Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KEGIATAN EKSKURSI AGAMA KATOLIK SEKOLAH MINGGU PAROKI SAKRAMEN MAHAKUDUS Oleh: Lusia Serly Die

RINGKASAN

Saya melakukan kegiatan ekskursi ini untuk memenuhi tugas agama katolik diakhir semester ini. Dalam kegiatan ini saya terlibat dalam kegiatan Sekolah Minggu di Paroki Sakramen Maha Kudus. Saya melakukan kegiatan ini bertepatan pada saat masa Adven, sehingga materi yang diajarkan tentang masa Adven tersebut, tentang mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus. Selain itu saya juga memberikan pemahaman kepada adik-adik bagaimana berperilaku yang baik atau buruk yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan sesuai ajaran Tuhan Yesus. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada adik-adik bagaimana mempersiapkan diri dalam menyambut kedatangan Tuhan Yesus dan mengerti apa itu Adven. Selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk membimbing adik-adik untuk menjadi anak-anakNya sesuai yang dikehendaki Tuhan Yesus.

II. PENDAHULUAN

II.1. Situasi Lingkungan Paroki, Wilayah atau Lingkungan Dalam melakukan kegiatan ekskursi ini, saya meninjau Gereja Katolik Paroki Sakramen Maha Kudus. Izin bangunan gereja ini mulai dirintis bulan Juli tahun 1990. Pada tanggal 31 Januari 1991, permohonan panitia untuk pembangunan gereja ditolak untuk ditandatangani. Alasannya tempat itu direncanakan untuk pembangunan perumahan. Pada tahun 1992, terjadi mutasi pada tingkat Pemerintah Daerah Kotamadya Surabaya, maka panitia kembali mengajukan permohonanan pendirian Rumah Ibadat yang sangat dibutuhkan ini. Tanggal 17 Agustus 1991 - ketika Indonesia merayakan hari kemerdekaannya yang ke-

47, gereja di wilayah ini kembali mencatat pengalaman pahit, yakni bahwa untuk kedua kalinya surat permohonan pendirian rumah ibadat ditolak. Menyadari situasi sulit ini dan berusaha memahami alasan yang diberikan akhirnya Panitia dan Dewan menetapkan untuk kembali ke tanah awal yang disiapkan Bapak Uskup dengan membeli lagi tanah di sampingnya. Perjuangan yang panjang dan berat itu akhirnya mulai mendapat titik terang. Pada tanggal 23 Februari 1996, keluarlah surat IMB dengan No. 188/426.91/402.09/96. Pembangunan fisik gereja pun mulai diwujudkan. Kegiatan pembangunan ini terpaksa dihentikan sementara sampai adanya jalan pemisah dengan lokasi pembangunan Masjid Al Akbar Surabaya yang letaknya berdampingan dengan gereja. Gereja mulai difungsikan pada tanggal 19 April 1998, dengan misa perdana yang dipimpin Pastor J. Heijne, SVD sendiri. Sejarah indah ini patut kita kenang, pada tanggal 10 Nopember 2000, Presiden Republik Indonesia - K.H. Abdurrahman Wahid bersedia meresmikan gereja, sesudah beliau meresmikan Masjid Al Akbar Surabaya. Uskup Surabaya, Mgr. J. Hadiwikarta, Pr., dalam perayaan Ekaristi Kudus tanggal 7 Januari 2001, memberikan dan mengangkat status gereja ini dari stasi menjadi paroki. Gereja yang berdiri indah dibawah jalan tol itu diberi nama: Gereja Sakramen Maha Kudus.Pastor paroki pertamanya, Romo Sonny Keraf SVD, romo asal Lamalera, Flores Timur. Lagi-lagi orang Flores mendapat kepercayaan di kota sebesar Surabaya. Saat iniparokitersebutterusberkembang.Terlihatdaribanyaknyaorganisasi yang

diadakanolehgereja parokiini, mulaidariorganisasi BIAK yang dikhususkanuntukanak-anak, MUDIKA danREKAT untukremaja, Paduan Suara Paroki sertaadanya WKRI (Wanita Katolik Republik Indonesia). Banyakumat yang dapatberperanaktifdalamorganisasi-

organisasiiniuntukmemajukanparoki tersebut. Setiapwilayah digereja parokiinitelahmemilikiketualingkungansendiri-sendiriguna menghubungkannyadenganparoki. Masing-

dapatmenguruslingkungannyadandapat

masingsetiap lingkunganmemilikikegiatan yang dibuatberdasarkankeputusanparoki. Kegiatan yang dilakukanitu untukmempererattalipersaudaaraanantarumat di parokitersebut.

II.2. Kebutuhan Paroki, Wilayah atau Lingkungan yang Paling Mendesak Banyaknyaorganisasi di parokiinitidaksebandingdenganjumlahumat yang

mauberperanaktifdalamkegiatan-kegiatanorganisasitersebut. Seperti halnya, sekolahminggu diGereja Sakramen Maha Kudus inilebihseringdisebutdengan diGereja. Padaumumnya tempatpenitipananak, orang tua yang

karenadiadakanpadasaatmisaMinggusiang

merasakerepotanmengurusanaknyasaatmisasedangberlangsungmenitipkananaknyauntukmeng

ikutisekolahmingguini.Tetapi tenaga pengajarnya tidak sebanding dengan jumlah anak yang ada di sekolah minggu tersebut. Kurangnya tenaga pengajar dapat mempengaruhi proses berlangsungnya kegiatan sekolah minggu tersebut sehingga tidak kondusif untuk mengatur anak-anak.

II.3. Tujuan Kegiatan Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membantu di sekolah minggu Paroki Sakramen Maha Kudus yang kekurangan tenaga pengajar. Saya terlibat dalam kegiatan ini sebagai pengajar sekolah minggu yang ditugaskan untuk mengajar, membimbing, menjaga dan mengawasi adik-adik agar menjadi anak-anakNya sesuai yang dikehendaki Tuhan Yesus.

III. ISI

III.3. Kronologis Kegiatan 1. Pertemuan Pertama Waktu : Minggu, 25 November 2012 Jam : 07.30-09.15 WIB

Uraian : Pertemuan pertama diawali dengan berdoa. Materi pada pertemuan ini adalah tentang Yesus Raja Semesta Alam (Yoh 18:36b). Kemudian pengajar bercerita tentang mewujudkan rasa syukur kita menjadi anak-anak yang penuh kasih pada sesama dan alam ciptaanNya. Disela materi adik-adik diajak untuk bernyanyi bersama agar suasana tidak bosan. Setelah itu adik-adik diajak membuat prakarya membentuk boneka salju yang terbuat dari kertas manila dan dihias sebagus mungkin dengan pensil warna atau krayon. Selesai membuat prakarya boneka salju, adik-adik disuruh baris yang rapi untuk masuk kedalam Gereja karena akan mendapat berkat dari Romo. Setelah mendapat berkat dari Romo, adik-adik dikumpulkan kembali masuk kedalam ruang BIAK untuk berdoa pulang. Setelah berdoa pulang, adik-adik mendapat kue satu per satu untuk dibawa pulang. Hasil : Adik-adik menjadi mengerti arti dari Yesus Raja Semesta Alam dan diharapkan adik-adik tidak suka menyakiti satu sama lain, tidak ada rasa iri hati, dengki,

bermusuhan dan juga mau menjaga alam semesta dengan membuang sampah pada tempatnya. 2. Pertemuan Kedua Waktu : Minggu, 2 Desember 2012 Jam : 07.30-09.15 WIB

Uraian : Pertemuan kedua diawali dengan berdoa. Materi pada pertemuan kedua ini adalah Berjaga dan Berdoa (Luk 21:36). Adik-adik dijelaskan tentang materi tersebut dan menghubungkannya dengan masa adven. Kemudian dijelaskan apa itu adven. Setelah materi, adik-adik diajak membuat prakarya lingkaran adven yang cukup sederhana. Lingkaran adven ini dibuat dari kertas bufalo lalu dihias dengan pensil warna atau krayon dan diberi lilin. Setelah selesai membuat prakarya tersebut, adik-adik disuruh baris yang rapi untuk masuk kedalam Gereja karena akan mendapat berkat dari Romo. Setelah mendapat berkat dari Romo, adik-adik dikumpulkan kembali masuk kedalam ruang BIAK untuk berdoa pulang. Sebelum berdoa pulang, adik-adik diajak untuk menyanyi bersama. Setelah berdoa pulang, adik-adik mendapat kue satu per satu untuk dibawa pulang. Hasil : Adik-adik mengerti dan memahami apa itu adven dan mempersiapkan diri agar berjaga-jaga dan berdoa untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus dengan perilaku yang baik karena kedatangan Anak Manusia untuk kedua kalinya tidak seorangpun tahu.

3. Pertemuan Ketiga Waktu : Minggu, 9 Desember 2012 Jam : 07.30-09.15 WIB

Uraian : Pertemuan ketiga diawali dengan berdoa dan menyanyi bersama. Pada pertemuan ketiga ini materinya adalah Yohanes Pembaptis (Luk 3:3b). Dipertemuan ini adikadik dijelaskan siapakah Yohanes Pembaptis. Adik-adik diajarkan untuk selalu bertobat agar mempunyai hati yang bersih untuk menyambut Tuhan Yesus. Selang beberapa menit setelah materi, adik-adik diajak menyanyi bersama lagi. Setelah menyanyi adik-adik diajak untuk menghias prakarya pohon natal yang terbuat dari kertas manila dan boneka salju yang terbuat dari bahan kapas dan koran. Adik-adik

diajak untuk mengasah kreatifitas mereka. Setelah selesai membuat prakarya tersebut, adik-adik disuruh baris yang rapi untuk masuk kedalam Gereja karena akan mendapat berkat dari Romo. Setelah mendapat berkat dari Romo, adik-adik dikumpulkan kembali masuk kedalam ruang BIAK untuk berdoa pulang. Setelah berdoa pulang, adik-adik mendapat kue satu per satu untuk dibawa pulang. Hasil : Adik-adik menjadi paham tentang adven dan mengerti apa yang harus disiapkan pada hari Natal untuk menyambut Tuhan Yesus. Selain itu juga mengerti apa saja perbuatan baik yang boleh dilakukan dan perbuatan buruk yang tidak boleh dilakukan untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus.

4. Pertemuan Keempat Waktu : Minggu, 16 Desember 2012 Jam : 07.30-09.15 WIB

Uraian : Pada pertemuan keempat ini diawali dengan berdoa dan bernyanyi bersama. Materi pertemuan keempat ini adalah Bersukacitalah (Flp 4:4). Dimateri ini adik-adik dijelaskan bahwa kelahiran Tuhan Yesus sudah semakin dekat, berarti pengharapan segera terwujud, karena itu sudah seharusnya kita merasakan sukacita yang besar. Adik-adik diajak untuk semakin giat mempersiapkan diri untuk menyambut kelahiran Sang Juru Selamat. Setelah materi, adik-adik diajak untuk menyusun doa Salam Maria. Bahan yang diterima oleh adik-adik adalah susunan kata yang acak. Setelah disusun menjadi sebuah doa yang benar, adik-adik diminta untuk menempel dikertas yang telah disediakan kemudian dihias seindah mungkin. Setelah semua selesai menyusun doa Salam Maria, adik-adik disuruh baris yang rapi untuk masuk kedalam Gereja karena akan mendapat berkat dari Romo. Setelah mendapat berkat dari Romo, adik-adik dikumpulkan kembali masuk kedalam ruang BIAK untuk berdoa pulang. Setelah berdoa pulang, adik-adik mendapat kue satu per satu untuk dibawa pulang. Hasil : Adik-adik menjadi tahu apa yang harus dipersiapkan untuk menyambut kelahiran Sang Juru Selamat dan bertobat tidak lagi mengulangi perbuatan-perbuatan buruk yang tidak dikehendaki Tuhan.

5. Pertemuan Kelima Waktu : Minggu, 23 Desember 2012 Jam : 07.30-09.15 WIB

Uraian : Pertemuan kelima ini diawali dengan berdoa dan bernyanyi bersama. Dalam pertemuan kelima ini tidak seperti biasanya. Pertemuan kelima ini lebih santai dari pertemuan sebelumnya. Adik-adik diajak untuk bermain setan-setanan. Setelah bermain, adik-adik diajarkan gerakan tarian untuk penampilan dalam misa Natal nanti. Setelah berlatih menari, adik-adik disuruh baris yang rapi untuk masuk kedalam Gereja karena akan mendapat berkat dari Romo. Setelah mendapat berkat dari Romo, adik-adik dikumpulkan kembali masuk kedalam ruang BIAK untuk berdoa pulang. Setelah berdoa pulang, adik-adik mendapat kue satu per satu untuk dibawa pulang. Hasil : Adik-adik sangat senang dengan gerakan tarian yang akan ditampilkan nantinya karena sudah tidak sabar untuk menyambut hari Natal, lahirnya Sang Juru Selamat.

IV. REFLEKSI KEGIATAN Dari seluruh rangkaian kegiatan tersebut, banyak sekali pengalaman dan pelajaran yang saya dapat saat melakukan kegiatan ekskursi ini. Untuk adik-adik sekolah minggu, saya mampu membimbing dan mengajarkan apa arti dari masa Adven. Saya juga mengajarkan cara berperilaku baik yang boleh dilakukan dan perilaku buruk yang tidak boleh dilakukan. Karena hal tersebut adalah dasar yang terpenting untuk kehidupan mereka. Selain itu saya mengajarkan juga apa saja yang dilakukan dalam mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus di hari Natal. Dalam pengajaran, saya juga memberikan permainan untuk mengasah kekreatifitasan mereka. Untuk paroki, telah menyediakan fasilitas tempat untuk kegiatan BIAK sekolah minggu. Diadakannya kegiatan BIAK sekolah minggu tersebut guna untuk membentuk adikadik yang dapat berperan aktif dalam kegiatan paroki, mencintai Yesus, sesama dan lingkungan sekitar, berdoa dan memuji memuliakan nama Tuhan, bersenang-senang serta menjadikannya kreatif dalam berkarya. Untuk saya sendiri, dalam kegiatan eksursi ini saya menjadi lebih berperan aktif dalam kegiatan paroki dan menjadikan saya lebih peduli dengan sesama dan lingkungan sekitar serta belajar bagaimana membimbing dan mengajar yang baik kelak akan menjadi panutan.

V. PENUTUP

V.1. Kesimpulan Kegiatan ekskursi ini membantu saya untuk berperan aktif dalam kegiatan diparoki saya. Sangatlah penting keikutsertaan umat aktif untuk mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh paroki guna menjadikan paroki yang berkembang dan tidak monoton. Tanpa keikutsertaan umat aktif untuk mengikuti kegiatan tersebut, paroki tidaklah dapat berkembang menuju yang lebih berbobot dan baik. Mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di paroki juga sangatlah bermanfaat untuk kita semua. Kita bisa saling mengenal seluruh antar umat paroki bukan hanya umat wilayah saja. Selain itu membantu kita untuk peduli dan membaur dengan seluruh umat paroki.

V.2. Saran Saran untuk adik-adik sekolah minggu, adik-adik diharapkan lebih aktif dalam berperan kegitan ini. Selain itu juga lebih menghormati kepada pengajar. Karena pengajar telah sukarela meluangkan waktunya untuk mengajari kalian menjadi anak-anak Tuhan yang dikehendakiNya. Saran untuk Paroki Sakramen Maha Kudus, paroki sebaiknya memperhatikan lagi untuk mengajak adik-adik agar berperan aktif dalam kegiatan BIAK sekolah minggu. Selain itu juga memfasilitasi guna menunjang kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik dan menyalurkan kekreatifitasan mereka untuk berkarya di Gereja. Saran untuk pemateri lainnya, lebih ditingkatkan lagi penguasaan materi sebelum diberikan pada adik-adik.

VII. DAFTAR PUSTAKA

Sejarah Berdirinya Gereja Sakramen Mahakudus Surabaya.[internet] Selasa 25 September 2012. Available from: http://gemaeklesia.blogspot.com/2012/09/sejarahberdirinya-gereja-sakramen.html

Anda mungkin juga menyukai