Anda di halaman 1dari 13

TUGAS III TEORI ORGANISASI UMUM KOMUNIKASI

Nama Kelas NPM

: Nuranissa Maimun : 2KA31 : 15111338

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI PTA 2012 2013

BAB I Komunikasi
Pengertian Komunikasi Komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin communis yang berarti sama communico 2ocial22ation atau communicare yang berarti membuat sama (make to common). Secara sederhana komuniikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya (communication depends on our ability to understand one another). Selain itu beberapa ahli juga berpendapat tentang komunikasi, berikut merupakan pengertian komunikasi menurut para ahli : Menurut Onong Uchjana Effendy

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media). Menurut Raymond Ross

Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman 2ocial-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator. Menurut Gerald R. Miller

Komunikasi terjadi saat satu sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan niat sadar untuk memengaruhi perilaku mereka. Menurut Everett M. Rogers

Komunikasi adalah proses suatu ide dialihkan dari satu sumber kepada satu atau banyak penerima dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Menurut Carl I. Hovland

Komunikasi adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang menyampaikan rangsangan (biasanya dengan menggunakan 2ocial2 verbal) untuk mengubah perilaku orang lain.

Menurut New Comb

Komunikasi adalah transmisi informasi yang terdiri dari rangsangan diskriminatif dari sumber kepada penerima. Menurut Bernard Barelson & Garry A. Steiner

Komunikasi adalah proses transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan 3ocial-simbol, kata-kata, gambar, grafis, angka, dsb. Menurut Colin Cherry

Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling menggunakan informasi dengan untuk mencapai tujuan bersama dan komunikasi merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan pembangkitan balasannya. Menurut William J. Seller

komunikasi adalah proses dimana 3ocial verbal dan nonverbal dikirimkan, diterima dan diberi arti.

Dalam komunikasi terdapat komponen komunikasi yaitu hal hal yang ada agar komunikasi bias berlangsung dengan baik. Berikut ini beberapa komponen menurut LASWELL : a. Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain. b. Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain. c. Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. Dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara. d. Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain e. Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya. f. Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi komunikasi itu akan dijalankan (Protokol). tentang bagaimana

Selain itu komunikasi juga melalui beberapa proses, berikut proses sederhana berlangsungnya komunikasi : Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu 4oci berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat 4ocial-simbol yang 4oci dimengerti kedua pihak.

Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya. Media (channel) alat yang menjadi penyampai pesan dari komunikator ke komunikan. Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh komunikan itu sendiri.

Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim. Faktor 4ocial yang mempengaruhi komunikasi : a. Latar Belakang Budaya b. Ikatan Kelompok Atau Grup c. Harapan d. Pendidikan e. Situasi Komunikasi terbagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut : 1. Komunikasi Formal 2. Komunikasi Informal

Pengertian

komunikasi informal adalah komunikasi antara orang yang ada dalam suatu organisasi , akan tetapi tidak direncanakan atau tidak ditentukan dalam struktur organisasi. Fungsi komunikasi informal

a. untuk memelihara hubungan 5ocialpersahabatan kelompok informal b. penyebaran informasi yang bersifat pribadi dan privat seperti isu , gossip , atau rumor Pengertian jaringan komunikasi Di daalam sebuah komunikasi terdapat jaringan komunikasi.Apa itu jaringan komunikasi? Jaringan komunikasi adalah saluran yang digunakan untuk meneruskan pesan dari satu orng ke orang lain. Jaringan ini dapat dilihat dari dua perspektif. Secara sederhana terdapat beberapa definisi jaringan komunikasi yang dikemukakan oleh beberapa ahli seperti Beebe dan Masterson (1994) yang mendefinisikan jaringan komunikasi sebagai siapa berbicara dengan siapa atau kepada siapa, lalu De Vito (1997), mendefinisikan jaringan komunikasi sebagai suatu saluran atau jalan tertentu yang digunakan untuk meneruskan pesan dari satu orang ke orang lain.Kemudian Gonzales dalam Jahi (1993) mengatakan bahwa hubungan siapa dengan siapa dapat diilustrasikan dalam sebuah sosiogram yang berguna untuk menelusuri jaringan informasi ataupun difusi suatu inovasi. Jaringan komunikasi berfungsi sebagai sistim komunikasi umum yang digunakan dalam kelompok yang akan mengirimkan pesan dari satu orang ke orang yang lainnya. Dan jaringan komunikasi juga biasa dipandang sebagai struktur yang diformalkan yang diciptakan oleh organisasi sebagai sarana komunikasi organisasi.

BAB II PENGAWASAN Pengertian Pengawasan Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut. Atau dalam istilah inggrisnya Controlling is the process of measuring performance and taking action to ensure desired results. Pengawasan juga berfungsi sebagai proses untuk memastikan bahwa segala aktivitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan atau dalam istilah inggris The process of ensuring that actual activities conform the planned activities. Beberapa ahli berpendapat tentang pengertian pengawasan, yaitu sebagai berikut : Menurut Winardi Pengawasan adalah semua aktivitas yang dilaksanakan oleh pihak manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan hasil yang direncanakan. Menurut Basu Swasta Pengawasan merupakan fungsi yang menjamin bahwa kegiatan-kegiatan dapat memberikan hasil seperti yang diinginkan

Menurut Komaruddin Pengawasan adalah berhubungan dengan perbandingan antara pelaksana aktual rencana, dan awal Untuk langkah perbaikan terhadap penyimpangan dan rencana yang berarti.

Pengawasan terdapat beberapa jenis yaitu : a. Pengawasan intern dan ekstern b. Pengawasan reventif dan represif c. Pengawasan aktif dan pasif d. Pengawasan kebenaran formil menurut hak (rechtimatigheid) dan pemeriksaan kebenaran materiil mengenai maksud tujuan pengeluaran (doelmatigheid).

BAB III PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI

Perubahan organisasi sering kali distimulasi oleh perubahan-perubahan yang terjadi di dalam lingkungannya. Lingkungan umum di mana organisasi-organisasi sebagai sistem terbuka berada mencakup sisi: teknologikal- ekonomi hukum politik demografik ekologikal dan faktor-faktor yang disebut, terjadi dengan kecepatan yang makin meningkat. Di dalam lingkungan umum tersebut, masing-masing organisasi memiliki suatu kelompok faktor-faktor yang lebih spesifik (lingkungan tugasnya) yang bersifat relevan bagi proses-proses pengambilan keputusannya.Persaingan jelas merupakan salah satu unsur bagi adanya perubahan. Organisasi-organisasi secara tipikal berupaya mengantisipasi perubahan-perubahan yang mungkin akan terjadi, dan menyesuaikan diri dengannya. Peramalan-peramalan ekonomi dan teknologikal disertai riset pasar,

lazim dilakukan organisasi-organisasi besar, agar organisasi-organisasi mereka dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan lingkungan. Faktor lain yang menimbulkan adanya perubahan muncul dan modifikasi-modifikasi tujuan-tujuan suatu organisasi. Perubahan-perubahan dalam nilai-nilai (hal yang dianggap baik, dan yang didambakan) juga penting, karena mereka menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan dalam tujuan-tujuan (suatu organisasi ). Adakalanya, tujuan-tujuan tidak berubah, tetapi perubahan-perubahan dalam nilainilai dapat menyebabkan timbulnya perubahan dalam hal yang dianggap sebagai perilaku yang pantas.Tujuan-tujuan baru dapat dipaksakan karena sumber eksternal, misalnya peraturan-peraturan pemerintah tentang sifat-sifat keamanan suatu produk.Strategi keorganisasian merupakan sebuah fungsi dari sejumlah faktor, seperti peluang-peluang yang muncul dari lingkungan kompetensi internal dan sumber-sumber daya-minat serta keinginan manajerial dan tanggungjawab sosial. Pengembangan Organisasi Pengertian pokok pengembangan organisasi adalah perubahan yang terencana (planned change). Perubahan , dalam bentuk pembaruan organisasi dan mpengembangan organisasiernisasi, terus menerus terjadi dan mempunya pengaruh yang sangat dominan dalam masyarakat kini. Organisasi beserta warganya, yang membentuk masyakat mpengembangan organisasiern , mau tidak mau harus beradaptasi terhadap arus perubahan ini. Perubahan perubahan yang terjadi pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam empat katagori , yaitu perkembangan teknologi, perkembangan prpengembangan organisasiuk, ledakan ilmu pengetahuan dan jasa yang mengakibatkan makin singkatnya daur hidup para pengembangan organisasi, serta perubahan sosial yang mempengaruhi perilaku, gaya hidup, nila nila dan harapan tiap orang. Untuk dapat bertahan , organisasi harus mampu mengarahkan warganya agar dapat beradaptasi dengan baik dan bahkan agar mampu memanfaatkan dampak positif dari berbagai pembaruan tersebut dengan pengembangan diri dan pengembangan organisasi. Proses mengarahkan warga organisasi dalam mengembangkan diri menghadapi perubahan inilah yang dikenal luas sebagai proses organization development (PENGEMBANGAN ORGANISASI). Karena menyangkut perubahan sikap, persepsi,perilaku dan harapan semua anggota organisasi, pengembangan organisasi di definisikan sebagai upaya pimpinan yang terencana dalam meningkatkan efektivitas organisasi, dengan menggunakan cara intervensi (oleh pihak ketiga) yang didasarkan pada pendekatan perilaku manusia. Dengan kata lain penerapan pengembangan organisasi dalam organisasi dilakukan dengan bantuan konsultan ahli, sistemis ,harus didukung oleh pimpinan serta luas aplikasinya.

Teori dan praktik pengembangan organisasi didasarkan pada beberapa asumsi penting yakni : Manusia sebagai individu, Dua asumsi penting yang mendasari pengembangan organisasi adalah bahwa manusia memiliki hasrat berkembang dan kebanyakan orang tidak hanya berpotensi , dan berkeinginan untuk berkontribusi sebanyak mungkin pada organisasi. pengembangan organisasi bertujuan untuk menghilangkan faktor faktor dalam organisasi yang menghambat perkembangan dan menghalangi orang untuk berkontribusi demi tercapainya sasaran organisasi. Manusia sebagai anggota dan pemimpin kelompok.Organisasi yang menerapkan pengembangan organisasi harus berasumsi bahwa setiap orang dapat diterima dan diakui perannya oleh kelompok kerjanya.Dalam organisasi perlu ditumbuhkan keterbukaan agar para anggotanya dapat dengan leluasa mengungkapkan perasaannya dan pikirannya. Dalam keterbukaan , orang akan mendapatkan kepuasaan kerja yang lebih tinggi, sehingga dengan demikian performansi kelompok akan lebih efektif. Manusia sebagai wadah organisasi.Hubungan antar kelompok kelompok dalam organisasi menentukan efektivitas masing masing kelompok tersebut. Misalnya bila komunikasi antar-kelompok hanya terjadi pada tingkat manajernya , koordinasi dan kerjasama akan kurang efektif daripada bila segenap anggota kelompok terlibat dalam interaksi. Sasaran pengembangan organisasi Atas dasar asumsi asumsi diatas, proses pengembangan organisasi diterapkan dengan sasaran : Hubungan yang lebih efektif antara departemen , divisi dan kelompok kelompok kerja dalam organisasi Hubungan pribadi yang lebih efektif antara manajer dan karyawan pada semaua jenjang organisasi Terhapusnya hambatan hambatan komunikasi antara pribadi dan kelompok Berkembangnya iklim yang ditandai dengan saling percaya, dan keterbukaan yang dapat memotivasi serta menantang anggota organisasi untuk lebih berprestasi Tahap tahap Penerapan pengembangan organisasi Dalam menerapkan pengembangan organisasi, organisasi memerlukan konsultan yang ahli dalam bidang perilaku dan pengembangan organisasi.Konsultan tersebut bersifat sebagai agen pembaruan (agent of change), dan fungsi utamanya adalah membantu warga organisasi menghadapi perubahan, melalui teknik teknik

pengembangan organisasi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi tersebut. Proses penerapan pengembangan organisasi dilakukan dalam empat tahap : 1. Tahap pengamatan sistem manajemen atau tahap pengumpulan data. Dalam tahap ini konsultan mengamati sistem dan prosedur yang berlaku di organisasi termasuk elemen elemen di dalamnya seperti struktur, manusianya, peralatan, bahan bahan yang digunakan dan bahkan situasi keuangannya. Data utama yang diperlukan adalah : Fungsi utama tiap unit organisasi Peran masing masing unit dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi Proses pengambilan keputusan serta pelaksanaan tindakan dalam masing masing unit Kekuatan dalam organisasi yang mempengaruhi perilaku antar kelompok dan antar individu dalam organisasi 2. Tahap diagnosis dan umpan balik. Dalam tahap ini kualitas pengorganisasian serta kegiatan operasional masing masing elemen dalam organisasi dianalisis dan dievaluasi . Ada beberapa kriteria yang umum digunakan dalam mengevaluasi kualitas elemen elemen tersebut, diantaranya : Kemampuan beradaptasi, yaitu kemampuan mengarahkan kegiatan dan tenaga dalam memecahkan masalah yang dihadapi Tanggung jawab : kesesuaian antara tujuan individu dan tujuan organisasi Identitas : kejelasan misi dan peran masing masing unit Komunikasi ; kelancaran arus data dan informasi antar-unit dalam organisasi Integrasi ; hubungan baik dan efektif antar-pribadi dan antar-kelompok, terutama dalam mengatasi konflik dan krisis Pertumbuhan ; iklim yang sehat dan positif, yang mengutamakan eksperimen dan pembaruan , serta yang selalu menganggap pengembangan sebagai sasaran utama 3. Tahap pembaruan dalam organisasi. Dalam tahap ini dirancang pengembangan organisasi dan dirumuskan strategi memperkenalkan perubahan atau pembaruan. Strategi ini bertujuan meningkatkan efektivitas organisasi dengan cara mengoreksi kekurangan serta kelemahan yang dijumpai dalam proses diagnostik dan umpan balik. Mengingat bahwa setiap perubahan yang diperkenalkan akan mempengaruhi seluruh sistem dalam organisasi, bahkan mungkin akan mengubah sistem distribusi wewenang dan struktur organisasi, rancangan strategi pembaruan harus didiskusikan secara matang dan mendapat dukungan penuh pimpinan puncak.

4. Tahap implementasi pembaruan. Tahap akhir dalam penerapan pengembangan organisasi adalah pelaksanaan rencana pembaruan yang telah digariskan dan disetujui.Dalam tahap ini konsultan bekerja secaa penuh dengan staf manajemen dan para penyelia. Kegiatan implementasi perubahan meliputi : perubahan struktur perubahan proses dan prosedur penjabaran kembali secara jelas tujuan sera sasaran organisasi penjelasan tentang peranan dan mis masing masing unut dan anggota dalam organisasi Teknik teknik pengembangan organisasi Ada berbagai teknik yang dirancang para ahli, dengan tujuan meningkatkan kemampuan berkomunikasi serta bekerja secara efektif, antar-individu maupun antar-kelompok dalam organisasi.Beberapa teknik yang sering digunakan berikut ini. Sensitivity training, merupakan teknik pengembangan organisasi yang pertama diperkenalkan dan ayang dahulu paling sering digunakan.Teknik ini sering disebut juga T-group.Dalam kelompok kelomok T (singkatan training) yang masing masing terdiri atas 6 10 peserta, pemimpin kelompok (terlatih) membimbing peserta meningkatkan kepekaan (sensitivity) terhadap orang lain, serta ketrampilan dalam hubunga antar-pribadi. Team Building, adalah pendekatan yang bertujuan memperdalam efektivitas serta kepuasaan tiap individu dalam kelompok kerjanya atau tim. Teknik team building sangat membantu meningkatkan kerjasama dalam tim yang menangani proyek dan organisasinya bersifat matriks. Survey feedback.Dalam teknik sruvey feedback. Tiap peserta diminta menjawab kuesioner yang dimaksud untuk mengukur persepsi serta sikap mereka (misalnya persepsi tentang kepuasan kerja dan gaya kepemimpinan mereka). Hasil surveini diumpan balikkan pada setiap peserta, termasuk pada para penyelia dan manajer yang terlibat.Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan kuliah atau lokakarya yang mengevaluasi hasil keseluruhan dan mengusulkan perbaikan perbaikan konstruktif. Transcational Analysis (TA). TA berkonsentrasi pada gaya komunikasi antar-individu. TA mengajarkan cara menyampaikan pesan yang jelas dan bertanggung jawab, serta cara menjawab yang wajar dan menyenangkan. TA dimaksudkan untuk mengurangi kebiasaan komunikasi yang buruk dan menyesatkan. Intergroup activities. Fokus dalam teknik intergroup activities adalah peningkatan hubungan baik antar-kelompok.Ketergantungan antar kelompok , yang membentuk

kesatuan organisasi, menimbulkan banyak masalah dalam koordinasi. Intergroup activities dirancang untuk meningkatkan kerjasama atau memecahkan konflik yang mungkin timbul akibat saling ketergantungan tersebut. Proses Consultation. Dalam Process consultation, konsultan pengembangan organisasi mengamati komunikasi , pola pengambilan keputusan , gaya kepemimpinan, metpengembangan organisasie kerjasama, dan pemecahan konflik dalam tiap unit organisasi. Konsultan kemudian memberikan umpan balik pada semua pihak yang terlibat tentang proses yang telah diamatinya , serta menganjurkan tindakan koreksi. Grip pengembangan organisasi.Pendekatan grip pada pengembangan organisasi di dasarkan pada konsep managerial grip yang diperkenalkan oleh Robert Blake dan Jane Mouton. Konsep ini mengevaluasi gaya kepemimpinan mereka yang kurang efektif menjadi gaya kepemimpinan yang ideal, yang berorientasi maksimum pada aspek manusia maupun aspek pengembangan organisasi. Third-party peacemaking. Dalam menerapkan teknik ini, konsultan PENGEMBANGAN ORGANISASI berperan sebagai pihak ketiga yang memanfaatkan berbagai cara menengahi sengketa, serta berbagai teknik negosiasi untuk memecahkan persoalan atau konflik antar-individu dan kelompok.

Referensi http://idadwiw.wordpress.com/2011/12/18/pengertian-komunikasi/ http://cyberworksite.com/pengertian-jaringan-komunikasi/ http://khokouchiha.blogspot.com/2011/12/pengertian-pengawasan.html http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi http://id.shvoong.com/social-sciences/communication-mediastudies/2205662-pengertian-komunikasi-internal/ https://docs.google.com/viewer? a=v&q=cache:aWAiBYJTrz4J:lontar.ui.ac.id/file%3Ffile%3Ddigital/128308-T %252026591-Analisis%2520kesiapanMetodologi.pdf+perubahan+organisasi&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESj yu1jbMgUbaKNjd2O6gDx0nXyfZHD67dspqbWEVZpguLEjUNvCFRsVI1P2LmaMEiJw9ng7hhbXxWzCDkWLqiCf3__99EPSgkUFwSJtCEvgw2lPTUdCEOZw5N137CgW5jUMuv&sig =AHIEtbRNYf1YHYY7HB70yBCofB3xWygJ8Q http://itjen-depdagri.go.id/article-25-pengertian-pengawasan.html

Anda mungkin juga menyukai