PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BUDI LUHUR 2010
Pendahuluan
Latar Belakang 1.Pemanfaatan teknologi jaringan LAN
Masalah
1. Komunikasi serial mode asinkron pada Mikrokontroler ATMega 8535. 2.Pembahasan tentang prinsip kerja sistem monitoring suhu berbasis web pada jaringan LAN. 3.Pembahasan tingkat keakuratan server 4.Pengujian tingkat keakuratan sistem menggunakan perangkat lunak web browser Mozzila Firefox. 5.Perangkat lunak akuisisi data (pada mikrokontroler) menggunakan bahasa C, antar muka (pada PC) menggunakan Delphi serta database dan web server (pada PC) menggunakan MySQL dan XAMPP.
LAN
PHP Database MySQL PC Client Delphi
PC Server
Kabel UTP
RS 232
LCD 2x16 Sensor suhu (LM 35) Penguat (pengkondisi sinyal LM 35) Mikrokontroler ATMega 8535 Buzzer
Perancangan Alat
Perangkat Keras terdiri dari:
1. Sensor suhu LM35 2.Rangkaian pengkondisi sinyal 3.LCD 4.Buzzer 5.Rangkaian minimum mikrokontroler ATMega 8535
Perangkat Lunak terdiri dari: 1.Program akuisisi data mikrokontroler 2.Program Antarmuka dengan Delphi 3. Program web server
Rangkaian Mikrokontroler ATMega8535 Untuk Aplikasi Sistem monitoring Suhu Berbasis Web.
Inisialisasi fungsi Port Inisialisasi ADC Inisialisasi Serial Inisialisasi LCD B Baca data ADC
B
Y BUZZER AKTIF
Tampilkan Data ke LCD Tampilkan data suhu dan Vin ke LCD Kirim data karakter B ke PC
A END
Inisialisasi Variabel
Tampilkan data
Y Minimize aplikasi
Y Lihat Tabel
END
Y END
Pengujian Sistem
Tujuan: Untuk mengetahui persentase tingkat keakuratan sistem secara offline terhadap pengaruh perbedaan spesifikasi server dan pengaruh perubahan panjang kabel UTP saat sistem online menggunakan jaringan LAN(Local Area Network) Cara : Mengamati data suhu yang ditampilkan pada halaman realtime pada web (client) dengan membandingkan data suhu yang tersimpan pada database (server)
Server Ketiga
Suhu pada Database ( server) (0C) 27.75 27.73 Suhu pada halaman web client (0C) 27.75 27.73
NO
1 2
3
4
32.77
32.73
32.77
32.73
27.71
27.75
5
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
32.71
32.77 32.71 32.73 32.69 32.73 32.73 32.73 32.71 32.73 32.71 32.73
32.71
32.77 32.71 32.73 32.69 32.73 32.73 32.73 32.71 32.73 32.71 32.73
27.73
27.77 27.75 27.71 27.73 27.73 27.77 27.79 27.83 27.91 27.93 27.95
27.73
27.77 27.75 data tidak tampil 27.73 27.73 27.77 27.79 27.83 data tidak tampil 27.93 27.95
28.92
28.96 28.96 28.98
28.92
28.96 28.96 28.98
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
32.69 32.71 32.75 32.77 32.75 32.73 32.73 32.77 32.77 32.75 32.73
32.69 32.71 32.75 32.77 32.75 32.73 32.73 32.77 32.77 32.75 32.73
28.96 28.92 28.98 28.98 29 28.94 29.02 29.04 29.04 29.06 29.08 29.06
data tidak tampil 28.92 28.98 28.98 29 28.94 29.02 data tidak tampil 29.04 29.06 29.08 29.06
28 27.97 27.97 27.98 27.93 27.91 27.91 27.89 27.89 27.93 27.91 27.85 27.91 27.91 27.89 27.93
28 27.97 27.97 data tidak tampil 27.93 27.91 27.91 27.89 27.89 data tidak tampil 27.91 27.85 27.91 27.91 data tidak tampil 27.93
32.79
32.83 32.71 32.71 32.69
32.79
32.83 32.71 32.71 32.69
29
29.02 28.92 28.96
29
data tidak tampil 28.92 28.96
33 34 35 36 37 38 39 40
27.91 28.02 28.04 27.95 data tidak tampil 27.91 27.91 27.87
32.73
32.75 32.73
32.73
32.75 32.73
28.92
28.94
28.92
28.94
Spesifikasi Server pertama : Processor : Intel Core 2 Duo CPU @ 2 GHz (2 CPU) Memori : 1024 MB RAM Spesifikasi Server kedua: Processor : Intel Pentium 4 2.4 GHz Memori : 224 MB RAM Spesifikasi Server kedua: Processor : Intel Pentium 4 1.8 GHz Memori : 1024MB RAM
Perhitungan
Server Kedua
34 x100% 40 =85%
Server Ketiga
29.47
29.49 29.45 29.45 29.45 29.45 29.42 29.42 29.43 29.42 29.43 29.43
29.47
29.49 data tidak tampil 29.45 29.45 29.45 29.42 data tidak tampil 29.43 29.42 29.43 29.43
10
11 12 13 14 15 16
29.4
29.38 29.38 29.43 29.42 29.4
29.4
29.38 data tidak tampil 29.43 29.42 29.4
29.36
29.38 29.36 29.38 29.42 29.42
29.36
29.38 data tidak tampil 29.38 29.42 29.42
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
29.43 29.42 29.38 29.43 29.42 29.43 29.45 29.43 29.49 29.43
29.43 data tidak tampil 29.38 29.43 29.42 data tidak tampil 29.45 29.43 29.49 29.43
29.43
29.4 29.4 29.42 29.43 29.43 29.45 29.43 29.36 29.38
29.43
data tidak tampil 29.4 29.42 29.43 29.43 29.45 data tidak tampil 29.36 29.38
29.43
29.42 29.45 29.45 29.42 29.42 29.36 29.34 29.36 29.3
29.43
29.42 data tidak tampil 29.45 29.42 29.42 29.36 data tidak tampil 29.36 29.3
29.45
29.4 29.45 29.49 29.49 29.45
29.45
data tidak tampil 29.45 29.49 29.49 29.45
28
29 30 31 32
33 34 35 36 37 38 39 40
29.38 29.38 data tidak tampil 29.4 29.42 29.38 29.42 data tidak tampil
data tidak tampil 29.49 29.49 29.43 29.42 29.43 data tidak tampil 29.42
29.36 data tidak tampil 29.43 29.42 29.43 29.42 data tidak tampil 29.47
Perhitungan
(%)Tingkat keakuratan=
(%)Tingkat keakuratan=
(%)Tingkat keakuratan=
Note: Rumus tingkat keakuratan mengacu pada rumus statistik untuk menghitung rata-rata yaitu
1 n X Xi n i 1
Kesimpulan
1.
2.
3.
4.
Dari pengujian pengaruh perbedaan spesifikasi server pada sistem offline terhadap persentase tingkat keakuratan sistem didapat bahwa pada server pertama memiliki persentase tingkat keakuratan sebesar 100%, server kedua sebesar 85% dan server ketiga sebesar 82,5%. Berdasarkan pengujian perbedaan spesifikasi server pada sistem offline didapatkan hasil bahwa semakin tinggi spesifikasi clock processor dan kapasitas memori RAM server maka semakin tinggi persentase tingkat keakuratan data. Dari pengujian pengaruh perbedaan panjang kabel UTP pada sistem online (LAN) terhadap persentase tingkat keakuratan sistem didapat bahwa pada jarak 15 meter antara server dan client memiliki persentase tingkat keakuratan sebesar 80%, jarak 10 meter sebesar 80% dan jarak 5 meter sebesar 80%. Berdasarkan pengujian sistem online didapatkan hasil bahwa tingkat keakuratan sistem tidak dipengaruhi oleh panjang kabel UTP.
TERIMA KASIH
Vin =V(+) V(+) =V(-) V(+)=V(-) =Vin VR2 =Vout - V(-) =Vout Vin
I out
VR 2 R2
Tegangan pada R1
IR1 =
Vin R1
.....................(2.2)
Pada titik 2 berlaku hukum kirchoff 1 : Iout + I(-) = IR1 Berdasarkan aturan 2 pada op-amp I(-) = 0 Sehingga Iout= IR1 .....................(2.3) Dari persamaan 2.1, 2.2 dan 2.3 dapat diturunkan persamaan : Iout = IR1 Vout Vin Vin R2 R1
Vout Vin R2 Vin R1 Vout Vin R2 Vin Vin R1 Vout R 1 2 Vin R1 Vout R 1 2 Vin R1
Dari gambar terdapat dua buah loop yang akan digunakan untuk menganalisa
V 0 Va I R 1 .R1 I R 3 .R 3 Vb 0 I R 1 .R1 I R 3 .R 3 Va - Vb
Pada loop II :
V 0 - Vo I R 2 .R 2 I R 4 .R 4 0 I R 2 .R 2 I R 4 .R 4 Vo
Jika A adalah perbandingan antara tegangan keluaran terhadap tegangan masukan maka V Vo A o atau Vin Va Vb
I R2 .R 2 I R 4 .R 4 I R 1 .R1 I R 3 .R 3
Berdasarkan aturan 2 pada op-amp : I(-)= 0 sehingga IR1= IR2 .....................(2.6) Pada titik 3 juga berlaku hukum kirchoff 1 : IR3+I(+)= IR4 Berdasarkan aturan 2 pada op-amp : I(+)= 0 sehingga IR3= IR4 .....................(2.7) Berdasarkan persamaan 2.6. dan 2.7. dapat diturunkan persamaan :
A Vo
R2 R1
(2.8)
I .R I .R R1 2 R 3 2 I R1 .R1 I R 3 .R1 R 2 (I R 1 I R 3 ) R 1 (I R 1 I R 3 ) R2 R1
R2 (Va Vb ) .. (2.9) R1