1/9/13
MDGs 2015
1/9/13
Memberantas kemiskinan dan kelaparan Mencapai pendidikan dasar universal Mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan Menurunkan kematian balita Meningkatkan kesehatan ibu Memerangi penyakit HIV/AIDS ,
2.
3.
4. 5. 6.
1/9/13
MDGs adalah..?
Suatu upaya global untuk mengentaskan kemiskinan dan meletakkan fondasi atau dasar-dasar pembangunan yang berkelanjutan.
Pencapaian target MDGs bukan sekadar target-target angka yang harus dicapai pada 2015. Keberhasilan pencapaian MDGs terletak pada seberapa kokoh fondasi pembangunan yang berkelanjutan telah mampu dibangun di Indonesia. 1/9/13
66 juta rakyat indonesia berpendapatan kurang dari US$1,25 Indeks Pembangunan Manusia Indonesia turun dari peringkat 108 ke 124 (pada tahun 2011, peringkat indonesia di bawah Palestina!) Kelaparan dan Gizi buruk masih menjadi ancaman di mana-mana 1/9/13
Secara umum, Indonesia dikatakan on track di akses terhadap bidang pendidikan. Namun, angka buta huruf khususnya di kalangan perempuan masih tinggi. Akses pendidikan yang meningkat ternyata tidak mampu mendongkrak naiknya indeks pembangunan manusia 1/9/13
Lebih dari 90% dari 6 juta buruh migran Indonesia adalah perempuan yang bekerja di sektor informal dalam kondisi 3 D (Dirty=Kotor, Dangerous=Berbahaya, dan Difficult=Sulit). Upaya membangun kesetaraan Gender tidak dibarengi dengan 1/9/13
Target MDGs = 18/1000 kelahiran hidup Target RPJMN = 24/1000 kelahiran hidup.
1/9/13
ISP A 19 %
Lainnya 32 %
1/9/13
Angka kematian ibu melahirkan di Indonesia adalah 228 per 100.000 kelahiran hidup. Ada 13 provinsi memiliki angka kematian ibu yang sangat tinggi. Di antaranya adalah Papua dan Nusa Tenggara Timur. Indonesia adalah salah-satu
1/9/13
Menurut survai kesehatan rumah tangga 2001 sebesar 90% adalah komplikasi yang terjadi pada saat persalinan dan segera setelah bersalin. Penyebab tersebut dikenal dengan Trias Klasik yaitu:
50 persen (5.767) kematian ibu terjadi di 5 provinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, NTT, Banten dan Jatim.
Jawa Barat (2.280) Jawa Tengah (1.766) NTT (642) Banten (538) Timur (500)
Jawa 1/9/13
1/9/13
Prevalensi AIDS di Indonesia sebenarnya rendah, hanya 0,2% secara nasional. Namun peningkatan jumlah penderita sangat mengkhawatirka n. Penyebaran AIDS
1/9/13
1/9/13
Setiap tahun 300.000 orang terdiagnosis TB, kematian pertahun mencapai 61.000 dan ratarata temuan baru TB, 1,8% disebabkan kuman yang bersifat kebal
424 dari 576 kabupaten di Indonesia, artinya sekitar 45 persen penduduk beresiko tertular Malaria. Grafik menunjukkan penurunan, namun tahun 2007 silam masih terdapat 1.774.845 penderita klinis di Indonesia.
1/9/13
hingga November 2011 telah terjadi 404 kasus kematian akibat DBD di 31 provinsi. Angka ini lebih rendah dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 1.358 kasus di 33 provinsi. tingkat kematian DBD tahun 2011 adalah 0,82% sedangkan tahun lalu masih 0,87%.
Tiap tahun, hampir 1 juta hektar hutan rusak akibat dibabat secara legal / ilegal). Hutan yang tesisa hanya 80 juta, yang mana 30 juta sudah di tangan HPN.
Antara 2005-2010, kerugian akibat kerusakan hutan mencapai Rp170 triliun, padahal anggaran 1/9/13 penanggulangan bencana per
8. Kemitraan Global
Lebih dari 65% anggaran untuk penanggulangan HIV & AIDS, Malaria, dan TB berasal dari sumber luar negeri (Global Fund). Hampir 90% bahan baku obat-obat esensial harus diimpor. Karena krisis finansial dunia, dana global
1/9/13
Target Utama:
Goal 1: Mengentaskan kemiskinan ekstrem dan kelaparan Goal 4: Menurunkan angka kematian anak dan balita. Goal 5: Menurunkan angka kematian ibu.
Goal 6: Menanggulangi HIV & AIDS, Malaria, TB, dan Penyakit menular mematikan lainnya. 1/9/13
PONED dan PONEK 24 jam Bantuan Operasional Kesehatan (Rp 75-250 juta per puskesmas).
2010: Rp 226 miliar untuk 8737 unit puskesmas. 2011: Rp 904,5 miliar untuk seluruh puskesmas di Indonesia (8967 unit).
Sampai awal Oktober 2011, 430 Kab/kota telah mencairkan dana BOK. Masih ada 62 kabupaten/kota (12,6%) 1/9/13
Jaminan Kesehatan Nasional (Jamkesmas) dan Jaminan Persalinan (Jampersal), dan SJSN-BPJS
Tahun 2011, pemerintah menganggarkan Rp 6,3 triliun untuk program Jamkesmas dan Jampersal. Sampai dengan Oktober 2011, total dana yang telah diluncurkan adalah sebesar 4,5 triliun rupiah (72,35%
1/9/13
Hambatan-Hambatan Utama
Program-program bersifat shortcut, sektoral, terlalu menekankan pada output (serapan anggaran), dan tergantung pada dukungan sumberdaya eksternal. Desentralisasi tidak berjalan sesuai konsep. Strategi seperti ini rentan akan keberlangsungan (sustainability), 1/9/13 rawan korupsi, dan tidak efektif.
1/9/13
1/9/13
1/9/13