Anda di halaman 1dari 40

A.

Cahaya
B. Pemantulan
Cahaya
C. Pembiasan
Cahaya
D. Alat-Alat Optik
Cahaya dan Optika
Setiap hari, manusia tidak akan pernah terlepas dari cahava. Benda-
benda di sekelilin, Anda dapat terlihat karena adanva cahava. Cahava
ju,a van, membuat Anda dapat melihat bavan,an Anda di cermin.
Mun,kin Anda pernah memerhatikan kaca spion pada mobil atau
sepeda motor. Kaca spion pada mobil dan sepeda motor merupakan sebuah
cermin cembun, van, di,unakan pen,emudi untuk melihat lalu-lintas
di belakan, mobil atau sepeda motor. Den,an melihat kaca spion,
pen,emudi dapat berbelok, berhenti, atau mendahului kendaraan lain
den,an aman.
Pada kaca spion, terjadi pemantulan cahava sehin,,a Anda dapat
melihat bavan,an benda-benda van, berada di depannva. Dapatkah Anda
men,identifikasi sifat-sifat bavan,an pada cermin kaca spion'
Selain cermin cembun,, berdasarkan bentuknva, ada dua jenis cermin
lainnva, vaitu cermin datar dan cermin cekun,. Dapatkah kedua cermin
ini meneruskan cahava' Ba,aimana sifat-sifat bavan,annva'
Anda dapat menentukan jawaban pertanvaan-pertanvaan tersebut
dalam bab ini. leh karena itu, pelajarilah bab ini den,an baik.
107
menganalisis alat-alat optik secara kualitatif dan kuantitatif;
menerapkan alat-alat optik dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu:
menerapkan prinsip kerja alat-alat optik.
Hasil yang harus Anda capai:
Pengemudi memanfaatkan pemantulan cahaya pada cermin
cembung kaca spion.
Bab
6
Sumber: Dokumentasi Penerbit
108 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
A. Cahaya
Sains dan teknolo,i selalu membawa Anda untuk mampu memahami
alam. Hal ini disebabkan sains dan teknolo,i selalu memberi pen,etahu-
an baru serta instrumen baru van, mampu men,un,kap rahasia-rahasia
alam sekalipun ,ejala alam van, semula dian,,ap tidak mun,kin
terun,kap. lenomena astronomi dapat lebih banvak terun,kap karena
tersedianva teleskop atau teropon, van, lebih baik daripada sebelumnva.
Kemajuan dan penemuan dalam biolo,i modern tidak dapat terjadi jika
tidak ada mikroskop. Ba,aimana alat-alat optik tersebut bekerja dan
mampu men,un,kap rahasia alam' Dalam bab ini, akan dibahas sejumlah
hukum serta prinsip optika ,eometri (pemantulan dan pembiasan) van,
diterapkan dalam beberapa alat optik.
1. Teori-Teori tentang Cahaya
Berikut akan dijelaskan beberapa teori tentan, cahava.
a. Teori Partikel
Pada Perten,ahan abad ke 17 M hin,,a perten,ahan abad ke-19 M,
sejarah lisika san,at dipen,aruhi oleh pemikiran dan karva Isaac Newton,
meskipun terdapat sejumlah tokoh besar lain van, hidup sezaman den,an
Newton van, memberikan kontribusi besar terhadap lisika. Akan tetapi,
di antara mereka ada seba,ian van, tidak sependapat den,an Newton,
di antaranva Robert Hooke, Robert Bo,le, Christian Hu,gens, Ole
Roemer, ]ames Bradle,, dan dmond Halle,.
Pada 1671, Newton menerbitkan karva ilmiah pertama tentan, cahava
dan warna dalam |||s||cc| Trcnscc:|ns. Kerja ilmiah ini diterima
den,an baik oleh semua pihak kecuali Hooke dan Hu,gens. Mereka
keberatan den,an Newton berkaitan den,an percobaan van, membukti-
kan bahwa cahava terdiri atas partikel kecil van, ber,erak. Mereka
men,an,,ap bahwa cahava merupakan ,elomban,.
1eori partikel dapat menjelaskan bahwa perambatan cahava berupa
,aris lurus van, tidak dapat dilihat dari belakan, sebuah pen,halan,.
Adapun ,elomban, seperti ,elomban, bunvi masih dapat diden,ar walaupun
di belakan, terdapat pen,halan,. Pada abad 17 M, Newton menemukan
komposisi cahava putih van, diinte,rasikan den,an fenomena warna. Upava
ini merupakan titik awal kajian khusus tentan, cahava van, menjadi dasar
ba,i lisika modern. Newton tertarik melakukan pen,ujian men,,unakan
prisma dan kaca. Ketika cahava diarahkan pada prisma, cahava putih dapat
memunculkan banvak warna, seperti violet, indi,o, biru, hijau, kunin,,
oranve, dan merah. Newton ju,a banvak melakukan eksperimen di alam
den,an media, seperti minvak, air, dan ,elembun, sabun. Berdasarkan
Sebelum mempelajari konsep Caha,a dan Optika, kerjakanlah soal-soal berikut dalam buku latihan.
Tes Kompetensi Awal
1. Apa perbedaan antara bavan,an mava dan bavan,an
nvata'
2. Ba,aimana sifat bavan,an pada cermin'
3. Apa van, dimaksud den,an pembiasan, indeks bias
relatif, dan indeks bias mutlak'
1. Ba,aimana sifat lensa cembun, dan lensa cekun,
terhadap berkas cahava van, melewatinva'
5. Sebutkan beberapa manfaat lensa van, Anda ketahui.
Tokoh
Seorang fisikawan Belanda,
Christian Huygens dilahirkan di
Den Haag, pada 14 April 1626.
Ayahnya seorang diplomat dan
sastrawan. Pada 1666, ia
memberikan sumbangan penting
tentang ilmu Matematika,
Astronomi, Optik, dan Mekanika,
yang membuat namanya terkenal
sebagai ilmuwan penting di Eropa.
Pada 1655, Huygens menyempurna-
kan teleskopnya yang cukup kuat
untuk menemukan sebuah satelit
Planet Saturnus, kemudian diberi
nama Titan. Pada awal 1660-an ia
menemukan lensa pelihat (okuler)
yang terdiri atas gabungan lensa,
guna mengurangi gangguan warna
yang timbul akibat penggunaan
lensa-lensa non-akromatik, lensa ini
masih dipakai sampai sekarang.
Christian Huygens
(1580 1626)
Sumber: Jendela Iptek, 1997
109 Cahaya dan Optika
penelitiannva, Newton menvimpulkan bahwa pada umumnva, cahava
terdiri atas sekumpulan partikel van, disebut Crusc|es.
b. Teori Gelombang
Pada 167o, Hu,gens berusaha melawan 1eori Partikel den,an menvata-
kan bahwa cahava merupakan ,elomban, van, ber,erak den,an kecepatan
tertentu dalam medium eter.
Menurut Hu,gens, titik-titik pada muka ,elomban, van, merambat
dapat dian,,ap seba,ai ,elomban, baru. Pada ,elomban, lin,karan, muka
,elomban,nva berupa lin,karan, sedan,kan pada ,elomban, datar, muka
,elomban,nva berupa ,aris lurus. 1eori ,elomban, dapat mevakinkan bahwa
laju cahava dalam air lebih lambat daripada di udara. Den,an demikian,
menurut Hu,gens 1eori Partikel Newton ,u,ur. Walaupun demikian, teori
,elomban, tidak mampu menjelaskan tentan, perambatan cahava berupa
,aris lurus. Kelemahan ini van, menvebabkan Newton tidak setuju den,an
teori ,elomban,. 1eori Hu,gens mampu menemukan rumus-rumus pem-
biasan dan pemantulan cahava den,an san,at memuaskan.
B. Pemantulan Cahaya
Caban, ilmu pen,etahuan tentan, cahava van, mempelajari sifat-
sifat perambatan cahava, seperti pemantulan, pembiasan, serta prinsip jalan-
nva sinar-sinar disebut :||c eme:r|. Dalam optika ,eometri, cahava
dapat di,ambarkan den,an sinar berupa ,aris van, te,ak lurus den,an
muka ,elomban, dan tidak sepenuhnva memperhitun,kan sifat ,elomban,
dari cahava tersebut. Pen,,ambaran cahava seba,ai sinar berupa ,aris
lurus tidak dapat diterapkan dalam :||c j|s|s. Pada optika fisis, cahava
harus sepenuhnva dipandan, seba,ai ,elomban, karena efek-efek
interferensi dan difraksinva san,at dominan.
1. Pemantulan Baur dan Pemantulan Teratur
Pada umumnva, setiap pemukaan benda dapat memantulkan cahava
van, jatuh pada permukaan benda tersebut. Permukaan benda dapat berupa
permukaan kasar atau halus. Seberkas cahava van, jatuh pada benda den,an
permukaan kasar akan dipantulkan den,an arah sinar pantul van, tak
teratur. Pemantulan ini disebut emcn:u|cn |cur, perhatikan Cambar 6.1.
Adapun seberkas cahava van, jatuh pada permukaan halus, akan
dipantulkan den,an arah van, teratur. Pemantulan ini disebut emcn:u|cn
:erc:ur, perhatikan Cambar 6.2. Pemantulan cahava pada permukaan
benda tidak sembaran,, melainkan memiliki keteraturan sesuai den,an
hukum-hukum pemantulan.
Tes Kompetensi Subbab A
Kerjakanlah dalam buku latihan.
1. Menurut teori partikel dan teori ,elomban,, apakah
cahava itu'
2. Newton berpendapat bahwa cahava merupakan par-
tikel. Berikan penjelasan men,enai teori ini den,an
kalimat Anda sendiri.
3. Ba,aimana hipotesis Hu,gens sehin,,a dia ber-
pendapat bahwa cahava merupakan ,elomban,'
1. Apa kelemahan teori ,elomban, van, membuat
Newton masih tidak setuju den,an teori itu'
5. Menurut Anda, di antara teori partikel dan teori
,elomban,, manakah van, palin, benar'
Kata Kunci
partikel
gelombang
Gambar 6.2
Pemantulan teratur
Gambar 6.1
Pemantulan baur
110 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
Aktivitas Fisika 6.1
karton
sinar
pantul
sinar datang
pointer
inframerah
2. Hukum Pemantulan
Jika pada Aktivitas Iisika 6.1 proses pemantulan pada cermin datar
dilakukan secara baik, Anda dapat menemukan kesimpulan bahwa:
a. sudut datan, sama den,an sudut pantul,
b. sinar datan,, ,aris normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidan,
datar. Pernvataan dikenal den,an Hukum Pemantulan.
3. Pemantulan pada Cermin
Cermin adalah permukaan van, mampu memantulkan lebih dari 95'
cahava van, men,enainva. Permukaan seperti itu dapat berupa lo,am
van, di,osok sehin,,a men,kilap atau kaca van, dilapisi lo,am, misal-
nva dilapisi cmc|cm rc|sc.
Gambar 6.3
Hukum Pemantulan. Sudut
datang ( 0
i
) sama dengan sudut
pantul ( 0
r
)
sinar
datang
garis
normal
sinar
pantul
0
i
0
r
Pemantulan pada Cermin Datar
Tujuan Percobaan
Mengamati pemantulan pada cermin datar.
Alat-Alat Percobaan
Sediakanlah sumber cahaya, cermin datar, penggaris, alat tulis, dan selembar karton.
Langkah-Langkah Percobaan
1. Letakkan sumber cahaya, cermin
datar, dan karton, seperti pada gambar
berikut.
2. Buatlah garis normal pada permuka-
an cermin datar, titik di mana sinar
akan dipantulkan (garis normal
tegak lurus terhadap permukaan
cermin datar).
3. Gambarkan sinar yang jatuh pada permukaan cermin. Sinar ini disebut sinar
datang. Gambarkan pula sinar yang meninggalkan permukaan cermin. Sinar
ini disebut sinar pantul.
4. Ukurlah sudut antara sinar datang dan garis normal. Sudut ini disebut sudut
datang. Ukur juga sudut antara sinar pantul dan garis normal. Sudut ini
disebut sudut pantul. Lakukan kegiatan ini tidak kurang dari lima kali.
5. Apa yang dapat Anda simpulkan dari kegiatan ini?
A
O
P r '
r
1
i
1
B
r
40
N
Dua buah cermin disusun seperti pada ,ambar berikut.
Jika sinar datan, pada cermin A memiliki sudut
datan, 1O, tentukan arah sinar pantul (sudut
pantul) oleh cermin B.
]awab:
Di titik A, | adalah sudut datan, ~ 1O.
Berdasarkan hukum pemantulan, | ~ r maka r ~ 1O.
P z
~ BAO z ~ NAO z - (r) ~ 9O - 1O ~ 5O
Besar sudut r' dapat dicari dari
r z P z AOB z ~ 1oO ~ r z 5O

9O ~ 1oO
r z ~ 1oO

- 9O - 5O ~ 1O
Besar sudut |
1
dapat dicari dari
r z
1
i z ~ 9O
1
i z ~ 9O - r z ~ 9O - 1O ~ 5O
1
i z merupakan sudut datan, terhadap cermin .
Contoh 6.1
Besar sudut |
1
dapat dicari dari
111 Cahaya dan Optika
A C
B
B'
D
s
0
s'
benda bayangan
Berdasarkan hukum pemantulan, di titik berlaku:
1
i z

~
1
r z
1
r z

~ 5O
Jadi, arah sinar pantul oleh cermin B membentuk sudut 5O terhadap ,aris normal.
a. Pemantulan pada Cermin Datar
Apa van, Anda lihat pada cermin datar ketika Anda berdiri di depan
cermin datar tersebut' Pada cermin, terlihat ada bavan,an Anda. Ba,aimana
sifat bavan,an van, terbentuk pada cermin datar'
Perhatikan Cambar 6.4. 1itik S' merupakan bavan,an dari titik S. Ada-
pun proses pembentukan bavan,an pada cermin datar adalah seba,ai berikut.
1. Sinar datan, SP
1
(sinar 1) jatuh pada cermin datar den,an sudut datan,
0
1
, kemudian sinar ini dipantulkan. Perhatikan jalan sinar 1.
2. Sinar datan, SP
2
(sinar 2) jatuh pada cermin den,an sudut datan,
0
2
, kemudian sinar ini dipantulkan. Perhatikan jalan sinar 2.
3. Perpanjan,an sinar pantul 1 dan sinar pantul 2 di belakan, cermin
dilukiskan den,an ,aris terputus-putus dan berpoton,an di titik S'.
Jadi, letak bavan,an titik S adalah S' van, dibentuk dari perpoton,an
perpanjan,an dua sinar pantul.
Den,an cara van, sama, bavan,an benda dua dimensi dan ti,a dimensi
dapat terbentuk oleh cermin datar. Proses pembentukan bavan,annva sama
seperti pada benda titik. Hal van, terpentin, adalah dalam setiap proses
pembentukan bavan,an, hukum pemantulan selalu berlaku.
Perhatikan Cambar 6.5 berikut.
Untuk benda van, bukan berupa titik atau ,aris, Anda akan mendapat-
kan bahwa ukuran bavan,an benda persis sama den,an ukuran bendanva.
Benda dan bavan,an hanva berbeda dalam hal arah kiri dan kanannva.
Perhatikan Cambar 6.6. Ba,ian kiri benda menjadi ba,ian kanan
bavan,an, dan sebaliknva. Peristiwa ini disebut pembalikan sisi (|c:erc|
|nters|n). leh karena adanva pembalikan sisi ini, tulisan van, hendak
dibaca melalui cermin, penulisan hurufnva harus dibalik.
Berdasarkan bavan,an benda pada cermin datar, dapat disimpulkan
bahwa sifat bavan,an benda van, dibentuk oleh cermin datar adalah
seba,ai berikut
mava,
ukuran sama besar den,an ukuran benda,
te,ak,
jarak benda terhadap cermin sama den,an jarak bavan,an terhadap
cermin.
Gambar 6.5
Ukuran benda persis sama dengan
ukuran bayangan
Gambar 6.4
Pembentukan bayangan pada
cermin datar
bayangan
S'
S
P
1
P
2
benda
0
1
0
2
Gambar 6.6
Ketika bercermin, posisi kiri benda
menjadi posisi kanan bayangan
mata
pengamat
112 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
leh karena sinar pantul sama den,an
sinar datan, maka ~ D ~
1
2
-G,
Jadi, untuk dapat melihat bavan,an
seluruh tubuh diperlukan panjan,
cermin datar minimal
1
2
dari tin,,i
tubuh seseoran,.
1) Ba,angan n,ata dan ba,angan ma,a
Bavan,an nvata adalah bavan,an van, terbentuk dari perpoton,an lan,-
sun, sinar-sinar cahava, sedan,kan bavan,an mava adalah bavan,an van,
dihasilkan dari perpoton,an perpanjan,an sinar-sinar cahava. Seba,ai contoh,
bavan,an van, dihasilkan pada cermin datar merupakan bavan,an mava
karena bavan,an tersebut merupakan perpoton,an lan,sun, dari
perpanjan,an sinar-sinar cahava. Adapun contoh bavan,an nvata terjadi
pada bavan,an van, dihasilkan oleh provektor pada lavar.
Hitun, panjan, minimum suatu cermin van, dibutuhkan a,ar seoran, penari adat
dapat melihat seluruh tubuhnva van, tin,,inva | meter.
]awab:
Perhatikan ,ambar berikut.
2) ]umlah ba,angan oleh dua buah cermin datar
Perhatikan Cambar 6.7, jika sebuah benda berada di depan dua
buah cermin van, membentuk sudut o, satu sama lain, akan terbentuk
sejumlah bavan,an. Jumlah bavan,an ber,antun, pada berapa besar
sudut o . Berdasarkan hasil eksperimen, jumlah bavan,an van, dibentuk
oleh dua buah cermin van, membentuk sudut o adalah seba,ai berikut.
Sebuah benda terletak di depan 2 buah cermin datar van, membentuk sudut 6O.
Hitun, jumlah bavan,an van, terbentuk.
]awab:
Diketahui:
o ~ 6O
n ~
o

~
360
1
n ~
36O
-1
6O
n ~ 6 - 1 ~ 5
Jadi. jumlah bavan,an van, terbentuk 5 buah.
36O
~ - 1 n
o
Keteran,an:
n ~ jumlah bavan,an
o ~ sudut antara dua buah cermin
(9-1)
Contoh 6.3
G
F
H
E
A D C
B
cermin
Gambar 6.7
Benda yang diletakkan di antara dua
buah cermin datar dan membentuk
sudut 90 akan menghasilkan 3 buah
bayangan.
cermin I
cermin
I I
bayangan
bayangan bayangan
benda
Contoh 6.2
113 Cahaya dan Optika
Gambar 6.8
Bagian-bagian cermin cekung
f = jarak fokus
R = kelengkungan cermin
R
f
O
B
F
P
a)
b)
c)
P
F
O
Gambar 6.9
Sinar istimewa pada cermin
cekung
Gambar 6.10
Pembentukan bayangan di ruang III
AB pada cermin cekung
O
B'
F
P
A'
A
B I I I III
Berdasarkan Cambar 6.10, Cambar 6.11, dan Cambar 6.12 dapat
disimpulkan bahwa:
(a) jika benda pada ruan, l, maka bavan,an van, dihasilkan adalah
mava, te,ak, dan diperbesar,
(b) jika benda berada di ruan, ll, maka bavan,an van, dihasilkan adalah
nvata (di ruan, lll), terbalik, dan diperbesar,
(c) jika benda berada pada ruan, lll, maka bavan,an van, dihasilkan
adalah nvata (di ruan, ll), terbalik dan diperbesar.
Gambar 6.11
Gambar bayangan jika letak bendanya di
ruang II
Gambar 6.12
Gambar bayangan jika bendanya di
ruang I
O
A P
A'
B'
B
I I I III
F
O
F A P A'
B'
B
I I I III
S' S
b. Pemantulan pada Cermin Cekung
Cermin cekun, adalah cermin van, memiliki permukaan cekun,.
Cermin cekun, bersifat konver,en, vaitu bersifat men,umpulkan sinar.
Ba,ian-ba,ian cermin cekun, tampak seperti pada Cambar 6.S.
1) Pembentukan ba,angan oleh cermin cekung
letak dan sifat bavan,an van, dibentuk oleh cermin cekun, ber,antun,
pada letak benda. Sebuah benda van, diletakkan di depan sebuah cermin
cekun, akan memiliki bavan,an den,an sifat-sifat tertentu. Perhatikan
Cambar 6.9, sifat-sifat cermin cekun, di antaranva:
a) Sinar datan, van, sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik
fokus utama.
b) Sinar datan, van, melalui titik fokus utama dipantulkan sejajar
den,an sumbu utama.
c) Sinar datan, van, melalui titik pusat kelen,kun,an cermin akan
dipantulkan kembali melalui lintasan van, sama.
Bavan,an sebuah benda oleh cermin cekun, dapat ditentukan den,an
cara men,,ambarkan 2 dari 3 sinar istimewa pada cermin cekun,. Cara
melukis bavan,an benda oleh cermin cekun, adalah seba,ai berikut.
Perhatikan Cambar 6.10. Lcn|c| er:cmc, cermin cekun, di,ambar
len,kap den,an ba,ian-ba,iannva. Lcn|c| |eJuc, ,aris AB di,ambar
untuk melamban,kan tin,,i benda. Adapun ,aris AB tidak perlu terlalu
tin,,i. Lcn|c| |e:|c, ,ambarkan sinar istimewa-1. Lcn|c| |eemc:,
,ambarkan sinar istimewa-2. Lcn|c| |e||mc, titik van, merupakan
perpoton,an antara sinar pantul-1 dan sinar pantul-2 diberi nama '.
1itik ini merupakan bavan,an dari titik . Kemudian, ,aris te,ak lurus
sumbu utama ditarik dari titik ' ke arah sumbu utama. 1itik ini diberi
nama -' van, merupakan bavan,an dari titik - sehin,,a -'' merupakan
bavan,an dari ,aris -.
114 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
2) Hubungan antara jarak fokus dan jari-jari kelengkungan cermin
Hubun,an antara jarak fokus dan jari-jari kelen,kun,an cermin
dapat dicari den,an pertolon,an Cambar 6.13.
Pada ,ambar tersebut, tampak bahwa sinar sejajar sumbu utama datan,
ke permukaan cermin cekun,, kemudian dipantulkan melalui titik fokus.
Sinar-sinar ini men,ikuti hukum pemantulan, vaitu sudut datan, sama
den,an sudut pantul. leh karena itu, se,iti,a - merupakan se,iti,a
sama kaki (sisi - ~ sisi ). Jika sinar datan, dekat sekali den,an sumbu
utama -, dapat dian,,ap sama den,an sehin,,a ~ . Dari sini,
diperoleh bahwa 2j ~ n atau
j ~
1
2
n
Keteran,an:
j ~ jarak fokus
n ~ jari-jari kelen,kun,an cermin
3) Rumus pada cermin cekung
Selain secara ,eometri, letak dan sifat bavan,an benda dapat
ditentukan secara perhitun,an den,an persamaan seba,ai berikut.
Perhatikan Cambar 6.14.
Pada Cambar 6.14 tampak bahwa - A dan D A seban,un
sehin,,a
D D
~
- -


s' s
leh karena
2
n
j ~ maka


s' s j
(6-5)
(6-1)
h s
h s
(6-3)
Pada Cambar 6.14 tampak bahwa - A dan D A seban,un.
Untuk - A berlaku tan
- |
~ ~
- s - n
o
Untuk D A berlaku tan
D |'
~ ~
D n- s'
o
sehin,,a
| |' |' n - s'
~ ~
s - n n - s' | s - n
-
leh karena
|' s'
~
| s
maka
s' n - s'
~
s s - n
2 s' s - n ~ s n - s' s's - s'n~ sn - ss' ss' ~ n ss' - -
2
2
ss' n ss'
~ ~
ss' ss' n
-
(6-2)
Gambar 6.14
Letak dan sifat bayangan benda pada
cermin cekung
Gambar 6.13
Hubungan antara fokus dan jari-
jari cermin cekung
P
R
F
R
f
A
0
0
O
)0
)
)
Keterangan:
s = jarak benda ke cermin
h = tinggi benda
f = jarak fokus
h' = tinggi bayangan
s' = jarak bayangan ke cermin
Den,an men,,unakan persamaan cermin tersebut, Anda dapat me-
nentukan jarak bavan,an sebuah benda. Adapun perbesaran bavan,an M
Konvensi tanda untuk pemantulan:
s bernilai + jika objek berada di
depan cermin (objek maya)
bernilai jika objek di belakang
cermin (objek nyata)
s bernilai + jika objek berada di
depan cermin (objek nyata)
bernilai jika objek berada di
belakang cermin (objek maya)
r, f bernilai + jika pusat
kelengkungan berada di depan
cermin (cermin cekung)
bernilai jika pusat kelengkungan
berada di belakang cermin
(cermin cembung).
Ingatlah
B
A P
E
D F
O
f
s'
R
s
h'
o
o
0
0
h
115 Cahaya dan Optika
didefinisikan seba,ai perbandin,an antara besar (tin,,i) bavan,an dan
besar (tin,,i) benda. Secara matematis dapat ditulis
s' |'
M~ ~
s |
(6-6)
c. Pemantulan pada Cermin Cembung
Cermin cembun, adalah cermin van, memiliki permukaan cembun,.
Cermin cembun, bersifat diver,en, vaitu bersifat memancarkan sinar.
Ba,ian-ba,ian cermin cembun, seperti pada Cambar 6.15.
1) Pembentukan ba,angan oleh cermin cembung
Sebuah benda van, diletakkan di depan sebuah cermin cembun, me-
miliki bavan,an den,an sifat-sifat tertentu. Bavan,an sebuah benda oleh cermin
cembun, dapat ditentukan den,an cara men,,ambarkan 2 dari 3 sinar istimewa
pada cermin cembun,. Perhatikan Cambar 6.16. Pada Cambar 6.16, terlihat
a) sinar datan, van, sejajar sumbu utama dipantulkan seakan-akan
datan, dari titik fokus,
b) sinar datan, van, menuju titik fokus dipantulkan sejajar den,an
sumbu utama,
c) sinar datan, van, menuju titik pusat kelen,kun,an cermin dipan-
tulkan kembali melalui lintasan van, sama.
Cara melukis bavan,an benda oleh cermin cembun, terlihat seperti
pada Cambar 6.17. Pada cara tersebut, sinar istimewa van, di,unakan
adalah sinar 1 dan sinar 3. Berdasarkan ,ambar bavan,an tersebut dapat
disimpulkan bahwa benda van, diletakkan di depan sebuah cermin cem-
bun, selalu men,hasilkan bavan,an mava, te,ak, dan diperkecil.
2) Rumus pada cermin cembung
Rumus pada cermin cembun, sama seperti rumus van, berlaku pada
cermin cekun,, vaitu:


s' s j
(6-7)
1
2
j ~ n
|' s'
M~ ~
| s
Gambar 6.15
Bagian-bagian cermin cembung
R = jari-jari kelengkungan cermin
P = titik pusat kelengkungan cermin
F = titik fokus cermin
f = jarak titik fokus ke cermin
SU
O
f
F P
R
O
F P
Gambar 6.17
Lukisan pembentukan bayangan oleh
cermin cembung
a
b
c
O
F P
Gambar 6.16
Sinar-sinar istimewa pada cermin
cembung
Hal-hal van, perlu diperhatikan adalah
(a) tanda jarak fokus pada cermin cembun, selalu bernilai ne,atif. Hal
ini disebabkan letak titik fokus pada cermin cembun, terletak di
belakan, cermin,
(b) untuk benda nvata di depan cermin cembun,, selalu terbentuk
bavan,an mava. Jadi, nilai s' pada cermin cembun, bertanda ne,atif.
Sebuah cermin cekun, memiliki jari-jari kelen,kun,an 2 m. Sebuah benda diletakkan pada
jarak 1,5 m dari cermin, tin,,i benda 5 cm. Hitun,lah letak, tin,,i, dan perbesaran bavan,an.
]awab:
Diketahui:
Contoh 6.4
(b) untuk benda nvata di depan cermin cembun,, selalu terbentuk
bavan,an mava. Jadi, nilai s' pada cermin cembun, bertanda ne,atif.
116 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
p'
s s'
p
benda
bayangan
P
s ~ 1 ,5 m n ~ 2 m
1 1
~ ( )~ (2)~
2 2
j n - 1 m
| ~ 5 cm
Den,an men,,unakan Persamaan (6-7), diperoleh
1 1 1
~
' s s j
1 1 1
~
1, 5 ' 1 s
1 1 1
~ -
' 1 1, 5 s
1 2
~1 -
' 3 s

1 1
~ '
' 3
s
s
-
~ 3 m
3
2
1,5
s' |' |' |'
M~ ~ ~ ~
s | | |
- -
|' ~ 2| ~ 2(5 cm) ~ 1O cm
Jadi, letak bavan,an 3 m di depan cermin, tin,,inva
1O cm, dan perbesarannva 2 kali.
Sebuah benda diletakkan 3O cm di depan cermin cembun, van, berjari-jari 3O cm.
a. Di mana letak bavan,an'
b. Berapa perbesarannva'
c. lukis jalannva sinar pada pembentukan bavan,an.
]awab:
Diketahui:
s ~ 3O cm, n ~ -3O cm.
j ~
1 1
~ - 3O
2 2
n ~ -15 cm
a.
1 1 1
~
f ' s s
1 1 1
~
-15 3O ' s
-
1 1 1
~ -
' 15 3O s
[
| j
\ )
1 3
~-
' 3O s
- -s' ~ -1O cm
b. M ~
' -1O
~
3O
s
s
- M ~
1
3
.
Jadi, perbesarannva ~
1
3
kali (sifat bavan,an: te,ak, mava, dan diperkecil)
c.
Contoh 6.5
Kata Kunci
optika geometri
optika fisis
pemantulan baur
pemantulan halus
bayangan nyata
bayangan maya
titik fokus utama
pusat kelengkungan
Tes Kompetensi Subbab B
Kerjakanlah dalam buku latihan.
1. Seberkas sinar datan, jatuh pada sebuah permukaan
cermin den,an sudut 6O. Jika diin,inkan sinar pantul
oleh cermin kedua sejajar den,an sinar datan,, berapakah
sudut antara cermin pertama dan cermin kedua'
2. 1i,a buah cermin disusun seperti ,ambar berikut.
1entukan arah sinar pantul dari cermin tersebut.
3. Dua buah cermin datar membentuk sudut 15.
Sebuah benda terletak di depan kedua cermin
tersebut. 1entukan jumlah bavan,an van, ter-
bentuk.
1. Sebuah benda te,ak tin,,inva 2,5 cm diletakkan di
depan cermin cekun, berjari-jari 21 cm pada jarak 3O
cm dari cermin.
a. 1entukan jarak bavan,an ke cermin.
b. lukis jaraknva sinar pada pembentukan bavan,an.
c. 1entukan sifat-sifat bavan,an.
30
140
120
cermin I
cermin II
cermin III
117 Cahaya dan Optika
C. Pembiasan Cahaya
A,ar Anda memahami peristiwa pembiasan cahava, lakukanlah
ke,iatan berikut.
Perhatikan nvala lampu senter, seperti pada Aktivitas 6.2. lin,kun,an
van, melin,kupi filamen lampu adalah hampa udara, kemudian cahava
diteruskan ke udara luar. Bukankah cahavanva menvebar' Apa peran
kaca pembatas van, membentuk bola' Peristiwa van, dialami cahava
dinamakan peristiwa pembiasan.
em||cscn (rejrc|s|) adalah er|s:|uc em|e||cn crc| cc|c,c |e:||c
me|euc:| ||Jcn |c:cs cn:crc Juc meJ|um ,cn |er|eJc. Pembiasan cahava
terjadi akibat kecepatan cahava berbeda pada setiap medium.
Mun,kin Anda pernah melihat sebuah pensil van, tercelup seba,ian ke
dalam air di dalam ,elas, peristiwa itu memperlihatkan pembiasan.
Perhatikan Cambar 6.1S. Ba,ian pensil van, tercelup ke air kelihatan patah.
Perhatikan pula jika di lin,kun,an Anda terdapat kolam van, jernih, dasar
kolam tersebut terlihat lebih dan,kal. Peristiwa tersebut ju,a merupakan
contoh peristiwa pembiasan cahava.
Aktivitas Fisika 6.2
Pembiasan dan Pemantulan
Tujuan Percobaan
Mengamati peristiwa pembiasan dan pemantulan.
Alat-Alat Percobaan
1. Baterai kering 6. Kapas
2. Pengunci kertas 7. Bohlam kecil dalam wadah
3. Pensil 8. Klip kertas
4. Obeng, gunting, dan double tape 9. Kabel
5. Aluminium foil 10. Botol air plastik
Langkah-Langkah Percobaan
1. Potong bagian atas botol, kemudian menggunakan pensil lubangi botol
di pinggiran botol.
2. Rekatkan aluminium foil di dalam bagian atas botol yang sudah dipotong,
seperti pada gambar (b).
3. Pasangkan dua buah kabel pada bohlam kecil yang sudah ditempatkan
pada wadahnya.
4. Satukan baterai secara seri, lalu rekatkan kabel ketiga pada bagian bawah
baterai (kutub negatif ), seperti pada gambar (d).
5. Rekatkan satu kabel dari wadah bohlam ke bagian atas baterai (kutub positif ).
6. Masukkan kabel ke dalam lubang di pinggir botol, penuhi botol dengan
kapas dan tempatkan kedua kabel dengan pengunci kertas.
7. Tempatkan wadah bohlam di atas baterai, dan tempatkan tengah-tengah
bohlam tepat di bagian atas botol yang sudah diratakan aluminium foil.
8. Bengkokkan klip kertas dan tempatkan pada salah satu ujung pengunci
kertas sehingga menjadi saklar senter tersebut.
9. Tekan ujung lainnya klip kertas ke pengunci kertas yang lain senter kini menyala.
10. Apa yang menyebabkan nyala filamen lampu menyebar ke depan senter?
11. Apa manfaat adanya aluminium foil pada bagian atas botol yang
dipotong? Peristiwa apa yang terjadi pada aluminium foil tersebut?
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
5. Sebuah benda diletakkan di depan cermin cembun,
sedemikian rupa sehin,,a besar bavan,annva O,5 kali.
Jika bavan,an van, terbentuk tepat -O,55 dan jari-jari
kelen,kun,an cermin cembun, 2O cm, hitun, jarak
benda ke cermin.
Gambar 6.18
Pensil seperti patah ketika
tercelup ke dalam air
118 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
1. Indeks Bias
lndeks bias dapat dipandan, seba,ai suatu kemampuan medium mem-
biaskan (membelokkan) arah rambat cahava. Jika cahava ber,erak dari
vakum atau udara ke medium lain, indeks biasnva disebut |nJe|s ||cs
mu:|c| medium tersebut. Pada eksperimen Snellius, nilai indeks bias van,
didapat (n ~ 1,5) merupakan nilai indeks bias mutlak kaca karena cahava
ber,erak dari vakum atau udara ke kaca. Secara matematis dapat ditulis
seba,ai berikut.
(6-o)
c
n~
t
2. Hukum Pembiasan
Pembiasan cahava tidak sembaran,, tetapi men,ikuti hukum-hukum pem-
biasan. Hukum pembiasan pertama kali dinvatakan oleh Willebrord Snellius,
ahli lisika berkeban,saan Belanda. Snellius melakukan eksperimen den,an
melewatkan seberkas sinar pada balok kaca. Berdasarkan hasil eksperimen
van, dilakukannva, Snellius kemudian menvatakan Hukum l Pembiasan-
nva, vaitu er|cnJ|ncn s|nus suJu: Jc:cn Jcn s|nus suJu: ||cs Jcr| suc:u cc|c,c
,cn Jc:cn Jcr| suc:u meJ|um |e meJ|um |c|n meruc|cn suc:u |ns:cn:c ,cn
|escrn,c scmc Jencn er|cnJ|ncn |nJe|s ||cs |eJuc meJ|um :erse|u:.
n
i
sin | ~ n
r
sin r
sin
sin
r
|
n |
~
r n
-
Tabel 6.1
lndeks Bias Mutlak Beberapa Medium
Medium
Vakum
Udara
Air (2O C)
ltil alkohol
Kaca
Kuarsa
Kerona
llinta
Kaca plexi
lntan
1,OOOO
1,OOO3
1,33
1,36
1,16
1,52
1,5o
1,51
2,12
sin
sin
|r
|
~n
r
(6-9)
Keteran,an:
| ~ sudut datan,, r ~ sudut bias relatif
n ~ indeks bias
lndeks bias relatif suatu medium adalah perbandin,an nilai indeks
bias mutlak dari dua medium van, berbeda. Misalnva, seberkas cahava
ber,erak dari medium air (n
c|r
) ke medium kaca (n
|ccc
).
Secara matematis, indeks bias air relatif terhadap medium kaca dapat ditulis
,
c|r
|ccc c|r
|ccc
n
n
n

Sumber: Fundamentals of Physics, 2001
Gambar 6.19
Deskripsi hukum pembiasan
r
i
B
Keteran,an:
n ~ indeks bias mutlak
c ~ kecepatan cahava di vakum/udara
t ~ kecepatan cahava di suatu medium
Nilai indeks bias mutlak beberapa medium ditunjukkan pada Tabel 6.1.
119 Cahaya dan Optika
medium air
(medium1)
medium kaca
(medium2)
Gambar 6.20
Sinar yang melalui dua medium
berbeda, yaitu air dan kaca.
Secara umum, jika cahava ber,erak dari medium-1 ke medium-2,
indeks bias medium-2 relatif terhadap medium-1. Secara matematis dapat
dituliskan seba,ai berikut.
2
1,2
1
~
n
n
n
2
1,2
1
sin
~
sin
n |
n
n r

Persamaan tersebut dapat ju,a ditulis seba,ai berikut.


n v /
~ ~
r n v

(6-11)
Diketahui t ~ j , den,an j ~ frekuensi dan ~ panjan, ,elomban,.
Den,an demikian, nilai indeks bias dapat diperoleh ju,a dari panjan,
,elomban,.
2
12
1
n

(6-12)

2
1,2
1
sin
~
sin
n |
n
n r

(6-1O)
Persamaan (6-11) dan persamaan (6-12) memiliki makna fisis, vaitu
kecepatan cahava dalam suatu medium berbandin, terbalik den,an nilai
indeks biasnva. Maksudnva, jika indeks bias semakin besar, kecepatan
cahava semakin kecil. Seba,ai contoh, kecepatan cahava dalam medium
kaca lebih kecil dibandin,kan den,an kecepatan cahava ketika merambat
dalam air. Alasannva, indeks bias mutlak kaca lebih besar daripada indeks
mutlak air. Selain itu, Anda ju,a dapat menvimpulkan bahwa ketika
,elomban, merambat dari suatu medium ke medium lain van, indeks
biasnva berbeda, panjan, ,elomban, (

) dan besar kecepatan (t),elomban,


tersebut berubah, namun frekuensi (j) ,elomban, tersebut tidak berubah.
Keteran,an:
n
1
~ indeks bias mutlak medium-1
n
2
~ indeks bias mutlak medium-2
n
1,2
~ indeks bias medium-2 relatif terhadap medium-1
| ~ sudut datan, di medium-1
r ~ sudut bias di medium-2
3. Hubungan Cepat Rambat Cahaya dan Indeks Bias Medium
Perhatikan Cambar 6.21. Misalnva, suatu ,elomban, bidan, PQ
dilewatkan melalui medium 1 ke medium 2 van, lebih rapat. Setelah waktu
: ,elomban, bidan, PQ berada pada bidan, SR:
1
1 1
t :
n

,
2
2 2
t :
n

2 1
1
2 1
t : t :
n



1 1
2 2
t
t

Gambar 6.21
Pembiasan cahaya melalui dua
medium
medium 1
medium 2
)
)
R
S
P
Q

2
0
2
0
1
120 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
Dalam sebuah eksperimen untuk menentukan kecepatan cahava di dalam air, seoran,
siswa melewatkan seberkas cahava ke dalam air den,an sudut datan, 3O. Kemudian,
siswa mencatat sudut bias van, terjadi di dalam air, ternvata besarnva 22. Jika kecepatan
cahava di udara dian,,ap 3 1O
o
m/s, tentukan kecepatan cahava di dalam air.
]awab:
Diketahui:
| ~ 3O, c ~ 3 1O
o
m/s, r ~ 22
di air
sin
sin
c
t
|
r

o
31O
sin22
sin 3O
m/s
~

o
31O
O, 5
~
m/s
(O,37) m/s
~ 2,2 1O
o
m/s
Jadi, kecepatan cahava dalam air adalah 2,25 1O
o
m/s.
Contoh 6.6
Gambar 6.22
Sinar datang dibiaskan:
(a) mendekati garis normal jika n
1
< n
2
;
(b) menjauhi garis normal jika n
1
> n
2
.
i
n
1
n
2
r
n
1
>n
2
i
r
n
1
n
2
n
1
<n
2
Seekor ikan berada di dasar kolam van, dalamnva 1 m (
air
1
3
~ n ) seperti tampak
pada ,ambar di sampin,.
Pada kedalaman berapakah letak ikan dasar kolam tersebut terlihat oleh pen,amat
dari permukaan air jika:
a. ikan dilihat pen,amat secara te,ak lurus,
b. sudut antara mata dan ,aris normal sebesar 3O.
]awab:
a. Perhatikan ,ambar.
Jika pen,amat melihat ikan secara te,ak lurus, akan memenuhi persamaan:
tan r ~ sin r dan tan | ~ sin |.
Sinar datan, dari ikan sehin,,a
'
tan sin
tan sin
| | J
r r J
atau
'
uJ
c|r
n J
n J
maka
kedalaman ikan diperoleh, vaitu
'
1
2 1
J
atau ' J ~ 3 m
Jadi, kedalaman semu ikan van, dilihat pen,amat secara te,ak lurus adalah 3 m.
b. Kedalaman ikan untuk sudut antara mata pen,amat dan ,aris normal r ~ 3O
adalah
1
3
sin sin 1
sin sin 3O
uJ
c|r
n | |
r n

sin | ~
3
1
sin 3O ~ O,375
| ~ 22,O2
sehin,,a
tan tan22, O2
~ ~
tan tan3O 1
| J' J'
r J
-

~ 2,o m
Jadi, kedalaman semu ikan untuk sudut r ~ 3O menjadi 2,o m.
Contoh 6.7
dasar kolam
4 m
n
ud
= 1
n
air
=
4
3
r
d = 4 m
i
r
d '
i
)
Seba,ai konsekuensi dari Hukum l Snellius ini, sinar datan, dari
medium kuran, rapat ke medium lebih rapat (n
1
< n
2
), s|ncr c|cn J|||cs|cn
menJe|c:| cr|s nrmc| Jcn ||c s|ncr Jc:cn Jcr| meJ|um |e||| rcc: |e me-
J|um |urcn rcc: (n
1
> n
2
), sinar akan dibiaskan menjauhi ,aris normal.
Perhatikan Cambar 6.22.
mata
pengamat
(a)
(b)
121 Cahaya dan Optika
4. Sudut Kritis dan Pemantulan Sempurna
Men,apa berlian tampak berkilauan ketika cahava jatuh pada
permukaannva' Men,apa pada saat terik matahari jalan rava beraspal
tampak seperti ter,enan, air' Pada kedua ,ejala lisika tersebut, cahava
men,alami pemantulan secara sempurna. Ba,aimana pemantulan
sempurna dapat terjadi' Perhatikan Cambar 6.23.
Oambar tersebut menunjukkan cahava ber,erak dari medium lebih
rapat (kaca) ke medium kuran, rapat (udara), atau dari medium berindeks
bias lebih besar ke medium berindeks bias lebih kecil sehin,,a sinar biasnva
menjauhi ,aris normal.
Ketika sudut datan, nol, sudut biasnva ju,a nol, seperti ditunjukkan
oleh sinar 1. Kemudian, pada saat sudut datan, diperbesar (sinar 2, sinar
3, dan sinar 1), sudut bias pun bertambah besar atau semakin menjauhi
,aris normal. Pada saat besar sudut datan, tertentu, vakni seperti sinar 5,
cahava dibiaskan 9O terhadap ,aris normal sehin,,a sinar biasnva sejajar
den,an permukaan bidan, batas medium (kaca-udara). Pada keadaan
seperti ini, sudut datan, disebut sudut kritis.
Den,an kata lain, sudut kritis adalah sudut datan, ketika sinar datan,
dibiaskan sebesar 9O. Jika sudut datan, diperbesar la,i melebihi sudut kritis,
cahava tidak akan dibiaskan melainkan dipantulkan secara sempurna.
Artinva, cahava tidak akan keluar dari medium kaca, seperti ditunjukkan
oleh sinar 6. Peristiwa inilah van, disebut pemantulan sempurna.
Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemantulan
sempurna hanva terjadi jika memenuhi dua svarat berikut.
a. Cahava datan, dari medium lebih rapat ke medium kuran, rapat.
b. Sudut datan, lebih besar daripada sudut kritis.
Gambar 6.23
Deskripsi geometri tentang sudut kritis
dan pemantulan sempurna
n
2
n
1
(n
1
>n
2
)
1
2
3
4
5
6
i
udara
kaca
i
i
i
r
r
r
r
i
r
Aktivitas Fisika 6.3
Sepotong plastik transparan
terapung dipermukaan air. Agar
sinar datang seperti pada gambar
di atas dipantulkan sempurna oleh
permukaan batas plastik air. Jika
indek bias plastik n
k
dan indek bias
air n
a
, berapa besar sudut 0 ?
Tantangan
untuk Anda
udara
air
plastik
0
Pemantulan Sempurna
Tujuan Percobaan
Mengamati pemantulan sempurna.
Alat-Alat Percobaan
Gelas minum, lilin, dan air.
Langkah-Langkah Percobaan
1. Isilah gelas minum dengan air sampai hampir penuh.
2. Letakkan gelas tersebut di pinggir meja.
3. Nyalakan lilin pendek dan letakkan dekat
dengan gelas.
4. Perhatikan gambar berikut.
Amati dari arah yang berseberangan
dengan lilin dari arah agak di
bawah permukaan.
5. Apa yang dapat Anda amati?
6. Apa kesimpulan Anda dari kegiatan ini?
Prinsip pemantulan sempurna dimanfaatkan dalam teknolo,i komuni-
kasi, vakni pada serat optik (j||er :|c), seperti pada Cambar 6.24. Serat
optik adalah suatu serat halus terbuat dari plastik atau kaca van, di,unakan
untuk menvalurkan cahava atau ,elomban, elektroma,netik. Serat optik
terdiri atas ba,ian inti dan ba,ian luar seba,ai pembun,kusnva. Ba,ian inti
terbuat dari kaca van, memiliki indeks bias tin,,i dan berkualitas baik.
mata
pengamat
122 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
Gambar 6.24
(a) Pemantulan sempurna
pada serat optik.
(b) serat optik.
(a) (b)
Contoh 6.8
Hitun, sudut kritis berlian van, memiliki indeks bias mutlak 2,117 pada saat diletakkan
di udara.
]awab:
Diketahui
n
2
~ 1, n ~ 2,117
sin
2
|
1
n
| ~
n
1
~
2, 117
~ O,111
|
k
~ 21,1
Jadi, sudut kritis berlian adalah 21,1.
2
1
sin
sin9O
|
| n
~
n
atau sin
2
|
1
n
| ~
n
(6-13)
Keteran,an:
|
k
~ sudut kritis
B ~

1 1
sin
t
i r ~
5 Pembiasan pada Kaca Plan Paralel
Kaca plan paralel adalah sekepin, kaca van, kedua sisi panjan,nva
dibuat sejajar. Kaca plan paralel dapat di,unakan untuk men,amati
jalannva sinar van, men,alami pembiasan dan untuk menentukan indeks
bias kaca tersebut.
Sinar datan, dari udara melewali kaca setebal J cm, kemudian
menuju medium udara kembali. Pada proses tersebut, seperti tampak pada
Cambar 6.25 dan Cambar 6.26, sinar men,alami per,eseran dari arah
sinar semula. Besarnva per,eseran sinar tersebut dapat dihitun, seba,ai berikut.
Perhatikan AB A .

AB
sin
B B
1 1
:
| - r ~ ~
(6-11)
lndeks bias van, tin,,i akan men,akibatkan sudut kritis kecil sehin,,a
sinar datan, den,an sudut datan, van, tidak terlalu besar akan men,alami
pemantulan sempurna.
Ba,ian luar van, merupakan pembun,kus, terbuat dari plastik atau
material lain van, berfun,si melindun,i ba,ian inti. leh karena cahava
atau ,elomban, elektroma,netik van, masuk ke dalam serat optik me-
n,alami pemantulan sempurna, pada saat keluar dari serat optik, ener,i
cahava tidak banvak van, hilan,. Berdasarkan hal itu jika van, dikirim
adalah sinval-sinval komunikasi dalam bentuk ,elomban, cahava, pada
saat diterima di tempat tujuan sinval tersebut sampai secara utuh tanpa
banvak kehilan,an ener,i. Berdasarkan pada proses terjadinva peman-
tulan sempurna, dapat ditentukan pula besarnva sudut kritis untuk dua
medium tertentu seba,ai berikut.
Pada saat terjadi pemantulan sempurna, berlaku persamaan berikut.
Gambar 6.25
Seberkas cahaya memasuki
kaca plan paralel
d
D
B
A
O
t
r
2
r
1
i
1
Gambar 6.26
Pergeseran arah sinar
pada kaca plan paralel
2
1
sin
sin
n |
~
r n
den,an n
1
< n
2
dan r ~ 9O sehin,,a
123 Cahaya dan Optika
B ~
1
cos
d
r
(6-15)
Berdasarkan
BD A
, diperoleh
1
D
cos ~ ~
B B
J
r
Berdasarkan Persamaan (6-14) dan Persamaan (6-15), diperoleh

1 1 1
cos sin
J :
~
r | - r
sehin,,a besar per,eseran sinar
: ~

1 1
1
sin -
cos
J | r
r
(6-16)
Keteran,an:
|
1
~ sudut datan,, J ~ tebal kaca plan paralel
r
1
~ sudut bias , : ~ besar per,eseran sinar
Seberkas sinar laser jatuh pada permukaan kaca plan paralel dapat membentuk sudut
datan, sebesar 15. Jika tebal kaca plan paralel 15 cm dan sudut bias 2O, tentukan besar
per,eseran van, dialami oleh sinar laser tersebut.
]awab:
Diketahui:
:
1
~ 15, r
1
~ 2O, J ~ 15 cm
: ~

1 1
1
sin -
cos
J | r
r
~
15 sin 15 - 2O 15 O, 12
~
cos 2O O, 91
~ 6,7
Jadi, ketika melewati kaca plan paralel, sinar laser men,alami per,eseran 6,7 cm dari
arah semula.
Contoh 6.9
6. Pembiasan pada Prisma
Prisma merupakan benda van, terbuat dari ,elas tembus cahava (trans-
paran) van, kedua sisinva dibatasi bidan, permukan van, rnembentuk sudut
tertentu satu sama lain. Sudut tersebut dinamakan sudut pembias
(simbol: ). Bidan, permukaan prisma berfun,si seba,ai bidan, pembias.
Perhatikan jalannva sinar van, melewati sebuah prisma pada Cambar 6.2S.
Cahava datan, dari udara menuju bidan, permukaan prisma akan
dibiaskan mendekati ,aris normal. Kemudian, ketika cahava menin,,alkan
prisma menuju udara, cahava tersebut akan dibiaskan menjauhi ,aris normal.
Setelah melewati prisma, cahava men,alami deviasi. Besarnva sudut deviasi
van, dialami cahava adalah seba,ai berikut. Perhatikan Cambar 6.29.
Perhatikan QnS A .
2 2
SnQ~r - | z dan
1 1
SQn ~ | - r z
1oO QSn~ - SQn - SnQ z z z
Perhatikan Qn A .
9O Qn r z ~
1
9O nQ r z ~
2
Gambar 6.27
Prisma segitiga
Gambar 6.28
Jalannya sinar pada prisma
N N
sinar
datang
sinar
bias
)

124 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X


1oO Qn~ - Qn - nQ z z z
1oO 9O 9O
1 2
Qn~ ~ - - r - - | z
1 2
r i (6-17)
Sudut deviasinva:
o ~
1oO 1oO 1oO - QSn~ - - SQn - SnQ z z z
~ SQn SnQ z z
~ |
1
-

r
1
r
2
|
2
~ (|
1


r
2
) - (r
1
|
2
)
o ~
1 2
i r
(6-1o)
Keteran,an:
~ sudut pembias prisma, r
1
~ sudut bias dari sinar masuk
|
1
~ sudut datan, sinar masuk, r
2
~ sudut bias dari sinar keluar
|
2
~ sudut datan, sinar keluar, o ~ sudut deviasi
Sebuah prisma terbuat dari kaca (n ~ 1,5) memiliki sudut pembias 6O. Jika seberkas
sinar laser jatuh pada salah satu permukaan pembiasnva den,an sudut datan, 3O,
berapakah sudut deviasi van, dialami oleh sinar laser tersebut setelah melewati prisma'
]awab:
Diketahui:
|
1
~ 3O, n
2
~ 1,5 (medium kaca)
n
1
~ 1 (medium udara), ~ 6O
Sudut deviasi dihitun, den,an men,,unakan persamaan:
o ~
1 2
i r
leh karena |
1
dan telah diketahui, nilai r
2
(sudut bias kedua) perlu dicari terlebih
dahulu. Pada permukaan pembias pertama berlaku persamaan Snellius berikut.
Contoh 6.10
Gambar 6.29
Penurunan rumus sudut deviasi
prisma
7. Deviasi Minimum
Setiap sinar van, datan, pada prisma akan men,alami deviasi van,
men,hasilkan sudut deviasi tertentu. Salah satu sinar datan, tertentu
pasti akan men,hasilkan nilai sudut deviasi minimum. Kapan kondisi khusus
1 2
1 1
sin
~
sin
| n
r n
(den,an n
1
~ n
udara
dan n
2
~
kaca
)
1
1
sin3O 1, 5 O,5
~ ~1, 5 sin ~
sin 1 1, 5
r
r
- -r
1
~ 19,17
Nilai |
2
ditentukan seba,ai berikut.
2 1 1
i r r ~
2
60 19, 47 40, 53 i
Kemudian, nilai r
2
ditentukan seba,ai berikut.

1
2 2 2 2
2
1, 5
sin ~ sin ~sin ~ sin1O, 53
1
n
r | r r
n
-

2 2 2
sin ~O, 97 ~arc sin O, 97 ~77,1O r r r - -
Jadi, sudut deviasi van, dialami cahava ketika melewati prisma kaca tersebut sebesar
o ~ |
1
r
2
- ~ 3O 77,1O - 6O ~ 17,1O.
P
S
T
Q
r
1
r
2
i
2
i
1

o
R
B
125 Cahaya dan Optika
ini terjadi' Berdasarkan hasil pembuktian, Jet|cs| m|n|mum dapat terjadi
pada saat sudut datan, pertama sama den,an sudut bias kedua (|
1
~ r
2
).
Besarnva sudut deviasi minimum sebuah prisma dapat dicari seba,ai berikut.
leh karena |
1
~ r
2
maka |
1
~ r
1
sehin,,a


~ r
1
|
2
~ r
1
r
1
~ 2r
1
1
~
2
r

(6-19)
Nilai r
2
~ |
1
dimasukkan ke dalam Persamaan (6-19) sehin,,a
deviasi prisma menjadi:
1
2
m
|
o

(6-2O)
Berdasarkan Hukum Snellius:
1 2
1,2
1 1
sin
~ ~
sin
| n
n
r n
(6-21)
Persamaan (6-19) dan Persamaan (6-20) disubstitusikan ke dalam
Persamaan (6-21) sehin,,a diperoleh:
1
1,2
1
sin
sin 2
sin
sin
2
m
|
n
r
o

[
| j
\ )
-
Jika kecil, sin ~
2 2

sehin,,a
1 2 1 1
- -
m
| r | | o
1
2 -
m
| o

1,2
2 2
m
n
o


1,2 m
n o

1,2
-
m
n o

1,2
-1
m
n o
Sebuah prisma van, terbuat dari kaca (n ~ 1,5) van, memiliki sudut pembias 6O
diletakkan dalam medium air. Jika seberkas sinar datan, dari air (n ~ 1,33) memasuki
prisma, berapakah sudut deviasi minimum prisma tersebut'
]awab:
Diketahui:
~ 6O, n
1
~ 1,33 (medium air), n
2
~ 1,5 (medium kaca)
(6-22)
Keteran,an:
m
o ~ sudut deviasi minimum
1,2
n ~ sudut bias relatif medium 2 terhadap medium 1
~ sudut deviasi prisma
Contoh 6.11
126 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
8. Lensa
lensa telah dikenal oran, sejak dahulu. Pada abad perten,ahan, oran,-
oran, Yunani dan Arab, sudah men,enal dan men,,unakan lensa.
Saat ini, lensa ju,a banvak di,unakan seba,ai ba,ian utama alat-alat
seperti kamera, teropon,, mikroskop, provektor, dan kacamata. Semua alat
tersebut san,at pentin, dan ber,una dalam kehidupan. leh karena itu,
memahami sifat-sifat pembiasan pada lensa san,at pentin,.
lensa adalah benda benin, van, dibatasi oleh dua permukaan len,kun,.
Permukaan melen,kun, tersebut merupakan ba,ian permukaan bola. lensa
van, demikian disebut lensa sferis. Permukaan lensa sferis dapat berupa kedua-
nva cembun,, keduanva cekun,, atau ,abun,an cembun, dan cekun,.
lensa sferis terdiri atas dua jenis, vaitu lensa cembun, dan lensa cekun,.
lensa cembun, (konveks) atau lensa konver,en adalah lensa van, ba,ian
ten,ahnva lebih tebal daripada ba,ian tepinva. lensa ini bersifat men,umpul-
kan berkas sinar(Cambar 6.30). Adapun lensa cekun, (konkaf) atau lensa
diver,en adalah lensa van, ba,ian ten,ahnva lebih tipis daripada ba,ian
tepinva. lensa ini bersifat menvebarkan berkas sinar (Cambar 6.31).
Sebelum lebih jauh memahami fenomena-fenomena van, terjadi pada
lensa, Anda harus men,etahui ba,ian-ba,ian lensa den,an baik. Pada
lensa terdapat pusat optik, titik fokus, dan pusat kelen,kun,an lensa.
Cambar 6.32 memperlihatkan skema sebuah lensa dan ba,ian-ba,iannva.
a. Pembiasan Cahaya pada Lensa Cembung
Cahava van, jatuh pada permukaan lensa cembun, akan men,alami
pembiasan. Berkas-berkas sinar datan, akan dibiaskan sehin,,a berkas-
berkas sinar biasnva men,umpul. Perhatikan Cambar 6.33.
Ba,ian lensa van, tebal akan men,hambat cahava lebih banvak dari-
pada ba,ian lensa van, tipis. leh karena cepat rambat cahava di dalam
lensa lebih kecil daripada di udara, berkas-berkas sinar bias akan men,umpul.
ltulah sebabnva lensa cembun, bersifat konver,en.
1) Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung
Bavan,an benda oleh lensa cembun, dapat dibentuk den,an cara
men,,ambarkan sinar-sinar istimewanva. Sinar-sinar istimewa pada lensa
cembun, ada ti,a buah, vaitu seba,ai berikut.
a) Sinar van, datan, sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik fokus
aktif
1
lensa.
b) Sinar van, datan, van, melalui titik fokus pasif
2
dibiaskan sejajar
sumbu utama.
c) Sinar van, datan, melalui pusat optik tidak men,alami pembiasan.
Gambar 6.30
Lensa cembung bersifat konvergen
(mengumpulkan cahaya)
Gambar 6.31
Lensa cekung bersifat divergen
(menyebarkan cahaya)
Gambar 6.32
Bagian-bagian lensa cembung dan
lensa cekung
Penentuan sudut deviasi minimum men,,unakan persamaan:
m
o =
1,2
1,5
( -1) -1
1, 33
n
[

| j
\ )
6O
m
o = (1,13 - 1)6O ~ 7,o
Keterangan:
O = pusat optik
OF
1
= jarak fokus dari pusat optik
OP
1
= jari-jari kelengkungan lensa
F
1
dan F
2
= titik fokus
P
1
dan P
2
= pusat kelengkungan lensa
Gambar 6.33
Sinar-sinar istimewa pada lensa
cembung
F
1
F
1
F
1
F
2
F
2
F
2
(a)
(b)
(c)
F
2
F
1
P
2
P O F
2
F
1
P P
1
O
127 Cahaya dan Optika
F
2
F
1
A
B
O
ruang
benda
I I I
ruang
benda
I I
ruang
benda
I
ruang
benda
IV
ruang
bayangan
(IV)
ruang
bayangan
(I)
ruang
bayangan
(III)
ruang
bayangan
(II)
Gambar 6.34
Penamaan ruang pada lensa
cembung
2) Langkah pembentukan ba,angan pada lensa cembung
Untuk mempermudah pembentukan bavan,an, ruan, di depan dan di
belakan, lensa diba,i menjadi beberapa ruan,an seperti pada Cambar
6.34 berikut.
Keteran,an:
l, ll, lll, dan lV adalah nomor ruan, benda (l), (ll), (lll), dan (lV)
adalah nomor ruan, bavan,an.
Setiap lensa memiliki dua buah titik fokus di sebelah kiri dan kanannva.
Jarak kedua fokus tersebut sama. Perhatikan Cambar 6.35, untuk
men,,ambarkan bavan,an benda van, dihasilkan oleh lensa cembun,
dilakukan cara seba,ai berikut.
a) Dilukis dua buah sinar istimewa pada lensa cembun,.
b) Sinar selalu datan, dari permukaan lensa dan dibiaskan ke belakan, lensa.
c) Perpoton,an antara dua sinar bias merupakan letak bavan,an. Jika
perpoton,an didapat dari perpanjan,an sinar bias, bavan,an bersifat
mava dan dilukiskan den,an ,aris putus-putus.
b. Pembiasan Cahaya pada Lensa Cekung
Berbeda den,an lensa cembun,, lensa cekun, bersifat menvebarkan
berkas sinar. Berkas sinar van, jatuh pada permukaan lensa cekun, akan
dibiaskan secara menvebar.
1) Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung
Pada lensa cekun, ju,a terdapat sinar-sinar istimewa van, ber,una
ba,i pembentukan bavan,an. Sinar-sinar istimewa pada lensa cekun,
adalah seba,ai berikut (Cambar 6.36).
a) Sinar van, datan, sejajar sumbu utama dibiaskan seakan-akan
berasal dari titik fokus
1
.
b) Sinar van, datan, menuju titik fokus
2
dibiaskan sejajar sumbu utama.
c) Sinar van, datan, melalui pusat optik diteruskan (tidak men,alami
pembiasan).
2) Langkah pembentukan ba,angan pada lensa cekung
Perhatikan Cambar 6.37. Untuk men,,ambarkan bavan,an benda
van, dihasilkan oleh lensa cekun,, dilakukan cara seba,ai berikut.
a) Dilukis dua buah sinar istimewa lensa cekun,.
b) Sinar selalu datan, dari permukaan lensa dan dibiaskan ke belakan, lensa.
c) Benda van, diletakkan di depan lensa cekun, selalu men,hasilan
bavan,an van, memiliki sifat mava, te,ak, diperkecil, dan terletak
di depan lensa cekun,.
Gambar 6.36
Sinar-sinar istimewa pada lensa
cekung
F
1
F
2
F
1
F
2
F
1
F
2
0
0
0
Gambar 6.35
Pembentukan bayangan oleh lensa
cembung
Gambar 6.37
Pembentukan bayangan oleh lensa
cekung
(a)
(b)
(c)
F
2
F
1
A
O
B
A
B
s
f
s
h
h
128 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
(6-23)
Sebuah lensa tipis memiliki indeks bias 1,5 dibatasi oleh 2 permukaan cembun, dan
cekun, (tipe (a)) diletakkan di udara. Jari-jari len,kun, kedua permukaan berturut-
turut 2O cm dan 3O cm. Hitun, jarak fokus lensa tipis tersebut.
]awab:
Diketahui:
n
1
~ 1, n
2
~ 1,5, n
1
~ 2O (permukaan cembun,)
n
2
~ -3O (permukaan cekun,)
Untuk men,hitun, jarak fokus lensa tipis dapat di,unakan persamaan berikut.
1
j
~
2
1 1 2
1 1
-1
n
n n n
[ [
| j| j
\ )\ )
~
1, 5 1 1
- 1
1 2O -3O
[ [
| j| j
\ )\ )
1
j
~
1 1
2 6O
[ [
| j| j
\ )\ )

-
j ~ 12O cm.
Jadi, jarak fokus lensa 12O cm.
Contoh 6.12
1 1 1
~
j s s'
Gambar 6.38
Lensa tipis
(a) bikonveks, R
1
> 0 ; R
2
< 0
(b) konvek konkaf, R
1
> 0 ; R
2
> 0
(c) plan konveks, R
1
= ; R
2
< 0
(d) bikonkaf, R
1
< 0 ; R
2
> 0
(e) konkaf konveks, R
1
< 0 ; R
2
< 0
(f ) plan konkaf, R
1
= ; R
2
> 0
3) Lensa tipis
lensa tipis adalah lensa van, memiliki ketebalan jauh lebih kecil
dibandin,kan den,an diameter kelen,kun,annva. lensa tipis dapat
dilamban,kan den,an sebuah ,aris. Pada Cambar 6.3S ditunjukkan
beberapa jenis lensa tipis.
Dalam lensa tipis berlaku persamaan berikut.
2
1 1 2
1 1 1
~ -1
n
j n n n
[ [
| j | j
\ ) \ )
(b) (a) (c)
R
1
R
1
R
2
R
2
(e) (d) (f )
R
1
R
2
R
1
R
2
R
1
R
2
R
1
R
2
c. Perbesaran Bayangan Lensa
Pen,ertian perbesaran bavan,an pada lensa sama den,an pen,ertian
perbesaran bavan,an pada cermin len,kun,. Perbesaran bavan,an dide-
finisikan seba,ai perbandin,an antara tin,,i bavan,an dan tin,,i benda
atau jarak bavan,an terhadap lensa dan jarak benda ke lensa. Secara
matematis dapat ditulis:
atau
|' -s'
M~ M~
| s
(6-21)
Keteran,an:
M~ perbesaran bavan,an s' ~ jarak bavan,an ke lensa
|' ~ tin,,i bavan,an s ~ jarak benda ke lensa
| ~ tin,,i benda
Jika M ~ (positif), berarti bavan,an bersifat mava dan te,ak
Jika M ~ - (ne,atif), berarti bavan,an bersifat nvata dan terbalik
Sebuah benda berdiri te,ak 3O cm di depan lensa tipis konver,en van, jarak fokusnva
15 cm. 1entukan:
a. letak bavan,an,
b. perbesaran bavan,an,
c. sifat bavan,an.
Contoh 6.13 Tugas Anda 6.1
Perhatikan kembali gambar
pembentukan pada lensa
cembung dan lensa cekung.
Temukan oleh Anda sehingga
diperoleh Persamaan (624).
Konvensi tanda untuk pembentukan
bayangan oleh lensa:
s bernilai + (Objek nyata) untuk
benda-benda di depan permukaan
(sisi datang);
bernilai (Objek maya)untuk
benda-benda di belakang
permukaan (sisi transmisi);
s bernilai + (Bayangan nyata)
untuk bayangan-bayangan di
depan permukaan (sisi transmisi);
bernilai (Bayangan maya) untuk
bayangan-bayangan di depan
permukaan (sisi datang);
r, f bernilai + jika pusat
kelengkungan berada pada sisi
transmisi;
bernilai jika pusat kelengkungan
berada pada sisi datang.
Ingatlah
129 Cahaya dan Optika
]awab:
Diketahui:
s ~ 3O cm (di depan lensa)
j ~ 15 cm (lensa konver,en atau cembun,)
a. letak bavan,an
1 1 1
~
j s s'

-

1 1 1
~
15 3O s'
1 1 1
~ -
15 3O s'

2 -1 1
~ ~
3O 3O
s' ~ 3O
Jadi, bavan,an benda berada 3O cm di belakan, lensa.
b. Perbesaran
- -3O cm
M~ ~
3O cm
s'
s
~ -1
(tanda ne,atif menunjukkan bavan,an nvata dan terbalik)
Jadi, perbesaran bavan,annva ~ 1.
c. Sifat bavan,an
nvata dan terbalik, berdasarkan nilai M ~ - (ne,atif)
sama besar den,an bendanva berdasarkan nilai M ~1
Informasi
Sebuah lensa Fresnel adalah lensa
plan-konveks yang tebal dibentuk
berlipat-lipat agar diperoleh lensa
datar yang memiliki sifat optiknya,
namun lebih tipis sehingga memiliki
kehilangan penyerapan yang lebih
sedikit. Lensa Fresnel biasanya tipis
dan lentur, ukurannya sekitar 0,015
inch (0,38 mm) dengan alur lekukan
pada satu permukaan.
Salah satu penerapan lensa
Fresnel adalah untuk alat
pemfokusan sensor inframerah.
Lensa Fresnel dapat
memperpanjang rentang
pendeteksian mencapai 100 kaki.
A Fresnel lens is a plano convex lens
that has been collapsed on it self to
form a flat lens that retains its optical
characteristics but is much thinner
and therefore has less absorption loss.
A Fresnel lens is ussually thin and
flexible and is about 0,015 inch (0,38
mm) thick with grooves molded on
one surface.
One of an application of Fresnel
lens is to focusing devices for
infrared sensors. A Fresnel lens can
extend detection range to about
100 feet.
Sumber: www.glolab.com
lensa Fresnel
inframerah
untuk Anda
Information for You
d. Kekuatan Lensa
Jarak fokus sebuah lensa san,at pentin, artinva karena dapat
menvatakan ukuran kekuatan lensa. Kekuatan sebuah lensa san,at ber-
,antun, pada nilai jarak fokus lensa tersebut. Kekuatan lensa (simbol )
didefinisikan seba,ai kemampuan men,umpulkan atau memancarkan
berkas cahava. Besarnva kekuatan lensa berbandin, terbalik den,an jarak
fokusnva. Jika jarak fokusnva besar, kekuatan lensa kecil. Sebaliknva,
jika jarak fokus lensa kecil, kekuatan lensa besar. Secara matematis,
pernvataan tersebut ditulis:
1
~
j
(6-25)
Keteran,an:
~ kekuatan lensa (dioptri)
j ~ jarak fokus (meter)
Satuan dalam dioptri jika jarak fokus lensa dinvatakan dalam meter.
Untuk lensa cembun,, nilai P selalu bernilai positif () karena nilai j
positif (). Sebaliknva, untuk lensa cekun,, nilai ne,atif (-) karena nilai
jarak fokus lensa cekun, ne,atif (-).
Sebuah lensa konver,en memiliki jarak fokus 15 cm. Berapakah kekuatan lensa
tersebut'
]awab:
Diketahui :
j ~ 15 cm (lensa konver,en atau cembun,)
Berdasarkan persamaan:
~
1 1
~
O,15 meter j
~ 6,67 dioptri
Jadi, kekuatan lensa 6,67 dioptri.
Contoh 6.14
130 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
e. Susunan Dua Lensa
Alat-alat optik seperti mikroskop dan teropon, men,,unakan dua buah
lensa atau lebih. Bavan,an akhir van, terbentuk merupakan hasil dari proses
pembiasan oleh kedua lensa tersebut. Mula-mula, cahava dari benda (cahava
pantulan) dibiaskan oleh lensa pertama sehin,,a terbentuk bavan,an l.
Bavan,an l ini kemudian seolah-olah merupakan benda ba,i lensa kedua.
Bavan,an ll atau bavan,an terakhir terbentuk oleh lensa kedua. Cara
menentukan bavan,an baik den,an cara ,ambar maupun cara perhitun,an
tetap men,ikuti ketentuan van, telah dibahas sebelumnva.
Berdasarkan Cambar 6.39 tersebut dan karena antarkedua lensa me-
miliki jarak tertentu (simbol L) maka terdapat hubun,an seba,ai berikut.
Gambar 6.39
Pembentukan bayangan oleh dua
buah lensa cembung
Tes Kompetensi Subbab C
Kerjakanlah dalam buku latihan.
1. 1o,ar sedan, melakukan eksperimen untuk menentukan
kecepatan cahava di dalam bahan kaca tebal. la
melepaskan seberkas cahava pada permukaan kaca tebal
den,an sudut 3O. 1ernvata, berbelok di dalam kaca
den,an besar pembelokan terhadap ,aris normal 2O. Jika
kecepatan cahava di udara 3 1O
o
m/s, berapakah cepat
rambat cahava di dalam kaca tebal tersebut'
2. Jika indeks bias mutlak air ~
1
3
dan indeks bias mutlak
alkohol ~ 1,36, tentukan:
a. indeks bias air relatif terhadap al-kohol,
b. indeks bias alkohol relatif terhadap air.
3. Adakah hubun,an antara nilai indeks bias dan kerapatan
massa suatu benda.
4. Sebuah benda berdiri te,ak di depan lensa cekun, van,
memiliki jarak fokus 1O cm. lukislah bavan,an benda
van, dibentuk oleh cermin cekun, tersebut jika:
a. benda terletak o cm di depan lensa cekun,,
b. benda terletak 12 cm di depan lensa cekun,,
c. benda terletak 1O cm di depan lensa cekun,.
5. Dua buah lensa cembun, disusun sedemikian rupa
sehin,,a sumbu utama berimpit. lensa pertama me-
miliki jarak fokus 25 cm dan jarak fokus lensa kedua
3O cm. Sebuah benda van, tin,,inva 1 cm berdiri te,ak
di depan lensa pertama pada jarak 1O cm. 1entukan:
a. ,ambar pembentukan bavan,an akhir,
b. letak bavan,an akhir,
c. tin,,i bavan,an akhir dan sifat bavan,an akhir,
d. perbesaran total.
Kata Kunci
pembiasan (refraksi)
indeks bias
sudut datang
sudut bias
sudut kritis
kaca plan paralel
prisma
deviasi minimum
lensa sferis
l ll
L~s' s
Keteran,an:
L ~ jarak antarlensa
s'
l
~ jarak bavan,an lensa l
s
ll
~ jarak benda lensa ll
(6-26)
D. Alat-Alat Optik
Pen,etahuan manusia men,enai optik telah melahirkan ide-ide
dibuatnva alat-alat optik. Alat-alat optik disebut ju,a seba,ai peralatan
van, memanfaatkan sifat-sifat bahan ketika dikenai cahava. Bahan-bahan
ini menjadi istimewa karena bentuknva.
F
2
F
1
F
1
F
2
bayangan
pertama (I)
bayangan
akhir (II)
lensa II
(+)
lensa I
(+)
benda
s
I
s'
I
s'
iII
s'
II
L
131 Cahaya dan Optika
Gambar 6.40
Bagian-bagian mata
fovea
pangkal
saraf optik
retina
sklera
iris
kornea
pupil
cairan
di sekitar mata
otot siliar
lensa
1. Mata
Pernahkan Anda membavan,kan ba,aimana jika manusia tidak dilen,-
kapi den,an mata' Apa van, Anda rasakan ketika Anda memejamkan mata
untuk beberapa saat' Keindahan dan hiruk-pikuk kehidupan rasanva tidak
be,itu berarti andaikata 1uhan Yan, Mahakuasa tidak men,aruniakan mata
kepada Anda. Ba,aimana prinsip kerja mata ketika melihat sebuah objek'
Perhatikanlah ba,an mata pada Cambar 6.40. Pada waktu mata melihat
objek, lensa mata atau lensa kristalin membentuk bavan,an benda pada
retina van, berada di ba,ian belakan, mata. Retina ini dihubun,kan oleh
saraf-saraf pen,lihatan ke otak sehin,,a timbul kesan melihat benda atau
objek. lensa mata merupakan lensa van, tebal tipisnva dapat berubah sesuai
den,an letak benda van, sedan, menjadi objek pen,lihatan. Perubahan tebal-
tipisnva lensa mata ini men,ubah jarak fokus lensa mata. Den,an cara ini
letak bavan,an benda van, sedan, menjadi perhatian akan selalu jatuh tepat
di retina sehin,,a bavan,an nvata dari benda dapat diterima den,an jelas
jika bavan,an tersebut tepat jatuh di retina.
Jarak retina den,an lensa adalah tetap. Sementara itu, setiap benda van,
menjadi perhatian memiliki jarak van, tidak sama terhadap lensa mata. Ada
benda van, dekat, sedan,, dan jauh bahkan jauh sekali. Benda-benda tersebut
dapat terlihat jika bavan,an bendanva tepat jatuh di retina. leh karena
itu, satu-satunva cara van, mun,kin adalah den,an perubahan jarak fokus
lensa mata. Jadi, perubahan lensa mata sesun,,uhnva untuk mendapatkan
bavan,an nvata di retina.
a. Daya Akomodasi
Kemampuan lensa mata untuk men,ubah jarak fokusnva disebut Jc,c
c|mJcs|. Pada saat mata melihat benda van, dekat, otot-otot siliar mene,an,
sehin,,a lensa mata lebih cembun,. Sebaliknva, pada saat melihat benda
van, jauh otot-otot siliar men,endur (rileks) sehin,,a lensa mata lebih pipih.
Pada keadaan normal, otot-otot siliar berada dalam keadaan rileks,
namun sendi pen,ikat dalam keadaan te,an,. Pada keadaan ini, bentuk
lensa mata a,ak datar. Pada keadaan ini, mata dalam keadaan tidak ber-
akomodasi.
Jika benda van, jauh tak hin,,a didekatkan, otot-otot siliar akan men-
jadi te,an,. tot siliar akan bertambah te,an, jika benda semakin dekat.
Pada keadaan ini, mata dalam keadaan sedan, berakomodasi. Jika mata
terus berakomodasi, mata terasa lelah karena otot siliar terus mene,an,.
b. Titik Dekat dan Titik Jauh
Benda hanva dapat terlihat den,an jelas jika terletak di daerah
pen,lihatan mata. Daerah pen,lihatan mata ini berada di antara titik
dekat mata atau unc:um r\|mum () dan titik jauh atau unc:um
rem:um (n). Jika benda berada di luar daerah pen,lihatan tersebut,
mata tidak akan melihat benda tersebut den,an jelas.
1itik dekat adalah titik terdekat van, dapat dilihat mata secara jelas
den,an mata berakomodasi maksimum, sedan,kan titik jauh adalah titik
terjauh van, dapat dilihat mata secara jelas den,an mata tidak
berakomodasi. Pada mata normal, titik terjauh adalah di titik tak hin,,a
(s ~). Perhatikan Cambar 6.42 berikut.
Gambar 6.42
Daerah penglihatan
Gambar 6.41
Gambaran daya akomodasi mata
lensa lebih cembung
bayangan
difokuskan pada
retina
lensa lebih pipih
benda dekat
benda jauh
(a)
(b)
PP = 25 cm PR = ~
jangkauan penglihatan
132 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
c. Cacat Mata dan Penanggulangannya
Pada kenvataannva, mata manusia tidak semuanva normal. Ketidak-
normalan mata manusia serin, disebut cacat mata atau aberasi. Pada
umumnva, masalah cacat mata terjadi karena bavan,an benda tidak tepat
jatuh di retina. Ada van, men,alami cacat mata karena bavan,an benda
jatuh di depan retina dan ada pula van, jatuh di belakan, retina. Cacat
mata dapat ditan,,ulan,i den,an men,,unakan kacamata, lensa kontak,
atau operasi mata.
Mata normal atau emetropi adalah mata van, memiliki kemampuan
melihat benda pada daerah pen,lihatan normal, vaitu antara titik dekat
25 cm dan titik jauh tak hin,,a. Berikut ini beberapa jenis cacat mata
van, serin, dialami oleh manusia.
1) Miopi (Rabun ]auh)
Mata van, men,alami cacat miopi, vaitu mata van, memiliki titik dekat
sama den,an 25 cm ( ~ 25 cm) dan memiliki titik jauh tertentu n <.
Penderita cacat mata ini tidak dapat melihat benda van, jauh sebab lensa
mata miopi mencembun, dan tidak dapat menjadi pipih seba,aimana mata
normal. Akibatnva, bavan,an benda jauh selalu jatuh di depan retina.
Untuk menan,,ulan,i cacat mata miopi harus diupavakan a,ar bavan,an
tepat jatuh di retina. Berarti, sebelum sinar datan, jatuh pada lensa mata
terlebih dahulu sinar datan, ini harus disebarkan. leh karena itu, harus
dibantu oleh lensa cekun, (lensa diver,en) van, kekuatan lensanva
sedemikian rupa sehin,,a mampu membentuk bavan,an benda tepat jatuh
Jika lensa mata dian,,ap sferis bola den,an jarak permukaan depan lensa den,an
retina 3 cm, hitun,lah:
a. kuat lensa mata normal ketika mata melihat benda van, jauh sekali (mata tidak
berakomodasi) dan ketika melihat benda pada jarak 25 cm (mata berakomodasi
maksimum),
b. perubahan kekuatan lensa mata dari tidak berakomodasi sampai berakomodasi
maksimum.
]awab:
Diketahui:
s' ~ 3 cm , s ~
a. Pada saat mata tidak berakomodasi (s ~ )
1 1 1
~
j s s'
-
1 1 1
3 j

-
1 1 1 1
O
3 3 j j
-
j ~ 3 cm ~ O,O3 m -
1 1
O,O3

j
~ 33,3 dioptri
Pada saat mata berakomodasi (s ~25 cm)
1 1 1
' j s s
-
1 1 1 3 25
25 3 75 j

- j ~ 2,7 cm ~ O,O27 m
1 1
O, O27

j
~ 37,O3 dioptri
Jadi, kuat mata normal pada saat tidak berakomodasi adalah 33,3 dioptri dan
pada saat mata berakomodasi adalah 37,O3 dioptri.
b. Perubahan kekuatan lensa
A ~ 33,3 - 37,O3 ~ -1 dioptri
Jadi, perubahan kekuatan lensa -O,9 dioptri.
Contoh 6.15
Gambar 6.43
(a) Pada cacat mata miopi, bayangan
benda selalu jatuh di depan
retina.
(b) Cacat mata miopi diatasi dengan
menggunakan lensa cekung.
sinar-sinar
sejajar dari
benda jauh
lensa cekung
(a)
(b)
133 Cahaya dan Optika
s ~ dan s' ~ -n (6-27)
di retina. A,ar dapat melihat benda-benda jauh (s ~ ), penderita rabun
jauh harus men,,unakan lensa kacamata van, men,hasilkan bavan,an mava
di depan lensa pada jarak van, sama den,an titik jauhnva (s' ~ n). Jadi,
untuk penderita rabun jauh atau miopi berlaku:
Contoh 6.16
2) Hipermetropi (Rabun Dekat)
Mata van, men,alami cacat hipermetropi, vaitu mata van, memiliki
titik dekat lebih besar daripada 25 cm dan memiliki titik jauh tak hin,,a.
Penderita cacat mata ini tidak dapat melihat benda van, dekat, tetapi
dapat melihat jelas benda-benda jauh tanpa berakomodasi. Cacat ini terjadi
karena adalah mata tidak dapat menjadi cembun, seba,aimana mata
normal. Akibatnva, bavan,an benda dekat selalu jatuh di belakan, retina.
Untuk menan,,ulan,i cacat mata hipermetropi harus diupavakan
a,ar bavan,an tepat jatuh di retina. Berarti, sebelum sinar datan, jatuh
pada lensa mata terlebih dahulu sinar datan, ini harus men,umpul. leh
karena itu, penderita harus dibantu den,an lensa cembun, (lensa
konver,en) van, kekuatan lensanva mampu membentuk bavan,an benda
sehin,,a tepat jatuh di retina. Perhatikan Cambar 6.44.
A,ar penderita dapat melihat benda-benda dekat pada jarak tertentu,
penderita rabun dekat harus men,,unakan lensa kacamata van,
men,hasilkan bavan,an mava di depan lensa pada jarak van, sama den,an
titik dekatnva (s ~ -). Jadi, untuk penderita hipermetropi, berlaku
s' ~ -
(6-2o)
Gambar 6.44
(a) Pada cacat mata hipermetropi,
bayangan benda selalu jatuh di
belakang retina.
(b) Cacat mata hipermetropi diatasi
dengan menggunakan lensa
cembung.
benda dekat
lensa cembung
retina
(a)
(b)
Seseoran, van, menderita hipermetropi memiliki titik dekat 5O cm. A,ar dapat melihat
benda-benda van, dekat (seperti mata normal), berapakah jarak fokus dan kuat lensa
van, harus ia ,unakan'
]awab:
Diketahui:
s' ~ -5O cm (titik dekat penderita hipermetropi), s ~ 25
1 1 1
~
j s s'
~

1 1 1
~
25 -5O 5O
j ~ 5O cm ~ O,5 m
Contoh 6.17
Tanda negatif menunjukkan bahwa
penderita miopi harus dibantu
dengan lensa negatif atau lensa
cekung (lensa divergen).
Ingatlah
Seseoran, van, menderita miopi memiliki titik jauh 1OO cm. A,ar ia dapat melihat
benda-benda van, jauh, berapakah jarak fokus dan kuat lensa van, harus di,unakan
penderita miopi tersebut'
]awab:
Diketahui:
s' ~ -1OO cm (titik jauh penderita miopi), s ~
1 1 1
~
j s s'
~

1 1

-1OO cm
j ~ -1OO cm ~ -1 m
~
1 1 1
~ ~ - O, 25 atau - dioptri
-1 cm 1 j
Jadi, jarak fokus lensa -1 m dan kekuatannva adalah
1
4
~ dioptri.
134 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
3) Presbiopi (Mata Tua)
Mata tua memiliki otot siliar van, tidak la,i baik seperti pada mata
normal. Akibatnva, kemampuan otot untuk berakomodasi atau men,ubah
jarak fokus lensa mata tidak sebaik seperti pada mata normal. Penderita
cacat presbiopi memiliki titik dekat lebih besar daripada 25 cm dan titik jauh
pada jarak tertentu sehin,,a penderita presbiopi tidak dapat melihat atau
membaca pada jarak normal dan tidak dapat melihat benda jauh den,an jelas.
Cacat mata presbiopi dapat ditan,,ulan,i men,,unakan lensa ran,kap
(||j|c|) seperti pada Cambar 6.45. Kacamata ini terdiri atas lensa
cembun, dan cekun,. Untuk melihat benda jauh, penderita presbiopi dapat
men,,unakan lensa cekun,. Adapun untuk melihat benda pada jarak nor-
mal, penderita presbiopi dapat men,,unakan lensa cembun,.
Seseoran, kakek penderita presbiopi memiliki titik dekat 75 cm dan titik jauh 3OO cm. A,ar
ia dapat melihat benda van, dekat (seperti mata normal) dan dapat melihat benda jauh,
berapakah jarak fokus lensa bifokal dan kuat lensa kacamata van, harus di,unakan kakek
tersebut'
]awab:
Kacamata bifokal tersusun atas dua lensa ba,ian atas lensa ne,atif (cekun,) a,ar dapat
melihat jauh dan ba,ian bawah lensa positif (cembun,) a,ar dapat membaca normal.
Untuk dapat melihat jauh, s ~ dan s' ~ -3OO cm.

1 1 1
~
j s s'
~
1 1 1
~ -
-3OO 3OO
j ~ -3OO cm ~ -3 m
~
1 1
~
-3 j
~ -O,33 dioptri
Jadi, untuk dapat melihat benda jauh di,unakan kacamata den,an jarak fokus 3
m dan kekuatan lensa -3,33 dioptri.
Untuk dapat melihat benda dekat s ~ 25 dan s' ~ -75 cm.

1 1 1
~
j s s'
~

1 1 2
~
25 -75 75
j ~ 37,5 cm ~ O,375 m
~
1 1
~
O, 375 j
~ 2,67 dioptri
Jadi, untuk dapat melihat benda dekat di,unakan kacamata den,an jarak fokus
O,375 m dan kekuatan lensa 2,67 dioptri.
Contoh 6.18
~
1 1
0, 5 f
~ 2 dioptri
Jadi, jarak fokus lensa adalah O,5 m dan kekuatan besarnva adalah 2 dioptri.
Gambar 6.45
Kacamata bifokal. Lensa () untuk
melihat jauh, lensa (+) untuk melihat
dekat.
4) Astigmatisma
Asti,matisma merupakan cacat mata van, diakibatkan bentuk kornea
tidak bundar. Cacat mata asti,matisma dapat ditan,,ulan,i den,an lensa
silindris. lensa ini dapat men,umpulkan atau menvebarkan sinar pada
satu arah saja tanpa memen,aruhi arah lain.
2. Lup (Kaca Pembesar)
Untuk dapat melihat benda-benda kecil a,ar tampak lebih besar
daripada ukuran sebenarnva, di,unakan lup. lup merupakan lensa cembun,
Pada Contoh Soal 6.18, tanda
positif menunjukkan bahwa
penderita hipermetropi harus
dibantu dengan lensa positif atau
lensa cembung (lensa konvergen).
Ingatlah
135 Cahaya dan Optika
an,uler

M
s s
[ [

| j | j
\ )\ )
(6-31)
Jika mata berakomodasi pada jarak s' ~ \ (mava), diperoleh per-
samaan
1 1 1 1 1 1
- ~ ~
s \ j s \ j
=
\j
s ~
\j
(6-32)
Jika Persamaan (6-32) disubstitusikan ke Persamaan (6-31), akan
diperoleh
an,uler
( ) \j \ j
M
\j \j \j

an,ular

M
j \
(6-33)
Keteran,an:
M
an,uler
~ perbesaran an,uler
~ titik dekat mata
j ~ jarak fokus lup
\ ~ jarak antara bavan,an ( s' ) dan lup
cnu|er
M ~

o
(6-29)
Jika sudut o dan san,at kecil, tano o dan tan maka
cnu|er
M ~

o
(6-3O)
leh karena
'
s'
dan

o ,
'
s' s
maka
Persamaan (6-30) menjadi
atau lensa positif. Seba,aimana Anda ketahui, lensa cembun, memiliki
kemampuan membentuk bavan,an mava van, diperbesar jika benda
terletak di antara titik fokus dan lensa. Untuk lup, benda selalu diletakkan
dalam ruan, l sehin,,a bavan,an akan terletak di ruan, lV. Bavan,an
van, terletak di ruan, lV bersifat mava dan te,ak sehin,,a jarak bavan,an
van, dibentuk lup selalu ne,atif (s' bertanda ne,atif).
Pada saat men,,unakan lup, jarak benda diubah-ubah sedemikian
rupa sehin,,a didapatkan bavan,an van, palin, jelas ba,i mata normal,
vaitu pada jarak baca van, biasanva 25 cm. Perhatikan Cambar 6.46.
Perhatikan Cambar 6.47(a) dan 6.47(b). 1anpa lup, benda terlihat
den,an sudut sebesar o . Adapun jika men,,unakan lup, benda terlihat
oleh mata den,an sudut sehin,,a perbesaran an,ulernva sebesar
Gambar 6.46
Lup digunakan juga untuk memperjelas
tulisan yang sangat kecil.
PP
p
o
Gambar 6.47
(a) Sudut penglihatan mata ( o ),
ketika benda dilihat tidak
menggunakan lup.
(b) Sudut penglihatan mata ( ),
ketika benda dilihat dengan
menggunakan lup.
F
F
p'
(a)
(b)
s
P
s' = PP
Sebuah lup memiliki jarak fokus 6,O cm. Hitun,lah perbesaran lup jika mata melihat
benda den,an berakomodasi pada jarak 25 cm.
Contoh 6.19
136 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
mata
pengamat
bayangan
L
okuler
benda
s
ob
s'
ob
s
ok
F
ok
F '
ob
F
ob
objektif
(a)
L
okuler
benda
s
ob
s'
ob
s
ok
F
ok
F '
ob
F
ob
objektif
(b)
mata
pengamat
L ~ s'
ob
s
ok
(6-31)
Keteran,an:
L ~ panjan, mikroskop
s'
ob
~ jarak bavan,an ba,i lensa objektif
s
ok
~ jarak benda ba,i lensa okuler
Gambar 6.49
Pembentukan bayangan pada
mikroskop:
a. Untuk mata berakomodasi
maksimum;
b. Untuk mata tidak berakomodasi.
Perhatikan Cambar 6.49. Panjan, mikroskop (L) dapat dicari den,an
men,,unakan persamaan:
3. Mikroskop
Mikroskop adalah sebuah alat optik van, di,unakan melihat benda-
benda san,at kecil, contohnva virus dan bakteri. Mikroskop memiliki
perbesaran an,uler lebih besar daripada lup.
Mikroskop terdiri atas dua lensa cembun,. lensa van, dekat den,an
mata disebut lensa okuler, sedan,kan lensa van, dekat den,an benda
disebut lensa objektif. Perhatikan skema susunan lensa mikroskop pada
Cambar 6.49. Bavan,an akhir van, dihasilkan oleh dua lensa dalam
mikroskop bersifat mava, diperbesar, dan terbalik terhadap benda semula.
Gambar 6.48
Mikroskop
lensa
objektif
benda
lensa
okuler
]awab:
Diketahui:
s' ~ 25 cm, j ~ 6,O cm
a. Perbesaran an,uler (M
an,uler
) ketika mata berakomodasi pada jarak 25 cm.
Untuk men,hitun, perbesaran ini, di,unakan Persamaan (6-33) berikut.
an,uler

M
j \

Nilai \ diperoleh den,an persamaan berikut.
1 1 1
j s s'

1 1 1 1 s - j j s
s'
s' j s s' j s s - j
- -
(6 cm)(25 cm) 15O cm
~
(25 cm) - (6 cm) 15 cm
s' ~ 7,9 cm
Dalam hal ini, s' ~ \. Den,an demikian, perbesaran an,uler adalah
an,uler

M
j \

an,uler
1 1
~7, 33
\ j
M
j \ j \

[ [

| j | j
\ ) \ )
b. M ~
s
f
- M ~
25 cm
6, O
~ 1,17
Jadi, perbesaran linear lup untuk mata tak berakomodasi sebesar 1,17.
137 Cahaya dan Optika
Apabila jarak bayangan yang
dihasilkan lup adalah (s = x),
artinya mata berakomodasi
pada jarak x sehingga
perbesaran sudutnya adalah
anguler
PP PP
M = +
f x
Untuk mata berakomodasi
maksimum, bayangan yang di-
bentuk oleh lup terletak di
titik dekat mata (s = PP)
s = x = PP
x = PP
anguler
PP PP
M = +
f PP

PP
= +
f
1
Untuk mata tidak
berakomodasi, bayangan yang
dibentuk oleh lup terletak di
titik jauh mata (s = PR).
Untuk mata normal,
PR = maka s = . Agar
jarak s = maka benda
harus diletakkan di titik
fokus F.
s = x =
x =
anguler
PP PP
M = +
f x

PP
= +
f
0

PP
=
f
Ingatlah
Perbesaran oleh lensa objektif adalah
M
ob
~
ob ob
ob ob
|' s'
~
| s
(6-35)
n
ok
ok
~
s
M
j
(6-37)
M ~ M
ob
M
ok
(6-3o)
Perbesaran total sebuah mikroskop adalah seba,ai berikut.
n
ok
ok
~ 1
s
M
j
Keteran,an:
M
ob
~ perbesaran lensa objektif
s'
ob
~ jarak bavan,an ba,i lensa objektif
s
ob
~ jarak benda ba,i lensa objektif
|'
ob
~ tin,,i bavan,an
|
ob
~ tin,,i benda
leh karena lensa okuler bersifat seba,ai lup maka perbesaran lensa okuler
mikroskop adalah seba,ai berikut. Untuk mata berakomodasi maksimum.
(6-36)
Keteran,an:
s
n
~ jarak titik dekat mata normal
j
ok
~ jarak fokus okuler
Untuk mata tidak berakomodasi
Tantangan
untuk Anda
Pelangi adalah hasil peristiwa optika
yang melibatkan butiran hujan,
cahaya matahari, dan mata.
Gambarkan peristiwa optika
tersebut sehingga Anda
mendapatkan sensasi keindahan itu.
Sebuah mikroskop memiliki lensa objektif den,an jarak fokus 2 cm dan lensa okuler
den,an jarak fokus 6 cm. Jika jarak antarlensa 26 cm, hitun, perbesaran total mikroskop
pada saat:
a. mata berakomodasi maksimum,
b. mata tidak berakomodasi.
]awab:
Diketahui:
j
ob
~ 2 cm, L ~ 26 cm, j
ok
~ 6 cm
a. Perbesaran pada saat mata berakomodasi maksimum, mata dian,,ap normal
(s'
ok
~ -25 cm).
ok ok ok
1 1 1
~
' j s s
ok ok ok
1 1 1
~
' s j s
ok ok
ok ok ok
' 1
~
'
s j
s j s
ok ok
ok
ok ok
'
~
'
j s
s
s j
ok
(6cm) (-25cm) -15Ocm
~ ~
(-25cm) - (6cm) -31cm
s
s
ok
~ 1,o1 cm.
Contoh 6.21
Berdasarkan rumus
L ~ s'
ob
s
ok
-

26 ~ s'
ob
1,o1
s'
ob
~ 26 - 1,o1 ~ 21,16 cm
Den,an men,,unakan rumus lensa
tipis, diperoleh
ob ob ob
1 1 1
~
' j s s
ob ob ob
1 1 1
~
' s j s
ob ob
ob ob ob
' 1
~
'
s j
s j s
ob ob
ob
ob ob
'
~
'
j s
s
s j
138 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
Perbesaran oleh lensa okuler, M
ok
~
ok
25cm
1~ 1
6cm
n
s
j
~ 5,17
Jadi, perbesaran total mikroskop pada saat mata berakomodasi maksimum adalah
M ~ M
ob
M
ok
~ (9,6)(5,17) ~ 19,6 kali.
b. Untuk mata tidak berakomodasi
s
ok
~ j
ok
~ 6 cm
L ~ s'
ob
s
ok
-

26 ~ s'
ob
6 cm
s'
ob
~ 2O cm
Berdasarkan rumus lensa tipis:
ob ob ob
1 1 1
~
' j s s
ob ob ob
1 1 1
~
' s j s
ob ob
ob ob
'
~
'
s j
j s
ob ob
ob
ob ob
'
~
'
j s
s
s j

(2 cm) (2O cm) 1O cm
~ ~
(2O cm) - (2 cm) 1o cm
~ 2,2 cm.
Perbesaran oleh lensa objektif, M
ob

ob
ob
2Ocm
2,2cm
'
~
s
s

9,O9 kali
Perbesaran oleh lensa okuler, M
ok

ok
25cm
~
6cm
n
s
j
1,17
Jadi, perbesaran total mikroskop pada saat mata tidak berakomodasi adalah
M~ M
ob
M
ok
~ (9,O9)(1,17)
Tugas Anda 6.2
Anda mungkin pernah melihat
hasil suatu pencitraan luar angkasa
yang diperoleh dari teleskop
Hubble. Bagaimanakah prinsip
Fisika yang diterapkan pada
teleskop luar angkasa tersebut?
4. Teropong atau Teleskop
1eropon, atau teleskop merupakan alat optik van, dapat di,unakan
untuk melihat benda-benda van, jauh sehin,,a tampak lebih dekat dan
lebih jelas. Pada 19O6, Calileo membuat sebuah teleskop van, terdiri atas
dua lensa dan sebuah pipa or,ana seba,ai tabun,nva. Setelah itu, Calileo
ju,a membuat bermacam-macam teleskop dan menemukan banvak
penemuan dalam bidan, Astronomi.
Sekaran,, dikenal dua macam teleskop, vaitu teleskop bias dan teles-
kop pantul.
1) 1eleskop bias terdiri atas beberapa lensa van, berfun,si membiaskan
sinar datan, dari benda. 1eleskop van, termasuk kate,ori teleskop
bias, di antaranva teleskop bintan,, teleskop Bumi, teleskop pan,,un,,
dan teleskop prisma.
2) 1eleskop pantul terdiri atas beberapa cermin seba,ai pemantul dan
lensa seba,ai pembias sinar datan, dari benda.
a. Teleskop Bintang
1eleskop bintan, terdiri atas dua lensa, vaitu lensa objektif dan lensa okuler.
Cambar 6.50 berikut ini menunjukkan proses pembentukan bavan,an akhir
dari suatu teleskop bintan,.
ob
(2cm) (21,16cm) 12, 32cm
~ ~
(21,16cm) - (2cm) 19,16cm
s ~ 2,2 cm.
Perbesaran oleh lensa objektif, M
ob
~
ob
ob
21,16cm
2, 2cm
'
~
'
s
s
~ 9,6 kali
139 Cahaya dan Optika
objektif
(+)
okuler
()
L
s'
ob
s
ok
s
ob
= ~
s'
ok
= ~
o
o
mata
pengamat
Gambar 6.50
Pembentukan bayangan oleh
teleskop bintang pada mata yang
berakomodasi maksimum.
L ~ s'
ob
s
ok
(6-39)
Panjan, teleskop bintan, jika mata berakomodasi adalah
(6-1O)
Dan panjan, teleskop bintan, pada saat tidak berakomodasi adalah
L ~ j
ob
j
ok
Keteran,an:
L ~ panjan, teropon,
s
ok
~ jarak benda ba,i lensa okuler
s'
ob
~ jarak bavan,an ba,i lensa objektif
j
ob
~ jarak fokus lensa objektif
j
ok
~ jarak fokus lensa okuler
Perbesaran an,uler teleskop bintan, adalah
tan
tan
M

o o

a
atau
ob
an,uler
ok
~
j
M
j
Keteran,an:
M
an,uler
~ perbesaran an,uler
(6-11)
Pada saat ,erhana Matahari, seoran, peneliti ,erhana men,amatinva den,an sebuah
teleskop bintan,. lensa objektif dan okuler van, di,unakan memiliki jarak fokus
masin,-masin, 6O cm dan 2 cm. Jika sudut diameter Matahari dilihat den,an mata
telanjan, O,6, berapa derajat sudut diameter Matahari pada saat diamati men,,unakan
teleskop bintan, tersebut'
]awab:
Diketahui:
j
ob
~ 6O cm
j
ok
~ 2 cm
o ~ O,6
Pada lensa objektif
Matahari berada pada titik van, jauh sekali sehin,,a s
ob
~, akibatnva
s'
ob
~ j
ob
~ 6O cm.
Pada lensa okuler
Untuk men,amati benda lan,it, biasanva mata tidak berakomodasi. Bavan,an
oleh lensa okuler harus jatuh di titik tak hin,,a, s'
ok
~. Jika bavan,an terletak
di tak hin,,a, dapat dipastikan benda berada di fokus.
s
ok
~ j
ok
~ 2 cm.
Contoh 6.22
140 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
c. Teleskop Prisma
1eleskop prisma disebut ju,a teleskop binokuler. lun,si teleskop ini sama
den,an teleskop Bumi. Jika pada teleskop Bumi dilen,kapi den,an lensa
pembalik, sedan,kan teleskop prisma dilen,kapi den,an prisma siku-siku.
lun,si prisma ini untuk membalikkan bavan,an. Pen,,unaan prisma dimak-
sudkan a,ar teleskop ini tidak terlalu panjan, dan praktis untuk di,unakan.
1eleskop prisma ditunjukkan pada Cambar 6.52. Setiap teleskop
prisma biasanva dilen,kapi den,an informasi nomor seperti 7 5O atau
2O 3O. An,ka pertama menunjukkan perbesaran dan an,ka kedua
menunjukkan diameter lensa objektif dalam milimeter.
d. Teleskop Calilei (Teleskop Panggung)
1eleskop ini merupakan modifikasi dari teleskop Bumi. Pembalikan
bavan,an dalam teleskop ini dilakukan den,an men,,unakan lensa
cekun, seba,ai lensa okulernva. 1eleskop ini serin, ju,a disebut teleskop
pan,,un, atau teleskop Oalilei. Perhatikan Cambar 6.52.
Gambar 6.52
Teleskop prisma
objektif
okuler
okuler
Gambar 6.51
Pembentukan bayangan pada
teleskop Bumi oleh mata yang
berakomodasi maksimum.
Pada teropong bintang ....
(1) bayangan oleh lensa objektif
terletak di titik api II.
(2) titik api II lensa objektif
diimpitkan dengan titik api I
lensa okuler
(3) bayangan akhir terletak di tak
terhingga
(4) bayangan akhir terbalik
UMPTN, 1993
Jawaban : D
Pembahasan Soal
Perbesaran teleskop
M ~
ob
ok
6O cm
2cm
~
j
j
~ 3O kali.
Jadi, sudut diameter matahari ketika diamati men,,unakan teleskop adalah
M ~ 3O~
O, 6

o
- - ~ (3O)(O,6) ~ 1o.
b. Teleskop Bumi
1eleskop ini di,unakan untuk dapat melihat benda-benda jauh di
permukaan Bumi. Bavan,an akhir van, dihasilkan tentu harus bersifat
te,ak dan diperbesar. leh karena itu, teleskop Bumi dilen,kapi den,an
sebuah lensa van, berfun,si untuk membalikkan bavan,an. lensa tersebut
dinamakan lensa pembalik. lensa ini diletakkan di antara lensa objektif
dan lensa okuler. Perhatikan ,ambar pembentukan bavan,an akhir oleh
sebuah teleskop Bumi berikut ini (Cambar 6.51).
Berdasarkan Cambar 6.4S, panjan, teleskop Bumi adalah
L ~ j
ob
j
ok
1 j

(6-12)
Keteran,an:
j

~ jarak fokus lensa pembalik


L ~ panjan, teleskop Bumi
pembentuk
(+)
okuler
(+)
objektif
(+)
f
ob
f
ob
F
ob
4f
p
f
ok
F
p
F
p
F
ok
F
ok
Sumber: Jendela Iptek, 1997
mata
pengamat
141 Cahaya dan Optika
bayangan
s
ob
= ~
okuler
()
objektif
(+)
s'
ob
s
ok
F
ok
F
ob F
ok
o
mata
pengamat
Gambar 6.53
Pembentukan bayangan oleh
teleskop panggung oleh mata yang
berakomodasi.
Sebuah teleskop Oalilei van, memiliki perbesaran an,uler 16 kali dan memiliki jarak
fokus objektif 16O cm, di,unakan untuk menvelidiki sebuah benda van, terletak
san,at jauh. Hitun, panjan, teleskop Oalilei ini.
]awab:
Diketahui:
j
ob
~ 16O cm
M
an,uler
~ 16 kali
leh karena dalam teleskop ini lensa okulernva lensa cekun,, berarti j
ok
bernilai ne,atif.
Jadi, jarak fokus lensa okuler adalah -1O cm sehin,,a
L ~ j
ob
j
ok
L ~ 16O (-1O)
L ~ 15O cm
Jadi, panjan, teleskop Oalilei adalah 15O cm atau 1,5 m.
Berdasarkan Cambar 6.53, perbesaran an,uler teleskop Oalilei adalah
ob
an,uler
ok
~
j
M
j
(6-13)
Adapun panjan, teleskop Oalilei sebesar
L ~ j
ob
j
ok
(6-11)
Contoh 6.23 Tugas Anda 6.3
Anda mengenal ada dua macam
teleskop, yaitu teleskop bias dan
teleskop pantul. Mengapa
teleskop pantul yang berukuran
besar lebih mudah dibuat
dibandingkan dengan teleskop
bias?
e. Teleskop Pantul
1eleskop ini dilen,kapi den,an cermin cekun, besar seba,ai cermin
objektifnva. Selain itu dilen,kapi pula den,an cermin datar dan lensa
cembun, seba,ai okulernva. Cermin datar berfun,si untuk memantulkan
cahava. leh karena itu, teleskop ini disebut teleskop pantul. Perjalanan
sinar van, terjadi pada teleskop pantul ditunjukkan oleh Cambar 6.54.
sinar sejajar dari
bintang/bulan
yang jauh
cermin
cekung
lensa cembung
(okuler)
F
Gambar 6.54
Teleskop pantul
142 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
Sebuah kamera memiliki titik api oO mm, awalnva di,unakan untuk men,ambil ,ambar
benda van, cukup jauh. Kemudian, kamera di,unakan untuk men,ambil ,ambar
sebuah benda van, jaraknva 2 m dari lensa. 1entukan ke mana dan berapa jauh lensa
kamera harus di,eser.
]awab:
Diketahui:
j ~ oO mm ~ O,Oo m
Keadaan mula-mula s
1
~ -, maka
1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1OO
~ ~
' ' O, Oo ' o s s j s s
- - -

s'
1
~ O,Oo m
Keadaan akhir untuk s
2
~ 2 m
2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1OO 1
~ ~ ~ -
' 2 ' O, Oo ' o 2 s s j s s
- - -s
2
' ~ O,Oo33 m
Besar per,eseran lensa kamera adalah
J ~ s
2
' - s
1
' ~ O,Oo33 - O,Oo ~ O,OO33 m ~ 3,3 mm
leh karena s'
2
> s'
1
maka J > O, artinva lensa kamera harus di,eser menjauhi film.
Gambar 6.56
Penjalaran sinar pada kamera
Contoh 6.24
cahaya
kaca
prisma
f. Kamera
Kamera adalah alat untuk merekam ,ambar dari suatu objek berupa
tempat atau peristiwa. Prinsip kerja kamera mirip den,an mata. lensa
kamera merupakan ba,ian dari kamera van, berfun,si untuk membentuk
bavan,an, mirip lensa mata pada mata. Kamera dilen,kapi den,an film
van, berfun,si seba,ai tempat bavan,an, mirip den,an retina pada mata.
Jika mata memiliki kemampuan untuk berakomodasi, pada kamera
pen,aturan bavan,an a,ar jatuh tepat pada film dilakukan den,an cara
men,,erakkan lensa. Cambar 6.55 menunjukkan sebuah kamera len,kap
den,an ba,ian-ba,iannva.
Proses pen,ambilan ,ambar oleh kamera adalah seba,ai berikut. Setelah
kamera dibidikkan ke objek van, menjadi perhatian, lalu jarak antara lensa
dan film diatur sehin,,a bavan,an tepat jatuh pada film. Kemudian, tombol
pembuka ditekan. Cahava se,era masuk melalui lensa untuk membentuk
bavan,an pada film selama selan, waktu pembuka cahava terbuka dan
bavan,an di film terbentuk.
Pada Cambar 6.56, sebuah prisma di,unakan pada beberapa kamera
refleks lensa tun,,al (SLn) modern. Dalam kamera ini, prisma di,unakan
untuk membelokkan cahava hin,,a dapat berputar men,elilin,i ba,ian
dalam kamera a,ar foto,rafer dapat melihat ,ambar aktual van, akan
diambilnva melalui lensa kamera.
Gambar 6.55
Kamera dan bagian-bagiannya
kaca
lensa
cahaya
prisma
film
lensa
prisma mata
kaca
cahaya
Kata Kunci
daya akomodasi
punctum proximum
punctum remotum
emetropi
miopi
hipermetropi
presbiopi
astigmatisma
lup
mikroskop
teropong/teleskop
teleskop bintang
teleskop bumi
teleskop Galilei
kamera
143 Cahaya dan Optika
Anda bisa memperoleh uraian materi men,enai bab ini den,an secrc||n di
uuu.|e.cm atau den,an men,unjun,i situs internet men,enai cahava dan
optikas di antaranva adalah di cce:.|c.csu.eJu/|/mJ/|||:/c:: |||: :|cs. |:m|.
Mari Mencari Tahu
den,an svarat kedua medium tersebut
memiliki indeks bias van, berbeda.
5. Pembiasan terjadi ju,a pada lensa cembun,
dan lensa cekun,.
6. Cacat mata terjadi biasanva karena
bavan,an benda tidak tepat jatuh di retina.
7. Mata, lup, mikroskop, teropon,, dan
kamera merupakan contoh alat-alat optik.
Rangkuman
1. Ada dua teori tentan, cahava, vaitu teori
partikel dan teori ,elomban,. 1eori partikel
lahir dari buah pikiran Isaac Newton van,
berpendapat bahwa cahava merupakan
partikel. Adapun teori ,elomban, lahir dari
buah pikiran Hu,gens van, berpendapat
bahwa cahava merupakan ,elomban,.
2. Cahava dapat dipantulkan dan dibiaskan.
3. Pembiasan cahava hanva terjadi jika cahava
datan, dari suatu medium ke medium lain,
Tes Kompetensi Subbab D
1. Seoran, teman Anda men,,unakan lensa cekun,
3
-
1
dioptri. Berapakah jarak fokus lensa dan titik jauh
van, masih dapat dilihat oleh teman Anda tersebut ketika
ia tidak berkacamata'
2. Sebuah kaca pembesar memiliki kekuatan lensa 2O
dioptri. 1entukan perbesaran lup untuk mata
berakomodasi maksimum dan tidak berakomodasi.
3. Sebuah mikroskop memiliki jarak fokus lensa objektif
dan lensa okuler berturut-turut 1O mm dan 1 cm. Jika
sebuah benda diletakkan 11 mm di depan lensa objektif,
sedan,kan jarak antarlensa adalah 15 cm. Hitun,
perbesaran van, dihasilkan untuk mata normal tidak
berkacamata.
1. Sebuah teleskop bintan, memiliki lensa objektif
den,an jarak fokusnva 1OO cm dan lensa okuler van,
jarak fokusnva 5 cm. Hitun, perbesaran sudut dan
panjan, teleskop untuk:
a. pen,,unaan normal,
b. bavan,an akhirnva mava van, dibentuk 25 cm
dari lensa okuler.
5. Sebuah kamera den,an fokus 25 mm, awalnva
di,unakan untuk men,ambil ,ambar sebuah benda
pada jarak 2 m dari lensa. Kemudian, kamera tersebut
di,unakan untuk men,ambil ,ambar sebuah benda
van, terletak cukup jauh.
a. Berapa jauhkah lensa kamera harus di,eser'
b. Ke manakah arah per,esaran lensa kamera
tersebut'
Kerjakanlah dalam buku latihan.
144 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
seperti
sifat-sifatnva
Dapat Dipantulkan
Caha,a
Dapat Dibiaskan
oleh oleh
Cermin Datar
Cermin Cekun,
Cermin Cembun,
lensa Cekun,
lensa Cembun,
Prisma
dijelaskan dalam
1eori Partikel
1eori Oelomban,
diterapkan
Alat-Alat ptik
lup
Mata
1eropon,
Mikroskop
Kamera
memiliki contohnva
dapat
menderita
Mata Cacat
Miopi
Presbiopi
Asti,matisma
Dava Akomodasi
1itik Dekat
(unc:um r\|mum ~ 25 cm)
1itik Jauh
(unc:um nem:um < )
Peta Konsep
Setelah mempelajari bab ini, tentu Anda dapat
menyebutkan dan menganalisis alat-alat optik seperti
mata, lup, mikroskop, teropong dan kamera. Dapatkah
Anda menyebutkan alat-alat optik lainnya? Adakah
materi dalam bab ini yang Anda anggap sulit? Agar semua
materi dalam bab ini dapat Anda pahami, cobalah
diskusikan dengan teman Anda atau minta penjelasan
kepada guru.
Refleksi
145 Cahaya dan Optika
A. Pilihlah salah satu jawaban ,ang paling tepat dan kerjakanlah pada buku latihanmu.
1. Seberkas sinar men,enai sistem optik van, terdiri atas
dua cermin datar van, salin, te,ak lurus. Setelah
berkas sinar men,alami pemantulan dua kali, arah
berkas sinar ....
a. menuju sinar datan,
b. memoton, sinar datan,
c. te,ak lurus sinar datan,
d. sejajar dan berlawanan arah sinar datan,
e. sejajar dan searah den,an sinar datan,
2. Seoran, wanita setin,,i 1,6O m berdiri di depan cermin
datar vertikal. 1in,,i minimum cermin a,ar ia dapat
melihat bavan,an seluruh tubuhnva, andaikan posisi
mata wanita tersebut 1O cm di bawah ba,ian atas kepala
adalah ....
a. 16O cm d. 75 cm
b. 15O cm e. 1O cm
c. oO cm
3. Perhatikan ,ambar berikut.
a. 6O cm d. 15 cm
b. 3O cm e. 15 cm
c. 25 cm
7. Suatu sinar datan, pada permukaan kaca den,an sudut
datan, |, kemudian dibiaskan den,an sudut bias r. Sinar
bias tersebut men,alami deviasi sebesar ....
a. r d. 1oO - r
b. i - r e. 1oO - r
c. 1oO - r
o. Seberkas sinar merambat dari medium van, indeks
biasnva n
1
ke medium n
2
seperti ,ambar.
Oambar tersebut memperlihatkan seoran, pen,amat
berdiri di depan cermin datar sejauh \ m. A,ar ia dapat
melihat seluruh lebar dindin, van, berada di
belakan,nva maka nilai \ maksimum adalah ....
a. 16O cm d. 75 cm
b. 15O cm e. 1O cm
c. oO cm
1. Sebuah benda diletakkan 2O cm di depan cermin
cembun, van, jarak fokusnva 3O cm. letak dan
sifat bavan,an van, dibentuk oleh cermin tersebut
adalah ....
a. 6O cm di depan cermin, mava, te,ak
b. 6O cm di belakan, cermin, nvata, te,ak
c. 6O cm di depan cermin, nvata, terbalik
d. 12 cm di belakan, cermin, mava, te,ak
e. 12 cm di depan cermin, nvata, te,ak
5. Bavan,an mava van, terbentuk oleh sebuah cermin
cekun, ti,a kali lebih besar daripada bendanva. Jika
jarak fokus cermin 3O cm, jarak benda di depan cermin
adalah ....
a. 5 cm d. 3O cm
b. 1O cm e. 1O cm
c. 2O cm
6. Jika bavan,an van, terbentuk oleh cermin cekun,
den,an jari-jari kelen,kun,an 2O cm adalah nvata dan
diperbesar dua kali, bendanva terletak di muka cermin
sejauh ....
n
1
n
2 B
Pernvataan van, benar adalah ....
a. n
1
sin \ ~ n
2
sin
b. n
1
sin ~ n
2
sin \
c. n
1
cos ~ n
2
cos \
d. n
1
cos \ ~ n
2
cos
e. n
1
sin \ ~ n
2
cos
9. Pada pembiasan cahava dari udara ke air, semakin kecil
sudut datan, ....
a. semakin besar sudut bias
b. sudut bias tetap saja
c. semakin kecil pula sudut bias
d. sudut bias semakin ber,antun, pada indeks bias
e. sudut bias dapat menjadi kecil atau besar, ber-
,antun, pada polarisasi cahava
1O. Seberkas cahava datan, dari medium A ke medium B
den,an sudut datan, 3O dan dibiaskan den,an sudut
sebesar 15. lndeks bias relatif medium A terhadap
medium B adalah ....
a.
1
2
d.
2
b.
1
2
2
e. 2
c.
1
2
3
11. Jika cahava monokromatis memasuki medium van,
berindeks bias lebih besar, panjan, ,elomban, \ dan
kecepatan t berubah seba,ai berikut. Pernvataan van,
benar adalah ....
a. \ dan t menjadi lebih besar
b. \ dan t menjadi lebih kecil
c. \ menjadi lebih besar dan t menjadi kecil
d. \ menjadi lebih kecil dan t menjadi lebih besar
e. \ dan t tetap
x
2 m
1m
2m
16 m
pengamat
5 m
x
Tes Kompetensi Bab 6
146 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X
12. Cahava memiliki kecepatan di dalam vakum sebesar
c ~ 3 1O
o
m/s. Jika masuk ke dalam air, kecepatan
menjadi O,75c. Berarti, indeks bias air itu adalah ....
a. O,56 d. 1,15
b. O,75 e. 1,7o
c. 1,33
13. Jika pada permukaan zat cair (indeks bias 1,1) dijatuhkan
sinar monokromatis den,an panjan, ,elomban, 7.OOO A
dan sudut datan, 3O, maka sinar van, dibiaskan di dalam
zat cair memiliki panjan, ,elomban, ....
a. 1.OOO A d. 6.OOO A
b. 5.OOO A e. 6.5OO A
c. 5.5OO A
11. Seberkas cahava den,an panjan, ,elomban,
6,O 1O
-5
cm masuk dari udara ke dalam balok kaca
van, indeks biasnva 1,5. Panjan, ,elomban, cahava di
dalam kaca tersebut adalah ....
a. 9,O 1O
-5
cm d. 1,5 1O
-5
cm
b. 7,5 1O
-5
cm e. 1,O 1O
-5
cm
c. 6,O 1O
-5
cm
15. Dalam tabun, van, diisi eter (indeks bias n ~ 1,36), jarak
antara permukaan cairan den,an alas tabun,nva adalah
17 cm. Jika Anda memandan, secara te,ak lurus dari
permukaan, jarak antara alas tabun, dan permukaan
cairan menjadi ....
a. o,5 cm d. 15 cm
b. 1O cm e. 17 cm
c. 12,5 cm
16. Sebuah bavan,an terbentuk pada jarak 1 m di belakan,
lensa van, berkekuatan 5 dioptri. letak benda terhadap
lensa tersebut adalah ....
a. O,25 m d. O,1O m
b. O,3O m e. O,15 m
c. O,35 m
17. Sebuah lensa di udara memiliki jarak fokus 15 cm. lndeks
bias bahan lensa ~ 1,5. Pada saat lensa berada di dalam
air van, indeks biasnva
3
4
, jarak fokus lensa menjadi ....
a. 1O cm d. 6O cm
b. 15 cm e. 12O cm
c. 22,5 cm
1o. Jika dua buah lensa tipis van, berjarak fokus -5 cm dan
1O cm di,abun,kan, kekuatan lensa ,abun,an (dalam
dioptri ) ....
a.
1
2
d. -5
b. -2 e. 1O
c. 1
19. 1i,a buah lensa masin,-masin, memiliki jarak fokus 1O cm,
-1O cm , dan 1O cm . Sumbu-sumbu optiknva terletak
pada satu ,aris lurus. Jarak antara satu lensa dan lensa
van, lain masin,-masin, 1 cm. Jika sinar matahari
memasuki lensa pertama sepanjan, sumbu optiknva
maka bavan,an matahari van, dibentuk oleh susunan
lensa itu terletak di belakan, lensa ke ti,a sejauh ....
a. 3,13 cm d. 15,O9 cm
b. 1,61 cm e. 1o,Oo cm
c. 5,21 cm
2O. Jika kekuatan dua lensa tipis van, di,abun,kan adalah
1 dioptri dan jarak fokus lensa pertama 5 cm, jarak
lensa kedua adalah ....
a. -6,25 cm d. 12,5O cm
b. 6,25 cm e. 25 cm
c. -12,55 cm
B. ]awablah pertan,aan berikut ini dengan tepat.
1. Dua buah cermin datar mula-mula membentuk sudut
\ sehin,,a banvaknva bavan,an van, terbentuk ~ n.
Jika sudut antara kedua cermin diperbesar 9O jumlah
bavan,an van, terbentuk berkuran, 9 buah, tentukan
nilai \ dan n.
2. Sebuah benda setin,,i 9 cm diletakkan 25 cm di depan
sebuah cermin cembun, van, jarak fokusnva 1O cm.
1entukan letak bavan,an benda.
3. Sebuah prisma den,an sudut pembias 6O memiliki
indek bias 1,67. Hitun,lah:
a. sudut deviasinva jika sudut datan,nva 6O,
b. sudut deviasi minimum.
1. Seekor ikan terletak di dalam sebuah akuarium berbentuk
bola den,an diameter 15O cm (n
air
~
4
3
). lkan tersebut
berada 5O cm dari dindin, akuarium dan seseoran,
berdiri pada jarak 1OO cm dari dindin, tersebut.
a. Di mana bavan,an ikan van, dilihat oran,'
b. Di mana bavan,an oran, van, dilihat ikan'
5. Sebuah lensa cembun, ran,kap memiliki jari-jari
kelen,kun,an oO cm dan 1O cm terbuat dari ,elas
(n ~ 1, 56). Hitun,lah jarak fokus dan kekuatan lensa.

Anda mungkin juga menyukai