Anda di halaman 1dari 1

Patofisiologi stroke hemoragik Seperti dibahas sebelumnnya stroke hemoragik secara umum disebabkan oleh perdarahan intraserebral dan

perdarahan subaraknoid. Faktor resiko yang paling penting untuk terjadinya perdarahan intraserebral adalah usia dan hipertensi. Seiring dengan penuaan menyebabkan degenerasi pembuluh otak yang beresiko untuk ruptur. Gejala neurologik yang timbul karena ekstravasasi darah ke jaringan otak yang menyebabkan nekrosis. Proses resolusi hematoma terjadi dalam 4-8 minggu dan akhirnya meninggalkan sisa berupa kavitas kista. Selain kerusakan parenkim otak, akibat volumeperdarahn yang relatif banyak akan mengakibatkan peninggian tekanan intrakranial dan menyebabkan penurunan tekanan perfusi otak serta terganggunya drainase otak. Pada perdarahan subaraknoid, iritasi meningen oleh darah mengakibatkan nyeri kepala mendadak yang sangat berat disertai fotofobia, mual, muntah dan tandatanda meningismus (kaku kuduk dan tanda Kernig). Darah yang masuk ke ruang subaraknoid dapat menyebabkan komplikasi hidrosefalus karena gangguan absopsi cairan otak. Pada perdarahan yang lebih berat, dapat terjadi peningkatan tekanan intrakranial dan gangguan kesadaran, edema papil dan perdarahan retina. Peningkatan tekanan intrakranial juga menyebabkan gejala sistemik seperti bradikardi dan hipertensi. Tanda neurologis fokal dapat terjadi akibat efek lokalisasi palsu dari peningkatan tekanan intrakranial, perdarahan intraserebral yang terjadi bersamaan, spasme pembuluh darah akibat efek iritasi darah bersamaan dengan iskemia. Apabila terjadi kerusakan hipotalamus maka akan terjadi demam.Dalam 46 jam, darah dan plasma yang mengelilingi otak menyebabkan gangguan sawar darah otak, edema vasogenik dan sitotoksik, kerusakan neuronal dan nekrosis jaringan.

Anda mungkin juga menyukai