Bab II Fani

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 29

BAB II ALAT DAN BAHAN 2.

1 ALAT DAN BAHAN - kancing warna merah biru, merah kuning, putih biru, putih kuning - Kantong baju praktikkum 2.2 PROSEDUR KERJA 1. Dibuat kancing dengan karton, setiap praktikkan diberi 16 kancing denagn warna sbb: 4 kancing merah biru (RB)= Bunga merah, Buah bulat 4 kancing merah kuning (Rb)= Bunga merah, buah oval 4 kancing putih biru (rB)= Bunga putih, buah bulat 4 kancing putih kuning= Bunga putih, buah oval Diumpamakan kantong adalah alat kelamin individu jantan dan betina dengan sifat dihibrid, sedangkan kancing diumpamakan sebagai gamet 2. Diambil kancing dari kantong kiri dengan tangan kiri, dan pada waktu yang sama diambil kancing dari kantong kanan dengan tangan kanan. Dilakukan tanpa melihat isi kantong dan kancing yang akan diambil, hingga kancing dalam kantong diambil semuanya. Dua kombinasi yang bertemu di kedua tangan sat diambil merupakan zigot perkawinan individu dihibrid. 3. Dicatat hasil yang diperoleh, dan seterusnya, kombinasi kancing yang telah diambil tersebut dikembalikan ke kantong asal, dan di kocok lagi kantong tersebut agar kombinasi kancing tercampur kembali.

4. Diulangi pengambilan hingga 16 kali, dengan syarat sebelum diambil kembali kombinasi, semua kancing yang telah diambil harus dikembalikan lagi ke kantong asalnya, dan kembali di kocok ulang. 5. Dicatat hasil yang diperoleh dalam 16 kali pengambilan 6. Dicatat pula hasil kelas dan dibandingkan dengan hasil kelompok, kemudian dibuat perhitungan Chi-square. BAB III HASIL Tabel 1: Hasil Percobaan Imitsasi perbandingan genetis III (Kelompok I) GENOTIP DAN FENOTIP NO NOMOR URUT KELOMPOK Bhima Rio Erna Nuro Dita Jumlah % R_B_ 75 68 68 65 69 345 54 % R_bb 19 25 26 24 24 118 18,4 % rr B_ 22 28 28 27 23 128 20 % rrbb 12 7 6 12 12 49 7,6 % 128 128 128 128 128 640 100 % JUMLAH

1 2 3 4 5

Derajat bebas (Df)= K (Macam fenotip) 1 JadI, Df= 4-1= 3 Faktor koreksi= 0,5 Chi-Square yang diperoleh R_B_ : 0,667

R_bb : 0,052 rr B_ : 0,469 rrbb : 1.806 Tabel 2: Hasil Percobaan Imitsasi perbandingan genetis III (Data Kelas) GENOTIP DAN FENOTIP NO NOMOR URUT KELOMPOK I II III IV V VI VII VIII IX Jumlah % R_B_ 345 443 328 345 360 273 351 298 216 2969 55,2 % R_bb 118 139 135 131 113 95 119 98 60 1008 18,75 % rr B_ 128 152 127 118 123 111 127 93 70 1049 19,5 % rrbb 49 34 50 46 44 23 43 23 38 350 6% 640 768 640 640 640 512 640 512 384 5376 100 % JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Derajat bebas (Df)= K (Macam fenotip) 1 JadI, Df= 4-1= 3 Faktor koreksi= 0,5 Chi-Square yang diperoleh R_B_ : 0,0186

R_bb : 0,000248 rr B_ : 1,627 rrbb : 0,542 BAB IV PEMBAHASAN Dari percobaan tes imitasi genetis III yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa ternyata kemungkinan atau peluang yang dimiliki tiap gen itu berbeda. Dan setiap kemungkinan gen itu memiliki peluang, namun persentase peluang tiap gen itu berbeda. Gambaran tentang kemungkinannya gen-gen yang dibawa oleh gamet-gamet akan bertemu secara acak (random) juga berbeda. Dalam pengamatan, tiap uji percobaan memperlihatkan hasil yang berbeda-beda. Pada percobaan yang kami lakukan hasil R_B_ jika diambil nilai persentase garis besarnya diperoleh sekitar 55,2%, dan R_bb memperlihatkan peluang lebih besar sekitar 18,75 %, dan peluang untuk rr B_ adalah sekitar 19,5 % sementara untuk peluang rrbb adalah yang paling kecil, yaitu 6 %. Sementara itu, individu F1 pada persilangan dihibrid, misalnya AaBb, akan membentuk empat macam gamet, masing-masing AB,Ab, aB, dan ab. Selanjutnya pada generasi F2 akan diperoleh 16 individu yang terdiri atas empat macam fenotipe (A-B-, A-bb, aaB-, dan aabb) atau sembilan macam genotipe (AABB, AABb, Aabb, AaBB, AaBb, Aabb, aaBB, aaBb, dan aabb). Dari angka-angka tersebut akan terlihat adanya hubungan matematika antara jenis persilangan (banyaknya pasangan gen), macam gamet F1, jumlah individu F2, serta macam fenotipe dan genotipe F2. Hubungan matematika akan diperoleh pula pada persilangan-persilangan yang melibatkan pasangan gen yang lebih banyak (trihibrid, tetrahibrid, dan seterusnya). Modifikasi nisbah 9 : 3 : 3 : 1 disebabkan oleh peristiwa yang dinamakan epistasis, yaitu penutupan ekspresi suatu gen nonalelik. Jadi, dalam hal ini suatu gen bersifat dominan terhadap gen lain yang bukan alelnya. Ada beberapa macam epistasis, masing-masing menghasilkan nisbah fenotipe yang berbeda pada generasi F2. (Afrilla, 2009)

Faktor (alel) yang mengatur karakter yang berbeda (dua atau lebih sifat yang dikenal) memisah secara bebas ketika terbentuk gamet. Apabila dua pasang gen yang tidak bertaut terdapat dalam hibrida, nisbah fenotipe pada F2 adalah 9:3:3:1. uji silang tanaman dihibrida menghasilkan nisbah 1:1:1:1;. Makin banyak jumlah gen (pasangan alele) makin banyak jumlah kelas fenotipe dan genotipe pada F2. Metode garis cabang dalam analisa genetik menyederhanakan penentuan kelas-kelas fenotipe dan genotipe. Huruf digunakan untuk menyatakan sifat genetik tetapi simbol + dapat untuk menggantikan alele dominan atau digunakan dalam kombinasinya dengan alele resesif, terutama pada Drosophila. (Crowder L.V, 1990). Dari berbagai teori yang telah disebutkan diatas benar terbukti pada percobaan uju genetis III yang telah dilakukan. Alel dominan dalam mendapatkan peluang terbesar untuk diambil pada saat pengambilan kancing adalah R_B_. begitu pula dalam persilangan dihibrid, alel dengan gen tersebut adalah alel dengan persentase peluang tertinggi, karena kemungkinan untuk mendapatkannya tinggi. Selanjutnya untuk pengambilan kancing R_bb, peluangnya lebih kecil dibanding R_B_ dikarenakan gen bb yang terpaut memiliki peluang yang tidak dominant, dan begitu pula untuk peluang rr B adalah sama persis dengan R_bb. Hal ini juga disebabkan terpaut gen rr yang kemungkinan peluangnya juga tidak terlalu dominant. Sehingga dari percobaan diperoleh hasil bahwa kemungkinan peluang alel ini adalah sama. Untuk rrbb adalah peluang terkecil dalam suatu persilangan, walaupun kemungkinannya tetap ada, tapi untuk mendapatkan hasil dengan gen-gen ini adalah minim. Hal ini dapat dijelaskan pula dalam percobaan, bahwa kancing untuk gen ini hanya terdapat 4 buah, jadi kemungkinan peluang untuk terambilnya secara berbarengan gen rb dan rb ini tipis, karena dalam satu kali penarikan kemungkinan terambil hanya dua kali. Dan dapat dilihat bahwa kemungkinan peluang antar gen-gen tersebut adalah 9: 3: 3: 1. dan kemungkinan yang terjadi jika dalam percobaan tidak menunjukkan hasil seperti tersebut, berarti mempunyai sifat epistasif.

Menurut Suryo (1990), dalam percobaan biologis tidak mungkin didapat data yang segera dapat dipertanggung jawabkan seperti halnya matematika. Sehubungan dengan itu, adanya penyimpangan atau deviasi antara hasil yang didapat dengan hasil yang diharapkan secara teorotis harus dievaluasi. Evaluasi tersebut dilakukan dengan cara chi-square test. Berdasarkan teori yang telah disebutkan, maka dari itu kami melakukan uji chi-square test, untuk melihat seberapa besar penyimpanagn yang terjadi, apakah sesuai dengan hasil persilangan dihibrid yang sebenarnya, atau justru termasuk epistasif. Hasil perhitungan adalah sbb: Hasil pengamatan dengan Uji tes statistic Chi_Square: 1. Untuk pengamatan data kelompok percobaan imitasi genetis III Rumus : 9: 3: 3:1 Yang diharapkan : 360: 120 : 120: 40 Yang diamati : 345: 118: 128: 49 X= (Yang diamati Yang diharapkan 0,5) Yang diharapkan Untuk R_B_ X= (Yang diamati Yang diharapkan 0,5) Yang diharapkan {(345 360) 0,5)} 360 (-15 0,5)

360 240,25 360 = 0,667 Dengan hasil 0,667 dalam tabel perhitungan kemungkinan nilai chi-square kemungkinan hipotesis imitasi genetis III adalah 50 % dan hipotesis diterima Untuk R_bb X= (Yang diamati Yang diharapkan 0,5) Yang diharapkan {(118 120) 0,5)} 120 (-2 0,5) 120 6,25 120 = 0,052 Dengan hasil 0,052 dalam tabel perhitungan kemungkinan nilai chi-square kemungkinan hipotesis imitasi genetis III adalah 70 % dan hipotesis diterima Untuk rrB_ X= (Yang diamati Yang diharapkan 0,5)

Yang diharapkan {(128 120) 0,5)} 120 (8 0,5) 120 56,25 120 = 0,469 Dengan hasil 0,469 dalam tabel perhitungan kemungkinan nilai chi-square kemungkinan hipotesis imitasi genetis III adalah 60% dan hipotesis diterima Untuk rrbb X= (Yang diamati Yang diharapkan 0,5) Yang diharapkan {(49 40) 0,5)} 40 (9 0,5) 40 72,25 40

=1,806 Dengan hasil 1,806 dalam tabel perhitungan kemungkinan nilai chi-square kemungkinan hipotesis imitasi genetis III adalah 40 % dan hipotesis diterima 2. Untuk pengamatan data kelas percobaan imitasi genetis III Rumus : 9: 3: 3:1 Yang diharapkan : 3024: 1008 : 1008: 336 Yang diamati : 2969: 1008: 1049: 350 X= (Yang diamati Yang diharapkan 0,5) Yang diharapkan Untuk R_B_ X= (Yang diamati Yang diharapkan 0,5) Yang diharapkan {(2969 3024) 0,5)} 3024 (-55 0,5) 3024 3080,25 3024 = 1,0186

Dengan hasil 1,0186 dalam tabel perhitungan kemungkinan nilai chi-square kemungkinan hipotesis imitasi genetis III adalah 40% dan hipotesis diterima Untuk R_bb X= (Yang diamati Yang diharapkan 0,5) Yang diharapkan {(1008 1008) 0,5)} 1008 (0 0,5) 1008 0,25 1008 = 0,000248 Dengan hasil 0,000248 dalam tabel perhitungan kemungkinan nilai chi-square kemungkinan hipotesis imitasi genetis III adalah 99% dan hipotesis diterima Untuk rrB_ X= (Yang diamati Yang diharapkan 0,5) Yang diharapkan {(1049 1008) 0,5)} 1008 (41 0,5)

1008 1640,25 1008 = 1,627 Dengan hasil 1,627 dalam tabel perhitungan kemungkinan nilai chi-square kemungkinan hipotesis imitasi genetis III adalah 40 % dan hipotesis diterima Untuk rrbb X= (Yang diamati Yang diharapkan 0,5) Yang diharapkan {(350 336) 0,5)} 336 (13,5 0,5) 336 182,25 336 = 0,542 Dengan hasil 0,542 dalam tabel perhitungan kemungkinan nilai chi-square kemungkinan hipotesis imitasi genetis III adalah 70% dan hipotesis diterima PERTANYAAN PASCA PRAKTEK JAWABAN:

1. contoh genotip penta hybrid adalah sbb: AaBbCcDDEe x AaBbCcDDEe atau: AABBCCDDEE X AABBCCDDEE Macam gamet: aabbccddee 2. Kombinasi (2n)= (25)2= 322= 1054 3. ada dua, yaitu AABBCCDDEE dan aabbcddee 4. Gamet yang dimiliki (213)2= 6710884 5. 249480 : 250520= 500000 49,896% : 51,104%. Selisih data dapat dianggap sesuai Karena perbandingan fenotipnya dibawah 5% yaitu 1,208% 6. Perbandingan fenotip 9:3:3:1 97 : 68 : 75 : 80 = 320 Seharusnya: perbandingan fenotip berbeda dengan pasangan fenotip seharusnya sesuai teori, dan hasil tidak dipercaya kebenarannya.

Praktikum genetis 2 dan 3 BAB IV PEMBAHASAN Dari percobaan tes imitasi genetis yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa ternyata kemungkinan atau peluang yang dimiliki tiap gen itu berbeda. Dan setiap kemungkinan gen itu memiliki peluang, namun persentase peluang tiap gen itu berbeda. Gambaran tentang kemungkinannya gen-gen yang dibawa oleh gamet-gamet akan bertemu secara acak (random) juga berbeda. Dalam pengamatan, tiap uji percobaan memperlihatkan hasil yang berbeda-beda. Pada percobaan yang kami lakukan hasil RR (merah) jika diambil nilai persentase garis besarnya diperoleh sekitar 25%, dan Rr (Merah) memperlihatkan peluang lebih besar sekitar 50%, dan peluang untuk rr (putih) adalah sekitar 25%. Begitu pula untuk percobaan imitasi genetis II, hasil yang didapatkan hampir persis pada imitasi genetic I. jika diambil rata-rata memperlihatkan hasil RR (merah) jika diambil nilai persentase garis besarnya diperoleh sekitar 25%, dan Rr (Merah muda) memperlihatkan peluang lebih besar sekitar 50%, dan peluang untuk rr (putih) adalah sekitar 25%. Wildan yatim (1986) dalam bukunya yang berjudul genetika berpendapat bahwa sesungguhnya ratio fenotip F2 3 : 1 hanya merupakan perhitungan secara teoritis ratio ini diperoleh dari ratio genotipnya. Sebetulnya dalam kenyataan sehari-hari, ratio fenotip yang didapat tidaklah persis demikian. Kalau umpamanya spesies F2 yang dihitung adalah 1000 ekor, maka tidak akan selalu persis bahwa yang normal 750 ekor dan yang ebony 250 ekor. Makin dekat nilai ratio kenyataan, yang disebut o ( observation) terhadap ratio teoritis, yang disebut e (expected), makin sempurna data yang dipakai, berarti makin bagus pernyataan fenotipnya. Kalau perbandingan o/e mendekati angka satu berarti data yang didapat makin bagus, dan pernyataan fenotip tentang karakter yang diselidiki mendekati sempurna. Akan tetapi, jika o/e

menjauhi 1, data itu buruk dan pernyataan fenotip tentang karakter yang diselidiki berarti dipengaruhi oleh suatu faktor lain. Entah karena faktor lingkungan atau jumlah objek yang diamati terlalu sedikit. Hasil pengamatan dengan Uji tes statistic Chi_Square: 1. Untuk pengamatan data kelompok percobaan imitasi genetis I Yang diharapkan : 225:75 Yang diamati : 218:82 X= (Yang diamati Yang diharapkan 0,5) Yang diharapkan Untuk RR (Merah) dan Rr (Merah); X= (Yang diamati Yang diharapkan 0,5) Yang diharapkan {(218 225) 0,5)} 225 (-7 0,5) 225 56,25 225 = 0,25

Dengan hasil 0,25 dalam tabel perhitungan kemungkinan nilai chi-square kemungkinan hipotesis imitasi genetis I adalah 60% dan hipotesis diterima Untuk rr (Putih) X= (Yang diamati Yang diharapkan 0,5) Yang diharapkan {(82 75) 0,5)} 225 (7 0,5) 225 42,25 225 = 0,18 Dengan hasil 0,18 dalam tabel perhitungan kemungkinan nilai chi-square kemungkinan hipotesis imitasi grnetis I adalah 90% dan hipotesis diterima 2. Untuk pengamatan data kelompok percobaan imitasi genetis II Rumus : 1:2:1 Yang diharapkan : 75: 150: 75 Yang diamati : 75: 142: 83 Untuk RR (Merah); X= (Yang diamati Yang diharapkan 0,5)

Yang diharapkan {(75 75) 0,5)} 75 ( 0,5) 75 0,25 75 = 0,003 Dengan hasil 0,003 dalam tabel perhitungan kemungkinan nilai chi-square kemungkinan hipotesis imitasi genetis II adalah 97% dan hipotesis diterima Untuk Rr (Merah muda); X= (Yang diamati Yang diharapkan 0,5) Yang diharapkan {(142 150) 0,5)} 75 (-8 0,5) 75 72,25 75

= 0,96 Dengan hasil 0,96 dalam tabel perhitungan kemungkinan nilai chi-square kemungkinan hipotesis imitasi genetics II adalah 95% dan hipotesis diterima Untuk rr (Putih): X= (Yang diamati Yang diharapkan 0,5) Yang diharapkan {(83 75) 0,5)} 75 (8 0,5) 75 56,25 75 = 0,75 Dengan hasil 0,75 dalam tabel perhitungan kemungkinan nilai chi-square kemungkinan hipotesis imitasi genetis II adalah 96% dan hipotesis diterima 3. Untuk pengamatan data kelas percobaan imitasi genetis I Rumus : 3:1 Yang diharapkan : 1935:645 Yang diamati : 1958 : 622 X= (Yang diamati Yang diharapkan 0,5)

Yang diharapkan Untuk RR (Merah) dan Rr (Merah); X= (Yang diamati Yang diharapkan 0,5) Yang diharapkan {(1958 1935) 0,5)} 1935 (23 0,5) 1935 22,5 1935 = 0,01 Dengan hasil 0,01 dalam tabel perhitungan kemungkinan nilai chi-square kemungkinan hipotesis imitasi genetis I adalah 98% dan hipotesis diterima Untuk rr (putih); X= (Yang diamati Yang diharapkan 0,5) Yang diharapkan {(622 645) 0,5)} 645 (-23 0,5)

645 522,25 645 = 0,8 Dengan hasil 0,8 dalam tabel perhitungan kemungkinan nilai chi-square kemungkinan hipotesis imitasi genetis I adalah 40% dan hipotesis diterima 4. Untuk pengamatan data kelas percobaan imitasi genetis II Rumus : 1:2:1 Yang diharapkan : 645: 1290: 645 Yang diamati : 644: 1285: 641 Untuk RR (Merah); X= (Yang diamati Yang diharapkan 0,5) Yang diharapkan {(644 645) 0,5)} 645 (-1 0,5) 645 2,25 645

= 0,003 Dengan hasil 0,003 dalam tabel perhitungan kemungkinan nilai chi-square kemungkinan hipotesis imitasi genetis II adalah 98% dan hipotesis diterima Untuk Rr (Merah muda); X= (Yang diamati Yang diharapkan 0,5) Yang diharapkan {(1285 1290) 0,5)} 1290 (-5 0,5) 1290 30,25 1290 = 0,02 Dengan hasil 0,02 dalam tabel perhitungan kemungkinan nilai chi-square kemungkinan hipotesis imitasi genetis II adalah 97% dan hipotesis diterima Untuk rr (Putih): X= (Yang diamati Yang diharapkan 0,5) Yang diharapkan {(641 645) 0,5)} 645

(-4 0,5) 645 20,25 645 = 0,03 Dengan hasil 0,03 dalam tabel perhitungan kemungkinan nilai chi-square kemungkinan hipotesis imitasi genetis II adalah 96% dan hipotesis diterima Perbedaan fenotip dari keturunan yang diperoleh atau diperkirakan akan diperoleh pada percobaan persilangan adalah hasil dari persatuan gamet tetua jantan dan betina yang berlangsung secara acak pada waktu terjadi pembuahan o0leh sperma pada sel telur. Menurut Mendel, persilangan atau pembentukan hibrid, mengikuti kaidah (3+!)n untuk sifat kedominanan penuh, dan {(1+2)+1}n untuk sifat kedominanan tak penuh. Pada rumus untuk sifat kedominanan penuh, angka 3 menunjukkan angka nisbah fenotipeyang sama pada homozigot dominan dan heterozigot (=hibrid) sedangkan angka 1 menunjukkan angka nisbah fenotipe homozigot resesif. Pada rumus untuk sifat kedominanan sebagian, angka nisbah 3 tersebut memecah (=bersegregasi) menjadi (1+2) yaitu 1 menunjukkan angka nisbah fenotipe homozigot dominan dan 2 menunjukkan angka nisbah fenotipe heterozigot. Untuk kedua rumus tersebut bilangan eksponensial n menunjukkan banyaknya sifat beda yang dikendalikan secara genetik. Uji 2 (chi-square) merupakan alat bantu untuk menentukan seberapa baik kesesuaian suatu percobaan (goodness of fit). Pada uji ini penyimpangan nisbah amatan (observed) dari nisbah 2 = (O E)2 E 2 = (O1 E1) E1 + (O2 E2) E2 + .......... + (On En) En Nilai 2 diinterpretasikan sebagai peluang dengan mencocokkannya ke tabel 2 berdasarkan derajat bebasnya. Derajat bebas (db) adalah banyaknya fenotip yang dapat harapan (expected) dengan rumus

diekspresikan (n) dikurangi satu. Pada satu sifat beda berkedominanan penuh terdapat dua fenotip dan db = n-1 = 2-1 = 1. Pada dua sifat beda berkedominanan sebagian, db = 9-1 = 8.( Rumpaisum,Marice A. 2009) Perkawinan Monohibrid (Dominansi penuh) Hasil yang diperoleh untuk perkawinan monohibrid (dominansi penuh) yaitu gen Merah (RR/Rr) 222 dan putih (rr) 78 sehingga total Q = 300 sehingga setelah dihitung menggunakan rumus Chisquare X2 dan perhitungan dapat disimpulkan bahwa hasil yang diperoleh signifikan, sehingga hipotesis diterima (Dominansi tidak penuh) Hasil praktikum ini untuk dominansi tidak penuh dapat dilihat pada tabel hasil, jumlah gen Merah (RR) 82, Merah muda (Rr) 147 dan Putih (rr) 71 sehingga totalnya 300, setelah di hitung dengan rumus Chi-square X2 dan perhitungan dapat disimpulkan bahwa hasil yang diperoleh signifikan, sehingga hipotesis diterima

BAB V KESIMPULAN Berdasarkan hukum Mendel rasio fenotipe generasi F2 persilangan monohibrid adalah 3:1. Adanya penyimpangan antara hasil yang didapat dari percobaan dengan hasil yang diharapkan secara teoritis. Chi-square test digunakan untuk mengevaluasi penyimpangan dari hasil percobaan. Nilai probabilitas percobaan persilangan monohibrid antara 70%-90%.

Data yang diperoleh pada percobaan persilangan monohibrid tergolong bagus. Berdasarkan hukum Mendel rasio fenotipe generasi F2 persilangan dihibrid adalah 9:3:3:1. Nilai probabilitas percobaan persilangan dihibrid antara 30%-50%. Data yang diperoleh pada percobaan persilangan dihibrid tergolong bagus. Probabilitas atau istilah lainnya kemungkinan, kebolehjadian, peluang dan sebagaimya umumnya digunakan untuk menyatakan peristiwa yang belum dapat dipastikan. Dalam praktikum ini menggunakan suatu uji yang dikenal dengan uji X2 dan memperhatikan besarnya sampel dan jumlah peubah. Teori kemungkinan banyak digunakan dalam ilmu Genetika. DAFTAR RUJUKAN Dwijoseputro, D. 1977. Pengantar Genetika. Bharata:Jakarta. Kusdiarti,lilik.1986.Genetika Tumbuhan.UGM Press: Yogyakarta Noor,ronny rahman.1996.Genetika Ternak.Penebar swadaya:Jakarta Rumpaisum,Marice A. 2009. Simulasi Percobaan Monohibrid Mendel. Fakultas biologi.universitas kristen duta wacana:yogyakarta Sofro,abdul salam.1992.Keanekaragaman Genetik.Andiofsel:Yogyakarta Suryo. 1989. Genetika. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Tjan, Kiauw Nio. 1995. Genetika Dasar (Diktat). Bandung: penerbit ITB. Yatim, wildan. 1986. Genetika. Bandung: Penerbit Tarsito. Diposkan oleh -Bim Hyun Joong- di 14.27

Label: Genetika 0 komentar: Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langgan: Poskan Komentar (Atom)

Arsip Blog

2009 (19) o April (9) o Juli (3) o Agustus (1) o Desember (6) Pengamatan siklus hidup Drosophila sp & pengenalan... IMITASI PERBANDINGAN GENETIK I & IMITASI PERBANDIN... PENGARUH LIMBAH BUANGAN DETERJEN TERHADAP LINGKUNG... IMITASI PERBANDINGAN GENETIS III APLIKASI LINTAH ( Hirudo medicinalis) SEBAGAI MEDI... Perencanaan Pembelajaran Biologi 2010 (89) o Maret (3) o April (5) o Juli (60) PERKEMBANGAN KECAMBAH DALAM TEMPAT GELAP DAN TERAN... MORFOLOGI DROSOPHILA PEBUATAN MEDIUM Pengamatan Variasi Individu Peranan Gen yang Dipengaruhi Seks TEST STATISTIK UNTUK PERCOBAAN PERSILANGAN A. PERANAN GEN YANG DIPENGARUHI SEKS B. PENGAMATAN... Laporan Praktikum Osmoregulasi Taksonomi Hewan PKL Taksonomi Tumbuhan Tugas Paper Keanekaragaman Hayati Bhima Tips Angiospermae, Pterydophyta,dan Gymnospermae BUDIDAYA DAN MANFAAT JARAK PAGAR

Soal-soal Biostatistik Darah Tugas Perencanaan Pengajaran HAndout Data Mentah Macam Jamur, tanpa editan Herbarium dan Insectarium Contoh RPP SMP Contoh RPP yang disetujui+Kisi-kisi Sistem Integumen POPULASI DEKOMPOSER Handout Mata Kuliah Hewan Tabel Chi-Square SEJARAH PERKEMBANGAN MANUSIA Laporan Taksonomi Monera dan Protista <!--[if gte mso 9]> Normal 0 f... Agustus (3) Taksonomi Monera dan Protista Alga Hijau ALGA MONERA September (16) BIOTEKNOLOGI <!--[if !mso]> v\:* {behavior:url(#default#VML);}... You raise me up Bim Hyun Joong THE WAY YOU LOOK AT ME-BIM HYUN JOONG.wmv I no can do Cari Jodoh Bim Hyun Joong fifa world cup We Will Not Go Down Bim Hyun Joong Jason Mraz- I'm Yours.wmv Video Porno HOT.3gp KucingKu pencuri kain Kafan.3gp PKL Bio'07 di Seaworld.3gp Penampakan Setan Waktu Berbuka bareng PPL SMANSA.m... Ospek KIMABIO Biology Angkatan 2007 TNBT Ospek MARU Biology '07 Jurusan Pendidikan VS Tumbuhan SCHYZOPHYTA-BAKTERI I. JUDUL ... Oktober (2) MAKALAH OSN-PTI RPP Singkat "Berbagai Keterampilan Mengajar"

Pengikut

Bhima's Clock

Pengunjung Blog Bhima

Mengenai Saya

Bhima Wibowo Santoso Jambi, Jambi, Indonesia Seorang anak didik yang selalu menjadi paling bungsu di antara teman-taman seangkatannya, dan berharap bisa menyelesaikan S1 nya tepat di usia ke-20 nya. Note: Copy paste sumber data tanpa mencantumkan penulis merupakan kejahatan terbesar dalam dunia akademik. Lihat profil lengkapku

Labels

Agama (1) Belajar dan Pembelajaran (1) Biofisika (1) Biokimia (4) BioLogi 2007 (1) Biologi Sel (1) Biostatistik (2) Bioteknologi (2) Dasar dan Proses Pembelajaran Biologi (1) Ekologi Umum (8) Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Biologi (3) Evolusi (3) Fisiologi Hewan I (6) Fisiologi Hewan II (11)

Fisiologi Tumbuhan II (3) Genetika (9) Keanekaragaman Hayati (Biodiversity) (2) Kimia Dasar (1) Lain-lain (3) Makalah Olimpiade OSN-PTI (1) Media Pembelajaran (2) Metodologi Penelitian (2) Mikroteaching (1) Pengantar Pendidikan (2) Perencanaan Pengajaran Biologi (2) Perkembangan Hewan (3) Perkembangan Tumbuhan (2) Struktur Hewan (5) Taksonomi Hewan (3) Taksonomi Monera dan Protista (6) Taksonomi Tumbuhan (2) Telaah Kurikulum Biologi SMA (1) Telaah Kurikulum Biologi SMP (2)

Blog Archive

2010 (89) o Oktober (2) RPP Singkat "Berbagai Keterampilan Mengajar" MAKALAH OSN-PTI o September (16) SCHYZOPHYTA-BAKTERI I. JUDUL ... Biology '07 Jurusan Pendidikan VS Tumbuhan Ospek MARU Ospek KIMABIO Biology Angkatan 2007 TNBT Penampakan Setan Waktu Berbuka bareng PPL SMANSA.m... PKL Bio'07 di Seaworld.3gp KucingKu pencuri kain Kafan.3gp Video Porno HOT.3gp Jason Mraz- I'm Yours.wmv We Will Not Go Down Bim Hyun Joong fifa world cup I no can do Cari Jodoh Bim Hyun Joong THE WAY YOU LOOK AT ME-BIM HYUN JOONG.wmv You raise me up Bim Hyun Joong <!--[if !mso]> v\:* {behavior:url(#default#VML);}... BIOTEKNOLOGI o Agustus (3)

o o

ALGA MONERA Alga Hijau Taksonomi Monera dan Protista Juli (60) <!--[if gte mso 9]> Normal 0 f... Laporan Taksonomi Monera dan Protista SEJARAH PERKEMBANGAN MANUSIA Tabel Chi-Square Handout Mata Kuliah Hewan POPULASI DEKOMPOSER Sistem Integumen Contoh RPP yang disetujui+Kisi-kisi Contoh RPP SMP Herbarium dan Insectarium Data Mentah Macam Jamur, tanpa editan HAndout Tugas Perencanaan Pengajaran Darah Soal-soal Biostatistik BUDIDAYA DAN MANFAAT JARAK PAGAR Angiospermae, Pterydophyta,dan Gymnospermae Bhima Tips Tugas Paper Keanekaragaman Hayati PKL Taksonomi Tumbuhan Taksonomi Hewan Laporan Praktikum Osmoregulasi A. PERANAN GEN YANG DIPENGARUHI SEKS B. PENGAMATAN... TEST STATISTIK UNTUK PERCOBAAN PERSILANGAN Peranan Gen yang Dipengaruhi Seks Pengamatan Variasi Individu PEBUATAN MEDIUM MORFOLOGI DROSOPHILA PERKEMBANGAN KECAMBAH DALAM TEMPAT GELAP DAN TERAN... April (5) Maret (3)

2009 (19) o Desember (6) Perencanaan Pembelajaran Biologi APLIKASI LINTAH ( Hirudo medicinalis) SEBAGAI MEDI... IMITASI PERBANDINGAN GENETIS III PENGARUH LIMBAH BUANGAN DETERJEN TERHADAP LINGKUNG... IMITASI PERBANDINGAN GENETIK I & IMITASI PERBANDIN...

o o o

Pengamatan siklus hidup Drosophila sp & pengenalan... Agustus (1) Juli (3) April (9)

Bhima Facebook
-Bim Hyun Joong-

Buat Lencana Anda

Recent Comments
Rumus : 3:1

Anda mungkin juga menyukai