Ginjal Dan Urin
Ginjal Dan Urin
Ginjal
Cairan ekstrak sel merupakan medium sel-sel Claude Bernard Millieu Interieur (lingkungan intrasel) Setiap perubahan dalam cairan ekstrasel perubahan dalam intrasel gangguan fungsi sel ekstraksel diharap tetap normal Mempertahankan cairan ekstraksel normal: ginjal fungsi homeostatik & ekskresi Paru-paru mengatur kadar O2 & CO2
1.
2. 3.
3 Proses urin : Filtrasi oleh Glomerulus Reabsorbsi Selektif zat-zat yang diperoleh oleh tubuli Sekresi a. zat-zat tertentu dalam darah ke lumen tubuli oleh sel tubuh b. Pembentukan H+ dan NH4+ untuk menahan basa
Proses Filtrasi
1. 2. 3.
Volume darah ginjal +1L/menit 20-25% C.O. 4-5 menit seluruh darah melalui ginjal sirkulasi ginjal luas ginjal mudah rusak Tenaga filtrasi diperoleh : Tekanan hidrostatik jantung Tekanan intratubuler tekanan
berlawann
Tekanan Onkotik
Persamaan Starling
SNGFR
SNGFR Kf a (Pq-Pt) ( q- t)
q-
t)]
Tekanan Filtrasi
Tekanan hidrostatik jantung yang sampai ke kapiler (arteriol aferent nefron) = + 40% tekanan darah Bila tekanan darah 110 mmHg tekanan pada arteriol aferent nefron = 40/100 x 110 = 44 mmHg (+ 45) Tekanan ini dilawan oleh tekanan intra tubuler = -10 mmHg tekanan hidrostatik efektif = 45-10 = 35 mmHg Tekanan hidrostatik efektif ini tidak berubah sepanjang seluruh kapiler glomerulus Tekanan onkotik tubulus = 0 kapiler permulaan = 20 mmHg kapiler akhir glomerulus = 35 mmHg
Autoregulasi
Diatur : 1. Sistem saraf intrinsik 2. Faktor-faktor humoral a. Angiotensin II b. Prostaglandin intrarenal (Pg) c. Vasopresin dari hipofisa posterior Bila tekanan darah rendah sekali tekanan filtrasi 0 (berhenti sama sekali ) anuria Bila tekanan darah naik lagi terjadi filtarsi lagi dan pembentukan urin
menit :
darah melalui ginjal 1L mengalami filtrasi 2 juta nefron filtrat yang terbentuk 120 ml
GFR
Reabsobsi Selektif
1. 2. 3. 4. Na, Cl dan air Glukosa Asam Amino Ca dan fosfat
Kerja ADH
Bila minum banyak plasma encer rangsangan ke hipofisi posterior sekresi ADH menurun reabsobsi air fakultatif menurun urin encer osm < 285 mOsm/L volume urin meningkat Bila kurang minum/kehilanngan air darah menjadi pekat osm meningkat rangsangan osmoreseptor/hipofisa posterior peningkatan sekresi ADH reabsobsi fakultatif meningkat volume urin menurun & Bj meningkat (pekat) Obat/keadaan yang mempengaruhi sekresi ADH - Alkohol menurunkan sekresi ADH Vol.urin meningkat - Stress Operasi/obat anastesi meningkatkan sekresi ADH volume urin menurun (Oliguria)
Zat Ambang
1.
2.
Zat-zat dalam filtrasi glomerulus dibagi dalam : Zat dengan ambang tinggi (High treshold substance) yaitu zat yang bila bila kadarnya dalam darah normal, hampir seluruhnya diabsobsi kembali dalam tubulus distal. Zat tersebut baru ada dalam urin dalam jumlah yang berarti bila kadar dalam darah lebih dari normal. Contoh :asam amino, glukosa dan elektrolit Zat dengan ambang rndah (Low threshold subbstance) yaitu zat sedikit/hampir tidak diserap kembali oleh tubuli distal. Contoh : urea, kreatinin dan asam urat
Reabsorbsi Glukosa
Terjadi dalam tubuli Cont.proximal Kapasitas max. absorbsi glukosa (TmG) = 350 mg/menit Bila glukosa difiltrasi > TmG Glukosuria Banyak glukosa yang difiltrasi tergantung kadar glukosa darah dan GFR Bila GFR menurun diperlukan kadar glukosa darah yang lebh tinggi untuk terjadinya glukosuria Contoh : bila kadar glukosa 200 mg%, GFR 120 ml/menit, maka glukosa yang difiltrasi 120/100 x 200 mg = 240 mg
Reabsorbsi Fosfat
Dipengaruhi 2 mekanisme : a. Sistem yang sensitif terhadap PTH, bekerja thd + 2/3 fosfat yang difiltrasi b. Sistem yang tergantung Ca++, bekerja terhadap + 1/3 fosfat yang difiltrasi - Reabsorbsi fosfat menurun hiperfosfaturia (banyak fosfat dibuang dalam urin akibat perubahan metabolisme tulang penyakitnya : Vit D resistant Rickets (anak) dan Osteomalacia (Milmans syndrome/dewasa) -Hipofosfatemik-glukosuric Rickets : De ToniFanconi Syndrome,
SEKRESI
Kreatinin
Asam
K+ H+
urat
Ion-ion
1. 2.
3.
4. 5. 6.
Merupakan hormon dan zat-zat yang mempengaruhi organ/jaringan lain Renin Prostaglandin Lipid netral antihipertensi Eritropoietin Eritrogenin 1,25 diOHcholecalsiferol
1.
2. 3. 4.