Anda di halaman 1dari 7

@ Copyright 2011, Drs.

Mundirin

9 PENGALAMAN MENJUAL SUKSES TANPA PENOLAKAN


(Self Selling Experience)
Kumpulan 9 Kisah dan Pengalaman Menjual Pribadi Yang Luar Biasa Dilapangan

*1.

KISAH PENDEKATAN

Kisah dimana saat itu saya sedang bernegosiasi dengan seorang Bapak, tiba-tiba datang dari dalam, seorang anak kecil,kira-kira umur 3 tahun. Nah...,terbesit dalam pikiran saya, ini adalah senjata ampuh agar saya bisa melakukan penjualan dengan mulus. Mulailah saya menyusun strategi clossing, yaah...ada ajah cara saya, Kebetulan saya selalu bawa PERMEN di saku celana. Nah,... mulailah saya menyapa dan tersenyum pada anak tersebut, sembari bertanya..., "Eeehhh,.... cakep banget nak,...sapa namanya..?" Tanyaku. Anak itu langsung menatapku, dengan malu-malu, dan mendekap sang ayah. "Ehmmm..., dah makan belum...?" tanyaku lagi . Anak itu terdiam, Ehhh.... malah ayahnya yang menjawab, "malu yaaa...?", Kata sang ayah. Saat itu juga saya merogoh celana saku saya, dan kukasih anak tersebut tiga butir permen manis. "Hemmm... nih... om bawa permen, mau kan...?", Rayu saya. Anak itu langsung mendekap lagi sang ayah. Kemudian saya dekati pelan-pelan, "Ayooo... mau gak...?", Rayuku lagi. Anak itu masih malu-malu rupanya. Kemudian sang ayah mencoba membantunya, "ayoo..bilang apa sama ommm..." Kata sang ayah. Ehhh..., diambilnya permen itu dan sambil senyum-senyum malu. Wah,... apa yang terjadi setelah peristiwa itu, Luar... Biasa... ! Negosiasi yang tadi belum sempat saya selesaikan, ternyata betul-betul menemui kemudahan spontan itu juga. "Oh...ya pak, gemana dengan prodak yang tadi saya tawarkan...?, menurut saya, bapak akan lebih cocok pakai model yang ini saja pak", Kata Saya. "Yahhh... bolehlah lah", Kata Bapak, sambil melihat gambar Prodak. Nah..., Luar Biasanya, dengan mudah bapak tersebut mengiyakan apa yang saya inginkan, dan betul-betul membeli prodak kami, dengan harga yang saya inginkan pula. Cobalah cara ini, sebagai salah satu alternatif, apabila kita mengalami kesulitan dalam bernegosiasi dengan calon konsumer anda. Selamat mencoba... !

*2. MEMPERTEMUKAN

SUAMI - ISTRI

Ketika itu hari mendung, hampir hujan, cuaca agak dingin dan sedikit angin. Aku sedang menawarkan prodak kami pada seorang Ibu paruh baya. Kurang lebih setengah jam saya bernegosiasi, tetapi belum ada tanda-tanda untuk clossing. "Ibu, bapak dimana...?", Tanya Saya. "Lagi di kebun mas", Jawab Ibu. "Ibu,... boleh saya numpang duduk sebentar, kayaknya mau hujan bu...", Kata saya (saya berpura-pura menunggu hujan), padahal kemungkinan hujan masih lama. Yahhh,... ini hanya trik saya, sembari menunggu bapaknya pulang, dengan tujuan agar saya bisa mempertemukan SUAMI-ISTRI. sehingga saya lebih gampang bernegosiasi. Ehhh..., kurang lebih lima belas menit kemudian, si bapak pulang. Mulailah saya bertemu dan saling menyapa, sambil menggeser tempat duduk masing-masing. "Mohon maaf, pak...saya dari Purwokerto", Kata saya kepada si bapak. Nah...kebetulan tadi saya menawarkan prodak sama Ibu, sebetulnya Ibu berminat, tapi yahhh...karena ibu adalah orang yang taat sama suami, maka ibu menunggu Bapak untuk bersama memutuskan, (Kata saya, kepada Bapak, sambil memberi sanjungan). Wahhh, pak...Luar biasa Istri Bapak. Taat sama suami dan slalu menunggu suami untuk memutuskan sesuatu, ada baiknya pak, kita memang harus seperti itu, saya betul-betul kagum pak. "Ahhh,... biasa aja mas, kita memang biasa seperti itu", Kata Bapak. "Iya pak..., luar biasa pak, jadi tambah mesra ya pak...?" Celetus saya. "Oh, ya, pak... tadi Ibu sudah pilih prodak dan sudah di kasih tahu mengenai harganya, menurut saya ini pilihan yang sangat baik pak, ternyata ibu juga sangat pintar memilih prodak ya Pak..?" Rayu Saya. "Yahhh..., mungkin...", Kata bapak. "Nah,... gemana menurut Bapak", Tanya saya. "Terserah ibu ajah lah", Kata Bapak. Wahhh..., Luar biasa senang hati saya, gara-gara tekad saya untuk mempertemukan SUAMI-ISTRI, ini menjadi kenyataan menjual tanpa penolakan sedikitpun. Ada baiknya, cara ini juga bisa menjadi alternatif anda, ketika anda baru bertemu dengan sang ibu saja. Coba pertemukan keduanya, untuk diajak berbarengan dalam negosiasi. Okey... yuk di coba...!

*3. MENJADI PENDENGAR SETIA


Rumah ini termasuk mewah,... yah maklum orang kaya raya, karena suaminya bekerja di sebuah maskapai penerbangan nasional di jakarta. Saya bertemu seorang Ibu rumah tangga. Ketika itu saya agak ragu,karena suaminya ada di Jakarta, masih bekerja, dan sebulan sekali pulang kerumah. Yahhh,... tadinya saya coba-coca ajah, ketuk pintu, salam, dan akhirnya... dipersilahkan masuk. Saya masih agak-agak ragu untuk memulai menawarkan.

Yahhh..., akhirnya saya nekat juga, mulailah menawarkan dan membuka-buka brosur prodak. Saya mencoba mencoba menunjukkan prodak-prodak yang cocok untuk Ibu ini, yang rumahnya mewah. Ehhh..., sembari saya menawarkan, malah ibu asyik cerita tentang suaminya yang ada di perushaan penerbangan tersebut. Akhirnya negosiasi saya jeda untuk sesaat, dan saya mencoba terus dengarkan cerita Ibu tadi, sambil mengangguk -anggukan kepala, dan sesekali aku memberi dukungan dan sanjungan pada setiap kalimat yang ibu ceritakan tadi. Tadinya saya khawatir, negosisi akan hilang dan tidak mengindahkan penawaran saya. Ehhh..., saat ibu selesai cerita, dia bilang sama saya. " Mas..., kalao prodak yang ini berapa harganya?", Tanya ibu. Wahhh... Plong hati saya, seneng banget, seketika itu. "Bu..., gak mahal, harga terjangkau", Jawab saya. " Ohhh...,bisa dikurang mas", Tanya Ibu lagi. " Wah, ibu..., ini harga khusus untuk Ibu, gak bisa ditawar lagi bu", Kata saya. setelah itu, dia ambilkan saya minum. " Minum dulu mas", Perintah Ibu. "Trimakasih banyak bu...", Jawabku. Ehhh..., tidak berepa lama, hanya sekitar lima menit kemudian, Ibu memutuskan Mas... ya udah saya ambil prodak yang ini ajah mas, tapi dikirimnya besok Minggu pas Bapak pulang dari jakarata. "Iya-iya, bu"....., Jawab saya, sambil girang dan gembira luar biasa. Nah... inilah kisah saya dengan segala kesabaran saya menunggu dan mendengar cerita ibu tentang pekerjaan suaminya. Mudah-mudahan ini bisa menjadi pelajaran berharga bagai kita seorang Penjual yang tidak gampang menyerah., Okey...!

*4. CERITA

MINAT DAN HOBY

Saya orang yang tidak begitu punya hoby maniak, tapi saya tetap mau bercerita tentang hoby seseorang. Ketika itu, saya menemui Konsumen seorang bapak yang hoby Burung Dara. Yahhh..., saya termasuk tidak begitu suka Burung Dara, karena rumah jadi kotor dan bau dimanamana. Tapi karena demi menjual, saya tetap mencoba memahami dan lebih respek. Ehhh... ceritanya, ketika saya mencoba menawarkan prodak saya, malah bapak ini tetap asyik ngelus-elus Burung Dara sambil sesekali menerbangkan pendek-pendek. Yah... saya ikuti ajah, sambil main-main disitu juga, ikut gabung sama bapak, seolah-olah saya jadi lupa untuk menawarkan prodak. Yah,... gemana lagi, memang kondisinya seperti ini. Ehhh..., tiba-tiba Ibunya dari dalam memanggil, pak...! tamunya diajak masuk,... pak....! Teriak sang Istri. Alhamdulillaaah...,saya disuruh masuk.Yah,...akhirnya duduklah bareng- bareng dengan suami-istri di dalam, Aku mencoba menenangkan diri. "Ada apa mas", Tanya sang Istri. Ehhh... Bapaknya malah yang jawab,Anu bu,mas ini, mau menawarkan prodak. Saya coba tunjukkan beberapa prodak yang cocok untuk keluarga ini.

Sang ibu mulai membuka-buka Brosur, dan sang ayah melanjutkan cerita Burubg dara kesayangannya yang harganya sangat mahal, karena pernah menjadi juara, Balap Burung dara. Saya terus mencoba mendukung dan memberi sanjungan atas prestasi kejuaraan Burung daranya, dan bapak itu cerita terus tentang Hoby-nya, sambil sesekali tangannya menunjukkan tentang kecepatan menukik Burung dara miliknya. Wahhh..., jadi seru sekali ceritanya. Kira-kira setengah jam kemudian, saya mencoba membukak kembali penawaran prodak saya. aehhh..., si Bapak langsung bilang sama sang ibu begini, "Dah bu, beli satu ajah", Wahhh... Plong hati Gueh, benar-benar PLONG...! Dan akhirnya, Ibu membeli satu prodak saya, walaupun itu prodak yang biasa, dan tidak terlalu mahal, tapi saya telah berhasil membuat bapak tergoda dan mau membelinya. Nah,... Boleh ajah, kalau anda mau mencibanya,... succes...!

*5. MENOLAK

PENAWARAN

Terkadang saya mencoba dengan trik-trik seolah-olah menolak penawaran pertama konsumen, tujuannya agar konsumen yakin, bahwa prodak ini memang betul-betul bagus, berkualitas, dan mahal. Suatu ketika saya bernegosisi dengan suami-istri, dan saat itu sudah terjadi tawarmenawar. Karena penawaran konsumen masih ngepas, tentu saja belum saya iyakan (belum saya terima). Saya bilang sama mereka, "waduhhh.. pak-bu, prodak sebagus dan secantik ini belum boleh dengan harga tersebut pak-bu..." Trik saya. Sesaat bapak-ibu berpikir, dan saya mencoba ngitung-ngitung harga pakai kalkulator ( yah... hanya trik ajah, seolah-olah mengitung rumit). Akhirnya, hanya dalam waktu lima menit kemudian, bapak-ibu berani menambah harga sedikit. Yahhh... walau nambah sedikit, itu sudah diatas harga sesungguhnya (dalam hati saya berkata seperti itu). Alhamdulillahhh..., harga yang tadinya pas-pasan, karena saya mencoba memberikan PENOLAKAN PADA PENAWARAN PERTAMA, akhirnya mereka berani memberikan penawaran kedua, dengan harga lebih sedikit. Sip..! cobalah anda lakukan, dan jangan takut memberikan penolakan pada penawaran pertama konsumen anda.

*6. SERING

BERKUNJUNG

Orang yang saya kunjungi termasuk tipe orang tidak ROYAL membeli-beli prodak apapun. Dasar...,saya ndablek, bolak-balik, bolak-balik, berapa kali berkunjung kerumahnya, sampai akrab dengan semua anggota keluarganya. Bagi saya, ini memang harus saya lakukan. Demi penjualan, saya harus terus mencoba dan mencoba. Ada keyakinan dalam diri saya bahwa, pada kunjungan tertentu (yang kesekian kali), pasti konsumen akan goyah pikirannya, dan merobah keputusannya. Ehhh..., sesuatu terjadi, bahwa pada kunjungan yang ke tujuh, mereka tidak enak sama saya, dan akhirnya membeli satu prodak yang memang harganya terjangkao. Nahhh..., sering-seringlah berkunjung dengan ketekunan dan kesabaran smoga anda dapat melakukannya. Sip...!

*7. TRIK

BERPURA-PURA BODOH

Konsumen saya ini termasuk tipe orang yang ingin selalu dihargai dan dihormati. Maklumlah... orang berpendidikan tinggi. Yahhh.., saya mencoba sabar dan merendah. Tapi apa yang terjadi,.... Ketika saya merendah,...dia tetap bicara tinggi...,yaaah...gak papa-lah. Saya terus ikuti pembicaraan-nya, dan BERPURA-PURA BODOH , seolah tidak tau tentang apa yang dibicarakan-nya, sembari sekali-kali saya memuji mereka sambil tertawa keras.... ha...ha...ha... (bareng-bareng). Apa yang terjadi....!, Setelah kurang lebih satu jam, kami bicara, hampir lupa menawarkan prodak, saya mencoba bukak kembali penawaran prodak saya. ahemmm..., bapak tersebut lalu, mengembil brosur prodak, dan jerinya menunjuk pada salah satu gambar prodak yang ia suka. "o, ya, mas..., okey, saya ambil satu prodak ajah", Kata bapak. Nahhh.., ini yang saya tunggu-tunggu pak, sembari saya tersenyum senang. Kemudian bapak itu mencoba memilih warna yang cocok untuk ruangan depan. dan jadilah membeli prodak saya.

*8. MENJADI PENJUAL YANG ENGGAN


Saat itu saya berada dilokasi yang jauh, dan dalam benak saya karena sudah begitu pergi jauh, maka saya harus menjual, apapun yang terjadi. Diwilayah tersebut, minat membeli prodak masih kurang, padahal saya yakin masih banyak yang membutuhkan prodak saya. Ehhh..., ada seorang ibu duduk diberanda rumah..., Saya mendekatinya, dan mohon untuk bisa bertemu., dan terjadilah pertemuan,yang akhirnya saya bisa menawarkan prodak saya. Nahhh..., dasar emang ibu-ibu, yah... suka coba-coba nawar. Wahhh, seneng banget gue, ternyata prodak gue ditawar-tawar. Walaupun menawarnya masih

rendah, belum sesuai yang saya harapkan. Saya mencoba memberi pancingan, supaya ibu ini mau menambah harga tawar. "Yah bu..., dimana-mana kalao prodak bagus, pasti harganya ya mahal bu..", Celetus saya. "Mas..., tak tambahin dikit deh harganya, jadi sekian ( Rp.....) gemana?, boleh nggak...?" Tanya ibu. Wahhh...,saya mesti harus pakai akal, untuk mempertahankan harga (ucapku dalam hati). "Yahhh...bu, tetep belum boleh, kalau ibu mau, tambah dikit lagi deh harganya, kalao kagak mau, ya.. udah", Celetus saya. (hanya sekedar trik BERPURA-PURA ENGGAN). Ehhh..., Ibunya terpancing juga, dia berani nambah dikit lagi harganya. yahhh..., jadi beli deh. Alhamdulillah....

*9. MEMBERI SANJUNGAN


Saya ingat dengan buku Luar Biasa berjudul; BAGAIAMAN MENCARI KAWAN DAN MEMPENGARUHI ORANG LAIN, Oleh. Dale Carnegie. "Beri Sanjungan Dengan Tulus dan Jujur Terhadap Orang Yang Anda Ajak Bicara" Saya coba melakukannya pada setiap pertemuan saya dengan calon konsumen. Ketika itu,saya sengaja melihat Foto-foto di Dinding,dirumah calon Konsumen. Tujuan saya memang untuk mempermudah alur bicara kedepannya,dan ini memang trik yang biasa saya lakukan. Saya dengan tulus dan senang menanyakan satu-persatu tentang foto didinding tersebut. Luar biasanya, ternyata mereka ikut kembali menatap foto-foto itu juga. Seolah-olah kayak saya memerintahkannya, padahal tidak seperti itu. tapi itulah yang terjadi. Nah, dari situlah kita mulai bicara, dan mereka dengan senang dan sungguh- sungguh serius bercerita satu-persatu tentang gambar difoto itu. Saya berusaha mendengar dengan tulus dan sambil memperhatikan arah bicara mereka. Dengan membuka alur bicara yang didahului banyak menyanjung calon konsumen saya, ternyata menjadikan sesuatu hal yang sungguh tak terduga pada akhir negosiasi, dimana konsumen menjadi sungguh-sungguh ber antusias dengan prodak yang saya tawarkan. Yahhh.., akhirnya pada kesimpulan bahwa, akhirnya mereka membeli prodak yang saya tawarkan, tanpa berpikir panjang, apalagi menolak. Wahhh,... dicoba deh, Yuk...!

HERBAL MENGKUDU
HERBAL NONI M- 22
SOLUSI SEHAT ALAMI UNTUK BERBAGAI PENYAKIT

Untuk Pemesanan Hubungi ; 081542808426

Anda mungkin juga menyukai