Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MATA KULIAH KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP

DAMPAK AKTIVITAS MANUSIA TERHADAP ALIRAN SUNGAI

DISUSUN OLEH : I PUTU GERALD A.W E 271 10 026

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TADULAKO 2012

Dampak kegiatan manusia terhadap ekosistem air mengalir seperti sungai memberikan pengaruh yang kurang baik terhadap sungai itu sendiri, berikut beberapa aktivitas kegiatan manusia beserta potensi dampaknya terhadap sungai. NO KEGIATAN 1 Pembuangan limbah cair (sewage) rumah tangga POTENSI DAMPAK Tercemarnya air dan sakit dan matinya biota. Penurunan kandungan oksigen terlarut dalam air, bahkan dapat terjadi keadaan anoksik dalam air sehingga bahan organic yang terdapat dalam sampah cair mengalami dekomposisi anaerobic yang antara lain menghasilkan hydrogen sulfide (H2S) dan aminia (NH3) yang keduanya merupakan racun bagi organism hewani dalam air. Bau H2S seperti telur busuk yang dapat dijadikan indikasi berlangsungnya dekomposisi anaerobik. Rusaknya sempadan berakibat sedimentasi yang mempengaruhi aliran air yang sangat berpengaruh pada ekosistem banyak mengandung pupuk buatan dan peptisida, akan menyebabkan matinya organisme pada ekosistem sungai mengalir. Mengancam regenerasi stok-stok ikan dan udang diperairan air mengalir ini, karena memerlukan nursery ground larva dan atau stadium muda ikan dan udang. Pencemaran air oleh bahan-bahan pencemar yang sebelumnya dapat diikat oleh substrat air mengalir. Pendangkalan sungai karena endapan sedimen yang sebelum dikonversi mengendap di tegakan sempadan. Erosi garis sempadan sungai yang sebelumnya ditumbuhi tegakan. Perembesan bahan-bahan pencemar dalam sampah padat yang kemudian larut dalam air ke perairan di sekitar sampah. Sampah yang bertumpuk di dalam aliran sungai akan menyebabkan kerusakan ekosistem karena salah satu dari anggota rantai makanan ada yang mati. Banyak kematian berarti kadar amoniak dalam air akan bertambah. Kadar amoniak yang terlalu besar dalam air akan semakin mengganggu kehidupan organisme lain (E. P. Odum, 1971) .

Penebangan tegakan di sempadan(randu)

Buangan dari sisa irigasi sawah Konversi sempadan jadi pemukiman

Pembuangan sampah padat.

Penambangan pasir dan 1) batu.

2)

3)

Pengendapan sedimen yang berlebihan dapat mengakibatkan aliran air menjadi lambat yang berakibat pada perubahan organisme, yang akhirnya akan merubah ekosistem dari air mengalir menjadi ekosistem air menggenang. Pengaruh penambangan pasir dan batu pada stasiun 1 berakibat pada hilangnya bentos jenis zoobentos merupakan hewan yang sebagian atau seluruh siklus hidupnya berada di dasar perairan, baik yang sesil, merayap maupun menggali lubang (Kendeigh, 1980; Odum 1993; Rosenberg dan Resh, 1993). Berdasarkan hasil pengamatan, kelimpahan bentos terjadi pada stasiun ke dua. Hal ini disebabkan oleh substrat batu yang terdapat pada stasiun ke dua bersih dari penambangan pasir dan batu.

Pendirian rumah tinggal 1) Merusak tegakan yang menyangga kehidupan sementara (gubuk) organisme, sehingga merusak ekosistem. 2) Merusak sempadan sungai yang berakibat pada aliran air permukaan tidak terkendali, banjir. 3) Menyebabkan garis sempadan rusak yang mengakibatkan sedimen sungai dan amat berpengaruh pada warna perairan dan kecerahan air. Karena dua factor ini penting untuk kelimpahan oksigen pada fotosintesis tumbuhan air. 4) Sedimentasi yang ditimbulkan mempengaruhi kedalaman sungai karena zona kedalam mempengaruhi keberagaman ekosistem semakin dalam perairan tersebut maka intensitas cahaya matahari yang masuk semakin berkurang. Penetrasi cahaya seringkali dihalangi oleh zat yang terlarut dalam air, membatasi zona fotosintesa, dimana habitat akuatik dibatasi oleh kedalaman. 5) Sungai yang terpelihara member nuansa keindahan, namun yang kita saksikan di stasiun ke-1 menunjukkan kekumuhan bantaran sungai, bila hal ini tidak dicegah maka akan berkembang menjadi kawasan akan memberikan tekanan hebat pada lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai