Anda di halaman 1dari 5

COCA-COLA

Rasa menyegarkan Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Dialah yang pertama kali mencampur sirup karamel yang kemudian dikenal sebagai CocaCola.Frank M. Robinson, sahabat sekaligus akuntan John, menyarankan nama Coca-Cola karena berpendapat bahwa dua huruf C akan tampak menonjol untuk periklanan. Kemudian, ia menciptakan nama dengan huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan lahirlah logo paling terkenal di dunia. Dr. Pemberton menjual ciptaannya dengan harga 5 sen per gelas di apotiknya dan mempromosikan produknya dengan membagi ribuan kupon yang dapat ditukarkan untuk mencicipi satu minuman cuma-cuma. Pada tahun tersebut ia menghabiskan US$46 untuk biaya periklanan. Pada tahun 1892, Pemberton menjual hak cipta Coca-Cola ke Asa G. Chandler yang kemudian mendirikan perusahaan Coca-Cola pada 1892. Upaya mengiklankan merek Coca-Cola ini pada mulanya tidak mendorong penggunaan kata Coke, bahkan konsumen dianjurkan untuk membeli Coca-Cola dengan kata-kata berikut: Mintalah Coca-Cola sesuai namanya secara lengkap; nama sebutan hanya akan mendorong penggantian produk dengan kata lain. Tetapi konsumen tetap saja menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun 1941, perusahaan mengikuti selera popular pasar. Tahun itu juga, nama dagang Coke memperoleh pengakuan periklanan yang samadengan Coca-Cola, dan pada tahun 1945, Coke resmi menjadi merek dagang terdaftar. Coca-Cola Bottling Indonesia Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan nama dagang yang terdiri dari perusahaan-perusahaan patungan ( joint venture ) antara perusahaan-perusahaan lokal yang dimiliki oleh pengusaha-pengusaha independen dan Coca-Cola Amatil Limited, yang merupakan salah satu produsen dan distributor terbesar produkproduk Coca-Cola di dunia. Coca-Cola Amatil pertama kali berinvestasi di Indonesia pada tahun 1992. Mitra usaha Coca-Cola saat ini merupakan pengusaha Indonesia yang juga adalah mitra usaha saat perusahaan ini memulai kegiatan usahanya di Indonesia. Produksi pertama Coca-Cola di Indonesia dimulai pada tahun 1932 di satu pabrik yang berlokasi di Jakarta. Produksi tahunan pada saat tersebut hanya sekitar 10.000 krat.

Saat itu perusahaan baru memperkerjakan 25 karyawan dan mengoperasikan tiga buah kendaraan truk distribusi. Sejak saat itu hingga tahun 1980-an, berdiri 11 perusahaan independen di seluruh Indonesia guna memproduksi dan mendistribusikan produk-produk The Coca-Cola Company. Pada awal tahun 1990-an, beberapa diantara perusahaan-perusahaan tersebut mulai bergabung menjadi satu.Tepat pada tanggal 1 Januari 2000, sepuluh dari perusahaanperusahaan tersebutbergabung dalam perusahaan-perusahaan yang kini dikenal sebagai Coca-Cola Bottling Indonesia. Proses Pembuatan 1. Tahap pertama untuk menhasilkan Coca-Cola sangat sederhana, yaitu membuat sirup yang terdiri dari gula dan air. Airnya disaring dengan seksama karena bagi "Coca-Cola" bahan baku berkualitas tinggi sangat mutlak diperlukan. 2. Untuk memastikan bahwa air yang digunakan untuk produk botol dan kaleng benar-benar bersih dan murni, air tersebut disaring. Para teknisi pengawasan mutu menguji air tersebut berkali-kali sebelum digunakan untuk membuat produk akhir. 3. Pemeriksaan dan pengujian berlanjut. Perangkat canggih membantu para teknisi memeriksa segala segi proses, mulai dari kondisi tiap kemasan hingga kadar karbondioksida, rasa dan kandungan sirup. Pada tahap ini, campuran sirup diperiksa. 4. Sirup kemudian ditambahkan dengan konsentrat "Coca-Cola". Sari rasa untuk "Coca-Cola ini dibuat di pabrik-pabrik The Coca-Cola Company dan hingga kini tetap merupakan rahasia dagang terbesar di dunia. Teknisi kemudian mencicipi, memeriksa dan mencatat campuran setiap batch sirup dengan seksama. Setelah pencampuran, cairan siap untuk diberi tambahan karbondioksida. Pengawasan mutu yang amat ketat adalah alas an mengapa "Coca-Cola" dikenal sebagai minuman yang memiliki kadar soda yang paling sempurna. 5. Rangkaian botol dari gelas atau plastik PET (Polyethelyne terephthalate) maupun kaleng sekarang dalam jumlah sangat besar siap untuk diisi dengan produk akhir. Botol-botol pun harus melalui pemeriksaan yang amat teliti. Pertama-tama dicuci dan dibasuh kemudian diperiksa secara elektronik dan manual. Barulah boto-botol tersebut siap untuk diisi dengan minuman ringan paling popular di dunia saat ini. 6. Botol demi botol diletakkan di atas ban berjalan agar dapat terisi secara otomatis. Cara tersebut menjamin jumlah dalam tiap botol akurat, dan penutupan botol secara otomatis menjamin kadar higienis yang sempurna pula. 7. Akhirnya, botol-botol diberi label, kode produksi dan dikemas dalam kartonkarton atau dimasukkan ke dalam krat. Selanjutnya, pusat penjualan siap untuk mengirimkan produk-produk "Coca-Cola menuju lebih dari 420.000 gerai (outlet) yang menjual produk-produk "Coca-Cola" di Indonesia.

VIHARA MAHABODHI
Bodh Gaya atau Bodhgaya (bahasa Hindi: ) adalah nama sebuah kota di distrik Gaya di negara bagian Bihar - India. Tempat ini terkenal sebagai tempat Buddha Gautama mencapai nirvana (Pencerahan). Menurut sejarah, tempat tersebut dikenal sebagai Bodhimanda (tanah di sekitar pohon Bodhi), Uruvela, Sambodhi, Vajrasana dan Mahabodhi. [1] Nama Bodh Gaya tidak digunakan hingga abad ke-18. Vihara utama Bodhgaya dulu disebut Bodhimanda-Vihara (Pali). Sekarang disebut Vihara Mahabodhi. Bagi umat Buddha, Bodh Gaya adalah tempat yang paling penting dari empat utama situs ziarah buddhis yang terkait dengan masa kehidupan Buddha Gautama, tiga tempat suci lainnya adalah Kushinagar, Lumbini, dan Sarnath. Pada tahun 2002, Vihara Mahabodhi yang terletak di Bodh Gaya, menjadi Situs Warisan Dunia [2] UNESCO . Berbeda dengan Bodh Gaya, kota disekitarnya merupakan tempat berdebu, berisik dan agak tercemar karena sebagian besar untuk jumlah besar peziarah dan wisatawan yang berkunjung ke sana. [3] Sebuah rencana pengembangan baru telah diusulkan untuk memastikan "masa depan yang berkelanjutan dan sejahtera" bagi Bodh Gaya, tetapi rencana tersebut telah menjadi kontroversial karena memerlukan relokasi seluruh kawasan. [4] Sejarah Sebuah kuil kecil di bawah pohon Bodhi, Bodh Gaya, dibangun pada abad ke-7, setelah asli yang dibangun oleh Kaisar Asoka Maurya pada abad ke-3 SM, ca. 1810 [9] Persembahan ditemukan di Bodh Gaya di bawah "Arasy Pencerahan Sang Buddha", dengan dihiasi koin dari kaisar Kushan Huvishka, abad ke-3 Masehi Menurut tradisi Buddhis, sekitar tahun 500 SM Pangeran Siddhartha Gautama, mengembara sebagai seorang pertapa, mencapai hutan di tepi sungai Falgu, dekat Gaya. Di sana ia duduk bermeditasi di bawah pohon bodhi (Ficus religiosa). Setelah tiga hari dan tiga malam bermeditasi, Siddharta mencapai pencerahan dan wawasan dan mendapatkan jawaban yang dicari-carinya selama ini. Dia kemudian menghabiskan waktu selama tujuh minggu di tujuh tempat yang berbeda di sekitar tempatnya bermeditasi dan mengingat kembali pencapaiannya. Setelah tujuh minggu, Ia pergi ke Sarnath, di mana Ia mulai mengajar Ajaran Buddha untuk pertama kalinya

Siswa-siswa Siddhartha Gautama mulai mengunjungi tempat di mana ia memperoleh pencerahan selama bulan purnama di bulan Waisak (April-Mei), berdasarkan kalender Hindu. Seiring waktu, tempat ini dikenal sebagai Bodh Gaya, hari pencapaian Pencerahan sebagai Buddha Purnima, dan pohonnya sebagai Pohon Bodhi. Sejarah Bodh Gaya ini didokumentasikan dalam banyak prasasti dan rekaman ziarah. Salah satu yang terpenting adalah catatan dari peziarah Cina Faxian di abad ke-5 dan Xuanzang di abad ke-7. Kawasan itu merupakan jantung peradaban Buddhis selama berabad-abad sampai ditaklukkan oleh tentara Turki pada abad ke-13. Vihara Mahabodhi Kompleks, yang terletak sekitar 96 kilometer dari Patna lihat 244143N 845938E [5] memiliki Vihara Mahabodhi dengan tahta berlian (disebut Vajrasana) dan Pohon Bodhi suci. Pohon ini awalnya merupakan cangkokan dari pohon Sri Maha Bodhi, pohon Bodhi di Sri Lanka, yang merupakan cangkokan dari pohon Bodhi India yang asli. Diyakini bahwa 250 tahun setelah Pencerahan Buddha Gautama, Raja Asoka mengunjungi Bodh Gaya. Ia dianggap sebagai pendiri Vihara Mahabodhi yang asli. Hal ini bisa dilihat dari puncak menara vihara yang dimahkotai oleh miniatur stupa dan chhatravali di atas panggung. Tangga ganda berdiri menuju ke atas panggung dan tempat suci teratas. Di dinding di puncak menara tersebut terdapat relief bergambar Buddha. Beberapa sejarawan percaya bahwa candi ini dibangun atau direnovasi di abad ke-1 selama masa kekuasaan Kushan. Dengan merosotnya agama Buddha di India, vihara ini ditinggalkan dan terlupakan, terkubur di bawah lapisan tanah dan pasir. Vihara itu kemudian ditemukan oleh Sir Alexander Cunningham dalam bagian pekerjaannya untuk Masyarakat Arkeologi Inggris pada akhir abad ke-19. Pada tahun 1883, Cunningham bersama dengan JD Beglar dan Dr Rajendralal Miitra dengan usaha keras menggali situs tersebut. Pekerjaan renovasi dilakukan untuk mengembalikan Bodh Gaya seperti masa kejayaannya dulu.

MUSEUM REKOR INDONESIA


Museum Rekor Dunia Indonesia yang popular dengan sebutan MURI awalnya bernama Museum Rekor Indonesia. Perubahan nama ini bersamaan dengan peresmian galeri Muri di kawasan wisata candi Borobudur tanggal 14 Agustus 2005. Museum Jamu Jago dan Muri terletak di kawasan industri JAMU JAGO, Srondol, Semarang. Tepatnya di Jalan Setiabudi no. 179 Srondol kurang lebih 12 Km dari Tugu muda. Museum ini memiliki koleksi foto, slide dan perlatan tradisional pembuatan jamu pada masa lalu. Pendirian dan pelaksanaan kegiatan MURI di dukung sepenuhnya oleh kelompok-usaha JAMU JAGO. Luas ruang sekitar 600 m2 terdiri dari ruang ekshibisi data dan foto MURI, balai pertemuan dan ruang eskhibisi Museum Jamu Jago yang menampilkan foto-foto dan benda-benda bersejarah perusahaan Jamu Jago yang didirikan pada tahun 1918 di desa Wonogiri, Jawa Tengah oleh TK Suprana. Museum MURI merupakan tempat dicatatnya data prestasi superlatif yang terjadi di Indonesia. Berdiri 27 Januari 1990 dan diprakarsai Jaya Suprana. Museum ini mencatat lebih dari 1200 rekor hingga Juli 2005. Di sini pengunjung tidak dipungut biaya dan dibuka setiap hari senin sampai jumat dari jam 08.00 sampai 16.00 wib. Hari Sabtu, Minggu atau hari besar tutup. Museum MURI menghimpun data-data rekor superlatif yang hadir di Indonesia atau dibuat oleh putera-puteri bangsa Indonesia sebagai inspirasi penggugah semangat untuk selalu berjuang mempersembahkan karsa dan karya yang terbaik di bidang keahlian masing-masing. MURI merupakan lembaga pertama di Indonesia yang khusus menghimpun datadata rekor superlatif di Indonesia. Rekor-rekor yang diciptakan masyarakat untuk MURI bukan hanya rekor-nasional namun juga rekor-dunia.

Anda mungkin juga menyukai