Solar Cell

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

Solar cell berbahan silikon paling optimal digunakan untuk menangkap visible light, terutama cahaya biru.

Sinar merah atau infrared sebenarnya dapat ditangkap, tapi hanya dilewatkan (bukan diperangkap). Dengan demikian, infrared tidak dapat menghasilkan energi pada solar cell berbahan silikon. Agar cahaya matahari lebih efektif untuk diserap, ada beberapa usaha yang dapat dilakukan. Salah satu usaha yang dapat diaplikasikan adalah menyisipkan silicon germanium dalam bahan pembentuk solar cell. Germanium di sini berfungsi untuk menyerap infrared. Tantangan dalam fabrikasi solar cell adalah bagaimana kita dapat menggabungkan satu bahan dengan bahan yang lain serta bagaimana mengubah struktur sel surya agar efektif dalam memperangkap cahaya matahari. Cahaya matahari yang ditangkap oleh solar cell memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut: 1. Kandungan khusus dari cahaya datang 2. Kerapatan daya dari cahaya matahari 3. Sudut kedatangan (panel bergerak mengikuti pergerakan matahari) 4. Energi radiasi dari matahari selama setahun atau sehari di permukaan solar cell Parameter-parameter yang harus diperhatikan dalam solar cell: 1. Tergantung dari energi foton matahari. Energi foton dapat dihitung berdasarkan rumus energi, yaitu E=hc/lambda. Di sini, h adalah konstanta planck, c adalah cepat rambat cahaya matahari di ruang hampa, dan lambda adalah panjang gelombang cahaya matahari yang ditangkap. Dalam satuan eV, energi dapat dihitung menggunakan rumus E (eV) = 1.24/lambda. 2. Fluks foton, yaitu banyaknya foton per second per unit area atau dapat dituliskan sebagai fluks=banyaknya foton/second m^2 3. Irradiasi spectrum, merupakan fungsi dari panjang gelombang foton. 4. Radiasi black body. Black body adalah bahan yang menyerap cahaya yang datang dan mengumpulkannya. 5. Radiasi matahari di ruang angkasa. Dalam perjalanan menuju ke bumi, cahaya matahari menemui hambatan-hambatan sehingga saat tiba di bumi tidak lagi berjumlah 100%. Besarnya kerapatan daya cahaya matahari yang sampai ke bumi dapat dihitung dengan: H=(R^2/D^2)x H sun. 6. Radiasi matahari pada permukaan bumi. Selain menemui hambatan dari matahari menuju bumi, cahaya matahari juga mengalami hambatan di permukaan bumi sendiri. Hambatan-hambatan tersebut antara lain: a. Efek atmosfer, baik berupa penyerapan di atmosfer ataupun pemantulan kembali ke ruang angkasa

b. Variasi local dari atmosfer seperti uap air, awan, dan polusi c. Ketinggian dari suatu wilayah akan berpengaruh pada banyaknya cahaya matahari yang sampai ke wilayah tersebut d. Musim-musim dalam setahun dan waktu-waktu dalam sehari mendistribusikan intensitas cahaya matahari yang berbeda-beda setiap waktunya. Khusus untuk efek atmosfer, ada beberapa efek yang akan diperoleh yaitu: 1. Berkurangnya daya radiasi dari cahaya matahari karena efek pemantulan 2. Mengubah spectrum radiasi 3. Mengurangi radiasi cahaya matahari karena penyerapan tidak langsung 4. Terhalangnya cahaya matahari karena uap air, awan, dan polusi Tatkala suatu divais solar cell telah dibangun, solar cell tidak dapat langsung dihubungkan ke beban. Hal ini dikarenakan output dari solar cell yang tidak stabil tergantung dari intensitas cahaya matahari. Output yang tidak stabil akan dapat merusak alat (beban). Dengan demikian, output solar cell dihubungkan terlebih dahulu ke dalam suatu penampungan yang berfungsi layaknya baterai. Baterai inilah yang kemudian akan dihubungkan ke beban.

http://kirana2006.blog.com/2010/05/12/solar-cell-dan-cahaya-matahari/

Anda mungkin juga menyukai