REAKSI HIPERSENSITIF/ALERGI
DEFINISI Respon imunologis berlebihan thdp stimulasi antigen pada orang yang sebelumnya telah tersensitisasi
Tipe I (Cepat)
Tipe II (Sitotoksik) Tipe III (Kompleks Imun)
II
III
IV
HIPERSENSITIVITAS TIPE I
Atopik
Rhinitis alergi, dermatitis atopik, asma Urtikaria, angioedema (pd faring/laring mengganggu airway), anafilaksis
Non atopik
REAKSI ANAFILAKTIK
Insidensi 1:5000-1:25.000
Respon berlebihan pada penyebab alergi (mis, antibiotik) yg diperantarai reaksi hipersensitivitas tipe I. Gejala muncul dalam menit setelah paparan, khas ditandai acute respiratory distress, syok sirkulasi, atau keduanya.
Mediator Histamin, Leukotrin, BK-A, plateletactivating factor
Kardiovaskular Pulmoner
Hipotensi, takikardi, aritmia Bronkospasme, batuk, dispnea, edema paru, edema laring, hipoksia Urtikaria, edema wajah, pruritus
Kulit
REAKSI ANAFILAKTOID
ANAFILAKTIK VS ANAFILAKTOID
Berbeda mekanisme Klinis sukar dibedakan Sama2 mengancam nyawa
Terapi sama
Predisposisi: muda, hamil, atopi, riwayat pemakaian obat Tes intradermal, tes pelepasan histamin, RAST, ukur serum triptase
Penyebab reaksi anafilaktik dan anafilaktoid Reaksi anafilaktik Bisa (Hymenoptera, fire ant, ular, jellyfish) Alergen udara (serbuk sari, molds, terhadap danders) polipeptida Makanan (kacang, susu, telur, makanan laut, butir padi) Enzim (tripsin, streptokinase, chymopapain, asparaginase) Heterologous serum (antitoksin tetanus, antilymphocyte globulin, antivenin) Protein manusia (insulin, corticotropin, vasopressin, serum and seminal proteins) Lateks
Antibiotik (penisilin, cephalosporin, sulfonamide) Desinfektan (ethylene oxide, chlorhexidine) Anastesi lokal (procaine)
Reaksi anafilaktoid
Polyionic solutions (radiocontrast medium, polyrnyxin B) Opioid (morfin, rneperidine) Hipnotik (tiopental, propofol) Muscle relaksan (curare, succinylcholine. atracurium) Membrane sintetis (dialisis) NSAID Pengawet (sulfites, benzoates) Protamine Dextran Steroid Exercise Idiopatik
Stop pemberian obat Berikan oksigen 100% Epinefrin (0.01 - 0.5 mg IV atau IM) Pertimbangkan intubasi atau trakeostomi Cairan intravena (1 -2 liter RL) Difenhidramin (50-75 mg IV) Ranitidin (150 mg IV) Hidrokortison (hingga 200 mg IV) atau metilprednisolon (1-2 mg/kg)
Opioid jauh lebih sedikit Anastesi lokal ester sering cross-reactive, amida jarang
Agen volatile tdk ada laporan
Alergi latex
Alergi obat
Dermatitis kontak ringan anafilaksis Muncul gejala > 1 jam Bereaksi silang dg mangga, kiwi, chestnut, alpokat, passion fruit, dan pisang Pengobatan profilaksis,menghindari lateks
Antibiotic B-lactam: Penisilin,Sefalosporin Preparat sulfa: antibiotik sulfonamide, furosemid, hidroclorotiazid, dan captopril Vancomycin red man's syndrome (pruritus, flushing, dan eritema , hipotensi arterial)
HIPERSENSITIVITAS TIPE II
IgG berikatan dengan antigen pada permukaan sel akan mengaktivasi jalur klasik komplemen sehingga akan terpacu sejumlah reaksi yang berakhir dengan lisis sel.
Kompleks imun antigen-antibodi (IgG atau IgM) disimpan di dalam jaringan mengaktifkan komplemen membangkitkan faktor kemostatik yang menarik neutrofil ke area tersebut cedera jaringan akibat pelepasan enzim lisosomal dan produk-produk beracun.
HIPERSENSITIVITAS TIPE IV
Diperantarai limfosit T CD4+ yg peka dg antigen spesifik oleh paparan terdahulu Paparan ulang kpd antigen limfosit menghasilkan IL, IFN, dan TNF-y yg mengaktifkan sel-sel inflamasi mononuklear di atas 48-72 jam IL-4 dan IFN-y menyebabkan makrofag mengalami perubahan epithelioid granuloma.