Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Definisi
BPD merupakan diagnosis klinis yg ditentukan berdasarkan ketergantungan 02 dalam periode waktu tertentu setelah lahir. Bancalari: Bayi prematur dgn sindrom distress pernapasan yg tdk berat yg membutuhkan ventilator jangka pendek, tetapi gejala respiratorik menetap dan membutuhkan O2 minimal selama 28 hari, dan disertai kelainan radiologis
Beberapa BBLSR yg lahir antara 23-28 minggu gestasi dan BBL <1250 gr, membutuhkan O2 lebih tinggi selama 1-2 minggu setelah lahir meskipun sebelumnya tdk terdpt penyakit paru dan tdk mgunakan ventilator
Epidemiologi
Displasia terjadi hampir pada 27% bayi hampir aterm yg menderita penyakit paru yg berat (RDS, aspirasi mekonium, pneumonia, sepsis) dan 50% pd bayi yg menderita hipoplasia pulmoner
Gejala klinis
Takipnea Pernapasan cuping hidung Retraksi Mengi Ronkhi CT scan: hiperaerasi multifokal, opasitas linier subpleura Bronkospasme dan episode sianosi dan hipoksemia kronis
Abnormalitas fx paru: 1. penurunan komplians 2. ketidakseimbangan ventilasi dan perfusi 3.peningkatan volume paru 4. tahanan sl respiratorik 5.air trapping Abnormalitas uji fx paru 1. penurunan kapasitas vital paru 2.FEV 3.Aliran ekspirasi paksa 4.peningkatan voume residu Uji fx paru biasanya membaik pd usia 7-11 tahun
AGD: retensi CO2, ph normal Elektrolit: hiponatremia, hipokalemia, Urea N dan nitrogen meningkat Foto toraks: bervariasi dpt berupa gambaran kabut yg difus dan hipoinflasi atau gambaran garis interstitial, atelektasis dan hierinflasi
Tata Laksana
tujuan talak BPD: mengurangi keluhan respiratorik, memperbaiki fungsi paru, meminimalkan jejas paru dan inflamasi, memberikan oksigenasi adekuat dan memfasilitasi perkembangan paru.
Dieuretik
Meskipun diuretik dapat mengurangi edema dan kebutuhan oksigen, tetapi dapat juga menurunkan elektrolit, memicu bone loss dan nefrokalsinosis.
Kortikosteroid
Kortikosteroid sistemik dosis tinggi memfasilitasi ekstubasi dan menurunkan bantuan pernapasan dan paparan oksigen, akan tetapi keuntungan jangka pendek tersebut menimbulkan komplikasi yang serius seperti hiperglikemia, hipertensi, perforasi usus halus, infeksi, hambatan perkembangan otak dan somatik serta menghambat perkembangan neuromotor.
Pemberian kortikosteroid pascanatal tidak menunjukan keuntungan jangka panjang, hingga saat ini belum diketahui hubungan antara efek steroid dengan jenis steroid, dosis yang digunakan atau durasi pengobatan. Penggunaan steroid aerosol menunjukan komplikasi yang lebih sedikit tetapi efeknya kurang efektif.
Karena efek samping yang ditimbulkkan steroid maka direkomendasikan penggunaan steroid pascanatal hanya digunakan untuk keadaan klinis khusus seperti gagal napas berat dengan oksigen maksimal.
Banyak bayi prematur terpapar dengan peningkatan konsentrasi oksigen, sedangkan enzim antioksidan endogen relatif kurang saat lahir. Pemberian recombinant human superoxide dismutase (rhSOD) dapat mengurangi jejas paru baik pada kultur sel maupun pada binatang percobaan
Perkembangan paru terjadi akibat keseimbangan antara pengaruh stimulan dan inhibitor, yaitu glukokortikoid dan TGF-.
Glukokortikoid
Glukokortikoid mendorong perkembangan struktur parenkim, meningkatkan produksi surfaktandan komplians paru, meningkatkan klirens air pada paru, dan menurunkan permeabilitas vaskular. Hasil akhirnya adalah perbaikan fungsi paru, respon yang lebih baik terhadap surfaktan dan peningkatan harapan hidup.
TGF-
TGF- menunjukan perkembangan paru. hasil menghambat