ANTAGONIS RESEPTOR H2
ANALOG PROSTAGLANDIN
ANTASIDA
PELINDUNG MUKOSA
Misoprostol
Alumunium hidroksida Magnesium hidroksida Kalsium karbonat Magnesium trisiclate Magnesium karbonat
Pirenzepine Telenzepine
Secara kompetitif menghambat ikatan histamin dengan H2 reseptor di lambung sehingga cAMP intrasel menurun, maka sekresi asam lambung menurun. Poten menghambat asam lambung basal, sekresi nokturnal asam lambung karena sangat tergantung pada histamin (90%).
Mengambat sitokrom P 450 dan memperlambat metabolisme obat : warfarin, diazepam, fenitoin, quinidine, teofilin; Mengambat first pass metabolisme gastric dari etanol; Menurunkan absorbsi Ketoconazole, Cefuroxime karena absorbsinya tergantung media asam
Gangguan hepar dan A : oral hampir 100% ginjal diabsorbsi, bioavailibility 60-70 % D : luas, termasuk ke ASI dan melewati plasenta, ikatan protein 15-20% M : hepar, 30% inaktif oleh sistem microsomal oxygenase E : 70% utuh melalui urin T : 2 jam, durasi kerja 6 jam
Lippincott s 2006. Pharmacolo gy 3rd edition, Mosbys 2006, MIMS 2005, Farmakolo gi dan terapi. FKUI
H2 Reseptor Antagonis
A: Diabsorbsi cepat dari GIT D: Ikatan protein 15%, didistribusi luas M: di hepar E: Terutama melalui
cAMP intrasel menurun, maka sekresi asam lambung menurun. Poten menghambat asam lambung basal, sekresi nokturnal asam lambung karena sangat tergantung pada histamin (90%).
Berikatan irreversibel dan inhibisi nonkompetitif dengan H+/K+ATPase (proton pump) pada sel parietal yang menghambat sekresi ion H+ ke dalam lumen lambung. Lebih dari 90% menghambat sekresi asam lambung baik basal maupun yang distimulasi
25 mg/ml (Antid) Dosis: per oral dewasa 150 mg 2x/hari atau 300 mg 1x/hari sebelum tidur, pemeliharaan 150 mg 1x/hari sebelum tidur. Anak 2-4 mg/kg/hari dibagi 2 dosis. Maksimal 300 mg/hari. Untuk iv/im dewasa 50 mg/dosis tiap 6-8 jam, anak 2-4 mg/kg/hari dibaagi 3-4 dosis, maksimal 200 mg/hari. Neonatus peroral 2 mg/kg/hari dibagi 2 dosis, iv inisial 1,5 mg/kg/dosis lalu 1,5-2 mg/kg/hari dibagi 2 dosis. Dengan gangguan hepar bila klirens kreatinin < 50 ml/menit diberi per oral 150 mg 1x/hari atau iv/im 50 mg tiap 18-24 jam Kapsul 10 mg (Losec), 20 mg (Omeprazol,Loklor), Vial 40 mg (Losec, OMZ) Dosis dewasa : per oral 20 mg/hari diberi 15-30 menit sebelum makan dpt dosis tunggal, ulkus gaster benign aktif dewasa per oral 40 mg/hari selama 4-8 minggu, Anak: > 2 tahun, berat badan > 20 kg, 20 mg/hari, > 2 tahun, berat badan
hipoglikemia, Meningkatkan konsentrasi Nifedipine, Menurunkan absorbsi Ketoconazole, Cefuroxime karena absorbsinya tergantung media asam
Mempengaruhi oksidasi obat dengan menghambat enzim P-450 yaitu obat : warfarin, fenitoin, diazepam, cyclosporine, digoxin, nifedipine, nimodipine, nisoldipine, sehingga meningkatkan konsentrasinya, Absorbsi obat glipizide,
Konsentrasi bakteri di lambung meningkat pada penggunaan lama, Vitamin B12 menurun karena absorbsinya perlu suasana asam, Sakit kepala (sering) Diare, nyeri perut, mual, pusing, asthenia, muntah, konstipasi, ISPA, nyeri punggung, rash, batuk
A : cepat di GIT (usus halus), kadar puncak dicapai setelah 0,5-3,5 jam. Bioavailibilitas 3040% D : Ikatan protein 99%. Bersifat basa lemah yang lipofilik sehinga cepat difusi melewati membran lipid menuju kanalikuli sel parietal lambung. M : di hepar. Metabolitnya : hydroxymeprazole, carboxylic acid
Lippincott s 2006. Pharmacolo gy 3rd edition, Mosbys 2006, MIMS. 2005, Farmakolo gi dan terapi. FKUI
oleh makanan
Berikatan irreversibel dan inhibisi nonkompetitif dengan H+/K+ATPase (proton pump) pada sel parietal yang menghambat sekresi ion H+ ke dalam lumen lambung. Lebih dari 90% menghambat sekresi asam lambung baik basal maupun yang distimulasi oleh makanan
Kapsul 30 mg (Lansoprazole, Lapraz), 15 mg (Inhipraz) Dosis: dewasa 30 mg/hari selama 8 minggu, bila bersama amoxicilin 30 mg/hari dibagi 2 dosis selama 10 hari. Anak: 3 bulan14 tahun, berat badan > 20 kg 30 mg 1x/hari, berat badan 10-20 kg 15 mg 1x/hari, berat badan < 10 kg 7,5 mg 1x/hari
Produksi mukosa gaster, menghambat sekresi HCl dan stimulasi sekresi mucous dan bikarbonat (efek cytoprotective), menghambat sekresi asam lambung basal, nocturnal
Tablet : 200mcg Dosis: per oral dewasa: 200 mcg 4x/hari bersama makanan (dosis terakhir sebelum tidur), dapat dikurangi menjadi 100 mcg. Pada orang tua 100-200 mcg 4x/hari dengan makanan Tablet 250 mg (Gelusil), 300 mg (Tri Act), 325 mg (Gastran), 360 mg (Actal), 400 mg (Biogastron), Liquid
glyburide, tolbutamide meningkat hingga potensial hipoglikemi, konsentrasi methotrexate dan fenitoin meningkat Menurunkan konsentrasi cefuroxime, ketoconazole, meningkatkan konsentrasi digoxin, nifedipine, makanan mengurangi absorbsi, sucralfate menunda absorbsi lansoprazole, Absorbsi obat glipizide, glyburide, tolbutamide meningkat hingga potensial hipoglikemi Phenylbutazone dapat meningkatkan efek samping (sakit kepala, pusing, mual)
Diare, nyeri perut, rash, pruritus, jarang menimbulkan nausea dan sakit kepala
A: diabsorbsi scara cepat dan sempurna (makanan mengurangi absorbsi) D: ikatan protein 97%, didistribusi terutama ke sel parietal gaster M: dimetabolisme di hepar menjadi 2 metabolit aktif E: di kandung empedu dan urin T 1,5 jam
Diare, mual, nyeri perut Dispepsia, flatulen, sakit kepala Muntah konstipasi
A : cepat di GIT D : ikatan protein 85% M : cepat diubah menjadi metabolit aktif di hepar E : terutama lewat urin T : 20-40 menit
Lippincott s 2006. Pharmacolo gy 3rd edition, Mosbys 2006, MIMS 2005, Farmakolo gi dan terapi. FKUI Lippincott s 2006. Pharmacolo gy 3rd edition, Mosbysb
Antasida
Menetralkan asam lambung dengan berikatan bersama fosfat, lalu diekskresi sebagai alumunium
karbonat di feses. Secara tidak langsung dapat menghambat kerja pepsin karena pengaruh ion alumunium.
bersama Mg(OH)2 200 mg (Mylanta) Dosis : 0,6 gr, 30 ml 1dan 3 jam setelah makan dan sebelum tidur
Antasida
Menetralkan asam lambung. Bersifat basa lemah, jika bereaksi dengan asam akan menghasilkan garam dan air. Secara tidak langsung dapat menghambat kerja pepsin karena pengaruh ion magnesium
Tablet 150 mg (Promag), 461 mg bersama Al (OH)3 (Magasida) Suspensi bersama Al (OH)3 per 5 ml 200 mg (Acitral, Dexanta) Dosis : 5-30 ml
ketoconazole, menurunkan bioavailibilitas dan konsentrasi cefpodoxime dan cefuroxime, Meningkatkan absorsi glipizide, glyburide, Menurunkan konsentrasi INH, Vitamin C meningkatkan absorbsi alumunium, Menurunkan bioavailibility penisilamin, Menurunkan konsentrasi Quinolon Menurunkan efektivitas obat : tetrasiklin, allopurinol, atenolol, garam Fe, INH, ketoconazole, cefpodoxime, menurunkan konsentrasi Quinolon, meningkatkan absorbsi glipizide, glyburide, menurunkan konsentrasi salisilat dalam aspirin, menurunkan efek nifedipine, meningkatkan konsentrasi quinidine, meningkatkan toksisitas suksinil kolin, Sodium polystyrene sulfonate :
Diare, batu silikat Alkaliuri 5-10% : kelainan neurologik, neuromuskuler, kardiovaskuler, mual, muntah, keram perut, hipermagnesemia : pusing, denyut jantung ireguler, perubahan mental, lemah
Lippincott s 2006. Pharmacolo gy 3rd edition, Mosbysb 2006, MIMS 2005, Farmakolo gi dan terapi. FKUI
Pelindung Mukosa
kompleks sulfat garam sukrosa dengan alumunium hydroxida. Meningkatkan mekanisme proteksi mukosa sehingga mencegah injury mukosa, menurunkan inflamasi dan menyembuhkan ulkus yang telah ada yaitu dengan membentuk polimer mirip lem dalam suasana asam dan terikat pada jaringan nekrotik ulkus secara selektif. Melindungi mukosa yang rusak dengan mengabsorbsi asam lambung, pepsin, garam empedu.
Tablet 500 mg (Musin), Kaplet 1 gr (Ulsidex) Kaplet 1 gram Liquid 500 mg/ml (Inpepsa), Suspensi 500 mg/5 ml (Musin) Dosis : 4x/hari diberikan waktu lambung kosong untuk mencegah berikatan dengan protein makanan dan fosfat
sistemik alkalosis Mengganggu absorbsi tetrasiklin, warfarin, fenitoin, digoksin, menurunkan bioavailibilitas ciprofloksasin, norfloksasin, perlu pH asam untuk menjadi aktif sehingga jangan diberi bersamaan dengan antasid atau H2 antagonis
Konstipasi (sering), mulut kering, diare, pusing, somnolen, mual, rash, gatal, tidak nyaman di perut, hipofosfatemia
Lippincott s 2006. Pharmacolo gy 3rd edition, Mosbysb 2006, MIMS 2005, Farmakolo gi dan terapi. FKUI
OBAT-OBAT ANTIEMETIK
Dimenhidrinat Scopolamine
Barbiturat (seperti: pentobarbital) Corticosteroid (dexametason & metilprednisolon) Chloral hydrat Cannabis (delta 9tetrahydrocannabinol, dronabinol, nabilon) Benzodiazepine (seperti. Diazepam, lorazepam)
Antagonis selektif reseptor dopamine(D2). Sedikit menembus sistem saraf, tetapi karena dasar ventrikel keempat, dimana CTZ terdapat, dapat ditembus, serta memperkuat peristaltik Propulsivum
Dispepsia disertai keterlambatan pengsongan, GERD, esofagitis, rasa terbakar epigastrium dan retrosternal, nausea dan vomiting karena berbagai sebab
Absorpsi digoksin berkurang bila bersamaan diberikan. absorpsi obat yg diserap di usus halus dipercepat, seperti alkohol, asetosal, diazepam, levodopa
A: diberikan oral/rektal D:Bioavailabilitas rendah (15%), kadar rendah memasuki CNS & menimbulkan efek yang rendah. Menstimulasi spinkter esophagus bag.bawah.digunakan u/GERD M:dimetabolisme di dinding usus & hepar E:
Rahardja & Tjay.. obat Penting. 2002, Katzung. Basic & Clinical Pharmacolo gy.
Derivat benzamid memblok reseptor dopamine di CTZ, serta memperkuat peristaltik (propolsivum)
Refluks esofagitis, profilaksis pasca operasi dan emetogenik kemoterapi kanker, mual dan muntah
Absorpsi digoksin berkurang bila bersamaan diberikan.absorpsi obat yg diserap di usus halus dipercepat,eg:alco hol, asetosal, diazepam, levodopa
Reaksi akstrapiramidal, pusing, lelah, mengantuk, sakit kepala, depresi, gelisah, gangguan GIT, hipertensi
A: diberikan oral, injeksi im atau iv. absorpsi dari usus cepat, mula kerja 20 menit D:ik.protein:20%, bioavailabilitas 40100%, menembus BBB.indikasi u/ GERD M:dihepar & ginjal E:T 4-6 jam, 80% dalam keadaan utuh (urin)
Antihistamin dan antikolinergik berkompetisi pada reseptor H1 pada sel efektor GIT, pembuluh darah dan traktus respiratorius. Aksi antikolinergik stimulasi vestibular dan mendepresi fungsi labirin
Antkolinergik menurunkan eksitabilitas reseptor labirintine, mendepresi konduksi pada jaras cerebellum vestibular. Memblok aksi Ach pada reseptor muskarinik postganglionik . efek terapi: menurunkan sekresi (kelenjar saliva, keringat dan bronchial)serta asam lambung dan menurunkan motilitas GI dan traktus urinarius. U/ motion sickness & vertigo, lebih kurang keaktivannnya dari atropine di jantung, bronchial dan otot polos GIT
6-8 jam Tablet 5 mg, 50 mg Dosis: u/ vertigo & motion sickness Peroral dewasa, orang ua &anak>12 thn. 50-100 mg/4-6 jam(1 jam sebelum melakukan perjalanan). Max 400 mg/hr Anak 6-12 thn: 2550 mg/6-8 jam.max:74 mg/hr Anak:2-5 thn: 12.525 mg/6-8 jam. Max 75 mg/hr Tablet 10 mg (Buscopan), Tablet sugar coated 110 mg (Hyscopan), Tablet film coated 10 mg (Scopamin) Injeksi : ampul 20 mg/ml (Buscopan) Dosis: per oral Dewasa, tua, anak 12 thn.0.125-0.25 mg/4jam Anak 2-11 thn:0.0625-0.125 mg/4jam, Im,iv Dewasa, tua, anak12 thn: 0.250.5 mg/4 jam u/1-4 dosis
antihistamin mempotensiasi efek obat lain yg memp. Efek depresan SSP spt alcohol, benzodiazepine, dan fenotiazin
Sebagai antihistamin, Depresi CNS, sedative.rasa mengantuk, mulut kering, gangguan penglihatan, obstipasi.
Kehamilan
A:diabsorpsi dgn baik, kerja cepat D:bioavailabilitas 72%, dapat bertahan 4-5 jam M:menghambat CYP ZD6. E: T 2.4-8 jam
Smith & Caronson. 2002. Oxford textbook of Clinical pharmacolo gy & drug therapy. Oxford University Press Inc.
Sering: mulut kering, keringat menurun, konstipasi Kadang-kadang: pandangan kabur, kembung, somnolen, sakit kepala, intoleransi pada cahaya, loss of taste,cemas flushing, insomnia, impotensi, Iritasi local (parenteral) Rx serius: overdosis dapat menyebabkan paralisis otot silier, dilatasi pupil, takikardia, palpitasi, kulit kering, hipertermia, RR, abnormalitas EKG, mual,muntah, ruam di muka dan trunkus sup,stimulasi CNS, psikosis
KI: obstruksi GI, miastenia gravis, glukoma, ileus paralitik, colitis ulseratif yang berat.
E:T : 8 jam
Anti Histamin
Fenotiazin berfungsi sebagai antihistamin, antiemetic, dan hipnotik-sedatif. Sebagai antiemetic, menurunkan stimulasi vestibular dan mendepresi fungsi labirin dan bekerja di CTZ. Sebagai sedative hipnotik menyebabkan depresi CNS dengan menurunkan stimulasi ke formasi reticular brain stem
Tablet : 25 mg (Nuvapreg), Sirup per 5 ml 5 mg (Prometazin ikafarmindo) Dosis: Motion sickness Dewasa, tua,. 25 mg 30-60 menit sebelum berangkat, dapat diulang tiap 8-12 jam, Pencegahan mual-muntah Per oral, iv, im, dewasa, tua, 12.5-25 mg/4-6 jam Anak: 0.25-1 mg/kg tiap 4-6 jam
Antagonis selektif pada reseptor (5HT3) di area postrema dan nucleus traktus.solitarius dan pada terminal aferen N.vagus serta memiliki aksi antiemetik sentral dengan menghambat reflex muntah yang disebabkan stimulasi vagus ketika 5-HT dilepaskan di usus saat merespon obat sitotoksik dan radiasi
Tablet 8 mg (Cedantron), Tablet film coated 4 mg & 8 mg (Vomceran), Kaplet film coated 4 mg & 8 mg (Frazon), Ampul: 4 mg/2 ml, & 8mg/4ml (Zofran) Dosis: per oral dewasa, tua & anak >11thn 24 mg dosis tunggal 10-20 mg 3-4x/hari ac; Dosis 1-2 jam sebelum kemoterapi 8 mg (garam HCl 2 aq), lalu tiap 12 jam 8 mg selama 5 hari
Beberapa obat lain yang menurunkan kelarens hepar dari antagonis 5HT3, akan merubah T obat tersebut.
Somnolen, disorientasi; pada lanjut usia: hipotensi, kebingungan, sinkop Sering: mulut, hidung, kerongkongan kering, retensi urin, pengentalan sekresi bronkus Kadang-kadang: distress epigastrium, flushing, gangguan visual, gangguan pendengaran, parastesia, diaphoresis, menggigil Jarang: pusing, urtikaria, fotosensitif Rx serius: Diskrasia darah: agranulositosis Nyeri kepala, obstipasi, rasa panas di muka (flushes) dan perut bagian atas, jarang sekali gangguan ekstra-piramidal dan reaksi hipersensitivitas
Pada anak-anak: dpt menyebabkan Rx paradoksal seperti eksitasi, gugup, tremor, reflex hiperaktif, dan kejang Bayi depresi CNS e.g. depresi nafas, sleep apnea,sudden infant death syndrome Penggunaan lama Gx ekstrapiramidal, eg: distonia(pergerakan abN), pronounced motor restlessness)
A: diabsorbsi dengan baik di lambung setelah pemberian im D: distribusi luas M: dimetabolisme di hepar E: urine, tidak dapat disingkirkan dengan hemodialisis. T1/2 : 16-19 jam
A: diabsorpsi segera di dalam lambung D: ikatan protein 7076%, M:dimetabolisme di heparoleh sitokrom P450 diikuti glukoronidase atau konjugasi sulfat. E: primer dieksresi melalui urin. T :4 jam
Lippincott s 2006. Pharmacolo gy 3rd edition, Mosbys 2006, MIMS 2005, Farmakolo gi dan terapi. FKUI
OBAT-OBAT LAXATIVE
Stimulant laxatives : Bisacodyl Castor oil / minyak jarak Phenolphthalein sudah tidak digunakan (kardiotoksik) Anthraquinone sudah tidak digunakan (karsinogenik) Senna Aloe Cascara Oksifenisatin asetat sudah tidak digunakan (hepatitis)
Osmotic laxatives : MgSO4 Castor oil Natrium phosphate Sorbitol Balanced polyethylene Glycol Laktulosa Magnesium citrate Magnesium hydroxide
Adsorbsi cairan di usus , meningkatkan masa feses, merangsang peristaltik, dan menurunkan waktu transit di GIT Meningkatkan tekanan osmotik dan kandungan air dalam feses, menahan amoniak di kolon dan menurunkan konsentrasi serum amoniak
Manajemen konstipasi kronikdan irritable bowel syndrome, adjuvant terapi konstipasi penyakit divertikular,
Surfaktan laxative
Konstipasi kronik
Sirup 10 g/15 ml (Dulcolactol), 3, 35 g/5 ml (Duphalac), 110 ml (Laxadilac), 120 ml & 200 ml (Lactulax) Dosis konstipasi: per oral Dewasa 1530 ml (10-20 gr)1x/hr hingga 60 ml (40 gr) sehari, Anak 7,5 ml (5 gr) per hari setelah sarapan Tablet 5 mg (Bicolax,Laxamex) Supp dewasa 10 mg (Dulcolax), Supp anak 5 mg (Dulcolax) Dosis utk konstipasi per oral Dewasa 515 mg/hari, anak 312 tahun 5-10 mg atau 0,3 mg/kg saat akan tidur atau setelah sarapan, per rektal dewasa 10 mg untuk menginduksi
Antiinfeksi
Galaktosemia atau pasien diet rendah galaktosa, obstruksi usus, fecal impaction
A: umumnya tdk diabsorbsi Onset 12-24 jam D: traktus gastrointestinal M: tidak mengalami metabolisme E: mll feses dan yg terabsorbsi mll urine dlm bentuk utuh A: sedikit diabsorbsi, tdk memiliki efek sampai kolon D: ke traktus gastrointestinal M: oleh bakteri saccharolytic E: mll feses dan urine dlm bentuk utuh
Mosby 2006, MIMS 2005, Martindale: the complete drugs reference. Mosby 2006, MIMS 2005, Martindale: the complete drugs reference.
Stimulant Laxative
Bekerja langsung di usus dengan meningkatkan aktivitas motor; mengiritasi plexus intramural kolon, menstimuli PG, cAMP, sintesa vasoactif polipeptida
Semua bentuk konstipasi, gangguan perirenal yang bisa menyebabkan konstipasi seperti hemoroid, sebelum dan sesudah operasi, persiapan barium enema, proctosigmoidosko pi
Rasa tidak nyaman di perut, kram, nyeri abdomen, diare, mual, reaksi alergi, termasuk reaksi anafilaksis
Kehamilan, laktasi, anak < 4 tahun, hindari penggunaan bersama susu atau antasid
A: sedikit diabsorbsi, Onset 6-8 jam (oral), 15-60 menit (recal) D: tractus gastrointestinal M: menjadi metabolit aktif desacetyl bis (phydroxyphenyl)piridyl2-methane ol enzim dari bakteri dan usus. E: mll feses dan yg terabsorbis mll urine
Osmotic Laxative
MgSO4 (Laxasium)
Meningkatkan sekresi cairan di usus, menurunkan pelepasan acethylcholine pada neuromuscular junction, memperlambat kecepatan impuls SA node, dan memperpanjang waktu konduksi
pergerakan usus, anak 2-11 tahun 510 mg sebagai dosis tunggal, < 2 tahun 5 mg, untuk orang tua 5-10 mg/hari Suspensi 400 mg/5 ml (Laxasium) Dosis: Dewasa 2-4 sendok teh saat akan tidur atau bangun pagi, anak 6-11 tahun 1-2 sendok teh
Allopurinol, cefpodoxime, atenolol, tetracycline, INH, ketoconazole, ofloxacin, penisilin akan menurunkan efektivitas obat2an di atas, menurunkan konsentrasi Aspirin, menurunkan efek nifedipine lewat parenteral
Hipermagnesaemi, depresi reflex tendon dan pernapasan, mual, muntah, diare, kemerahan di kulit, drowsines, confusion, pandangan menjadi 2, hipotensi, bradikardia, coma, dan cardiact arrest
Hipersensitif Gagal ginjal Hipermagnesia Appendisitis Fecal impaction Miokard infark scr parenteral
A: onset 1-2 jam (oral), 1 jam IM, durasi 3-4 jam, IV onset < 30 mnt D: M: E: mll feses dan urine
ANTI MUSKARINIK
ABSORBEN
Atropin Papaverin
Loperamid Difenoksilat
Kaolin-Pektin Attaplugite
Kolestiramin Colestipol
Anti Muskarinik
Asetilkolin antagonis yang berkompetisi dengan asetilkolin pada reseptor muskarinik, yang terletak di kelenjar eksokrin, jantung dan otot polos ganglia, intramural neuron. Hasilnya memblok efek muskarinik dan menurunkan motilitas GIT dan aktivitas sekresi Merelaksasi otot secara langsung, menyebabkan vasodilatasi aliran darah, merelaksasi otot dinding saluran cerna)
Hipermotilitas GIT
Amantadin, Rimantadin meningkatkan efek atropin, meningkatkan efek SSP rimantadin, tacrine menurunkan efek atropin, atropin menurunkan efek SSP tacrine, bersama neuroleptik mereduksi efek neuroleptik,
A: diabsorbsi cepat, mudah diserap D: cepat memasuki jaringan M: dimetabolisme di hepar E: melalui urine
Gangguan pencernaan, flushing, sakit kepala, malaise, rash, berkeringat, hipotensi, pusing, mengantuk, aritmia jantung Jarang menimbulkan mulut kering, mengantuk, rasa tidak nyaman di perut, reaksi alergi
Antagonis Opioid
Antidiare yang langsung mempengaruhi dinding otot intestinal. Efek: menurunkan motilitas dan waktu transit isi intestinal dengan mengurangi volume fecal, mengurangi kehilangan cairan
Tablet 2 mg Dosis: Diare akut, per oral, dewasa, orang tua awalnya 4 mg dan 2 mg setelah BAB, Anak 9-12 tahun >30 kg, awalnya 2 mg 3x/hari, 6-8 tahun 20-30 kg, awalnya 2 mg 2x/hari, 2-5 tahun
Gangguan fungsi hepar, penyakit radang saluran cerna, panggunaan pada anak
A: diabsorbsi dari GIT, bioavailability oral 54% D: ikatan protein 90%, terlokalisasi di jaringan lemak, hati, dan sisanya ke seluruh tubuh M: di hepar E: melalui urine T 0,5-2 jam A: tidak baik diserap di GIT D: Ikatan protein 97% M: di hepar E: melalui feses dan urine T 9,1-14,4 jam
Absorben
Bekerja sebagai adsorben dan proteksi, efeknya mengabsorbsi bakteri, racun, dan mengurangi kehilangan cairan
Absorben
Bekerja dengan mengadsorbsi (mengikat) sejumlah besar bakteri, toksin, dan menurunkan
13-20 kg, awalnya 1 mg 3x/hari, maintenance 1mg/10 kg setelah BAB Diare kronik, per oral dewasa, orang tua, awalnya 4 mg dan 2 mg setelah BAB sampai diare terkontrol, Anak 0,08 mg/kg/hari dalam 2-3 dosis, maksimal 2 mg/dosis. Travelers diare, per oral dewasa, orang tua, awalnya 4 mg dan 2 mg setelah BAB, maksimal 8 mg/hari selama 2 hari, Anak 9-11 tahun awalnya 2 mg, kemudian 1 mg setelah BAB, maksimal 6 mg/hari selama 2 hari, 6-8 tahun awalnya 1 mg kemudian 1 mg setelah BAB, maksimal 4 mg/hari selama 2 hari Sirup 60 ml, 120 ml Per 5 ml, kaolin 700 mg, pectin 50 mg, 66 mg Dosis: dewasa, anak >12 tahun, 2 sendok teh setelah BAB, maksimal 12 sendok teh/hari, 6-12 tahun, 1 sendok teh setelah BAB, maksimal 6 sendok teh/hari Tablet 300 mg (Fitodiar), 600 mg (Diagit, Licopec, Neodiastop, New diatab, Teradi), 630 mg (Biodiar), 650
Mereduksi efikasi antibakteri Clindamycin dan Lincomycin, mereduksi bioavailability digoxin, pectin menghambat efek lovastatin, mereduksi konsentrasi plasma quinidin Menurunkan absorbsi benztropine, trihexyphenidiyl, loxapine, dan dicyclomine jika
A: sedikit diabsorbsi, onset 6-8 jam D: M: E: melalui feses dan yang terabsorbsi melalui urine
Fitodiar, Kaotate, Licopec, Molagit, Neodiastop, Neo enterostop, Neo koniform, Newdiatab, Teradi)
kehilangan air, mengurangi pergerakan isi perut, memperbaiki konsistensi feses, dan mengurangi kram GIT saat diare
mg (Neo enterostop) 700 mg (Molagit), 750 mg (Enterogit, Entrogard), Kaplet 600 mg (Neo koniform), Suspensi per 15 ml, 600 mg (Arcapec, Kaotate)
diminum bersamaan