Anda di halaman 1dari 33

Rembug Nasional

PENINGKATAN LAYANAN PENDIDIKAN DASAR BERMUTU

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR


27 FEBRUARI 2012
1

Sistematika Paparan
1.

BANTUAN SISWA MISKIN


SISTEM PEMBELAJARAN

2.

3. PENUNTASAN REHABILITASI RUANG KELAS RUSAK DAN PENINGKATAN SARANA PRASARANA DI DAERAH 3T, PERBATASAN DAN KLASTER 4 4. PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KHUSUS DAN PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUS

5.

PERCEPATAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI PAPUA DAN PAPUA BARAT MELALUI UP4B

PENGANTAR Penuntasan Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Bermutu


Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. (UUD 1945 pasal 31 ayat 2) Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya. (UU 20/2003 pasal 34 ayat 2) Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah/madrasah. (UU 20/2003 pasal 51 ayat 4)

A. Pemenuhan Akses & Daya Tampung

SASARAN :
Semua anak 7-15 tahun bisa sekolah Pendidikan dasar tanpa dipungut biaya. Layanan pendidikan dasar sesuai SPM.

1. 2.

ketersediaan keterjangkauan kesetaraan

Penyediaan Bantuan Siswa Miskin Rehabilitasi ruang kelas SD-SDLB dan SMP-SMPLB yang rusak sedang dan berat. 3. Penyediaan RKB dan USB terutama di daerah 3T dan nelayan (klaster 4). Pembangunan boarding school di daerah perbatasan dan B. Penyediaan BOS untuk memenuhi 100% biaya terpencil

operasional sekolah.

1.

kualitas
2.

Pemenuhan 100% unit cost BOS (sekarang baru memenuhi 70%) Mendorong Pemda untuk menyediakan BOSDA

kepastian
1. 2. 3. 4.

C. Pemenuhan SPM pada Semua SD-SDLB dan SMP-SMPLB


Percepatan penuntasan sarana prasarana dengan optimalisasi DAK Penyediaan buku teks dan referensi. Pemenuhan laboratorium dan alat peraga Peningkatan kualifikasi, kompetensi, dan efisiensi PTK.
3

1
BANTUAN SISWA MISKIN

TUJUAN
1. Membantu siswa untuk memenuhi kebutuhan pribadi siswa selama duduk di bangku sekolah. 2. Mencegah siswa dari kemungkinan putus sekolah akibat kesulitan ekonomi. 3. Memberi peluang dan kesempatan yang lebih besar kepada siswa untuk terus bersekolah hingga menyelesaikan pendidikan . 4. Membantu kelancaran program sekolah.

PERSYARATAN PENERIMA BSM


1. Persyaratan Siswa Penerima BSM 2. Penerima BSM dari pemerintah pusat adalah siswa SD,SDLB,SMP,SMPLB,SMA,SMALB DAN SMK negeri dan swasta dari keluarga miskin yang: a. Terancam putus sekolah karena kesulitan biaya. b. Tidak sedang menerima beasiswa dari sumber lain. 3. Persyaratan Sekolah Peserta Program BSM 4. Sekolah yang dapat menyalurkan beasiswa siswa miskin dari pemerintah pusat ini adalah: 5. Sekolah yang mempunyai siswa yang berasal dari keluarga miskin. 6. Sekolah yang memiliki surat ijin operasional/kelembagaan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat untuk sekolah umum.

RASIONALITAS: BANTUAN SISWA MISKIN


Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya (UUD 1945). Saat ini terdapat 1,08 juta siswa (2,05%) putus sekolah dan 3,03 juta lulusan SD sampai SM yang tidak bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi karena alasan faktor ekonomi. Dalam RKP 2011 direncanakan pemberian beasiswa bagi 6,18 juta siswa (13,3% dari populasi siswa), namun yang teralokasi dalam APBN 2011 baru mencapai 3,25 juta siswa.

Daya tampung pendidikan dari SMP sampai SM perlu ditingkatkan sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan target peningkatan angka partisipasi.
APBN Tahun 2012 diarahkan untuk menyediakan beasiswa bagi 4.324.905 siswa dengan anggaran sebesar Rp 1.806 Milyar Pemberian beasiswa ini akan mempercepat penurunan angka putus sekolah dan meningkatkan angka partisipasi siswa untuk memenuhi sasaran RKP 2011.
6

2
SISTEM PEMBELAJARAN

PERBAIKAN SISTEM PEMBELAJARAN PADA TINGKAT PENDIDIKAN DASAR


A. B. C. D. Latar Belakang Tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Penggunaan Alat Peraga dan Media Pembelajaran E. Penggunaan Laboratorium F. Pembinaan dan Implementasi Program G. Kebutuhan Mendatang

A. Latar Belakang
Dalam proses pembelajaran, siswa akan lebih mudah mencerna isi materi pelajaran bila siswa dapat menggunakan berbagai metode pembelajaran dan berbagai alat bantu belajar, di antaranya melalui penglihatan (visual), pendengaran (auditori), atau gerak (psikomotorik).

B. Tujuan
1. 2. Perancangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang sesuai dengan kondisi sekolah. Mempromosikan penerapan metode pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) agar penguasaan guru dalam melaksanaan proses pembelajaran kontekstual dapat terlaksana secara efektif dan efisien, sehingga guru diharapkan mampu meningkatkan mutu pencapaian standar kelulusan siswa. Untuk menunjang keberhasilan proses belajar di kelas, dan khususnya terkait dengan proses belajar mandiri individual di rumah. Untuk melengkapi media pembelajaran agar proses belajar melalui penggunaan media belajar lebih berhasil, khususnya untuk mencapai ketuntasan belajar. Pembuatan dan penggunaan alat peraga dalam kegiatan pembelajaran perlu dilandasi oleh jalan pikiran yang sistematis agar sarana/alat peraga itu dapat berperan yang digunakan terpadu dengan mata pelajaran lainnya yang dilakukan dalam proses belajar mengajar. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitasnya agar laboratorium dikelola dan dimanfaatkan dengan baik.

3. 4. 5.

6.

C. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)


KTSP meliputi kegiatan intra kurikuler dan ekstra kurikuler yang dikembangkan berdasarkan hasil mufakat antara guru, kepala sekolah, dan orang tua. Arah pelaksanaan KTSP tidak mengikat sehingga mudah dikembangkan dengan melibatkan komponen lain di sekolah berdasarkan standar minimal yang ditetapkan pemerintah. Pengembangan standar minimal yang termuat dalam KTSP merupakan kegiatan yang berorientasi kepada siswa.

D. Penggunaan Alat Peraga dan Media Pembelajaran


Fungsi Alat Peraga:
Pelajaran Lebih Mudah Pelajaran Lebih Menarik Imajinasi dan Kreasi

Kegunaan Media Pembelajaran:


Memperjelas penyajian pesan Mampu atasi keterbatasan ruang, waktu, daya indera Menimbulkan gairah belajar siswa Menimbulkan persepsi yang sama Memudahkan penguasaan materi Membantu penyaji untuk berkreasi

E. Penggunaan Laboratorium
Kegiatan di laboratorium/praktikum akan memberikan peran yang besar terutama dalam: 1. membangun pemahaman konsep; 2. verifikasi (pembuktian) kebenaran konsep; 3. menumbuhkan keterampilan proses (keterampilan dasar bekerja ilmiah) serta afektif siswa; 4. menumbuhkan rasa suka dan meningkatkan motivasi terhadap pelajaran yang dipelajari; 5. melatih kemampuan psikomotor.

F. Pembinaan dan Implementasi Program


Pelaksanaan Pembelajaran dengan metode CTL (Contextual Teaching and Learning) Workshop Pemantapan CTL bagi guru-guru yang berasal dari sekolah-sekolah dengan pencapaian Ujian Nasional (UN) rendah.

G. Kebutuhan Mendatang
MEDIA
1. 2. 3. 4. 5. BUKU TEKS BUKU REFERENSI MODUL BROSUR YANG SEJENIS

CETAK

MEDIA
MEDIA NON CETAK

MEDIA ELEKTRONIK - AUDIO - VIDEO - FILM

Media pembelajaran yang diperlukan di masa yang akan datang meliputi media pembelajaran interaktif dan penggunaan multimedia.

3
PENUNTASAN REHABILITASI RUANG KELAS RUSAK DAN PENINGKATAN SARANA PRASARANA DI DAERAH 3T, PERBATASAN DAN KLASTER 4

13

Pembiayaan Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat SD SMP TA 2011-2012


(Juta Rupiah)

Total Kebutuhan Jenjang Jumlah Ruang Kelas Rusak Berat Jumlah Kebutuhan Anggaran

Rehabilitasi 2011 Jumlah Ruang Kelas 18.000 3.500

Rencana Rehabilitasi 2012*

Jumlah Anggaran
2.297.671 518.420

Jumlah Ruang Kelas


132.317 41.027

Jumlah Anggaran
12.040.893 3.781.350

SD SMP
TOTAL

150.317 44.527

14.338.564 4.299.770

194.844 18.638.334

21.500
APBN-2011 Rp. 0,7 T

2.816.090
DAK-2011 Rp. 2,1 T

173.344
APBN-2012 Rp. 7,8 T

15.822.243
DAK-2012 Rp. 8T

*) Berdasarkan RKAK/L Kemdikbud 2012 yang disetujui oleh Komisi X DPR RI dan PMK Nomor 209/PMK.07/2011 Tentang Pedoman Umum dan Alokasi DAK Tahun Anggaran 2012
14

Perkembangan Kegiatan Rehabilitasi Tahun 2011(APBN)


A. Sasaran dan Alokasi Dana No. 1 2 SD SMP Jumlah Jenjang Jumlah Sasaran Sekolah 2.991 601 3.592 Ruang 8.712 1.401 10.113 Provinsi 29 8 29 Kab/Kota 171 42 171
(Rp. Juta)

Alokasi Dana 617.192 128.970 746.162


(Rp. Juta)

B. Perkembangan Penyaluran Dana No. 1 2 Jenjang


Sekolah Ruang

Jumlah
Provinsi Kab/Kota

Dana yang Disalurkan Jumlah 617.192 128.970 746.162 % 100 100 100 29 8 29 171 42 171

SD SMP Jumlah

2.991 601 3.592

8.712 1.401 10.113

15

Perkembangan Fisik Rehabilitasi SD dan SMP 2011


(Status: 12 Februari 2012)

2.6%
16.3%

34.7%

46.4%

Kategori perkembangan fisik:

0%-25%

26%-50%

51%-75%

76%-100%
16

Sasaran dan Pembiayaan Rehabilitasi Ruang Kelas/Ruang Belajar Rusak Berat SD dan SMP 2012

No

Sumber Dana
DAK APBN Jumlah

SD

SMP

TOTAL

Jumlah Ruang
70.620 61.697 132.317

Anggaran (Rp Juta)


6.426.464 5.614.429 12.040.893

Jumlah Ruang
16.637 24.390 41.027

Anggaran (Rp Juta)


1.560.240 2.221.110 3.781.350

Ruang *
87.257 86.087 173.344

Anggaran (Rp Juta)


7.986.704 7.835.539 15.822.243

1 2

*) Berdasarkan hasil pertemuan koordinasi tanggal 13 15 Desember 2011 di Jakarta

17

Sebaran Ruang Kelas Rusak Berat Per Provinsi, Tahun 2010/11


SD
(negeri dan swasta)
NTT Sulteng Lampung Jabar Sultra Banten Sulsel Pabar Jateng Jatim Sulbar Sumbar Maluku Sumut Jambi Papua Sulut Sumsel Riau Kalbar Malut DIY Bengkulu NTB Bali Kalsel Gorontalo Aceh Kalteng DKI Kaltim Kepri Babel 18.7 % 18.5 % 16.3 % 14.8 % 14.3 % 14.1 % 13.9 % 13.7 % 13.6 % 13.5 % 12.3 % 11.6 % 10.2 % 9.2 % 8.9 % 8.8 % 8.7 % 7.8 % 7.7 % 7.5 % 7.1 % 7% 6.5 % 6% 5.9 % 5.8 % 5.6 % 5.1 % 5.1 % 3.9 % 3.8 % 2.3 % 22.2 % 7,652 1,186 911 23,415 2,776 4,696 3,819 576 22,062 17,972 898 2,970 440 5,912 1,015 217 578 1,913 330 2,622 120 1,094 392 914 Sultra Kalsel Bengkulu Kalteng DIY Sulut Lampung Sulsel Sumbar Sulbar Papua Jabar Pabar Sulteng Sumut Jateng Maluku Jambi Kalbar Sumsel Kaltim NTT NTB Bali Aceh Jatim DKI Riau Malut Banten Babel Gorontalo Kepri 33.16 % 30.75 % 29.93 % 27.49 % 27.11 % 25.78 % 23.58 % 21.18 % 20.76 % 20.6 % 18.44 % 17.65 % 17.58 % 16.84 % 15.88 % 15.55 % 15.52 % 15.29 % 15.03 % 14.75 % 14.51 % 13.42 % 13.27 % 13.25 % 12.79 % 10.48 % 10.46 % 9.17 % 7.99 % 5.89 % 5.87 % 4.77 %

SMP
(negeri dan swasta)
41.16 % 1,450 1,094 755 762 1,086 1,017 2,142 2,209 1,377 301 586 6,688 171 544 2,955 5,416 398 531 887 1,336 627 922 586 598

12.4%

1,050 734 281 633 936 2,002 193 148 141

16.9%

904 4,416 992 575 112 732 85 91 83

Total = 110.598

Total = 42.428

Strategi Pelaksanaan Kegiatan Rehabilitasi Ruang Kelas/ Ruang Belajar SD dan SMP 2012

1 2 3

Kegiatan rehabilitasi dilaksanakan dengan mekanisme block grant kepada sekolah dengan melibatkan partisipasi masyarakat (swakelola) Kerjasama dgn TNI, dalam Pendampingan Pelaksanaan Program Rehabilitasi untuk Provinsi (1) NTT; (2) Papua; (3) Papua Barat; (4) Maluku; dan (5) Maluku Utara.
Melanjutkan Kerjasama dengan BPKP dan Perguruan Tinggi dalam rangka quality assurance implementasi Program Rehabilitasi Nasional Ruang Kelas SD dan Ruang Belajar SMP Tahun 2011-2012

19

Rencana Distribusi Alokasi Sasaran*) Rehabilitasi Ruang Kelas SD Tahun 2012


NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 PROVINSI Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Kepulauan Riau Jambi Sumatera Selatan Bangka Belitung Bengkulu Lampung DKI Jakarta Jawa Barat Banten insi Jawa Tengah DI Yogjakarta Jawa Timur Kalimantan Barat DAK 1.743 5.061 2.023 821 177 898 1.424 394 831 3.540 7.606 1.623 8.757 677 8.419 2.516 APBN 622 2.983 1.659 1.458 127 1.052 1.201 259 344 1.440 1.198 11.717 1.621 10.221 554 10.546 986 NO 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 PROVINSI Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Gorontalo Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Barat Sulawesi Tenggara Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat Total DAK 742 726 535 1.469 445 1.634 3.101 977 1.462 589 1.481 3.426 1.192 995 4.262 1.075 70.620 APBN 981 1.039 885 532 193 1.317 2.665 379 937 984 487 1.724 289 319 657 321 61.697
20

* Berdasarkan data PDSP 2010 dan proses verifikasi masih berlangsung

Rencana Distribusi Alokasi Sasaran*) Rehabilitasi SMP Tahun 2012

* Berdasarkan data PDSP 2010 dan proses verifikasi masih berlangsung


21

Jadwal Pelaksanaan Rehabilitasi Gedung SD dan SMP 2012


Permohonan dispensasi tentang mekanisme belanja barang agar dapat diberikan langsung ke satuan pendidikan

(Kemkeu)
Verifikasi akhir SD dan SMP yang akan direhabilitasi 13-17 Feb

Penyaluran dana rehabilitasi ke sekolah dan mulai kegiatan fisik

Laporan Monitoring perkembangan rehabilitasi (tahap 2)

Rehabilitasi gedung SD dan SMP selesai dan siap digunakan

(sekolah)

(Dinas Kab/Kota) 13 Maret 2012

(Kemdikbud)
20 Feb-Mei

(Sekolah dan Dinas Kab/Kota) 31 Juli Juli-Nop

Feb-Apr mgu 2 -12

13-15 Des

30 April

Monitoring, Supervisi dan Evaluasi (Mar-Des)

Laporan Monitoring perkembangan rehabilitasi (tahap 1)

(Kemdikbud, TNI dan BPKP)


Pertemuan koordinasi DAK dan Rehabilitasi SD dan SMP 2012
Penandatangan MOU Kemdikbud dengan Kab/Kota

(Sekolah dan Dinas Kab/Kota)

: Selesai : Dalam proses : Belum selesai : Milestone

(Kemdikbud)

(Dikdas dan Kab/Kota)

Desember 2011

Januari Desember 2012

(.) : Penanggung Jawab 22

4
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KHUSUS DAN PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUS

23

Kesetaraan Dalam Pendidikan


..setiap warga negara, tidak memandang ras, agama, suku, jender, keterbatasan fisik dan mental berhak memperoleh layanan pendidikan dan perlindungan dari diskriminasi..

Kebutuhan Khusus (Cacat) - ---Tunagrahita - Tuna Rungu - Tuna Netra dll

umum
khusus

khusus

Kebutuhan Khusus Cerdas Istimewa Bakat Istimewa (CIBI) Gifted (Cerdas Istimewa) Talented (Bakat Istimewa)

selalu saja ada warga yang khusus yang memerlukan perhatian sangat khusus dengan layanan yang sangat khusus pula

5
PERCEPATAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI PAPUA DAN PAPUA BARAT MELALUI UP4B

28

Index Pembangunan Manusia (IPM) Tahun 2008


Nasional Papua

Rata-rata Nasional tahun 2008 =71,17

Rata-rata Nasional tahun 2008 =71,17

Index Pembangunan Manusia (IPM) Tahun 2008


Nasional Papua Barat

Rata-rata Nasional tahun 2008 =71,17

Rata-rata Nasional tahun 2008 =71,17

INTERVENSI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DASAR DI PAPUA TAHUN 2012


NO 1 2 3 4 5 REHAB RKRB SD REHAB RKB (DAK) SD REHAB RKB (DAK) SMP RKB SMP USB SMP PROGRAM SASARAN 39 74 24 9 1 UNIT COST 86,000,000 86,000,000 91,500,000 143,825 2,375,000 JUMLAH 3,354,000,000 6,364,000,000 2,196,000,000 1,294,425 2,375,000

6
7 8 9 10

SD-SMP SATU ATAP


TUNJANGAN PROFESI PUSAT BOS SD BOS SMP TUNJANGAN KHUSUS TOTAL

12
14

770,000,000
26,122,000 580,000 710,000 29,779,000

9,240,000,000
365,708,000 248,978,920,000 78,251,230,000 132,873,898,000 481,627,425,425

429,274
110,213 4,462

31

INTERVENSI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DASAR DI PAPUA BARAT TAHUN 2012


NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PROGRAM BEASISWA MISKIN SD BEASISWA MISKIN SMP REHAB RKRB SD REHAB RKB (DAK) SD REHAB RKB (DAK) SMP RKB SMP USB SMP SD-SMP SATU ATAP TUNJANGAN PROFESI PUSAT TUNJANGAN PROFESI TRANSFER DAERAH BOS SD BOS SMP TUNJANGAN KHUSUS SASARAN 14,574 6,036 18 33 27 8 4 17 9 UNIT COST 360,000 550,000 86,000,000 86,000,000 91,500,000 143,825 2,375,000 770,000,000 26,122,000 JUMLAH 2,459,160,000 3,319,800,000 1,548,000,000 2,838,000,000 2,470,500,000 1,150,600 9,500,000 13,090,000,000 235,098,000

10
11 12 13 TOTAL

467
145,411 41,913 681

33,394,111
580,000 710,000 27,592,583

15,595,050,000
84,338,380,000 29,758,230,000 18,790,549,000 174,453,417,600 32

Ditjen Pendidikan Dasar

33

Anda mungkin juga menyukai