Anda di halaman 1dari 4

Pergerakan Air Tekanan osmotik ialah tekanan yang dibutuhkan untuk mencegah perembesan (difusi) cairan melalui membran

semipermiabel ke dalam cairan lain yang konsentrasinya lebih tinggi. Membran semipermiabel ialah membran yang dapat dilalui air (pelarut), namun tidak dapat dilalui zat terlarut misalnya protein. Tekanan osmtik plasma darah ialah 285 +- 5 mOsm/L. Larutan dengan tekanan osmotik kira-kira sama disebut isotonik (NaCl 0,96%, Ringer-laktat) bila lebih rendah disebut hipotonik (akuades) dan bila lebih tinggi disebut hipertonik. (1)

(mEq/l) Kation Na K Ca Mg Total Anion Cl HCO3 HPO4 SO4 Asam organic Protein Total

Plasma 142 4 5 3 154 103 27 2 1 5 16 154

Interstitial 114 4 2,5 1,5 152 114 30 2 1 5 0 152

Interselular 15 150 2 27 194 1 10 100 20 0 63 194

Tabel 3. Kandungan elektrolit dalam cairan tubuh

Natrium Natrium merupakan kation terpenting dalam tubuh, sebagian besar (84%) berada di cairan ekstraselular. Natrium berperan mempertahankan tekanan osmotic tubuh dan memelihara volume cairan ekstraselular dalam keadaan konstan. (4) Ekskresi air hampir selalu disertai dengan ekskresi natrium baik melalui urin, tinja atau keringat, karena itu terapi kekurangan air (dehidrasi) selalu diberikan cairan infuse yang mengandung natrium. Kebutuhan natrium perhari sekitar 50-100 mEq atau 3-6 gram. Keseimbangan Na diatur terutama oleh ginjal. Berat atom Na = 23 dengan muatan listrik 1. 1 gram NaCl = 17 mEq. Kekurangan Na biasanya disebabkan oleh pemberian infuse berlebihan tanpa Na, pada sindroma reseksi prostat atau pada menurunnya sekresi ADH.

Kalium Kalium merupakan elektrolit yang terpenting di dalam cairan intraseluler. Sebagian besar K terdapat dalam sel (150 mEq/L). Pembedahan menyebabkan katabolisme jaringan dan mobilisasi kalium pada hari-hari pertama dan kedua. Kebutuhan akan kalium cukup diatasi dengan kebutuhan rutin saja sekitar 0,5 mEq/kgBB/hari. Kemampuan ginjal menahan kalium sangat rendah. Kadar kalium dalam plasma hanya 2% dari total K tubuh, sehingga kekurangan K jarang terdeteksi. Fungsi K ialah merangsang saraf otot, menghantarkan impuls listrik, membantu utilisasi O2, asam amino, glikogen dan pembentukan sel. Kadar K serum normalnya 3-5 mEq/L. Hipokalemia menyebabkan keletihan otot, lemas, kembung, ileus paralitik, gangguan irama jantung. Konsentrasi K dalam infuse sebaiknya <40 mEq/L atau kecepatan pemberian <20 mEq/jam.(1) Kalium memiliki pengaruh kuat terhadap jantung sehingga perlu hati-hati dalam pemberiannya. Karena kalium diekskresikan dalam urin, kation ini juga harus diberikan dengan hati-hati pada pasien dengan disfungsi ginjal. (4)

Dehidrasi Kebutuhan harian air 50 ml/kgBB, natrium 2 mEq/kgBB, kalium 1 mEq/kgBB. Dehidrasi ialah kekurangan air dalam tubuh yang dapat dikategorikan menjadi ringan (<5%), sedang (5-10%) dan berat (>10%). Sifat dehidrasi dapat berupa isotonic (kadar Na dan osmolaritas serum normal), hipotonik atau hiponatremik (kadar Na <130 mmol/L) atau osmolaritas serum <275 mOsm/L) dan hipertonik atau hipernatremik (kadar Na >150 mmol/L atau osmolaritas serum >295 mOsm/L).

Klinis

Dehidrasi Ringan (5%)

Dehidrasi Sedang (5-10%) Gelisah, rewel, lesu Cekung Kering Kering

Dehidrasi Berat (>10%) Letargik, tak sadar Sangat cekung Kering sekali Sangat kering, Pecah-pecah

Keadaan umum Mata cekung, kering Air mata Mulut/lidah kering

Baik, kompos mentis Normal Ada Lembab

Haus Turgor Nadi Tekanan darah

Minum normal Baik Normal Normal

Haus Jelek Cepat Turun

Tak bisa minum Sangat jelek Cepat sekali Turun sekali

Air kemih

Normal

Kurang, oligouri

Kurang sekali

Tabel 2. Pedoman WHO untuk menilai dehidrasi

Dengan minum dan makan tubuh mendapatkan air, elektrolit, trace element, vitamin dan nutrientnutrien lain seperti protein, karbohidrat dan lemak. Dalam jumlah yang kira-kira sama, air dan elektrolit yang masuk ke dalam tubuh akan dikeluarkan melalui urin, keringat dan pernafasan. Fenomena fisiologis dimana tubuh memelihara keseimbangan ini dikenal dengan nama homeostasis. Namun demikian, terapi cairan dibutuhkan bila asupan melalui pemberian oral atau enteral tidak memadai.

Air dalam tubuh disebut cairan tubuh. Volume cairan tubuh brvariasi menurut usia, jenis kelamin dan persentasi lemak tubuh. Proporsi cairan tubuh menurun dengan pertambahan usia, dan pada wanita lebih rendah dibandingkan pria karena jaringan lemak mengandung sedikit air.

Air yang merupakan 60% dari berat tubuh dipisahkan oleh membrane sel menjadi cairan intraseluler yang berjumlah 40% dan cairan ekstraseluler yang berjumlah 20% dari berat tubuh. Cairan ekstraseluler dipisahkan oleh dinding kapiler menjadi cairan intravaskuler yang berjumlah 5% dan cairan interstitial (antar sel) yang berjumlah 15%.

Cairan interstisial 15%

Intravaskuler (5%)

Dinding kapiler

Membran sel

Cairan intraseluler 40%

Air melintasi membrane sel dengan bebas, namun transport elektrolit dan zat-zat lain terbatas. Zatzat makromolekul seperti protein plasma tidak bisa melintasi dinding kapiler, tetapi zat-zat mikromolekul seperti air, elektrolit dan asam amino bisa melintas dengan mudah. Volume cairan intraseluler dua kali lebih banyak dari pada cairan ekstraseluler. Perubahan-perubahan dalam volume darah sirkulasi mengurangi cairan ekstraseluler, namun dikompensasi oleh cairan intraseluler. Baik cairan intraseluler maupun ekstraseluler memainkan peran penting dalam

mendukung kehidupan. Cairan intraseluler terlibat dalam proses-proses metabolic yang mengubah nutrient menjadi energy, sementara cairan ekstraseluler mempertahankan system sirkulasi, mengangkut nutrient ke dalam sel, dan membuang zat sisa.

Anda mungkin juga menyukai