Anda di halaman 1dari 149

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN


HASIL BELAJAR FISIKA PADA MATERI TEKANAN KELAS VIII
SMP NEGERI O. MANGUNHARJO
Oleh
Sri Darmayanti
NIM 4105055
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP-PGRI) LUBUKLINGGAU
2010
1
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TWO STAY TWO STRAY DALAM MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR FISIKA PADA MATERI TEKANAN KELAS VIII
SMP NEGERI O. MANGUNHARJO
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
Sri Darmayanti
NIM 4105055
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP-PGRI) LUBUKLINGGAU
2010
2
LEMBAR PERSETUJUAN
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO
STRAY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA
MATERI TEKANAN KELAS VIII SMP NEGERI O. MANGUNHARJO
Lubuklinggau, Juni 2010
Penulis,
Sri Darmayanti
NIM 4105055
Disetujui dan Disyahkan oleh
Pembimbing Utama, Pembimbing Pembantu,
Drs. Muhd. Dani, M.Pd. Linda Kurniawati, M.Pd.
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Matematika
Dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Drs.H. M. Rudy Hartoyo, M.Pd.

3
PENGESAHAN
Skripsi oleh Sri Darmayanti 4105055
Telah dipertahankan di depan tim penguji pada
Pada Tanggal
Panitia Penguji
Ketua : H.M. Lukman Nawi, M.Pd.
Sekretaris : Drs. J. Albert Barus, M.Pd.
Tim Penguji
Ketua : H.M. Lukman Nawi, M.Pd.
Anggota : 1. Ida Kurnia, S.Pd.
2. Ahmad Amin, M.Si.
3. A. Budi Mulyanto, M.Pd.
Mengetahui
Ketua STKIP-PGRI Lubuklinggau,
H.M. Lukman Nawi, M.Pd.
4
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
keabadian Bakat yang kita miliki adalah hadiah
dari Tuhan untuk kita Apa yang dapat kita hasilkan
dari bakat tersebut adalah hadiah dari kita untuk
Tuhan. Penyesalan akan hari kemaren, dan ketakutan
akan hari esok adalah dua pencuri yang mengambil
kebahagiaan saat ini. Manusia tidak mencapai
kesuksesan dalam bisnis atau dalam hidup, tak peduli
seberapa pintarnya mereka, tak penting seberapa
hebat sikap mereka, tak peduli seberapa cerdas ilmu
mereka kecuali mereka berorientasi menuju tujuan-
tujuan yang benar dan memiliki dorongan atau
kekuatan motivasi untuk sukses. Manusia harus
menginginkan sesuatu yang benar-benar sulit dan tetap
menginginkanya sepanjang hidupnya.
"Waktu terkadang terlalu lambat bagi mereka
yang menunggu, terlalu cepat bagi yang takut, terlalu
panjang bagi yang gundah, dan terlalu pendek bagi
yang bahagia. Tapi bagi yang selalu mengasihi, waktu
adalah."
Secercah harapan dan kebahagiaan telah
kuraih atas Anugerah-Mu berupa karya
terbaikku, ku persembahakan kepada
mereka yang menghantarkan
keberhasilanku:
Ayahanda dan Ibunda tercinta yang
selalu melantunkan doa disetiap
hembusan nafasnya demi keberhasilan
ananda
Kakaku-kakakku(Yesi dan Kak Asan),
Adik-adikku (Supri dan Didi) yang selalu
memberikan motivasi, doa, perhatian
dan kasih sayangnya
Keponakanku, abhy dan Zaqhia kalian
bagaikan mentari yang selalu bersinar
di dalam hatiku
5
Dosen Pembimbing, Pak Muh. Dani.
M.Pd. dan Ibu Linda Kurniawati. M.Pd.
yang telah sabar dan bersedia
meluangkan waktunya untuk
membimbing dan mengarahkanku
Sahabat-sahabatku, Putri, Agustin,
Dewi, Mbak Ety, Nelly, Neny, Sri, Ice,
Riska, Rasmita, Rasmini yang telah
banyak membantu dan memberikan
kesan terindah di hari-hari ku
Sahabat-sahabat Ku Rian Puspita, Dia,
Rina, Irma, Andi, Miko, Fery, Tri Susilo,
dan yang tak dapat ku sebutkan satu
persatu, Yang telah memberikan
semangat dan kesan terindah di hari-
hari ku.
Almamaterku
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Sri Darmayanti
NPM : 4105055
Program Studi : Pendidikan Fisika
Jurusan : Pendidikan MIPA
Judul Karya Ilmiah/ Skripsi : Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Two
Stay Two Stray dalam meningkatkan hasil belajar
Fisika pada materi Tekanan kelas VIII SMP
Negeri O. Mangunharjo.
6
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah dengan judul tersebut di atas adalah
benar-benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau
pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan kaidah dan etika keilmuan
yang berlaku secara ilmiah.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko ataupun sanksi yang dijatuhkan
kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap
etika keilmuan atau plagiat dalam karya ilmiah ini. Hal ini juga berlaku apabila
ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya tulis ini.
Lubuklinggau,
Yang membuat pernyataan
Sri Darmayanti
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbilalamin puji syukur penulis ucapkan kepada Allah
SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe
Two Stay Two Stray dalam meningkatkan hasil belajar Fisika pada materi
Tekanan kelas VIII SMP Negeri O. Mangunharjo. Skripsi ini disusun sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S1) pada Program Studi
Pendidikan fisika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik
Indonesia Lubuklinggau.
7
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak memperoleh arahan,
bimbingan, petunjuk, motivasi, dan bantuan dari berbagai pihak. Secara khusus
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak H. M. Lukman Nawi, M.Pd. sebagai Ketua STKIP-PGRI
Lubuklinggau.
2. Bapak Drs. H. Rudy Hartoyo, M.Pd. sebagai Ketua Jurusan Pendidikan
MIPA
3. Bapak A. Budi Mulyanto, M.Pd. sebagai Ketua Program Studi Pendidikan
Fisika, Pembimbing Akademik.
4. Bapak Drs. Muhd. Dani, M.Pd. sebagai Pembimbing Utama.
5. Ibu Linda Kurniawati, M.Pd. sebagai Pembimbing Pembantu.
6. Bapak Susilo, S.Pd. sebagai Kepala Sekolah SMP Negeri O.
Mangunharjo.
7. Kepala beserta Staf perpustakaan STKIP PGRI Lubuklinggau yang telah
banyak membantu dalam penulisan referensi dalam skipsi ini.
8. Seluruh Dosen program studi pendidikan Fisika dan Staf STKIP-PGRI
Lubuklinggau yang telah banyak membantu dalam penulisan referensi dalam
skripsi ini.
9. Orang tuaku tercinta dan semua keluarga yang telah mencurahkan kasih
sayang dan doa nya untuk keberhasilanku.
10. Sahabat-sahabatku dan teman seperjuangan program studi pendidikan
fisika angkatan 2005.
8
Penulis mengucapkan terima kasih dengan diiringi doa, semoga Allah
SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.
Akhirnya penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
para pembaca dan pihak-pihak yang terkait khususnya dalam pengembangan ilmu
pengetahuan.
Lubuklinggau, Juni 2010
Penulis
Abstrak
Skripsi ini berjudul Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two
Stray Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Materi Tekanan Kelas VIII
SMP Negeri O. Mangunharjo. Penelitian ini dilatar belakangi oleh cara mengajar
guru yang masih menerapkan metode pembelajaran konvensional. Oleh karena
itu, peneliti mencoba untuk menerapkan motode pembelajaran kooperatif Tipe
Two Stay Two Stray guna meningkatkan hasil belajar siswa. Masalah penelitian
ini adalah Apakah hasil belajar siswa dengan menggunakan metode
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray lebih baik dari pada metode
pembelajaran konvensional pada materi tekanan di kelas VIII SMP Negeri O.
Mangunharjo?. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan
menggunakan pretest dan postest group design, pengumpulan data dilakukan
dengan teknik tes uraian. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa nilai
hitung
t
tes
awal sebesar 0,80 dan
hitung
t
akhir sebesar 4,94 dan
tabel
t
sebesar 1,66 dengan dk=
62 dan taraf kepercayaan 95%. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan
9
bahwa hasil belajar yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif Tipe Two
Stay Two Stray lebih baik dari pada metode pembelajaran konvensional.
Kata Kunci: Metode Pembelajaran kooperatif Tipe Two Stay Two Stray, Hasil
Belajar
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ........................................................................... i
HALAMAN JUDUL ........................................................................... ii
PERSETUJUAN ........................................................................... iii
PENGESAHAN ........................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................... v
PERNYATAAN ........................................................................... vi
KATA PENGANTAR ........................................................................... vii
ABSTRAK ........................................................................... ix
DAFTAR ISI ........................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xii
10
DAFTAR TABEL ........................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................... 3
C. Ruang Lingkup Penelitian .........................................................3
D. Tujuan Masalah ......................................................... 4
E. Manfaat Penelitian ......................................................... 5
F. Penjelasan Istilah ......................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................... 7
A. Deskripsi Teoretik ...................................................... 7
1. Pengertian Belajar ...................................................... 7
2. Pengertian Hasil Belajar .............................................. 8
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar........ 8
4. Pembelajaran Kooperatif ............................................ 9
5. Strategi Pembelajaran Kooperatif ................................ 13
6. Pembelajaran Kooperatif tipe two stay two stray ....... 18
7. Pembelajaran Konvensional ........................................ 19
8. Perbedaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two
Stray Dengan Pembelajaran Konvensional .................. 20
9. Materi ............................................................... 22
B. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................... 28
C. Hipotesis Penelitian............................................................. 29
BAB III METODE PENELITIAN .................................................... 30
A. Rancangan Penelitian ........................................................ 30
1. Rasional .................................................................. 30
2. Jenis Penelitian.............................................................. 30
B. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................ 31
1. Populasi ................................................................. 31
2. Sampel ................................................................. 32
C. Teknik Pengumpulan Data Dan
Pengembangan Isntrumen ................................................. 32
1. Tehnik Pengumpulan Data ........................................... 32
2. Tehnik Pengembangan Instrumen ................................ 33
D. Uji Coba Instrumen Penelitian ........................................... 34
E. Tehnik Analisis Data .......................................................... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................... 45
A. Hasil Penelitian .................................................................. 45
11
1. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen ............................. 45
a. Analisis Validitas Butir Soal ................................. 46
b. Analisis Reliabilitas Tes ....................................... 47
c. Analisis Daya Pembeda Butir Soal ....................... 48
d. Analisis Taraf Kesukaran Butir Soal .................... 49
2. Deskripsi Data Penelitian ............................................ 50
a. Kemampuan Awal Siswa (Data Hasil Pretes) ........ 51
b. Kemampuan Akhir Siswa (Data Hasil Postes) ...... 54
3. Analisis Inferensial Data Penelitian ............................ 56
a. Uji Normalitas ....................................................... 56
b. Uji Homogenitas ................................................... 57
c. Uji Kesamaan Rata-rata ........................................ 60
B. PEMBAHASAN PENELITIAN ........................................ 65
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................... 68
A. Simpulan .................................................................... 68
B. Saran .................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA .................................................................... 70
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
A. Perangkat Pembelajaran ...................................................................... 72
1 Perangkat Pembelajaran ........................................................................... 72
2 Kisi-Kisi Soal ........................................................................................... 92
3 Instrumen Penelitian ................................................................................ 96
4 Pedoman Penskoran ................................................................................ 99
B. Instrumen Penelitian ............................................................................103
1 Data Uji Coba Instrumen .........................................................................103
12
2 Perhitungan Validitas Soal ........................................................................109
3 Perhitungan Reliabilitas Soal ....................................................................114
4 Perhitungan Daya Pembeda Soal .............................................................116
5 Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal .......................................................117
C. Analisis Hasil Uji Coba dan Analisis Data .........................................118
1 Tabel Rekapitulasi Analisis Hasil Prites dan Postes Siswa ......................118
D. Domentasi ..............................................................................................130
E. Surat Izin Penelitian .............................................................................131
1 Surat Persetujuan Judul Skripsi ................................................................131
2 Surat Mohon Bimbingan Skripsi...............................................................132
3 Kartu Konsultasi/Bimbingan Skripsi ........................................................133
4 Surat Permohonan Penelitian dari STKIP-PGRI Llg ................................134
5. Surat Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan .............................................135
6 Surat Keterangan Melaksanakan Uji Coba Instrumen ..............................136
7 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ...................................137
8 Surat Keterangan Memperbanyak Skripsi ...............................................138
DAFTAR TABEL
Nomor Tabel Halaman

Tabel 1. Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif .............................. 21
dan konvensional
Tabel 2. Jumlah Siswa Kelas VIII SMP Negeri O. Mangunharjo ......... 31
Tabel 3. Sampel Penelitian. ............................................................ 32
Tabel 4. Interpretasi Validitas Tes ......................................................... 35
13
Tabel 5. Interpretasi Reliabilitas Tes ..................................................... 37
Tabel 6. Interpretasi Tingkat Kesukaran ............................................... 37
Tabel 6. Interpretasi Daya Pembeda ...................................................... 38
Tabel 7. Hasil Analisis Validitas Tes Uji Coba ..................................... 46
Tabel 8. Hasil Analisis Daya Pembeda Tes Uji Coba ............................ 48
Tabel 9. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Tes Uji Coba ..................... 49
Tabel 10. Skor Rata-rata Tes Awal dan Tes Akhir .................................. 51
Tabel 11. Daftar Distribusi Frekuensi Tes Awal .................................... 52
Tabel 13. Rata-rata dan Simpangan Baku Hasil Tes Awal ..................... 53
Tabel 11. Daftar Distribusi Frekuensi Tes Akhir ................................... 54
Tabel 13. Rata-rata dan Simpangan Baku Hasil Tes Akhir .................. 56
Tabel 14. Hasil Uji Normalitas Skor Tes Awal dan Tes Akhir ............... 57
Tabel 15. Hasil Uji Homogenitas Skor Tes Awal dan Tes Akhir ............ 60
Tabel 16. Uji Kesamaan Dua Rata-rata Tes Awal dan Tes Akhir ........... 64
Tabel 17. Nilai z score
Tabel 18. Harga Kritik Chi Kuadrat
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Skor rata-rata tes awal dan tes akhir siswa ................................. 51
14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia suatu bangsa. Oleh karena itu
untuk menghasilkan sumber daya manusia dalam pembangunan yang baik
diperlukan modal dari hasil pendidikan itu sendiri. Dalam hal ini guru sangat
15
berperan penting dalam menentukan metode pembelajaran yang tepat. Karena
guru sebagai pendidik mempunyai tanggung jawab penuh atas
terselenggaranya proses belajar mengajar. Tugas utama guru adalah
menciptakan suasana didalam kelas agar terjadi interaksi belajar mengajar
yang dapat memotivasi siswa belajar dengan baik. Menurut Semiawan
(1985:32) dalam kegiatan belajar mengajar terdapat dua hal yang turut
menentukan berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar, yaitu pengaturan
kelas dan pengajaran itu sendiri. Kelas yang baik dapat menciptakan situasi
yang memungkinkan anak belajar sehingga merupakan titik awal keberhasilan
mengajar.
Fisika merupakan mata pelajaran yang selalu mengalami
perkembangan. Perkembangan ilmu fisika tersebut menuntut kita untuk lebih
memahami dan menguasai konsep dasar fisika. Memahami konsep dasar tidak
mudah bagi kebanyakan siswa. Sebab konsep fisika cenderung abstrak atau
kompleks. Oleh karena itu, banyak siswa yang menganggap fisika merupakan
pelajaran yang susah dimengerti dan dipahami. Sehingga dituntut kemampuan
guru untuk dapat mengupayakan metode yang tepat, sesuai dengan tingkat
perkembangan mental siswa dan membantu siswa untuk mencapai kompetensi
dasar dan indikator pembelajaran.
Menurut Slavin (dalam Isjoni, 2007:12). Pembelajaran kooperatif
adalah suatu metode pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dengan
kelompokkelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang
dengan struktur kelompok heterogen. Sedangkan menurut Nur (1996:36)
16
bahwa siswa yang bekerja dalam kelompok kooperatif, belajar lebih baik
dibandingkan dengan kelas yang diorganisasikan secara tradisional. Dalam
pembelajaran ini upaya-upaya berorientasi tujuan tiap individu menyumbang
pencapaian tujuan individu lain. Berdasarkan pengamatan dan pengalaman
penelitian dalam program pengalaman lapangan II di sekolah, masih banyak
guru yang menggunakan metode konvensional. Dalam hal ini siswa terlihat
bosan ketika proses pembelajaran berlangsung dan hasil belajar relatif rendah.
Oleh karena itu diperlukan pemilihan metode pembelajaran yang tepat dan
menarik yang memerlukan keaktifan siswa dalam belajar baik secara fisik,
intelektual, maupun emosional.
Metode pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray memberikan
kesempatan kepada siswa agar dapat berdiskusi, saling membantu satu sama
lain untuk meningkatkan kemampuan dalam memahami dan menguasai topik
yang baru dipelajari. Para siswa dalam kelompok secara individu membangun
kepercayaan diri terhadap kemampuannya untuk menyelesaikan masalah-
masalah fisika, sehingga akan mengurangi rasa cemas dan takut pada pelajaran
fisika. Melalui pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray, siswa akan
terlibat secara aktif dan lebih termotivasi untuk belajar fisika. Untuk siswa
yang berkemampuan kurang, metode ini akan sangat membantunya untuk
lebih memahami materi fisika yang sedang dipelajari dan diharapkan hasil
belajar fisika siswa akan meningkat.
Sehubungan dengan hal tersebut peneliti tertarik melakukan
penelitian dengan judul Penerapan Pembelajaran Kooperatip Tipe Two Stay
17
Two Stray dalam meningkatkan hasil belajar fisika pada materi tekanan kelas
VIII SMP Negeri O. Mangunharjo.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi masalah dalam
penelitian ini adalah Apakah hasil belajar siswa dengan menggunakan
metode pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray lebih baik dari pada
metode pembelajaran konvensional pada materi tekanan di kelas VIII SMP
Negeri O. Mangunharjo?
C. Ruang Lingkup Penelitian
1. Variabel Penelitian
Variabel merupakan suatu konsep yang memiliki nilai ganda atau
jika diukur akan menghasilkan skor yang bervariasi. Untuk pengambilan
data, dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel bebas
dan variabel terikat.
a) Variabel bebas yaitu strategi pembelajaran kooperatif tipe two stay two
stray.
Strategi mengajar dengan menggunakan pembelajaran
kooperatif tipe two stay two stray merupakan cara pengelompokan
siswa yang terdiri 4 orang siswa dan dikelompokkan secara heterogen.
Baik jenis kelamin, suku, ras, maupun kemampuan kognitifnya.
b) Variabel terikat yaitu hasil belajar siswa
18
Hasil belajar siswa adalah hasil belajar yang diperoleh setelah
mengikuti proses belajar mengajar dengan pembelajaran kooperatif
tipe two stay two stray.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri O. Mangunharjo.
Penelitian ini dilaksanakan pada kelas VIII semester II (dua) Tahun
pelajaran 2009/2010.
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang dirumuskan, adapun yang menjadi
tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui
apakah hasil belajar siswa melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif
tipe two stay two stray lebih baik dari pada metode pembelajaran
konvensional dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri
O. Mangunharjo.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
a. Siswa
1) Untuk menumbuhkan kemampuan kerjasama, berfikir kritis dan
kemampuan membantu siswa dalam belajar.
2) Untuk menanamkan rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri dan
kelompok serta meningkatkan hasil belajar siswa.
19
b. Guru
1) Sebagai bahan referensi bagi guru mata pelajaran fisika dalam
menerapkan pembelajaran koopertif tipe two stay two stray.
2) Informasi bagi para guru bahwa dengan penerapan pembelajaran
kooperatif tipe two stay two stray dapat meningkatkan penguasaan
konsep, sikap, dan keterampilan peserta didik.
c. Sekolah
Diharapkan dapat menjadi acuan dalam meningkatkan mutu pendidikan di
sekolah.
d. Peneliti
Memberikan sumbangan pikiran dan informasi atau masukan bagi peneliti
yang ingin meneliti masalah ini lebih lanjut.
F. Penjelasan Istilah
Menghindari terjadinya salah penafsiran terhadap istilahistilah yang
digunakan dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan sebagai berikut :
a) Pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray
adalah pembelajaran kooperatif yang efektif, dalam
penerapannya siswa dibentuk menjadi kelompok kecil
beranggotakan empat orang, dimana dua orang
tinggal dikelompoknya sedangkan dua orang yang
lain untuk mendapatkan informasi.
20
b) Pembelajaran konvensional yaitu pembelajaran yang
dilaksanakan secara konvensional berupa
penyampaian informasi dengan menggunakan metode
ceramah dan tanya jawab.
c) Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah hasil belajar berupa nilai yang diperolah dari
hasil tes yang dilakukan setelah menerapkan
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teoretik
21
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan salah satu aspek yang sangat penting dan
besar pengaruhnya dalam kehidupan manusia, karena tanpa melalui proses
belajar seseorang tidak akan dapat melakukan sesuatu dan tidak dapat
maju dari keadaan sekarang. Belajar disini dititik beratkan pada proses
belajar tersebut, kebanyakan para ahli di bidang pendidikan memberikan
penafsiran yang berbeda-beda mengenai pengertian belajar. Dalyono
(2007:49) mengemukakan bahwa:Belajar adalah suatu usaha. Perbuatan
yang dilakukan secara sungguh-sungguh, dengan sistematis,
mendayagunakan semua potensi yang dimiliki, baik fisik, mental serta
dana, panca indera, otak dan anggota tubuh lainnya, demikian pula aspek-
aspek kejiwaan seperti intelegensi, bakat, motivasi, minat, dan
sebagainya.
Sedangkan menurut Witherington (dalam Dalyono, 2007:211)
mengemukakan bahwa Belajar adalah suatu perubahan di dalam
kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi yang
berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian.
Dari beberapa defenisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa belajar
adalah proses perubahan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan
dalam diri manusia.
2. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Slameto (1995:65), Hasil belajar adalah suatu
perubahan tingkah laku yang secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman
22
dari interaksi siswa dengan lingkungannya sendiri. Hasil belajar digunakan
sebagai patokan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam suatu
materi pelajaran. Seseorang dikatakan berhasil dalam belajar apabila telah
terjadi perubahan tingkah laku dalam dirinya, baik dalam bentuk
pengetahuan, keterampilan maupun dalam bentuk sikap yang positif.
Hamalik (2003:30) menyatakan bahwa Hasil belajar adalah perubahan
tingkah laku yang diharapkan pada siswa setelah melakukan proses belajar
mengajar. Dari pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil
belajar adalah suatu bukti keberhasilan seseorang dalam mempelajari
meteri pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk nilai yang
diperoleh dari hasil belajar yaitu hasil tes. Biasanya nilai dari hasil belajar
seseorang itu dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, atau katakata baik,
sedang dan buruk.
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil
Belajar
Dalyono (2007:55) menyatakan bahwa berhasil atau tidaknya
seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi
pencapaian hasil belajar yaitu berasal dari dalam diri orang yang belajar
dan ada pula dari luar dirinya. Faktor yang berasal dari dalam diri orang
yang belajar disebut faktor internal, yang tergolong faktor internal antara
lain : (a) Faktor kesehatan, meliputi faktor kesehatan jasmani dan rohani;
(b) Faktor inteligensi dan bakat; (c) Faktor minat dan motivasi; (d) Cara
belajar. Sedangkan faktor yang berasal dari luar diri orang yang belajar
23
disebut faktor eksternal, yang tergolong faktor eksternal antara lain : (a)
Keluarga, meliputi ayah, ibu, dan anak-anak serta famili yang menjadi
penghuni rumah; (b) Sekolah, meliputi keadaan sekolah tempat belajar; (c)
Masyarakat, meliputi keadaan masyarakat di sekitar tempat tinggal; (d)
Lingkungan sekitar, meliputi keadaan lingkungan, bangunan rumah,
suasana sekitar, keadaan lalu lintas, iklim dan sebagainya.
Salah satu strategi pembelajaran kooperatif yang dimaksud
adalah pembelajaran tipe two stay two stray yang dapat membantu siswa
dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Melalui pembelajaran kooperatif
tipe two stay two stray adalah satu faktor yang berasal dari luar diri orang
yang belajar. Sehingga dapat membantu guru lebih banyak melibatkan
siswa dalam proses belajar untuk aktif dan meningkatkan proses belajar
sehingga hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika dapat meningkat.
4. Pembelajaran Kooperatif
Menurut Slavin (dalam Isjoni, 2007:12) Pembelajaran
kooperatif (cooperative learning) adalah suatu metode pembelajaran
dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara
kolaboratif yang angotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok
heterogen.
Menurut Sunal dan Hans (dalam Isjoni, 2007:12) Pembelajaran
kooperatif (cooperative learning) merupakan suatu cara pendekatan atau
serangkaian strategi yang khusus dirancang untuk memberi dorongan
kepada peserta didik agar bekerja sama selama proses pembelajaran.
24
Menurut Nur (1996:6), ada beberapa unsur dasar pembelajaran
kooperatif yaitu: (1) Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam
kelompoknya seperti milik mereka sendiri; (2) Siswa harus melihat bahwa
semua anggota di dalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama; (3)
Siswa harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara
anggota kelompoknya; (4) Siswa akan diberikan evaluasi dan penghargaan
yang akan diberikan kepada semua anggota kelompok; (5) Siswa akan
berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk
belajar bersama selama proses belajarnya; (6) Siswa akan diminta
mempertanggung jawabkan secara individual materi yang ditangani dalam
kelompok kooperatif.
Dalam metode pembelajaran kooperatif, siswa bekerja dalam
kelompok-kelompok kecil yang saling membantu belajar satu sama
lainnya. Kelompok-kelompok tersebut beranggotakan siswa yang hasil
belajarnya tinggi, hasil belajarnya berada pada rata-rata dan hasil belajar
rendah, laki-laki dan perempuan, siswa dengan latar belakang suku yang
berbeda yang ada di kelas. Kelompok dengan anggota yang heterogen ini
akan bekerja sama untuk mancari pemecahan masalah yang diberikan oleh
guru.
Lugdren (dalam Isjoni, 2007:13) berpendapat bahwa unsur-unsur
dasar dalam pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) adalah
sebagai beriku:
25
a. Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka tenggelam atau
berenang bersama.
b. Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa atau
peserta didik lain dalam kelompoknya, selain tanggungjawab terhadap
diri sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi.
c. Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua memiliki
tujuan yang sama.
d. Para siswa membagi tugas dan berbagi tanggung jawab diantara
para anggota kelompok.
e. Para siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan
ikut berpengaruh terhadap evaluasi kelompok.
f. Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh
keterampilan bekerja sama selama belajar.
g. Setiap siswa akan diminta pertanggung jawaban secara individual
materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
Roger dan Davit (dalam Lie, 2007:3) mengatakan bahwa tidak
semua kerja kelompok bisa dianggap cooperative learning. Untuk
mencapai hasil yang maksimal, lima unsur metode pembelajaran
kooperatif harus diterapkan, yaitu:
1) Saling ketergantungan positif
Maksudnya adalah dengan pembelajaran kooperatif siswa
yang kurang mampu tidak akan merasa minder karena mereka juga
26
memberikan sumbangan nilai untuk kelompoknya, sedangkan siswa
yang lebih pandai tidak akan merasa dirugikan karena teman mereka
yang kurang mampu bukan hanya sekedar menumpang, tetapi juga ikut
memberikan sumbangan nilai.
2) Tanggung jawab perseorangan
Unsur ini merupakan akibat dari unsur ketergantungan
positif. Setiap siswa akan bertanggung jawab untuk dapat melakukan
hal yang terbaik untuk kelompok mereka.
3) Tatap muka
Setiap anggota kelompok akan diberikan kesempatan untuk
bertemu muka dan berdiskusi serta berinteraksi dengan anggota
kelompok yamg lain.
4) Komunikasi antara anggota
Tujuannya adalah agar setiap anggota kelompok dapat
memperkaya pengalaman belajar dan perkembangan mental dan
emosional para siswa.
5) Evaluasi proses kelompok
Evaluasi ini bisa dilakukan kapan saja, tujuannya adalah
untuk mengevaluasi kegiatan belajar kelompok secara kooperatif yang
telah dilakukan oleh siswa.
5. Strategi Pembelajaran Kooperatif
Keberhasilan dalam proses belajar mengajar sangat ditentukan
oleh strategi mengajar yang digunakan. Penggunaan strategi mengajar
27
berdampak pada interaksi belajar mengajar yang baik. Dalam kegiatan
belajar mengajar terdapat dua hal yang turut menentukan berhasil tidaknya
suatu proses belajar mengajar, yaitu pengaturan kelas dan penyajian materi
itu sendiri. Keberhasilan mengajar dalam arti tercapainya tujuan-tujuan
pembelajaran, sangat tergantung kepada kemampuan mengatur kelas.
Kelas yang baik dapat menciptakan situasi yang memungkinkan anak
belajar sehingga merupakan titik awal keberhasilan pengajar.
Pengorganisasian kelas merupakan suatu serangkaian kegiatan guru untuk
menumbuh kembangkan dan mempertahankan kondisi kelas yang baik
meliputi tujuan pembelajaran, pengaturan waktu yang tersedia, pengaturan
ruang serta pengelompokan siswa dalam belajar.
Stimulus belajar menuntut adanya kerjasama siswa dalam
memecahkan masalah. Kerjasama siswa dalam kegiatan belajar penting
dilaksanakan, bukan hanya sekedar memperoleh hasil yang optimal tetapi
juga merupakan usaha untuk memupuk sikap gotong royong, toleransi,
kepekaan sosial, sikap demokratis, saling menghargai dan memupuk
keterampilan mengadakan interaksi sosial.
Pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif tipe two
stay two stray akan membantu mengembangkan tingkah laku kooperatif
dan hubungan yang lebih baik diantara siswa. Pembelajaran kooperatif
secara bersamaan membantu siswa dalam pembelajaran akademik mereka,
peningkatan belajar terjadi tidak tergantung pada usia siswa, mata
pelajaran atau aktivitas belajar. Tugas-tugas belajar yang kompleks seperti
28
pemecahan masalah, berpikir kritis, dan pembelajaran konseptual akan
meningkat secara nyata pada saat digunakan strategi-strategi kooperatif.
Siswa lebih memiliki kemungkinan menggunakan tingkat berpikir yang
lebih tinggi selama dan setelah diskusi dalam kelompok kooperatif
dibandingkan siswa yang belajar secara individual atau kompetitif. Jadi
materi yang dipelajari siswa akan melekat untuk periode waktu yang lebih
lama.
Menurut Slavin (dalam Nur, 1996:34) mengemukakan bahwa.
Tujuan dalam pembelajaran kooperatif adalah sebagai upaya-upaya yang
berorientasi tujuan individu menyumbang pencapaian tujuan individu
lain. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar dengan metode
pembelajaran kooperatif, Nur (1996:38) mengemukakan beberapa hal
antara lain :
1. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif
Ada beberapa langkah dalam pelaksanaan pembelajaran
kooperatif, yaitu:
a) Penyusunan kelas
Siswa dalam kelompok belajar duduk saling berhadapan
saat bekerja sama dan setiap meja diberi nomor sehingga guru
dengan mudah menunjuk nomor kelompok.
b) Menetapkan ukuran kelompok
29
Kelompok bekerja paling baik jika terdiri dari 2-5 siswa,
ukuran kelompok juga ditentukan oleh alat atau bahan yang
tersedia.
c) Menetapkan siswa dalam kelompok
Penyusunan anggota kelompok mencerminkan kehidupan
sehari-hari, penempatan anggota kelompok juga ditinjau dari jenis
kelamin dan kemampuan belajarnya.
d) Mengubah kelompok secara periodik
Sejumlah guru membiarkan kelompok mereka bersama-
sama untuk satu minggu, satu semester dan satu unit pengajaran.
Kriteria yang tepat membiarkan kelompok tinggal bersama dalam
waktu yang cukup lama sampai mengalami keberhasilan
kelompok.
e) Menyiapkan siswa belajar kooperatif
Kepada siswa di informasikan prosedur dan hasil yang
diharapkan dari pembentukan kelompok. Guru menekankan
pembentukan kelompok itu bukan memaksa untuk berteman
dengan orang lain, tetapi untuk mengembangkan hubungan
kerjasama dalam satu tim untuk mencapai tujuan tertentu.
f) Menjelaskan pelajaran
Setelah rencana kegiatan belajar mengajar disiapkan,
maka guru : (1) Menentukan topik pelajaran, judul pelajaran,
tujuan pelajaran; (2) Melaksanakan metode yang digunakan; (3)
30
Memberi tugas yang akan dikerjakan; (4) Memberi informasi
tentang metode evaluasi, keselamatan dan kerjasama serta
keselamatan alat-alat dan bahan yang digunakan.
2. Peranan Guru
Beberapa peranan guru dalam pelaksanaan pembelajaran
kooperatif, yaitu:
a) Merumuskan tujuan pembelajaran
Ada dua tujuan pembelajaran yang perlu diperhatikan
oleh guru yaitu, tujuan akademik dan tujuan keterampilan
bekerjasama yang meliputi keterampilan memimpin,
berkomunikasi, mempercayai orang lain dan mengelola konflik.
b) Memperkenalkan pembelajaran kooperatif
Mereview rencana kegiatan, menjelaskan jumlah siswa
dalam kelompok dan dasar pembentukannya.
c) Menyusun akuntabilitas
Suatu kelompok belajar tidak dapat dikatakan benar-
benar kooperatif jika diperbolehkan adanya anggota kelompok
yang mengerjakan seluruh pekerjaan.
d) Memonitor siswa mengunakan keterampilan
Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung guru
berkeliling diantara kelompok dan memperhatikan komunikasi
antar mereka, mengamati keterampilan kooperatif tiap kelompok
selama mengerjakan tugas.
31
e) Memberi bantuan dalam mengerjakan keterampilan
kooperatif
Bila ada kelompok yang banyak menghadapi masalah
belajar kooperatif dari kelompok lainnya, maka guru turun tangan
meminta anggota kelompok mencari penyebabnya, mengapa
kelompok tidak efektif dan minta mereka mengajukan suatu
pemecahannya.
f) Melakukan intervensi untuk mengajarkan keterampilan
bekerjasama
Pada saat memantau kelompok-kelompok yang sedang
belajar, terkadang guru menemukan siswa yang tidak memiliki
keterampilan untuk menjalin kerjasama yang cukup dan adanya
kelompok yang memiliki masalah dalam menjalin kerjasama.
g) Menutup pelajaran
Siswa diminta membuat rangkuman dan kesimpulan yang
telah mereka pelajari
h) Mengevaluasi proses kelompok supaya kelompok
menyadari kemajuan
Dalam belajar bekerjasama guru memberi waktu untuk
mengevaluasi bagaimana mereka bekerjasama, waktu diberikan
beberapa menit diakhir pelajaran.
i) Mengevaluasi hasil belajar siswa
32
Walaupun siswa bekerjasama, tetapi secara perorangan
siswa bertanggung jawab terhadap pelajarannya sendiri dan untuk
mengetahui sejauh mana penguasaan materi yang telah
dipelajarinya.
6. Pembelajaran kooperatif Tipe Two Stay two stray
Berdasarkan uraian tentang pembelajaran kooperatif pada
halaman sebelumnya, maka salah satu metode pembelajaran kooperatif
yang efektif untuk dapat meningkatkan hasil belajar yaitu dengan
menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray
(Dua Tinggal Dua Tamu).
Menurut Lie (2007:61) pembelajaran kooperatif tipe two stay two
stray merupakan pembelajaran kooperatif yang efektif, yang melibatkan
siswa secara aktif, dalam penerapannya siswa dibentuk menjadi kelompok
kecil, yang setiap kelompok beranggotakan empat orang, dimana dua
orang tinggal dikelompoknya sedangkan dua orang yang lain mencari
informasi. Metode pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray ini
memberikan kesempatan kepada tiap kelompok untuk membangkitkan
hasil dan informasi pada kelompok lainnya.
Lie (2007:62) menyatakan langkah-langkah metode
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray sebagai berikut:
1. Siswa bekerja sama dalam kelompok berempat seperti biasa;
33
2. Setelah selesai dua orang dari masing-masing kelompok akan
meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertemu kedua
kelompok yang lain;
3. Dua orang tinggal yang tinggal dalam kelompok bertugas
membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka;
4. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan
melaporkan temuan mereka dari kelompok lain; dan
5. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.
7. Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran konvensional adalah metode pembelajaran yang
menggunakan pola belajar yang sederhana. Proses pembelajarannya
meliputi penyampaian informasi, penilaian materi pelajaran, media
pengajaran, waktu belajar dan metode belajar yang telah disusun
berdasarkan tujuan instruksional (Hamalik, 1992 : 59). Sebagaimana
dikatakan oleh Philip R. Wallace tentang pendekatan konvensional
memandang bahwa proses pembelajaran yang dilakukan sebagai mana
umumnya guru mengajarkan materi kepada siswanya, guru mentransfer
ilmu pengetahuan kepada siswa, sedangkan siswa lebih banyak sebagai
penerima.
Kelemahan pembelajaran Konvensional adalah: (1) Guru sulit
untuk mengetahui kemampuan pemahaman anak didik terhadap materi
yang sudah diberikan; (2) Guru cenderung ingin menyampaikan materi
yang sebanyak-banyaknya hingga menjadi bersifat pemompaan; (3) Siswa
34
cenderung pasif dan sulit untuk mengambil kesimpulan yang tepat; (4)
Suasana kelas membosankan dan dapat membuat pembelajaran keluar dari
jalur atau tujuannya; (5) Sering terjadi kesulitan untuk menjaga agar siswa
tetap tertarik dengan apa yang dipelajari.
Menurut Sukandi, Ujang (2003) mendeskripsikan bahwa
Pendekatan konvensional ditandai dengan guru mengajar lebih banyak
mengajarkan tentang konsep-konsep bukan kompetensi, tujuannya adalah
siswa mengetahui sesuatu bukan mampu untuk melakukan sesuatu, dan
pada saat proses pembelajaran siswa lebih banyak mendengarkan.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka pendekatan konvensional
dapat dimaknai sebagai pendekatan pembelajaran yang lebih banyak
berpusat pada guru, komunikasi lebih banyak satu arah dari guru ke siswa,
metode pembelajaran lebih banyak menggunakan ceramah dan
demonstrasi, dan materi pembelajaran lebih pada penguasaan konsep-
konsep bukan kompetensi
8. Perbedaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dengan
Metode Pembelajaran Konvensional
Dalam pembelajaran konvensional dikenal juga adanya belajar
kelompok. Walaupun demikian, ada sejumlah perbedaan esensial antara
kelompok belajar kooperatif tipe two stay two stray dengan kelompok
belajar konvensional. Menurut Abdurrahman (2002:79), sejumlah
perbedaan tersebut diuraikan pada tabel 1.1 sebagai berikut:
35
A




A
Tabel 1.1
Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dan
Konvensional
Kelompok belajar kooperatip tipe Two
Stay Two Stray
Kelompok Belajar Konvensional
1. Adanya saling ketergantungan
positip, saling membantu, dan saling
memberikan motivasi, sehingga ada
interaksipromotif.
2. Adanya akuntabilitas individual yang
mengukur penguasaan materi
pelajaran tiap anggota kelompok, dan
kelompok diberi umpan balik tentang
hasil belajar para anggotanya,
sehingga dapat mengetahui taraf
kemampuan masing-masing siswa.
3. Kelompok belajar heterogen, baik
dalam kemampuan akademik maupun
jenis kelaminnya.
4. Pimpinan kelompok dipilih secara
demokratis atau bergilir, hal ini
bertujuan untuk memberikan
pengalaman memimpin bagi para
anggota kelompok.
5. Mengajarkan keterampilan sosial
yang diperlukan dalam kerja
kelompok seperti, kepemimpinan,
kemampuan berkomunikasi,
mempercayai orang lain, dan
mengelola konflik secara langsung.
6. Guru memperhatikan secara lang-
sung proses kegiatan kelompok .
7. Penekanan tidak hanya pada
penyelesaian tugas tetapi juga
hubungan interpersonal (hubungan
antar pribadi yang saling menghargai)
1. Guru saling membiarkan
adanya siswa yang saling
mendominasi kelompok atau
menggantungkan diri pada
kelompok.
2. Akuntabilitas individual
sering diabaikan, sehingga
tugas-tugas sering dikerjakan
oleh beberapa orang saja.
3. Kelompok belajar biasanya
homogen.
4. Pemimpin kelompok sering
ditentu-kan oleh guru atau
kelompok sendiri yang memilih
dengan caranya masing-masing.
5. Keterampilan sosial sering
tidak secara langsung
diajarkan.
6. Guru sering tidak
memperhatikan proses kegiatan
kelompok.
7. Penekatan sering hanya pada
penyelesaian tugas
36
A




A
9. Tekanan
a. Pengertian Tekanan
Menurut Kartono, Agus (2007) Pengertia tekanan dapat
dilihat pada kehidupan sehari-hari seperti pisau yang tajam lebih
mudah untuk memotong roti dari pada pisau yang tumpul, dan paku
yang ujungnya runcing lebih muda menancap pada kayu dibandingkan
paku yang ujungnya tumpul. Perhatikan pula bentuk cangkul, mata
bajak, kaki unggas, seperti ayam, itik. Jika ayam dan itik berjalan di
jalan yang berlumpur, ternyata kedua kaki unggas tersebut memiliki
kedalaman yang berbeda.
Dari beberapa peristiwa tersebut sangat berhubungan dengan
salah satu konsep fisika, yaitu tekanan. Jadi tekanan itu adalah gaya
yang berkerja pada suatu bidang per satuan luas bidang itu. Bidang
atau permukaan yang dikenai gaya disebut bidang tekan, sedangkan
gaya yang diberikan pada bidang tekan disebut gaya tekan.
b. Tekanan di Zat Padat
Jika F adalah besar gaya yang beraksi dengan arah tegak
lurus pada suatu permukaan yang mempinyai luas A, maka tekanan P
adalah gaya F dibagi dengan luas permukaan A. Seperti gambar
dibawah ini:

37
F
F
Gambar 1.1 Untuk gaya yang besarnya sama, tekanan hanya bergantung pada
luas bidang tekan
A




A
Dapat dirumuskan:
(2007) Kartono
A
F
p
Keterangan:
P = Tekanan (N/m
2
)
F = Gaya tekan (N)
A = Luas bidang (m
2
)
c. Tekanan di Zat Cair
Perhatikan gambar 1.2 di bawah ini:
Gelas yang tidak diisi air terasa ringan, sedangkan gelas yang
diisi air akan terasa berat. Peristiwa tersebut menunjukkan bahwa air
(zat cair) memberikan gaya tekan yang arahnya kebawah kepada
telapak tangan.
Perhatikan gambar 1.3 anggap bahwa zat cair terdiri atas
beberapa lapisan. Setiap lapisan memberi tekanan pada lapisan di
bawahnya sehingga lapisan paling bawah akan mendapatkan tekanan
yang paling besar. Oleh karena lapisan paling atas hanya mendapatkan
38

a b
Gambar 1.2 Semakin banyak zat cair yang ada di dalam gelas, telapak tangan
semakin terasa berat untuk menahannya. Gaya berat ini di sebut sebagai gaya
tekan
tekanan dari udara (atmosfer), maka tekanan pada permukaan zat cair
sama dengan tekanan atmosfer.
Gambar 1.3 Zat cair dapat dianggap
Tersusun atas lapisan-lapisan air dan
Setiap lapisan member tekanan pada lapisan bawahnya
Kartono (2007) Untuk mengetahui berapa besar tekanan pada
setiap lapisan dapat di turunkan dari rumus tekana yaitu sebagai
beikut:

A
mg
A
w
A
F
p
h
................................................ 1.1
Untuk massa zat cair dapat di cari dengan rumus :
V m
V
m
......................................................... 1.2
Sedangkan untuk volume zat cair dicari dengan rumus :

A
V
h Ah V ......................................................... 1.3
Dari persamaan 1.1,1.2,dan 1.3 di substitusikan maka :
( )
gh
A
V
g
A
g V
p
h


Jadi :
gh P
h

......................................................... 1.4
39
Keterangan :
P
h
= Tekanan yang dialami zat cair (N/m
2
)

= Massa Jenis zat cair (g/cm


3
atau kg/m
3
)
g = Percepatan grafitasi bumi (m/s
2
)
h = Ketinggian / kedalaman titik diukur dari permukaan (m)
d. Bejana Berhubungan
Bejana berhubungan adalah dua tabung atau lebih yang saling
berhubungan. Tabung-tabung yang berhubungan bukanlah pipa
kapiler. Konsep bejana berhubungan: zat cair yang sejenis dalam suatu
bejana berhubungan selalu mendatar dan sama tingginya (Gambar 1.4).
Penerapan konsep ini dalam kehidupan sehari-hari terdapat pada
desain teko air dan menara air.
Jika bejana berhubungan diisi dengan dua jenis zat cair
berbeda yang tidak bercampur (misal air dan minyak) dengan massa
jenis masing-masing ,
2 1
dan maka permukaan kedua zat cair
dalam kedua kaki bejana tidak sama tingginya.
minyak ( )
1


{
1
h

{
2
h
Air ( )
2

Air
Garis batas
Gambar 1.4 bejan berhubungan
Diisi dengan air Gambar 1.5 Bejan berhubungan
Diisi dengan dua jenis zat cair berbeda,
yaitu air dan minyak
Diukur dari garis batas antara kedua zat cair (lihat gambar
1.5), berlaku persamaan:

2 2 1 1
h h Kanginan (2008)
Dengan h adalah ketinggian permukaan zat cair diatas garis batas.
40
e. Hukum Pascal
Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan
pada zat cair di ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan
sama rata.
F
1
F
2

A
1
A
2
Gambar 1.6 Pipa Hidrolik memanfaatkan gaya kecil untuk
memperoleh gaya yang lebih besar.
Perhatiakan gambar diatas sebuah piston kecil dengan luas
penampang A
1
memberikan gaya F
1
pada permukaan zat cair. Tekanan
tambahan
1
1
1
A
F
P
diteruskan melalui pipa penghubung sampai di
sebuah piston besar dengan luas penampang A
2
. Tekanan tambahan
sama di kedua pipa silinder tersebut, sehingga:
2 1
P P ............................................................ 1.4
2
2
1
1
A
F
A
F

atau
F X
A
A
F
1
1
2
2

......................................... 1.5
Keterangan :
F
1
: gaya pada penampang 1 (N)
F
2
: gaya pada penampang 2 (N)
A
1
: luas penampang 1 (m
2
)
A
2
: luas penampang 2 (m
2
)
P : tekanan (N/m
2
)
41
f. Hukum Archimedes
Berdasarkan percobaan seorang ahli Fisika yang bernama
Archimedes, yakni berat benda ketika di dalam air menjadi lebih
ringan. Gaya ini disebut gaya apung atau gaya ke atas (F
A
). Jadi gaya
apung sama dengan berat benda diudara dikurangi dengan berat benda
di dalam air.
Dengan : F
A
= gaya apung atau gaya ke atas (N)
w
u
= gaya berat benda di udara (N)
w
a
= gaya berat benda di dalam air (N)
Besarnya gaya apung ini bergantung pada banyaknya air
yang didesak oleh benda tersebut. Semakin besar air yang didesak
maka semakin besar pula gaya apungnya. Hukum archimedes yang
menyatakan bahwa apabila suatu benda dicelupkan ke dalam zat cair,
baik sebagian atau seluruhnya, benda akan mendapat gaya apung
(gaya ke atas) yang besarnya sama dengan berat zat cair yang
didesaknya (dipindahkan) oleh benda tersebut. Secara matematis
ditulis sebagai berikut:
F
A
= w
f
Karena w
f
= m
f
g
dan
V m
f f

maka
Vg w
f f

(Kartono: 2007)
42
dengan :
F
A
= gaya apung (N)
f

= massa jenis zat cair (kg/m


3
)
V = volume zat cair didesak atau volume benda yang tercelup
(m
3
)
g = konstanta gravitasi atau percepatan gravitasi (m/s
2
)
Terdapat tiga keadaan benda di dalam zat cair, yaitu terapung,
melayangan, dan tenggelam.
Terapung melayang tenggelam

cair zat benda <

cair zat benda

cair zat benda <
g. Tekanan Udara Luar
Tekanan udara sangat mempengaruhi cuaca. Terjadinya angin
merupakan salah satu hal yang disebabkan oleh perbedaan tekanan
udara. Semakin besar perbedaan tekanan udaranya, semakin kencang
angin yang berhembus sehingga terjadi keseimbangan tekanan.
Perbedaan tekan ini dipicu oleh perbedaan suhu akibat pemanasan
sinar matahari.
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
1. Penelitian yang sebelumnya relevan dengan penelitian ini yaitu
penelitian Risnawati (2009) Penerapan pembelajaran model kooperatif tipe
43
Number Head Together (NHT) dengan adanya kelompok terciptanya
motivasi, siswa lebih aktif dalam belajar, dan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa karena dengan belajar kelompok siswa dapat bertanya
dengan teman sekelompoknya, berbeda dengan belajar sehari-hari siswa
kurang aktif dan berperan sebagai penerima informasi saja.
2. Penelitian yang sebelumnya relevan dengan penelitian ini yaitu
penelitian Zuhkri (2007) Peningkatan hasil belajar melalui pendekatan
Three Stay One Stray (TSOS) Menunjukkan hasil bahwa pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatip tipe three stay one
stray dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian dimana rumusan masalah telah dinyatakan dalam kalimat
pertanyaan (Sugiyono; 2005:96). Hipotesis dalam penelitian ini adalah hasil
belajar fisika siswa dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif
tipe two stay two stray lebih baik dari pada metode pembelajaran
konvensional.
44
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Rasional
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
eksperimen murni (metode true experimental). Penelitian dengan Metode
ini digunakan bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa
dengan menggunakan metode kooperatif tipe two stay two stray lebih baik
dari pada metode konvensional. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai
tersebut, maka metode ini menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen
dan kelas kontrol (kelas pembanding).
Karena setiap siswa atau kelas mempunyai karakteristik yang
sama dalam tingkat pemahamannya, sehingga kelas eksperimen dapat
dibandingkan dengan kelas kontrol. Bedanya di kelas eksperimen diberi
perlakuan khusus sedangkan pada kelompok kontrol diberi perlakuan lain
atau perlakuan yang biasa dilakukan, yang hasilnya akan dibandingkan
dengan perlakuan eksperimen.
2. Jenis Penelitian
Berdasarkan dengan permasalahan yang diteliti, maka jenis
penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen murni (metode
true experimental) yang menggunakan pre-test dan post-test group design.
Persyaratan yang harus ada dalam penelitian eksperimen adalah adanya
45
kelompok yang diberi perlakuan atau kelas eksperimen dan kelompok
yang tidak diberi perlakuan atau kelas kontrol. sebelum diberi perlakuan
terlebih dahulu dilihat kemampuan awalnya. Setelah itu diberi perlakuan
yang berupa pengajaran dengan metode kooperatif tipe two stay two stray
untuk kelompok eksperimen dan pengajaran dengan metode konvensional
untuk kelompok kontrol.
Pada akhir eksperimen kedua kelompok diukur hasil belajarnya
dengan alat ukur yang sama. Hasil kedua pengukuran digunakan sebagai
data eksperimen yang kemudian dianalisis.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP
Negeri O. Mangunharjo pada semester II (dua) tahun pelajaran 2009/2010.
Tabel 2.1
Jumlah siswa kelas VIII SMP Negeri O. Mangunharjo
Tahun Ajaran 2009

Kelas Jumlah siswa Putra Putri
VIII
A
34 11 23
VIII
B
34 20 14
VIII
C
35 24 11
VIII
D
32 18 14
VIII
E
30 13 17
Jumlah 165 86 79
Sumber : Statistik data siswa VIII SMP Negeri O. Mangunharjo
Tahun Ajaran 2009
46
2. Sampel
Menurut Sudijono (2007:280), Sampel adalah suatu proporsi
kecil populasi yang seharusnya diteliti yang dipilih atau ditetapkan untuk
keperluan analisis. Untuk penelitian ini diambil dua kelas sebagai sampel
yaitu kelas VIII
B
dan kelas VIII
E
. Teknik pengambilan sampel dilakukan
dengan cara random atau sistem acak, yaitu teknik pengambilan sampel
yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel. Pengambilan sampel ini dilakukan dengan
melakukan undian dari lima kelas, setiap anggota populasi diberi nomor
terlebih dahulu sesuai dengan jumlah anggota populasi, sehingga diperoleh
dua kelas yang menjadi sampel yaitu kelas VIII
B
sebagai kelas eksperimen
dan kelas VIII
E
sebagai kelas kontrol.
Tabel 2.2
Sampel Penelitian
No Kelas
Jumlah
siswa
Putra Putri
1 KelasEksperimen(VIII
B
) 34 20 14
2 Kelas Kontrol (VIII
E)
30 13 17
Sumber : Statistik data siswa VIII SMP Negeri O. Mangunharjo
Tahun Ajaran 2009
C. Tehnik Pengumpulan Data dan Pengembangan Instrumen
1. Tehnik Pengumpulan data
Tehnik dalam pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tes pemahaman konsep. Pada penelitian ini data
dikumpulkan dari tes hasil belajar yang diperoleh dari kelas VIII
B
sebagai
47
kelas eksperimen dan kelas VIII
E
sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen
maupun kelas kontrol menerima test yang soalnya sama.
Bentuk test yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dalam
bentuk uraian yang berjumlah 8 soal. Masing-masing soal mempunyai
skor sepuluh dan skor totalnya adalah 80. Adapun alasan menggunakan tes
uraian adalah untuk mengetahui batas kemampuan berpikir siswa secara
kritis, logis dan sistematis, mampu memberikan penskoran yang tepat pada
setiap langkah kerja siswa, dan mampu memberikan gambaran yang tepat
pada bagian-bagian yang belum dikuasai siswa.
2. Tehnik Pengembangan Instrumen
a. Tehnik Penyusunan Instrumen
Tahapan penelitian yang akan dilaksanakan, dimulai dari
pembuatan proposal penelitian, persiapan, anailsis data, hingga
menarik kesimpulan. Proses pelaksanan penelitian ini terdiri dari :
1. Tahapan persiapan
a. Pembuatan perangkat pembelajaran yang menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray,
b. Pembuatan instrumen penelitian dan melakukan uji coba
dan menganalisis hasilnya.
2. Tahapan Pelaksanan
a) Pemberian Pretes
b) Pelaksanan pembelajaran menggunakan pembelajaran
kooperatif tipe two stay two stray,
48
c) Pemberian Postes
3) Tahap Analisis Data
a) Pengumpulan data atau penskoran
b) Analisis data yang diperoleh
c) Menarik kesimpulan.
b. Pelaksanaan Uji Coba
a. Tempat
Istrumen penelitian ini diuji cobakan di SMP Negeri O.
Mangunharjo Kelas IX
A
tahun pelajaran 2009/2010
b. Jumlah Subjek
Jumlah Sabjek 167 yang terdiri 5 kelas dari jumlah
tersebut diambil satu kelas untuk pelaksanaan uji coba instrumen.
D. Uji Coba Istrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini adalah metode tes. Tes dilakukan pada awal proses pembelajaran
(pre-test) dan pada akhir proses pembelajaran (post-test) sesuai dengan materi
pembelajaran yang diberikan. Agar tes yang digunakan dalam penelitian ini
berkualitas, maka terlebih dahulu di uji cobakan pada siswa yang telah
mempelajari materi tes. Setelah itu, hasil uji coba dilakukan perhitungan
untuk melihat validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran.
Sehingga ketika instrumen tersebut diberikan pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol, instrumen tersebut telah valid dan reliabel.
49
1) Validitas dan Reliabilitas Instrumen
a) Validitas Tes
Arikunto (2001:65) menyatakan bahwa validitas isi
mempersoalkan seberapa jauh sesuatu instrumen mewakili atau
mencakup daerah-daerah yang akan diukur. Pengujian validitas setiap
butir tes menggunakan rumus korelasi product moment yaitu:
( )( )
( ) { } ( ) { }
2
2
2
2


Y Y N X X N
Y X XY N
r
xy
Keterangan :
Xy
r = Angka indeks korelasi product moment
XY = Hasil perkalian antara X dan Y
X = Skor Data
Y = Skor data total
N = Jumlah sample
hit
t
= Nilai
hitung
t
Klasifikasi untuk menginterprestasikan besarnya validitas tes
soal menurut Suherman (dalam Eko Firmansah: 2009:44) dapat dilihat
pada tabel 2.3.
Tabel 2.3
Interpretasi validitas tes
Nilai Rentang Interprestasi
0
xy
r
00 , 1 80 , 0
80 , 0 60 , 0
60 , 0 40 , 0
40 , 0 20 , 0
20 , 0 0
<
<
<
<
<
xy
xy
xy
xy
xy
r
r
r
r
r
Tidak Valid
Validitas Sangat rendah
Validitas Kurang
Validitas Cukup
Validitas Baik
Validitas Sangat Baik
50
Sudjana (2002:380), untuk menghitung
hitung
t
dapat menggunakan
rumus:
2
) ( 1
2
xy
xy hit
r
N
r t


b) Reliabilitas Tes
Reliabilitas tes adalah keterpercayaan, yaitu suatu tes yang
dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes
tersebut dapat memberikan hasil yang tepat. Reliabilitas dapat juga
diartikan sebagai kestabilan skor yang diperoleh orang yang sama
ketika diuji ulang dengan tes yang sama pada situasi yang berbeda atau
dari satu pengukuran ke pengukuran lainnya. Reliabilitas tes diuji
dengan menggunakan rumus Alpha, yaitu :
( )
1
1
]
1

1
]
1

2
2
11
1
1
t
i
s
s
n
n
r
(Arikunto, 2000: 106)
Keterangan :
11
r
= Reliabilitas instrumen
n = Banyaknya butir soal
2
si = Jumlah varians butir
2
t
s = Varians total
Bentuk tes yang digunakan adalah uraian dengan tingkat
reliabilitas tes interprestasi menurut Suherman dan Sukjaya (dalam
Dewi Astuti:2009:38)
51
Tabel 2.4
Interprestasi Reliabilitas Tes
Nilai Rentang Interprestasi
00 , 0
11
r
00 , 1 80 , 0
80 , 0 60 , 0
60 , 0 40 , 0
40 , 0 20 , 0
20 , 0 00 , 0
11
11
11
11
11
<
<
<
<
<
r
r
r
r
r
Reliabilitas Sangat rendah
Reliabilitas Rendah
Reliabilitas Cukup
Reliabilitas Tinggi
Reliabilitas Sangat tinggi
c) Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan
tidak terlalu sulit. Bilangan yang menunjukkan mudah atau sulitnya
suatu soal disebut indeks kesukaran. Menurut Arikunto (2001:213)
tingkat kesukaran soal dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
SI
JS JS
TK
B A
. 2
+

Adapun tolak ukur untuk menginterpretasikan tingkat


kesukaran butir soal yang dikemukakan oleh Suherman dan Sukjaya
(dalam Dewi Astuti: 2009:39) adalah sebagai berikut:
Tabel 2.4
Interpretasi Tingkat Kesukaran
Indeks Tingkat kesukaran Kriteria Tingkat Kesukaran
TK = 0,00 Terlalu sukar
0,20 < TK 0,40 Sukar
0,40 < TK 0,60 Sedang
0,60 < TK 0,80 Mudah
0,80 < TK 1,00 Terlalu mudah
52
d) Daya Pembeda
Daya pembeda dari sebuah butir soal menyatakan seberapa
jauh kemampuan suatu butir soal tersebut untuk membedakan antara
siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan
rendah. Menurut Arikunto (2001:213) daya pembeda soal dapat
dihitung dengan menggunakan rumus:
A
B A
SI
JS JS
DP

Keterangan:
A
JS = Jumlah skor kelompok atas
B
JS = Jumlah skor kelompok bawah
B A
SI SI / = Jumlah skor ideal kelompok atas atau bawah
Setelah hasil indeks daya pembeda diketahui, maka harga
tersebut diinterprestasikan pada kriteria daya pembeda yang
dikemukakan oleh Suherman dan Sukjaya (dalam Dewi Astuti:
2009:39) adalah sebagai berikut:
Tabel 2.5
Interpretasi Daya Pembeda
Indeks Daya Pembeda Kriteria Daya Pembeda
Negatif Sangat buruk, harus dibuang
0,00 < DP 0,20 Soal rendah
0,20 < DP 0,40 Soal Sedang
0,40 < DP 0,70 Soal Baik
0,70 < DP 1,00 Soal Baik sekali
53
E. Tehnik Analisis Data
Tehnik analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalahsebagai berikut:
a. Mencari nilai rata-rata dan varians dari masing-masing kelompok data
dengan menggunakan rumus :
Sebelum mencari nilai rata-rata maka peneliti harus melakukan langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Menentukan jumlah kelas interval
K = 1 + 3,3 Log n
2. Menentukan rentang data
Rentang data = Data terbesar Data terkecil
3. Menentukan panjang kelas
Panjang kelas = Rentang data : jumlah kelas
4. Membuat tabel distribusi frekuensi
5. Mencari nilai rata-rata
i
i i
f
X f
X

(Sugiyono, 2005)
Keterangan:
x

= Mean
i
x
= Rata-rata dari batas atas dan batas bawah
i
f
= Jumlah data
54
6. Mencari nilai standar deviasi

( )
( ) 1
2

n
X X f
S
i i
(Sugiyono, 2005)
Keterangan:
S = Simpangan baku
( )
2
X X
i
= Selisih skor dengan skor rata-rata
i
f
= Jumlah Data
n = Jumlah subjek
b. Uji normalitas untuk masing-masing kelompok data menggunakan
uji Chi Kuadrat ( )
2

Pengujian normalitas data dengan ( )
2
dapat dilakukan dengan
cara membandingkan kurva normal yang terbentuk dari data yang sudah
terkumpul (B) dengan kurva normal baku atau standar (A), jadi
membandingkan antara (B:A). bila B tidak berbeda secara signifikan
dengan A maka B merupakan data yang berdistribusi normal.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah:
1. Menentukan batas-batas kelas interval.
2. Menentukan titik tengah kelas interval (X) sejajar dengan kelas
interval yang bersangkutan.
3. Menuliskan frekuensi (f) untuk masing-masing kelas interval, sejajar
dengan kelas interval yang bersangkutan.
4. Menentukan fX hasil kali frekuensi dengan titik tengah.
Berdasarkan jumlah fX dapat dihitung nilai rata-rata dan standar
deviasi.
55
5. Dengan menggunakan nilai rata-rata dan standar deviasi yang sudah
diketahui, maka selanjutnya adalah menghitung angka standar atau z-
score batas nyata kelas interval, dengan rumus
S
Z
X Nyata Batas

6. Menentukan batas daerah dengan menggunakan tabel.


7. Dengan diketahuinya batas daerah dapat diketahui luas daerah untuk
tiap-tiap kelas interval, yaitu selisih dari kedua batasnya.
8. Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh).
Cara menghitung fh, didasarkan pada presentase luas tiap bidang kurva
normal dikalikan jumlah data observasi (jumlah individu dalam
sampel).
9. Memasukkan harga-harga fh ke dalam tabel kolom fh, sekaligus
menghitung harga-harga
( )
2
fe fo

dan .Harga
adalah harga Chi Kuadrat ( )
2
hitung.
10. Membandingkan harga Chi Kuadrat hitung dengan Chi Kuadrat tabel.
Bila harga Chi Kuadrat hitung lebih kecil dari pada harga Chi Kuadrat
tabel, maka distribusi data dinyatakan normal dan apabila Chi Kuadrat
hitung lebih besar dari pada Chi Kuadrat tabel maka data dinyatakan
tidak normal.
c. Uji Homogenitas Varians
Dalam menguji homogenitas sampel, pengetesan didasarkan atas
asumsi bahwa apabila varians yang dimiliki oleh sampel-sampel yang
56
( )
fe
fe fo
2

( )
fe
fe fo
2

bersangkutan tidak jauh berbeda maka sampel-sampel tersebut cukup


homogen. Untuk menguji homogenitas, maka digunakan rumus:
2
2
2
1
S
S
F
(Sudjana, 2002:249)
Keterangan :
2
1
S
= Varians terbesar dari hasil belajar siswa kelas eksperimen
2
2
S = Varians terkecil dari hasil belajar siswa kelas kontrol
Kriteria pengujian:
1. Jika F hitung > F tabel pada taraf signifikan 5% maka data tidak
homogen
2. Jika F hitung < F tabel pada taraf signifikan 5% maka data homogen
Adapun kriteria hipotesisnya adalah:
a
H
: Terdapat perbedaan jawaban pada butir soal pretest dan postest
siswa kelas VIII SMP Negeri O. Mangunharjo.
o
H
: Tidak terdapat perbedaan jawaban pada butir soal pretest dan
postest siswa kelas VIII SMP Negeri O. Mangunharjo.
d. Uji hipotesis t-test
Jika data-data yang diperoleh berasal dari populasi berdistribusi
normal dan mempunyai varians yang homogen, maka selanjutnya menguji
hipotesis. Uji hipotesis ini digunakan untuk mengetahui perbedaan nilai
yang merupakan hasil prestasi belajar siswa dari kelas eksperimen dengan
kelas kontrol. Hasil tes dari kedua kelas diuji dengan t-tes dengan
menggunakan rumus:
57
2 1
2 1
1 1
n n
S
X X
t
+

(Sudjana 2002: 239)


2
) 2 ( ) 1 (
2 1
2
2
2
1
+
+

n n
s n s n
s
baku Simpangan S
kedua kategori sampel Jumlah n
pertama katergori sampel Jumlah n
kedua sampel rata rata Nilai X
pertama sampel rata rata Nilai X
al konvension
an pembelajar diberikan yang siswa kedua kategori sampel Varian S
stray two stay two tipe kooperatif metode ran pembelaja
diberikan yang siswa pertama kategori sampel Varian S
sampel kedua rata rata Perbedaan t
Keterangan
:
:
:
:
:
)
( :
)
( :
:
:
2
1
2
1
2
2
2
1

Kriteria pengujiannya adalah :


a.
o
H
ditolak jika t tabel < t hitung.
b.
a
H
diterima jika t tabel > t hitung.
Keterangan:
o
H
= Tidak terdapat pengaruh hasil belajar fisika terhadap penerapan
metode pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray.
a
H
= Terdapat pengaruh hasil belajar fisika terhadap penerapan metode
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray.
Jika kedua data berdistribusi normal dan tidak homogen, maka uji statistik
yang digunakan adalah uji - t semu ( ) t
dengan rumus :
58
2
2
2
1
2
1
2 1 '
n
S
n
S
X X
t
+

(Sudjana, 2002: 241)


Keterangan:
1 X
: Skor pretes rata-rata
2 X
: Skor postes rata-rata
2
1
s : Standar deviasi pretes
2
2
s : Standar deviasi postes
n : Jumlah sampel
Kriteria pengujiannya adalah
o
H
diterima jika
2 1
2 2 1 1
w w
t w t w
+
+
<t
<
2 1
2 2 1 1
w w
t w t w
+
+
dengan ketentuan:
1
2
1
1
n
S
w
2
2
2
2
n
S
w
( ) 1
2
1
1
1 1

,
_

n t t
dan
( ) 1
2
1
1
2 2

,
_

n t t
(Sudjana, 2002: 241)
59
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini adalah metode tes. Tes dilakukan pada awal proses
pembelajaran (pre-test) dan pada akhir proses pembelajaran (post-test)
sesuai dengan materi pembelajaran yang diberikan. Istrumen terlebih
dahulu dikonsultasikan dengan dosen pembimbing, untuk mengetahui
validitas isi istrumen tersebut. Sebelum digunakan istrumen tersebut
terlebih dahulu di uji cobakan pada siswa yang telah mempelajari materi
tes. Setelah itu, hasil uji coba dianalisis untuk melihat validitas,
reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran. Sehingga ketika
instrumen tersebut diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol,
instrumen tersebut telah valid dan reliabel. Pengolahan data hasil uji coba
instrumen dan lembar instrumen untuk pretes dan postes dapat dilihat pada
lampiran B.
60
a. Analisis Validitas Butir Soal
Pengujian validitas butir tes menggunakan rumus korelasi
product moment yang disarankan oleh Arikunto (2001: 65), yaitu:

( )( )
( ) { } ( ) ( ) { }
2
2
2
2


Y Y N X X N
Y X XY N
r
xy

Hasil perhitungan analisis validitas butir soal (lampiran B)
dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1
Hasil Analisis Validitas Tes Uji Coba
(Lampiran B)
Berdasarkan tabel 3.1 dapat dilihat soal-soal yang termasuk
katergori validitas yang baik dan sangat baik berarti soal tersebut dapat
mengukur apa yang hendak diukur, dalam hal ini adalah hasil belajar
fisika siswa. Sedangkan, soal-soal dengan kategori validitas cukup dan
Nomor
Soal
Nilai r
xy
t
hitung
t
tabel
Keterangan
1 0,88 10,48 2,04 Valid/ sangat baik
2 0,83 8,42 2,04 Valid/ sangat baik
3 0,86 9,54 2,04 Valid/ sangat baik
4 0,77 6,83 2,04 Valid/ baik
5 0,82 8,10 2,04 Valid/ sangat baik
6 0,60 4,24 2,04 Valid/ cukup
7 0,56 3,96 2,04 Valid/ cukup
8 0,75 6,41 2,04 Valid/ baik
9 0,71 5,70 2,04 Valid/ baik
10 0,84 8,76 2,04 Valid/ sangat baik
61
kurang berarti soal-soal tersebut tidak dapat mengukur apa yang
hendak diukur. Dengan demikian, soal-soal tersebut tidak digunakan.
Jumlah soal yang tidak digunakan adalah sebanyak dua soal,
pengolahan data untuk analisis validitas butir soal dapat dilihat pada
lampiran B.
b. Analisis Reliabilitas Tes
Suatu alat tes dikatakan reliabel, jika perangkat tes tersebut
dipercaya dan produktif. Reliabilitas tes diuji dengan menggunakan
rumus Alpha, karena instrumen yang digunakan berupa soal uraian.
Adapun alasan menggunakan test uraian adalah untuk mengetahui
batas kemampuan berpikir siswa secara kritis, logis dan sistematis,
mampu memberikan penskoran yang tepat pada setiap langkah kerja
siswa, dan mampu memberikan gambaran yang tepat pada bagian-
bagian yang belum dikuasai siswa. Berdasarkan penghitungan
didapatkan bahwa nilai reliabilitas sebesar 0,92, termasuk ke dalam
kategori tinggi. Dengan demikian soal-soal tersebut memiliki
ketetapan hasil tes yang baik. Pengolahan data untuk analisis
reliabilitas instrumen dapat dilihat pada lampiran B.
Berdasarkan hasil analisis tes yang telah dilakukan, tidak
semua soal dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. Dari seluruh
soal didapatkan bahwa soal yang layak untuk digunakan sebagai
instrumen penelitian adalah sebanyak 8 soal untuk instrumen
62
penelitian. Soal-soal yang dinyatakan layak untuk digunakan
merupakan soal yang dapat mengukur hasil belajar siswa.
c. Analisis Daya Pembeda Butir Soal
Daya pembeda dari sebuah butir soal menyatakan seberapa
jauh kemampuan suatu butir soal tersebut untuk membedakan antara
siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan
rendah. Menurut Arikunto (2001:213) daya pembeda soal dapat
dihitung dengan menggunakan rumus:
A
B A
SI
JS JS
DP

Berdasarkan analisis daya pembeda butir soal yang telah dilakukan.


Hasil perhitungan analisis daya pembeda tes uji coba (lampiran B)
dapat dilihat pada tabel 3.2.
Tabel 3.2
Hasil Analisis Daya Pembeda Tes Uji Coba
No
Soal
A
JS
B
JS
A
SI Daya Pembeda Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
104
80
90
78
88
47
50
76
75
91
36
40
31
35
26
24
30
36
37
31
170
170
170
170
170
170
170
170
170
170
0,4
0,23
0,35
0,25
0,36
0,14
0,12
0,24
0,22
0,35
Baik
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Rendah
Rendah
Sedang
Sedang
Sedang
( Lampiran B)
63
Berdasarkan tabel 3.2 dapat dilihat bahwa soalsoal yang
terdapat pada ratarata berkategori baik dan sedang. Untuk soal yang
berkategori rendah menunjukkan bahwa soal tersebut tidak dapat
membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa
yang berkemampuan rendah sehingga soal-soal tersebut tidak
digunakan. Pengolahan data untuk analisis daya pembeda dapat dilihat
pada lampiran B.
d. Analisis Taraf Kesukaran Butir Soal
Menurut Arikunto (2001:213) tingkat kesukaran soal dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :
SI
JS JS
TK
B A
. 2
+

Hasil perhitungan analisis tingkat kesukaran tes uji coba


(lampiran B) dapat dilihat pada tabel 3.4.
Tabel 3.4
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Tes Uji Coba
No
Soal
A
JS
B
JS 2
A
SI Tingkat Kesukaran Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
104
80
90
78
88
47
50
76
75
91
36
40
31
35
26
24
30
36
37
31
340
340
340
340
340
340
340
340
340
340
0,41
0,35
0,35
0,33
0,33
0,21
0,24
0,33
0,33
0,36
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sukar
Sukar
Sedang
Sedang
Sedang
(Lampiran B)
64
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan
tidak terlalu sulit. Bilangan yang menunjukkan mudah atau sulitnya
suatu soal disebut indeks kesukaran. Besarnya indeks kesukaran yaitu
antara 0,00-1,00, indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran
butir soal. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang daya fikir siswa
untuk lebih berusaha untuk memecahkannya. Sebaliknya soal yang
terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi malas dan tidak
mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya.
Sehingga soalsoal yang termasuk dalam kategori sangat sukar tidak
digunakan. Pengolahan data untuk analisis taraf kesukaran butir soal
dapat dilihat pada lampiran B.
2. Deskripsi Data Penelitian
Deskripsi data penelitian dimaksudkan untuk memberikan gambaran
secara umum mengenai data yang diperoleh di lapangan. Data dalam
penelitian ini diperoleh dari tes yang disebarkan kepada siswa kelas VIII SMP
Negeri O. Mangunharjo sebanyak 34 responden untuk kelas VIII
B
(kelas
eksperimen) dan 30 responden untuk kelas VIII
E
(kelas kontrol). Pelaksanaan
metode kooperatif tipe two stay two stray berlangsung dalam waktu dua
minggu, setiap minggunya dilaksanakan dua pertemuan. Proses pelaksanaan
penelitian, dimulai dengan mengerjakan tes awal (pretes) untuk mengetahui
pengetahuan awal siswa mengenai konsep fisika yang akan dipelajari. Setelah
tes awal selesai dikerjakan, siswa diberi perlakuan berupa penerapan metode
65
kooperatif tipe two stay two stray untuk kelas eksperimen sedangkan kelas
kontrol menggunakan metode konvensional. kemudian Penelitian diakhiri
dengan mengerjakan tes akhir (postes) untuk mengetahui perbedaan hasil
belajar fisika siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Hasil perhitungan rata-rata tes awal dan tes akhir kedua kelas dapat
dilihat pada tabel 3.5.
Tabel 3.5
Skor rata-rata tes awal dan tes akhir siswa
Kelas Rata-rata pretes Rata-rata postes
Eksperimen 14,88 39,79
Kontrol 14 31
Berdasarkan tabel 3.5 dapat kita buat grafik skor rata-rata tes awal
dan tes akhir siswa sebagai berikut:
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Skor rata-
rata
Rata-rata pretes Rata-rata postes
Gambar 4.1 Skor Rata-rata tes awal
dan tes akhir siswa
eksperimen
kontrol
66
Berdasarkan data tabel 3.5 berarti terjadi peningkatan rata-rata pada
masing-masing kelas dimana pada kelas eksperimen terjadi peningkatan rata-
rata sebesar 39,79 dan kelas kontrol terjadi peningkatan sebesar 31, hal ini
berarti peningkatan rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas
kontrol.
a. Kemampuan Awal Siswa (Data Hasil Pretes)
Pada pertemuan pertama dilakukan pretes. Pretes dilakukan
untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum di berikan pembelajaran
fisika dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe two stay two
stray. Pelaksanaan pretes dilakukan pada pertemuan pertama, yaitu tanggal
22 April dan diikuti oleh 34 siswa pada kelas eksperimen dan 30 siswa
pada kelas kontrol. Pelaksanaan pretes bertujuan untuk mengetahui
kemampuan awal siswa terhadap materi tekanan. Dari hasil perhitungan,
data hasil belajar siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen terdapat
pada lampiran (C) dan dinyatakan pada tabel 3.6 dan tabel 3.7 distribusi
frekuensi berikut ini:
DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI TES AWAL
KELAS KONTROL
Nilai
Tes
f
i
x
i
f
i
. x
i
6-8 2 7 14 -7 49 98
9-11 7 10 70 -4 16 112
12-14 8 13 104 -1 1 8
15-17 8 16 128 2 4 32
18-20 2 19 38 5 25 50
21-23 3 22 66 8 64 192
67
x x
i

( )
2
x x F
i

( )
2
x x
i

Jumlah 30 420 492
Nilai Rata-rata (
x
) = 14
Simpangan Baku
DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI TES AWAL KELAS
EKSPERIMEN
Nilai
Tes
f
i
x
i
f
i
. x
i
07-Sep 6 8 48 -6,88 47,3344 284,006
10-Des 6 11 66 -3,88 15,0544 90,3264
13-15 7 14 98 -0,88 0,7744 5,4208
16-18 6 17 102 2,12 4,4944 26,9664
19-21 5 20 100 5,12 26,2144 131,072
22-24 4 23 92 8,12 65,9344 263,738
Jumlah 34 506 801,53
x
14,88
SB 4,93
68
x x
i

( )
2
x x F
i

( )
2
x x
i

12 . 4
30
420

x
x
f
x f
x
i
i i
88 , 14
34
506


x
x
f
x f
x
i
i i
( )
93 , 4
29 , 24
33
53 , 801
1 34
53 , 801
1
2


s
s
s
s
n
x x f
s
i i
12 , 4 s
( )
12 , 4
97 . 16
29
492
1 30
492
1
2


s
s
s
s
n
x x f
s
i i
Berdasarkan rekapitulasi rata-rata dan simpangan baku dari hasil pretes
dapat dilihat pada tabel 3.8.
Tabel 3.8
Rata-Rata dan Simpangan Baku Hasil Tes Awal (Pretes)
Kelas n
x
s
Eksperimen 34 14,88 4,93
Kontrol 30 14 4,12
Berdasarkan tabel 3.8 dapat dilihat bahwa skor rata-rata kelas
eksperimen 14,88 dan kelas kontrol 14. Hal ini berarti hasil belajar siswa
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak terdapat perbedaan yang
begitu besar.
b. Kemampuan Akhir Siswa (Data Hasil Postes)
Tes ini dilakukan untuk melihat kemampuan akhir siswa dalam
penguasaan materi tekanan, setelah mengikuti proses pembelajaran.
Kemampuan akhir diperoleh melalui postes (tes akhir). Pelaksanaan postes
dimaksudkan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti
proses belajar mengajar yang dilaksanakan secara berbeda antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Dari hasil perhitungan, data hasil belajar
siswa pada kelas eksperimen dan kontrol terdapat pada (lampiran C) dan
dinyatakan pada tabel 3.9 dan 3.10 distribusi frekuensi berikut ini:
DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI TES AKHIR KELAS
EKSPERIMEN
69
x x
i

( )
2
x x F
i

( )
2
x x
i

Nilai
Tes
f
i
x
i
f
i
. x
i
31-35 13 33 396 -6.79 46.1041 553.249
36-40 11 38 418 -1.79 3.2041 35.2451
41-45 4 44 176 4.21 17.7241 70.8964
46-50 2 47 141 7.21 51.9841 155.952
51-55 1 53 106 13.21 174.504 349.008
56-60 3 58 116 18.21 331.604 663.208
Jumlah 34 1353 1827.56
x
39,79
SB 7,44
DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI TES AKHIR KELAS
KONTROL
Nilai Tes f
i
x
i
f
i
. x
i
21-25 7 23 161 -8 64 448
26-30 10 28 280 -3 9 90
31-35 7 33 231 2 4 28
36-40 2 38 76 7 49 98
41-45 2 43 86 12 144 288
46-50 2 48 96 17 289 578
Jumlah 30 930 1530
x
31
SB 7,26
70
x x
i
( )
2
x x F
i
( )
2
x x
i

31
30
930


x
x
f
x f
x
i
i i
( )
26 , 7
76 , 52

29
1530


1 30
1530
1
2


s
s
s
s
n
x x f
s
i i
79 . 39
34
1353


x
x
f
x f
x
i
i i
( )
44 , 7
38 . 55
33
56 . 1827
1 34
56 . 1827
1
2


s
s
s
s
n
x x f
s
i i
Dari hasil perhitungan pada lampiran C dapat dikemukakan
rekapitulasi hasil rata-rata dan simpangan baku dari hasil postes yang
dapat dilihat pada tabel 3.11.
Tabel 3.11
Skor Rata-Rata dan Simpangan Baku Hasil Tes Akhir (Postes)
Kelas n
x
s
Eksperimen 34 39,79 7,44
Kontrol 30 31 7,26
Dari hasil postes tersebut dapat dibandingkan dengan
kemampuan awal siswa (tabel 3.8), disini terdapat peningkatan setelah
pembelajaran. Skor rata-rata tes awal kelas eksperimen adalah 14,88
sedangkan skor rata-rata kelas akhir adalah 39,79 berarti terjadi
peningkatan sebesar 24,91. Skor rata-rata tes awal pada kelas kontrol
adalah 14 sedangkan skor rata-rata tes akhir 31, hal ini berarti terjadi
peningkatan sebesar 17. Peningkatan rata-rata kelas eksperimen lebih
tinggi dibandingkan dengan peningkatan rata-rata kelas kontrol.
3. Pengujian Hipotesis
71
Pengambilan kesimpulan data postes dapat dilakukan setelah
melakukan pengujian hipotesis secara statistik sebelum pengujian dilakukan,
maka terlebih dahulu diadakan uji normalitas dan uji homogenitas varians dari
data tersebut.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data hasil tes
siswa berdistribusi normal atau tidak. Untuk lebih jelas, maka uji
normalitas ini dapat dilihat pada lampiran C. Berdasarkan ketentuan
perhitungan statistik mengenai uji normalitas data dengan taraf
kepercayaan 95%, jika
2
X
hitung <
2
X
tabel, maka masing-masing data
berdistribusi normal.
Hasil perhitungan uji normalitas tes awal dan tes akhir untuk
kedua data kelompok dapat dilihat pada tabel 3.12.
Tabel 3.12
Hasil Uji Normalitas Skor Tes Awal dan Tes Akhir
Kelas
hitung X
2
dk
tabel X
2
Kesimpulan
Eksperimen
1. Tes Awal
2. Tes Akhir
4,72
9,12
5
5
11,1
11,1
Normal
Kontrol
1. Tes Awal
2. Tes Akhir
3.51
8,19
5
5
11,1
11,1
Normal
Pada tabel 3.12 ditunjukkan bahwa nilai hitung X
2
data tes awal
maupun tes akhir untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol lebih kecil dari
pada
tabel X
2
. Berdasarkan ketentuan pengujian normalitas dengan
menggunakan uji
2
X
(chi kuadrat) dapat disimpulkan bahwa masing-
72
masing data untuk tes awal maupun tes akhir pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol berdistribusi normal pada taraf kepercayaan 95% dan derajat
kebebasan (dk) = 5
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas ini bertujuan untuk melihat apakah hasil postes
(tes akhir) pada kedua kelas sampel mempunyai varians yang homogen
atau tidak. Untuk menguji homogenitas, digunakan statistik uji-F dengan
rumus:
) (var
) (var
2
2
2
1
terkecil ians
terbesar ians
S
S
F
hitung

1) Skor tes awal kelas eksperimen dan kontrol
a) Data S
e
=4,93 dan S
k
= 4.12
dimana S
e
= simpangan baku kelas eksperimen
S
k
= simpangan baku kelas kontrol
b) Hipotesis yang akan diuji
H
0
= Hipotesis pembanding, kedua varians sama atau homogen
H
a
= Hipotesis kerja, kedua varians tidak sama atau tidak heterogen
c) Nilai F
hitung

Simpangan baku kelas eksperimen lebih besar dari pada simpangan
baku kelas kontrol, maka:
( )
( )
43 , 1
97 . 16
30 . 24
12 . 4
93 , 4
2
2
2
2

k
e
hitung
S
S
F
d) Nilai F
tabel
dengan derajat kebebasan, dk
e
= 34 1, dk
k
= 30
1 dan
05 , 0
.
73
Nilai F
tabel
dengan dk (33:29) tersebut tidak terdapat di dalam tabel,
maka nilai F
tabel
ditentukan dengan harga F
tabel
yang lain yang ber-
dk = (34:30). Jadi, nilai
( ) ( )
80 , 1
30 : 34 05 , 0
F F
tabel
2) Skor tes akhir kelas eksperimen dan kontrol
a) Data S
e
= 7.44 dan S
k
= 7,26
dimana S
e
= simpangan baku kelas eksperimen
S
k
= simpangan baku kelas kontrol
b) Hipotesis yang akan diuji
H
0
= Hipotesis pembanding, kedua varians sama atau homogen
H
a
= Hipotesis kerja, kedua varians tidak sama atau tidak heterogen
c) Nilai F
hitung

Simpangan baku kelas eksperimen lebih besar dari pada simpangan
baku kelas kontrol, maka:
( )
( )
05 , 1
71 , 52
35 . 55
26 , 7
44 , 7
2
2
2
2

k
e
hitung
S
S
F
Nilai F
tabel
dengan derajat kebebasan, dk
e
= 34 1, dk
k
= 33 1 dan
05 , 0
. Nilai F
tabel
dengan dk (33:29) tersebut tidak terdapat di
dalam tabel, maka nilai F
tabel
ditentukan dengan harga F
tabel
yang
lain yang ber-dk = (34:30). Jadi, nilai
( ) ( )
80 , 1
30 : 34 05 , 0
F F
tabel
d) Uji Hipotesis
F
hitung
= 1,05 dan F
tabel
= 1,80 karena F
hitung
< F
tabel
, maka H
0
diterima. Dengan demikian varians skor tes akhir (kelas
eksperimen dan kelas kontrol) adalah homogen.
74
e) Uji Hipotesis
F
hitung
= 1,43 dan F
tabel
= 1,80 karena F
hitung
< F
tabel
, maka H
0
diterima. Dengan demikian varians skor tes awal (kelas eksperimen
dan kelas kontrol) adalah homogen.
Dari hasil uji homogenitas varians tes awal dan tes akhir
pada taraf kepercayaan

= 0,05 dapat dilihat pada tabel 3.4.


Tabel 3.13
Hasil Uji Homogenitas Skor Tes Awal dan Akhir
Kegiatan
hitung
F dk
tabel
F Keterangan
Tes Awal 1,43 (34;30) 1,80 Homogen
Tes Akhir 1,05 (34;40) 1,80 Homogen
Pada tabel 3.13, menunjukkan bahwa varians kedua kelompok
yang dibandingkan pada tes awal dan akhir adalah homogen, karena
hitung
F

<
tabel
F
pada taraf kepercayaan

= 0,05
c. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata
Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas, maka kedua
kelompok data tes awal adalah normal dan homogen. Begitu juga hasil tes
akhir adalah normal dan homogen. Dengan demikian uji kesamaan dua
rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk data tes awal
maupun tes akhir dapat menggunakan uji-t.
Hipotesis yang akan diuji adalah:
H
0
= Hipotesis pembanding, kedua rata-rata sama atau homogen
75
H
a
= Hipotesis kerja, rata-rata skor kelas eksperimen lebih besar dari rata-
rata skor kelas kontrol
1) Uji kesamaan dua rata-rata skor tes awal
a) Data
88 , 14
e
x , S
e
= 4,93, n
e
= 34
, 14 k x S
k
= 4,12, n
k
= 30
b) Nilai t
hitung
Kedua kelompok data adalah normal dan homogen, maka
menggunakan uji-t, dengan rumus:
k e
k e
n n
S
x x
t
1 1
+

dengan
( ) ( )
2
1 1
2 2
2
+
+

k e
k k e e
n n
s n s n
s
Terlebih dahulu dicari simpangan baku gabungan kedua kelompok,
yaitu:
( ) ( )
2
1 1
2 2
2
+
+

k e
k k e e
n n
s n s n
s
( )
57 , 4 87 , 20 87 , 20
62
03 . 1294

62
13 . 492 9 . 801
62
) 97 . 16 )( 29 ( ) 30 , 24 ( 33
2 30 34
) 12 , 4 )( 1 30 ( ) 93 , 4 )( 1 34 (
2
2 2
2
2 2
2


+

+
+

s s s
s s
s
s
Setelah didapat nilai simpangan baku, maka dicari nilai
hitung
t

dengan menggunakan uji-t dengan rumus:
76

k e
k e
n n
S
x x
t
1 1
+




80 , 0
097 . 1
88 , 0
) 24 , 0 ( 57 , 4
88 , 0

06 , 0
88 , 0
30
1
34
1
14 88 , 14
57 , 4
57 , 4


+

t t
t t
t
c) Nilai t
tabel
dengan derajat kebebasan dk = n
e
+ n
k
2 = 34 + 30 2 =
62 dan
. 05 , 0
Nilai t
tabel
dengan dk 62 tersebut tidak terdapat di
dalam tabel, maka niali t
tabel
di tentukan dengan menggunakan harga
t yang lain bernilai dk=120 jadi nilai t
tabel
=
( )
66 , 1
120 95 , 0
t
d) Uji hipotesis
t
hitung
= 0,80 dan t
tabel
= 1,66, karena t
hitung
< t
tabel,
maka H
0
diterima.
Dengan demikian kedua rata-rata skor tes awal kelas eksperimen
dan kelas kontrol adalah sama.
2) Uji kesamaan dua rata-rata skor tes akhir
a) Data
, 79 , 39
e
x S
e
= 7,44, n
e
= 34
, 31 k x S
k
= 7,26, n
k
= 30
b) Nilai t
hitung
Kedua kelompok data adalah normal dan homogen, maka
menggunakan uji-t, dengan rumus:
77
k e
k e
n n
S
x x
t
1 1
+

dengan
( ) ( )
2
1 1
2 2
2
+
+

k e
k k e e
n n
s n s n
s
Terlebih dahulu dicari simpangan baku gabungan kedua kelompok,
yaitu:
( ) ( )
2
1 1
2 2
2
+
+

k e
k k e e
n n
s n s n
s
( )
41 , 7
96 . 54 96 . 54
62
85 . 3407

62
3 , 1581 55 . 1826
62
) 71 , 52 )( 29 ( ) 35 . 55 ( 33
2 30 34
) 26 , 7 )( 1 30 ( ) 44 , 7 )( 1 34 (
2
2 2
2
2 2
2

+
+

s
s s
s s
s
s
Setelah didapat nilai simpangan baku, maka dicari nilai
hitung
t

dengan menggunakan uji-t dengan rumus:
k e
k e
n n
S
x x
t
1 1
+



78

94 , 4

78 , 1
79 , 8

) 24 , 0 ( 41 , 7
79 , 8

06 , 0
79 , 8
30
1
34
1
31 79 , 39
41 , 7
41 , 7

t
t
t
t
t
c) Nilai t
tabel
dengan derajat kebebasan dk = n
e
+ n
k
2 = 34 +
34 2 = 62 dan Nilai t
tabel
dengan dk 60 tersebut tidak terdapat di
dalam tabel, maka niali t
tabel
di tentukan dengan menggunakan harga
t yang lain bernilai dk=120 jadi nilai t
tabel
=
( )
66 , 1
120 95 , 0
t
d) Uji hipotesis
t
hitung
= 4,94 dan t
tabel
= 1,66, karena t
hitung
> t
tabel,
maka H
0
ditolak dan
a
H
diterima pada taraf kepercayaan 95%. Dengan
demikian rata-rata skor kelas eksperimen lebih besar dari pada rata-
rata skor kelas kontrol. Maka dapat disimpulkan bahwa, hasil
belajar fisika siswa yang diajar dengan metode pembelajaran
kooperatif tipe two stay two stray pada materi tekanan lebih baik
dari pada hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran
konvensional di kelas VIII SMP Negeri O. Mangunharjo.
Hasil uji-t (lampiran C) untuk tes awal dan tes akhir dapat dilihat
pada tabel 3.5.
79
Tabel 3.14
Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Tes Awal dan Tes Akhir
Kegiatan
hitung
t
dk
tabel
t
Keterangan
Tes Awal 0,80 62 1,66
hitung
t
<
tabel
t

o
H
diterima
Tes
Akhir
4,94 62 1,66
hitung
t
>
tabel
t

o
H
ditolak
Pada tabel 3.14, ditunjukkan bahwa hasil analisis uji-t
mengenai kemajuan awal siswa menunjukkan bahwa kelas
eksperimen dan kelas kontrol mempunyai kemampuan awal yang
sama dengan taraf kepercayaan 95%, karena
hitung
t
<
tabel
t
(0,80 <
1,66).
Setelah diberikan pembelajaran yang berbeda untuk kelas
eksperimen dan kelas kontrol terjadi peningkatan skor, peningkatan
skor tersebut merupakan hasil belajar siswa. Kelas eksperimen
diberikan pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif
tipe two stay two stray, sedangkan pada kelas kontrol diberikan
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konvensional yaitu
metode ceramah dan tanya jawab. Hipotesis statistik yang diuji
dalam perhitungan uji-t untuk tes akhir adalah:
o
H
= Hipotesis pembanding, rata-rata skor kelas eksperimen
kurang dari atau sama dengan rata-rata skor kelas kontrol.
a
H
= Hipotesis kerja, rata-rata skor kelas eksperimen lebih
besar dari pada rata-rata kelas kontrol.
80
Berdasarkan hasil perhitungan uji-t mengenai
kemampuan akhir (lampiran C) menunjukkan bahwa
hitung
t
>
tabel
t

(4,94 > 1,66). Hal ini berarti
o
H
ditolak, dengan demikian hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini diterima kebenarannya. Jadi,
hasil belajar fisika siswa yang diajarkan dengan metode
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray lebih baik dari
pada hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pendekatan
konvensional pada siswa kelas VIII SMP Negeri O. Mangunharjo.
B. Pembahasan Penelitian
Berdasarkan analisis data postes (lampiran C) terdapat perbedaan
hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Ini disebabkan dari
perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen yang diajarkan dengan
metode pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray, hal ini dapat dilihat
dari hasil belajar ditinjau dari aspek kognitif siswa untuk setiap nilai tes awal
kelas eksperimen dapat dilihat bahwa skor rata-rata 14.88 dan kelas kontrol
14. Hal ini berarti kemampuan awal siswa antara kelas kontrol dan kelas
ekperimen relatif sama.
Daya serap siswa mengalami peningkatan yang begitu besar dari tes
awal kelas kontrol sebesar 14 menjadi 31, dan untuk tes awal kelas
eksperimen sebesar 14,88 menjadi 39,79. Ketuntusan belajar klasikal siswa
juga mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat hasil rata-rata tes akhir
81
siswa. Pada aspek efektif meliputi penilaian terhadap kedisiplinan siswa
selama kerjasama dalam setiap kelompok juga mengalami peningkatan.
Dengan demikian rata-rata hasil postes kelas eksperimen lebih baik
dibandingkan dengan kelas kontrol dengan menggunakan uji-t, dengan taraf
kepercayaan 95% dan derajat kebebasan (dk) = 62 didapat
hitung
t
>
tabel
t
(4,94
> 1,66). Dengan demikian, hipotesis yang berbunyi Terdapat Perbedaan hasil
belajar fisika terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay
two stray dapat diterima.
Tingginya hasil belajar siswa pada kelas eksperimen disebabkan
beberapa keunggulan dari penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe
two stay two stray , yaitu siswa akan lebih termotivasi karena dilibatkan
langsung dalam menemukan konsep dalam materi melalui pelaksanaan
eksperimen dalam masing-masing kelompok. Melalui pembelajaran kooperatif
tipe two stay two stray, siswa dituntut untuk lebih aktif dan kreatif dalam
mengeluarkan ide, gagasan untuk memecahkan suatu permasalahan. Siswa
juga akan dibiasakan untuk bertukar pikiran dengan teman sehingga akan
terbentuk suatu pola keterampilan sosial. Di sini siswa akan belajar untuk
mengajukan suatu pendapat, mempertahankan pendapat, menghargai dan
menerima pendapat orang lain dengan sikap yang demokratis serta dapat
mempertanggung jawabkan hasil pemikiran mereka bersama.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada kelas VIII SMP
Negeri O. Mangunharjo, bahwa hasil belajar yang menggunakan pembelajaran
konvensional lebih rendah dibandingkan dengan mengggunakan metode
82
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray. Pembelajaran yang
menggunakan pendekatan konvensional ternyata memiliki kelemahan, yaitu
pembelajaran lebih berpusat pada guru. Siswa hanya menerima apa yang guru
jelaskan dan saat diberi kesempatan untuk bertanya, mereka tidak mau
memanfaatkannya walaupun mereka belum mengerti. Saat proses belajar
mengajar berlangsung, ada beberapa siswa yang menguap dan wajah yang
mengekspresikan kebosanan. Hal ini terjadi karena mereka tidak termotivasi
dan tidak tertarik terhadap apa yang guru jelaskan. Saat dilaksanakan evaluasi,
banyak siswa yang mengalami kesulitan menjawab soal walaupun soal yang
diberikan relatif mudah. Hal ini karena sebenarnya mereka belum memahami
materi yang telah diberikan.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis secara statistik, terbukti
bahwa penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray
dalam pembelajaran fisika mampu meningkatkan hasil belajar siswa melalui
keunggulan-keunggulan yang ada dalam penerapannya.
83
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang penerapan
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dalam meningkatkan hasil
belajar fisika siswa kelas VIII SMP Negeri O. Mangunharjo dengan uraian
materi tekanan, maka dapat disimpulkan bahwa: Penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray di kelas VIII SMP Negeri O.
Mangunharjo dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi tekanan.
Pada tes awal diketahui bahwa nilai
hitung
t
sebesar 0,80 dengan dk = 62 dan
harga
tabel
t
sebesar 1,66 sedangkan pada tes akhir
hitung
t
sebesar 4,94 dengan
dk = 62 dan
tabel
t
sebesar 1,66 pada taraf kepercayaan 95%. Jadi
hitung
t
>
tabel
t

(4,94 > 1,66), dengan demikian hipotesis yang berbunyi Terdapat
peningkatan hasil belajar fisika terhadap penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe two stay two stray dapat diterima.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dapat kita ketahui bahwa :
1. Penerapan pembelajaran metode
kooperatif tipe two stay two stray dapat dijadikan alternatif bagi guru
dalam pembelajaran fisika, karena dapat meningkatkan hasil belajar.
84
2. Dalam proses pembelajaran hendaknya
guru dapat membuat suasana kelas lebih menjadi rileks dan
menyenangkan sehingga siswa tidak merasa bosan dan tegang dalam
belajar.
85
DAFTAR PUSTAKA
Abdrrahman. 2002. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belaja. Jakarta: Rineka
Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2000. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
---------; 2001. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta.
---------; 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Astuti, Dewi. 2009. Penggunaan Media PowerPoin Dalam Meningkatkan
Pemahaman Siswa pada Materi Pokok Tata Surya. Lubuklinggau:
STKIP-PGRI Lubuklinggau. Skripsi tidak diterbitkan. Lubuklinggau:
Program Studi Fisika STKIP-PGRI Lubuklinggau.
Dalyono, M. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineke Cipta.
Firmansah, Eko. 2009. Pola Pikir Induktif dan Deduktif pada Pemahaman Materi
Fisika. Lubuklinggau: STKIP-PGRI Lubuklinggau. Skripsi tidak
diterbitkan. Lubuklinggau: Program Studi Fisika STKIP-PGRI
Lubuklinggau.
Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
---------; 1992. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Isjoni. 2007. Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta
Kanginan, M. 2008. Fokus Fisika Siap Ujian Nasional SMP/MTs. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Kartono, Agus. 2007. Seribu Pena Fisika SMP Kelas VIII Jilit 2. Bandung:
Penerbit Erlangga.
Lie, A. 2007. Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas.
Jakarta: Grasindo.
Nur, Muhammad. 2006. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Universitas Negeri
Surabaya.
86
Semiawan, Conny. 1985. Belajar Penemuan sebagai Metode Ceramah. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Sudijono, A. 2007. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT.Raja Grafindo
Persada.
Sudjana. 2002. Metode Statistik. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2005. Statistik untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.
Sukandi, Ujang. 2003. Pendekatan Konvensional Than One. [online] Http;//www.
Context. Org./Ujang Sukandi. Com. [20 March 2009].
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Makalah dan Skripsi STKIP PGRI
Lubuklinggau. 2009. Pedoman Penulisan Makalah dan Skripsi
Mahasiswa STKIP PGRI Lubuklinggau. Lubuklinggau: STKIP PGRI
Lubuklinggau
87
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I
( KELAS KONTROL )
Sekolah : SMP Negeri O. Mangunharjo
Mata Pelajaran : Fisika (IPA-Terpadu)
Kelas / Semester : VIII (Delapan) / II (Dua)
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi : Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam
kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar : Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair dan gas serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Indikator :
1. Mendeskripsikan hukum Pascal
2. Menyebutkan alat-alat yang bekerja berdasarkan prinsip hulum pascal
3. Menerapkan persamaan hukum pascal dalam soal
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat:
1. menjelaskan
pernyataan hukum Pascal.
2. menyebutkan
alat-alat yang bekerja berdasarkan prinsip hulum pascal
3. menghitung
menggunakan persamaan hukum pascal dalam soal
B. Materi Pembelajaran
Tekanan pada Zat Padat
C. Metode Pembelajaran
Metode : Ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas.
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
a. Guru mengucapkan salam, mengabsen siswa dan
menginformasikan tujuan pembelajaran.
b. Motifasi
- Mengapa kita bisa memotong sesuatu dengan pisau?
- Mengapa ketika kita berjalan di tanah yang lembek terdapat bekas
sepatu atau sandal kita?
2. Kegiatan Inti
88
a.Guru menjelaskan materi tentang tekanan pada zat padat
b. Guru memberikan materi tentang tekanan pada zat padat
c.Membahas contoh soal
d. Guru memberikan soal latihan dan siswa mengerjakan soal latihan
3. Kegiatan Penutup
a.Dengan bimbingan guru, siswa membuat rangkuman
b. Guru memberikan tugas (PR) kepada siswa
E. Alat Dan Sumber Pembelajaran
Alat tulis dan buku fisika yang relevan
F. Penilaian
Penilaian hasil dilihat dari nilai tes.
G. Instrumen
1. Tuliskan pernyataan hukum Pascal!
2. Tuliskan alat-alat yang bekerja berdasarkan prinsip hukum
Pascakl
3. Sebuah mesin pengangkat mobil mempunyai
luas penampang penghisap kecil 10 cm
2
dan penghisap besar seluas 50
cm
2
. Berapakah gaya yang harus diberikan agar dapat mengangkat sebuah
mobil 20.000 N?
Mengetahui Tugumulyo, April 2010
Kepala Sekolah, Peneliti,
SUSILO, S.Pd. SRI DARMAYANTI
Nip 196806151991031004
89
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN II
( KELAS KONTROL )
Sekolah : SMP Negeri O. Mangunharjo
Mata Pelajaran : Fisika (IPA-Terpadu)
Kelas / Semester : VIII (Delapan) / II (Dua)
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi : Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam
kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar : Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair dan gas serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Indikator :
1. Mendeskripsikan hukum Pascal
2. Menyebutkan alat-alat yang bekerja berdasarkan prinsip hulum pascal
3. Menerapkan persamaan hukum pascal dalam soal
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat:
1. menjelaskan pernyataan hukum Pascal.
2. menyebutkan
alat-alat yang bekerja berdasarkan prinsip hulum pascal
3. menghitung
menggunakan persamaan hukum pascal dalam soal
B. Materi Pembelajaran
Hukum Pascal
C. Metode Pembelajaran
Metode : Ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas.
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
a. Mengucapkan salam, mengabsen siswa dan menginformasikan
tujuan pembelajaran
90
b. Motivasi dan Apresepsi
- Mengapa air yang keluar dari lubang paling bawah pancaranya
lebih kuat dibandingkan dengan air yang keluar dari lubang yang
letaknya di atas?
- Guru menanyakan kembali materi yang telah dipalajari
sebelumnya.
2. Kegiatan Inti
a. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru menentukan tekanan
dalam zat cair.
b. Guru memberikan contoh soal tentang tekanan pada zat cair dan
prinsip bejana berhubungan
c. Membahas contoh soal
d. Guru memberikan soal latihan dan siswa mengerjakan soal latihan
3. Kegiatan Penutup
a. Dengan bimbingan guru, siswa membuat rangkuman
b. Guru memberikan tugas (PR) kepada siswa
E. Alat Dan Sumber Pembelajaran
Alat tulis dan buku fisika yang relevan
F. Penilaian
Penilaian dilihat dari hasil tes soal yang dikerjakan siswa.
G. Instrumen :
1. Apakah yang dimaksud dengan bejana berhubungan!
2. Tuliskan hukum bejana berhubungan!
3. Tuangkan air bersih pada gelas melalui kran sampai
penuh dan sebagian air tumpah keluar gelas. Amati permukaan air di
dalam gelas terutama pada bagian tepinya, datar atau melengkung?
4. Hitunglah tekanan hidrostatik di sebuah titik yang berjarak 10
cm dari dasar tabung yang berisi air dengan massa jenis 1.000 kg/m
3
, jika
tinggi tabung 50 cm dan percepatan gravitasi 10 m/s
2
!
5. Sebuah titik A berada 2 cm di atas dasar sebuah bak yang berisi alkohol
( )
2
/ 8 , 0 cm g dengan kedalaman 12 cm. Jika percepatan gravitasi 9,8
m/s
2
, hitunglah:
a. Tekanan di titik A
b. Tekanan di titik B yang berada 3 cm dari
dasar bejana
Mengetahui Tugumulyo, April 2010
91
Kepala Sekolah, Peneliti,
SUSILO, S.Pd. SRI DARMAYANTI
Nip 196806151991031004
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN III
( KELAS KONTROL )
Sekolah : SMP Negeri O. Mangunharjo
Mata Pelajaran : Fisika (IPA-Terpadu)
Kelas / Semester : VIII (Delapan) / II (Dua)
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi : Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam
kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar : Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair dan gas serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Indikator :
1. Mendeskripsikan hukum Pascal
2. Menyebutkan alat-alat yang bekerja berdasarkan prinsip hulum pascal
3. Menerapkan persamaan hukum pascal dalam soal
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat:
1. Siswa dapat menjelaskan pernyataan hukum Pascal.
2. Siswa dapat menyebutkan alat-alat yang bekerja berdasarkan prinsip
hukum pascal
3. Siswa dapat menghitung menggunakan persamaan hukum pascal dalam
soal
B. Materi Pembelajaran
Hukum Pascal
C. Metode Pembelajaran
Metode : Ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas.
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
92
a. Mengucapkan salam, mengabsen siswa, guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
b. Guru menanyakan bunyi hukum Pascal
2. Kegiatan Inti
a. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang hukum Pascal.
b. Guru memberikan contoh soal tentang hukum Pascal
c. Membahas contoh soal
d. Guru memberikan soal latihan dan siswa mengerjakan soal latihan
3. Kegiatan Penutup
a. Dengan bimbingan guru, siswa membuat rangkuman
b. Guru memberikan tugas (PR) kepada siswa
E. Alat Dan Sumber Pembelajaran
Alat tulis dan buku fisika yang relevan
F. Penilaian
Penilaian dilihat dari hasil tes soal yang dikerjakan siswa.
G. Instrumen
Tuliskan pernyataan hukum Pascal!
Tuliskan alat-alat yang bekerja berdasarkan prinsip hukum Pascakl
3. Sebuah mesin pengangkat mobil mempunyai luas penampang
penghisap kecil 10 cm
2
dan penghisap besar seluas 50 cm
2
. Berapakah
gaya yang harus diberikan agar dapat mengangkat sebuah mobil 20.000
N?
Mengetahui Tugumulyo, April 2010
Kepala Sekolah, Peneliti,
93
SUSILO, S.Pd. SRI DARMAYANTI
Nip 196806151991031004
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IV
( KELAS KONTROL )
Sekolah : SMP Negeri O. Mangunharjo
Mata Pelajaran : Fisika (IPA-Terpadu)
Kelas / Semester : VIII (Delapan) / II (Dua)
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi : Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam
kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar : Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair dan gas serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Indikator :
1. Mendeskripsikan syarat terjadinya peristiwa tenggelam, melayang dan terapung
2. Menghitung volume benda melayang di dalam zat cair
3. Mendeskripsikan konsep tekanan udara
4. Menyebutkan alat-alat untuk mengukur tekanan udara
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mendeskripsikan syarat terjadinya peristiwa tenggelam,
melayang dan terapung
2. Siswa dapat menghitung volume benda melayang di dalam zat cair
3. Siswa dapat mendeskripsikan konsep tekanan udara
4. Siswa dapat menyebutkan alat-alat untuk mengukur tekanan udara
B. Materi Pembelajaran
Hukum Archimedes, Tekanan Udara
C. Metode Pembelajaran
Metode : Ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas.
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
94
1. Kegiatan Awal
a. Mengucapkan salam, mengabsen siswa,
menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Motifasi
- Sebutkan bunyi hukum Archimedes.
- Mengapa sewaktu berenang kamu dapat mengambang, melayang,
atau tenggelam?
- Guru mengajukan pertanyaan mengenai pengaruh dari tekanan
udara!
2. Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan materi hukum Archimedes.
b. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai konsep
tenggelam, melayang, dan terapung dari suatu benda dalam zat cair
dengan alat peraga.
c. Peserta didik memperhatikan pengaruh massa jenis pada peristiwa
tenggelam, melayang, dan terapung yang disampaikan oleh guru.
d. Guru memberikan contoh soal tentang hukum
Archimedes
e. Guru menjelaskan pengaruh dari tekanan udara
f. Membahas contoh soal
g. Guru memberikan soal latihan dan siswa
mengerjakan soal latihan
3. Kegiatan Penutup
a. Dengan bimbingan guru,
siswa membuat rangkuman
b. Guru memberikan tugas
(PR) kepada siswa
E. Alat Dan Sumber Pembelajaran
A. Alat : Cangkir, air telur, garam, sendok, alat tulis.
B. Sumber : Buku Fisika SMP yang relefan
F. Penilaian
Penilaian dilihat dari hasil tes soal yang dikerjakan siswa.
G. Instrumen
1. Tuliskan bunyi hukum Archimedes!
2. Tuliskan Syarat benda dapat dikatakan terapung, melayang, tengelam!
3. Tuliskan alat-alat yang prinsip kerjanya berdasarkan hukum Archimedes!
95
4. diketahui tekanan udara di suatu tempat 61 cmHg. Berapakah perkiraan
ketinggian tempat itu dari permukaan laut
Mengetahui Tugumulyo, April 2010
Kepala Sekolah, Peneliti,
SUSILO, S.Pd. SRI DARMAYANTI
Nip 196806151991031004
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I
( KELAS EKSPERIMEN )
Sekolah : SMP Negeri O. Mangunharjo
Mata Pelajaran : Fisika (IPA-Terpadu)
Kelas / Semester : VIII (Delapan) / II (Dua)
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi : Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam
kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar : Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair dan gas serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Indikator :
1. Mendefenisikan pengertian tekanan
2. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan
3. Menerapkan persamaan tekanan zat padat dalam soal
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan pengertian tekanan
2. Siswa dapat menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan
3. Siswa dapat menghitung tekanan pada zat padat
B. Materi Pembelajaran
Tekanan pada Zat Padat
C. Metode Pembelajaran
96
Metode : Ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas.
Model : Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
b. Salam pembuka, mengabsen siswa, menyampaikan
tujuan pembelajaran.
c. Motivasi
- Mengapa kita bisa memotong sesuatu dengan pisau?
- Mengapa ketika kita berjalan di tanah yang lembek terdapat bekas
sepatu atau sandal kita?
2. Kegiatan Inti
a. Guru menjelaskan materi tentang tekanan pada zat padat
b. Guru mensosialisasikan kepada siswa tentang pelaksanaan
pembelajaran dengan model pembelajaran tipe Kooperatif Tipe Two
Stay Two Stray
1) Pengorganisasian
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok,
dimana satu kelompok 4 orang siswa dengan tingkat
pemahaman beragam, yaitu: tinggi-sedang-rendah.
2) Prosedur Penelitian
Guru memberikan tugas kepada masing-masing kelompok
mengerjakannya.
Berpikir bersama : kelompok mendiskusikan jawaban yang
benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat
mengerjakannya atau mengetahui jawabannya.
Guru memberikan waktu 15 menit kepada tiap-tiap
kelompok untuk berdiskusi. Setelah selesai guru menyuruh dua
orang anggota kelompok untuk menjadi tamu bagi kelompok
yang lain.
Guru memberikan waktu yang fleksibel kepada dua orang
yang menjadi tamu tersebut untuk mengunjungi kelompok-
kelompok lain sehingga dapat memperoleh informasi
penyelesaian masalah dari kelompok lain dengan lebih lengkap.
Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas
membagikan hasil kerja dan informasi pada tamu mereka.
Setelah mendapat informasi dari kelompok lain, dua orang
yang menjadi tamu mohon diri dan kembali kekelompoknya
masing-masing untuk melaporkan hasil temuan mereka dari
kelompok lain kepada anggota kelompok mereka.
Anggota kelompok mencocokkan dan membahas hasil
kerja dari temuan mereka.
97
Menjawab : Guru memanggil salah satu kelompok dan
kelompok yang dipanggil menjawab hasil kerja sama mereka.
Guru memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk
memberikan tanggapan.
Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban yang benar.
3. Kegiatan Penutup
a. Dengan bimbingan guru, siswa membuat rangkuman
b. Guru memberikan tugas (PR) kepada siswa
E. Alat Dan Sumber Pembelajaran
Alat tulis dan buku fisika yang relevan
F. Penilaian
1. Tehnik : Tes Tertulis
2. Bentuk : Essay
G. Instrumen
1. Tuliskan Pengertian Tekanan!
2. Tuliskan faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan pada zat padat!
3. Berdasarkan konsep tekanan, apabila benda-benda berikut memberi gaya
yang sama besar, benda yang menghasilkan tekanan paling besar adalah?
Jelaskan!
A B C
4. Sebuah kotak yang beratnya 500 N dan luas alasnya 1 m
2
diletakan di atas
lantai. Hitunglah tekanan yang diberikan kotak pada lantai?
98
Mengetahui Tugumulyo, April 2010
Kepala Sekolah, Peneliti,
SUSILO, S.Pd. SRI DARMAYANTI
Nip 196806151991031004
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN II
( KELAS EKSPERIMEN )
Sekolah : SMP Negeri O. Mangunharjo
Mata Pelajaran : Fisika (IPA-Terpadu)
Kelas / Semester : VIII (Delapan) / II (Dua)
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi : Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam
kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar : Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair dan gas serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Indikator :
1. Menghitung tekanan hidrostatik
2. Mendefenisikan pengertian bejana berhubungan
3. Mendefenisikan hukum bejana berhubungan
4. Menghitung massa jenis zat cair dalam pipa U
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menghitung tekanan hidrostatik
2. Siswa dapat menuliskan pengertian bejana berhubungan
3. Siswa dapat menuliskan hukum bejana berhubungan
4. Siswa dapat menghitung massa jenis zat cair dalam pipa U
99
B. Materi Pembelajaran
Tekanan pada Zat Cair, Prinsip Bejana Berhubungan
C. Metode Pembelajaran
Metode : Ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas.
Model : Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
b. Mengucapkan salam, mengabsen siswa dan menginformasikan
tujuan pembelajaran
c. Motivasi dan Apresepsi
- Mengapa air yang leluar dari lubang paling bawah pancaranya
lebih kuat dibandingkan dengan air yang keluar dari lubang yang
letaknya di atas?
- Guru menanyakan kembali materi yang telah dipalajari
sebelumnya.
2. Kegiatan Inti
b. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru menentukan tekanan
dalam zat cair.
c. Guru mensosialisasikan kepada siswa tentang pelaksanaan
pembelajaran dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay
Two Stray
1) Pengorganisasian
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, dimana
satu kelompok 4 orang siswa dengan tingkat pemahaman
beragam, yaitu: tinggi-sedang-rendah.
2) Prosedur Penelitian
Guru memberikan tugas kepada masing-masing kelompok
mengerjakannya.
Berpikir bersama : kelompok mendiskusikan jawaban yang
benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat
mengerjakannya
atau mengetahui jawabannya.
Guru memberikan waktu 15 menit kepada tiap-tiap
kelompok untuk berdiskusi. Setelah selesai guru menyuruh dua
orang anggota kelompok untuk menjadi tamu bagi kelompok
yang lain.
Guru memberikan waktu yang fleksibel kepada dua orang
yang menjadi tamu tersebut untuk mengunjungi kelompok-
kelompok lain sehingga dapat memperoleh informasi
penyelesaian masalah dari kelompok lain dengan lebih lengkap.
100
Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas
membagikan hasil kerja dan informasi pada tamu mereka.
Setelah mendapat informasi dari kelompok lain, dua orang
yang menjadi tamu mohon diri dan kembali kekelompoknya
masing-masing untuk melaporkan hasil temuan mereka dari
kelompok lain kepada anggota kelompok mereka.
Anggota kelompok mencocokkan dan membahas hasil
kerja dan temuan mereka.
Menjawab : Guru memanggil salah satu kelompok dan
kelompok yang dipanggil menjawab hasil kerja sama mereka.
Guru memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk
memberikan tanggapan.
Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban yang benar.
3. Kegiatan Penutup
b. Dengan bimbingan guru, siswa membuat rangkuman
c. Guru memberikan tugas (PR) kepada siswa
E. Alat Dan Sumber Pembelajaran
Alat tulis dan buku fisika yang relevan
F. Penilaian
Penilaian hasil dilihat dari nilai tes.
G. Instrumen :
1. Apakah yang dimaksud dengan bejana berhubungan!
2. Tuliskan hukum bejana berhubungan!
3. Tuangkan air bersih pada gelas melalui kran sampai
penuh dan sebagian air tumpah keluar gelas. Amati permukaan air di
dalam gelas terutama pada bagian tepinya, datar atau melengkung?
4. Hitunglah tekanan hidrostatik di sebuah titik yang berjarak 10
cm dari dasar tabung yang berisi air dengan massa jenis 1.000 kg/m
3
, jika
tinggi tabung 50 cm dan percepatan gravitasi 10 m/s
2
!
5. Sebuah titik A berada 2 cm di atas dasar sebuah bak yang berisi alkohol
( )
2
/ 8 , 0 cm g dengan kedalaman 12 cm. Jika percepatan gravitasi 9,8
m/s
2
, hitunglah:
c. Tekanan di titik A
d. Tekanan di titik B yang berada 3 cm dari
dasar bejana
101
Mengetahui Tugumulyo, April 2010
Kepala Sekolah, Peneliti,
SUSILO, S.Pd. SRI DARMAYANTI
Nip 196806151991031004
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN III
( KELAS EKSPERIMEN )
Sekolah : SMP Negeri O. Mangunharjo
Mata Pelajaran : Fisika (IPA-Terpadu)
Kelas / Semester : VIII (Delapan) / II (Dua)
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi : Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam
kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar : Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair dan gas serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Indikator :
1. Mendeskripsikan hukum Pascal
2. Menyebutkan alat-alat yang bekerja berdasarkan prinsip hulum pascal
3. Menerapkan persamaan hukum pascal dalam soal
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat:
4. menjelaskan
pernyataan hukum Pascal.
5. menyebutkan
alat-alat yang bekerja berdasarkan prinsip hulum pascal
102
6. menghitung
menggunakan persamaan hukum pascal dalam soal
B. Materi Pembelajaran
Hukum Pascal
C. Metode Pembelajaran
Metode : Ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas.
Model : Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
a. Mengucapkan salam, mengabsen siswa, guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
b. Guru menanyakan bunyi hukum Pascal
2. Kegiatan Inti
a. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang hukum
Pascal.
b. Guru mensosialisasikan kepada siswa tentang pelaksanaan
pembelajaran dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay
Two Stray
1) Pengorganisasian
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, dimana
satu kelompok 4 orang siswa dengan tingkat pemahaman
beragam, yaitu: tinggi-sedang-rendah.
2) Prosedur Penelitian
Guru memberikan tugas kepada masing-masing kelompok
mengerjakannya.
Berpikir bersama : kelompok mendiskusikan jawaban yang
benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat
mengerjakannya
atau mengetahui jawabannya.
Guru memberikan waktu 15 menit kepada tiap-tiap
kelompok untuk berdiskusi. Setelah selesai guru menyuruh dua
orang anggota kelompok untuk menjadi tamu bagi kelompok
yang lain.
Guru memberikan waktu yang fleksibel kepada dua orang
yang menjadi tamu tersebut untuk mengunjungi kelompok-
kelompok lain sehingga dapat memperoleh informasi
penyelesaian masalah dari kelompok lain dengan lebih lengkap.
103
Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas
membagikan hasil kerja dan informasi pada tamu mereka.
Setelah mendapat informasi dari kelompok lain, dua orang
yang menjadi tamu mohon diri dan kembali kekelompoknya
masing-masing untuk melaporkan hasil temuan mereka dari
kelompok lain kepada anggota kelompok mereka.
Anggota kelompok mencocokkan dan membahas hasil
kerja dan temuan mereka.
Menjawab : Guru memanggil salah satu kelompok dan
kelompok yang dipanggil menjawab hasil kerja sama mereka.
Guru memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk
memberikan tanggapan.
Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban yang benar.
3. Kegiatan Penutup
a. Dengan bimbingan guru, siswa membuat rangkuman
b. Guru memberikan tugas (PR) kepada siswa
E. Alat Dan Sumber Pembelajaran
Alat tulis dan buku fisika yang relevan
F. Penilaian
Penilaian hasil dilihat dari nilai tes.
G. Instrumen
1. Tuliskan pernyataan hukum Pascal!
2. Tuliskan alat-alat yang bekerja berdasarkan prinsip hukum
Pascakl
3. Sebuah mesin pengangkat mobil mempunyai
luas penampang penghisap kecil 10 cm
2
dan penghisap besar seluas 50
cm
2
. Berapakah gaya yang harus diberikan agar dapat mengangkat sebuah
mobil 20.000 N?
104
Mengetahui Tugumulyo, April 2010
Kepala Sekolah, Peneliti,
SUSILO, S.Pd. SRI DARMAYANTI
Nip 196806151991031004
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IV
( KELAS EKSPERIMEN )
Sekolah : SMP Negeri O. Mangunharjo
Mata Pelajaran : Fisika (IPA-Terpadu)
Kelas / Semester : VIII (Delapan) / II (Dua)
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi : Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam
kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar : Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair dan gas serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Indikator :
1. Mendeskripsikan syarat terjadinya peristiwa tenggelam, melayang dan terapung
2. Menghitung volume benda melayang di dalam zat cair
105
3. Mendeskripsikan konsep tekanan udara
4. Menyebutkan alat-alat untuk mengukur tekanan udara
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mendeskripsikan syarat terjadinya peristiwa tenggelam,
melayang dan terapung
2. Siswa dapat menghitung volume benda melayang di dalam zat cair
3. Siswa dapat Mendeskripsikan konsep tekanan udara
3. Siswa dapat menyebutkan alat-alat untuk mengukur tekanan udara
B. Materi Pembelajaran
Hukum Archimedes, Tekanan Udara.
C. Metode Pembelajaran
Metode : Ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas.
Model : Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
b. Salam pembuka, mengabsen siswa, menyampaikan
tujuan pembelajaran.
c. Motifasi
- Sebutkan bunyi hukum Archimedes.
- Mengapa sewaktu berenang kamu dapat mengambang, melayang,
atau tenggelam?
- Guru mengajukan pertanyaan mengenai pengaruh dari tekanan
udara.
2. Kegiatan Inti
b. Guru menjelaskan materi hukum Archimedes.
c. Guru memberikan informasi serta contoh tentang tekanan udara
dalam kehidupan sehari-hari
d. Peserta didik memperhatikan pengaruh massa jenis pada peristiwa
tenggelam, melayang, dan terapung yang disampaikan oleh guru.
d. Guru mensosialisasikan kepada siswa tentang pelaksanaan
pembelajaran dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay
Two Stray
1. Pengorganisasian
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, dimana
satu kelompok 4 orang siswa dengan tingkat pemahaman beragam,
yaitu: tinggi-sedang-rendah.
2. Prosedur Penelitian
106
Guru memberikan tugas kepada masing-masing kelompok
mengerjakannya.
Berpikir bersama : kelompok mendiskusikan jawaban yang
benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat
mengerjakannya
atau mengetahui jawabannya.
Guru memberikan waktu 15 menit kepada tiap-tiap kelompok
untuk berdiskusi. Setelah selesai guru menyuruh dua orang anggota
kelompok untuk menjadi tamu bagi kelompok yang lain.
Guru memberikan waktu yang fleksibel kepada dua orang yang
menjadi tamu tersebut untuk mengunjungi kelompok-kelompok
lain sehingga dapat memperoleh informasi penyelesaian masalah
dari kelompok lain dengan lebih lengkap.
Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan
hasil kerja dan informasi pada tamu mereka.
Setelah mendapat informasi dari kelompok lain, dua orang yang
menjadi tamu mohon diri dan kembali kekelompoknya masing-
masing untuk melaporkan hasil temuan mereka dari kelompok lain
kepada anggota kelompok mereka.
Anggota kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja dan
temuan mereka.
Menjawab : Guru memanggil salah satu kelompok dan
kelompok yang dipanggil menjawab hasil kerja sama mereka.
Guru memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk
memberikan tanggapan.
Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban yang benar.
3. Kegiatan Penutup
a. Dengan bimbingan guru, siswa membuat rangkuman
b. Guru memberikan tugas
E. Alat Dan Sumber Pembelajaran
a. Alat : Cangkir, air telur, garam, sendok, alat tulis.
b. Sumber : Buku Fisika SMP yang relefan
F. Penilaian
Penilaian dilihat dari hasil tes soal yang dikerjakan siswa.
G. Instrumen
1. Tuliskan bunyi hukum Archimedes!
2. Tuliskan Syarat benda dapat dikatakan terapung, melayang, tengelam!
3. Tuliskan alat-alat yang prinsip kerjanya berdasarkan hukum Archimedes!
4. diketahui tekanan udara di suatu tempat 61 cmHg. Berapakah perkiraan
ketinggian tempat itu dari permukaan laut
107
Mengetahui Tugumulyo, April 2010
Kepala Sekolah, Peneliti,
SUSILO, S.Pd. SRI DARMAYANTI
Nip 196806151991031004
108
KISI-KISI SOAL INSTRUMEN
Tekanan
Jenis Sekolah : Sekolah Menengah Pertama
Mata Pelajaran : Fisika (IPA- Terpadu)
Kelas / Semester : VIII / II
Materi Pokok : Tekanan
Standar Kompetensi : 5. Memahai peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi dasar : 5.5 Menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas, serta penerapan dalam kehidupan
sehari-hari.
Indikator Pembelajaran Indikator Soal
Nomor
Soal
Aspek
Pemahaman
Bentuk Soal
Skor
Soal
5.5.1 Menemukan hubungan
antara gaya, tekanan,
dan luas daerah yang
dikenai gaya melalui
percobaan.
Siswa dapat
menjelaskan konsep
tekanan
1 C2
Ada dua buah sepatu, yang satu
berhak tinggi dan yang satunya tidak
berhak. Menurut kalian sepatu mana
yang mempunyai tekanan lebih
besar, jelaskan?
10
Siswa dapat
menghitung
besarnya tekanan
hidrostatis
2 C3
Sebuah titik A berada 2 cm di atas
dasar sebuah bak yang berisi alkohol
( )
2
/ 8 , 0 cm g dengan kedalaman
12 cm. Jika percepatan gravitasi 9,8
m/s
2
, hitunglah:
a.Tekanan di titik A!
b.Tekanan di titik B yang berada 3
cm dari dasar bejana!
10
109
Indikator Pembelajaran Indikator Soal
Nomor
Soal
Aspek
Pemahaman
Bentuk Soal
Skor
Soal
5.5.2 Mengaplikasikan konsep
tekanan benda padat,
cair, dan gas pada
peristiwa alam yang
relevan (dalam
penyelasian masalah
sehari-hari).
Siswa dapat
mengaitkan konsep
tekanan dalam
menyelesaikan
masalah sehari-hari
(masalah yang
dengan peristiwa
alam)
3 C3
Contoh dalam kehidupan yang
menunjukkan bahwa gas dalam
ruangan tertutup mengadakan
tekanan pada didingnya adalah
100
Siswa dapat
menghitung
besarnya tekanan
pada gas 4 C3
Sebuah ruang tertutup yang
volumenya 600 cm
3
berisi gas
dengan tekanan 2 atm. Kemudian
rungan itu diperkecil menjadi 200
cm
3
. bila suhu tetap, maka tekanan
gas itu menjadi .........
10
5.5.3 Mengaplikasikan prinsip
bejana berhubungan
dalam kehidupan sehari-
hari
Siswa dapat
Mengaitkan prinsip
bejana berhubungan
dalam kehidupan
sehari-hari
5 C3
Mengapa air di dalam Teko Tidak
Tumpah?Jelaskan! 10
110
Indikator Pembelajaran Indikator Soal
Nomor
Soal
Aspek
Pemahaman
Bentuk Soal
Skor
Soal
5.5.4 Mendeskripsikan hukum
pascal dan hukum
Archimedes melalui
percobaan sederhana
serta penerapannya
dalam kehidupan sehari-
hari
Siswa dapat
memecahkan soal-
soal yang
berhubungan
dengan Hukum
Pascal
6 C4
Sebuah dongkrak hidrolik
mempunyai pengisap dengan luas
200 cm
2
dan pengisap besar dengan
luas 2000 cm
2
. Jika pengisap kecil
diberi gaya 30 N, tentukan gaya
angkat pada pengisap yang besar.
10
Siswa dapat
memecahkan soal-
soal yang
berhubungan
dengan hukum
Archimedes
7 C4 suatu benda beratnya 70 N
dimasukkan ke dalam air
( )
3
kg/m 1.000 . Apa bila berat
benda didalam air menjadi
setengahnya dan percepatan
garvitasi sebesar
2
m/s 10 g ,
hitunglah:
a. Ga
ya tekan keatas terhadap benda
b. Vo
lume benda,
c. da
10
N 30 F
1

A1= 200 cm
2
A2 =
2000cm
2
F2
111
n Massa jenis benda
Indikator Pembelajaran Indikator Soal
Nomor
Soal
Aspek
Pemahaman
Bentuk Soal
Skor
Soal
Siswa dapat
memecahkan soal-
soal yang
berhubungan
dengan hukum
Archimedes
8 C4
Perhatikan gambar berikut ini.
Se
Subuah pipa U semula berisi air,
kemudian diisi dengan minyak pada
salah satu ujung pipa. Apa bila
selisih tinggi zat cair seperti
ditunjukkan pada gambar di atas,
tentukanlah massa jenis minyak?
10
Siswa dapat
menyimpulkan
konsep benda
terapung, melayang
& tenggelam
9 C4 Jelaskan syarat supaya benda dapat
melayang , tenggelam, dan
mengapung di dalam zat cair?
10
5.5.5 Menunjukkan beberapa
produk teknologi dalam
kehidupan sehari-hari
sehubungan dengan
Siswa dapat
menghubungkan
produk teknologi
dalam kehidupan
10 C5 Mengapa balon udara dapat terbang
dan melayang? 10

Minyak
10 cm 8 cm
Air
112
dengan konsep benda
terapung, melayang, dan
tenggelam
dengan konsep
benda terapung,
melayang,tenggelam
113
NO KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA SKOR
1
2
3
4
Jawab: Sepatu yang mempunyai tekanan paling besar adalah
sepatu yang berhak tinggi. Karena tekanan berbanding terbalik
dengan luas bidang tekan, semakin besar luas bidang tekan
maka semakin kecil tekanan yang terjadi.
Diketahui :
cm 9 3 12 h
cm 10 2 12 h
m/s 9,8 g
kg/m 800 g/cm 0,8
b
A
3
alkohol


Ditanya : a. P
hit A

b. P
hit B
Penyelesaian:
.
B

.
A
12 cm
2
2 2 3
b hitB
2
2 2 3
hitA
A hitA
N/m 705,6 sebesar B di tekanan jad,
N/m 705,6 m 0,09 . m/s 9,8 . kg/m 800 gh P b.
N/m 784 sebesar A di tekanan jadi,
N/m 784 m 0,1 . m/s 9,8 . kg/m 800 P
gh P a.

Meletusnya balon, meletusnya balon disebabkan udara didalam


balon menekan dinding bagian dalam yang lebih besar pada
tekanan udara luar
Diketahui:
( )
3 4
3
2 3
1
m 10 x 6
m 10 x 600 cm 600 V


atm 2 P
1

Ditanya: P
2
.............. ?
Penyelasian:
Tekanan gas akhir P
2
di ruang tertutup, menurut hukum Boyle
10
2
1

2
2,5
2,5
10
2
1
NO KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA SKOR
103
5
6
7
adalah:
atm 6 P
10 x 2
10 x 6 x 2
P
2
4
4
2
2
1 1
2

V
V P
P
Karena permukaan zat cair tersebut tetap mendatar, dan tidak
terpengaruh bentuk tempat zat cair itu. Hal ini berhubungan
dengan bunyi hukum bejana berhubungan yaitu Bila bejana-
bajana berhubungan diisi dengan zat cair yang sama dan berada
dalam keadaan setimbang, maka permukaan zat cair dalam
bejana-bajana terletak pada sebuah bidang datar.
Diketahui:
m 0,002 cm 2000 A
m 0,02 cm 200 A
2
2
2
1


N 30 F
1

Ditanya : ? ..... ..........
2
F
Penyelesaian :
N 300
m 0,1
N 30
F m 0,1 F N 30
m 0,02
m 0,002
F N 30
m 0,002
m 0,02
N 30
2 2
2
2
2
2
1
1

F
A
F
A
F
Diketahui:
Berat di udara, w
u
= 70 N
Berat benda di dalam air, w
a
= 35 N
2 3
m/s 10 g , kg/m 1.000
Ditanyakan:
a. F
A
b. V
benda
c.
benda

Jawab:
N 35 N 35 N 70 F
w w F a.
A
a u A


2
5
10
2
1
2
5
2
1
2
NO KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA SKOR
104
8
9
3 3 A
b
A
m 10 x 3,5
10 1.000
35
g
F
V
F b.

b
gV
( )
3
3
b
u
u
b
b
kg/m 2.000
10 x 3,5
10
70
V
g
w

g
w
m
V
m

benda jenis Massa c.

Diketahui:
cm 8 h
cm 10 h
A
m

Ditanya:
.......? ..........
Penyelasian
3
m
m
m
A A
m
gr/cm 0,8
10
8

8 . 1
10

h .
h

Syarat supaya benda dapat melayang di dalam zat cair


yaitu:
2) Volume zat cair yang dipindahkan sama dengan volume
benda,
benda cair
V V
3) Massa jenis benda sama dengan massa jenis zat cair,
benda cair

Syarat benda dapat tenggelam di dalam
zat cair yaitu:
1) Volume zat cair yang dipindahkan sama
dengan Volume benda,
benda cair
V V
2) Massa jenis benda lebih besar dari pada massa
jenis zat cair,
benda cair
>
Dan Syarat benda dapat mengapung di dalam zat cair
yaitu:
1) Volume zat cair yang dipindahkan lebih kecil
dari pada Volume benda,
benda cair
V V <
Massa jenis benda lebih kecil daripada massa jenis zat cair,
2
3
1
1
3
5
10
105
benda cair
<
NO KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA SKOR
10 Balon udara yang dapat naik karena ada gaya keatas pada balon
itu, jika gaya keatas lebih besar dari berat balon atau jika massa
jenisnya lebih kecil dari massa jenis udara atmosfer, balon akan
naik. Jika gaya keatas sama dengan berat balon seluruhnya atau
massa jenisnya sama dengan massa jenis udara atmosfer , balon
akan melayang.
10
JUMLAH 100
106
DATA MENTAH UJI COBA INSTRUMEN
No Nama
Nilai Soal Nomor (X)
Jml
Skor
Y
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

X
1
X
2
X
3
X
4
X
5
X
6
X
7
X
8
X
9
X
10
1 T-1 7 5 8 6 8 4 3 7 6 6 60
2 T-2 8 7 6 6 8 2 2 4 5 6 54
3 T-3 0 2 0 0 2 0 2 2 2 2 12
4 T-4 2 0 2 0 0 0 0 0 2 2 8
5 T-5 0 2 2 4 2 0 2 3 2 2 19
6 T-6 2 0 2 2 2 0 0 3 0 2 13
7 T-7 8 5 5 5 8 4 5 6 6 6 58
8 T-8 7 7 7 7 5 2 4 3 6 4 52
9 T-9 8 5 8 4 8 2 4 6 4 7 56
10 T-10 0 2 0 3 2 0 2 2 4 0 15
11 T-11 0 0 0 2 0 2 0 3 2 2 11
12 T-12 2 3 2 2 3 2 0 2 4 2 22
13 T-13 2 3 3 0 0 2 2 2 0 2 16
14 T-14 2 3 3 0 0 3 0 2 3 2 18
15 T-15 8 5 5 6 4 5 4 5 6 6 54
16 T-16 8 5 7 5 3 3 2 5 6 7 51
17 T-17 6 5 5 5 3 4 5 5 5 7 50
18 T-18 7 5 4 4 5 2 5 4 4 4 44
19 T-19 5 4 0 4 2 2 2 3 5 0 27
20 T-20 3 2 3 3 2 0 3 3 2 0 21
21 T-21 5 3 4 4 6 3 0 2 2 5 34
22 T-22 5 4 2 4 0 2 0 4 3 3 27
23 T-23 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 22
24 T-24 0 4 2 2 3 3 4 2 2 4 26
25 T-25 5 4 6 3 4 2 2 4 2 5 37
26 T-26 6 2 6 2 4 0 3 5 7 6 41
27 T-27 4 4 4 3 5 3 2 2 3 5 35
28 T-28 5 3 2 3 2 0 3 3 3 0 24
29 T-29 4 2 4 2 0 3 3 2 3 2 25
30 T-30 2 4 2 2 2 2 5 0 3 2 24
31 T-31 4 4 0 4 4 3 2 0 0 2 23
32 T-32 4 5 5 8 7 3 2 3 2 5 44
33 T-33 4 5 5 4 5 4 2 6 4 6 45
34 T-34 4 4 5 2 3 2 3 6 2 6 37
107
JUMLAH
14
0
12
0
12
1
11
3
11
4 71 80
11
2
11
2
12
2 1105
KELOMPOK ATAS UJI COBA INSTRUMEN
No Nama
Nilai Soal Nomor (X)
Jml
Skor
(Y)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
X
1
X
2
X
3
X
4
X
5
X
6
X
7
X
8
X
9
X
10
1 T-1 7 5 8 6 8 4 3 7 6 6 60
2 T-7 8 5 5 5 8 4 5 6 6 6 58
3 T-9 8 5 8 4 8 2 4 6 4 7 56
4 T-2 8 7 6 6 8 2 2 4 5 6 54
5 T-15 8 5 5 6 4 5 4 5 6 6 54
6 T-8 7 7 7 7 5 2 4 3 6 4 52
7 T-16 8 5 7 5 3 3 2 5 6 7 51
8 T-17 6 5 5 5 3 4 5 5 5 7 50
9 T-33 4 5 5 4 5 4 2 6 4 6 45
10 T-18 7 5 4 4 5 2 5 4 4 4 44
11 T-32 4 5 5 8 7 3 2 3 2 5 44
12 T-26 6 2 6 2 4 0 3 5 7 6 41
13 T-25 5 4 6 3 4 2 2 4 2 5 37
14 T-34 4 4 5 2 3 2 3 6 2 6 37
15 T-27 4 4 4 3 5 3 2 2 3 5 35
16 T-21 5 3 4 4 6 3 0 2 2 5 34
17 T-19 5 4 0 4 2 2 2 3 5 0 27
JUMLAH
10
4 80 90 78 88 47 50 76 75 91 779
108
KELOMPOK BAWAH UJI COBA INSTRUMEN
No Nama
Nilai Soal Nomor (X)
Jml
Skor
(Y)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
X
1
X
2
X
3
X
4
X
5
X
6
X
7
X
8
X
9
X
10
18 T-22 5 4 2 4 0 2 0 4 3 3 27
19 T-24 0 4 2 2 3 3 4 2 2 4 26
20 T-29 4 2 4 2 0 3 3 2 3 2 25
21 T-28 5 3 2 3 2 0 3 3 3 0 24
22 T-30 2 4 2 2 2 2 5 0 3 2 24
23 T-31 4 4 0 4 4 3 2 0 0 2 23
24 T-12 2 3 2 2 3 2 0 2 4 2 22
25 T-23 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 22
26 T-20 3 2 3 3 2 0 3 3 2 0 21
27 T-5 0 2 2 4 2 0 2 3 2 2 19
28 T-14 2 3 3 0 0 3 0 2 3 2 18
29 T-13 2 3 3 0 0 2 2 2 0 2 16
30 T-10 0 2 0 3 2 0 2 2 4 0 15
31 T-6 2 0 2 2 2 0 0 3 0 2 13
32 T-3 0 2 0 0 2 0 2 2 2 2 12
33 T-11 0 0 0 2 0 2 0 3 2 2 11
34 T-4 2 0 2 0 0 0 0 0 2 2 8
JUMLAH 36 40 31 35 26 24 30 36 37 31 326
109
SKOR HASIL UJI COBA YANG DIURUTKAN BERDASARKAN SKOR TOTAL SERTA
ANALISIS DERAJAT KESUKARAN, DAYA PEMBEDA, RELIABILITAS DAN VALIDITAS TES
UJI COBA
No Nama
Nilai Soal Nomor (X) Jml
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 (Y)
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10
1 T-1 7 5 8 6 8 4 3 7 6 6 60
2 T-7 8 5 5 5 8 4 5 6 6 6 58
3 T-9 8 5 8 4 8 2 4 6 4 7 56
4 T-2 8 7 6 6 8 2 2 4 5 6 54
5 T-15 8 5 5 6 4 5 4 5 6 6 54
6 T-8 7 7 7 7 5 2 4 3 6 4 52
7 T-16 8 5 7 5 3 3 2 5 6 7 51
8 T-17 6 5 5 5 3 4 5 5 5 7 50
9 T-33 4 5 5 4 5 4 2 6 4 6 45
10 T-18 7 5 4 4 5 2 5 4 4 4 44
11 T-32 4 5 5 8 7 3 2 3 2 5 44
12 T-26 6 2 6 2 4 0 3 5 7 6 41
13 T-25 5 4 6 3 4 2 2 4 2 5 37
14 T-34 4 4 5 2 3 2 3 6 2 6 37
15 T-27 4 4 4 3 5 3 2 2 3 5 35
16 T-21 5 3 4 4 6 3 0 2 2 5 34
17 T-19 5 4 0 4 2 2 2 3 5 0 27
18 T-22 5 4 2 4 0 2 0 4 3 3 27
19 T-24 0 4 2 2 3 3 4 2 2 4 26
20 T-29 4 2 4 2 0 3 3 2 3 2 25
21 T-28 5 3 2 3 2 0 3 3 3 0 24
22 T-30 2 4 2 2 2 2 5 0 3 2 24
23 T-31 4 4 0 4 4 3 2 0 0 2 23
24 T-12 2 3 2 2 3 2 0 2 4 2 22
25 T-23 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 22
26 T-20 3 2 3 3 2 0 3 3 2 0 21
27 T-5 0 2 2 4 2 0 2 3 2 2 19
28 T-14 2 3 3 0 0 3 0 2 3 2 18
29 T-13 2 3 3 0 0 2 2 2 0 2 16
30 T-10 0 2 0 3 2 0 2 2 4 0 15
31 T-6 2 0 2 2 2 0 0 3 0 2 13
32 T-3 0 2 0 0 2 0 2 2 2 2 12
33 T-11 0 0 0 2 0 2 0 3 2 2 11
34 T-4 2 0 2 0 0 0 0 0 2 2 8
140 120 121 113 114 71 80 112 112 122 1105
SA 136 80 90 78 88 47 50 76 75 91
SB 36 40 31 35 26 24 30 36 37 31
TK 0.41 0.35 0.35 0.33 0.33 0.21 0.24 0.33 0.33 0.36
Keputusan
Sedan
g
Sedan
g
Sedan
g
Sedan
g
Sedan
g Sukar Sukar
Sedan
g
Sedan
g
Sedan
g
DP 0.4 0.23 0.35 0.25 0.36 0.14 0.12 0.24 0.22 0.35
Keputusan Baik
Sedan
g
Sedan
g
Sedan
g
Sedan
g
Renda
h
Renda
h
Sedan
g
Sedan
g
Sedan
g

0.92 0.92 0.92 0.92 0.92 0.92 0.92 0.92 0.92 0.92
Keputusan Reliabilitas Sangat Tinggi
0.88 0.83 0.86 0.77 0.84 0.6 0.56 0.75 0.71 0.85
Keputusan Valit Valit Valit Valit Valit InValit InValit Valit Valit Valit
Kesimpulan Ambil Ambil Ambil Ambil Ambil Drop Drop Ambil Ambil Ambil
SKOR HASIL UJI COBA INSTRUMEN

x y
r
11
r
110
No Nama
Nilai Soal Nomor (X)
Jml Skor Y
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10
1 T-1 7 5 8 6 8 4 3 7 6 6 60
2 T-7 8 5 5 5 8 4 5 6 6 6 58
3 T-9 8 5 8 4 8 2 4 6 4 7 56
4 T-2 8 7 6 6 8 2 2 4 5 6 54
5 T-15 8 5 5 6 4 5 4 5 6 6 54
6 T-8 7 7 7 7 5 2 4 3 6 4 52
7 T-16 8 5 7 5 3 3 2 5 6 7 51
8 T-17 6 5 5 5 3 4 5 5 5 7 50
9 T-33 4 5 5 4 5 4 2 6 4 6 45
10 T-18 7 5 4 4 5 2 5 4 4 4 44
11 T-32 4 5 5 8 7 3 2 3 2 5 44
12 T-26 6 2 6 2 4 0 3 5 7 6 41
13 T-25 5 4 6 3 4 2 2 4 2 5 37
14 T-34 4 4 5 2 3 2 3 6 2 6 37
15 T-27 4 4 4 3 5 3 2 2 3 5 35
16 T-21 5 3 4 4 6 3 0 2 2 5 34
17 T-19 5 4 0 4 2 2 2 3 5 0 27
18 T-22 5 4 2 4 0 2 0 4 3 3 27
19 T-24 0 4 2 2 3 3 4 2 2 4 26
20 T-29 4 2 4 2 0 3 3 2 3 2 25
21 T-28 5 3 2 3 2 0 3 3 3 0 24
22 T-30 2 4 2 2 2 2 5 0 3 2 24
23 T-31 4 4 0 4 4 3 2 0 0 2 23
24 T-12 2 3 2 2 3 2 0 2 4 2 22
25 T-23 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 22
26 T-20 3 2 3 3 2 0 3 3 2 0 21
27 T-5 0 2 2 4 2 0 2 3 2 2 19
28 T-14 2 3 3 0 0 3 0 2 3 2 18
29 T-13 2 3 3 0 0 2 2 2 0 2 16
30 T-10 0 2 0 3 2 0 2 2 4 0 15
31 T-6 2 0 2 2 2 0 0 3 0 2 13
32 T-3 0 2 0 0 2 0 2 2 2 2 12
33 T-11 0 0 0 2 0 2 0 3 2 2 11
34 T-4 2 0 2 0 0 0 0 0 2 2 8
140 120 121 113 114 71 80 112 112 122 1105
4,11
8
3,52
9
3,55
9
3,32
4
3,35
3
2,08
8
2,35
3
3,29
4
3,29
4
3,58
8
x

111
NILAI SKOR HASIL UJI COBA INSTRUMEN
No Nama
Nilai Soal Nomor (X)
Jml
Skor
Y
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10
1 T-1 7 5 8 6 8 4 3 7 6 6 60 49 25 64 36 64 16 9 49 36 36 420 300 480 360 480 240 180 420 360 360 3600
2 T-2 8 7 6 6 8 2 2 4 5 6 54 64 49 36 36 64 4 4 16 25 36 432 378 324 324 432 108 108 216 270 324 2916
3 T-3 0 2 0 0 2 0 2 2 2 2 12 0 4 0 0 4 0 4 4 4 4 0 24 0 0 24 0 24 24 24 24 144
4 T-4 2 0 2 0 0 0 0 0 2 2 8 4 0 4 0 0 0 0 0 4 4 16 0 16 0 0 0 0 0 16 16 64
5 T-5 0 2 2 4 2 0 2 3 2 2 19 0 4 4 16 4 0 4 9 4 4 0 38 38 76 38 0 38 57 38 38 361
6 T-6 2 0 2 2 2 0 0 3 0 2 13 4 0 4 4 4 0 0 9 0 4 26 0 26 26 26 0 0 39 0 26 169
7 T-7 8 5 5 5 8 4 5 6 6 6 58 64 25 25 25 64 16 25 36 36 36 464 290 290 290 464 232 290 348 348 348 3364
8 T-8 7 7 7 7 5 2 4 3 6 4 52 49 49 49 49 25 4 16 9 36 16 364 364 364 364 260 104 208 156 312 208 2704
9 T-9 8 5 8 4 8 2 4 6 4 7 56 64 25 64 16 64 4 16 36 16 49 448 280 448 224 448 112 224 336 224 392 3136
10 T-10 0 2 0 3 2 0 2 2 4 0 15 0 4 0 9 4 0 4 4 16 0 0 30 0 45 30 0 30 30 60 0 225
11 T-11 0 0 0 2 0 2 0 3 2 2 11 0 0 0 4 0 4 0 9 4 4 0 0 0 22 0 22 0 33 22 22 121
12 T-12 2 3 2 2 3 2 0 2 4 2 22 4 9 4 4 9 4 0 4 16 4 44 66 44 44 66 44 0 44 88 44 484
13 T-13 2 3 3 0 0 2 2 2 0 2 16 4 9 9 0 0 4 4 4 0 4 32 48 48 0 0 32 32 32 0 32 256
14 T-14 2 3 3 0 0 3 0 2 3 2 18 4 9 9 0 0 9 0 4 9 4 36 54 54 0 0 54 0 36 54 36 324
15 T-15 8 5 5 6 4 5 4 5 6 6 54 64 25 25 36 16 25 16 25 36 36 432 270 270 324 216 270 216 270 324 324 2916
16 T-16 8 5 7 5 3 3 2 5 6 7 51 64 25 49 25 9 9 4 25 36 49 408 255 357 255 153 153 102 255 306 357 2601
17 T-17 6 5 5 5 3 4 5 5 5 7 50 36 25 25 25 9 16 25 25 25 49 300 250 250 250 150 200 250 250 250 350 2500
18 T-18 7 5 4 4 5 2 5 4 4 4 44 49 25 16 16 25 4 25 16 16 16 308 220 176 176 220 88 220 176 176 176 1936
19 T-19 5 4 0 4 2 2 2 3 5 0 27 25 16 0 16 4 4 4 9 25 0 135 108 0 108 54 54 54 81 135 0 729
20 T-20 3 2 3 3 2 0 3 3 2 0 21 9 4 9 9 4 0 9 9 4 0 63 42 63 63 42 0 63 63 42 0 441
21 T-21 5 3 4 4 6 3 0 2 2 5 34 25 9 16 16 36 9 0 4 4 25 170 102 136 136 204 102 0 68 68 170 1156
22 T-22 5 4 2 4 0 2 0 4 3 3 27 25 16 4 16 0 4 0 16 9 9 135 108 54 108 0 54 0 108 81 81 729
23 T-23 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 22 9 4 4 4 4 4 4 9 4 4 66 44 44 44 44 44 44 66 44 44 484
24 T-24 0 4 2 2 3 3 4 2 2 4 26 0 16 4 4 9 9 16 4 4 16 0 104 52 52 78 78 104 52 52 104 676
25 T-25 5 4 6 3 4 2 2 4 2 5 37 25 16 36 9 16 4 4 16 4 25 185 148 222 111 148 74 74 148 74 185 1369
26 T-26 6 2 6 2 4 0 3 5 7 6 41 36 4 36 4 16 0 9 25 49 36 246 82 246 82 164 0 123 205 287 246 1681
27 T-27 4 4 4 3 5 3 2 2 3 5 35 16 16 16 9 25 9 4 4 9 25 140 140 140 105 175 105 70 70 105 175 1225
2
1
X
2
2
X
2
3
X
2
4
X
2
5
X
2
6
X
2
7
X
2
8
X
2
9
X
2
10
X Y X
1
Y X
2
Y X
3
Y X
4
Y X
5
Y X
6
Y X
7
Y X
8
Y X
9
Y X
1 0
2
Y
112
28 T-28 5 3 2 3 2 0 3 3 3 0 24 25 9 4 9 4 0 9 9 9 0 120 72 48 72 48 0 72 72 72 0 576
29 T-29 4 2 4 2 0 3 3 2 3 2 25 16 4 16 4 0 9 9 4 9 4 100 50 100 50 0 75 75 50 75 50 625
30 T-30 2 4 2 2 2 2 5 0 3 2 24 4 16 4 4 4 4 25 0 9 4 48 96 48 48 48 48 120 0 72 48 576
31 T-31 4 4 0 4 4 3 2 0 0 2 23 16 16 0 16 16 9 4 0 0 4 92 92 0 92 92 69 46 0 0 46 529
32 T-32 4 5 5 8 7 3 2 3 2 5 44 16 25 25 64 49 9 4 9 4 25 176 220 220 352 308 132 88 132 88 220 1936
33 T-33 4 5 5 4 5 4 2 6 4 6 45 16 25 25 16 25 16 4 36 16 36 180 225 225 180 225 180 90 270 180 270 2025
34 T-34 4 4 5 2 3 2 3 6 2 6 37 16 16 25 4 9 4 9 36 4 36 148 148 185 74 111 74 111 222 74 222 1369
JUMLAH 140 120 121 113 114 71 80 112 112 122 1105 802 524 611 505 586 213 270 474 482 604 5734 4648 4968 4457 4748 2748 3056 4329 4321 4938 43947
113
PERHITUNGAN VALIDITAS UJI COBA TES DAN
PERHITUNGAN t
HITUNG
UJI COBA TES
( ) ( )( )
( ) ( ) { } ( ) ( ) { }
( ) ( )( )
( ) ( ) { } ( ) ( ) { }
( ) ( )
( ) ( ) { } ( ) ( ) { }
( ) ( )
( ) baik sangat Validitas 0,88
79 , 45767
40256

2094690564
40256

273173 7668
40256

1221025 1494198 19600 27268
154700 194956

1105 43947 34 140 802 34
1105 140 5734 34

r . 1
2 2
2
2
2
2
xy



y y n x x n
y x xy n

( )
( )
( )
10,48
11,91 0,88
141,84 0,88
0,2256
32
0,88
0,7744 - 1
32
0,88
0,88 - 1
2 - 34
0,88
1
2
2
2

xy
xy hitung
r
n
r t
( ) ( )( )
( ) ( ) { } ( ) ( ) { }
( ) ( ) ( )
( ) ( ) { } ( ) ( ) { }
( ) ( )
( ) ( ) { } ( ) ( ) { }
( ) ( )
( ) baik sangat Validitas 0,83
65 , 30547
25432

933158968
25432

273173 3416
25432

1221025 1494198 14400 17816
132600 158032

1105 43947 34 120 524 34
1105 120 4648 34

r . 2
2 2
2
2
2
2
xy



y y n x x n
y x xy n

( )
( )
( )
42 , 8
10,14 83 , 0
102,86 83 , 0
0,3111
32
83 , 0
0,6889 - 1
32
0,83
0,83 - 1
2 - 34
0,83
1
2
2
2

xy
xy hitung
r
n
r t

114
( ) ( )( )
( ) ( ) { } ( ) ( ) { }
( ) ( ) ( )
( ) ( ) { } ( ) ( ) { }
( ) ( )
( ) ( ) { } ( ) ( ) { }
( ) ( )
( ) baik sangat Validitas 0,86
28 , 40931
35207

1675370009
35207

273173 6133
35207

1221025 1494198 14641 20774
133705 168912

1105 43947 34 121 611 34
1105 121 4968 34

r . 3
2 2
2
2
2
2
xy



y y n x x n
y x xy n

( )
( )
( )
54 , 9
11,09 86 , 0
122,89 86 , 0
0,2604
32
86 , 0
0,7396 - 1
32
0,86
0,86 - 1
2 - 34
0,86
1
2
2
2

xy
xy hitung
r
n
r t


( ) ( )( )
( ) ( ) { } ( ) ( ) { }
( ) ( ) ( )
( ) ( ) { } ( ) ( ) { }
( ) ( )
( ) ( ) { } ( ) ( ) { }
( )( )
( ) baik Validitas 0,77
25 , 34673
26673

1202234373
26673

273173 4401
26673

1221025 1494198 12769 17170
124865 151538

1105 43947 34 113 505 34
1105 113 4457 34

r . 4
2 2
2
2
2
2
xy



y y n x x n
y x xy n

( )
( )
( )
83 , 6
8,87 77 , 0
78,60 77 , 0
0,4071
32
77 , 0
0,5929 - 1
32
0,77
0,77 - 1
2 - 34
0,77
1
2
2
2

xy
xy hitung
r
n
r t

115
( ) ( )( )
( ) ( ) { } ( ) ( ) { }
( ) ( ) ( )
( ) ( ) { } ( ) ( ) { }
( ) ( )
( ) ( ) { } ( ) ( ) { }
( ) ( )
( ) baik sangat Validitas 0,82
36 , 43503
35462

1892542544
35462

273173 6928
35462

1221025 1494198 12996 19924
125970 161432

1105 43947 34 114 586 34
1105 114 4748 34

r . 5
2 2
2
2
2
2
xy



y y n x x n
y x xy n

( )
( )
( )
10 , 8
9,88 82 , 0
97,68 82 , 0
0,3276
32
82 , 0
0,6724 - 1
32
0,82
0,82 - 1
2 - 34
0,82
1
2
2
2

xy
xy hitung
r
n
r t


( ) ( )( )
( ) ( ) { } ( ) ( ) { }
( ) ( ) ( )
( ) ( ) { } ( ) ( ) { }
( ) ( )
( ) ( ) { } ( ) ( ) { }
( )( )
( ) cukup Validitas 0,60
48 , 24520
14977

601253773
14977

273173 2201
14977

1221025 1494198 5041 7242
78455 93432

1105 43947 34 71 213 34
1105 71 2748 34

r . 6
2 2
2
2
2
2
xy



y y n x x n
y x xy n

( )
( )
( )
24 , 4
7,07 60 , 0
50 60 , 0
0,64
32
60 , 0
0,36 - 1
32
0,60
0,60 - 1
2 - 34
0,60
1
2
2
2

xy
xy hitung
r
n
r t

116
( ) ( )( )
( ) ( ) { } ( ) ( ) { }
( ) ( ) ( )
( ) ( ) { } ( ) ( ) { }
( ) ( )
( ) ( ) { } ( ) ( ) { }
( ) ( )
( ) cukup Validitas 0,56
59 , 27557
15504

759420940
15504

273173 2780
15504

1221025 1494198 6400 9180
88400 103904

1105 43947 34 80 270 34
1105 80 3056 34

r . 7
2 2
2
2
2
2
xy



y y n x x n
y x xy n

( )
( )
( )
96 , 3
6,83 56 , 0
46,62 56 , 0
0,6864
32
56 , 0
0,3136 - 1
32
0,56
0,56 - 1
2 - 34
0,56
1
2
2
2

xy
xy hitung
r
n
r t
( ) ( )( )
( ) ( ) { } ( ) ( ) { }
( ) ( ) ( )
( ) ( ) { } ( ) ( ) { }
( ) ( )
( ) ( ) { } ( ) ( ) { }
( ) ( )
( ) baik Validitas 0,75
38 , 31237
23426

975773956
23426

273173 3572
23426

1221025 1494198 12544 16116
123760 147186

1105 43947 34 112 474 34
1105 112 4329 34

r . 8
2 2
2
2
2
2
xy



y y n x x n
y x xy n

( )
( )
( )
41 , 6
8,55 75 , 0
73,14 75 , 0
0,4375
32
75 , 0
0,5625 - 1
32
0,75
0,75 - 1
2 - 34
0,75
1
2
2
2

xy
xy hitung
r
n
r t

117
( ) ( )( )
( ) ( ) { } ( ) ( ) { }
( ) ( )( )
( ) ( ) { } ( ) ( ) { }
( ) ( )
( ) ( ) { } ( ) ( ) { }
( ) ( )
( ) baik Validitas 0,71
89 , 32404
23154

1050077012
23154

273173 3844
23154

1221025 1494198 12544 16388
123760 146914

1105 43947 34 112 482 34
1105 112 4321 34

r . 9
2 2
2
2
2
2
xy



y y n x x n
y x xy n

( )
( )
( )
70 , 5
8,03 71 , 0
64,53 71 , 0
0,4959
32
71 , 0
0,5041 - 1
32
0,71
0,71 - 1
2 - 34
0,71
1
2
2
2

xy
xy hitung
r
n
r t

( ) ( )( )
( ) ( ) { } ( ) ( ) { }
( ) ( ) ( )
( ) ( ) { } ( ) ( ) { }
( ) ( )
( ) ( ) { } ( ) ( ) { }
( ) ( )
( ) baik sangat Validitas 0,84
43 , 39293
33082

1543973796
33082

273173 5652
33082

1221025 1494198 14884 20536
134810 167892

1105 43947 34 122 604 34
1105 122 4938 34

r . 10
2 2
2
2
2
2
xy



y y n x x n
y x xy n

( )
( )
( )
76 , 8
10,43 84 , 0
108,69 84 , 0
0,2944
32
84 , 0
0,7056 - 1
32
0,84
0,84 - 1
2 - 34
0,84
1
2
2
2

xy
xy hitung
r
n
r t
118
PERHITUNGAN RELIABILITAS UJI COBA TES
Varian Setiap Butir Soal
( )
( )
( )
63 , 6
34
5 , 225
34
5 , 576 802
34
34
19600
802
34
34
140
802
. 1
2
2
1 2
1
2
1

n
n
x
x
S
( )
( )
( )
95 , 2
34
5 , 100
34
423,53 524
34
34
14400
524
34
34
120
524
. 2
2
2
2 2
2
2
2

n
n
x
x
S
( )
( )
( )
30 , 5
34
4 , 180
34
430,6 611
34
34
14641
611
34
34
121
611
. 3
2
2
2 2
2
2
3

n
n
x
x
S
( )
( )
( )
81 , 3
34
44 , 129
34
375,56 505
34
34
12769
505
34
34
113
505
. 4
2
2
2 2
2
2
4

n
n
x
x
S
( )
( )
( )
10 , 5
34
8 , 203
34
382,2 586
34
34
12996
586
34
34
114
586
. 5
2
2
2 2
2
2
5

n
n
x
x
S
( )
( )
( )
90 , 1
34
74 , 64
34
26 , 148 213
34
34
5041
213
34
34
71
213
. 6
2
2
2 2
2
2
6

n
n
x
x
S
( )
( )
( )
40 , 2
34
81,76
34
24 , 188 270
34
34
6400
270
34
34
80
270
. 7
2
2
2 2
2
2
7

n
n
x
x
S
( )
( )
( )
09 , 3
34
1 , 105
34
9 , 368 474
34
34
12544
474
34
34
112
474
. 8
2
2
2 2
2
2
8

n
n
x
x
S
119
( )
( )
( )
77 , 3
34
113,06
34
368,94 482
34
34
12544
482
34
34
112
482
. 9
2
2
2 2
2
2
9

n
n
x
x
S
( )
( )
( )
9 , 4
34
166,2
34
8 , 437 604
34
34
14884
604
34
34
122
604
. 10
2
2
2 2
2
2
10

n
n
x
x
S
( )
( )
31 , 236
34
5 , 8034
34
5 , 35912 43947
34
34
1221025
43947
32
34
1105
43947
2
2
2
2

,
_

n
n
y
y
S
t
( )
( ) ( )
Tinggi Sangat Re
92 , 0
83 , 0 11 , 1
17 , 0 1
9
10

31 , 236
85 , 39
1
1 10
10

1
1
2
2
11
liabilitas
S
S
n
n
r
t
i

,
_

,
_

,
_

,
_

,
_

+ + + + + + + + +
2
10
2
9
2
8
2
7
2
6
2
5
2
4
2
3
2
2
2
1
2
S S S S S S S S S S S
i
39,85
4,9 3,77 3,09 2,40 1,90 5,10 3,81 5,30 2,95 6,63
2

+ + + + + + + + +
i
S
120
PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA UJI TES
) ( ... .......... .......... .......... .......... .......... 4 , 0
170
68

170
36 104
. 1 baik
SI
JS JS
DP
A
B A

) ( ... .......... .......... .......... .......... .......... 23 , 0


170
40

170
40 80
. 2 sedang
SI
JS JS
DP
A
B A

) ( ... .......... .......... .......... .......... .......... 35 , 0


170
59

170
31 90
. 3 Sedang
SI
JS JS
DP
A
B A

) ( ... .......... .......... .......... .......... .......... 25 , 0


170
43

170
35 78
. 4 Sedang
SI
JS JS
DP
A
B A

) ( ... .......... .......... .......... .......... .......... 36 , 0


170
62

170
26 88
. 5 Sedang
SI
JS JS
DP
A
B A

) (Re ... .......... .......... .......... .......... .......... 14 , 0


170
23

170
24 47
. 6 ndah
SI
JS JS
DP
A
B A

) (Re ... .......... .......... .......... .......... .......... 12 , 0


170
20

170
30 50
. 7 ndah
SI
JS JS
DP
A
B A

) ( ... .......... .......... .......... .......... .......... 24 , 0


170
40

170
36 76
. 8 Sedang
SI
JS JS
DP
A
B A

) ( ... .......... .......... .......... .......... .......... 22 , 0


170
38

170
37 75
. 9 Sedang
SI
JS JS
DP
A
B A

) ( ... .......... .......... .......... .......... .......... 35 , 0


170
60

170
31 91
. 10 Sedang
SI
JS JS
DP
A
B A

121
PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN UJI COBA TES
) ( ...... .......... .......... .......... .......... 41 , 0
340
140
170 170
36 104
. 1 sedang
I S SI
S J JS
TK
B A
B A

+
+

+
+

) ( ...... .......... .......... .......... .......... 35 , 0


340
120
170 170
40 80
. 2 sedang
I S SI
S J JS
TK
B A
B A

+
+

+
+

) ( ...... .......... .......... .......... .......... 35 , 0


340
121
170 170
31 90
. 3 sedang
I S SI
S J JS
TK
B A
B A

+
+

+
+

) ( ...... .......... .......... .......... .......... 33 , 0


340
113
170 170
35 78
. 4 sedang
I S SI
S J JS
TK
B A
B A

+
+

+
+

) .....( .......... .......... .......... .......... 21 , 0


340
71
170 170
24 47
. 6 sukar
I S SI
S J JS
TK
B A
B A

+
+

+
+

) ( ...... .......... .......... .......... .......... 33 , 0


340
114
170 170
26 88
. 5 sedang
I S SI
S J JS
TK
B A
B A

+
+

+
+

) ( ...... .......... .......... .......... .......... 24 , 0


340
80
170 170
30 50
. 7 sukar
I S SI
S J JS
TK
B A
B A

+
+

+
+

) ( ...... .......... .......... .......... .......... 33 , 0


340
112
170 170
36 76
. 8 sedang
I S SI
S J JS
TK
B A
B A

+
+

+
+

) ( ...... .......... .......... .......... .......... 33 , 0


340
112
170 170
37 75
. 9 sedang
I S SI
S J JS
TK
B A
B A

+
+

+
+

) ( ...... .......... .......... .......... .......... 36 , 0


340
122
170 170
31 91
. 10 sedang
I S SI
S J JS
TK
B A
B A

+
+

+
+

122
DAFTAR NILAI TES AWAL KELAS KONTROL
No Nama
Nilai Soal Nomor (X) Jumlah
Skor (Y)
1 2 3 4 5 6 7 8
1 T-1 2 3 3 3 3 2 2 4 22
2 T-2 2 2 2 0 3 2 3 2 16
3 T-3 2 2 2 2 0 0 2 0 10
4 T-4 2 3 2 2 0 3 0 3 15
5 T-5 2 2 2 0 0 3 3 2 14
6 T-6 2 0 3 0 2 0 0 2 9
7 T-7 2 2 3 0 2 0 2 2 13
8 T-8 0 0 2 2 2 0 2 0 8
9 T-9 2 2 2 2 0 0 2 2 12
10 T-10 2 0 3 2 2 2 2 2 15
11 T-11 3 3 2 2 3 2 2 4 21
12 T-12 0 0 2 0 2 2 4 2 12
13 T-13 2 2 0 0 0 0 3 2 9
14 T-14 2 2 0 0 0 2 2 2 10
15 T-15 3 4 2 3 3 3 2 3 23
16 T-16 2 3 0 0 0 0 4 4 13
17 T-17 3 3 2 2 3 4 0 0 17
18 T-18 2 2 3 0 0 0 2 2 11
19 T-19 2 2 0 2 3 2 0 2 13
20 T-20 2 3 2 2 0 3 0 3 15
21 T-21 2 0 2 0 0 2 0 0 6
22 T-22 3 3 2 2 3 3 0 3 19
23 T-23 2 3 2 2 2 3 3 3 20
24 T-24 2 2 2 0 3 3 2 3 17
25 T-25 2 3 2 0 0 3 3 3 16
26 T-26 2 0 2 0 3 0 2 2 11
27 T-27 2 0 0 0 2 0 3 2 9
28 T-28 2 2 2 0 2 2 2 2 14
29 T-29 2 0 3 2 4 3 2 0 16
30 T-30 0 0 3 2 5 0 0 3 13
Jumlah 58 53 57 32 52 49 54 64 419
123
TES AWAL KELAS KONTROL
DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI TES AWAL KELAS KONTROL
Nilai
Tes
f
i
x
i
f
i
. x
i
6-8 2 7 14 -7 49 98
9-11 7 10 70 -4 16 112
12-14 8 13 104 -1 1 8
15-17 8 16 128 2 4 32
18-20 2 19 38 5 25 50
21-23 3 22 66 8 64 192
Jumlah 30 420 492
( )
6
5,78 4,78 1
1,48 3 , 3 1
30 3 , 3 1 . 2
17
6 - 23
tan Re . 1
diambil yang Kelas
Log kelas Banyak
Terkecil Data Terbesar Data g n
+
+
+


3
94 , 2
5,78
17


tan Re
. 3
diambil yang kelas Panjang
kelas Banyak
g n
Interval Panjang

x x
i

( )
2
x x F
i

( )
2
x x
i

14
30
420

x
x
f
x f
x
i
i i
( )
12 , 4
97 . 16
29
492
1 30
492
1
2


s
s
s
s
n
x x f
s
i i
124
UJI NORMALITAS DATA TES AWAL KELAS KONTROL
Kelas
Interval
Batas
Kelas
Ztab L F0 fe f0 - fe (f0 - fe)
2
5.5 -8.5 -2.0631068
0.480
8
6-8 0.0726 2 2.178 -0.178
0.03168
4
0.014547291
8.5 -5.5 -1.33495146
0.408
2
9-11 0.1791 7 5.373 1.627
2.64712
9
0.492672436
11.5 -2.5 -0.60679612
0.229
1
12-14 0.2769 8 8.307 -0.307
0.09424
9
0.011345733
14.5 0.5
0.12135922
3
0.047
8
15-17 0.2545 8 7.635 0.365
0.13322
5
0.01808893
17.5 3.5
0.84951456
3
0.302
3
18-20 0.1406 2 4.218 -2.218
4.91952
4
1.166316738
20.5 6.5
1.57766990
3
0.442
9
21-23 0.0467 3 1.401 1.599
2.55680
1
1.824982869
23.5 9.5 2.30582524 0.489
( )
e
e
f
f f
2
0

s
x x
z
i

x x
i

125
3 6
Jumlah 30 3.509865067
Nilai Rata-rata ( ) = 14
Simpangan Baku
x
12 , 4 s
( )( )
( )( )
( )( )
Normal usi Berdistrib Data :
11,070 3.509
070 , 11
5 95 , 0
1 6 05 , 0 1
1 1
2 2
2
2 2
2 2
2 2
Kesimpulan
x x
x
x x
x x
k x x
tabel hitung
tabel
tabel
tabel
tabel
< <



126
DAFTAR NILAI TES AKHIR KELAS KONTROL
No Nama
Nilai Soal Nomor (X) Jumlah
Skor (Y)
1 2 3 4 5 6 7 8
1 T-1 6 5 7 5 3 5 4 8 43
2 T-2 2 3 4 5 5 4 2 3 28
3 T-3 3 5 4 3 4 5 4 4 32
4 T-4 5 6 4 0 5 6 2 3 31
5 T-5 5 8 4 2 5 6 2 3 35
6 T-6 5 2 4 5 5 3 3 2 29
7 T-7 2 4 4 2 3 4 2 2 23
8 T-8 2 4 3 0 3 4 2 3 21
9 T-9 5 7 4 2 5 8 6 4 41
10 T-10 3 2 2 3 3 4 4 4 25
11 T-11 5 3 4 2 5 2 3 2 26
12 T-12 3 3 2 3 3 3 3 2 22
13 T-13 5 5 4 2 5 0 2 4 27
14 T-14 2 4 4 2 3 4 2 4 25
15 T-15 3 6 4 5 5 5 2 2 32
16 T-16 2 4 4 5 5 0 4 6 30
17 T-17 2 4 4 5 5 6 3 2 31
18 T-18 5 6 4 2 5 7 4 3 36
19 T-19 5 4 4 4 5 4 5 2 33
20 T-20 3 6 4 2 4 4 5 2 30
21 T-21 7 8 4 7 5 7 4 8 50
22 T-22 5 7 4 6 5 8 6 5 46
23 T-23 3 2 2 3 3 4 4 4 25
24 T-24 5 4 4 5 5 4 4 2 33
25 T-25 3 3 4 5 3 2 2 2 24
26 T-26 5 4 4 5 5 6 3 4 36
27 T-27 5 4 4 5 5 3 2 2 30
28 T-28 5 4 4 5 0 5 3 3 29
29 T-29 5 3 4 2 5 3 2 5 29
30 T-30 5 2 4 2 5 4 2 3 27
Jumlah
12
1
13
2
11
6
10
4
12
7
13
0 96
10
3 929
127
TES AKHIR KELAS KONTROL
DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI TES AKHIR KELAS KONTROL
Nilai
Tes
f
i
x
i
f
i
. x
i
21-25 7 23 161 -8 64 448
26-30 10 28 280 -3 9 90
31-35 7 33 231 2 4 28
36-40 2 38 76 7 49 98
41-45 2 43 86 12 144 288
46-50 2 48 96 17 289 578
Jumlah 30 930 1530
6
5,88 88 , 4 1
) 48 , 1 ( 3 , 3 1
30 3 , 3 1 . 2
29
21 50
tan Re . 1
diambil yang Kelas
Log kelas Banyak
Terkecil Data Terbesar Data g n
+
+
+



5
93 , 4
88 , 5
29


tan Re
. 3
diambil yang kelas Panjang
kelas Banyak
g n
erval PanjangInt

x x
i

( )
2
x x F
i

( )
2
x x
i

31
30
930

x
x
f
x f
x
i
i i
( )
26 , 7
76 , 52
29
1530
1 30
1530
1
2


s
s
s
s
n
x x f
s
i i
128
129
UJI NORMALITAS DATA TES AKHIR KELAS KONTROL
Kelas
Interval
Batas
Kelas
Ztab L F0 fe f0 - fe (f0 - fe)
2
20.5 -10.5 -1.45 0.4265
21-25 0.15 7 4.5 2.5 6.25 1.39
25.5 -5.5 -0.76 0.2764
26-30 0.25 10 7.5 2.5 6.25 0.83
30.5 -0.5 -0.07 0.0279
31-35 0.26 7 7.8 -0.8 0.64 0.82
35.5 4.5 0.62 0.2324
36-40 0.17 2 5.1 -3.1 9.61 1.88
40.5 9.5 1.31 0.4049
41-45 0.07 2 2.1 -0.1 0.01 0.004
45.5 14.5 1.99 0.4767
46-50 0.02 2 0.6 1.4 1.96 3.27
50.5 19.5 2.69 0.4964
Jumlah 30 8.194
Nilai Rata-rata ( ) = 31
Simpangan Baku
s
x x
z
i

x x
i

x
( )
e
e
f
f f
2
0

26 , 7 s
( ) ( )
( ) ( )
( ) ( )
Normal usi Berdistrib Data 11,070 8,194 :
11,070 8,194
070 , 11
5 95 , 0
1 6 05 , 0 1
1 1
2 2
2
2 2
2 2
2 2
<
< <



Kesimpulan
x x
x
x x
x x
k x x
tabel hitung
tabel
tabel
tabel
tabel
130
DAFTAR NILAI TES AWAL KELAS EKSPERIMEN
No Nama Nilai Soal Nomor (X)
Jumlah
Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 (Y)
1 T-1 2 4 2 3 3 2 2 3 21
2 T-2 0 0 2 3 0 2 3 2 12
3 T-3 0 0 2 0 0 2 3 2 9
4 T-4 0 0 2 0 2 2 5 2 13
5 T-5 2 0 2 0 2 2 4 2 14
6 T-6 0 0 2 3 0 0 2 2 9
7 T-7 0 0 2 0 3 0 2 0 7
8 T-8 2 2 2 3 3 3 3 0 18
9 T-9 2 3 2 3 3 2 4 3 22
10 T-10 2 2 2 3 3 2 4 2 20
11 T-11 2 2 2 0 2 2 2 2 14
12 T-12 3 5 0 3 4 3 2 3 23
13 T-13 0 0 2 0 2 0 3 2 9
14 T-14 2 0 2 0 0 2 0 2 8
15 T-15 2 0 2 0 2 2 3 2 13
16 T-16 0 2 2 0 3 2 2 2 13
17 T-17 2 0 2 2 2 2 5 4 19
18 T-18 2 2 2 3 2 2 2 2 17
19 T-19 3 2 2 3 3 3 6 0 22
20 T-20 2 2 2 2 2 2 0 0 12
21 T-21 2 2 2 0 2 3 2 2 15
22 T-22 0 2 0 3 2 0 2 3 12
23 T-23 0 0 2 0 0 3 4 2 11
24 T-24 2 0 2 0 0 0 2 3 9
25 T-25 2 0 2 2 2 2 2 0 12
26 T-26 3 0 2 2 0 2 4 0 13
27 T-27 3 2 3 3 3 3 5 2 24
28 T-28 2 2 2 2 2 2 2 2 16
29 T-29 2 2 2 3 3 2 2 3 19
30 T-30 2 2 2 0 2 2 2 4 16
31 T-31 2 0 2 3 2 2 2 4 17
32 T-32 2 2 2 2 0 2 2 4 16
33 T-33 2 0 2 0 2 0 3 2 11
34 T-34 2 2 4 3 2 3 2 3 21
Jumlah 54 37 67 53 62 62 87 71 493
131
TES AWAL KELAS EKSPERIMEN
DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI TES AWAL KELAS EKSPERIMEN
Nilai
Tes
f
i
x
i
f
i
. x
i
7-9 6 8 48 -6.88 47.3344 284.006
10-12 6 11 66 -3.88 15.0544 90.3264
13-15 7 14 98 -0.88 0.7744 5.4208
16-18 6 17 102 2.12 4.4944 26.9664
19-21 5 20 100 5.12 26.2144 131.072
22-24 4 23 92 8.12 65.9344 263.738
Jumlah 34 506 801.53
6
05 , 6 05 , 5 1
) 53 , 1 ( 3 , 3 1
34 3 , 3 1 . 2
17
7 24
tan Re . 1
diambil yang Kelas
Log kelas Banyak
Terkecil Data Terbesar Data g n
+
+
+



3
81 . 2
05 , 6
17


tan Re
. 3
diambil yang kelas Panjang
kelas Banyak
g n
erval PanjangInt

x x
i

( )
2
x x F
i

( )
2
x x
i

88 , 14
34
506

x
x
f
x f
x
i
i i
( )
93 , 4
29 , 24
33
53 , 801
1 34
53 , 801
1
2


s
s
s
s
n
x x f
s
i i
132
UJI NORMALITAS DATA TES AWAL KELAS EKSPERIMEN
Kelas
Interval
Batas
Kelas
Ztab L F0 fe f0 - fe (f0 - fe)
2
6.5 -8.38 -1.69 0.4545
7-9 0.0924 6 3.14 2.86 8.1796 2.60496815
9.5 -5.38 -1.09 0.3621
10-12 0.1777 6 6.04 -0.04 0.0016 0.0002649
12.5 -2.38 -0.48 0.1844
13-15 0.2754 7 9.36 -2.36 5.5696 0.59504274
15.5 0.62 0.13 0.091
16-18 0.1673 6 5.69 0.31 0.0961 0.01688928
18.5 3.62 0.73 0.2673
19-21 0.1426 5 4.85 0.15 0.0225 0.00463918
21.5 6.62 1.34 0.4099
22-24 0.0645 4 2.19 1.81 3.2761 1.49593607
24.5 9.62 1.95 0.4744
Jumlah 34 4.71774032
Nilai Rata-rata ( ) = 14,88
Simpangan Baku
s
x x
z
i

x x
i

x
( )
e
e
f
f f
2
0

93 , 4 s
( ) ( )
( ) ( )
( ) ( )
Normal usi Berdistrib Data Maka :
11,070 4,72
070 , 11
5 95 , 0
1 6 05 , 0 1
1 1
2 2
2
2 2
2 2
2 2
Kesimpulan
x x
x
x x
x x
k x x
tabel hitung
tabel
tabel
tabel
tabel
< <



133
DAFTAR NILAI TES AKHIR KELAS EKSPERIMEN
No Nama Nilai Soal Nomor (X)
Jumlah
Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 (Y)
1 T-1 8 2 10 8 6 6 8 7 55
2 T-2 4 10 5 7 4 5 6 8 49
3 T-3 4 5 5 5 4 4 5 4 36
4 T-4 3 5 5 3 4 6 6 3 35
5 T-5 8 6 5 3 4 7 5 9 47
6 T-6 6 7 5 5 4 6 2 4 39
7 T-7 7 5 5 3 4 7 3 4 38
8 T-8 4 5 5 3 4 7 7 7 42
9 T-9 4 5 5 5 4 5 4 6 38
10 T-10 8 3 5 5 5 8 5 5 44
11 T-11 10 3 6 5 7 4 5 6 46
12 T-12 2 3 5 3 4 8 6 5 36
13 T-13 4 4 5 5 5 6 2 4 35
14 T-14 4 3 5 4 3 6 2 4 31
15 T-15 6 5 7 5 3 10 4 3 43
16 T-16 0 5 5 5 2 8 3 6 34
17 T-17 8 3 5 5 3 7 3 3 37
18 T-18 2 5 3 4 3 3 5 6 31
19 T-19 4 4 4 5 5 4 4 2 32
20 T-20 6 6 7 8 5 8 5 7 52
21 T-21 2 3 5 3 4 7 6 6 36
22 T-22 4 5 5 3 5 4 2 4 32
23 T-23 7 8 10 6 8 8 6 7 60
24 T-24 5 5 3 3 4 6 6 5 37
25 T-25 5 2 3 3 4 5 7 7 36
26 T-26 5 3 5 3 4 7 6 4 37
27 T-27 4 4 5 5 5 6 2 4 35
28 T-28 4 4 5 3 3 6 2 4 31
29 T-29 4 7 4 8 2 10 4 6 45
30 T-30 3 5 4 5 5 7 4 2 35
31 T-31 4 5 5 5 5 7 6 2 39
32 T-32 4 3 5 4 3 5 8 2 34
33 T-33 5 3 3 3 3 5 5 4 31
34 T-34 10 7 6 7 8 5 8 6 57
Jumlah 16 15 175 15 146 21 16 166 1345
134
8 8 7 3 2
TES AKHIR KELAS EKSPERIMEN
DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI TES AKHIR KELAS EKSPERIMEN
Nilai
Tes
f
i
x
i
f
i
. x
i
31-35 12 33 396 -6.79 46.1041 553.249
36-40 11 38 418 -1.79 3.2041 35.2451
41-45 4 44 176 4.21 17.7241 70.8964
46-50 3 47 141 7.21 51.9841 155.952
51-55 2 53 106 13.21 174.504 349.008
56-60 2 58 116 18.21 331.604 663.208
Jumlah 34 1353 1827.56
6
05 , 6 05 , 5 1
) 53 , 1 ( 3 , 3 1
34 3 , 3 1 . 2
29
31 60
tan Re . 1
diambil yang Kelas
Log kelas Banyak
Terkecil Data Terbesar Data g n
+
+
+



5
79 , 4
05 , 6
29


tan Re
. 3
diambil yang kelas Panjang
kelas Banyak
g n
erval PanjangInt

x x
i

( )
2
x x F
i

( )
2
x x
i

79 . 39
34
1353


x
x
f
x f
x
i
i i
( )
44 , 7
38 . 55
33
56 . 1827
1 34
56 . 1827
1
2


s
s
s
s
n
x x f
s
i i
135
UJI NORMALITAS DATA TES AKHIR KELAS EKSPERIMEN
Kelas
Interval
Batas
Kelas
Ztab L F0 fe f0 - fe (f0 - fe)
2
30.5 -9.29 -1.24865591 0.4944

31-35 0.2754 12 9.3636 2.636 6.95 0.742235892
35.5 -4.29 -0.5766129 0.219
36-40 0.2549 11 8.6666 2.333 5.44 0.627697136
40.5 0.71
0.09543010
8
0.0359
41-45 0.2435 4 8.279 4.279 18.31 2.211619761
45.5 5.71
0.76747311
8
0.2794
46-50 0.1557 3 5.2938 2.294 5.26 0.993615172
50.5 10.71
1.43951612
9
0.4351
51-55 0.0475 2 1.615 0.385 0.15 0.092879257
55.5 15.71 2.11155914 0.4826
56-60 0.0147 2
0.4998
1.500 2.25 4.50180072
60.5 20.71
2.78360215
1
0.4973
Jumlah 34 9.169847939
Nilai Rata-rata ( ) = 39,79
Simpangan Baku
s
x x
z
i

x x
i

x
( )
e
e
f
f f
2
0

44 , 7 s
( )( )
( )( )
( )( )
Normal usi Berdistrib Data Maka :
11,070 9,169
070 , 11
5 95 , 0
1 6 05 , 0 1
1 1
2 2
2
2 2
2 2
2 2
Kesimpulan
x x
x
x x
x x
k x x
tabel hitung
tabel
tabel
tabel
tabel
< <



136
137

Metode pembelajaran dengan menggunakan metode
kooperatif tipe two stay two stray

Siswa saat melakukan prites Siswa saat melakukan postes
138

Anda mungkin juga menyukai

  • Skripsi Rukiah
    Skripsi Rukiah
    Dokumen43 halaman
    Skripsi Rukiah
    Yelius Jeye Wardane
    Belum ada peringkat
  • Skripsi
    Skripsi
    Dokumen80 halaman
    Skripsi
    Yelius Jeye Wardane
    Belum ada peringkat
  • Skripsi Yenita Rica S
    Skripsi Yenita Rica S
    Dokumen59 halaman
    Skripsi Yenita Rica S
    Yelius Jeye Wardane
    Belum ada peringkat
  • Skripsi Ros Sitanggang - Bab I
    Skripsi Ros Sitanggang - Bab I
    Dokumen44 halaman
    Skripsi Ros Sitanggang - Bab I
    Yelius Jeye Wardane
    Belum ada peringkat
  • Skripsi Bu Nurma SD 56
    Skripsi Bu Nurma SD 56
    Dokumen45 halaman
    Skripsi Bu Nurma SD 56
    Yelius Jeye Wardane
    Belum ada peringkat
  • Skrip Si
    Skrip Si
    Dokumen67 halaman
    Skrip Si
    Yelius Jeye Wardane
    Belum ada peringkat
  • Skripsi Jepin
    Skripsi Jepin
    Dokumen144 halaman
    Skripsi Jepin
    Yelius Jeye Wardane
    Belum ada peringkat
  • Skripsi
    Skripsi
    Dokumen55 halaman
    Skripsi
    Yelius Jeye Wardane
    Belum ada peringkat
  • Skripsi Resmi Valid
    Skripsi Resmi Valid
    Dokumen50 halaman
    Skripsi Resmi Valid
    Yelius Jeye Wardane
    Belum ada peringkat
  • Skripsi TPS
    Skripsi TPS
    Dokumen57 halaman
    Skripsi TPS
    Yelius Jeye Wardane
    100% (1)
  • Skripsi
    Skripsi
    Dokumen82 halaman
    Skripsi
    Yelius Jeye Wardane
    Belum ada peringkat
  • Skripsi
    Skripsi
    Dokumen63 halaman
    Skripsi
    Yelius Jeye Wardane
    Belum ada peringkat
  • Skripsi Rasmita 4105064
    Skripsi Rasmita 4105064
    Dokumen104 halaman
    Skripsi Rasmita 4105064
    Yelius Jeye Wardane
    Belum ada peringkat
  • Skripsi Yuli C
    Skripsi Yuli C
    Dokumen155 halaman
    Skripsi Yuli C
    Yelius Jeye Wardane
    Belum ada peringkat
  • Skripsi Pisni
    Skripsi Pisni
    Dokumen113 halaman
    Skripsi Pisni
    Yelius Jeye Wardane
    Belum ada peringkat
  • Skripsi Riska
    Skripsi Riska
    Dokumen49 halaman
    Skripsi Riska
    Yelius Jeye Wardane
    Belum ada peringkat
  • Skripsii Hervi
    Skripsii Hervi
    Dokumen47 halaman
    Skripsii Hervi
    Yelius Jeye Wardane
    Belum ada peringkat
  • Skripsi Rusmala
    Skripsi Rusmala
    Dokumen141 halaman
    Skripsi Rusmala
    Yelius Jeye Wardane
    Belum ada peringkat
  • Skrip Eka
    Skrip Eka
    Dokumen42 halaman
    Skrip Eka
    Yelius Jeye Wardane
    Belum ada peringkat
  • Skripsi Wahasarna
    Skripsi Wahasarna
    Dokumen57 halaman
    Skripsi Wahasarna
    Yelius Jeye Wardane
    Belum ada peringkat
  • Skripsi Rasmini Nim 4105066
    Skripsi Rasmini Nim 4105066
    Dokumen82 halaman
    Skripsi Rasmini Nim 4105066
    Yelius Jeye Wardane
    Belum ada peringkat
  • Skripsi Pendidikan Fisika
    Skripsi Pendidikan Fisika
    Dokumen135 halaman
    Skripsi Pendidikan Fisika
    Yelius Jeye Wardane
    100% (2)
  • Skripsi Ermi (Revisi)
    Skripsi Ermi (Revisi)
    Dokumen77 halaman
    Skripsi Ermi (Revisi)
    Yelius Jeye Wardane
    Belum ada peringkat
  • Skripsi Ima
    Skripsi Ima
    Dokumen71 halaman
    Skripsi Ima
    Yelius Jeye Wardane
    Belum ada peringkat
  • Skripsi New Nipsi
    Skripsi New Nipsi
    Dokumen58 halaman
    Skripsi New Nipsi
    Yelius Jeye Wardane
    Belum ada peringkat
  • Skripsi Dwi Anita Sari
    Skripsi Dwi Anita Sari
    Dokumen139 halaman
    Skripsi Dwi Anita Sari
    Yelius Jeye Wardane
    Belum ada peringkat
  • Pebtaria SP
    Pebtaria SP
    Dokumen56 halaman
    Pebtaria SP
    Yelius Jeye Wardane
    Belum ada peringkat
  • Skripsi Efrika
    Skripsi Efrika
    Dokumen130 halaman
    Skripsi Efrika
    Yelius Jeye Wardane
    Belum ada peringkat
  • KUSMADI
    KUSMADI
    Dokumen142 halaman
    KUSMADI
    Yelius Jeye Wardane
    Belum ada peringkat