Anda di halaman 1dari 5

Penatalaksanaan Gagal Jantung Pada Anak

Gagal jantung pada anak adalah suatu sindrom klinis yang ditandai oleh ketidakmapuan miokardium memompa darah keseluruh tubuh untuk memenuhi kebutuhan metabolism tubuh termasuk kebutuhan untuk pertumbuhan. Gagal jantung dapat disebabkan oleh penyakit jantung bawaan maupun didapat yang diakibatkan oleh beban volume atau beban tekanan yang berlebih, atau penurunan kontraktilitas miokard. ETIOLOGI GAGAL JANTUNG Prenatal Anemia Aritmia Fistula arterivenus Neonatus Anemia Aritmia Fistula arterivenus Kardiomiopati dilatasi Endokrinopati Bayi Anemia Aritmia Fistula arterivenus Kardiomiopati dilatasi Anak Penyakit jantung didapat (endokarditis atau demam rematik) Anemia Aritmia Kardiomiopati dilatasi Miokarditis hipertensi Gagal ginjal Kardiomiopati restriktif Endokrinopati Hipotiroidisme Infeksi dan sepsis Sindrom Kawasaki : Hipoglikemia Hipotiroidisme Hypoxic ischemic injury Infeksi dan sepsis : Kardiomiopati Twin twin atau fetomaternal transfusion Miokarditis

Sistem Skor ROSS untuk gagal jantung pada bayi Volume sekali minum (cc) Waktu persekali minum Laju napas Pola napas Perfusi perifer S3 atau diastolic rumble Jarak batas hepar dari batas costae Total : Tanpa gagal jantung : 0 2 poin Gagal jantung ringan : 3 6 poin Gagal jantung sedang : 7 9 poin Gagal jantung berat - Kelas I - Kelas II : 10 12 poin Klasifikasi Ross untuk gagal jantung pada bayi sesuai NYHA :Tidak ada gejala atau pembatasan fisik :Takipnea ringan atau bayi saat minum tampak berkeringat Pada anak yang lebih besar tampak sesak bila beraktivitas Tidak ada gagal tumbuh - Kelas III : Takipnea tampak jelas atau tampak berkeringat saat minum maupun aktivitas Waktu minum menjadi lebih lama Gagal tumbuh sebagai akibat gagal jantung - Kelas IV : Saat istirahat tampak takipnea, retraksi, grunting, atau berkeringat 0 Hanya di kepala Jarang Normal < 35 < 25 < 18 < 105 < 90 < 80 < 2 cm 1 Kepala dan badan saat aktivitas Kadang kadang Retraksi 35 45 25 35 18 28 105 115 90 100 80 90 2 3 cm 2 Kepala dan badan saat istirahat Sering Dispnea > 45 > 35 > 28 >115 >100 > 90 > 3cm Skor klinis gagal jantung pada anak Kriteria Diaphoresis (berkeringat) Takipnea PEMERIKSAAN FISIS Pernapasan Laju napas /menit 1 6 tahun 7 10 tahun 11 14 tahun Laju jantung /menit 1 6 tahun 7 10 tahun 11 14 tahun Hepatomegali kostali (tepi hepar dari tepi kosta) 0 > 115 > 40 menit < 50 x/menit Normal Normal Tidak ada < 2 cm 1 75 115 < 40 menit 50 60 x/menit Abnormal Menurun Ada Ada 2 3 cm 2 <25 > 60 xmenit

> 3 cm

DIAGNOSIS Bayi dengan gagal jantung umumnya menunjukkan riwayat sulit minum, takipnea yang bertambah berat saat minum, berat badan yang sulit naik, dan keringat dingin. Anak yang lebih besar akan mengeluh lekas lelah terutama saat aktivitas, sembab pada kelopak mata, atau edema pada tungkai. Pada pemeriksaan fisis akan nampak gejala sebagai berikut : Akibat kompensasi yaitu takikardia, irama derap, berkeringat Akibat kongesti vena pulmonalis yaitu takepnea, dispnea, ortopnea, wheezing dan ronki pada kedua lapang paru Akibat kongesti vena sistemik yaitu hepatomegali, sembab pada kelopak mata, splenomegali, distensi vena leher dan edema tungkai. PEMERIKSAAN PENUNJANG Darah : darah lengkap EKG : sinus takikardia, hipertrofi atrium dan ventrikel, tetapi tidak dapat menentukan Rontgen : kardiomegali, edema paru, atelektasis regional, dan mungkin adanya AGD : asidosis metabolic Ekokardiografi Pemeriksaan lainnya : ASTO, CRP (jika dicurigai demam rematik), SGOT, SGPT,

adanya gagal jantung. penyakit penyerta seperti gambaran pneumonia

LDH, CPK TERAPI 1. Pemberian oksigen 2. Diet makanan lunak, rendah garam 3. Tirah baring, posisi setengah duduk, kadang diperlukan sedasi, bias diberikan fenobarbital 2 3 mg/kg tiap 8 jam selama 1 2 hari 4. Awasi pemberian cairan 5. Obat inotropik : a. b. Dopamine dan dobutamin 2 5 g/kg/menit Digoksin

Lakukan EKG sebelum pemberian digitalis

Periksa kadar elektrolit (kalium) Loading dose : 0,03 0,05 mg/kg/24 jam iv Maintenance : 0,01 mg/kg/24 jam oral Awasi tanda intoksikasi digitalis : Muntah, sakit kepala, gangguan visus, bradikardi, perubahan pada EKG (pemanjangan interval PR, takikardi supraventrikuler, aritmia, fibrilasi ventrikel, AV blok derajat II atau III) Pengobatan : digitalis dihentikan, diberikan kalium 1 2 gr/hari oral; pada keracunan berat, diberikan infus kaliun kurang dari 80 meq/L dengan kecepatan 0,3 mEq/jam; atropine 0,01 mg/kg/kali pada bradikardi berat. Skema pemberian digitalis

6. KCL 75 mg/kg/hari 7. Diuretik : furosemid 1 2 mg/kg/hari, diberikan 1 2 kali/hari, oral atau iv OBAT YANG SERING DIGUNAKAN PADA GAAL JANTUNG Golongan Furosemide Hydrochlorothiazid e Metolazone Digoxin Dopamine Dobutamine Epinephrine Milrinone Captopril Enalapril Nitroprusside Nitroglycerin Dosis 1 mg/kg/kali PO or IV 2 mg/kg/hari PO 0.2 mg/kg/kali PO Preterm infants: 0.005 mg/kg/hari PO; < 10 tahun 0.01 mg/kg/hari PO; >10 tahun : 0.005 mg/kg/hari PO 5-28 mcg/kg/menit IV 5-28 mcg/kg/menit IV 0.01-0.03 mcg/kg/menit IV 0.5-1 mcg/kg/menit IV 0.1-0.5 mg/kg/d PO, bisa diberikan tiap 8 jam 0.1 mg/kg/hari PO, max 0.5 mg/kg/hari 0.5-10 mcg/kg/menit IV 0.1-0.5 mcg/kg/menit IV

Nesiritide Alprostadil*

0.01-0.03 mcg/kg/menit IV 0.03-0.1 mcg/kg/menit IV

DAFTAR PUSTAKA Gary M Satou. Pediatric Congestive Heart Failure. Diunduh dari http://emedicine.medscape.com/article/901307-overview#aw2aab6b6. Diakses tanggal 11 Januari 2012. Ismet Oesman. Gagal Jantung, dalam Sudigdo Sastroasmoro, Bambang Madiyono, penyunting, Buku Ajar Kardiologi Anak. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 1994; 434 37. Antonius Pudjadi, Badriul H. Gagal Jantung dalam Antonius Pudjadi, Badriul H, editor, Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2010; 80 1.

Anda mungkin juga menyukai