Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK PENGEMBANGAN KONTRAK KERJA SAMA PENGELOLAAN SUMUR TUA DI INDONESIA (Ibnurusyd Syahry, Mei 2012, Halaman)

Menurut Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 01 Tahun 2008, yang dimaksud dengan sumur tua adalah sumur-sumur minyak bumi yang dibor sebelum tahun 1970 dan pernah diproduksikan serta terletak pada lapangan yang tidak diusahakan pada suatu wilayah kerja yang terikat Kontrak Kerja Sama dan tidak diusahakan lagi oleh Kontraktor. Sumur tua ini sekarang menjadi ekonomis akibat harga minyak yang melambung tinggi. Sumur-sumur tua di Indonesia terdapat kurang lebih 13824 sumur, antara lain 3623 sumur berada di Sumatera bagian selatan, 3143 sumur di Kalimantan Timur, 2496 sumur di Jawa Tengah, Timur, dan Madura, 2392 sumur di Sumatera bagian utara, 1633 sumur di Sumatera bagian tengah, 100 sumur di Kalimantan bagian selatan, 208 sumur berada di Papua dan sebanyak 229 sumur di Seram. Sumur tua dapat diusahakan oleh KUD/BUMD atas ketentuan-ketentuan yang berlaku. Model kontrak kerja sama yang digunakan adalah Cost & Fee dan Bagi Hasil. Cost & Fee yaitu Kontraktor memberikan fee sebagai imbalan kepada KUD/BUMD per barrel. Sedangkan Kontrak Bagi Hasil, share contractor yang telah di-split dengan Pemerintah displit kembali untuk KUD/BUMD dan Kontraktor segala operation cost KUD/BUMD dibebankan ke Kontraktor sebagai operation cost Kontraktor. Fee dan share KUD/BUMD sangat mempengaruhi tingkat keekonomisan sumur tua tersebut sehingga harus diketahui fee minimum dan share minimum yang mesti diberikan kepada KUD/BUMD. Kata kunci : Peraturan Menteri ESDM No. 01 Tahun 2008, Cost and Fee, PSC, usaha sumur tua

Anda mungkin juga menyukai