Vit A
Vitamin A berperan pada fungsi penglihatan, metabolisme umum, proses reproduksi Kurang Vitamin A (KVA) masih mjd masalah yang tersebar di seluruh dunia negara berkembang KVA KEP dan gizi buruk
KVA
WHO 1992setengah 20 juta balita di Indonesia kekurangan vitamin A 1995 Indonesia vitamin A tergolong rendah. NTB dan Sumatera Selatan munculnya kembali kasus Xeroftalmia ringan-berat Data SP2TP & survei tidak mendukungtidak dilaporkan secara khusus & tdk mjd prioritas masalah kesehatan di Indonesia fenomena gunung es xeroftalmia byk yg belum ditemukan & dilaporkan o/ NAKES
Kasus KVA
Mengetahui etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, serta penatalaksanaan defisiensi vitamin A khususnya di bidang mata, sehingga nantinya jika menemui kasus di tempat praktek dapat melakukan penatalaksanaan yang baik bagi penyakit tersebut.
Vitamin A zat gizi mikro yg diperlukan oleh tubuh berguna u/ meningkatkan imunitas & kesehatan mata.
Vitamin A 2 bentuk: preformed vitamin A ( retinol, retinal, asam retinoid dan derivatnya) dan provitamin A (karotenoid) prekursor vitamin A
untuk pertumbuhan mensintesis rodopsin pemeliharaan kesempurnaan selaput lendir (mukosa), reproduksi, pertumbuhan tulang rawan. meningkatkan sistem imun menjaga kesehatan kulit dan terbukti sbg anti aging
Byk pd minyak ikan, pangan seperti mentega (lemak susu), kuning telur, keju, hati, sayuran hijau dan wortel, Buah-buahan berwarna merah dan kuning (cabe merah, wortel, pisang, pepaya)
DEFINISI
PENYEBA B
kekurangan makanan berkepanjangan marasmus atau kwashiorkor pasien yang menderita malabsorpsi lemak, cystic fibrosis, insufisiensi pankreas, atau kolestasis, pasien operasi bypass usus kecil Kelebihan konsumsi alkohol
habisnya persediaan vitamin A di dalam hati kadar vitamin A plasma disfungsi sel batang pada retina perubahan jaringan epitel PATOFISIOLO Apabila kurang vitamin A, rhodopsin tidak terbentuk rabun senja GI
GEJALA KLINIS
Buta Senja (Hemeralopia, nyctalopia) XN Xerosis Konjunctiva - XIA Xerosis Konjunctiva disertai bercak bitot XIB Xerosis Kornea X2 Xerosis kornea dan ulserasi Kornea X3A Keratomalasia X3B Jaringan Parut Kornea (Sikatriks/scar) XS Fundus Xeroftalmia dengan gambaran
Buta senja XN
Pada keadaan ringan, sel batang retina sulit beradaptasi di ruang yang remang-remang Penglihatan menurun pada senja hari Anak sudah dapat berjalan membentur benda didepannya Anak belum dapat berjalan diam memojok
Xerosis Konjungtiva = XIA Selaput lendir bola mata tampak kurang mengkilat atau terlihat sedikit kering, berkeriput, dan berpigmentasi dgn permukaan kasar dan kusam
bercak putih seperti busa sabun atau keju terutama di daerah celah mata sisi luar. Tampak kekeringan meliputi seluruh permukaan konjungtiva
Xerosis Kornea = X2
Kekeringan pd kornea suram dan kering dgn permukaan tampak kasar Keadaan umum anak biasanya buruk (gizi buruk dan menderita, penyakit infeksi dan sistemik lain)
Tahap X3A: bila kelainan mengenai kurang dari 1/3 permukaan kornea Tahap X3B: bila kelainan mengenai semua atau lebih dari 1/3 permukaan kornea Keadaan umum penderita sangat burukperforasi kornea
Kornea mata tampak menjadi putih atau bola mata tampak mengecil. Bila luka pada kornea telah sembuh akan meninggalkan bekas berupa sikatrik atau jaringan parut
Xeroftalmia Fundus (XF) Dengan opthalmoscope pada fundus tampak gambar seperti cendol
ANAMNESIS
Ibu mengeluh anaknya tidak bisa melihat pada sore hari (buta senja) atau ada kelainan pada matanya Riwayat penyakit sebelumnya: campak, diare, ISPA, cacingan, TB? Kontak dengan pelayanan kesehatan: imunisasi, pemberian vitamin A Riwayat pola makan anak Riwayat lain: penglihatan kabur bila malam hari, tidak nafsu makan, riw. operasi bypass usus kecil, cystic fibrosis, sering menderita penyakit infeksi, sering capek, susah konsentrasi, mata berkunang-kunang, kulit bersisik
PEMERIKSAAN FISIK
Antropometri Penilaian Status gizi Kelainan pada kulit : kering, bersisik Pemeriksaan mata untuk melihat tanda Xeroftalmia dengan menggunakan senter yang terang. Tes Adaptasi Gelap
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
serum RBP (retinol binding protein) Pemeriksaan albumin, darah lengkap pemeriksaan fungsi hati pemeriksaan radiografi dari tulang panjang
Medikamentosa
Gejala XN (buta senja), atauXIA (Xerosis konjungtiva) tanpa pernah sakit campak 3 bulan terakhir Ada salah satu gejala - XIB (bercak Bitotnanah/ radang- kornea keruhulkus korneapernah sakit campak dalam 3 bulan terakhir Umur < 6 bulan 6 - 11 bulan 1-5 Hari 1 Beri kapsul vitamin A dengan dosis sesuai umur Hari 2 Hari ke 15 (minggu ke II) -
Dosis 3 x 50.000 SI (1/2 kapsul biru) 100.000 SI (1kapsul biru) 200.000 SI (1 kapsul merah)
Non medikamentosa konsumsi makanan kaya vitamin A hati, daging sapi, ayam, telur, susu ,wortel, mangga, ubi jalar, dan sayuran berdaun hijau. RUJUKAN dirujuk ke puskesmasXN, X1A, X1B, X2 RS/Spesialis Mata/BKMM X3A, X3B, XS
KOMPLIKASI
PENCEGAHAN
A. diet makanan yang kaya akan vitamin A atau betakaroten sebagai komponen diet seharian B. di Posyandu atau Puskesmas(Februari dan Agustus) bayi usia 6-11 bln 1 kapsul vitamin A biru balita usia 12-59 bln 1 kapsul vitamin A warna merah ibu nifas sampai 30 hari setelah melahirkan1 kapsul vitamin A warna merah.
xerosis kornea (X2) dgn pengobatan yang tepat sembuh sempurna lesi pada mata akan mengancam penglihatan (25% benar-benar buta, dan sisanya sebagian buta). mortalitas pada kasus-kasus yang berat mencapai 50% krn disertai malnutrisi yang berat