Anda di halaman 1dari 17

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru / fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru / fasilitator perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan berbagai alasan, antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru / fasilitator telah mempunyai pengetahuan dan ketrampilan mengenai media pembelajaran. Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan anak didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan diarahkan untuk mencapaitujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar melakukan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran. Harapan yang tidak pernah sirna dan selalu guru tuntut adalah bagaimana bahan pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai anak didik secara tuntas. Ini merupakan masalah yang cukup sulit yang dirasakan oleh guru. Kesulitan itu dikarenakan anak didik bukan hanya sebagai individu dengan segala keunikannya, tetapi mereka juga sebagai makhluk sosial dengan latar belakang yang berbeda. Paling sedikit ada tiga aspek yang membedakan anak didik satu dengan yang lainnya, yaitu aspek intelektual, psikologis, dan biologis. 1

Ketiga aspek tersebut diakui sebagai akar permasalahan yang melahirkan bervariasinya sikap dan tingkah lakuanakdidik disekolah. Halitu pula yang menjadikan berat tugas guru dalam menglola kelas dengan baik. Keluhan-keluhan guru sering terlontar hanya karena masalah sukarnya mengelola kelas. Akibat kegagalan guru mengelola kelas,tujan pengajaran pun sukar untuk dicapai. Hal ini kiranya tidak perllu terjadi, karena usaha yang dapat dilakukanmasih terbuka lebar. Salah satu caranya adalah dengan meminimalkanjumlah anak didik di kelas. Meaplakasikan beberapa prinsip pengelolaan kelas. Kelasadalah upaya lain yang tidak bisa diabaikkan begitu saja. Pendekatan terpilih mutlak dilakukan guna mendukung pengelolaan kelas. Disamping itu juga, perlu memanfatkan beberapa media pendidikan yang telah ada dan mengupayakan pengadaan media pendidikan baru demi terwujudnya tujuan bersama.. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, telah ditekankan bahwa keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar meruapakan hal yang sangat berpengaruh terhadap pencapaian pembelajaran. Penelitian ini memfokuskan pada peningkatan keterlibatan siswa ataupun siswi dalam rangka mengetahui mengembangkan dan mengoptimalisasikan pencapaian pembelajaran.Dan dalam hal ini menggunakan rambu rambu lalu lintas sebgai media pembelajaranaya. 1.2 Rumusan Masalah Rencana dan upaya apa yang dapat diterapkan dalam hubungannya dengan masalah peningkatan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar terutama dalam pembelajaran IPS tentang rambu rambu lalu lintas. Berdasarkan latar belakang, identifikasi, pembatasan, dan rumusan masalah, makalah ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan rencana dan upaya meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar yang lebih interaktif didalam kelas dalam mengenalkan rambu lalu lintas kepada siswa.

BAB II LANDASAN TEORI


1.1 Proses Pembelajaran Pendidikan disekolah yang sengaja dirancang dan dilaksanakan dengan aturan yang ketat, harus berjenjang dan saling berkesinambungan, Lingkungan pendidikan dengan segala fasilitasnya termasuk didalamnya laboratorium, ruang belajar, perpustakaan, serta orang-orang yang terkait didalamnya perlu dibenahi dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya agar dapat menunjang terhadap keberhasilan siswa dalam kegiatan belajarnya. Dengan jumlah siswa yang banyak dan variasi karakteristiknya mereka masing-masing menuntut keadaan gedung dewasa ini harus memadai didalam setiap kelas. Terutama didalam pengajaran Bahasa Inggris dimana setiap materi yang diajarkan kepada setiap murid menuntut untuk mengadakan suatu pengamatan/ penelitian. 1.2 Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran Keterlibatan siswa adalah inti dari proses pembelajaran. Hal ini merupakan faktor penting yang menentukan kesuksesan sebuah proses pembelajaran. Alexander Satin menyatakan bahwa pengaruh keterlibatan siswa bersifar multidimensional: keterlibatan tidak hanya akan meningkatkan kemampuan siswa dalam merencanakan tujuan mereka belajar, tetapi juga mengetahui tingkat perkembangan dampak dari kepribadian, tingkah laku, perkembangan karir, kepuasan dan pencapaian/prestasi. Dengan keterlibatan, bakat siswa akan dapat dikembangkan. Pernyataan yang serupa tersurat dalam sebuah artikel di

http://www.umd.edu/~sloftus/TSLD002A.HTM, yang menyatakan, Keterlibatan

siswa akan sangat penting dan berpengaruh dalam proses belajar mengajar (PBM). Tidak akan pernah ada pembelajaran apabila siswa tidak terlibat di dalamnya. Keterlibatan tersebut tidak hanya meningkatka kemampuan siswa untuk merancang tjuan mereka belajar tetapi juga untuk mengetahui tingkat pengalaman dan kepribadian mereka. Dibawah ini merupakan penjelasan lebih lanjut tentang komponen yang mempengaruhi keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar. Materi yang baik tidaklah mengajar tetapi mendorong siswa untuk belajar. Materi yang demikian terdiri dari: Teks yang menarik Aktivitas menarik yang dapat mengasah otak siswa. Kesempatan bagi siswa untuk menerapkan dan mempraktekkan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka miliki. Kegiatan yang melibatkan aktif baik guru dan siswanya. Proses pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari faktor ruang kelas dan lingkungannya. Marsh berpendapat, Ruang kelas dan lingkungan meliputi ukuran ruang kelas, penerangan, lubang angina, suhu udara, nuansa, tingkat kebisingan, yang dpat mempengaruhi sikap dan tingkah laku siswa. Fasilitas sekolah bisa bermakna peralatan fisik yang memudahkan berjalannya PBM. Fasilitas sekolah dapat berupa lokasi sekolah, perlengkapan sekolah, tempat bermain, perpustakaan.

BAB III PEMBAHASAN MASALAH

1. 1 Pengertian rambu lalu lintas Rambu lalu lintas adalah salah satu dari perlengkapan jalan, berupa lambang, huruf, angka, kalimat dan/atau perpaduan diantaranya sebagai peringatan, larangan, perintah atau petunjuk bagi pemakai jalan.Rambu Peringatan adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan peringatan bahaya atau tempat berbahaya pada jalan di depan pemakai jalan. Rambu Larangan adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan perbuatan yang dilarang dilakukan oleh pemakai jalan. perintah yang wajib dilakukan oleh pemakai jalan. Rambu Petunjuk adalah rambu yang digunakan untuk menyatakan pentunjuk mengenai jurusan, jalan, situasi, kota tempat, pengaturan, fasilitas dan lain-lain bagi pemakai jalan. Rambu Sementara adalah rambu yang digunakan secara tidak permanen, pada keadaan darurat atau pada kegiatan-kegiatan tertentu. Papan Tambahan adalah papan yang dipasang di bawah daun rambu.

1.2 Memperkenalkan Rambu Rambu lalu lintas sebagai media UU nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu-Lintas dan Angkutan Jalan ternyata menyimpan segudang makna penting yang tersirat di dalamnya. Salah satu yang tak kalah pentingnya adalah rambu lalu-lintas adalah bagian perlengkapan jalan yang berupa lambang, huruf, angka, kalimat dan atau perpaduan yang berfungsi sebagai peringatan, larangan, perintah atau petunjuk bagi pengguna jalan. Bukan hanya itu saja, rambu lalu-lintas adalah salah satu dari perlengkapan jalan yang mencerminkan disiplin, bersopan santun berlalu-lintas dengan mencerminkan kepribadian bangsa.

Oleh karena itu, rambu peringatan, rambu larangan, rambu perintah, rambu petunjuk, rambu tambahan serta rambu sementara, harus bisa digunakan serta ditaati oleh pemakai kendaraan bermotor maupun pengguna jalan. UU nomor 22 tahun 2009 yang didalamnya terdapat rambu lalu-lintas harus ditaati oleh seluruh pemakai kendaraan bermotor dan pengguna jalan agar tertib berlalu-lintas bisa tercipta di daerah ini, ungkap Ketua Komisi V DPR-RI, H Mulyadi MA. Sementara itu, Eko Suparmiati SH MH mewakil Depertemen Hukum dan HAM dalam sosialisasi UU nomor 22 tahun 2009 lebih menitikberatkan pada pentingnya UU ini diterapkan di tengah masyarakat sebagai bentuk peringatan ataupun larangan agar masyarakat benar-benar memahami arti dan pentingnya aturan tersebut.

Dengan memperkenalkan rambu rambu lalu lintas tersebut kepeda siswa sekolah dasar ( SD ) , di harapkan minimal mereka mengerti apa makna yang terkandung dalam sebuah rambu lalu lintas. Dalam kegiatan tersebut siswa dikenalkan dengan sejumlah rambu-rambu lalu lintas yang kerapkali ditemui di jalan raya. Meskipun mengetahui gambar rambu-rambu tersebut sebagian besar siswa itu mengaku belum dapat mengartikannya. Banyak dari siswa sekolah dasar mengatakan bahwa mereka hanya mengenal beberapa dari rambu - rambu lalu lintas yang di pasang di jalan raya. untuk rambu-rambu yang dikenalkan kepada siswa ini, merupakan

rambu-rambu lalu lintas dalam berkendara, bagaimana untuk parkir di tempatnya, menyeberang di tempat yang benar, arti daripada rambu-rambu lalu lintas seperti tanda jalanan menurun atau menikung dan lain sebagainya. Untuk itu guru dalam mengenalkan rambu-rambu lalu lintas tersebut, juga menggunakan bisa menggunkan gambar dari kertas yang di buat sedemikian

rupa sehingga dapat bermanfaat dan mudah dipahami oleh siswa.Mereka tidak perlu kita bawa kejalan raya dahulu, kita cukup membawa rambu rambu lalu lintas tersebut kedalam kelas dan memperkanlkannya kepada siswa.Kita Sering melihat tanda-tanda rambu rambu lalu lintas di jalan. dari yang berbentuk bulat, kotak, segitiga dll.Tanda-tanda itu bukan hiasan jalan, ia adalah rambu lalulintas.
Sebenarnya Pengenalan rambu-rambu lalu lintas ini hendaknya

dimulai sejak anak-anak masih duduk di PAUD atau TK sehingga dapat mengingatkan orang tuanya akan berlalu lintas di sini, kita hanya perlu mengenalkan beberapa rambu rambu lalu lintas yang standar.Tapi di tingkat sekolah dasar kita sudah bisa mengenalkan rambu rambu lalu lintas yang sudah agak komplit.

1.3 Macam macam rambu lalu lintas berdasarkan jenis Sering kita melihat tanda-tanda di jalan, dari yang berbentuk bulat, kotak, segitiga dll.Tanda-tanda itu bukan hiasan jalan, ia adalah rambu lalulintas.Kita mengambil gambar gambar rambu tersebut dari majalah atau Koran dan mngguntingnya, atau kita juga bias membuat rambu rambu tersebut sendiri dengan menggunakan kertas karton dan marker Untuk memudahkan pembelajaran Rambu-rambu lalu lintas di

kelompokkan menjadi beberapa bagian berdasarkan jenis pesan, fungsi, tempat dan lain sebagainya, seperti contoh cotoh dibawah ini.

1. Rambu Peringatan Rambu yang memperingatkan adanya bahaya agar para pengemudi berhati-hati dalam menjalankan kendaraannya. Misalnya: - Rambu yang menunjukkan adanya lintasan kereta api - adanya persimpangan berbahaya bagi para pengemudi. Biasanya rambu jenis ini memiliki warna dasar kuning dengan list hitam

contoh : ada persimpangan

2. Rambu Petunjuk Rambu yang memberikan petunjuk atau keterangan kepada

pengemudi atau pemakai jalan lainnya, tentang arah yang harus ditempuh atau letak kota yang akan dituju lengkap dengan nama dan arah letak itu berada. Yang biasa kita lihat dengan warna dasar hijau dan tulisan warna putih

contoh : arah penunjuk jalan di tol 3. Rambu Larangan. Rambu ini untuk melarang semua jenis lalu lintas atau tertentu untuk memakai jalan, jurusan atau tempat-tempat tertentu. Misalnya: - Rambu dilarang berhenti. - Kendaraan harus lewat jalur tertentu. - Semua kendaraan dilarang lewat. Warna dasar yang digunakan adalah merah dengan gambar atau tulisan putih

contoh : dilarang masuk

4. Rambu Perintah Rambu ini untuk memerintah semua jenis lalu lintas atau tertentu untuk memakai jalan,jurusan atau tempat-tempat tertentu.Misalkan : - Rambu perintah stop - Beri kesempatan - Wajin mengitari bundaran Biasanya rambu ini diberi warna dasar biru atau merah dengan warna gambar/tulisan puith

contoh: harus memutar

5. Rambu Darurat Ini adalah rambu2 yang dipasang guna memberikan info kepada pengendara yang melintas, biasanya hanya di beri tulicat dengan seadanya atau ranting-ranting pohon (biasany untuk memberi peringatan ada lubang).

Contoh rambu darurat

10

1.4. Beberapa Gambar rambu rambu lalu lintas a. Rambu Peringatan Banyak tikungan atau urutan beberapa tikungan, tikungan pertama ke kiri Tikungan tajam ke kanan Banyak tikungan atau urutan beberapa tikungan, tikungan pertama ke kanan Tikungan ke kiri

Tikungan tajam ke kanan

Tikungan tajam ke kiri

Turunan

Turunan Tajam Tikungan kekanan

Tikungan ganda, Pertama kekanan

Pengarah tukunga kekiri Pengarah tikungan kekanan 11

b. Rambu Penunjuk Jurusan ke Pelabuhan udara Jurusan kea rah perkemahan

Jarak ke purwakert 70 Km

Menuju jalan Tol 10 Km lagi

Jalur kiri ke Tanjung Priok Di depan ada persimpangan

Jurusan yang menunjukan arah daerah Kearah Cibitung Kearah TMII Arah yang harus ditempuh pada suatu daerah

Adanya pilihan jalur sesuai jurusan pada persimpangan

12

c.Rambu Larangan Di Larang berjalan terus, wajib berhenti sesaat

Dilarang berjalan terus,yang mengakibatkan rintangan

Berhenti untuk pemeriksaan Bea cukai

Wajib berhenti dan mendahulukan kendraan di depan Larangan masuk bagi semua kendraan motor dari kedua arah Larangan masuk bagi semua kendraan

Larangan masuk bagi kendraan roda empat Larangan masuk bagi kendraan bermotor Larangan masuk kendraan roda tiga

Larangan masuk kendran motor roda tiga

13

Dilarang berjalan terus pada lintasan kareta api Dilarang berjalan terus pada lintasan kareta api lintasan ganda d. Rambu Perintah Wajib mengikuti arah kekiri

Wajib mengikuti arah kekanan

Wajib mengikuti arah yang ditunjuk

Wajib mengikuti arah yang ditunjuk Wajib berjalan lurus kedepan

Wajib mengikuti arah yang ditentukan dibundaran

Wajib mengikuti salah satu arah yang ditunjuk

Wajib mengikuti salah satu arah yang ditunjuk

14

Lajur yang boleh dilewati sebelah kanan

Lajur yang boleh dileawi sebelah kiri

Wajib melewati salah satu lajur Untuk pejalan kaki

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Beberapa komponen rambu lalu lintas seperti gambar gambar diatas dapat kita gunakan untuk memeprkenalkan rambu rambu lalu lintas kepada siswa, khususnya siswa sekolah dasar dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Rambu rambun tersebut akan mudah di pahami oleh siswa jika kita membuatnya dengan seatraktif mungkin, jadi bisa membuat para siswa tertarik dan memudahkan pemahamanya dalam mengetahui makna yang terkandung dalam sebuah rambu.Karena dalam mengenalkan sebuah media , keberhasilanya juga ditenntukan oleh keterlibatan siswa dalam prosess pembelajaran keterlibatan guru,, materi pembelajaran, metode pengajaran, waktu, tempat dan perlengkapannya, serta fasilitas. Faktor faktor di atas akan membuat para siswa bias lebih berinteraktif dapat mempengaruhi hasil belajar para siswa terutama didalam pengenalan Media rambu rambu lalu lintas.

15

1.2 Saran - saran Proses belajar mengajar tidak akan dapat berlangsung tanpa terjadinya suatu interaksi yang baik antara guru dengan siswa.Maka dari itu setiap PBM berlangsung seorang guru harus bisa menciptakan suasana yang nyaman bagi siswa, agar siswa tidak merasa jenuh ataupun bosan.

Dalam hal pengenalan rambu lalu lintas disekolah dasar, salah satu cara yang paling efektif adalah dengan menempelkan gambar rambu tersebut di dinding dan tiang tiang sekolah, agar bias dilihat siswa tiap hari dan akhirnya mereka selalu ingat tentang rambu tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Herman, Sistem pengajaran untuk siswa yang dapat meningkatkan minat dan bakat dalam belajar , Jakarta : Pustaka Setia, 2008 Sobirin, Zuliani, Menumbuhkan Minat Belajar Siswa dalam Proses Belajar dan Mengajar: Widya Utama,2007 Endang Susila, Linda Sinaga, Sistem Pengajaran dengan memperkenalkan Rambu lalu lintas : Galaxy Puspa Mega, 2009 Departemen Hukum dan Ham , Undang Undang no .22 tahun 2009 tentang Rambu rambu lalu lintas, 2009

16

17

Anda mungkin juga menyukai