Anda di halaman 1dari 2

Pertanian Berkelanjutan Pertanian berkelanjutan adalah pertanian yang berlanjut untuk saat ini, saat yan g akan datang

dan selamanya. Artinya pertanian tetap ada dan bermanfaat bagi sem uanya dan tidak menimbulkan bencana bagi semuanya. Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) merupakan sistam pertanian yan g berwawasan lingkungan ( co-agriculture) yang sering juga dikenal sebagai perta nian organis. Prinsip dasarnya adalah pertanian dilihat sebagai pengelolaan agro dan ekosistem (Elzakker, dkk, 1993). Dalam istilah yang paling umum, pertanian berkelanjutan menggambarkan sistem di mana petani mencapai tujuan menghasilkan panen yang memadai dan keuntungan yang baik mengikuti praktek-praktek produksi yang meminimalkan efek samping negatif j angka pendek dan jangka panjang terhadap lingkungan dan kesejahteraan masyarakat . Menurut Technical Advisorry Committee of the CGIAR (TAC-CGIAR, 1988), pertanian ber kelanjutan adalah pengelolaan sumberdaya yang berhasil untuk usaha pertanian gun a membantu kebutuhan manusia yang berubah sekaligus mempertahankan atau meningka tkan kualitas lingkungan dan melestarikan sumberdaya alam . Ciri-ciri pertanian berkelanjutan yaitu : 1. Mantap secara ekologis, yang berarti kualitas sumberdaya alam dipertahan kan dan kemampuan agroekosistem secara keseluruhan, dari manusia, tanaman, dan h ewan sampai organisme tanah ditingkatkan. Dua hal ini akan terpenuhi jika tanah dikelola dan kesehatan tanaman dan hewan serta masyarakat dipertahankan melalui proses biologis (regulasi sendiri). Sumberdaya lokal digunakan secara ramah dan yang dapat diperbaharui. 2. Dapat berlanjut secara ekonomis, yang berarti petani mendapat penghasila n yang cukup untuk memenuhi kebutuhan, sesuai dengan tenaga dan biaya yang dikel uarkan, dan dapat melestarikan sumberdaya alam dan meminimalisasikan risiko. 3. Adil, yang berarti sumberdaya dan kekuasaan disistribusikan sedemikian r upa sehingga keperluan dasar semua anggota masyarakat dapat terpenuhi dan begitu juga hak mereka dalam penggunaan lahan dan modal yang memadai, dan bantuan tekn is terjamin. Masyarakat berkesempatan untuk berperanserta dalam pengambilan kepu tusan, di lapangan dan di masyarakat. 4. Manusiawi, yang berarti bahwa martabat dasar semua makhluk hidup (manusi a, tanaman, hewan) dihargai dan menggabungkan nilai kemanusiaan yang mendasar (k epercayaan, kejujuran, harga diri, kerjasama, rasa sayang) dan termasuk menjaga dan memelihara integritas budaya dan spiritual masyarakat. 5. Luwes, yang berarti masyarakat desa memiliki kemampuan menyesuaikan diri dengan ubahan kondisi usahatani yang berlangsung terus, misalnya, populasi yang bertambah, kebijakan, permintaan pasar, dll. Menurut Gips, suatu sistem pertanian itu bisa disebut berkelanjutan jika memilik i sifat-sifat sebagai berikut : Mampertahankan fungsi ekologis, artinya tidak merusak ekologi pertanian itu send iri Berlanjut secara ekonomis artinya mampu memberikan nilai yang layak bagi pelaksa na pertanian itu dan tidak ada pihak yang diekploitasi. Masing-masing pihak mend apatkan hak sesuai dengan partisipasinya Adil berarti setiap pelaku pelaksanan pertanian mendapatkan hak-haknya tanpa dib atasi dan dibelunggu dan tidak melanggar hal yang lain Manusiawi artinya menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, dimana harkat dan m artabat manusia dijunjung tinggi termasuk budaya yang telah ada Luwes yang berarri mampu menyesuaikan dengan situasi dan kondisi saat ini, denga n demikian pertanian berkelanjutan tidak statis tetapi dinamis bisa mengakomodir keinginan konsumen maupun produsen. Mengapa harus berkelanjutan? Salah satu alasan mengapa harus berlanjut adalah pengalaman selama ini dimana in

put tinggi telah menyebabkan degradasi lahan secara nyata. Sebagai contoh penggu naan pestisida yang berlebihan menyebabkan resurgensi, resistensi dan munculnya hama penyakit sekunder. Langkah apa yang bisa dilaksanakan? 1. Meningkatkan kesadaran pertanian berkelanjutan. 2. Setiap pihak yang berkait dengan pertanian melaksanakan prinsip-prinsip pertanian berkelanjutan. 3. Dukungan konsumen yang tidak mengkonsumsi produk pertanian yang tidak ra mah lingkungan. Langkah operasional yang bisa dilaksanakan adalah : melaksanakan pengolahan tana m minimal, sebanyak mungkin menggunakan pupuk organik, melaksanakan pengendalian hama penyakit dengan bahan yang ramah lingkungan. Fitur dan Konsep Dasar Sistem Berkelanjutan 1. Kebutuhan untuk memelihara atau meningkatkan kualitas tanah dan kesubura n. Hal ini sering dicapai dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah, dan dengan meminimalkan kerugian dari erosi tanah. 2. Produksi program dirancang untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumbe r daya. Hal ini akan mengakibatkan penggunaan biaya yang paling efektif air, pup uk, dan pestisida. 3. Suatu usaha dilakukan untuk meningkatkan siklus hara internal di pertani an, yang akan mengurangi ketergantungan pada pupuk eksternal. 4. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan keanekaragaman hayati di pertani an. Hal ini akan mengakibatkan pengurangan hama alami, dan juga dapat membantu u ntuk meningkatkan siklus hara internal dalam pertanian. 5. Manajemen pertanian dan program pemasaran yang dirancang untuk meminimal kan biaya overhead. Intensifikasi dari sistem pertanian, diperlakukan tetapi bukan berarti secara ot omatis memasukkan lebih banyak bahan kimia. Ada beberapa tumpang sari, pupuk hij au, mendaur ulang menur (kotoran), menanam sesuatu dengan waktu yang berbeda, me nggunakan asupan berupa benih dari tanaman leguminosa.

Anda mungkin juga menyukai