Anda di halaman 1dari 1

PENGUAT COMMON EMITOR dan COMMON COLLECTOR

Author : lilik gunarta Publish : 04-09-2011 12:03:58

PERCOBAAN 01 PENGUAT COMMON EMITOR dan COMMON COLLECTOR I. TUJUAN PERCOBAAN Tujuan dari praktikum ini adalah Mengerti cara kerja rangkaian common emitor dan common colector. Membuat penguat common emitor dan common colector. II. DASAR TEORI Pada rangkaian elektronika sering kali sinyal yang diproses harus diperbesar level dayanya sampai mencapai suatu besar tertentu. Untuk melakukan hal ini diperlukan rangkaian penguat (amplifier) yang di dalamnya terdapat suatu komponen tertentu yang mampu melakukan hal ini. Komponen itu dinamakan komponen aktif, contohnya transistor bipolar, transistor efek medan (FET). Secara skematis proses penguatan digambarkan di bawah ini Maaf gambar tidak tampak Gambar. 1 Sinyal keluaran memiliki daya yang lebih besar dari sinyal masukan, sehingga dikatakan adanya penguatan. Supaya hal ini mungkin terjadi, haruslah ada daya lain yang masuk ke dalam rangkaian penguat ini, yang akan ‘mengangkat’ level daya sinyal keluaran ke atas. Daya ini diambil dari sinyal DC yang digunakan untuk meletakkan titik kerja dari transistor tersebut di titik yang optimal, sehingga terjadi penguatan ini. Penguat pada rangkaian elektronika komunikasi sering diklasifikasikan sebagai penguat sinyal kecil. Pada penguat sinyal kecil, sinyal masukan dan sinyal keluarannya cukup kecil/lemah sehingga karakteristik dari penguat ini bisa digambarkan secara linier. Untuk memperkenalkan karakteristik dari transistor bipolar dipergunakan rangkaian emitter bersama (common-emitter), yang mana kaki emitter dimiliki oleh gerbang input dan gerbang output. Gerbang be (basis-emitter) adalah gerbang masukan (input port) dan gerbang ce (collector-emitter) adalah gerbang keluaran (output port). Jika kita berikan suatu tegangan tertentu pada gerbang be, maka akan mengalir arus , yang mempunyai karakteristik seperti pada komponen dioda (karena memang transistor bipolar bisa dianggap sebagai komponen yang mengandung dua dioda/ karena dua pn-junction yang dimilikinya). yang mengalir sebagai fungsi dari tegangan dikatakan sebagai karakteristik masukan dari transistor. Secara perhitungan kuantitatif sangatlah sulit dengan hanya menggunakan kurva karakteristik. Oleh sebab itu transistor yang dipergunakan di atas, dengan bantuan kurva karakteristik, digantikan dengan rangkaian yang ekuivalen dengannya. Rangkaian ini dinamakan rangkaian pengganti, yang di bawah ini akan kita lihat lebih mendalam. Rangkaian pengganti sebuah transistor bipolar: maaf gambar tidak bisa kami tampilkan Gambar. 2 Resistor mempunyai besar 10 W .. 50 W, resistor ini menggambarkan kerugian dari semikonduktor yang menyusun struktur kaki basis dari transistor Untuk lebih lengkapnya bisa anda unduh di link bawah ini penguat+CE+dan+CC.doc

Page 1

Anda mungkin juga menyukai