Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA BALAI BUDIDAYA AIR PAYAU TAKALAR MAKASSAR, 2012
LATAR BELAKANG
BUDIDAYA RUMPUT LAUT K. Alvarezii
KENDALA: Produktivitas menurun Faktor ekologi dan Fisik PENELITIAN DAN PEREKAYASAAN
Aplikasi budidaya
Rektek Pertumbuhan dan Produksi Rumput Laut Pada kedalaman Budidaya berbeda Metode Vertikal
TUJUAN
1. Mengetahui tingkat pertumbuhan & produksi dgn kedalaman budidaya berbeda metode vertikal 2. menghasilkan teknologi rekayasa budidaya rumput laut yang adaptif dan efisien.
KEGUNAAN
1. Dpt memberikan informasi kedalaman optimal dlm berbudidaya rumput laut sbg upaya peningkatan pertumbuhan & produksi rumput laut K. alvarezii. 2. Dpt memberikan informasi faktor-faktor yg berpengaruh terhdp pertumbuhan & produksi pd kedalaman berbeda metode vertikal.
PROSES FOTOSINTESIS
PERTUMBUHAN
PRODUKSI
METODOLOGI
LOKASI DAN WAKTU Perekayasaan dilakukan pd kawasan budidaya Ds Laikang, Kec. Mangarabombang, Kab. Takalar, pd Maret - Mei 2011 Analisa sampel Kualitas Air di Lab. Uji BBAP Takalar
PROSEDUR KEGIATAN
1.
2. 3.
4.
5.
6.
Digunakan metode tali rawai terapung (monoline floating method) modifikasi (tali gantung vertikal) Bibit K. alvarezii diikat pd tali ris PE No. 2 mm. Ada 15 satuan percobaan dgn berat awal masing-masing 50 gr per simpul. Bibit yg telah diikat, dipasang secara vertikal (tegak lurus) scr acak pd tali PE No. 5 mm dgn jarak kedalaman budidaya berbeda, yaitu; 20 cm; 100 cm; 200 cm; 300 cm; & 400 cm. Jarak tali ris PE No. 5 mm yg digantung secara vertikal dgn yg lainnya 1,5 m. Dipelihara selama 49 hari.
4,247
4,000
3,500 3,000 2,500 2,000 1,500 1,000 0,500 0,000 20 100 200 300 400 Kedalaman Budidaya (cm) 2,191 3,248 2,919
Laju pertumbuhan harian tertinggi pd kedalaman 20 cm & 100 cm, krn intensitas cahaya sbg faktor utama pd kedalaman 20 cm dan 100 cm pd proses fotosintesis masing-masing (317 mol m-2s-1 & 298 mol m-2s-1) Arus yg relatif lebih kuat pd kedalaman 20 cm & 100 masing-masing 0,13 dan 0,31 m/s, makin besar pergerakan air makin cepat pertumbuhan krn difusi unsur hara makin besar shg proses metabolisme dipercepat. Konsentrasi CO2 , Nitrat & Ortofosfat pd kedalaman 100 cm tertinggi jika dibandingkan dgn kedalaman lainnya menunjukkan faktor lain penyebab tingginya pertumbuhan rumput laut pd kedalaman 20 cm & 100 cm. Rumput laut mengambil nutrisi dari sekitarnya secara difusi melalui dinding tallusnya (Indriani dan Sumiarsih, 2003).
5 4,5 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 0 100 200 300 400 500 Y = 4,627-0,005x r = 0,80
Hubungan antara kedalaman budidaya & laju pertumbuhan bobot harian berpola linear dgn persamaan regresi Y=4,627-0,005x (r2=0,80). Hubungan tsb berkorelasi kuat, dimana 80% kedalaman budidaya berpengaruh terhdp laju pertumbuhan bobot harian.
200
150 100 50 0 20 100 200 300 400
Produksi pd kedalaman 20 cm & 100 cm tertinggi disebabkan laju pertumbuhan bobot harian tinggi produksi erat kaitannya dgn laju pertumbuhan. Perkembangan komponen faktor lingkungan terutama cahaya matahari & arus serta ketersediaan nutrien. Produksi biomassa rumput laut sgt ditentukan oleh metode pemeliharaan & faktor lingk. Faktor lingk. dan ketersediaan nutrien akan memberikan pengaruh pd pertumbuhan & selanjutnya menentukan produksi rumput laut. Pemeliharaan pd kedalaman 20 cm kondisi lingkungan yg lebih baik.
600 500 400 300 200 100 100 200 300 400 Kedalaman budidaya (cm) 500 Y= 458,0-0,807x r = 0,79
Hubungan antara kedalaman budidaya & produksi biomassa berpola linear dgn persamaan regresi Y=458,0-0,807x (r2=0,79). Hubungan tersebut berkorelasi positif, dimana 79% kedalaman budidaya berpengaruh terhadap produksi biomassa rumput laut K. alvarezii.