Anda di halaman 1dari 70

1

Perencanaan Konstruksi Gedung I


BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Di dalam dunia teknik sipil, terdapat berbagai macam konstruksi bangunan

seperti gedung, jembatan, drainase, waduk, perkerasan jalan dan sebagainya. Semua
konstruksi bangunan tersebut akan direncanakan dan dilaksanakan sesuai dengan
peraturan yang berlaku. Pada tahap perencanaan dan pelaksanaan diperlukan suatu
disiplin ilmu (teknik sipil) yang mantap supaya menghasilkan suatu konstruksi
bangunan yang aman dan ekonomis. Pada kesempatan ini, saya mencoba untuk
merencanakan dan mendesain suatu konstruksi bangunan gedung dua lantai.
1.2

Ruang Lingkup Perencanaan


Perencanaan Bangunan Gedung I merupakan bagian dari kurikulum Fakultas

Teknik Jurusan Sipil Universitas Syiah Kuala, dimana dalam tugas perencanaan ini
mencakup 3 sub perencanaan, diantaranya : Struktur Kayu, Struktur Baja, dan
Struktur Beton. Pada perencanaan suatu konstruksi bangunan harus dilakukan analisa
struktur yang harus diperhatikan perilaku struktur dan ketelitiannya. Hal ini dilakukan
dengan tujuan untuk mendapatkan suatu konstruksi bangunan yang aman dan
ekonomis sesuai dengan yang diharapkan.
Pada perencanaan kuda kuda kayu, akan dihitung pembebanan pada
konstruksi kayu, perhitungan panjang batang, perencanaan gording, pendimensian
batang, perhitungan sambungan serta perhitungan kubikasinya.
Untuk perhitungan kombinasi gaya gaya batang akibat pembebanan pada
masing masing titik buhul dan beban gabungan serta perhitungan sambungan dapat
dilihat secara rinci pada lampiran Perencanaan Konstruksi Kuda kuda Kayu.
1.3

Tujuan

Sarah (0904101010143)

Perencanaan Konstruksi Gedung I


Tujuan perhitungan dari konstruksi gedung ini adalah untuk menerapkan
ilmu-ilmu yang telah dipelajari agar dapat dipergunakan di lapangan dan juga sebagai
perbandingan antara teori dengan penerapannya di lapangan, sehingga memberikan
wawasan yang lebih luas bagi para mahasiswa.
1.4 Peraturan yang Digunakan
Perhitungan muatan berpedoman pada Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia
(PKKI1967) dan Peraturan Pembebanan Indonesia (PBI 1987). Ukuran kayu yang
digunakan berdasarkan gaya-gaya yang bekerja tiap batang, dimana besarnya gayagaya batang tersebut dihitung dengan metode Cremona.
1.5

Penempatan Beban

1.5.1

Beban Mati
Beban mati dapat dibagi 2 bagian yaitu :
1. Muatan yang diakibatkan oleh berat sendiri. Yaitu atap, gording dan kudakuda, muatan ini dianggap bekerja pada titik buhul bagian atas.
2. Muatan yang diakibatkan oleh berat plafond, dianggap bekerja pada titik
buhul bagian bawah.

1.5.2

Beban Hidup
Beban hidup yang diakibatkan oleh pekerja dengan peralatannya atau berat air

hujan yang bekerja pada konstruksi kuda-kuda. Berat pekerja minimum sebesar 100
kg dan beserta air hujan adalah (40 0,8 ) kg/m, dimana adalah kemiringan atap.
1.5.3

Beban Angin
Angin tekan dan angin hisap yang bekerja dianggap bekerja pada tiap titik

buhul bagian atas dan arahnya tegak lurus bidang atap.

Sarah (0904101010143)

Perencanaan Konstruksi Gedung I


Untuk konstruksi gedung tertutup dengan < 65 maka :

Koefisien angin tekan = (0,02 0,4) dan

Koefisien angin isap = - 0,4

1.6

Ketentuan Mengenai Tegangan Kayu


Jenis kayu yang digunakan untuk rangka kuda-kuda adalah kayu seumantok

dengan berat jenis rata-rata adalah 980 kg/m, Konstruksi terlindung sehingga = 1
dan pada konstruksi bekerja muatan tidak tetap = 5/4 dan muatan tetap = 1 (PKKI
1961 pasal 6). Untuk rangka kuda-kuda digunakan kayu kelas I, yaitu kayu
Seumantok dengan berat jenis rata-rata 980 kg/m, berdasarkan PKKI 1961 daftar II
untuk kayu kelas I (mutu A), korelasi tegangannya adalah :

lt

tk //

tk

= 40 x 0,98

= 39,2 kg/cm2

//

= 20 x 0,98

= 19,6 kg/cm2

= 170 x 0,98 = 166,6 kg/cm2


= tr // = 150 x 0,98 = 147 kg/cm2

Berdasarkan PKKI 1961 kayu Seumantok termasuk kayu kelas I dengan tegangan
izin:

1.7

lt

= 150 kg/cm2

tk // = tr //

= 130 kg/cm2

tk

= 40 kg/cm2

//

= 20 kg/cm2

Ketentuan Mengenai Alat Sambung


Alat sambung yang digunakan adalah baut, untuk perencanaan dimensi alat

sambung digunakan rumus yang tertera pada PKKI 1961 yang disesuaikan dengan
ukuran jenis kayu.

Sarah (0904101010143)

Perencanaan Konstruksi Gedung I

BAB II
PERENCANAAN GORDING
2.1 Pembebanan Pada Konstruksi Kayu

Sarah (0904101010143)

Perencanaan Konstruksi Gedung I

A1

H1

A2
D1

V1
B1

A3

D2
V2

A4

B2

D3
V3

B3

A5
D4

V4

K
V5

J
B4

A6
D5

B5

A7

V6

D6
B6

V7

A8
D7
B7

V8

A9
D8
B8

R
A10

V9

H2

9.5

Kuda-kuda seperti tergambar diatas


Jenis kayu

= Seumantok ( Bj = 980 kg/m ) PKKI

Kelas kayu

= Kelas kuat I

Jenis atap

= Seng Genteng

Kemiringan atap ()

= 30o

Jarak antar kuda-kuda = 3 m

Panjang bentang kuda-kuda = 9,5 m

Jarak antar gording

Alat sambung

Tekanan angin ()

= 40 kg/m2 (PPI 1983, pasal 4.2 ayat 2)

Plafond + Penggantung

= ( Bj = 18 kg/m2 ) PPI 1983

1961

= 0,70 m
= baut

2.2 Perhitungan Panjang Batang

Sarah (0904101010143)

Perencanaan Konstruksi Gedung I

A1

H1

A2

D1
V1
B1

V2

A3

D2
B2

A4
D3
V3

B3

A5

D4

V4

B4

4 .7 5

1 .5 0

1. Batang horizontal
H1 = H2 = 1,50 m
2. Batang atas
A1 = A10 =

H1
1,5
=
= 1,73 m
cos cos 30

A2 = A3 = A4 = A5 = A6 = A7 = A8 = A9 = A10 =1,37 m
3. Batang bawah
B1 = B2 = B3 = B4 = B5 = B6 = B7 = B8 = 1,37 m
4. Batang vertikal
V1 = H1 tan = 1,5 tan 300 = 0,87 m
V1 = V2 = V3= V4 = V5= V6 = V7= V8 = V9 = 0,87 m
5. Batang diagonal
D1=D2 =D3 =D4 =D5 =D6 =D7 =D8 =1,37 x cos =1,37 x cos 30 = 1,19 m
Tabel 2.1. Panjang Batang Kuda-Kuda
Nama Batang

Panjang Batang

Nama Batang

Panjang Batang

Sarah (0904101010143)

Perencanaan Konstruksi Gedung I

A1

(m)
1,73

H1

(m)
1,50

A2

1,37

H2

1,50

A3

1,37

V1

0,87

A4

1,37

V2

0,87

A5

1,37

V3

0,87

A6

1,37

V4

0,87

A7

1,37

V5

0,87

A8

1,37

V6

0,87

A9

1,37

V7

0,87

A10

1,73

V8

0,87

B1

1,37

V9

0,87

B2

1,37

D1

1,19

B3

1,37

D2

1,19

B4

1,37

D3

1,19

B5

1,37

D4

1,19

B6

1,37

D5

1,19

B7

1,37

D6

1,19

B8

1,37

D7

1,19

D8

1,19

2.3 Perencanaan Gording


Direncanakan:

Jarak antar kuda-kuda

=3m

Ukuran gording

= 6/12 cm

Jarak antar gording

= 0,70 m

Jenis atap

= Seng Genteng

Berat atap Genteng (PPI 1983)

= (Bj = 10 kg/m2)

Sarah (0904101010143)

Perencanaan Konstruksi Gedung I

= 40 Kg/m2

Tekanan angin (PPI 1983)

Rumus yang digunakan :

Beban terpusat
Bidang momen

: M = PL

Lendutan

:f=

PL3
48EI

Beban terbagi rata


Bidang momen

: M = 1/8 qL2

Lendutan

5qL4
:f=
384EI

2.3.1

Perhitungan momen akibat beban

a. Beban mati
Beban mati merupakan beban gaya berat pada suatu posisi tertentu. Beban
mati yang diperhitungkan disini adalah jenis kayu Seumantok dengan berat jenis 980
kg/m3 (PPKI 1961).
Berat gording

= 0,06 x 0,12 x 980

Berat penutup atap = 0,70 x 10


q

7,056 kg/m

14,056 kg/m

kg/m +

qy

qx
q
3m

qx

= q sin

= 14,056 x sin 30o

= 7,028 kg/m

Sarah (0904101010143)

Perencanaan Konstruksi Gedung I


qy

= q cos

= 14,056 x cos 30o

= 12,173 kg/m

Mx

= 1/8 qx l2

= 1/8 x 7,028 x (3)2

= 7,907 kg.m

My

= 1/8 qy l2

= 1/8 x 12,173 x (3)2

= 13,694 kg.m

b. Beban hidup
Beban hidup yang diperhitungkan pada atap gedung menurut PPI-1983 adalah
beban terpusat akibat pekerja dan peralatannya serta beban terbagi rata akibat air
hujan. Momen akibat beban hidup ini diambil yang paling besar atau yang paling
menentukan diantara dua jenis muatan berikut :
1. Beban terpusat
Berdasarkan PPI-1983 ( Bab-3 pasal 3.2 ayat 2.b), akibat beban terpusat dari
seorang pekerja atau seorang pemadam kebakaran yang bekerja di tengah bentang
merupakan beban hidup sebesar P = 100 kg.
Py

Px
P

Px

= P sin

= 100 x sin 30o

Py

= P cos

= 100 x cos 30o

= 86,602 kg/m

Mx

= Px L

= x 50 3

= 37,5 kg.m

My

= Py L

= x 86,602 3

= 64,952 kg.m

50 kg/m

2. Beban terbagi rata


Menurut PPI-1983 muatan air hujan per meter persegi bidang datar berasal
dari air hujan, dapat ditentukan dengan rumus :
(40 - 0,8 ) = (40 - 0,8(30)) = 16 kg/m2
Jadi Beban akibat air hujan yang diterima gording adalah :

Sarah (0904101010143)

10

Perencanaan Konstruksi Gedung I


q

= Beban air hujan x jarak gording

= 16 x 0,70

qx

= q sin

= 11,2 x sin 30o

= 5,6 kg/m

qy

= q cos

= 11,2 x cos 30o

= 9,699 kg/m

Mx

= 1/8 qx l2

= 1/8 x 5,6 x (3)2

= 6,3 kg.m

My

= 1/8 qy l2

= 1/8 x 9,699 x (3)2

= 10,912 kg.m

= 11,2 kg/m

Dari kedua beban hidup di atas, momen yang menentukan adalah momen
yang terbesar, yaitu akibat pekerja dan peralatannya P = 100 kg.
c. Beban angin
Beban angin diperhitungkan dengan menganggap adanya tekanan positif dan
negatif (hisap). Tekanan angin bekerja tegak lurus pada bidang atap sebesar = 40
kg/m2 dengan demikian tekanan angin hanya bekerja pada sumbu y saja sedangkan
sumbu x = 0. Ada dua jenis beban angin yang harus ditinjau, yaitu:
a. Angin tekan
< 65o, maka koefisien angin tekan :
CT = 0,02 0,4
= 0,02 (30) 0,4
= 0,2
qy = koef angin x tekanan angin x jarak gording
= 0,2 x 40 x 0,7
= 5,6 kg/m
My = 1/8 qyL2 = 1/8 (5,6) (3)2 = 6,3 kgm

qx

=0

Mx

=0

qx

=0

b. Angin hisap
Koefisien angin hisap CH = - 0,4 ( PPI-1983 )
qy = koef angin x tek. angin x jarak gording
= - 0,4 x 40 x 0,7
= - 11,2 kg/m

Sarah (0904101010143)

11

Perencanaan Konstruksi Gedung I


My = 1/8 qyL2 = 1/8 (-11,2) (3)2 = - 12,6 kgm

Mx

=0

Di dalam perhitungan hanya angin tekan saja yang diperhitungkan karena


angin hisap malah akan memperkecil tegangan pada batang.
Besarnya momen akibat variasi dan kombinasi beban, diperlihatkan pada tabel
berikut :
Tabel 2.2. Besarnya Momen Akibat Variasi dan Kombinasi Beban
Beban
Mati
(1)
My(kg.m)
Mx(kg.m)

4.2

(2)
13,694
7,907

Beban Hidup
Beban
Beban
Terbagi
Terpusat
rata
(3)
(4)
64,952
10,912
37,5
6,3

Beban Angin
Angin

Angin

Tekan

Hisab

(5)
6,3
0,00

(6)
12,6
0,00

Kombinasi Beban
Primer

Sekunder

(7= 2+3)
78,646
45,407

(8= 2+3+5)
84,946
45,407

Pendimensian Gording
Berdasarkan PPKI-1961, Kayu Seumantok dengan Bj = 980 kg/m3 tergolong

kayu kelas kuat I dengan lt = 150 kg/cm2, konstruksi terlindung ( = 1), muatan
tetap / primer ( = 1), muatan tidak tetap ( = 5/4), maka tegangan izin lentur :

12 cm

lt

= x x lt

Untuk ukuran gording


yang

direncanakan

6/12, maka diperoleh:


Wx = 1/6 x b x h2 =
6 cm

1/6 x 6 x 122 = 144


cm3
Wy = 1/6 x b2 x h =
1/6 x 62 x 12 = 72 cm3

Sarah (0904101010143)

12

Perencanaan Konstruksi Gedung I


Ix = 1/12 x b x h3

= 1/12 x 6 x 123 = 864 cm4

Iy = 1/12 x b3 x h

= 1/12 x 63 x 12 = 216cm4

2.4

Kontrol Keamanan

4.2.1 Kontrol Tegangan


Kontrol tegangan dilakukan terhadap 2 jenis kombinasi, yaitu kombinasi
pembebanan primer dan kombinasi pembebanan sekunder.
a.Kombinasi

pembebanan primer.

Merupakan beban tetap ( = 1) pada konstruksi terlindung ( = 1), sehingga :

lt = lt x x = 150 x 1 x 1 = 150 kg/cm2


Dengan :

Diperoleh :

My = 78,646 kg.m

= 7864,6 kg.cm

Mx = 45,407 kg.m

= 4540,7 kg.cm

Mx

My

l t ytb = Wx + Wy =

4540,7
7864,6
+
= 140,763 kg/cm2
144
72

l t ytb < l t
140,763 kg/cm2 < 150 kg/cm2 ........................... (Aman)
b.Kombinasi pembebanan sekunder
Merupakan beban tidak tetap ( =5/4) pada konstruksi terlindung ( = 1),
sehingga

lt = lt x x = 150 x 5/4 x 1 = 187,5 kg/cm2


Dengan :

Diperoleh :

My = 84,946 kg.m

= 8494,6 kg.cm

Mx = 45,407 kg.m

= 4540,7 kg.cm

My

Mx

l t ytb = Wy + Wx =

8494,6
4540,7
+
= 149,513 kg/cm2
72
144

l t ytb < l t

Sarah (0904101010143)

13

Perencanaan Konstruksi Gedung I


149,513 kg/cm2 < 187,5 kg/cm2 ........................... (Aman)
Konstruksi gording aman terhadap tegangan lentur.
2.4.2 Kontrol lendutan
Menurut PKKI-1961, lendutan yang diizinkan untuk gording adalah:
fmaks =

1
1
.L =
x300 = 1,5 cm
200
200

Modulus elastisitas kayu Seumantok adalah : E =125000 kg/cm2


a. Akibat beban mati
qx

= q sin

= 14,056 sin 30

= 7,028 kg/m

qy

= q cos

= 14,056 cos 30

= 12,173 kg/m

Momen Inersia gording

Ix

= 1/12 x b x h3

= 1/12 x 6 x 123

= 864 cm4

Iy

= 1/12 x b3 x h

= 1/12 x 63 x 12

= 216 cm4

Lendutan gording

5 qx.L4
5 (0,0703) x (300) 4
x
=
x
= 0,275 cm
384 E.Iy 384 (125000) x 216)
5 qy.L4
5 (0,1217) x (300) 4
fy1 =
x
=
x
= 0,119 cm
384 E.Ix 384 (125000) x(864)
fx1 =

b. Akibat beban hidup


Px

= P sin

= 100 x sin 30o

Py

= P cos

= 100 x cos 30o

= 86,60 kg/m

Momen Inersia gording

Ix

= 1/12 x b x h3

= 1/12 x 6 x 123

= 864 cm4

Iy

= 1/12 x b3 x h

= 1/12 x 63 x 12

= 216 cm4

50 kg/m

Sarah (0904101010143)

14

Perencanaan Konstruksi Gedung I

Lendutan gording

1 Px.L3 1
(50) x(300) 3
x
=
x
= 1,042 cm
48 E.Iy
48 (125000) x(216)
1 Py.L3 1 (86,602) x(300)3
fy2 =
x
=
x
= 0,451 cm
48 E.Ix
48 (125000) x (864)
fx2 =

c. Akibat beban angin


1. Angin tekan
qx = 0
qy = CT x L1 x

= 0,2 x 0,70 x 40

= 5,6 kg/m

Lendutan gording

fx3 = 0
fy3 =

5 qy.L4
5 (0,056) x(300) 4
x
=
x
= 0,055 cm
384 E.Ix 384 (125000) x (864)

2. Angin hisap
Lendutan akibat angin hisap tidak perlu diperhitungkan, karena angin hisap
hanya memperkecil lendutan.
fx total = fx1 + fx2 + fx3 = 0,275 + 1,042 + 0,000

= 1,317 cm

fy total = fy1 + fy2 + fy3 = 0,119 + 0,451 + 0,055

= 0,625 cm

fytb =

( fytotal ) 2 + ( fxtotal ) 2 =

(0,625) 2 + (1,317) 2

= 1,456 cm

fytb < f
fytb = 1,456 cm < 1,50 cm (Aman)
Dari perhitungan dapat disimpulkan bahwa gording yang direncanakan
dengan ukuran 6/12 cm dapat digunakan, karena telah memenuhi syarat kontrol
tegangan dan lendutan.

Sarah (0904101010143)

15

Perencanaan Konstruksi Gedung I

BAB III
PEMBEBANAN PADA KUDA-KUDA
3.1

Beban Mati

Sarah (0904101010143)

16

Perencanaan Konstruksi Gedung I

Beban mati kuda-kuda terdiri dari :


A. Berat sendiri konstruksi kuda-kuda
B. Berat atap
C. Berat plafond dan penggantung
D. Berat gording
A. Berat sendiri konstruksi kuda-kuda
Ukuran kayu direncanakan :

Balok kaki kuda-kuda

Balok vertikal

Balok diagonal

= 8/10 cm

Balok horizontal

= 8/10 cm

Balok bint

= 2 x 4/12 cm

Ikatan angin

= 2 x 4/12 cm

= 2 x 4/12 cm
= 8/10 cm

Berat masing-masing batang :


1.

Balok kaki kuda-kuda = 2 x 4/12 cm


A2 = A3 = A4 = A5 = A6 = A7 = A8 = A9 = 1,37 m
P

2.

= 2 x 0,04 x 0,12 x 1,37 x 980

= 12,889 kg

Balok vertikal = 8/10 cm


V1 = V2 = V3 = V4 = V5 = V6 = V7 = V8 = V9 = 0,87 m
P = 0,08 x 0,10 x 0,87 x 980
3.

= 6,821 kg

Balok diagonal = 8/10 cm

D1 = D2 = D3 = D4 = D5 = D6 = D7 = D8= 1,19 m
P = 0,08 x 0,10 x 1,19 x 980

= 9,330 kg

4. Balok horizontal = 8/10 cm

Sarah (0904101010143)

17

Perencanaan Konstruksi Gedung I


H1 = H2 = 1,5 m
P = 0,08 x 0,10 x 1,5 x 980

= 11,760 kg

5. Balok Bint = 2 x 4/12 cm


B1 = B2 = B3 = B4 = B5 = B6 = B7 = B8
P

= 2 x 0,04 x 0,12 x 1,37 x 980

= 1,37 m

= 12,889 kg

6. Tritisan = 2 x 4/12 cm
A1 = A10 = 1,73 m
P = 2 x 0,04 x 0,12 x 1,73 x 980

= 16,276 kg

7. Ikatan angin = 2 x 4/12


Panjang Ikatan Angin = (0,87 ) 2 + (3,00) 2
P = 2 x 0,04 x 0,12 x 3,124 x 980

= 3,124 m

= 29,391 kg

Pelimpahan beban pada masing-masing titik buhul akibat berat batang sendiri :
1.

Titik T

=S

= (A1 + H1 )
= (16,276 + 11,760)
= 14,018 kg
2.

Titik A

=B

= (H1 + V1 + B1)
= (11,760+ 6,821 + 12,889)
= 15,735 kg
3.

Titik C = R
= (A1 + V1 + A2 + D1)
= (16,276 + 6,821 + 12,889+ 9,33)
= 22,658 kg

4.

Titik D= Q
= (B1 + V2 + B2 + D1)

Sarah (0904101010143)

18

Perencanaan Konstruksi Gedung I


= (12,889+6,821 +12,889+ 9,33)
= 20,965 kg
5.

Titik E = P
= (A2 + V2 + D2 + A3)
= (12,889+6,821 +9,33+12,889)
= 20,965 kg

6.

Titik F = O
= (B2 + D2 + V3 + B3)
= (12,889+9,33+6,821 +12,889)
= 20,965 kg

7.

Titik G= N
= (A3 + V3 + A4 + D3)
= (12,889+6,821 +12,889+9,33)
= 20,965 kg

8.

Titik H= M
= (B3 + V4 + B4+ D3 )
= (12,889+6,821 +12,889+9,33)
= 20,965 kg

9.

Titik I = L
= (A4 + V4 + D4 + A5)
= (12,889+6,821 +9,33+12,889)
= 20,965 kg

10.

Titik J = (B4 + D4 + V5 + D5 + B5)


= (12,889+9,33+6,821 +9,33+12,889)
= 25,630 kg

11.

Titik K= (A5 + V5 + A6 + Ikatan angin )


= (12,889+6,821 +12,889+29,391)
= 30,995 kg

Sarah (0904101010143)

19

Perencanaan Konstruksi Gedung I


B. Berat penutup atap + berat gording
Menurut PPI- 1983, berat penutup atap seng per m2 bidang atap adalah 10
kg/m2. Bila jarak antar kuda kuda 3,00 m, maka beban yang diterima gording
adalah 0,06 x 0,12 x 980 = 7,056 kg/m
P1 = Berat penutup atap = 10 x jarak antar kuda kuda x jarak gording
= 10 x 3,00 x 0,7 = 21 kg
P2 = Berat gording

= 7,056 x jarak antar kuda kuda


= 7,056 x 3,00

= 21,168 kg

P = P1 + P2

= 21 + 21,168

= 42,17 kg

P = 1/2P1 + P2

= (21) + 21,168 = 31,67 kg

1 .37
1.3 7
1 .3 7
1.37
1.73

H1

D1
V1
B1

A1

A2

A3

D2
V2

B2

A4
D3
V3

B3

A5
D4

K
V5

A6
D5

J V6
B4 B5
M
H
V4

1.1 9

1.5 0

A7
D6
B6

V7

A8
D7
B7

V8

A9
D8
B8

R
A 10

V9

9 .50

H2
1.5 0

Batang T - C

Sarah (0904101010143)

20

Perencanaan Konstruksi Gedung I


p'=31.67

p'=31.67

p'=31.67

T
0.05
0.28

RCT

RTC
1.73

MC = 0
RTC (1,73) P(1,68+0,98+0,28)

=0

1,73 RTC (31,67)(2,94)

=0

1,73 RTC

= 93,110

RTC

= 53,821 kg

V = 0
RTC 3P + RCT

=0

53,821 3(31,67) + RCT

=0

RCT

= 41,189 kg

Batang C E
Sarah (0904101010143)

21

Perencanaan Konstruksi Gedung I


p= 42.17

p= 42.17

C
0.44
0.23

REC

RCE
1.37

ME = 0
RCE (1,37) P(0,93+0,23)

=0

1,37 RCE 42,17(1,16)

=0
1,37 RCE

= 48,917

RCE

= 35,706 kg

V = 0
RCE 2P + REC

=0

35,706 2(42,17) + REC

=0

REC

= 48,634 kg

Batang E G

Sarah (0904101010143)

22

Perencanaan Konstruksi Gedung I


p= 42.17

p= 42.17

G
0.47
0.20

RGE

REG
1.37

MG = 0
REG (1,37) P(0,9 + 0,20)
1,37REG 42,17(1,1)

=0
=0

1,37REG

= 46,387

REG

= 33,859 kg

V = 0
REG 2P + RGE

=0

33,859 2(42,17) + RGE

=0

RGE

= 50,481 kg

Batang G I

Sarah (0904101010143)

23

Perencanaan Konstruksi Gedung I


p= 42.17

p= 42.17

G
0.50
0.17

RIG

RGI
1.37

MI

=0

RGI (1,37) P(0,87+0,17)

=0

1,37RGI 42,17(1,04)

=0
1,37RGI

= 43,857

RGI

= 32,012 kg

V = 0
RGI 2P + RIG
32,012 2(42,17) + RIG
RIG

=0
=0
= 52,328 kg

Batang I K

Sarah (0904101010143)

24

Perencanaan Konstruksi Gedung I


p= 42.17

p= 42.17

I
0.53
0.14

RKI

RIK
1.37

MK = 0s
RIK (1,37) P(0,84 + 0,14)
1,37RIK 42,17(0,98)

=0
=0

1,37RIK

= 41,327

RIK

= 30,165 kg

V = 0
RIK 2P + RKI

=0

30,165 2(42,17) + RKI

=0

RKI

= 54,175 kg

Balok nok 5/10 kayu Seumantok dengan Bj = 980 kg/m3


Berat nok = 0,05 x 0,10 x 3,00 x 980 = 14,7 kg
Jadi, Pelimpahan beban penutup atap + gording pada masing-masing titik buhul :
1.

Titik T = S

= RTC

= 53,821 kg
2.

Titik C = R

= RCT + RCE

= 41,189 + 35,706 = 76,895 kg


3.

Titik E = P

= REC + REG

Sarah (0904101010143)

25

Perencanaan Konstruksi Gedung I


= 48,634 + 33,859 = 82,493 kg
4.

Titik G = N

= RGE + RGI

= 50,481 + 32,012 = 82,493 kg


5.

Titik I = L

= RIG + RIK

= 52,328 + 30,165 = 82,493 kg


6.

Titik K

= 2 (RKI) + berat nok


= 2 (54,175) + 14,7 = 123,050 kg

C. Berat plafond dan penggantung


Berat plafond dan penggantung = 18 kg/m2 (PPI-1983)
1.Titik

A=B

= (B1) x 3,00 x 18
= (1,37) x 3,00 x 18

2.

= 36,990 kg

Titik D = F = H = J = M = O = Q
= (B1 + B2) x 3,00 x 18
= (1,37+ 1,37) x 3,00 x 18 = 73,980 kg

3.Titik

T=S

= (H1) x 3,00 x 18
= (1,5) x 3,00 x 18

= 40,5 kg

3.2 Beban Hidup


A. Beban orang/pekerja
PPI-1983 menegaskan bahwa pada tiap titik buhul bagian atas perlu ditambah
beban sebesar 100 kg yang diakibatkan oleh seorang pekerja dan peralatannya. Tetapi
pada kantilever ditambah beban sebesar 200 kg. Demikian juga pada titik buhul
bagian bawah ditambah 100 kg sebagai akibat dari pemasangan instalasi listrik.
Penyambungan titik buhul dan keduanya merupakan bagian dari beban hidup.
B.

Beban air hujan

Sarah (0904101010143)

26

Perencanaan Konstruksi Gedung I


Menurut PPI-1983, beban air hujan yang bekerja pada titik buhul bagian atas
dapat dicari dengan menggunakan rumus :
beban air hujan = 40 0,8 = 40 (0,8 x 30o) = 16 kg/m2
Beban terhadap titik buhul masing-masing :

Titik T = S

= (A1 + H1) x 3,00 x 16


= ( (1,73) + 1,5 ) x 3,00 x 16
= 113,520 kg

Titik C = R

= (A1 + A2) x 4,00 x 16


= (1,73 + 1,37) x 3,00 x 16
= 74,4 kg

Titik E = G = I= K= L= N = P = (A2 + A3) x 3,00 x 16


= (1,37 + 1,37) x 3,00 x 16 = 65,760 kg
Dari kedua jenis beban hidup di atas (beban orang/pekerja dan air hujan),

maka beban yang diperhitungkan adalah beban yang terbesar yaitu beban
orang/pekerja.
3.3 Beban Angin
Beban angin yang bekerja = 40 kg/m2. Untuk bangunan yang tertutup
menurut PPI-1983 untuk sudut kemiringan atap = 30o, maka koefisien angin tekan
dan angin hisap.
1.

Angin tekan

C = 0,02 0,4 = (0,02 x 30o) 0,4 = 0,2


Beban yang diterima masing-masing titik buhul :

Titik T = S

= ( A1 + H1 ) x 3,00 x 0,2 x 40
= ( (1,73 ) + 1,5) x 3,00 x 0,2 x 40
= 56,760 kg

Sarah (0904101010143)

27

Perencanaan Konstruksi Gedung I

Titik C = R

= (A1 + A2) x 3,00 x 0,2 x 40


= (1,73+1,37) x 3,00 x 0,2 x 40
= 37,2 kg

Titik E = G = I= K= L= N = P

= (A2 + A3) x 3,00 x 0,2 x 40


= (1,37 + 1,37) x 3,00 x 0,2 x 40
= 32,880 kg

2.

Angin hisap

C = 0,4
Beban yang diterima masing-masing titik buhul :

Titik T = S

= ( A1 + H1) x 3,00 x (-0,4) x 40


= ( (1,73 ) + 1,5) x 3,00 x (-0,4) x 40
= 113,520 kg (-)

Titik C = R

= (A1 + A2) x 3,00 x (-0,4) x 40


= (1,73+1,37) x 3,00 x (-0,4) x 40
= 74,40 kg (-)

Titik E = G = I= K= L= N = P

= (A2 + A3) x 3,00 x (-0,4) x 40


= (1,37 + 1,37) x 3,00 x (-0,4) x 40
= 65,760 kg (-)

Tabel 3.1. Tabel Pembebanan pada masing masing titik.


Beban Tetap

Beban Hidup

Sarah (0904101010143)

28

Perencanaan Konstruksi Gedung I


Titik
Buhul
1
A

Berat
Sendiri
2
(kg)

15,735

22,658

20,965

20,965
20,965

20,965

20,965

Atap
+ gording
3
(kg)

+
penggantung
4
(kg)

Pekerja

Hujan

5
(kg)

6
(kg)

36,990

100

36,990

100

76,895

82,493

82,493
73,980
82,493
73,980

30,995

20,965

20,965

N
O

20,965
20,965

74,4

65,760

65,760

65,760

100

123,050

100

65,760

82,493

100

65,760

73,980
82,493

100
100

73,980

100

7
(kg)
152,72

8
(kg)

3
194,94

100
100

Dibulatkan

5
199,55

100
100

Jumlah

5
152,72

100
100

73,980

25,630

100
73,980

20,965

Berat Plafond

15,735

Beban

65,760

5
203,45
8
194,94
5
203,45
8
194,94
5
203,45
8
199,61
0
254,04
5
203,45
8
194,94
5
203,45
8
194,94

153
153
200
195
203
195
203
195
203
200
254
203
195
203
195

Sarah (0904101010143)

29

Perencanaan Konstruksi Gedung I

20,965

20,965

22,658

82,493

100
73,980

100

76,895

14,018

53,821

65,760

100
40,5

14,018
53,821
40,5
100
T
Keterangan : (7) = 2+3+4+Beban hidup terbesar

203

8
194,94

195

5
199,55

74,4

100

5
203,45

113,52

3
221,85

0
113,52

9
221,85

200
222
222

Tabel 2.4. Kombinasi Gaya Batang Akibat Beban Gabungan


Panjang

Beban
tetap

Beban angin (kg)


Beban
angin

Batang
(M)

(kg)

tekan
kirihisap
kanan

1
A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
A9
A10
B1
B2

2
1,73
1,37
1,37
1,37
1,37
1,37
1,37
1,37
1,37
1,73
1,37
1,37

Beban

Beban hidup (kg)

Gaya
maksimum

Gaya desain

Sekunder Sekunder

angin
tekan

(kg)

(kg)

kananhisap kiri

II

(3+4)

(3+5)

443
-1797
-3406
-4392
-4752
-4752
-4392
-3406
-1797
443
-442
1794

98
-143
-321
-437
-494
-550
-285
-140
-114
-212
258
477

-196
204
476
627
659
715
475
294
172
112
-127
-483

541
-1940
-3727
-4829
-5246
-5302
-4677
-3546
-1911
231
-184
2271

247
-1593
-2930
-3765
-4093
-4037
-3917
-3112
-1625
555
-569
1311

541
-1940
-3727
-4829
-5246
-5302
-4677
-3546
-1911
555
-569
2271

Sarah (0904101010143)

-4093

5128

30

Perencanaan Konstruksi Gedung I


B3
B4
B5
B6
B7
B8
H1
H2
V1
V2
V3
V4
V5
V6
V7
V8
V9
D1
D2
D3
D4
D5
D6
D7
D8

1,37
1,37
1,37
1,37
1,37
1,37
1,50
1,50
0,87
0,87
0,87
0,87
0,87
0,87
0,87
0,87
0,87
1,19
1,19
1,19
1,19
1,19
1,19
1,19
1,19

3406
4393
4393
3406
1794
-442
-383
-383
-1623
-1220
-829
-432
4481
- 432
-829
-1220
-1623
1962
1415
866
316
316
866
1415
1962

635
735
466
283
219
275
-113
238
-182
-139
-100
-62
551
-117
-41
35
121
192
139
86
33
266
161
56
-49

-716
-829
-563
-363
-222
-141
227
-122
312
225
148
72
-659
127
89
52
9
-312
-205
-99
6
-228
-176
-124
-71

4041
5128
4859
3689
2013
-167
-496
-145
-1805
-1359
-929
-494
5032
-549
-870
-1185
-1502
2154
1554
952
349
582
1032
1471
1913

2690
3564
3830
3043
1572
-583
-156
-505
-1311
-995
-681
-360
3822
-305
-740
-1168
-1614
1650
1210
767
322
88
690
1291
1891

4041
5128
4859
3689
2013
-583
-496
-505
-1805
-1359
-929
-494
5032
-549
-870
-1185
-1614
2154
1554
952
349
582
1032
1471
1913

Sarah (0904101010143)

-156

5032

2154

31

Perencanaan Konstruksi Gedung I

BAB IV
PENDIMENSIAN BATANG
4.1

Dasar Perhitungan
Untuk rangka kuda-kuda digunakan kayu kelas I, yaitu kayu seumantok

dengan berat jenis rata-rata 980 kg/cm2, berdasarkan PKKI-1961 daftar II untuk kayu
kelas I adalah:

lt

tk// = tr// = 130 kg/cm2

tk

= 40 kg/cm2

II

= 20 kg/cm2

= 150 kg/cm2

Konstruksi terlindung (konstruksi kuda-kuda), faktor =1.


Pembebanan akibat muatan tetap dan angin, faktor = 5/4 (PKKI-1961), maka
tegangan-tegangan izinnya adalah:

lt

= 1 x 5/4 x 150 kg/cm2

= 187,5 kg/cm2

tk// = tr//

= 1 x 5/4 x 130 kg/cm2

= 162,5 kg/cm2

tk

= 1 x 5/4 x 40 kg/cm2

= 50 kg/cm2

II

= 1 x 5/4 x 20 kg/cm2

= 25 kg/cm2

Alat sambung baut, pelemahannya 20% - 30% sehingga Fnetto = 80% x Fbruto.
Berdasarkan bab V pasal 9 PKKI-1961, batang-batang kayu konstruksi rangka
(vakwerk) harus mempunyai ukuran lebih besar atau sama dengan 4 cm, dan luas
penampang lebih besar atau sama dengan 32 cm.
Perhitungan batang tarik menggunakan rumus:

Fn = 0,8 Fbr

Sarah (0904101010143)

32

Perencanaan Konstruksi Gedung I

ytb =

P
P
=
Fn
0,8 Fbr

< tr//

Untuk perhitungan batang tekan, ujung batang dianggap sendi-sendi (Lk = L).
Menurut PKKI-1963, gaya yang ditahan batang harus digandakan dengan faktor
tekuk () untuk menghindari bahaya tekukan.
Jadi untuk batang tekan menggunakan rumus:

ytb =

P
< tk//
Fbr

Pada batang tekan akan terjadi tekuk, angka kelangsingannya adalah :

imin =

I min
Fbr

Lk
imin

dan =

Harga dapat dilihat pada daftar III PKKI-1963, sedang untuk dimensi
batang gaya maksimum diambil dari tabel 4.
4.2

Perhitungan (Batang Atas) Balok Kaki Kuda-kuda


Batang atas (balok kaki kuda-kuda ) dipilih dua batang dimana bekerja gaya

tekan maksimum, kayu yang digunakan berukuran 2 x 4/10 cm.


Batang A1=A2=A3=A4=A5=A6=A7=A8=A9=A10
Gaya batang desain = 4093 kg (tekan)

= 80 cm2

Fbr

= 2 x 4 x 10

= 1,73 m

= 173 cm

Imin

= 1/12. b. h3

= 1/12 x 4 x 103

imin =

I min
=
Fbr

= 333,3 cm4

333,3
= 2,041 cm
80

Lk
173
=
= 84,757
imin 2,041

Dengan = 84,757 dari daftar PKKI-1961 diperoleh = 2,3 (interpolasi)

Sarah (0904101010143)

33

Perencanaan Konstruksi Gedung I

Kontrol tegangan

ytb =

4.3

P 4093 2,3
=
= 117,688kg / cm2 < tk // = 162,5 kg / cm 2 (OK)
Fbr
80

Perhitungan (Batang Bawah) Balok Bint


Batang bawah (balok bint) dipilih dua batang dimana bekerja gaya tarik

maksimum, kayu yang digunakan berukuran 2 x 4/10 cm.


Batang B1=B2=B3=B4=B5=B6=B7=B8
Gaya batang desain = 5128 kg (tarik)

Fbr

= 2 x 4 x 10

= 80 cm2

= 1,37 m

= 137 cm

Pemeriksaan Batang Tarik


Fn = 0,8 Fbr = 0,8 x 80 = 64 cm2
ytb =

4.4

P
=
Fn

= 80,125 kg/cm2 < tr// = 162,5 kg/cm2 (OK)

Batang horizontal
Direncanakan menggunakan kayu ukuran 4/8, gaya yang bekerja adalah gaya

tekan sebesar 156 kg.


Batang H1=H2
Gaya batang desain = 156 kg (tekan)

Fbr

=4x8

= 32 cm2

= 1,5 m

= 150 cm

Imin

= 1/12. b. h3

= 1/12 x 4 x 83 = 170,667 cm4

Sarah (0904101010143)

34

Perencanaan Konstruksi Gedung I

imin =

I min
170 ,667
=
= 2,309 cm
Fbr
32

Lk
150
=
= 64,951
imin 2,309

Dengan = 64,951 dari daftar PKKI-1961 diperoleh = 1,76


Kontrol tegangan

ytb =

4.5

P 401 1,76
=
= 8,58 kg / cm2 < tk // = 162,5 kg / cm 2 (OK)
Fbr
32

Perhitungan Batang Vertikal


Direncanakan menggunakan kayu ukuran 6/12, gaya yang bekerja adalah gaya

tarik sebesar 5032 kg.


Batang V1=V2=V3=V4=V5=V6=V7=V8=V9
Gaya batang desain = 5032 kg (tarik)

Fbr

= 6 x 12

= 72 cm2

= 0,87 m

= 87 cm

Pemeriksaan Batang Tarik


Fn = 0,8 Fbr = 0,8 x 72 = 57,6 cm2
ytb =

4.6

P
=
Fn

= 87,361 kg/cm2 < tr// = 162,5 kg/cm2 (OK)

Perhitungan Batang Diagonal


Direncanakan menggunakan kayu ukuran 4/8, gaya yang bekerja adalah gaya

tarik sebesar 2154 kg.


Batang D1 =D2 =D3 =D4=D5=D6=D7=D8
Gaya batang desain = 2154 kg (tarik)

Sarah (0904101010143)

35

Perencanaan Konstruksi Gedung I

Fbr

=4x8

= 32 cm2

= 1,19 m

= 119 cm

Fn = 0,8 x 32 = 25,6 cm2

Kontrol tegangan

ytb =

P 2154
=
= 84,141kg / cm2 < tr // = 162,50 kg / cm2 (OK)
Fn 25,6

Sarah (0904101010143)

36

Perencanaan Konstruksi Gedung I

BAB V
ZETTING
5.1

Perhitungan Zetting
Zetting (penurunan) yang terjadi pada konstruksi kuda-kuda akibat

pembebanan dapat dihitung dengan rumus :

fs =

SxLxU
FxE

dimana :
fS = Penurunan yang terjadi (cm)
S = Gaya batang akibat beban luar (kg)
L = Panjang masing-masing batang (cm)
U = Gaya akibat beban 1 satuan di tengah bentang (ton)
F = Luas penampang profil (cm2)
E = Modulus elastisitas kayu (kelas kuat I : 125000 kg/cm2)
Penurunan maksimum yang diizinkan dihitung dengan rumus :

f max

1
L
300

(PKKI NI-5/1961)

dimana :
L = panjang bentang kuda-kuda = 9,500 m = 950 cm
Dalam perhitungan zetting, digunakan metode cremona untuk mendapatkan gaya
batang akibat beban 1 satuan yang berada di tengah-tengah konstruksi.
f max =

1
x 950 = 3,167 cm
300

Sarah (0904101010143)

37

Perencanaan Konstruksi Gedung I


Tabel 5.2. Perhitungan Zetting
BATANG

GAYA (S)
(kg)

LUAS

PANJANG

SATUAN

(L)

(U)

(F)
(cm2)

E
(kg/cm3)

Sf
(cm)

-1

-2

-3

-4

-5

-6

-7

A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
A9
A10
B1
B2
B3
B4
B5
B6
B7
B8
H1
H2
V1
V2
V3
V4
V5
V6
V7
V8
V9
D1
D2
D3

541
-1593
-2930
-3765
-4093
-4037
-3917
-3112
-1625
555
-184
2271
4041
5128
4859
3689
2013
-167
-156
-145
-1311
-995
-681
-360
5032
-305
-740
-1168
-1502
2154
1554
952

173
137
137
137
137
137
137
137
137
173
137
137
137
137
137
137
137
137
150
150
87
87
87
87
87
87
87
87
87
119
119
119

0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
1,003
1,003
1,003
1,003
1,003
1,003
1,003
1,003
0,869
0,869
0,000
0,000
0,000
0,000
0,999
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000

80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
32
32
72
72
72
72
72
72
72
72
72
32
32
32

125000
125000
125000
125000
125000
125000
125000
125000
125000
125000
125000
125000
125000
125000
125000
125000
125000
125000
125000
125000
125000
125000
125000
125000
125000
125000
125000
125000
125000
125000
125000
125000

0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
-0,003
0,031
0,056
0,070
0,067
0,051
0,028
-0,002
-0,005
-0,005
0,000
0,000
0,000
0,000
0,049
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000

Sarah (0904101010143)

38

Perencanaan Konstruksi Gedung I


119
D4
0,000
349
119
D5
0,000
582
119
D6
0,000
1032
119
D7
0,000
1471
119
D8
0,000
1913
Jumlah
Jadi, lendutan yang timbul akibat zetting adalah :

32
32
32
32
32

125000
125000
125000
125000
125000

0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,337

SF = 0,337 cm < fmax = 3,167 cm............(aman)

BAB VI
PERENCANAAN SAMBUNGAN
6.1

Sambungan Perpanjangan
Panjang maksimum kayu yang ada di pasaran adalah 4-6 m, sehingga untuk

batang-batang yang lebih dari 4-6 m harus disambung. Sambungan batang yang
digunakan kayu jenis kelas I, merupakan sambungan golongan I, alat sambung yang
direncanakan adalah baut.
6.1.1

Sambungan pada Kaki Kuda-Kuda

Sarah (0904101010143)

39

Perencanaan Konstruksi Gedung I


Ukuran kayu 2 x 4/10 cm
Panjang batang 7,21 m (A1-A5)
Digunakan kayu seumantok (kelas kuat I) Bj = 0,98 gr/cm3
Konstruksi terlindung = 1
Muatan tidak tetap = 5/4
Dilakukan satu kali sambungan pada batang A3.
Batang A3
P = 2930 kg (tekan)
Digunakan ukuran plat penyambung 6/10. Plat penyambung diletakkan di tengahtengah balok.
Digunakan baut 1/2 = 1,27 cm
Sambungan tampang 2 golongan I, = 0
S = 125 db3 (1 0,6 sin ) = 125 (1,27) (6) (1 0,6 sin 0) = 952,5 kg
S = 250 db1 (1 0,6 sin ) = 250 (1,27) (4) (1 0,6 sin 0) = 1270 kg
S = 480 d2 (1 0,35 sin ) = 480 (1,27)2 (1 0,35 sin 0) = 774,192 kg
Dipilih Smin = 774,192 kg
S = S x x = 774,192 x 1 x 5/4 = 967,740 kg

Jumlah baut : n =

P
2930
=
= 3,028 4 baut
S 967 ,740

Jarak baut
2d = 2 x 1,27 = 2,54 cm 3 cm
3d = 3 x 1,27 = 3,81 cm 4 cm
3,5d = 3,5 x 1,27 = 4,445 cm 5 cm
6d = 6 x 1,27 = 7,62 8 cm
7d = 7 x 1,27 = 8,89 cm 10 cm

Sarah (0904101010143)

40

Perencanaan Konstruksi Gedung I

T A M P A K S A M P IN G

TAM PAK D EPAN

TAM PAK A TAS

Panjang batang 7,21 m (A6-A10)


Digunakan kayu seumantok (kelas kuat I) Bj = 0,98 gr/cm3
Konstruksi terlindung = 1
Muatan tidak tetap = 5/4
Dilakukan satu kali sambungan pada batang A8
Batang A8
P = 3112 kg (Tekan)
Digunakan ukuran plat penyambung 6/10. Plat penyambung diletakkan di tengahtengah balok.
Digunakan baut 1/2 = 1,27 mm
Sambungan tampang 2 golongan I, = 0
S = 125 db3 (1 0,6 sin ) = 125 (1,27) (6) (1 0,6 sin 0) = 952,5 kg

Sarah (0904101010143)

41

Perencanaan Konstruksi Gedung I


S = 250 db1 (1 0,6 sin ) = 250 (1,27) (4) (1 0,6 sin 0) = 1270 kg
S = 480 d2 (1 0,35 sin ) = 480 (1,27)2 (1 0,35 sin 0) = 774,192 kg
Dipilih Smin = 774,192 kg
5
S = S x x = 774,192 x 1 x /4 = 967,740 kg

Jumlah baut : n =

P
3112
=
= 3,216 4 baut
S 967 ,740

Jarak baut
2d = 2 x 1,27 = 2,54 cm 4 cm
3d = 3 x 1,27 = 3,81 cm 6 cm
3,5d = 3,5 x 1,27 = 4,445 cm 5 cm
6d = 6 x 1,27 = 7,62 8 cm
7d = 7 x 1,27 = 8,89 cm 10 cm

Sarah (0904101010143)

42

Perencanaan Konstruksi Gedung I

T A M P A K S A M P IN G

TAM PAK DEPAN

TAM PAK ATAS

Ukuran kayu 2 x 4/10 cm


Panjang batang 5,48 m (B1-B4)
Digunakan kayu seumantok (kelas kuat I) Bj = 0,98 gr/cm3
Konstruksi terlindung = 1
Muatan tidak tetap = 5/4
Dilakukan satu kali sambungan pada batang B3
Batang B3
P = 4041 kg (Tarik)
Digunakan ukuran plat penyambung 5/10.
Digunakan baut 1/2 = 1,27 mm
Sambungan tampang 2 golongan I, = 0

Sarah (0904101010143)

43

Perencanaan Konstruksi Gedung I


S = 125 db3 (1 0,6 sin ) = 125 (1,27) (5) (1 0,6 sin 0) = 793,75 kg
S = 250 db1 (1 0,6 sin ) = 250 (1,27) (4) (1 0,6 sin 0) = 1270 kg
S = 480 d2 (1 0,35 sin ) = 480 (1,27)2 (1 0,35 sin 0) = 774,192 kg
Dipilih Smin = 774,192 kg
S = S x x = 774,192 x 1 x 5/4 = 967,740 kg

Jumlah baut : n =

P
4041
=
= 4,176 6 baut
S 967 ,740

Jarak baut
2d = 2 x 1,27 = 2,54 cm 3 cm
3d = 3 x 1,27 = 3,81 cm 4 cm
3,5d = 3,5 x 1,27 = 4,445 cm 5 cm
6d = 6 x 1,27 = 7,62 8 cm
7d = 7 x 1,27 = 8,89 cm 10 cm

TAMPAK SAMPING

TAMPAK DEPAN

TAMPAK ATAS

Sarah (0904101010143)

44

Perencanaan Konstruksi Gedung I


Panjang batang 5,48 m (B5-B8)
Digunakan kayu seumantok (kelas kuat I) Bj = 0,98 gr/cm3
Konstruksi terlindung = 1
Muatan tidak tetap = 5/4
Dilakukan satu kali sambungan pada batang B6
Batang B6
P = 3689 kg (Tarik)
Digunakan ukuran plat penyambung 5/10. Plat penyambung diletakkan di tengahtengah balok bint.
Digunakan baut 1/2 = 1,27 mm
Sambungan tampang 2 golongan I, = 0
S = 125 db3 (1 0,6 sin ) = 125 (1,27) (5) (1 0,6 sin 0) = 793,75 kg
S = 250 db1 (1 0,6 sin ) = 250 (1,27) (4) (1 0,6 sin 0) = 1270 kg
S = 480 d2 (1 0,35 sin ) = 480 (1,27)2 (1 0,35 sin 0) = 774,192 kg
Dipilih Smin = 774,192 kg
S = S x x = 774,192 x 1 x 5/4 = 967,740 kg

Jumlah baut : n =

P
3689
=
= 3,812 6 baut
S 967 ,740

Jarak baut
2d = 2 x 1,27 = 2,54 cm 3 cm
3d = 3 x 1,27 = 3,81 cm 4 cm
3,5d = 3,5 x 1,27 = 4,445 cm 5 cm
6d = 6 x 1,27 = 7,62 8 cm
7d = 7 x 1,27 = 8,89 cm 10 cm

Sarah (0904101010143)

45

Perencanaan Konstruksi Gedung I

TAMPAK SAMPING

TAMPAK DEPAN

TAMPAK ATAS

6.2

Sambungan pada Titik Buhul

6.2.1

Titik Buhul T dan S

2 x 4 /10
A1
o

30

4/8
H1

H1 = 156 kg (tekan)
A1 = 541 kg (tarik)

Sarah (0904101010143)

46

Perencanaan Konstruksi Gedung I


Perhitungan berdasarkan gaya A1 = 541 kg (tarik)
Sambungan tampang dua, golongan I, = 30o
Dipilih baut 1/2" (1,27 cm)
S = 125 db3 (1 0,6 sin ) = 125 (1,27) (4) (1 0,6 sin 30o) = 444,5 kg
S = 250 db1 (1 0,6 sin ) = 250 (1,27) (4) (1 0,6 sin 30o) = 889 kg
S = 480 d2 (1 0,35 sin ) = 480 (1,27)2 (1 0,35 sin 30o) = 541,93 kg
Dipilih Smin = 444,5 kg
S = S x x = 444,5 x 1 x 5/4 = 555,625 kg

Jumlah baut : n =

6.2.2

P
541
=
= 0,974 1 baut
S 555 ,625

Sambungan Titik A dan B

V1
6 /1 2

2 x4 /1 0
B1

4 /8
H1
Sarah (0904101010143)

47

Perencanaan Konstruksi Gedung I


H1 = 156 kg (Tekan)
V1 = 1311 kg (Tekan)
B1 = 184 kg (Tekan)
Perhitungan berdasarkan gaya H1 = 156 kg (tekan)
Sambungan tampang dua, golongan I, = 150o
Dipilih baut 3/8" (0,95 cm)
S = 125 db3 (1 0,6 sin ) = 125 (0,95) (4) (1 0,6 sin 150o) = 332,5 kg
S = 250 db1 (1 0,6 sin ) = 250 (0,95) (4) (1 0,6 sin 150o) = 665 kg
S = 480 d2 (1 0,35 sin ) = 480 (0,95)2 (1 0,35 sin 150o) = 357,39 kg
Dipilih Smin = 332,5 kg
S = S x x = 332,5 x 1 x 5/4 = 415,63 kg

Jumlah baut : n =

P
156
=
= 0,375 1 baut
S 415 ,63

Jarak baut
5d = 5 x 0,95

= 4,76 cm ~ 5 cm

3d = 3 x 0,95

= 2,85 cm ~ 4 cm

2d = 2 x 0,95

= 1,90 cm ~ 2 cm

Perhitungan berdasarkan gaya V1 = 1311 kg (tekan)


Sambungan tampang dua, golongan I, = 60o
Dipilih baut 3/8" (0,95 cm)
S = 125 db3 (1 0,6 sin ) = 125 (0,95) (6) (1 0,6 sin 60o) = 342,274 kg
S = 250 db1 (1 0,6 sin ) = 250 (0,95) (6) (1 0,6 sin 60o) = 684,548 kg
S = 480 d2 (1 0,35 sin ) = 480 (0,95)2 (1 0,35 sin 60o) = 301,893 kg
Dipilih Smin = 301,893 kg
S = S x x = 301,893 x 1 x 5/4 = 377,367 kg

Jumlah baut : n =

P
1311
=
= 3,474 4 baut
S 377,367

Jarak baut
Sarah (0904101010143)

48

Perencanaan Konstruksi Gedung I

6.2.3

5d = 5 x 0,95

= 4,75 cm ~ 5 cm

3d = 3 x 0,95

= 2,85 cm ~ 4 cm

2d = 2 x 0,95

= 1,9 cm ~ 2 cm

Sambungan Titik C dan R

A1 = 541 kg (Tarik)

Sarah (0904101010143)

49

Perencanaan Konstruksi Gedung I


A2 =1593 kg (Tekan)
V1 = 1311 kg (Tekan)
D1 = 2154 kg (Tarik)

Perhitungan berdasarkan gaya V1 = 1311 kg (Tarik)

Sambungan tampang dua, golongan I, = 60o


Dipilih baut 3/8" (0,95 cm)
S = 125 db3 (1 0,6 sin ) = 125 (0,95) (6) (1 0,6 sin 60o) = 342,274 kg
S = 250 db1 (1 0,6 sin ) = 250 (0,95) (6) (1 0,6 sin 60o) = 684,548 kg
S = 480 d2 (1 0,35 sin ) = 480 (0,95)2 (1 0,35 sin 60o) = 301,893 kg
Dipilih Smin = 301,893 kg
S = S x x = 301,893 x 1 x 5/4 = 377,367 kg

Jumlah baut : n =

P
1311
=
= 3,474 4 baut
S 377 ,367

Jarak baut
5d = 5 x 0,95

= 4,75 cm ~ 5 cm

3d = 3 x 0,95

= 2,85 cm ~ 4 cm

2d = 2 x 0,95

= 1,9 cm ~ 2 cm

Perhitungan berdasarkan gaya D1 = 2154 kg (Tarik)

Sambungan tampang dua, golongan I, = 40o


Dipilih baut 1/2" (1,27 cm)
S = 125 db3 (1 0,6 sin ) = 125 (1,27) (4) (1 0,6 sin 39o) = 395,229 kg
S = 250 db1 (1 0,6 sin ) = 250 (1,27) (4) (1 0,6 sin 39o) = 790,458 kg
S = 480 d2 (1 0,35 sin ) = 480 (1,27)2 (1 0,35 sin 39o) = 603,667 kg
Dipilih Smin = 395,229 kg
S = S x x = 395,229 x 1 x 5/4 = 494,036 kg

Jumlah baut : n =

P
2154
=
= 3,36 4 baut
S 494 ,036

Jarak baut
5d = 5 x 1,27

= 6,35 cm ~ 7 cm
Sarah (0904101010143)

50

Perencanaan Konstruksi Gedung I

6.2.4

3d = 3 x 1,27

= 3,81 cm ~ 4 cm

2d = 2 x 1,27

= 2,54 cm ~ 3 cm

Sambungan Titik D dan Q

D1 = 2154 kg (Tarik)
V2 =995 kg (Tekan)

Sarah (0904101010143)

51

Perencanaan Konstruksi Gedung I


B1 = 184 kg (Tekan)
B2 =2271 kg (Tarik)

Perhitungan berdasarkan gaya D1 = 2154 kg (Tarik)

Sambungan tampang dua, golongan I, = 39o


Dipilih baut 3/4" (1,91cm)
S = 125 db3 (1 0,6 sin ) = 125 (1,91) (4) (1 0,6 sin 39o) = 594,399 kg
S = 250 db1 (1 0,6 sin ) = 250 (1,91) (4) (1 0,6 sin 39o) = 1188,799 kg
S = 480 d2 (1 0,35 sin ) = 480 (1,91)2 (1 0,35 sin 39o) = 1365,390 kg
Dipilih Smin = 594,399 kg
S = S x x = 594,399 x 1 x 5/4 = 742,999 kg

Jumlah baut : n =

P
2154
=
= 2,899 4 baut
S 742,999

Jarak baut
5d = 5 x 1,91

= 9,55 cm ~ 10 cm

3d = 3 x 1,91

= 5,73 cm ~ 6 cm

2d = 2 x 1,91

= 3,82 cm ~ 4 cm

Perhitungan berdasarkan gaya V2 = 995 kg (Tekan)

Sambungan tampang dua, golongan I, = 60o


Dipilih baut 3/8" (0,95 cm)
S = 125 db3 (1 0,6 sin ) = 125 (0,95) (6) (1 0,6 sin 60o) = 342,274 kg
S = 250 db1 (1 0,6 sin ) = 250 (0,95) (6) (1 0,6 sin 60o) = 684,548 kg
S = 480 d2 (1 0,35 sin ) = 480 (0,95)2 (1 0,35 sin 60o) = 301,893 kg
Dipilih Smin = 301,893 kg
S = S x x = 301,893 x 1 x 5/4 = 377,367 kg

Jumlah baut : n =

P
995
=
= 2,637 4 baut
S 377 ,367

Jarak baut
Sarah (0904101010143)

52

Perencanaan Konstruksi Gedung I


5d = 5 x 0,95

= 4,75 cm ~ 5 cm

3d = 3 x 0,95

= 2,85 cm ~ 4 cm

2d = 2 x 0,95

= 1,9 cm ~ 2 cm

6.2.5. Sambungan Titik E dan P


Sarah (0904101010143)

53

Perencanaan Konstruksi Gedung I

A2 = 1593 kg (Tekan)
A3 = 2930 kg (Tekan)
V2 = 995 kg (Tekan)
D2 = 1554 kg (Tarik)
Perhitungan berdasarkan gaya D2 = 1554 kg (Tarik)
Sambungan tampang dua, golongan I, = 40o
Dipilih baut 3/4" (1,91cm)
S = 125 db3 (1 0,6 sin ) = 125 (1,91) (4) (1 0,6 sin 39o) = 594,399 kg
S = 250 db1 (1 0,6 sin ) = 250 (1,91) (4) (1 0,6 sin 39o) = 1188,799 kg
S = 480 d2 (1 0,35 sin ) = 480 (1,91)2 (1 0,35 sin 39o) = 1365,390 kg
Dipilih Smin = 594,399 kg
S = S x x = 594,399 x 1 x 5/4 = 742,999 kg

Jumlah baut : n =

P
1554
=
S 742,999

= 2 2 baut

Jarak baut
5d = 5 x 1,91

= 9,55 cm ~ 10 cm

3d = 3 x 1,91

= 5,73 cm ~ 6 cm

2d = 2 x 1,91

= 3,82 cm ~ 4 cm

Sarah (0904101010143)

54

Perencanaan Konstruksi Gedung I

Perhitungan berdasarkan gaya V2 = 995 kg (Tekan)

Sambungan tampang dua, golongan I, = 60o


Dipilih baut 3/8" (0,95 cm)
S = 125 db3 (1 0,6 sin ) = 125 (0,95) (6) (1 0,6 sin 60o) = 342,274 kg
S = 250 db1 (1 0,6 sin ) = 250 (0,95) (6) (1 0,6 sin 60o) = 684,548 kg
S = 480 d2 (1 0,35 sin ) = 480 (0,95)2 (1 0,35 sin 60o) = 301,893 kg
Dipilih Smin = 301,893 kg
S = S x x = 301,893 x 1 x 5/4 = 377,367 kg

Jumlah baut : n =

P
995
=
= 2,637 4 baut
S 377 ,367

Jarak baut
5d = 5 x 0,95

= 4,75 cm ~ 5 cm

3d = 3 x 0,95

= 2,85 cm ~ 4 cm

2d = 2 x 0,95

= 1,9 cm ~ 2 cm

Sarah (0904101010143)

55

Perencanaan Konstruksi Gedung I

6.2.6 Sambungan Titik F dan O

B2 = 2271 kg (Tarik)
B3 = 4041 kg (Tarik)
V3 = 681 kg (Tekan)

Sarah (0904101010143)

56

Perencanaan Konstruksi Gedung I


D2 = 1554 kg (Tarik)
Perhitungan berdasarkan gaya D2 = 1554 kg (Tarik)
Sambungan tampang dua, golongan I, = 39o
Dipilih baut 3/4" (1,91cm)
S = 125 db3 (1 0,6 sin ) = 125 (1,91) (4) (1 0,6 sin 39o) = 594,399 kg
S = 250 db1 (1 0,6 sin ) = 250 (1,91) (4) (1 0,6 sin 39o) = 1188,799 kg
S = 480 d2 (1 0,35 sin ) = 480 (1,91)2 (1 0,35 sin 39o) = 1365,390 kg
Dipilih Smin = 594,399 kg
S = S x x = 594,399 x 1 x 5/4 = 742,999 kg

Jumlah baut : n =

P
1554
=
= 2,092 2 baut
S 742,999

Jarak baut
5d = 5 x 1,91

= 9,55 cm ~ 10 cm

3d = 3 x 1,91

= 5,73 cm ~ 6 cm

2d = 2 x 1,91

= 3,82 cm ~ 4 cm

Perhitungan berdasarkan gaya V3 = 681 kg (Tekan)

Sambungan tampang dua, golongan I, = 60o


Dipilih baut 1/2" (1,27 cm)
S = 125 db3 (1 0,6 sin ) = 125 (1,27) (4) (1 0,6 sin 60o) = 305,004 kg
S = 250 db1 (1 0,6 sin ) = 250 (1,27) (4) (1 0,6 sin 60o) = 610,089 kg
S = 480 d2 (1 0,35 sin ) = 480 (1,27)2 (1 0,35 sin 60o) = 539,53 kg
Dipilih Smin = 305,004 kg
S = S x x = 305,004 x 1 x 5/4 = 381,255 kg

Jumlah baut : n =

P
681
=
= 1,786 2 baut
S 381,225

Jarak baut
5d = 5 x 1,27

= 6,35 cm ~ 7 cm
Sarah (0904101010143)

57

Perencanaan Konstruksi Gedung I


3d = 3 x 1,27

= 3,81 cm ~ 4 cm

2d = 2 x 1,27

= 2,54 cm ~ 3 cm

6.2.7. Sambungan Titik G dan N

Sarah (0904101010143)

58

Perencanaan Konstruksi Gedung I


A3 = 2930 kg (Tekan)
A4 = 3765 kg (Tekan)
V3 = 681 kg (Tekan)
D3 = 952 kg (Tekan)
Perhitungan berdasarkan gaya V3 = 681 kg (Tekan)
Sambungan tampang dua, golongan I, = 60o
Dipilih baut 1/2" (1,27 cm)
S = 125 db3 (1 0,6 sin ) = 125 (1,27) (4) (1 0,6 sin 60o) = 305,004 kg
S = 250 db1 (1 0,6 sin ) = 250 (1,27) (4) (1 0,6 sin 60o) = 610,089 kg
S = 480 d2 (1 0,35 sin ) = 480 (1,27)2 (1 0,35 sin 60o) = 539,53 kg
Dipilih Smin = 305,004 kg
S = S x x = 305,004 x 1 x 5/4 = 381,255 kg

Jumlah baut : n =

P
681
=
= 1,786 2 baut
S 381,225

Jarak baut
5d = 5 x 1,27

= 6,35 cm ~ 7 cm

3d = 3 x 1,27

= 3,81 cm ~ 4 cm

2d = 2 x 1,27

= 2,54 cm ~ 3 cm

Perhitungan berdasarkan gaya D3 = 952 kg (Tarik)


Sambungan tampang dua, golongan I, = 39o
Dipilih baut 3/4" (1,91cm)
S = 125 db3 (1 0,6 sin ) = 125 (1,91) (4) (1 0,6 sin 39o) = 594,399 kg
S = 250 db1 (1 0,6 sin ) = 250 (1,91) (4) (1 0,6 sin 39o) = 1188,799 kg
S = 480 d2 (1 0,35 sin ) = 480 (1,91)2 (1 0,35 sin 39o) = 1365,390 kg
Dipilih Smin = 594,399 kg
S = S x x = 594,399 x 1 x 5/4 = 742,999 kg

Sarah (0904101010143)

59

Perencanaan Konstruksi Gedung I


Jumlah baut : n =

P
952
=
= 1,281 2 baut
S 742,999

Jarak baut

6.2.8

5d = 5 x 1,91

= 9,55 cm ~ 10 cm

3d = 3 x 1,91

= 5,73 cm ~ 6 cm

2d = 2 x 1,91

= 3,82 cm ~ 4 cm

Sambungan Titik H dan M

Sarah (0904101010143)

60

Perencanaan Konstruksi Gedung I

B3 = 4041kg (Tarik)
B4 = 5128 kg (Tarik)
D3 = 952 kg (Tarik)
V4 = 360 kg (Tekan)
Perhitungan berdasarkan gaya V4 = 360 kg (Tekan)
Sambungan tampang dua, golongan I, = 60o
Dipilih baut 1/2" (1,27 cm)
S = 125 db3 (1 0,6 sin ) = 125 (1,27) (4) (1 0,6 sin 60o) = 305,004 kg
S = 250 db1 (1 0,6 sin ) = 250 (1,27) (4) (1 0,6 sin 60o) = 610,089 kg
S = 480 d2 (1 0,35 sin ) = 480 (1,27)2 (1 0,35 sin 60o) = 539,53 kg
Dipilih Smin = 305,004 kg
S = S x x = 305,004 x 1 x 5/4 = 381,255 kg

Jumlah baut : n =

P
360
=
= 0,944 1 baut
S 381,225

Jarak baut
5d = 5 x 1,27

= 6,35 cm ~ 7 cm

3d = 3 x 1,27

= 3,81 cm ~ 4 cm

2d = 2 x 1,27

= 2,54 cm ~ 3 cm

Perhitungan berdasarkan gaya D3 = 952 kg (Tarik)

Sarah (0904101010143)

61

Perencanaan Konstruksi Gedung I


Sambungan tampang dua, golongan I, = 39o
Dipilih baut 3/4" (1,91cm)
S = 125 db3 (1 0,6 sin ) = 125 (1,91) (4) (1 0,6 sin 39o) = 594,399 kg
S = 250 db1 (1 0,6 sin ) = 250 (1,91) (4) (1 0,6 sin 39o) = 1188,799 kg
S = 480 d2 (1 0,35 sin ) = 480 (1,91)2 (1 0,35 sin 39o) = 1365,390 kg
Dipilih Smin = 594,399 kg
5
S = S x x = 594,399 x 1 x /4 = 742,999 kg

Jumlah baut : n =

P
952
=
= 1,281 2 baut
S 742,999

Jarak baut
5d = 5 x 1,91

= 9,55 cm ~ 10 cm

3d = 3 x 1,91

= 5,73 cm ~ 6 cm

2d = 2 x 1,91

= 3,82 cm ~ 4 cm

Sarah (0904101010143)

62

Perencanaan Konstruksi Gedung I

6.2.9. Sambungan Titik I dan L

A4 = 3765 kg (Tekan)

Sarah (0904101010143)

63

Perencanaan Konstruksi Gedung I


A5 = 430 kg (Tekan)
V4 = 360 kg (Tekan)
D4 = 349 kg (tarik)
Perhitungan berdasarkan gaya V4 = 360 kg (Tekan)
Sambungan tampang dua, golongan I, = 60o
Dipilih baut 1/2" (1,27 cm)
S = 125 db3 (1 0,6 sin ) = 125 (1,27) (4) (1 0,6 sin 60o) = 305,004 kg
S = 250 db1 (1 0,6 sin ) = 250 (1,27) (4) (1 0,6 sin 60o) = 610,089 kg
S = 480 d2 (1 0,35 sin ) = 480 (1,27)2 (1 0,35 sin 60o) = 539,53 kg
Dipilih Smin = 305,004 kg
S = S x x = 305,004 x 1 x 5/4 = 381,255 kg

Jumlah baut : n =

P
360
=
= 0,944 1 baut
S 381,225

Jarak baut
5d = 5 x 1,27

= 6,35 cm ~ 7 cm

3d = 3 x 1,27

= 3,81 cm ~ 4 cm

2d = 2 x 1,27

= 2,54 cm ~ 3 cm

Perhitungan berdasarkan gaya D4 = 349 kg (Tarik)


Sambungan tampang dua, golongan I, = 39o
Dipilih baut 3/4" (1,91cm)
S = 125 db3 (1 0,6 sin ) = 125 (1,91) (4) (1 0,6 sin 39o) = 594,399 kg
S = 250 db1 (1 0,6 sin ) = 250 (1,91) (4) (1 0,6 sin 39o) = 1188,799 kg
S = 480 d2 (1 0,35 sin ) = 480 (1,91)2 (1 0,35 sin 39o) = 1365,390 kg
Dipilih Smin = 594,399 kg
S = S x x = 594,399 x 1 x 5/4 = 742,999 kg

Jumlah baut : n =

P
349
=
= 0,47 1 baut
S 742,999

Sarah (0904101010143)

64

Perencanaan Konstruksi Gedung I


Jarak baut
5d = 5 x 1,91

= 9,55 cm ~ 10 cm

3d = 3 x 1,91

= 5,73 cm ~ 6 cm

2d = 2 x 1,91

= 3,82 cm ~ 4 cm

6.2.10 Sambungan Titik K

Sarah (0904101010143)

65

Perencanaan Konstruksi Gedung I

A5 = 4093 kg (Tekan)
V5 = 5032 kg (Tarik)
A6 = 4037 kg (Tekan)
Digunakan sambungan gigi tunggal untuk sambungan batang A5, A6

dan V5 berdasarkan gaya A5 = 409 kg (Tekan)


= 60o
Kedalaman gigi :

tv =

S
4093
1
=
= 0,61 h = 1,333cm
112b 112 x6
6

oke

60o tv 1/6 h
Sambungan gigi tunggal dapat dipakai.
Digunakan plat strip dan baut pelengkap (3 buah)

Sarah (0904101010143)

66

Perencanaan Konstruksi Gedung I

6.2.11

Sambungan Titik J

V5
D4
B4

D5

B4 = 5128 kg (Tarik)

B5

D4 = 349 kg (Tarik)
V5 = 5032 kg (Tarik)
D5 = 582 kg (Tarik)
B5 = 4859 kg (Tarik)

Perhitungan berdasarkan gaya D4 = 349 kg (Tarik)

Sambungan tampang dua, golongan I, = 39o


Dipilih baut 3/8" (0,95 cm)
S = 125 db3 (1 0,6 sin ) = 125 (0,95) (4) (1 0,6 sin 39o) = 295,644 kg
S = 250 db1 (1 0,6 sin ) = 250 (0,95) (4) (1 0,6 sin 39o) = 591,287 kg
S = 480 d2 (1 0,35 sin ) = 480 (0,95)2 (1 0,35 sin 39o) = 337,782 kg
Dipilih Smin = 295,644 kg
S = S x x = 295,644 x 1 x 5/4 = 369,555 kg

Sarah (0904101010143)

67

Perencanaan Konstruksi Gedung I


Jumlah baut : n =

P
349
=
= 0,944 2 baut
S 369,555

Jarak baut
5d = 5 x 1,60 = 8 cm ~ 8 cm
2d = 2 x 1,60 = 3,2 cm ~ 4 cm

Perhitungan berdasarkan gaya D5 = 582 kg (Tarik)

Sambungan tampang dua, golongan I, = 39o


Dipilih baut 3/8" (0,95 cm)
S = 125 db3 (1 0,6 sin ) = 125 (0,95) (4) (1 0,6 sin 39o) = 295,644 kg
S = 250 db1 (1 0,6 sin ) = 250 (0,95) (4) (1 0,6 sin 39o) = 591,287 kg
S = 480 d2 (1 0,35 sin ) = 480 (0,95)2 (1 0,35 sin 39o) = 337,782 kg
Dipilih Smin = 295,644 kg
S = S x x = 295,644 x 1 x 5/4 = 369,555 kg

Jumlah baut : n =

P
582
=
= 1,575 2 baut
S 369,555

Jarak baut
5d = 5 x 0,95 = 4,75 cm ~ 5 cm
2d = 2 x 0,95 = 1,9 cm ~ 2 cm
Digunakan Digunakan plat strip dan baut pelengkap (3 buah) untuk
sambungan batang B4, B5 dan V5 berdasarkan gaya B4 = 5128 kg (Tarik)

Sarah (0904101010143)

68

Perencanaan Konstruksi Gedung I

Sarah (0904101010143)

69

Perencanaan Konstruksi Gedung I


BAB VII
PERHITUNGAN KUBIKASI
7.1

Tabel Kubikasi Kayu


Panjang

Batang

1
A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
A9
A10
B1
B2
B3
B4
B5
B6
B7
B8
H1
H2
V1
V2
V3
V4

Batang
L
(cm)
2
173
137
137
137
137
137
137
137
137
173
137
137
137
137
137
137
137
137
150
150
87
87
87
87

Ukuran Kayu
(cm)
3
2 x 4/10
2 x 4/10
2 x 4/10
2 x 4/10
2 x 4/10
2 x 4/10
2 x 4/10
2 x 4/10
2 x 4/10
2 x 4/10
2 x 4/10
2 x 4/10
2 x 4/10
2 x 4/10
2 x 4/10
2 x 4/10
2 x 4/10
2 x 4/10
4/8
4/8
6/12
6/12
6/12
6/12

Luas
Penampang
F=bxh
(cm2)
4
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
32
32
72
72
72
72

Kubikasi
V=FxL
(cm3)
5
13840
10960
10960
10960
10960
10960
10960
10960
10960
13840
10960
10960
10960
10960
10960
10960
10960
10960
4800
4800
6264
6264
6264
6264

Sarah (0904101010143)

70

Perencanaan Konstruksi Gedung I


V5
V6
V7
V8
V9
D1
D2
D3
D4
D5
D6
D7
D8

87
87
87
87
87
119
119
119
119
119
119
119
119

6/12
6/12
6/12
6/12
6/12
4/8
4/8
4/8
4/8
4/8
4/8
4/8
4/8
TOTAL

72
72
72
72
72

6264
6264
6264
6264
6264

32
32
32
32
32
32
32
32

3808
3808
3808
3808
3808
3808
3808
3808
299480

Dari tabel 7.1 didapat volume kayu untuk satu rangka kuda-kuda adalah :
299480 cm = 0,299480 m

Berat total untuk satu rangka kuda- kuda adalah :


W

= 0,299480 x 980
= 293,490 kg

Penyambungan dan pemotongan


= 10% x jumlah volume kayu
= 10% x 0,299480
= 0,0299480 m

Sehingga volume kayu yang dibutuhkan untuk satu rangka kuda-kuda adalah :
= 0,299480 + 0,0299480
= 0,329428 m

Sarah (0904101010143)

Anda mungkin juga menyukai