Anda di halaman 1dari 8

BAB I PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK PTK

A. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas Kegiatan penelitian merupakan saah satu upaya manusia dalam memenuhi rasa ingin tahunya. Kerja penelitian umumnya terdiri dari beberapa langkah utama, yaitu : melakukan kajian terhadap permasalahan, melakukan kajian teoritis dari permasalahan untuk kemudian secara deduksi dirumuskan menjadi hipotesis dari masalah yang dihadapi, memgumpulkan data empiris guna pengujian hipotesis, mengadakan uji hipotesis dan menarik kesimpulan. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya (dilakukan dalam pembelajaran biasa bukan kelas khusus) dengan jalan merancang, dan merefleksikan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Guru berperan sebagai pengajar dan pengumpul data. Ada tiga kata yang membentuk pengertian PTK , maka ada tiga pengertian pula yang dapat diterangkan. 1. Penelitian, kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi tertentu yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. 2. Tindakan, gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan. 3. Kelas, sekelompok siswa dalam waktu yang sama menerima pelajaran dari seorang guru. Dengan menggabungkan pengertian tiga kata tersebut segera dapat disimpulkan bahwa penelitian tindaakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas. Ciri terpenting dari penelitian tindakan adalah penelitian tersebut merupakan suatu upaya untuk memecahkan masalah, skaligus mencari dukungan ilmiahnya. B. Perbandingan PTK dan Penelitian Kelas Non PTK Berikut ini disajikan matriks perbandingan PTK dengan peneitian kelas dan penelitian formal (selain penelitian kelas): Perbedaan Karakteristik PTK dengan Penelitian Kelas Non PTK No 1 2 Aspek Peneliti Rencana Penelitian Penelitian Tindakan Kelas Guru Peneitian Kelas Non PTK Orang luar

Oleh guru (mungkin dibantu Oleh peneliti orang luar)

Munculnya masalah

Dirasakan oleh guru

Dirasakan oleh orang luar

Ciri utama

Ada

tindakan

untuk Belum tentu ada tindakan perbaikan Sebagai peneliti) guru (objek

perbaikan yang berulang 5 Peran guru Sebagai guru dan peneliti

Tempat penelitian

Kelas

Kelas

Proses Pengumpulan

Oleh

guru

sendiri

atau Oleh peneliti

bantuan orang lain Langsung dimanfaatkan oleh guru dan dirasakan oleh kelas Menjadi milik peneliti, belum tentu dimanfaatkan oleh guru

Hasil penelitian

Perbedaan Karakteristik PTK dengan Penelitian Formal No 1 2 Dimensi Motivasi Sumber masalah 3 Tujuan Memperbaiki sekarang dan di sini praktek, Verifikasi & menemukan pegetauan digeneralisasi 4 Peneliti terlibat 5 6 Sampel Metodologi Kasus khusus Longgar tetapi Sampel yang representatif berusaha Baku dengan objektivitas dan ketidak berpihakan yang Pelaku dari dalam (guru) Orang luar yang berminat yang dapat PTK Tindakan Diagnosis status Peneitian Formal Kebenaran Induktif deduktif

objektif-jujur-tidak memihak (impartiality) 7 Penafsiran hasil peneliti

yang terintegrasi

Untuk memahami praktik Mendiskripsikan, melalui refeksi oleh praktisi mengabstraksi yang membangun menyimpulkan pembentukan ilmuwan teori & dan oleh

Hasil akhir

Siswa belajar lebih baik Pengetahuan, prosedur atau (proses dan produk) materi yang teruji

C. Manfaat PTK bagi Guru, Siswa dan Sekolah 1. Bagi guru : 1) Untuk memperbaiki pembelajaran. 2) Pengembangan kemampuan profesional. 3) Membutuhkan rasa percaya diri. 4) Membutuhkan kerjasama, kolaborasi dan sinergi antar guru dalam satu sekolah atau bebrapa sekolah. 5) Meingkatkan kemampuan guru dalam menjabarkan kurikulum. 6) Mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang menarik, menantang, nyaman, menyenangkan, dan melibatkan siswa karena strategi, metode, teknik, dan media yang digunakan dalam pembelajaran. 7) Menemukan materi sendiri melalui pengembangan pengetahuan dan praktik pembelajaran. 2. Bagi siswa : 1) Meningkatnya hasil belajar. 2) Siswa akan mejadikan gurunya sebagai model. 3) Mempuk dan meningatkan keterlibatan, kegairahan, ketertarikan, kenyamanan dan kesenangan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. 3. Bagi sekolah : Untuk perkembangan kualitas secara institusional. Sekolah yang memiliki banyak guru yang mampu melakukan perbaikan / perubahan sendiri kinerjany, akan berpengaruh terhadap kinerja sekolah secara keseluruhan. D. Prinsip-prinsip PTK 1. Menurut Hopkins, (1993) ada 6 prinsip dalam PTK yaitu : 1) Pekerjaan utama guru adalah mengajar. 2) Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menntut waktu yang berlebihan dari guru. 3) Metode yang digunakan harus reliabel (ajeg). 4) Masalah yang diteliti seharusnya merupakan masalah yang cukup merisaukan. 5) Guru harus selalu bersikap konsieten menaruh kepedulian tinggi terhadap prosedur yang berkaitan dengan pekerjaannya. 6) Permasalahan tidak dilihat teerbatas dalam konteks kelas dan atau amata pelajaran tertentu, melainkan misi sekolah secara keseluruhan. 2. Menurut Saadun Akbar (2012:21-22) prinsip prinsip PTK : 1) Peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajaran secara terus menerus dan berkelanjutan. 2) Meneliti merupakan bagian integral dalam proses pembelajaran.

3) Masalah PTK merupakan masalah riil. 4) Motivasi intrinsik (tumbuh dari dalam diri) yang melahirkan sikap kepedulian pada perbaikan mutu pembelajaran. 5) Prosedur longgar dengan mtodologi yang benar. 6) Kelas tidak hanya dibatasi oleh tembok, pelaksanaan PTK bisa dilakukan di taman, kebun dalam bentuk outbond training. E. Karakteristik PTK 1. 2. 3. Muncul secara inisiatif sebagai wujud kepedulian guru terhadap pembelajaran. Berpangkal pada permasalahan praktis yang dialami guru dalam pembelajaran. Dilakukan melalui suatu siklus reflektif, dan bentuk partisipasi atau keterlibatan orang lain. 4. Dilakukan secara kolaboratif-konsisten atau kooperatif sebagai kerjasama kolegial untuk seluruh tahapan penelitian. 5. Bersifat longitudinal, artinya PTK harus berlangsung dalam kurun waktu tertentu (2-3 bulan). 6. 7. 8. 9. Bersifat partikular-spesifik. Bersifat partisipatoris. Bersuifat emik bukan etik. Bersifat kasuistik.

10. Menggunakan konteks alamiah kelas. 11. Menguatamakan adanya kecukupan data yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian. 12. Bermaksud mengubah kenyataan dan situasi pembelajaran lebih baik. F. Sasaran atau Objek PTK Objek penelitian tindak kelas harus merupakan sesuatu yang aktif dan dapat dikenai aktivitas, bukan objek yang sedang diam dan tanpa gerak, antara lain : 1. Unsur siswa 2. Unsur guru 3. Unsur mata pelajaran 4. Unsur peralatan atau sarana pendidikan 5. Unsur hasil pembelajaran 6. Unsur lingkungan 7. Unsur pengelolaan

BAB II MERUMUSKAN MASALAH DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Meumuskan Masalah Salah satu ciri PTK adalah munculnya masalah memang dirasakan oleh guru sebagai sesuatu yang sulit dipecahkan, namun guru menyadari bahwa ada sesuatu yang perlu diperbaiki guna memecahkan masalah tersebut. Beberapa prinsip masalah yang sebaiknya diteliti adalah: 1) Tetapkan permasalahan yang skalanya cukup kecil dan terbatas 2) Masalah tersebut menunjukkan kesenjangan antara fakta/teori dengan kondisi ideal yang sebenarnya yang dihadapi guru dalam proses pembelajaran 3) Adanya kemungkinan dicarikan solusi melalui tindakan yang konkrit yang dapat dilakukan guru 4) Masalah tersebut memungkinkan dicari faktor yang menimbulkannya yang dapat digunakan sebagai landasan untuk merumuskan alternatif pemecahannya 5) Pilih permasalahan yang dirasa penting serta melibatkan guru dalam aktifitas yang diprogram sekolah 6) Kaitkan PTK dengan prioritas yang ditetapkan dalam rencana pengembangan sekolah B. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dilakukan dengan mencari dan menduga kaitan antar masalah2 yang muncul di kelas. Dalam mengidentifikasi masalah, sebaiknya apa yang dirasakan, dialami, dan ditemukan guru dituliskan semua. Contoh : Rata-rata hasil tes siswa pada tahun sebelumnya selalu rendah kurang dari 5,0 Kemampuan berfikir rasional siswa sangat lemah Tingkat kehadiran siswa rendah Siswa kurang aktif dan cenderung pasif Perhatian siswa cenderung kurang fokus C. Analisis Masalah dan Perumusan Masalah Dalam analisis masalah menggunakan pertanyaan-pertanyaan seperti : Mengapa hasil belajar siswa selalu rendah? Apakah cara mengajar saya kurang menarik? Apakah nada suara saya kurang jelas? Dsb. Contoh Rumusan Masalah :

Apakah penerapan metode eksperimen berbasis kinerja dapat meningkatkan kegiatan belajar siswa kelas II SDN Kurawa Bagaimana penerapan pembelajaran berbasis PBL (Problem Based Learning) pada pelajaran IPS untuk kelas III SDN Punakawan? D. Perumusa Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan adalah dugaan guru tentang cara yang dianggap terbaik dalam mengatasi masalah. Hipotesis ini disusun berdasarkan kajian dari beberapa teori, hasil penelitian yang pernah dilakukan dan relevan. Contoh : Penerapan metode eksperimen berbasi kinerja dapat meningkatkan kegiatan belajar siswa kelas II SDN Kurawa. Penerapan PBL pada pelajaran IPS akan lebih menarik dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas III SDN Punakawan, jika disajikan melalui diskusi dan masalah yang dibahas adalah masalah yang masih hangat dan terkait dengan kehidupan sehari-hari.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. Prosedur PTK PTK pada dasarnya adalah penelitian eksperimen bernafas kualitatif. Yang termasuk ke dalam jenis kualitatif interakif. Secara umum prosedur PTK terdiri atas : 1) Penetapan Fokus Penelitian 2) Perencanaan Tindakan 3) Pelaksanaan Tindakan 4) Observasi Dan Interpretasi 5) Analisis Dan Refleksi 6) Rencana Tindak Lanjut B. Model / Rancangan Penelitian Tindakan Kelas Model Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kemis & Mc Taggart :
SIKLUS 1 :

4. REFLEKSI

2. PELAKSANAAN

3. PENGAMATAN

1. PERENCANAAN SIKLUS 2 : 2. PELAKSANAAN 4. REFLEKSI

3. PENGAMATAN

DST

C. Tahapan Tahapan PTK Tahap 1 : Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan adalah menyusun rancangan tindakan dan dikenal dengan perencanaan, yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Pihak yang melakukan tindakan adalah guru sendiri, sedangkan yang melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan adalah peneliti, bukan guru yang sedang melakukan tindakan. Tahap 2 : Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan di dalam kancah, yaitu mnegenai tindakan di kelas. Tahap 3 : Pengamatan (Observasi) Pengamatan adalah pelaksanaan pengamatan oleh pengamat. Prinsip prinsip Observasi Menurut Hopkins (1993) menyebutkan ada lima prinsip dasar atau karakteristik kunci observasi yaitu : a. Perencanaan bersama b. Fokus c. Membangun kriteria d. Keterampilan observasi e. Balikan (feedback) Jenis jenis Observasi a. Observasi terbuka b. Observasi terfokus c. Observasi terstruktur d. Observasi sistematik Tahap 4 : Refleksi Secara rinci kegiatan refleksi meliputi tiga kegiatan yaitu : 1) Analisis Data 2) Refleksi 3) Perencanaan tindak lanjut

Anda mungkin juga menyukai