non elektrolit lemah dengan menggunakan alat penguji elektrolit. : Larutan elektrolit dapat menghantar listrik karna ada nya ion-ion yang bergerak bebas dalam larutan. Ion-ion itulah yang menghantarkan arus listrik melalui larutan. Daya hantar atau kemampuan menghantarkan arus listrik tiap larutan mempunyai daya ionisasi yang berbeda. Sehingga larutan elektrolit dibedakan menjadi larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah. Larutan elektrolit kuat mempunyai derajat ionisasi besar ( mendekati 1). Sifatsifatnya dapat mengalami reaksi ionisasi secara sempurna ( mudah terurai menghasilkan ion positif dan negative), apabila diuji daya hantar listrik akan menunjukkan gejala lampu menyala terang dan menghasilkan banyak gelembung gas disekitar electrode. Salah satu contoh elektrolit kuat dalam percobaan ini adalah Nacl dan H2SO4 . Sedangkan elektrolit lemah mempunyai derajat ionisasi lemah ( mendekati 0). Sifat-sifatnya dapat mengalami rekasi ionisasi sebagian saja( sedikit terurai menghasilkan ion positif dan negative), apabila diuji daya hantar listriknya akan menunjukkan lampu menyala redup atau tidak menyala dan menghasilkan sedikit gelembung gas disekitar electrode. Harga derajat ionisasinya ( ) kecil dari satu. Contohnya dalam percobaan ini adalah CH3COOH. Zat elektrolit dapat menghantar arus listrik karena didalam larutan tersebut terionisasi ( terdisosiasi menjadi ion). Tidak semua zat dapat terionisasi. Pada umunya larutan elektrolit berupa senyawa/ zat yang dapat terionisasi yaitu senyawa ionic dan kovalen polar. Senyawa ion tersusun atas molekul-molekul yang memiliki ikatan ionik. Ciri-cirinya : merupakan gabungan antara atom logam dan atom nonlogam, apabila dilarutkan dalam air dapat terurai menghasilkan ion positif dari atom logam dan ion negative dari atom non logam, sifat ikatannya sangat kuat sehingga titik didih senyawa ion tinggi. Molekul ionic pada fase padat tidak dapat menghantarkan arus listrik. Setelah dilarutkan didalam air, molekul terionisasi membentuk ion-ion yang dapat bergerak bebas. Setelah dialiri arus listrik, ion positif bergerak kearah kutub negative sebaliknya ion negetif bergerak kearah kutub positif. Senyawa kovalen atom-atomnya digabung oleh ikatan kovalen. Ciri-cirinya : merupakan gabungan antara atom-atom logam, perbedaan kelektronegatifan dari atom-atom yang tergabung sangat tinggi sehingga membentuk senyawa kovalen yang polar. Sifat ikatannya kurang kuat dibanding senyawa ion, senyawa kovalen apabila dilarutkan dalam air akan mengahasilkan partikel-partikel yang bermuatan listrik yaitu berupa ion negative dan ion negative. Ion-ion ini dpaat bergerak bebas sehingga dapat menghantar arus listrik.
Teori
Alat dan Bahan : No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Baterai Lampu Pijar Kawat Tembaga Kabel Sterofoam Gelas Kimia Selotip Larutan Garam Larutan Gula Larutan Asam Cuka Larutan Urea Larutan Alkohol Larutan Asam Sulfat Air Kertas Label Nama Ukuran 1,5 V 2,4 V 10 cm 50 cm 30 cm x 40 cm 100 mL Sedang 100 mL 100 mL 100 mL 100 mL 100 mL 100 mL 100 mL 4 cm x 2cm Jumlah 3 1 1 2 1 7 1 1 1 1 1 1 1 1 7
Cara Kerja : 1. Susunlah alat penguji elektrolit sehingga berfungsi dengan baik.
2. Masukkan 100 mL Larutan garam, gula, cuka, urea, alkohol, asam sulfat, dan air kedalam gelas kimia dan beri label pada masing-masing gelas.
3. Uji daya hantarnya dengan memasukkan kawat tembaga kedalam larutan larutan tersebut, dan catat apakah lampu menyala atau timbul gelembung pada elektrode ( kawat tembaga). 4. Buatlah Laporan dan kesimpulan percobaan.
Tabel pengamatan No 1 2 3 4 Larutan Urea 5 Larutan Alkohol 6 7 Larutan Asam Sulfat Air Larutan Larutan Garam Larutan Gula Larutan Asam Cuka
: Pengamatan Nyala Lampu Menyala Tidak menyala Tidak menyala Tidak menyala Gelembung Banyak Tidak ada gelembung Sedikit Tidak ada gelembung Sifat Larutan Elektrolit kuat Nonelektrolit Elektrolit lemah Nonelektrolit
Larutan NaCl
Larutan C12H22O11
Larutan CH3COOH
Larutan C2H5OH
Larutan H2SO4
H20
Larutan Co(NH2)2
Analisis Data : 1. Gejala apakah yang menandai hantaran listrik melalui larutan ?
2. Kelompokkan bahan bahan yang diuji ke dalam larutan elektrolit dan nonelektrolit
Pembahasan : Gejala adanya hantaran listrik melalui larutan ditandai dengan timbulnya gelembung disekitar electrode dan nyalanya lampu. Jika gelembungnya banyak dan nyala lampunya terang maka larutan tersebut adalah larutan elektrolit kuat. Pada tabel pengamatan dapat dilihat bahwa larutan NaCl dan H2SO4 setelah diuji terdapat gelembung pada elektroda dan lampu menyala. Hal itu disebabkan Larutan NaCl dan H2SO4 mengion. Ion-ion tersebut bergerak bebas sehingga dapat menghantarkan listrik dan mengakibatkan lampu dapat menyala. Jika gelembung sedikit dan nyala lampu redup atau tidak menyala maka larutan tersebut adalah larutan elektrolit lemah. Pada tabel pengamatan CH3COOH termasuk elektrolit lemah. Gelembung yang sedikit dan akhirnya membuat lampu tidak menyala disebabkan oleh hanya sebagian kecil molekul- molekulnya terurai menjadi ion. Jika gelembung tidak ada dan lampu pun tidak menyala, maka larutan tersebut adalah larutan non elektrolit. Larutan gula, urea, alkohol dan air pada tabel menunjukkan bahwa larutan tersebut termasuk larutan non elektrolit. Gula, urea, alkohol, dan air tidak mengalami ionisasi, sehingga tidak dapat menghantar listrik.
Kesimpulan : Dari 7 larutan yang diuji, dapat ditarik kesimpulan bahwa larutan garam dapur (NaCl) dan larutan asam sulfat (H2SO4) bersifat elektrolit kuat. Hal itu ditunjukkan dari banyaknya gelembung pada elektrode dan menyalanya lampu pijar. Larutan elektrolit kuat memiliki daya hantar yang disebabkan oleh mengionnya molekul-molekul NaCl dan H2SO4 di dalam air. Sedangkan asam cuka (CH3COOH) bersifat elektrolit lemah. Dari pengujian yang dilakukan gelembung yang dihasilkan hanya sedikit dan membuat lampu tidak menyala. Larutan gula, urea, air suling, dan alkohol tidak mengalami ionisasi di dalam air sehingga tidak terdapat gelembung dan tidak menghantarkan listrik sehingga lampu tidak menyala.
Judul Tujuan
: Menunjukkan Larutan Asam, Larutan Basa dan Larutan Netral : Membedakan larutan asam, larutan basa dan larutan netral dengan menggunakan kertas lakmus dan indikator asam basa dari bahan-bahan alami. : Larutan asam dan basaAsam dan Basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Berkaitan dengan sifat asam Basa, larutan dikelompokkan dalam tiga golongan, yaitu bersifat asam, bersifat basa, dan bersifat netral. Asam dan Basa memiliki sifat-sifat yang berbeda, sehingga dapat kita bisa menentukan sifat suatu larutan. Untuk menentukan suatu larutan bersifat asam atau basa, ada beberapa cara. Yang pertama menggunakan indikator warna, yang akan menunjukkan sifat suatu larutan dengan perubahan warna yang terjadi. Misalnya Lakmus, akan berwarna merah dalam larutan yang bersifat asam dan akan berwarna biru dalam larutan yang bersifat basa Indikator asam dan basa adalah zat-zat warna yang mempunyai warna berbeda dalam larutan yang bersifat asam dan bersifat basa. Dengan demikian indikator asam dan basa dapat digunakan untuk membedakan larutan bersifat asam dan bersifat basa. Beberapa indikator yang sering digunakan dalam laboraturium kimia adalah kertas lakmus biru dan lakmus merah. Indikator-indikator tersebut memberikan warna yang berbeda pada larutan asam, larutan basa dan larutan netral. Selain indikator tersebut dapat juga digunakan tumbuhan sebagai indikator seperti ekstrak mahkota bunga dan tumbuhan obat seperti kunyit. Ekstrak bahan-bahan tersebut memberi warna yang berbeda pada asam dan basa. :(1) lumpang persolen / mortar (2) tabung reaksi (3) rak tabung (4) pipet tetes (5) pelat tetes :(1) lakmus merah (2) lakmus biru (3) mahkota bunga Bougenville : warna ungu dan merah Euphorbia : warna kuning Kacang piring : warna putih (4) larutan Sabun Cuka Kapur Urea Asam sulfat Jeruk Sumur Gula (5) air suling
Teori
Alat
Bahan
Variabel kontrol: air suling (larutan netral) asam cuka (larutan asam) air kapur (larutan basa) Cara kerja : 1. Giling mahkota bunga warna ungu dalam lumpang / mortar hingga halus 2. Kemudian tambahkan 5 ml air suling dan saring lalu ambil sarinya 3. Masukan larutan cuka, air suling,kapur,air sabun, urea, gula,jeruk,air sumur,dan asam sulfat kedalam tabung reaksi 4. Masukan 1ml air bunga masing-masing kedalam 9 tabung raksi yang sudah berisi larutan-larutan tersebut 5. Guncangkan atau aduklah tabung hingga air bunga yang dicampurkan merata 6. Amati perubahan warna dan catat hasil pengamatan 7. Dengan cara yang sama, lakukan untuk bunga warna merah , kuning, dan putih pada larutan 8. Lakukan percobaan diatas dengan indikator lain yaitu lakmus merah dan lakmus biru 9. Lakukan kembali pengamatannya dan catat hasil analisis
Hasil pengamatan : 1. Pengujian larutan dengan indikator ekstrak mahkota bunga Larutan Bougenville Bougenville Euphorbia ungu merah kuning Air suling Ungu Merah muda Kuning Asam cuka Merah muda Merah Coklat Kapur Kuning cerah Kuning Coklat tua Urea Ungu Merah muda Kuning Air jeruk Merah muda Merah Coklat Asam sulfat Merah Merah Coklat Gula Ungu Merah muda Kuning Air sumur Kuning cerah Kuning Coklat tua Air sabun Kuning muda Kuning Coklat tua
Kaca piring putih Putih Bening Kuning Putih Bening Bening Putih Kuning Kuning
2. Pengujian larutan dengan indikator lakmus merah dan lakmus biru Larutan Lakmus biru Lakmus merah Air suling Biru Merah Asam Cuka Merah Merah Kapur Biru Biru Urea Biru Biru Air jeruk Merah Merah Asam sulfat Merah Merah Gula Biru Merah Air sumur Biru Biru Air sabun Biru Biru
Larutan cuka
mortar
pipet tetes
tabung reaksi
air suling
Plat tetes
ekstrak bunga
kapur
alat percobaan
penggilingan
Analisis data : Dari data percobaan diatas setelah dengan berbagai urutan indikator dalam gambar sesuai urutan dalam tabel : ekstrak mahkota bunga, lakmus merah, dan lakmus biru. Cara membuat ekstrak mahkota bunga sesuai dengan cara kerja yang dijelaskan. Ekstrak mahkota bunga dapat memberikan warna-warna yang berbeda terhadap warna mahkotanya. Hal tersebut bergantung pada larutannya yang bersifat asam maupun basa. Sedangkan pada lakmus yang diujikan juga dapat mnghasilkan perbedaan warna yang bergantung pada larutan yang diuji cobakan. Untuk larutan yang menghasilkan warna biru pada kertas lakmus memiliki sifat basa, menghasilkan warna merah pada kertas lakmus memiliki sifat asam sedangkan larutan yang menghasilkan warna biru pada kertas lakmus biru dan warna merah pada kertas lakmus merah bersifat netral. pH untuk larutan sifat-sifat tersebut adalah : Netral = 7 Asam < 7 Basa >7
Kesimpulan : Dengan variabel kontrol air suling bersifat netral karena tidak merubah warna lakmus merah dan lakmus biru, asam cuka bersifat asam karena saat diuji dengan lakmus merah tetap merah dan dengan lakmus biru berubah menjadi merah, lautan kapur bersifat basa karena lakmus merahnya berubah menjadi biru dan lakmus biru tetap berwarna biru, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa: Air jeruk dan larutan asam sulfat bersifat asam, karena warna yang dihasilkan ketika dilakukan pengujian dengan bunga empat warna berbeda sama dengan warna pada pengujian asam cuka dan dengan lakmus merah tetap berwarna merah. Air sabun, air sumur dan larutan urea bersifat basa karena warna yang dihasilkan sama dengan warna pada pengujian larutan kapur dan dengan lakmus merah warnanya berubah menjadi biru. Larutan gula bersifat netral karena warna yang dihasilkan setelah dilakukan pengujian sama dengan warna yang ditunjukkan pada pengujian air suling.