Anda di halaman 1dari 2

Tempat Waktu Hari Tutor

: Kost-nya Dien Ridayani Jl. A.Yani, Gg. Sepakat 2 No. 131 : 16.00 s.d 18.00 : Minggu, 16 Desember 2012 : Rahayu Purwitasari

EVALUASI KEHADIRAN INDIVIDU NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 NAMA LENGKAP MEILINDA DWINTA EVIE PERMATASARI RATINA DESYA OSSELIA IRVANI SITI NGAFIFAH SHALEHA DARUS SALMI DIEN RIDAYANI SANTI CHAIROTI TIARA RATNA PUTRI HTW 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 HT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 S 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 A 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 Tidak menghubungi Tidak menghubungi Tidak menghubungi Keterangan

EVALUASI AMALIYAH HARIAN No. 1 2 Sholat Tilawah Quran AMALIAH HARIAN NOMOR URUT ABSENSI 1 30 7 2 0 0 3 30 10 4 0 0 5 0 0 6 35 10 7 35 10 8 35 10 9 35 10 10 0 0

Kegiatan o o Pembahasan:

: Membaca surah Al-Baqarah ayat 102-113 beserta terjemahannya. Diskusi dengan tema berperilaku jujur.

1. Ali Imran ayat 13

Artinya: Sesungguhnya telah ada tanda bagi kamu pada dua golongan yang telah bertemu (bertempur). Segolongan berperang di jalan Allah dan (segolongan) yang lain kafir yang dengan mata kepala melihat (seakan-akan) orang-orang muslimin dua kali jumlah mereka. Allah menguatkan dengan bantuan-Nya siapa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai mata hati. Rasul dan Muslimin selama 13 tahun di Mekah berada di bawah penyiksaan dan gangguan orang-orang musyrik sehingga pihak musuh berencana membunuh Rasul yang

dengan perintah Allah, Rasul dan Muslimin berhijrah dari Mekah menuju Madinah. Pada tahun kedua setelah hijrah, di wilayah Badar, terjadi perang, di mana jumlah Muslimin mencapai 313 orang dan jumlah orang-orang musyrik seribu orang. Namun musuh dengan mengalami 70 korban tewas dan 70 tertawan terpaksa mengakui kekalahan. Ayat ini menyinggung tentang bantuan dan pertolongan Tuhan dalam perang ini dan menyatakan, "Allah Swt memperlihatkan kalian di mata mereka seakan-akan berlipatganda sehingga mereka ketakutan dan kehilangan semangat dalam melawan Muslimin. Permulaan dan akhir ayat ini menekankan bahwa pertolongan Tuhan di dalam perang Badar dan kemenangan tentara kebenaran terhadap kebatilan harus menjadi pelajaran untuk tidak merasa takut karena sedikitnya jumlah pasukan dan laksanakanlah tugas kalian dimana Allah akan membantu kalian. Dari ayat ini kita petik beberapa pelajaran: 1. Perang dalam Islam adalah untuk Allah dan mempertahankan agama bukan untuk unjuk kekuatan atau ekspansi atau dominasi. 2. Salah satu dari pertolongan-pertolongan ghaib Tuhan mewujudkan ketakutan di hati musuh yang menyebabkan musuh melihat kekuatan Muslimin berlipat-lipat. 3. Kejadian-kejadian yang berlaku di sekitar kita bagi semua merupakan pelajaran, namun hanya pemilik pandangan dan visi yang memetik pelajaran darinya.
2. At Taubah ayat 119

Artinya: Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. Dalam ayat ini, Allah swt. menunjukkan seruan-Nya dan memberikan bimbingan kepada orang-orang yang beriman kepada-Nya dan Rasul-Nya, agar mereka tetap dalam ketakwaan serta mengharapkan rida-Nya, dengan cara menunaikan segala kewajiban yang telah ditetapkan-Nya, dan menjauhi segala larangan yang telah ditentukan-Nya, dan hendaklah senantiasa bersama orang-orang yang benar dan jujur, mengikuti ketakwaan, kebenaran dan kejujuran mereka. Dan jangan bergabung kepada kaum munafik, yang selalu menutupi kemunafikan mereka dengan katakata dan perbuatan bohong serta ditambah pula dengan sumpah palsu dan alasan-alasan yang tidak benar.
3. An Nahl ayat 105 Artinya:

Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta. Allah SWT menegaskan dalam ayat ini, sesungguhnya yang membuat-buat kebohongan itu bukan Rasul saw, tetapi orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, baik ayat-ayat (tanda-tanda) keesaan dan kekuasaan Allah yang terdapat pada alam semesta ini maupun ayat-ayat dalam Alquran yang memberi petunjuk dalam kehidupan ini. Karena itu mereka tidak takut siksa neraka dan tidak pula mengharapkan pahala Jadi sebenarnya mereka itulah yang menjadi pendusta bukan Rasul saw. Beliau orang paling jujur dan paling sempurna ilmunya dan amal perbuatannya, paling kuat keyakinan dan kepercayaannya. Oleh karena kejujuran dan kebersihan jiwanya itu ia diberi nama Al Amin (orang yang jujur).

Anda mungkin juga menyukai