sakit diperut bagian bawah yang muncul dan hilang, dan tidak berhubungan dengan menstruasi 8. Bercak darah setelah hubungan seksual 9. Anus gatal atau iritasi. 10. Pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan. 11. Nyeri di paha atau perut lebih rendah. 12. Pendarahan pada vagina . 13. Nyeri atau pembengkakan testis. 14. Pembengkakan atau kemerahan dari vagina. 15. Nyeri seks. 16. Pendarahan dari vagina selain selama periode bulanan.

Read more: Memahami Gejala Penyakit Menular Seksual (PMS) | belajarpsikologi.com


(http://belajarpsikologi.com/memahami-gejala-penyakit-menular-seksual-pms/)

Setiap perbuatan yang kita lakukan tentu mengandung resiko dalam tingkatan tertentu. Perilaku seksual tidak terkecuali. Salah satu resiko dari melakukan hubungan seksual adalah kemungkinan terjangkit PMS atau Penyakit Menular Seksual. Berikut ini akan dipaparkan sepuluh faktor resiko teratas yang berpengaruh pada peluang Anda terkena PMS. 1. Seks tanpa pelindung Meski kondom tidak seratus persen melindungi Anda, ia tetap merupakan cara terbaik untuk menghindarkan Anda dari infeksi. Penggunaan kondom dapat menurunkan laju penularan PMS. Selain selibat, penggunaan kondom yang konsisten adalah proteksi terbaik terhadap PMS. Biasakanlah memakai kondom. 2. Berganti-ganti pasangan Anda tidak perlu belajar matematika untuk mengetahui bahwa semakin banyak pasangan seksual Anda, kian besar kemungkinan Anda terekspos suatu PMS. Apalagi, orang yang suka berganti pasangan cenderung memilih pasangan yang suka berganti pasangan pula. Jadi, Anda tidak lepas dari pasangan-pasangannya pasangan Anda. 3. Mulai aktif secara seksual pada usia dini Kaum muda lebih besar kemungkinannya untuk terkena PMS daripada orang yang lebih tua. Ada beberapa alasannya, yaitu wanita muda khususnya lebih rentan terhadap PMS karena tubuh mereka lebih kecil dan belum berkembang sempurna sehingga lebih mudah terinfeksi. Kaum muda juga tampaknya lebih jarang pakai kondom, terlibat perilaku seksual beresiko dan berganti-ganti pasangan. 4. Pengggunaan alkohol Konsumsi alkohol dapat berpengaruh terhadap kesehatan seksual. Orang yang biasa minum alkohol bisa jadi kurang selektif memilih pasangan seksual dan menurunkan batasan. Alkohol dapat membuat seseorang sukar memakai kondom dengan benar maupun sulit meminta pasangannya menggunakan kondom. 5. Penyalahgunaan obat Prinsipnya mirip dengan alkohol, orang yang berhubungan seksual di bawah pengaruh obat lebih besar kemungkinannya melakukan perilaku seksual beresiko/tanpa pelindung. Pemakaian obat terlarang juga memudahkan orang lain memaksa seseorang melakukan perilaku seksual yang dalam keadaan sadar tidak akan dilakukan. Penggunaan obat dengan jarum suntik diasosiasikan dengan peningkatan resiko penularan penyakit lewat darah, seperti hepatitis dan HIV, yang juga bisa ditransmisikan lewat seks.

6. Seks untuk uang/obat Orang yang menjual seks untuk mendapatkan sesuatu posisi tawarnya rendah sehingga sulit baginya untuk menegosiasikan hubungan seksual yang aman. Kemudian, pasangan (pembeli jasa) memiliki resiko terinfeksi PMS yang lebih besar. Jadi, baik pembeli maupun penjual samasama dirugikan. 7. Hidup di masyarakat yang prevalensi PMS-nya tinggi Ketika seseorang tinggal di tengah komunitas dengan prevalensi PMS yang tinggi, ketika berhubungan seksual (dengan orang di komunitas itu) ia lebih rentan terinfeksi PMS. 8. Monogami serial Monogami serial adalah mengencani/menikahi satu orang saja pada suatu masa, tapi kalau diakumulasi jumlah orang yang dikencani/dinikahi juga banyak. Contoh gampangnya (yang juga banyak terjadi di masyarakat kita) adalah orang yang doyan kawin-cerai. Perilaku begini juga berbahaya, sebab orang yang mempraktekkan monogami serial berpikir bahwa mereka saat itu memiliki hubungan eksklusif sehingga akan tergoda untuk berhenti menggunakan pelindung ketika berhubungan seksual. Sebenarnya monogami memang efektif mencegah PMS, tapi hanya pada monogami jangka panjang yang kedua pasangan sudah dites kesehatan reproduksi. 9. Sudah terkena suatu PMS Kalau Anda sudah pernah berkenalan langsung dengan suatu PMS (apalagi sering), Anda lebih rentan terinfeksi PMS jenis lainnya. Iritasi atau lepuh pada kulit yang terinfeksi dapat menjadi jalan masuk patogen lain untuk menginfeksi. Karena Anda sudah pernah terinfeksi sekali, bisa jadi ada faktor tertentu dalam gaya hidup Anda yang beresiko. 10. Cuma pakai pil KB untuk kontrasepsi Kadang orang lebih menghindari kehamilan daripada PMS sehingga mereka memilih pil KB sebagai alat kontrasepsi utama. Karena sudah merasa terhindar dari kehamilan, mereka enggan memakai kondom. Ini bisa terjadi ketika orang tidak ingin menuduh pasangannya berpenyakit (sehingga perlu disuruh pakai kondom) atau memang tidak suka pakai kondom dan menjadikan pil KB sebagai alasan. Yang jelas, perlindungan ganda (pil KB dan kondom) adalah pilihan terbaikmeski tidak semua orang melakukannya.

(http://www.resep.web.id/seputar-sex/top-10-faktor-resiko-penyakit-menular-seksual.htm)

Disease
PMS (Penyakit Menular Seksual) 1. Sifilis

Sifilis adalah penyakit kelamin menular yang disebabkan oleh bakteri spiroseta, Treponema pallidum. Penularan biasanya melalui kontak seksual, tetapi ada beberapa contoh lain seperti kontak langsung dan kongenital sifilis (penularan melalui ibu ke anak dalam uterus). Gejala dan tanda dari sifilis banyak dan berlainan; sebelum perkembangan tes serologikal, diagnosis sulit dilakukan dan penyakit ini sering disebut Peniru Besar karena sering dikira penyakit lainnya. Bila tidak terawat, sifilis dapat menyebabkan efek serius seperti kerusakan sistem saraf, jantung, atau otak. Sifilis yang tak terawat dapat berakibat fatal. Orang yang memiliki kemungkinan terkena sifilis atau menemukan pasangan seks yang mungkin terkena sifilis dianjurkan untuk segera menemui dokter secepat mungkin. 2. HIV / AIDS

HIV (human immunodeficiency virus) adalah sebuah retrovirus yang menginfeksi sel sistem kekebalan tubuh manusia terutama Sel T CD4+ dan makrofaga, komponen vital dari sistem sistem kekebalan tubuh tuan rumah dan menghancurkan atau merusak fungsi mereka. Infeksi dari HIV menyebabkan pengurangan cepat

dari sistem kekebalan tubuh, yang menyebabkan kekurangan imun. HIV merupakan penyebab dasar AIDS. 3. Human Papiloma Virus

Virus papiloma manusia adalah virus yang menyerang kulit dan membran mukosa manusia dan hewan. Lebih dari 100 jenis virus papiloma manusia telah diidentifikasikan. Beberapa jenisa virus papiloma dapat menyebabkan kutil, sementara lainnya dapat menyebabkan infeksi yang menyebabkan munculnya lesi. Semua HPV ditransmisikan melalui hubungan kulit ke kulit.
(http://nuri3and.wordpress.com/disease/)

Herpes

Herpes genitalis pada wanita

Kondiluma akuminata

Jengger ayam

Gonorrhea

Gajala sekunder penyakit menular sifilis

Jengger ayam pada wanita

Penyakit menular seksual (PMS) atau kadang-kadang disebut infeksi menular seksual (IMS) adalah penyakit yang menyebar melalui hubungan seks. Orang awam lebih sering menyebutnya penyakit kelamin. PMS ditularkan melalui pertukaran cairan tubuh atau kontak dengan lesi penyakit. Selain melalui kontak seksual, PMS juga dapat menular lewat penggunaan bersama jarum suntik dan dari ibu ke anak sebelum, selama atau setelah persalinan.

photo 2009 Kamal Zharif Kamaludin | more info (via: Wylio)

PMS terutama berisiko pada mereka yang berganti-ganti pasangan. Semakin sering Anda berganti pasangan, semakin besar risiko Anda terinfeksi PMS. Risiko PMS dapat dikurangi dengan perilaku seks yang aman. PMS memengaruhi baik pria maupun wanita. Namun, masalah kesehatan dan konsekuensi jangka panjang PMS cenderung lebih parah pada wanita. Beberapa PMS dapat menyebabkan infeksi radang panggul, abses tuba falopi/ovarium, dan parut organ reproduksi yang dapat menyebabkan kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim), infertilitas dan bahkan kematian.

Jenis
Beberapa jenis penyakit menular seksual yang paling umum:

Klamidia. Infeksi klamidia adalah salah satu PMS yang paling umum. Klamidia adalah bakteri berbentuk bola. Banyak orang yang terinfeksi klamidia tidak memiliki gejala sehingga tidak menyadarinya. Hal ini meningkatkan risiko menular ke pasangan dan berkembang kronis menjadi radang panggul. Bila timbul gejala, Klamidia dapat ditandai dengan keluarnya cairan dari penis/vagina, rasa gatal di kelamin, dan rasa sakit saat buang air kecil dan berhubungan seks. Klamidia dapat diobati dengan antibiotik. Gonore (GO). Gonore adalah PMS yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri ini menginfeksi tidak hanya organ seks, tapi juga tenggorokan atau rektum, tergantung praktik seksual yang dijalankan. Gonore bisa terjadi tanpa gejala. Bila ada, gejalanya sangat mirip dengan Klamidia. Banyak penderita gonore juga terinfeksi klamidia. Untungnya, antibiotik yang memberantas klamidia juga efektif untuk gonore . Herpes genitalis. Herpes genital biasanya disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV) Tipe II. Lesi herpes ditemukan baik di bagian luar maupun dalam alat kelamin, di sekitar anus dan rongga mulut. Tidak ada obat untuk herpes genital. Virus terus berada di dalam ganglia saraf. Dengan pertahanan tubuh yang baik, kemunculan gejala dapat ditekan. Bila sistem kekebalan tubuh buruk, infeksi dapat kambuh. HIV/AIDS. AIDS adalah PMS paling berbahaya yang disebabkan infeksi HIV (human immunodeficiency virus). Virus ini hadir di semua cairan tubuh, terutama terkonsentrasi di air mani dan darah. Penularan HIV terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh yang mengandung virus ini. Infeksi HIV/AIDS tidak bisa disembuhkan sampai saat ini, tapi diagnosis dini sangat penting. Semakin cepat diketahui adanya infeksi HIV, semakin terlindungi calon pasangan Anda dan semakin tepat perawatan medis dapat diberikan untuk meningkatkan kualitas hidup dan memperpanjang harapan hidup pasien. Kutil kelamin. Kutil kelamin disebabkan oleh virus papiloma manusia (HPV). Kutil biasanya hadir di penis atau vulva dan juga dapat terjadi di sekitar dubur atau rongga mulut. Kutil kelamin dapat diobati dengan krim khusus dan pembedahan. Beberapa vaksin yang melindungi dari kanker serviks juga dapat mencegah virus penyebab kutil kelamin. Sifilis (raja singa). Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Setelah infeksi awal, bakteri menyebar melalui aliran darah ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan ruam kulit, demam, lelah dan kehilangan rambut. Sifilis dapat diobati dengan antibiotik . Hepatitis. Hepatitis B,C,D dan E dapat ditularkan melalui hubungan seksual, namun yang paling umum adalah hepatitis B dan D. Virus hepatitis menyerang liver dan dapat menyebabkan sirosis dalam jangka panjang. Meskipun tidak ada obat bagi yang sudah terinfeksi, vaksin hepatitis B tersedia untuk pencegahan hepatitis B dan D.

Tips untuk Anda

PMS hanya dapat dicegah 100% dengan tidak berhubungan seksual dan melakukan kontak cairan tubuh. Tidak berganti-ganti pasangan seksual dan menggunakan kondom secara konsisten dapat mengurangi risikonya secara signifikan. Jaga kebersihan diri untuk mengurangi risiko terinfeksi. Cuci daerah kelamin luar dengan air dan sabun ber-pH netral. Hindari penggunaan sabun antiseptik kuat atau sejenisnya di daerah kelamin Anda.

Ketika ada gejala seperti lesi kulit, gatal atau sensasi terbakar di daerah kelamin Anda, segeralah berkonsultasi dengan dokter agar dapat ditangani sejak dini bila perlu. Hindari seks tanpa pengaman dalam periode ini agar Anda tidak menulari pasangan Anda. Jangan berbagi jarum suntik dengan siapa pun.

http://majalahkesehatan.com/sekilas-tentang-pms-penyakit-menular-seksual/

Penyakit Menular Seksual


DEFINISI PENYAKIT MENULAR SEKSUAL Penyakit Menular Seksual (PMS) disebut juga venereal (dari kata venus, yaitu Dewi Cinta dari Romawi kuno), didefinisikan sebagai salah satu akibat yang ditimbulkan karena aktivitas seksual yang tidak sehat sehingga menyebabkan munculnya penyakit menular, bahkan pada beberapa kasus PMS membahayakan.

MACAM MACAM PENYAKIT MENULAR SEKSUAL Untuk mengetahui lebih lanjut tentang PMS, berikut akan dibahas beberapa jenis PMS :

@Human Immunodeficiency Virus ***Definisi & Fase Human Immunodeficiency Virus*** Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang hidup di dalam darah manusia, tidak dalam darah setiap orang tetapi hanya dalam darah seseorang yang terinfeksi. Meskipun begitu, siapa saja bisa terinfeksi, termasuk anda. HIV tidak membedakan usia, warna kulit, orientasi seksual, agama, kebangsaan ataupun faktor pembeda lainnya. Sekali saja HIV sudah berada dalam diri anda (artinya anda telah terinfeksi HIV), tidak ada yang bisa anda lakukan untuk mengeluarkannya. Tetapi ada banyak cara agar anda bisa menghindarinya. HIV berkembang dari infeksi menjadi suatu penyakit yang mengancam jiwa manusia, yaitu Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS), dalam 4 fase berikut : Fase 1 : Fase ini dimulai tepat setelah infeksi dan berlangsung selama beberapa minggu. Fase 1 ini ditandai dengan perasaan tidak enak badan seperti flu, meski pada 20% penderita terjadi flu yang parah. Tes HIV yang dilakukan pada fase ini mungkin menunjukkan bahwa anda tidak terinfeksi HIV. Fase 2 : Fase ini adalah tahap yang terpanjang diantara keempat fase lainnya, bahkan dapat

berlangsung hingga sepuluh tahun. Selama fase ini hampir tidak ada gejala serta penderita terlihat dan merasa sehat-sehat saja. Padahal sebenarnya, pada fase inilah virus sedang berkembang. Pelan-pelan HIV menghancurkan sel-sel CD4 dalam darah, yang berjumlah banyak sekali untuk melawan penyakit. Semakin sedikit sel CD4 yang anda miliki, sistem kekebalan tubuh anda semakin melemah dan anda akan semakin sulit untuk menghindari penyakit. Memang tubuh akan melawan dengan cara mengganti sel CD4 yang rusak atau hilang dengan yang baru sebanyak mungkin, tetapi selalu kalah cepat dibanding dengan pembiakan HIV dalam tubuh anda. Untuk membantu tubuh dalam memerangi HIV ini, para peneliti telah mengembangkan obat-obatan antivirus yang bisa dikonsumsi orang-orang dengan HIV. Fase 3 : Fase ini dimulai ketika sel CD4 dalam tubuh sudah dikuasai virus yang pada tahap ini sudah banyak sekalidalam darah. Ketika sistem kekebalan tubuh sudah gagal, penyakitpun mulai menyerang. Penyakit-penyakit ini adalah penyakit yang biasanya dapat dilawan sistem kekebalan tubh dengan mudah, ironisnya penyakit inilah yang mnguasai dan mengendalikan tubuh yang terinfeksi HIV dan gejala penyakitpun berkembang. Pada awalnya gejala-gejala ini ringan, misalnya : lelah, diare, infeksi jamur, demam, berat badan terus menurun, berkeringat pada malam hari, pembengkakan kelenjar limpa, infeksi pada sekitar area mulut, atau batuk yang terus-menerus. Tetapi seiring dengan semakin melemahnya sistem kekebalan, gejala-gejala ini semakin parah. Fase 4 : Ketika gejala-gejala penyakit (seperti tuberculosis atau cancer) menjadi semakin parah, selanjutnya penderita didiagnosis menderita AIDS. Pada fase ini obat-obatan antivirus hanya bisa memperlambat perkembangan virus ini. ***Cara Penularan HIV (AIDS)*** HIV terdapat dalam darah, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua spesimen yang berupa cairan tubuh dan berasal dari tubuh penderita HIV dapat dipastikan infeksius dan sangat potensional untuk menularkan virus ini pada orang lain, termasuk ketika sorang penderita HIV positif melakukan hubungan seksual dengan pasangannya maka bukan tidak mungkin bila pasangannya nantinya akan terinfeksi virus ini juga. Baik penderita HIV wanita maupun pria sangat riskan untuk menularkan virus ini pada pasangannya ketika berhubungan seksual, yakni melalui cairan sperma (bagi penderita pria) dan darah menstruasi (bila melakukan hubungan seksual pada saat menstruasi bagi penderita wanita).

Diyakini bahwa jumlah HIV dalam ludah seseorang yang terinfeksi sangat sedikit, oleh karenanya anda tidak perlu khawatir dengan ludah penderita HIV. Selain melalui hubungan seksual, HIV juga bisa disebarkan melalui jarum suntik yang digunakan seseorang yang telah terinfeksi, atau bahkan bisa juga ditularkan oleh seorang ibu dengan HIV positif kepada bayinya pada waktu hamil atau menyusui. Jadi dapat disimpulkan bahwa penyebaran HIV yang infeksius ini dapat melalui perseksual, peroral (kemungkinan sangat kecil), parenteral (jarum suntik), dan perplasenta. ***Tes HIV (AIDS)*** Bila ada kemungkinan anda terinfeksi HIV, lakukan tes dengan segera. Hasil yang positif berarti tes berhasil mendeteksi antibodi HIV dalam tubuh anda (dapat diasumsikan antibodi HIV = HIV). Bahkan meski hasil tes anda negatif bukan berarti anda bebas HIV karena virus ini mungkin saja telah masuk ke dalam pembuluh darah anda selama tiga bulan sebelum antibodi-antibodi itu muncul (bahkan ditemui kasus periode ini berlangsung hingga enam bulan), oleh karenanya untuk mendapatkan hasil tes yang akurat sebaiknya anda menunggu maksimal sampai enam bulan terhitung sejak saat pertama kali anda merasa kemungkinan terinfeksi, untuk melakukan tes HIV. Selama rentang waktu tersebut hindari hubungan seks tanpa pelindung untuk mencegah transmisi virus ini ke dalam tubuh orang lain. Tes HIV tersedia pada pusat-pusat Keluarga Berencana, klinik kesehatan, program rehabilitasi ketergantungan obat, prakter dokter dan rumah sakit. Ketika membuat janji dengan dokter (untuk pemeriksaan laboratorium), tanyakan tentang kebijakan kerahasiaan dan anonimitas. Jika berhubungan dengan HIV, sebagian besar petugas kesehatan akan menghargai hak dan privasi anda tanpa membedakan usia (akan lebih baik bila anda mengkonfirmasikan hal ini sebelumnya). Terdapat dua jenis tes yang dapat dilakukan untuk mendeteksi HIV dalam darah manusia, yaitu : ***Tes melalui sampling darah*** Tes ini adalah tes yang paling mudah didapatkan. Petugas kesehatan mengambil sejumlah kecil darah dari lengan anda dengan menggunakan jarum, kemudian mengirimkan sampel darah anda ke laboratorium untuk diperiksa apakah terdapat antibodi untuk melawan virus atau tidak. Hasilnya dapat dilihat setelah 1-2 minggu, untuk memastikan apakah anda HIV positif atau negatif. ***Tes melalui spesimen saliva / ludah (Tes Oral)***

Tes yang dilakukan untuk memeriksa apakah ada antibodi HIV di dalam ludah anda. Pada pelaksanaan tes ini, anda perlu membuka mulut lebar-lebar dan membiarkan petugas kesehatan menyeka lidah dan rongga dalam pipi anda dengan kapas. Hasilnya baru bisa terlihat setelah 1-2 minggu. Bila hasil tes anda dinyatakan HIV positif, yang berarti terdapat virus dalam darah anda, akan sangat sulit diterima. Dan akan sangat membantu bila anda mendapatkan dukungan keluarga dan teman-teman anda. Tetapi mungkin saja bahkan orang-orang yang paling menyayangipun tidak bisa memberikan solusi terbaik untuk menghadapi situasi sulit yang sedang anda hadapi. Disinilah peran konselor sangat diprioritaskan, untuk menjelaskan apa yang bisa dan seharusnya anda lakukan untuk mencegah virus ini menyebar dan menjelaskan pilihan-pilihan caring and curing serta memberikan informasi tentang pilihan gaya hidup yang akan menjaga kondisi anda tetap sehat selama mungkin. ***Caring and Curing pada penderita HIV (AIDS)*** Penderita HIV (AIDS) mencoba dan berusaha untuk tetap sehat melalui istirahat, konsumsi makanan bergizi dan berolah raga. Tujuan mereka adalah agar sistem kekebalan tubuh mereka tetap kuat dalam melawan penyakit. Selain itu ada juga obat-obat yang dikembangkan untuk memperlambat penyebaran HIV dalam darah yaitu obat-obatan antivirus atau coctail. Dan sampai saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan HIV. ***Komplikasi HIV (AIDS)*** Terdapat sejumlah penyakit yang umumnya berkembang dalam tubuh manusia dengan sistem kekebalan tubuh yang inadekuat ataupun rudak oleh HIV, diantaranya adalah : PCP (pneumonia), TBC, kaposi`s sarcoma (kanker kulit), non-Hodgkins`s lymphoma, herpes simplex, dll. ***Perlindungan diri terhadap HIV (AIDS)*** Dalam hal ini bersifat kondisional artinya perlindungan diri terhadap infeksi HIV ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kewaspadaan diri untuk menghindari dan mencegah transmisi virus, misalnya dengan tidak mengabaikan pemakaian kondom (mencegah transmisi perseksual), menggunakan jarum disposible pada tiap pemeriksaan invasif (mengantisipasi transmisi parenteral), dll.

@Herpes Simplex Virus ***Definisi*** Herpes Simplex merupakan salah satu penyakit menular, yang disebabkan oleh virus DNA.

Virus (Herpes Simplex) ini menyerang pada kulit, mukosa dan syaraf manusia. ***Gejala*** Gejala utama adalah : munculnya bintil (kumpulan vesiculae) secara serentak pada perbatasan kulit-mukosa serta terjadi di sembarang tempat (yang terinfeksi) dan sering didapati pada : area sekitar mulut, hidung, mata, jari tangan, pantat dan genetalia. Bintil ini bertahan 2-3 minggu, kemudian pecah. Biasanya diikuti rasa terbakar, nyeri dan gatal, serta sakit kepala dan demam. ***Cara Penularan*** Penyakit ini dapat menular melalui sentuhan serta adanya transmisi kontak langsung (misalnya berciuman)dengan penderita. Bintil herpes simplex virus ini bila ditemukan pada area sekitar genetalia, transmisi kontak langsung (melalui hubungan seksual) dengan penderita bukan tidak mungkin menyebabkan anda terinfeksi. Memakai pakaian penderita (secara bergantian) juga dapat diindikasikan sebagai media penularan herpes. ***Tes ( diagnosa )*** Waktu yang paling tepat menemui dokter (spesialis kulit & kelamin) adalah segera setelah muncul bintil. Herpes mungkin saja bisa diidentifikasi dengan segera, tapi kadang memerlukan tes. Serangkaian tes tersebut meliputi pengorekan bintil untuk memperoleh lapisan mukosa kulit dalam dan dapat diperoleh hasil + / - setelah 1-2 minggu. Prosesnya akan menyakitkan. ***Caring and Curing*** Sampai saat ini belum ditemukan pengobatan yang adekuat dan spesifik serta vaksin pencegah infeksi berulang untuk herpes. Perawatan herpes difokuskan pada 2 hal : pemberian obat anti-virus cyclovir dan antibiotik dengan dosis tepat. Serta pemenuhan kebutuhan nutrisi yang seimbang dan tepat. ***Komplikasi*** Kekambuhan dapat dipicu karena demam. Infeksi herpes dapat menimbulkan implikasi serius bila terjadi pada mata, cervix dan infant. ***Pencegahan*** Menghindari kontak langsung dengan penderita (dalam hal ini pemakaian kondom saat melakukan hubungan seksual dengan penderita), meningkatkan daya tahan tubuh dengan pemberian asupan dan pemenuhan kebutuhan nutrien (gizi) yang tepat, serta menjaga agar tubuh tetap fit dan sehat, dinilai sebagai tindakan yang bijak untuk mencegah herpes.

@Kutil Pada Alat Kelamin ( venereal ) ***Definisi*** Kutil pada alat kelamin (berbeda dengan kutil/benjolan kecil yang kadang timbul pada kaki, tangan dan punggung) merupakan salah satu PMS bagian dari human papilloma virus yang terdiri dari 100 jenis variasi virus. Inspeksi (pengamatan) bintil kutil pada alat kelamin ini akan tampak seperti kutil biasa, hanya saja jumlahnya tidak hanya satu atau dua saja tapi banyak dan bergerombol, berukuran sangat kecil dan seringkali tak terlihat. ***Gejala*** Gejala awal munculnya virus ini ditandai dengan adanya sekelompok kutil di sekitar alat kelamin (genetalia), rectum dan gluteus. Bahkan pada beberapa kasus disebutkan bahwa kutil ini ditemukan pada bagian dalam vagina. Veneral akan terasa sangat sakit bila digaruk (apalagi bila berada dalam vagina) dan kadang terasa gatal. Biasanya dibutuhkan waktu 3 bulan bagi veneral untuk berkembang, meskipun kadang hanya butuh waktu 3 minggu. ***Cara Penularan*** Veneral menjadi salah satu infeksi menular seksual yang penyebarannya paling cepat. Virus ini bisa tertular melalui kontak fisik secara langsung (berhubungan seksual) dengan penderita, bahkan hanya menyentuhnya saja anda bisa terinfeksi, Terlebih lagi veneral sangat kecil (sulit dihindari). Biasanya tubuh penderita akan membentuk antibodi terhadap virus ini sehingga penularan terhadap bagian tubuh yang lain tidak akan terjadi. ***Tes ( diagnosa )*** Langkah awal, dilakukan inspeksi secara visual dengan menggunakan alat khusus. Setelah didiagnosa bahwa bintil itu veneral, akan diberi medikasi sehingga bintil berwarna putih. Pada penderita wanita, biasanya didiagnosa terinfeksi veneral setelah dilakukan pap smear saat hasil tes menunjukkan pertumbuhan sel abnormal. Bisa juga melalui pemeriksaan sampel jaringan leher rahim (cervix) Pada penderita pria, sampel jaringan diambil dari saluran kencingnya. ***Caring and Curing*** Belum ditemukan obat veneral yang spesifik dan adekuat. Sangat mungkin veneral akan hilang dengan sendirinyameski virusnya masih tertinggal dalam tubuh penderita. Pengobatan terkini difokuskan pada pengangkatan kutil dengan mendinginkan atau membakar nyadengan bahan kimia. Alternatif lain dengan memotongnya lewat pembedahan

***Komplikasi*** Veneral akan menjadi lebih kompleks bila terdapat di cervix (leher rahim) karena bisa menjadi petanda adanya satu atau lebih human papilloma virus yang bisa mengarah pada ca-cervix. ***Pencegahan*** Pencegahan terhadap veneral yang infeksius bisa melalui tindakan : menghindari kontak fisik secara langsung (memakai pelindung/ kondom saat melakukan hubungan seksual) dengan penderita, menjaga sistem imun tubuh melalui istirahat, olahraga dan asupan gizi seimbang.

@Gonorrhea ***Definisi*** Infeksi akut yang disebabkan bakteri neiserria gonorrhoe (gonococcus) berbentuk menyerupai kacang buncis, hanya tumbuh pada membran yang lembab dan hangat, antara lain : anus dan genetalia. ***Gejala*** Masa inkubasi gonorrhoe antara 2-10 (sekitar 2 minggu)hari terhitung setelah penderita terinfeksi pertama kali. Adapun gejala gonorrhoe secara umum : pengeluaran sekret (purulent), disuria, malaise, sakit kepala dan limpadenopati regional. Pada wanita tidak menunjukkan adanya gejala fisik sampai pada fase nyeripada punggung, nyeri abdomen dan panggul (PID), cervix dan kelenjar bartolini tampak bengkak. Sebagian pria yang terinfeksi menunjukkan gejala sbb : bau busuk pada area genetalia, sekresi cairan pekat yang menetes ujung penis dan rasa perih ketika BAK. ***Cara Penularan*** Infeksi gonorrhoe terjadi melalui kontak fisik (seksual) secara langsung tanpa pemakaian pelindung dan mengabaikan seks yang aman. ***Tes (diagnosa)*** Penegakan diagnosa gonorrhoe melalui pemeriksaan sampel yang diambil dari: spesimen dari mukosa mulut, saluran kemih, cervix (pada wanita), ujung penis yang terbuka (pada pria) dan saluran anus dengan menggunakan spons (khusus) berukuran kecil dimana spons itu akan menyerap cairan (spesimen) yang nantinya akan diperiksa dan hasil tes biasanya tersedia dalam waktu 1 minggu. ***Caring and Curing***

Gonorrhoe bisa disembuhkan mmelalui medikasi antibiotika dalan dosis tinggi (misalnya: penicilline). Ironisnya, hal ini menyebabkan bakteri akan semakin kebal /resisten. Penelitian terus dikembangkan untuk penemuan medikasi yang lebih adekuat, spesifik dan efisien. ***Komplikasi*** Identifikasi komplikasi gonorrhoe: infertilitas, dermatitis, arthritis, endokarditis, myoperikarditis, meningitis bahkan hepatitis. ***Pencegahan*** Melakukan pemeriksaan rutin dan tidak gonta-ganti pasangan, menerapkan hubungan seksual yang sehat dan aman. Satu hal yang tak kalah pentingnya, menjaga kebersihan khususnya area genital tubuh.

@Chlamydia ***Definisi*** Chlamidia merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis infeksi yang disebabkan oleh sejenis bakteri -chlamidia trachomatis- yang hidup dan berkembang dalam tubuh. ***Gejala*** Pada pria : terjadi peradangan pada saluran kencing atau epididymis ( saluran kecil dan panjang sebagai tempat penyimpan sperma ), demam, keluarnya cairan dari penis, rasa sakit atau rasa berat pada kantong buah pelir. Pada wanita: infeksi saluran kemih dan cervix, infeksi ovarium dan tuba fallopii, sekresi cairan abnormal, iritasi (gatal) pada genetalia, rasa panas saat berkemih, sakit perut (bawah) hebat dan pendarahan diluar menstruasi ***Cara Penularan*** Melalui kontak fisik (seksual) secara langsung tanpa pelindung dan tidak menerapkan pola hubungan seks yang sehat dan aman. ***Tes*** Melakukan tes urin dan penyekaan pada vagina (pada wanita) atau ujung penis yang terbuka (bagi pria). Pada wanita mungkin saja ditemukan pada pemeriksaan pap smear. ***Caring and Curing*** Setelah diagnosa, medikasi dilakukan dengan antibiotik selama beberapa hari sampai akhirnya sembuh. Kesembuhan bukan berarti tidak akan terjadi infeksi berulang. ***Komplikasi***

Komplikasi chlamydia trachomatis yang nyata adalah : infertilitas, radang panggul (penyebaran radang cervix pada wanita) dan bisa menginfeksi mata pada kasus tertentu. ***Pencegahan*** Menerapkan pola hubungan seks yang aman dan sehat. Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah menjalani pemeriksaan rutinsetiap 6 bulan sekali.

@Sifilis ***Definisi*** Selama berabad-abad sifilis dianggap sebagai salah satu penyakit menular yang menakutkan dan mematikan. Sifilis didefinisikan sebagai infeksi kronik menular yang disebabkan bakteri troponema pallidum, menginfeksi dan masuk ke tubuh penderita kemudian merusaknya sampai penderita meninggal dunia. Pada kenyataannya sifilis dapat disembuhkan, bahkan ketika telah memasuki tahap akhir sekalipun kerusakan telah terjadi pada tubuh penderita. ***Gejala*** Masa inkubasi antara 10-90 hari, dengan gejala : Tahap 1 9-90 hari setelah terinfeksi. Timbul: luka kecil, bundar dan tidak sakit chancre- tepatnya pada kulit yang terpapar/kontak langsung dengan penderita. Chancre hampir selalu muncul di dalam dan sekitar genetalia, anus bahkan mulut. Pada kasus yang tidak diobati (sampai tahap 1berakhir), setelah beberapa minggu, chancre akan menghilang tapi bakteri tetap berada di tubuh penderita. Tahap 2 1-2 bulan kemudian, muncul gejala lain: sakit tenggorokan, sakit pada bagian dalam mulut, nyeri otot, demam, lesu, rambut rontok dan terdapat bintil. Beberapa bulan kemudian akan menghilang. Sejumlah orang tidak mengalami gejala lanjutan. Tahap 3 Dikenal sebagai tahap akhir sifilis. Pada fase ini chancre telah menimbulkan kerusakan fatal dalam tubuh penderita. Dalam stase ini akan muncul gejala: kebutaan, tuli, borok pada kulit, penyakit jantung, kerusakan hati,lumpuh dan gila. Tahap letal. ***Cara Penularan*** Harus terjadi kontak langsung dengan kulit orang yang telah terinfeksi disertai dengan lesi infeksi sehingga bakteri bisa masuk ke tubuh manusia. Pada saat melakukan hubungan

seksual (misal) bakteri memasuki vagina melalui selaput lendir dalam vagina, anus atau mulut melalui lubang kecil. Sifilis sangat infeksius pada tahap 1 dan 2. selain itu, sifilis juga dapat disebarkan per-plasenta. ***Tes (diagnosa)*** Ketika penderita menjumpai bintil yang dicurigai chancre, dan mendatangi dokter ahli, maka dokter akan menanyai anamnesa dalam rangkan menegakkan diagnosa sifilis. Selain itu, dokter akan mengambil sampel cairan dari chancre dan memastikannya. Cara pemeriksaan yang lebih efektif adalahdengan pemeriksaan darah 4 minggu setelah chancre pertama kali muncul. Tes laboratorium penunjang: Veneral Desease Research Laboratory (VDRL) dan Fluoroscent Treponemal Antibody Absorption (FTA-ABS). ***Caring and Curing*** 1 kali penyuntikan penisilin dirasa telah cukup adekuat, meski beberapa penderita memerlukan 1-3 kali injeksi penisilin. Dokter akan meminta penderita yang telah menjalani medikasi untuk melakukan tes darah setahun kedepan, dimaksudkan untuk memastikan bakeri telah lisis dsri tubuh penderita. Menerapkan pola hubungan seksual yang sehat dan aman. Bagi penderita yang alergi penisilin, dapat di ganti dengan eritromycine atau tetrasiklin. ***Komplikasi*** Tahap 1 : Lympadenitis timbul setelah 1 minggu berlalu Pada pria sering terjadi edema meluas pd glans penis Edema meluas dan ulserasi pada labia mayor wanita Tahap 2 : Timbul kandiloma lata basah, pipih Menyebarkan infeksi sampai SSP, mata dan visera Tahap 3 : Mengakibatkan stroke (neurosefipis) yang fatal, Parastesia dan perubahan kepribadian. ***Pencegahan*** Jangan melakukan kontak fisik langsung dengan penderita bahkan dengan perlindungan sekalipun, karena kondom (salah satu pelindung) tidak memberi perlindungan terhadap bintil sifilis sebab kadang bintil tersebut menyebar ke seluruh tubuih penderita. Cara yang efisien untuk mencegah kerusakan permanen yangdisebabkan sifilis tahap akhir adalah dengan melakukan pemeriksaan teratur untuk memastikan bahwa telah bebas bakteri penyebab sifilis.

@Hepatitis ***Definisi*** Hepatitis diindikasi sebagai salah satu penyakit akibat infeksi virus DNA (hepatitis B) atau RNA (hepatitis C) yang terjadi pada (organ) hati, yang menyebabkan perasangan pada sel hati dengan segala akibatnya. Terdeteksi adanya hepatitis virus ABCDEF, namun yang berkaitan dengan PMS adalah B dan C. ***Gejala*** Hepatitis B Memiliki masa inkubasi antara 45-160 hari dan mengenai pada seluruh usia. Gejala yang muncul meliputi: lelah, kerongkongan terasa pahit, sakit kepala, diare, nafsu makan menurun, oto pegal-pegal dan sakit perut, demam tinggi serta vomitus. Hepatitis C Gejala biasanya baru muncul 10-15 tahun setelah terinfeksi. Gejala yang muncul antara lain: lelah, mual, kehilangan nafsu makan,vomitus, sakit perut, otot terasa pegal, demam, diare dan sakit kuning. ***Cara Penularan*** Hepatitis B HbsAg+ berperan menyebarkan virus melalui cairan yang sudah terinfeksi, antara lain: air mani, darah, cairan vagina ataupun ludah masuk ke tubuh manusia melalui luka yang terbuka dan bagian tubuh yang memungkinkan untuk infeksi bakteri. Hepatitis C Mediasi penularan hepatitis C yang utama adalah melalui pemakaian jarum suntik yang tidak disposible. Namun virus ini juga bisa ditularkan melalui hubungan seksual dengan proporsi yang lebih rendah (yakni dengan pemaparan antara darah wanita menstruasi yang melakukan hubungan seks dengan perlukaan akibat hepatitis pada pria pasangannya). ***Tes (diagnosa)*** Hepatitis B HbsAg telah ditemukan hampir pada spesimen tubuh yang terinfeksi, yaitu: darah, semen, saliva, air mata, ascites, ASI dan urine penderita. Hepatitis C Untuk mendeteksi, pemeriksaan anti-hepatitis C virus ditegakkan. Pemeriksaan darah sebagai pemeriksaan lab tambahan.

***Caring and Curing*** Terapi untuk penderita virus ini: asimptomatis, interferon. Hepatitis B Istirahat, menghindari stres, tidak melakukan aktivitas berat dan memenuhi kebutuhan nutrisi dan gizi yang seimbang. Selain itu kurangi dan hindari kebiasaan merokok dan alkoholik. Antibodi virus ini bersifat seumur hidup setelah penderita terjangkit, namun masih mungkin terinfeksi hepatitis C. Hepatitis C Obat-obatan untuk penderita hepatitis C kronis saat ini telah tersedia, sayangnya terbukti tidak selalu efektif dan punta efek samping. ***Komplikasi*** Hepatitic B Sebagai penyebab utama hepatitis akut,kronik, serosis bahkan kanker hati. Hepatitis C Gejal terburuk adalah kerusakan hati yang serius. ***Pencegahan*** Hepatitic B Vaksin yang aman dan adekuat telah tersedia. Pemberiannya dilakukan 3 kali penyuntikan selama 6 bulan berturut-turut dan semuanya dilakukan di bahu. Hindari sebisa mungkin untuk tidak terpapar spesimen penderita. Hepatitis C Menghidari pemaparan spesimen tubuh dan kontak langsung dengan penderita. Hidup sehat dan teratur sebagai alternatif bijak untuk menghindarinya.

@Infeksi Jamur (candida) ***Definisi*** Candida adalah jamur yang biasa pada mulut dan usus besar sebagai flora normal. Pada wanita, jamur ini juga ditemukan pada vagina yang jumlahnya berlipat ganda dan tak terkendali. ***Gejala*** Area sekitar genetalia (vagina) terasa gatal. Selanjutnya rasa gatal itu terasa sangat gatal dan menyakitkan. Pada pria akan tampak berupa warna merah pada ujung penis dan mungkin akan ada titik metah pada kulup glans penis, bahkan kulup tampak seperti luka

bakar. ***Cara Penularan*** Infeksi candida bisa ditularkan dengan muidah melalui hubungan seksual, yang akhirnya pasangan anda juga akan terinfeksi. ***Tes (diagnosa)*** Perlu diagnosa dokter yang akurat untuk memastikan bahwa anda terinfeksi candida atau tidak dengan mengamati gejala dan menganalisa anamnesa/keluhan yang timbul. ***Caring and Curing*** Medikasi dengan obat anti jamur berupa krim dan obat yang dimasukkan dalam vagina. Atau dengan alternatif lain yaitu obat tradisional dengan memanfaatkan yugort, bawang putih maupun jamu. ***Komplikasi*** Candida muncul salah satunya disebabkan karena ketidakseimbangan PH dalam vagina, yang mana hal ini bisa aja berdampak serius bila tidak ditangani dengan segera. ***Pencegahan*** Dapat dicegah dengan: mengenakan celana dari bahan katun yang nyaman dan tidak terlalu ketat (hindari pemakaian celana dalam dari bahan nilon), hindari pemakaian celana yang ketat, hindari kontak vagina-zat kimia (biasanya melalui tindakan menyemprot vagina dengan air, memakai sabun dengan pewangi, dll), mengeringkan area genetalia,menyeka kemaluan dari arah depan ke belakang. Yang tak kalah pentingnya, konsumsi acidophilus.

@Bacterial Vaginosis ***Definisi*** Kondisi dimana jumlah bakteri dalam vagina berlipat dan tak terkendali, bahkan tidak lagi berperan sebagai flora normal malah menimbulkan infeksi yang serius. ***Gejala*** Beberapa wanita tidak merasakan adanya infeksi BV ini (tidak memunculkan gejala, tampak normal). Gejala yang paling umum adalah keluarnya cairan berwarna gelap yang mengeluarkan bau tidak sedap, menimbulkan iritasi dan rasa panas pada saat berkemih (jarang). ***Cara Penularan*** Melalui kontak fisik (seksual) langsung dengan penderita tanpa mengenakan pelindung. ***Caring and Curing***

Setelah didiagnosa dan menetapkan bahwa infeksi yang muncul karena BV, dokter akan meresepkan antibiotik dalam bentuk pil. Bisa dalam bentuk gel atau krim yang dimasukkan dalam vagina. ***Komplikasi*** BV yang tidak diobati akan menyebabkan infeksi saluran kencing, radang panggul bahkan infertilitas. ***Pencegahan*** Menjaga area genetalia agar tetap bersih dan kering. Gunakan pakaian yang memberi ventilasi udara yang adekuat, mencuci genetalia dengan air hangat menggunakan sabun lembut dan tanpa pewangi (dimaksudkan untuk menjaga PH genetalia).

@Trichomoniasis (trich) ***Definisi*** Infeksi ini disebabkan parasit kecil pada tempat-tempat yang hangat dan lembab pada tubuh manusia terutama di vagina. ***Gejala*** Gejala biasa muncul pada 1-4 minggu. Gejala yang muncul: keluarnya cairan vagina yang berwarna putih atau hijau-kekuningan, berbuih serta berbau tidak sedap, vagian tampak merah dan gatal. Pada pria, ujung glans penis nya mengalami iritasi. ***Cara Penularan*** Melalui kontak fisik (hubungan seksual) dengan penderita secara langsung. ***Tes*** Penegakan diagnosa trich hanya bisa ditetapkan oleh dokter dengan cara mengambil cairan vagina (pada wanita) atau cairan dari saluran kencing (pada pria) dengan kapas, selanjutnya kapas tersebut akan diletakkan pada slide dan diamati dibawah mikroskop. ***Caring and Curing*** Medikasi dengan antibiotik yang diresepkan dokter. Sebaiknya jangan melakukan hubungan seks dengan pasangan selama pengobatan. Disarankan, pasangan anda juga diobati karena mungkin saja telah terinfeksi. ***Komplikasi*** Trich bisa menjalar ke cervix, saluran kencing dan vesica urinaria sehingga penderita akan merasa perih saat berkemih dan ketika melakukan hubungan seksual. Bila tidak diobati trich akan menyebar ke dalam kelenjar prostat (pada pria) dan meyebabkan BPH.

***Pencegahan*** Menggunakan pelindung saat berhubungan seksual, hindari memakai pakaian renang milik orang lain dan jangan mengeringkan tubuh dengan handuk orang lain.

@Kutu Mons Pubis (ketam) ***Definisi*** Dispesialisasi untuk ketam yang hidup di bagian tubuh manusia yang lembab dan berambut, terutama mons pubis. Kutu jenis ini sering ditemukan pada selangkangan dan bisa bertahan hidup tanpa makanan (darah manusia) selama 24 jam. Kutu yang dimaksud berwarna abuabu kekuningan dan membutuhkan waktu 1 minggu untuk menetaskan telur mereka yang terdapat pada masing-masing helai mons pubis. ***Gejala*** Penderita akan terasa gatal pada area sekitar genetalia, terutama pada mons pubis. ***Cara Penularan*** kontak kelamin secara langsung dengan penderita menjadi salah satu mediasi penularan kutu ini. ***Tes*** Telur kutu bisa diamati dengan kaca pembesar, sedangkan kutu dewasa bisa dilihat dengan mata telanjang. Kutu dewasa berukuran kepala peniti dan bisa dengan mudah dikenali. ***Caring and Curing*** Sabun mengandung pestisida sangat efektif untuk membunuh kutu ini jika mengikuti petunjuk dengan seksama (hati-hati dalam penggunaanya). Setelah medikasi, potong mons pubis hingga yakin bahwa kutu tidak lagi ada. Selanjutnya cuci semua perabot dan pakaian yang diyakini adanya telur kutu dengan air panas dan jemur di tempat dengan panas matahari cukup. Selalu waspada terhadap adanya kutu ini setidaknya selama 1 minggu. ***Pencegahan*** Hindari kontak fisik dengan penderita yang mengeluh gatal-gatal pada area mons pubis. Pikir 2 kali untuk meminjam pakaian orang lain atau tidur di ranjang yang tidak terjaga kebersihannya.

@Molluscum Contagiosum ***Definisi*** Infeksi yang disebabkan oleh virus molluscum contagiosum yang bisa tumbuh di bagian

tubuh manapun. ***Gejala*** Mulai muncul setelah beberapa minggu-bulan. Tampak seperti jerawat kecil, selanjutnyamenjadi benjolan besar warna merah daging dan terdapat cekungan kecil menampung nanah pada bagian tengahnya. Tidak terasa gatal, benjolan akan tampak memerah dan agak sakit. Benjolan tersebut muncul di area sekitas genetalia, gluteus dan paha.jumlahnya sekitar 10-20 atau bahkan 100 benjolan. ***Cara Penularan*** Melalui kontak seksual dengan penderita. Pada kondisi berbeda, bisa menular karena berenang di kolam yang mengandung virus ini. ***Tes*** Pemeriksaan dilakukan dengan mengambil pus dan memeriksanya di bawah mikroskop untuk menegakkan diagnosa infeksi molluscum contagiosum. ***Caring and Curing*** Langkah awal yang perlu dilakukan adalah mengeringkan nanah pada benjolan.selanjutnya benjolan akan hilang dengan sendirirnya. Kemudian disusul munculnya benjolan ditempat lain, dan butuh beberapa tahun agar semua benjolan itu hilang. Intensifkan perawatan pada benjolan yang muncul dan diduga karena infeksi virus ini. ***Pencegahan*** Hindari kontak langsung secara seksual atau kontak biasa dengan penderita. Perlu di ingat bahwa infeksi virus ini tidak dapat dihindari hanya dengan pemakaian kondom sebagai pelindung.

@Chancroid ***Definisi*** Penyakit ini diawali dengan benjolan-benjolan kecil yang muncul disekitar genetalia atau anus, 4-5 hari setelah kontak dengan penderita. Benjolan itu akhirnya akan terbuka dan mengeluarkan cairan yang berbau tidak sedap. Borok chancroid pada pria biasanya sangat menyakitkan, sedangkan pada wanita tidak menimbulkan rasa sakit. ***Caring and Curing*** Medikasi dengan antibiotik ***Komplikasi*** Bila tidak diobati, borok pada pria akan membesar, sehingga satu-satunya cara untuk

mengobatinya adalah mengamputasi penis. Pencegahan Hindari kontak langsung dengan penderita. Segera periksakan diri ke dokter bila curiga adanya infeksi chancroid.

MENERAPKAN POLA HUBUNGAN SEKS YANG AMAN UNTUK ANTISIPASI PENYAKIT MENULAR SEKSUAL Melakukan hubungan seksual tanpa memikirkan konsekuensi ataupun tanpa kesiapan bukanlah pemikirantindakan bijak.oleh karenanya sangatlah penting memahami pola hubungan seksual yang aman dan sehat untuk mengantisipasi dan menghindari infeksi Penyakit Menular Seksual (PMS). Perlu diperhatikan bahwa ada beberapa PMS yang tidak bisa di antisipasi hanya dengan memakai pelindung, antara lain: herpes, kutil pada alat kelamin, sifilis, chancroid kutu dan molluscum contagium. Beberapa pedoman melakukan hubungan seksual yang aman, meliputi : oMembicarakan dengan pasangan, tentang pentingnya melakukan hubungan seksual yang aman dan sehat oMemastikan anda dan pasangan telah mengatur dan memilih perlindungan yang akan digunakan oMenggunakan pelindung dengan benar ketika melakukan hubungan seksual dengan pasangan (perhatikan petunjuk pemakaian sehingga efektif dan aman) oMelakukan pemeriksaan kesehatan seksual secara teratur (tiap 6 bulan atau 1 tahun sekali) dan konsultasi pada dokter ahli

PENTINGNYA TINDAKAN PENCEGAHAN TERHADAP PENYAKIT MENULAR SEKSUAL Untuk mencegah seseorang (terutama para remaja) dari PMS, informasi yang tepat harus diberikan sejak dini. Informasi yang diperlukan tersebut dapat diperoleh melalui klinik-klinik kesehatan, sekolah, rumah sakit swasta ataupun puskesmas. Jika seseorang telah mendapati gejala dari PMS, sebaiknya secepatnya memeriksakan diri ke dokter. Biasanya para dokter akan merahasiakan identitas pasiennya. Sesungguhnya ketakutan terhadap hal yang belum tentu kebenarannya akan membuat kondisi seseorang lebih parah. Dengan mengetahui dan memahami gejala PMS yang sebenarnya, penyembuhannya akan lebih mudah dilakukan.

Dengan semakin banyak mengetahui dan memahami akibat yang ditimbulkan dari aktivitas seksual yang tidak sehat, mahasiswa diharapkan dapat menjaga dirinya dari infeksi PMS. Selain itu, diharapkan akan muncul kesadaran bahwa apapun yang dilakukan pasti akan menimbulkan konsekuensi, baik positif maupun negatif, tergantung dari perbuatan yang dilakukan. Membatasi diri terhadap pergaulan juga sesuatu yang harus dipertimbangkan. Mahasiswa seyogyanya memegang teguh ajaran agama dan norma yang telah tertanam dalam nuraninya dan masyarakat.

http://alfarazaknowit.blogspot.com/2004/09/penyakit-menular-seksual.html

Anda mungkin juga menyukai