Anda di halaman 1dari 14

PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN

SUKANTO, S.E, M.Si

Sukanto, S.E, M.Si

Pengantar Eko. Pembangunan

PEMBANGUNAN PERTANIAN
Peranan sektor pertanian di NSB Sektor Pertanian Memegang peranan penting; - Kontribusi sektor pertanian di NSB 50-80%, negara maju 16% kecuali Saudi Arabia dan Malaysia; - hampir 2/3 GNP berasal dari sektor pertanian, sumber modal utama bg per(+) eko. modern - 70% penyerapan TK Sektor petanian di NSB cenderung memiliki produktivitas yang rendah: 1. Krngnya saran pertanian 2. Cara bercocok tanam yg sederhana 3. Krng input modern (bibit dll) 4. Tk pendidikan 5. Faktor sosial budaya
Sukanto, S.E, M.Si Pengantar Eko. Pembangunan 2

Perlu peningkatan kesejahteraan msyarakat yg hidup di sektor pertanian; Hal yg perlu dilakukan: 1. perubahan teknik produksi 2. kebijakan pmrintah yg sesuai 3. Adanya lembaga sosial yg menunjang 4. Modernisasi sektor pertanian

Sukanto, S.E, M.Si

Tahap-Tahap Pembangunan Pertanian


1. Pertanian Tradisional/subsisten (produktivitas rendah) - berlaku law diminishing return - tergantung pada alam - unpaid labor - teknologi terbatas/cara yg sederhana

Intinya: mrk hnya mempertahankan hidup keluarga


Sukanto, S.E, M.Si 4

2. Pertanian menuju pertanian modern - Diversifikasi pertanian, ada peanekaragaman tanaman - tumpang sari - pengunaan traktor, bibit unggul, pupuk, irigasi Terciptanya surplus produksi

Sukanto, S.E, M.Si

3. Pertanian modern - Spesialisasi - keuntungan, pemaksimuman hasil produksi - produk diarahkan utk kepentingan pasar - capital intensive

Sukanto, S.E, M.Si

Syarat-Syarat Pemb. Pertanian A.T Mosler (1965) dalam Lincolin (2004; 333) Adanya pasar untuk hasil pertanian Teknologi yg berkembang Tersedia bahan-bahan dan alat-alat produksi secara lokal Adanya perangsang produksi bg petani Tersedia angkutan yg lancar dan kontinue

Sukanto, S.E, M.Si

Syarat-Syarat Pendukung Pendidikan pembangunan; kursus, pelatihan, penyuluhan Kredit produksi Kegiatan gotong royong petani Perluasan dan perbaikan tanah pertanian Perencanaan nasional pertanian

Sukanto, S.E, M.Si

Strategi modernisasi pertanian Perubahan teknologi dan inovasi - pengenalan mekanisasi pertanian - inovasi biologis dan kimiawi 2. Perbaikan pola pemilikan tanah - konsep landreform

Sukanto, S.E, M.Si

Kebijakan pendukung Insentif Kemudahan memperoleh input Perubahan lembaga-lembaga pedesaan Pelayanan yang menunjang (penyuluhan, fasiltas pergudangan, pemasaran, dan angkutan)

Sukanto, S.E, M.Si

10

Kebijakan pertanian di Indonesia Bimas dan Inmas, sebelumnya ada Demas. Bimas dimulai 1967/1968; - pancausaha tani: irigasi, penggunaan bibit unggul, penggunaan pupuk, pemberantasan hama dan penyakit, perbaikan cara bercocok tanam. - Adanya kredit

Sukanto, S.E, M.Si

11

2. Kebijakan kredit pertanian 3. Kebijakan harga dasar dan harga tertinggi. Saleh Afif & Leon Mears, konsep harga beras: - perlu ada harga dasar - harga maksimum - selisih yg memadai antara maksimum harga dasar. - ada relasi harga antar daerah - adanya stock penyangga (buffer stock)
Sukanto, S.E, M.Si 12

Kebijakan harga minimum Ada rumus Tani, merupakan pedoman perhitungan dalam membandingkan harga beras yg dijual oleh petani dgn harga pupuk

1,5.A.B P 2
P = harga minimum padi yg diproduksi (Rp/Kg) A = Harga pupuk yg diimpor (US$) B = Kurs 1,5 menanda harga pupuk hrs dikalikan 1,5 (adanya ongkos angkut, biaya pelabuhan) 2 perbandingan padi dgn beras (2:1)
Sukanto, S.E, M.Si 13

Sukanto, S.E, M.Si

Pengantar Eko. Pembangunan

14

Anda mungkin juga menyukai