Anda di halaman 1dari 10

ACCUMULATOR DAN RANGKAIAN LISTRIK DC (Percobaan L5)

I.

Tujuan Percobaan : 1. Mampu merangkai rangkaian seri. 2. Mampu merangkai rangkaian pararel. 3. Mengukur arus dan beda potensial rangkaian seri. 4. Mengukur arus dan beda potensial rangkaian pararel. 5. Menentukan hambatan dalam accumulator.

II.

Dasar teori Aliran muatan dari satu tempat ke tempat lain menyebabkan terjadinya arus listrik. Arus listrik bergerak dari terminal positif ke terminal negatif. Jika sejumlah muatan q melewati suatau titik dalam penghantar dengan selang waktu t, maka arus yang mengalir dalam penghantar adalah : I 1 Ampere = q/t = 1 Coulomb/detik

Baterai/accu/acumulator adalah penghasil beda potensial yang bertindak sebagai pompa arus. Jenis accu yang paling banyak dipakai adalah accu leid acid. Leid acid menggunakan lempengan yang terbuat dari leid dan elektrolotnya digunakan asam sulfur (H2So4)

Elektroda

wadah

Bahan Aktif

Separator

Elektrolit KOMPONEN ACCU

Bila accu dalam suatu rangkaian, arus mengalir karena perubahan elektro chemical sel yang berlangsung dalam accu yang digunakan. Kapasitansi baterai diukur dari kemampuan Ah ( Ampere Hour ) nya. Misalnya 80 Ah artinya accu tersebut dapat mensuplai 8 A untuk 10 jam atau $ A dalam 20 jam dst. Dalam Praktek, kapasitansi yang terukur tergantung dari arus pemakaian dan seberapa cepat sel tersebut digunakan. III. Daftar Peralatan No Kode Alat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Nama Alat Accu 65 Ah 12 Volt Chager accu Lampu 12 Volt 5 watt (10bh) Voltmeter Amperemeter Dudukan lampu (10bh) Kabel Saklar Potensiometer atau tahanan geser

IV.

Rangkaian Percobaan A. Penentuan tahanan dalam accu (rangkaian terbuka) V r (Tahanan dalam aki)

R pakai lampu

I=0 V= B. Penentuan tahanan dalam accu (rangkaian tertutup) V r (Tahanan dalam aki)

R pakai lampu

r=

V2 = V2 = V1 I2.r C. Pengukuran Vab rangkaian seri


a b

D. Pengukuran Vab rangkaian pararel

V.

Langkah percobaan a. Penentuan tahanan dalam accu (r) 1. Buatlah rangkaian terbuka seperti gambar I (saklar terbuka) dan ukurlah beda potensial baterai (V1) tidak ada arus yang mengalir. 2. Buatlah rangkaian tertutup seperti gambar II (saklar tertutup) kemudaian ukurlah beda potensial (V2) dan arusnya (I2) 3. Catat harga R beban yang anda pakai 4. Tentukan hambatan dalam accu 5. Ulangi percobaan diatas dengan R yang berbeda beda pada rangkaian tertutup (10 x percobaan) 6. Tentukan hasil pengukuran tahanan dalam accu ( r = r rata rata + Sd) 7. Buatlah grafik antara V dan I b. Penentuan Vab rangkaian seri dan pararel pada R beban. Gunakanlah hasil tahanan dalam rata-rata accu pada percobaan diatas. 1. Buatlah rangkaian seri dan rangkaian pararel seperti gambar III dan IV. 2. Ukuralah beda potensia (Vab) pada beban lampu (4 lampu) yang dipasang pararel dan dipasang seri. 3. Ukuralah beda potensial masing masing lampu (1 lampu) baik yang dipasang pararel dan seri. 4. Ukuralah arus masing masing lampu (1 lampu) baik yang dipasang pararel dan seri. 5. Ukuralah R masing masing lampu (1 lampu) baik yang dipasang pararel dan seri. 6. Buatlah tabel. 7. Bandingkan hasilnya dengan perhitungan teoritis (Vab seri dan pararel) Gunakanlah hasil tahanan dalam rata-rata accu pada percobaan diatas. 8. Analisa dan simpulkan

VI.

Data Percobaan A. Penentuan Tahanan Dalam Aki

No 1 2 3 4 5 6

R 3.1 3.3 3.2 3.4 3.5 3.3

I2 0.47 0.49 0.38 0.47 0.48 0.49

V2 10.2 10.4 11.2 10.8 10.7 10.3

r 3.829787234 3.265306122 2.105263158 2.553191489 2.708333333 3.469387755

(r rata-rata ri)^2 0.641832344 0.056009511 0.852630032 0.226053984 0.102598178 0.194256083

0.52

10.3

3.269230769 r rata-rata (r rata- rata - r i)2

0.057882553 3.028642837 2.131262685

Standar Deviasi Hasil pengukuran Kesalahan Relatif

0.595995 3.624638 0.196786

12

Berdasarkan tabel hasil percobaan di atas terdapat data hasil perhitungan tahanan dalam. Untuk mencari nilai perhitungan Tahanan dalam dapat digunakan rumus sebagai berikut : Tahanan Dalam (r) =

Jadi perhitungannya sebagai berikut : Tahanan Dalam (r) Tahanan Dalam (r) Tahanan Dalam (r) Tahanan Dalam (r) = = = = 3.829787234 (ambil contoh data no. 1)

Untuk mencari nilai perhitungan tahanan dalam pada data yang lain dapat digunakan dengan rumus yang sama. Setelah itu selanjutnya kita dapat mencari besarnya sudut deviasi dan kesalahan relatif dari percobaan tersebut. Untuk mencari sudut deviasi dapat digunakan rumus sebagai berikut : Sedangkan untuk mencari besarnya kesalahan relatif dapat digunakan rumus sebagai berikut :

Sebelum itu, terlebih dahulu kita harus mencari Xrata dengan rumus sebagai berikut :

Perhitungannya sebagai berikut

Dari besarnya nilai perhitungan Xrata dapat kita cari besarnya nilai sudut deviasi, dengan perhitungan sebagai berikut :

Sedanngkan besarnya nilai kesalahan relatif dapat dicari dengan perhitungan sebagai berikut :

0.196786 B. Penentuan Vab rangkaian seri dan paralel pada R beban. a. Rangkaian seri = 6,4 volt NO R V I Lampu 1 3.5 0.95 0.74 Lampu 2 3.1 0.93 0.74 Lampu 3 3.5 0.97 0.74 Lampu 4 3.1 0.92 0.74

Vab = 5 volt Vab perhitungan (V2) = 4,1588043 volt

Nilai Vab perhitungan ini didapatkan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

V2 = Sehingga didapatkan perhitungan sebagai berikut : V2 = V2 = 6,4 (0,74 . V2 = 6,4 V2 = 4,1588043 volt
b. Rangkaian Pararel = 6 volt NO R V I Vab = 12 volt I2 = 0,45 Vab perhitungan = 4,637110723 volt Nilai Vab perhitungan ini didapatkan dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Lampu 1 3.5 0.4 0.11 Lampu 2 3.1 0.4 0.10 Lampu 3 3.5 0.4 0.10 Lampu 4 3.1 0.4 0.14 )

V2 = Sehingga didapatkan perhitungan sebagai berikut : V2 = V2 = 6 (0,45 . V2 = 6 1,362889277 V2 = 4,637110723 volt


)

c. Vab 4 lampu : Lampu dirangkai seri Lampu 1 Lampu 2 Lampu 3 Lampu 4 4V 4V 4V 4V Lampu dirangkai pararel Lampu 1 Lampu 2 Lampu 3 Lampu 4 12V 12V 12V 12V

VI.

ANALISA DATA

Dari percobaan yang teah dilakukan didapat analisis data sebagai berikut: Berdasarkan data tabel hasil percobaan satu didapatkan nilai perhitungan tahanan dalam. Besarnya nilai tahanan dalam aki selalu konstan. Ini terbukti dengan hasil percobaan yang telah dilakukan, dimana besarnya nilai tahanan dalam aki relatif konstan. Setelah dilakukan perhitungan tahanan dalam, didapatkan kesalahan sebesar 0.196786%. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa tahanan dalam dari suatu aki nilainya selalu tetap dan tidak pernah berubah. Adapun yang menyebabpak kesalahan tersebut adalah Alat ukur dan bahan yang digunakan dalam melakukan percobaan yang kurang presisi. Berdasarkan hasil percobaan satu dan dua didapatkan besarnya nilai pengukuran dan perhitungan Vab baik dengan lampu seri maupun paralel. Pada ragkaian lampu seri besarnya Vab pengukuran adalah sebesar 5 volt yang besarnya sama dari penjumlahan keempat tegangan pada masing-masing lampu. Dan besarnya Vab perhitungan adalah sebesar 4,1588043 volt. Sedangkan pada
rangkaian lampu paralel didapatkan besarnya Vab pengukuran sebesar 12 volt yang besarnya sama dengan tegangan pada masing-masing lampu. Dan Vab perhitungan sebesar 4,637110723 volt. Dari kedua data tersebut yaitu Vab pengukuran maupun perhitungan baik pada rangkaian lampu seri maupun paralel, menunjukkan hasil yang berbeda. Adapun yang ,menyebabkan perbedaan ini adalah adalah Alat ukur dan bahan

yang digunakan dalam melakukan percobaan yang kurang presisi.

VII.

KESIMPULAN Dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan suatu kesimpulan bahwa tahanan dalam aki merupakan tahanan yang terdapat dalam suatu aki dimana nilainya tetap dan tidak pernah berubah. Pada rangkaian DC apabila tahanan diseri besarnya tegangan total (Vab) merupakan penjumlahan dari tegangan pada masing-masing tahanan. Sedangkan apabila tahanan di paralel besarnya tegangan total (Vab) sama dengan tegangan pada masing-masing tahanan.

Anda mungkin juga menyukai