Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENGAWASAN K3-LISTRIK
1/8/2013
Kematian
LATAR BELAKANG
Tenaga
listrik sudah menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat luas Listrik mengandung potensi bahaya yang dapat mengancam keselamatan jiwa dan harta benda Penyelenggaraan sistem ketenagalistrikan perlu adanya kebijakan pemerintah sehingga dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat terjamin keselamatannya.
1/8/2013
N
1/8/2013 Created by ganjar budiarto 4
Langsung
Tidak langsung
t : E: I :
1/8/2013
1,0 90 180
0,4 0,3 0,2 (detik) 125 140 200 (Volt) 280 330 400 (mA)
5
> 50 50 75
~ 5 1
1/8/2013
Sentuhan langsung
adalah bahaya sentuhan pada bagian konduktif yang secara normal bertegangan
N N
$ $ $
1/8/2013
Luka serius 476 orang Kasus kebakaran 741 kasus Gangguan teknis 2720 kasus Kerugian Rp. 25.5 milyar
Created by ganjar budiarto 10
: :
80 35
46 243
(7,17 %) (3,14 %)
(3,4 %) (19.73 %)
1/8/2013
11
1/8/2013
Pembebanan lebih Sambungan tidak sempurna Perlengkapan tidak standar Pembatas arus tidak sesuai Kebocoran isolasi Listrik statik Sambaran petir
Created by ganjar budiarto 12
Ketenagalistrikan
1/8/2013
13
previous next
30kHz -100 kHz 100 kHz 3 MHz 3 MHz 30 MHz 30 MHz 100 MHz 100 MHz - 300 MHz 300 MHz 3 GHz 3 GHz 15 GHz
6 6 6 6 6 6 6
15 GHz-300 GHz
1/8/2013
10
Created by ganjar budiarto
616.000/f4
f : Freq MHz
14
G Kebijakan nasional dalam hal upaya menjamin TT/ Kebijakan nasional dalam hal penyediaan tenaga listrik
tempat kerja
yang Aman dan lingkungan yang Sehat TM/
TET M TR
Created by ganjar budiarto
(pengusahaan)
yang Andal, Aman dan Akrap lingkungan
Tempat kerja
1/8/2013
Dasar hukum :
Undang undang No 1 tahun 1970 Keselamatan Kerja
1/8/2013
16
Dasar hukum :
Undang undang No 1 tahun 1970 Keselamatan Kerja
1/8/2013
17
Tujuan K3 Listrik
1. 2.
Menjamin kehandalan instalasi listrik sesuai tujuan penggunaannya. Mencegah timbulnya bahaya akibat listrik
N N N
1/8/2013
18
Dasar hukum :
Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No Kep 75/Men/2002
wajib
1/8/2013
19
Peraturan KHUSUS B
Peraturan Khusus B
1/8/2013
20
RUANG LINGKUP
Tegangan sentuh yang berbahaya: > 50 V a.b. di ruang normal, > 25 V a.b. di ruangan lembab Daya > 100 Watt Tidak mengatur persyaratan inst. listrik di : - Telekomunikasi, kereta listrik, pesawat terbang, kapal laut - Tambang bawah tanah
Created by ganjar budiarto
1/8/2013
21
Bagian 1 : Pendahuluan(Ruang lingkup & acuan) Bagian 2 : Persyaratan Dasar Bagian 3 : Proteksi untuk K3/ Sentuh langsung, sentuh tidak langsung, & kebakaran Bagian 4 : Perancangan instalasi listrik Bagian 5 : Perlengkapan listrik Bagian 6 : PHB & Komponennya Bagian 7 : Penghantar dan pemasangannya Bagian 8 : Ruangan khusus Bagian 9 : Pengusahaan instalasi listrik
1/8/2013
Lampiran-lampiran
22
Bagian 1. PENDAHULUAN Tujuan Terselenggaranya instalasi listrik yang baik dan menjamin keselamatan , keaman instalasi, gedung dan isinya. Ruang lingkup Perancangan, Pemasangan, pemeriksaan, pengujian, pelayanan, pemeliharaan dan pengawasannya instalasi listrik Teg > 25 V dan dayanya > 100 W
1/8/2013 Created by ganjar budiarto 23
Bagian 1. PENDAHULUAN (Lanjutan) Penafsiran Instansi yang berwenang yang memberlakukan PUIL 2000 Ketentuan teknis - Pola preventif - Syarat syarat pengamanan - Batas pembebanan, hantaran - dst
1/8/2013 Created by ganjar budiarto 24
Bagian 2. PERSYARATAN DASAR Proteksi untuk keselamatan - Proteksi sentuh langsung - Proteksi sentuh tidak langsung - Proteksi efek termal - Proteksi arus lebih - Proteksi arus gangguan - Proteksi tegangan lebih - Proteksi perlengkapan dan instalasi listrik
1/8/2013 Created by ganjar budiarto 25
Bagian 2. PERSYARATAN DASAR (Lanjutan) Perancangan - Aspek keselamatan - Asapek kehandalan - Aspek Akrap lingkungan Pemilihan peralatan listrik Karakteristik beban, arus, tegangan, prekuensi, daya
1/8/2013
26
Proteksi dari kejut listrik Proteksi dari efek thermal Proteksi dari arus lebih Proteksi dari tegangan lebih akibat petir Proteksi dari tegangan kurang Pemisahan dan penyakelaran
1/8/2013
27
Bagian 3. SISTEM PROTEKSI Proteksi sentuhan langsung - Proteksi isolasi bagian aktif - Proteksi penghalang atau selungkup - Proteksi penempatan di luar jangkauan - Proteksi isolasi lantai kerja
1/8/2013
28
Bagian 3. SISTEM PROTEKSI (Lanjutan) Proteksi sentuhan tidak langsung Prinsip : Pemutusan secara otomatik Metoda : - Sistem Pembumian - Sistem Hantaran pengaman - Sistem Hantaran Netral Pengaman
1/8/2013
29
PROTEKSI BAHAYA
SENTUHAN LANGSUNG
Metoda :
1. 2. 3. 4. 5. 6.
1/8/2013
Isolasi bagian aktif Penghalang atau Selungkup Rintangan; Jarak aman atau diluar jangkauan Gawai proteksi arus sisa Isolasi lantai kerja.
Created by ganjar budiarto 30
PROTEKSI BAHAYA
JARAK AMAN
Jarak aman atau diluar jangkauan
Tegangan kV 1 12 20 70 150 220 500
1/8/2013
Jarak cm
SISTEM PENGAMANAN
Rd 3000 V2 75 kg
V1
Pelat logam Kayu 25 x 25 x 0,2 Cm Kain basah 27 x 27 Cm ISOLASI LANTAI KERJA (R1)
TANAH
1/8/2013
Proteksi bahaya
N Sentuhan tidak langsung 1. Sistem TT atau Pembumian Pengaman (PP) Sistem IT atau Hantaran pengaman (HP) Sistem TN atau
2.
3.
1.
L1 L2 L3
1/8/2013
34
SATU FASE
1/8/2013 Created by ganjar budiarto
TIGA FASE
35
2.
Tujuan pembumian : Bila terjadi arus bacor atau hubung singkat, arus akan tersalur ke bumi melalui penghantar pengaman sehingga arus meningkat dan pengaman akan terputus secara otomatik
Fasa tunggal 3 kawat Penghantar Aktif Penghantar Nol/Netral Hantaran pengaman
1/8/2013
36
1/8/2013
37
3.
Sistem TN atau
Pembumian Netral Pengaman (PNP)
Fasa tunggal 3 kawat
1/8/2013
38
1/8/2013
39
M
1/8/2013 Created by ganjar budiarto 40
PENGAMAN HUBUNG SINGKAT PUIL 2000 Ayat 556 SETELAN MAK 218 + 68 = 286 A
1,5 In = 102A
2,5 In 1 = 105A
2 In2 = 108A
KHA kabel listrik ditentukan oleh jenis bahan konduktornya dan ukuran penampangnya (Periksa tabel PUIL)
1/8/2013 Created by ganjar budiarto 42
1/8/2013
43
1/8/2013
44
RESISTAN ISOLASI
PANEL P1- P1.1 R-S R-T T-S R-N R-G S-N S-G T-N T-G N-G
p1-P1.2
P1-P1.3
P1.P1.4
P1.P1.5 P1-P1.6
1/8/2013
1000 Ohm /Volt (diruang normal) 100 Ohm / Volt (diruang lembab)
45
KARAKTERISTIK PENGAMAN HUBUNG PENDEK, TERBUKA BILA MERASAKAN 600% In DALAM WAKTU 20 - 50 DETIK
KENDALI
1/8/2013
46
1 2 3 4 5 6
MDB
HYDRANT SPRINGKLER LIFT PRESSURIZED FAN EMERGENCY MDB Suplai daya listrik untuk sarana keselamatan tidak beleh terganggu pada kondisi apapun
1 2 3 4 5 6. Spare
1/8/2013
47
BESARAN NOMILAL
Eksternal Jenis /kondisi lingkungan Ruang normal Ruang lembab Ruang panas Ruang berdebu Ruang uap/gas ledak
48
Pengawas ahli
Cukup luas untuk melakukan pemeriksaan Penerangan yang baik
1/8/2013
50
b. Ruang kerja listrik terkunci Tidak boleh dipasang mesin, pesawat, instrumen ukur dan
perlengkapan lain yang setiap hari dilayani.
Pintu jalan masuk diatur sedemikian hingga: Pintu membuka ke luar. Dibuka dari luar menggunkan kunci Dibuka dari dalam tanpa kunci.
Memasuki kerja listrik : Izin dari petugas berwenang Paling sedikit dua orang Sehat jasmani dan rohani, pakaian kering, waspada. Membawa dan memakai APD yang diperlukan. Memperhatikan rambu-rambu.
1/8/2013 Created by ganjar budiarto 51
Sirkit yang memungkinkan penyalur tegangan dikunci, dan kunci disimpan oleh petugas.
Penguncian harus dilaksnakan menurut prosedur tertentu.
1/8/2013
52
Pekerja harus berdiri ditempat isolasi atau menggunakan pekakas berisolasi yang handal.
Menggunakan pengaman badan (APD) yang diperlukan.
1/8/2013
53
Bekerja di dekat instalasi yang bertegangan : Perhatikan Jarak minimum aman Perlengkapan harus bebas dari kebocoran isolasi atau imbas. Dilarang menggunakan pengukur dari logam Dilarang menggunakan tangga kayu yang diikat batang logam.
1/8/2013
1/8/2013
55
a. Cara membebaskan penderita dari aliran listrik Penghantar dibuat bebas dari tegangan dengan memutuskan sakelar atau gawai pengaman, penghantar ditarik sampai terlepas dari penderita dengan menggunakan benda kering bukan logam, kayu atau tali yang diikat pada penghantar. Penderita ditrik dari tempat kecelakaan. Penghantar dilepas dari tubuh penderita dengan tangan yang dibungkus dengan pakaian kering yang dilipatlipat.
Instalasi untuk Utilitas bangunan, bila terputus tidak berpengruh langsung terhadap pasien
Kelompok 1 E : Instalasi listrik untuk intalasi medik, yang berfungsi langsung dengan penderita, bila terputus dari dalam tempo kurang 10 detik harus segera mendapat catu daya pengganti khusus (CDPK)
Kelompok 2 E :
Instalasi listrik untuk intalasi medik berfungsi langsung dengan penderita, bila terputus harus langsung mendapat catu daya pengganti khusus (CDPK)
Created by ganjar budiarto 57
1/8/2013
G
< 10 dt
RUANG KELOMPOK 1
1/8/2013
RUANG KELOMPOK 1E
Created by ganjar budiarto
RUANG KELOMPOK 2E
58
Alat penerangan dan alat listrik lainya tidak diijinkan menggunakan tegangan lebih dari 50 Volt Jika digunakan kabel fleksibel harus berselubung karet atau berperisai logam fleksibel.
Bila diperlukan tegangan lebih dari 50 V, maka bagian logam dari ketel uap harus dibumikan Jenis kabel yang digunakan harus berselubung karet dan berperisai logam
L1 L2 L3 N
1/8/2013
60
L1 L2 L3 N
1/8/2013
61
Tanda Pengenal (Plat nama) a. nama pabbrik pembuat b. tegangan pengenal c. arus beban pengenal d. daya pengenal e. freq, Jumlah fase, f. rpm g. suhu lingkungan > kenaikan suhu h. klas isolasi I. teg. kerja dan arus beban penuh j. lilitan k. daur kerja
1/8/2013 Created by ganjar budiarto 62
BEBAN
a. Pada saat beban dimasukan, teg turun mak 25% dan pulih 0,5 detik
b. c. d. e. f. g. h. Kapasitas bahan bakar untuk 8 jam Pipa saluran bahan bakar harus terlindung dari panas dan mekanis Pipa saluran gas buang harus disalut shg suhu mak 70o C Pelepasan gas buang pada sebelah sisih udara masuk Sistem pendinginan harus terjamin Pondasi harus dirancang dengan perdam getaran mesin Harus dipasang tanda peringatan
1/8/2013
63
1. 2. 3.
Harus diproteksi thd arus lebih Mak 150 % > I beban penuh Penghantar 115% > I beban penuh
1/8/2013
64
1/8/2013
66
Bagian 9
Pengusahaan Instalasi Listrik Bagian 9.5.3.1 : Orang yang diberi tanggung jawab, perancangan, pemasangan, pemeriksaan, dan pengujian inst. Listrik, harus memahami K3 dan memiliki ijin kerja. Orang yang mengawasi pemasangan instalasi listrik Pengusahaan listrik > 200 kVA harus memiliki organisasi yang bertanggjawab secara khusus
Created by ganjar budiarto 67
1/8/2013
PENYELIA K3 LISTRIK :
TEKNISI LISTRIK
1/8/2013
Inventarisasi Jenis jabatan fungsional berbasis kompetensi K3 Listrik 1. Klas I. Teknisi ( pemasangan, pemeliharaan) 2. Klas II. Penyelia (pemasangan, pengoperasian, pemeliharaan) 3. Klas III. Ahli K3 Listrik
Teknisi Listrik
Dapat melayani dan memelihara inst. listrik secara benar dan aman, baik bagi dirinya, peralatan dan aman dalam pengoperasiannya
Penyelia K3 Listrik
Dapat melakukan pengawasan pek. pemasangan dan pemeliharaan inst. listrik secara benar dan aman sesuai ketentuan dan prosedur K3.
Created by ganjar budiarto
Ahli K3 Listrik
Dapat mengevaluasi potensi bahaya dan tindakan koreksi terhadap: gambar rancangan; hasil pemeriksaan dan pengujian;
69
1/8/2013
KOMPETENSI
Tugas dan tanggung jawab : Melayani, merawat dan mengawasi kelaikan instalasi listrik; Membantu pemeriksaan dan pengujian instalasi listrik;
1/8/2013 Created by ganjar budiarto 70
1/8/2013
71
AWAN KE AWAN
AWAN KE BUMI
KERUSAKAN THERMIS, ELEKTRIS , MEKANIS,
1/8/2013
Sasaran
Petir
1/8/2013
73
1/8/2013
74
1/8/2013
75
Instalasi penyalur petir yang tidak memenuhi syarat dapat mengundang bahaya
1/8/2013
77
Ref 1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No Per 02/Men/1989 tentang instalasi penyalur petir Berlaku untuk sistem proteksi eksternal / proteksi bahaya sambaran langsung
2. SNI 04- 0225 2000 (PUIL 2000) Sebagai rujukan untuk sistem proteksi internal / proteksi bahaya sambaran tidak langsunglangsung
Instalasi penyalur petir yang tidak memenuhi syarat dapat mengundang bahaya
1/8/2013 Created by ganjar budiarto 78
PENERIMA
(AIR TERMINAL)
1/8/2013
80
1/8/2013
81
1/8/2013
82
83
PERTIMBANGAN PEMASANGAN INSTALASI PENYALUR PETIR INDEK RESIKO BAHAYA SAMBARAN PETIR
A : Peruntukan bangunan B : Struktur konstruksi C : Tinggi bangunan D : Lokasi bangunan E : Hari guruh (-10 (0 (0 (0 (0 0 1 2 1 1 1 2 3 2) 2 2 3) 4 3 3 5 4 5 15) 10) 7)
=A+B+C+D+E
< = = = = > 11 11 12 13 14 14
1/8/2013
B:
Struktur konstruksi Steel structure : Beton bertulang, kerangka baja atap logam: Beton bertulang, atap bukan logam : Kerangka kayu atap bukan logam :
Tinggi bangunan
Created by ganjar budiarto
0 1 2 3
C:
1/8/2013
85
1/8/2013
86
E:
1/8/2013
87
SNI 225 - 1987 PUIL-1987 Harus dipasang instalasi (820 - B.16 dan - C.4)
PROTEKSI PETIR
RSTN
RSTN
ARRESTER
GROUNDING
1/8/2013 Created by ganjar budiarto 89
SYARAT-SYARAT PEMASANGAN
PENGHANTAR PENURUNAN 1. Dipasang sepanjang bubungan ke tanah. 2. Diperhitungkan pemuaian dan penyusutan. 3. Jarak antara alat pemegang penghantar maximal 1,5 meter. 4. Dilarang memasang penghantar penurunan dibawah atap dalam bangunan. 5. Jika ada, penurunan dipasang pada bagian yang terdekat pohon, menonjol. 6. Memudahkan pemeriksaan. 7. Jika digunakan pipa logam, pada kedua ujung harus disambung secara elektris. 8. Dipasang minimal 2 penurunan. 9. Jarak antar kaki penerima dan titik percabangan penghantar 1/8/2013 Created by ganjar budiarto maximal 5 meter.
90
a.
b. Bagian atap, pilar, dinding, tulang baja yang mempunyai massa logam yang baik. c. Khusu tulang beton harus memnuhi : a. Sudah direncanakan untuk itu b. Ujung-ujung tulang baja mencapai garis permukaan air dibawah tanah.
d. Kolom beton yang digunakan sebagai penghantar adalah kolom beton bagian luar.
e. f. Pipa penyalur air hujan + minimal dua pengantar penurusan khusus. Jarak antar penghantar a.
1/8/2013
b. Tinggi 25 50 m c.
c.
1/8/2013
d. Masing-masing penghantar dari suatu instalasi yang mempunyai beberapa penghantar harus disambungkan dengan elektroda kelompok. budiarto Created by ganjar
92
e. f.
Terdapat sambungan ukur. Jika keadaan alam tidak memungkinkan, Masing-masing penghantar penurunan harus disambung dengan penghantar lingkar yang ditanam dengan beberapa elektro tegak atau mendatar sehingga jumlah tahan pembumian bersama memenuhi syarat. Membuat suatu bahan lain (bahan kimia dan sebagainya) yang ditanam bersama dengan elektroda sehingga tahan pembumian memenuhi syarat.
g. Elektroda bumi yang digunakan untuk pembumian instalasi listrik tidak boleh digunakan untuk pembumian instalasi penyalur petir.
1/8/2013
93
BANGUNAN YANG MEMPUNYAI ANTENA 1. Antena harus dihubungkan dengan instalasi penyalur petir dengan penyalur tegangan lebih, kecuali berada dalam daerah perlindungan.
2. Jika antena sudah dibumikan, tidak perlu dipasang penyalur tegangan lebih. 3. Jika antena dpasang pada bangunan yang tidak mempunyai instalasi petir, antena harus dihubungkan melalui penyalur tegangan lebih. 4. Pemasangan penghantar antara antena dan penyalur petir sedemikian menghindari percikan bunga api. 5. Jika suatu antena dipasang pada tiang logam, tiang tersebut harus dihubungkan dengan instalasi penyalur petir. 6. Jika antena dipasang secara tersekat pada suatu tiang besi, tiang besi ini harus dihubungkan dengan bumi.
1/8/2013 Created by ganjar budiarto 94
c. Alat penangkap bunga api dan cincin penutup pinggir bagian puncak dapat digunakan sebagai penerima petir.
d. Instalasi penyalur petir dari cerobong min harus mempunyai 2 penurunan dengan jarak yang sama satu sama lain. e. Tiap-tiap penurunan harus disambungkan langsung 1/8/2013 Created by ganjar budiarto dengan penerima.
95
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN 1. Setiap instalasi penyalur petir harus dipelihara agar selalu bekerja dengan tepat, aman dan memenuhi syarat. 1. Sebelum penyerahan dari instalatir kepada pemakai.
2. Instalasi penyalur petir petir harus diperiksa dan diuji : 2. Setelah ada perubahan atau perbaikan (bangunan atau instalasi) 3. Secara berkala setiap dua tahun sekali. 4. Setelah ada kerusakan akibat sambaran petir. 3. Dilakukan oleh pegawai pengawas, Ahli K3 atau PJK3 Inspeksi. 4. Pengurus atau pemilik wajib membantu (penyedian alat)
1/8/2013
96
LIFT
Pesawat lift sebagai sarana transportasi vertikal yang dirancang dengan perangkat pengendali otomatik dari dalam kereta dan pada setiap lantai pemberhentian. Pengguna/penumpang lift hanya dengan tekan tombol dapat mengendalikannya menuju lantai yang dikehendaki;
1/8/2013
98
1/8/2013
99
Bank Indonesia
BI
1/8/2013
1/8/2013
101
1/8/2013
102
f.
1/8/2013
103
Syarat-syarat K3 Lift
UU 1/70 (Bab III Psl 3 (1) - n Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk : n. Mengamankan dan memperlancar
pengangkutan orang, tanaman atang barang.
binatang,
1/8/2013
104
LIFT
Apabila terjadi sesuatu hal yang membahayakan, penumpang tidak dapat berbuat apa apa, Aspek kehandalan dan keselamatan penumpang merupakan faktor dasar dalam pertimbangan perancangan pesawat lift.
1/8/2013 Created by ganjar budiarto 105
K3 LIFT
Untuk menjamin kehandalan dan keamanan pesawat lift, telah ditetapkan syarat-syarat K3, Dasar : Undang undang No 1 th 1970; Peraturan Menaker No Per. 03/Men/1999 Kepmenaker No. : Kep 407/M/BW/1999
1/8/2013
106
PENGENDALIAN K3 LIFT
PERMENAKER NO : PER 03/MEN/1999 Dasar pertimbangan Pertimbangan teknis penetapan Peraturan K3 Lift (Perat. Menteri Tenaga Kerja No Per 03/Men/1999) adalah bahwa Pesawat lift dinilai mempunyai potensi bahaya tinggi,
Pasal 25 Pengurus yang membuat, memasang, memakai pesawat lift dan perubahan teknis maupun administrasi harus
PENYELIA PEMASANGAN Mengawasi pelaksanaan pekerjaan Proyek pemasangan TEKNISI (Ajustment) Melaksanakan Comissioning, TEKNISI PEMELIHARAAN Merawat dan memperbaiki lift PENYELIA OPERASI LIFT Mengawasi kelaikan operasi lift
1/8/2013 Created by ganjar budiarto 108
C0ntoh
DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI
KARTU LISENSI K3
TEKNISI PEMELIHARAAN LIFT DAN ESCALATOR
No : 64/PNKK/07.03 Nama : Tempat & tgl lahir : Instansi/Perh. : Alamat : Berlaku s/d : 28 Juli 2008 FRANSISCUS WARTOYO Yogyakarta, 2 April 1954 PT. Toshindo Elevator Utama Jl. Boulevard Rukan Plaza Pasific B2 No. 25 Kelapa Gading Jakarta Utara Jakarta, 28 Juli 2003 PLT. DIREKTUR PENGAWASAN NORMA KESELAMATAN KERJA
C0ntoh
KOMPETENSI
TEKNISI PEMELIHARAAN LIFT DAN ESCALATOR
SESUAI KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA RI NO. : KEP. 407/M/BW/1999
Tugas dan tanggung jawab : 1. Merawat dan mengawasi kelaikan operasi lift dan eskalator; 2. Membantu pemeriksaan dan pengujian lift dan eskalator;
1/8/2013 Created by ganjar budiarto 110
C0ntoh
DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI KARTU LISENSI K3 PENYELIA OPERASI LIFT DAN ESCALATOR No : 48/PNKK/07.03 Nama : Tempat & tgl lahir : Instansi/Perh. : Alamat : Berlaku s/d : 28 Juli 2008 SLAMET RIYANTO Semarang, 28 Mei 1963 Pemda Jawa Tengah Jl. Pahlawan No. 9 Semarang 50243 Jakarta, 28 Juli 2003 PLT. DIREKTUR PENGAWASAN NORMA KESELAMATAN KERJA
1/8/2013
111
C0ntoh
KOMPETENSI
TEKNISI PENYELIA OPERASI LIFT DAN ESCALATOR
SESUAI KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA RI NO. : KEP. 407/M/BW/1999
Tugas dan tanggung jawab : Mengawasi keselamatan operasi lift dan eskalator; Mengambil tindakan pengamanan keadaan darurat operasi lift dan eskalator;
1/8/2013
112
GAMBAR RENCANA
MEKANISME PENGAWASAN K3
EVALUAS I
OK
RIKSA UJI BERKALA RIKSA UJI
IJIN PEMASANGAN
PEMASANGAN
OK
IJIN PEMAKAIAN
1/8/2013 Created by ganjar budiarto
PEMAKAIAN
113
Memenuhi syarat
Ayat 3 Proses pembuatannya harus memenuhi SNI atau Standar internasional yang diakui
1/8/2013 Created by ganjar budiarto
IJIN K3
PABRIKASI LIFT
114
Doc.Lengka p
Analisis : Evaluasi gambar dan sertifikat Checking perhitungan kekuatan konstruksi
Memenuhi syarat
IJIN K3
LAIK KONSTRUKSI LIFT
115
TEST & COMMISSIONING -PEMERIKSAAN VISUAL/VERIFIKASI DATA -PENGUJIAN PEMBEBANAN -PENGUJIAN REM & SAFETY DEVISES
Memenuhi syarat
1/8/2013
1 tahun
116
JUMLAH LIFT
KALIMANTAN TENGAN KALIMANTAN TIMUR KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN SELATAN SULAWESI UTARA SULAWESI SELATAN SULAWESI TENGGARA SULAWESI TENGAH A M B O N IRIAN JAYA NUSA TENGGARA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR
6707
28 316
JAWA TENGAH
YOGYAKARTA JAWA TIMUR B A LI A C EH SUMATERA UTARA 260 SAMATERA BARAT 30 SUMATERA SELATAN R I A U J A M BI BENGKULU LAMPUNG
179
113 621 192 15 59 72 18 9 26
2 86 20 21 44 125 1 19 19 3 2
1/8/2013
117
IJIN K3
PABRIKASI LIFT
IJIN K3
PEMASANGAN LIFT
IJIN K3
PEMAKAIAN LIFT
118
1/8/2013
120
PENYELIA PEMASANGAN Mengawasi pelaksanaan pekerjaan Proyek pemasangan TEKNISI (Ajustment) Melaksanakan Comissioning, TEKNISI PEMELIHARAAN Merawat dan memperbaiki lift PENYELIA OPERASI LIFT Mengawasi kelaikan operasi lift
1/8/2013
Pengurus Wajib Membentuk Organisasi K3 Created by ganjar budiarto PK dan Menyiapkan Personilnya
121
RANGKUMAN
Listrik mengandung potensi bahaya yang dapat mengancam keselamatan manusia (tenaga kerja), asset maupun lingkungan, karena itu instalsi listrik harus dikendalikan dengan pendekatan:
TEKNIS : dirancang, dipasang, diperiksa/diuji secara berkala dengan mengacu pada standar (PUIL) yang berlaku PERSONEL : melalui pembinaan kompetensi teknisi, penyelia, ahli MANAJEMEN : menerapkan SMK3
1/8/2013
122
RANGKUMAN
Listrik,
Lift mengandung potensi bahaya Penggunaan instalasi/peralatan listrik, lift harus memiliki ijin/pengesahan K3 Masa uji lift berlaku 1 tahun Operasional listrik/lift harus diawasi oleh teknisi yang kompeten Pengurus bertanggung jawab atas pelaksanaan syarat-syarat K3
1/8/2013 Created by ganjar budiarto 123
1. Memeriksa pemenuhan persyaratan administrasi K3 berkaitan dengan pengesahan/perijinan perencanaan, pembuatan, pemasangan atau perakitan, pemakaian, pemeliharaan instalasi listrik, petir dan lift;
2. Memeriksa pemenuhan persyaratan administrasi K3 berkaitan dengan orang/teknisi/operator pelaksana perencanaan, pembuatan, pemasangan atau perakitan, pemakaian, pemeliharaan instalasi listrik, petir dan lift;
1/8/2013 Created by ganjar budiarto 124
3.
Memeriksa secara visual kondisi instalasi listrik , mengidentifikasi potensi bahaya atau menilai potensi bahaya listrik, petir dan lift; Membuat laporan / nota / rekomendasi penerapan norma/ syarat-syarat K3 bidang listrik, petir dan lift; Penanganan kasus kecelakaan akibat bahaya listrik, petir dan lift.
4.
5.
1/8/2013
125
1. Pemeriksaan pemenuhan persyaratan administrasi K3 berkaitan dengan pengesahan/perijinan perencanaan, pembuatan, pemasangan atau perakitan, pemakaian, pemeliharaan instalasi listrik. Pola pelakasaan sesuai stsndar pelayanan 2. Memeriksa pemenuhan persyaratan administrasi K3 berkaitan dengan orang/teknisi/operator pelaksana perencanaan, pembuatan, pemasangan atau perakitan, pemakaian, pemeliharaan instalasi listrik. Sesuai dengan Kepmen No. 75/Men/2002 dan Kepdir No. 311/Men/BW/2003, teknisi yang melakukan perencanaan, pemasangan, perawatan dan pemakaian instalasi listrik harus memiliki keahlian dan kompetensi yang dibuktikan dengan lisensi dan sertifikat pelatihan teknisi K3 listrik. Jika ditemukan teknisi listrik belum mempunyai lisensi dan sertifikat, maka pegawai pengawas harus memerintahkan kepada pengurus untuk memberikan pelatihan kepada teknisi tersebut baik secara in house training (pelatihan yang diselenggarakan di perusahaan atau mengikutksertakan ke 1/8/2013 Lembaga pelatihan (PJK3 pembinaan) yang telah ditunjuk oleh Created by ganjar budiarto 126 Menteri Tenaga Kerja.
1. Pemeriksaan pemenuhan persyaratan administrasi K3 berkaitan dengan pengesahan/perijinan perencanaan, pembuatan, pemasangan atau perakitan, pemakaian, pemeliharaan instalasi listrik. Sama dengan Kebakaran 2. Memeriksa pemenuhan persyaratan administrasi K3 berkaitan dengan orang/teknisi/operator pelaksana perencanaan, pembuatan, pemasangan atau perakitan, pemakaian, pemeliharaan instalasi listrik. Sesuai dengan Kepmen No. 75/Men/2002 dan Kepdir No. 311/Men/BW/2003, teknisi yang melakukan perencanaan, pemasangan, perawatan dan pemakaian instalasi listrik harus memiliki keahlian dan kompetensi yang dibuktikan dengan lisensi dan sertifikat pelatihan teknisi K3 listrik. Jika ditemukan teknisi listrik belum mempunyai lisensi dan sertifikat, maka pegawai pengawas harus memerintahkan kepada pengurus untuk memberikan pelatihan kepada teknisi tersebut baik secara in house training (pelatihan yang diselenggarakan di perusahaan atau mengikutksertakan ke 1/8/2013 Lembaga pelatihan (PJK3 pembinaan) yang telah ditunjuk oleh Created by ganjar budiarto 127 Menteri Tenaga Kerja.
3. Memeriksa secara visual kondisi instalasi listrik dan mengidentifikasi potensi bahaya listrik Memeriksa dan mengidentifikasi kondisi-kondisi atau perubahan yang ada pada instalasi listrik yang dapat menimbulkan potensi bahaya listrik.
Bahaya listrik disebabkan oleh 2 (dua ) potensi bahaya, yaitu arus dan suhu yang tinggi, Arus yang tinggi dapat menyebabkan kecelakaan pada tenaga kerja dan kerusakan pada sumber produksi, begitu juga suhu yang tinggi yang dihasilkan oleh listrik dapat menimbulkan bahaya kebakaran.
Untuk menjamin bahwa suatu tempat kerja/perusahaan aman dari bahaya listrik, maka harus dilakukan pengedalian terhadap arus listrik dan suhu tinggi yang mungkin dapat ditimbulkannya. Arus dapat mengalir atau mengenai manusia, peralatan dan lingkungan melalui 2 kondisi, yaitu kondisi sentuh langsung sehingga mengakibatkan bahaya sentuh langsung dan kondisi sentuh tidak langsung yang mengakibatkan bahaya sentuh tidak langsung.
1/8/2013 Created by ganjar budiarto 128
Bahaya Sentuh Langsung adalah sentuh langsung pada bagian aktif perlengkapan atau instalasi listrik. Bagian aktif perlengkapan atau instalasi listrik adalah bagian konduktif yang merupakan bagian dari sirkit listriknya yang dalam keadaan pelayanan normal, umumnya bertegangan dan atau dialiri arus listrik. Contoh kondisi sentuh langsung : kabel yang terkelupas, stop kontak yang tidak tertutup/ penutupnya rusak; sambungan kabel yang tidak sempurna dll. Kondisi ini dapat dilakukan pengujian dengan alat tespen (pengetes aliran arus). Bahaya Sentuh Tidak Langsung adalah sentuh pada BKT perlengkapan atau instalasi listrik yang menjadi bertegangan akibat kegagalan isolasi. BKT perlengkapan atau instalasi listrik adalah bagian konduktif yang tidak merupakan bagian dari sirkit listriknya yang dalam pelayanan normal tidak bertegangan, tetapi dapat menjadi bertegangan. Contoh kondisi sentuh tidak langsung : Instalasi/ peralatan yang tidak ada pembumian; Pembumian yang tidak sempurna/rusak. Kondisi ini dapat dilakukan pengujian dengan alat tespen (pengetes aliran arus).
1/8/2013 Created by ganjar budiarto 129
Suhu tinggi adalah suhu tinggi yang diakibatkan oleh penggunaan listrik dan dapat menjadi pemicu kebakaran, disebabkan adanya bahan yang mudah terbakar. Contoh kondisi yang dapat menimbulkan kebakaran akibat listrik : pembebanan lebih, penggunaan peralatan listrik (kabel atau alat lainnya) yang tidak sesuai standar (jenis, kapasitas dan kesesuaian dengan peruntukan ruangan), instalasi yang sudah aus. Pegawai pengawas dalam melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap potensi bahaya akibat listrik, harus dapat mengidentifikasi dan menemukan potensi-potensi bahaya listrik (kondisi sentuh langsung, Sentuh tak langsung atau kemungkinan terjadi kebakaran akibat penggunaan instalasi yang tidak standar) dan memberikan saran / rekomendasi sesuai dengan ketentuan/ peraturan yang 1/8/2013 130 berlaku sebagaimana Created by ganjar budiarto telah dijelaskan pada modul
Bentuk laporan pemeriksaan dan Nota pemeriksaan dapat dilihat pada lampiran Permenaker No. 03/Men/1984 tentang pengawasan terpadu. 5. Penanganan Kasus Kecelakaan akibat bahaya listrik Prosedur yang harus dilakukan dalam penanganan kasus kecelakaan akibat bahaya listrik adalah : a.Pengurus atau pimpinan perusahaan wajib melaporkan kejadian kecelakaan dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24 jam sejak terjadinya kecelakaan ke Kepala Kantor Dinas Tenaga Kerja setempat. b.Laporan kecelakaan tersebut dibuat secara tertulis dengan menggunakan formulir (Lampiran II Permenaker No. 03/Men/1998) c.Setelah menerima laporan kecelakaan sebagaimana dimaksud point b, Kepala Kantor Disnaker memerintahkan pegawai pengawas melakukan pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan.
1/8/2013
132
a. Pegawai Pengawas dalam melaksanakan pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan menggunakan formulir laporan pemeriksaan dan pengkajian sesuai lampiran II Permenaker No. 03 /Men / 1998, yang meliputi Data Umum Perusahaan, Data Korban, Fakta yang didapat, Uraian terjadinya kecelakaan, Sumber kecelakaan, Type kecelakaan , Penyebab Kecelakaan , syarat yang diberikan dan Tindakan lebih lanjut serta hal-hal lain yang perlu dilaporkan. Untuk lebih jelas peserta diklat harap mempelajari Permenaker No. 03 / Men /1998. b. Selanjutnya Pegawai Pengawas melakukan pembinaan K3 listrik sebagai tindakan preventif sehingga kecelakaan tidak terulang lagi dan atau melakukan tindakan hukum sesuai dengan peraturan perundangan.
1/8/2013
133
1. Pemeriksaan pemenuhan persyaratan administrasi K3 berkaitan dengan pengesahan/perijinan perencanaan, pembuatan, pemasangan atau perakitan, pemakaian, perbaiakan dan pemeliharaan instalasi penyalur petir.
Pelaksanaan tugas ini sama seperti uraian pada B.1.1. 2. Memeriksa pemenuhan persyaratan administrasi K3 berkaitan dengan Orang/teknisi/operator pelaksana perencanaan, pembuatan, pemasangan atau perakitan dan pemeliharaan instalasi penyalur petir. Sesuai Permenaker No. 02/Men/1989 bahwa setiap perencana, pembuatan, pemasangan dan pemeliharaan instalasi penyalur petir dilakukan oleh pegawai pengawas spesialis atau ahli K3 dan atau PJK3 inspeksi yang telah ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja. Jika ditemukan instalasi dipasang oleh orang yang tidak berkompeten, maka pegawai pengawas harus mewajibkan kepada pengurus untuk memenuhinya (dalam Nota pemeriksaan) dan melaporkan kepada Kepala Dinas untuk menindaklanjuti pemeriksaan dan pengujian oleh pegawai pengawas spesialis atau PJK3 inspeksi yang telah ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja. 1/8/2013 Created by ganjar budiarto 135
3. Menilai apakah tempat kerja / gedung termasuk kategori yang wajib dipasang instalasi penyalur petir;
Penilaian terhadap tempat kerja yang wajib dipasang instalasi penyalur petir, dengan memeriksa macam struktur bangunan (indeks A); konstruksi bangunan (indeks B); Tinggi bangunan (indeks C); situasi bangunan (indeks D); Pengaruh Kilat (Indeks E); jika jumlah Indeks A+B+C+D+E mencapai lebih 14, maka temapt kerja ini wajib memasang instalasi penyalur petir; ketentuan perhitungan indeks dapat dilihat pada lampiran I Permenaker No. 02/Men/1989. Jika suatu tempat kerja telah masuk kategori wajib, maka pegawai pengawas umum, mewajibkan kepada pengurus untuk memasang instalasi penyalur petir dan membuat laporan ke Kepala Dinas untuk menindaklanjuti pengawasan pemasanganbyinstalasi penyalur petir oleh 136 1/8/2013 Created ganjar budiarto pegawai pengawas spesialis listrik atau PJK3.
4. Memeriksa secara visual kondisi instalasi penyalur petir Melakukan pemeriksaan terhadap instalasi penyalur petir yaitu kondisi penerima, hantaran penurunan dan pembumian. Kondisi visual yang dipersyaratkan sesuai dengan Permen No. 02/Men/1989, sehingga calon pegawai pengawas harap mempelajari syarat-syarat teknis yang diuraikan dalam Permen No. 02/Men/1989 atau pada modul pembinaan. Jika ditemukan kondisi yang sudah tidak sesuai lagi (rusak atau terdapat perubahan secara teknis), maka pegawai pengawas mewajibkan pengurus/pimpinan perusahaan untuk melakukan perbaikan.
1/8/2013
137
5.Pembuatan laporan / nota / rekomendasi penerapan norma/ syarat-syarat K3 instalasi penyalur petir
Jika hasil pemeriksaan terdapat hal-hal yang tidak sesuai atau bertentangan dengan peraturan yang ada, maka pegawai pengawas harus mewajibkan kepada pengurus/perusahaan untuk melaksanakan sesuai dengan peraturan yang ada baik secara langsung (temuan yang perlu diperbaiki langsung karena beresiko tinggi) dan melalui Nota pemeriksaan serta membuat laporan ke kantor Dinas untuk menindaklanjuti perencanaan/ pembuatan/ pemasangan atau perakitan, pemakaian/ perbaikan / pemeliharaan/ pengujian instalasi penyalur petir oleh pegawai pengawas spesialis listrik atau PJK3.
1/8/2013 Created by ganjar budiarto 138
Bidang Lift 1. Pemeriksaan pemenuhan persyaratan administrasi K3 berkaitan dengan pengesahan/perijinan perencanaan, pembuatan, pemasangan atau perakitan, pemakaian, pemeliharaan Pesawat lift. Pelaksanaan tugas ini sama seperti uraian pada B.1.1. 2. Memeriksa pemenuhan persyaratan administrasi K3 berkaitan dengan orang/teknisi/operator pelaksana perencanaan, pembuatan, pemasangan atau perakitan, pemakaian dan pemeliharaan pesawat lift. Sesuai dengan Permen No. 03/Men/1999 dan Kepdir No. 407/Men/BW/1999, teknisi yang melakukan perencanaan, pemasangan, perawatan dan pemakaian pesawat lift harus memiliki keahlian dan kompetensi yang dibuktikan dengan lisensi dan sertifikat pelatihan teknisi K3 lift. Jika ditemukan teknisi lift belum mempunyai lisensi dan sertifikat, maka pegawai pengawas harus memerintahkan kepada pengurus untuk memberikan pelatihan kepada teknisi tersebut baik secara in house training (pelatihan yang diselenggarakan di perusahaan atau mengikutsertakan ke Lembaga pelatihan (PJK3 pembinaan) yang telah ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja.Pelaksanaan (Penyelenggara, kurikulum dan persyaratan pesera) pembinaan bagi teknisi lift harus sesuai dengan Kepdir 407/Men/BW/1999. Pegawai Pengawas harus melakukan pemantauan 1/8/2013 Created by ganjar budiarto 139 terhadap pelaksanaan pembinaan teknisi lift agar sesuai dengan peraturan.
1/8/2013
140
4. Pembuatan laporan / nota / rekomendasi penerapan norma/ syarat-syarat K3 pesawat lift Jika hasil pemeriksaan terdapat hal-hal yang tidak sesuai atau bertentangan dengan peraturan yang ada, maka pegawai pengawas harus mewajibkan kepada pengurus/perusahaan untuk melaksanakan sesuai dengan peraturan yang ada baik secara langsung (temuan yang perlu diperbaiki langsung karena beresiko tinggi) dan melalui Nota pemeriksaan serta membuat laporan ke kantor Dinas untuk menindaklanjuti perencanaan/ pembuatan/ pemasangan atau perakitan, pemakaian/ perbaikan / pemeliharaan/ pengujian pesawat lift oleh pegawai pengawas spesialis listrik atau PJK3.
1/8/2013 Created by ganjar budiarto 141