Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA KAJIAN PENENTUAN LOKASI MENARA TELEKOMUNIKASI

1.1.

Latar Belakang Sistem komunikasi bergerak adalah suatu sistem telekomunikasi yang

memungkinkan pelanggannya untuk dapat bergerak (berpindah tempat) selama proses hubungan komunikasi berlangsung, dengan catatan pergerakan tersebut tidak keluar dari cakupan area penyelenggara jasa telekomunikasi. Supaya perangkat telekomunikasi dapat mengcover seluruh cakupan wilayah, maka dilakukan pembagian coverage area menjadi sub-sub area yang disebut cell. Oleh karena itu, sistem komunikasi bergerak disebut juga sistem komunikasi selluler. Bentuk cell yang ideal adalah heksagonal (Gambar 1), agar seluruh wilayah dapat tercover. Akan tetapi pada kenyataannya bentuk cell adalah lingkaran sehingga menimbulkan adanya celah antar cell dimana celah tersebut tidak akan tercover oleh jaringan. Celah inilah yang disebut sebagai daerah blank spot (Gambar 2). Sedangkan bila terjadi irisan antar cell dinamakan dengan istilah overlay.

Gambar 1. Bentuk Sel Ideal

Gambar 2. Overlay & Blankspot

Perkembangan

penyelenggaraan

telekomunikasi

khususnya

penyelenggaraan

telepon seluler terlihat sangat signifikan pertumbuhannya. Hal ini ditunjukkan oleh pertumbuhan jumlah pelanggan atau pemakai yang terus meningkat dari tahun ke tahun, jumlah pelanggan seluler dapat dilihat pada Tabel 1. Pertumbuhan pelanggan tersebut selain dipicu oleh penurunan dan persaingan tarif telepon bergerak juga disebabkan oleh semakin luasnya jangkauan jaringan seluler hingga ke pelosok tanah air. Mengikuti perkembangan jumlah pelanggan seluler tersebut para provider terus berusaha untuk membangun infrastruktur penyelenggaraan berupa pembangunan menara Base Transceiver Station (BTS). Kemampuan BTS dalam menyediakan coverage area sangat dipengaruhi oleh jumlah pelanggan dan kualitas layanan yang akan diberikan kepada pelanggan.

Tabel 1. Jumlah Pelanggan Telepon Seluler di Indonesia No 1 2 3 4 Tahun 2009 2010 2011 2012 Jumlah User 175 Juta 190 Juta 250 Juta 290 Juta

(Sumber : Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI), PT.Telkom, dan Telkomsel)

Mengantisipasi pertambahan jumlah menara yang semakin cepat saat ini, Pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No.2 Tahun 2008 Tentang Pedoman Pembangunan dan Penggunaan Menara Bersama Telekomunikasi dan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Komunikasi dan Informatika, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Dalam Negeri, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), tentang menara bersama. Kebijakan ini dimaksudkan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi penggunaan ruang. Namun demikian, pembangunan dan penggunaan menara tersebut tetap memperhatikan kesinambungan pertumbuhan industri telekomunikasi. Kebijakan tersebut antara lain diatur tentang tata cara pembangunan menara dimana pembangunan menara dapat dilaksanakan oleh penyelenggara telekomunikasi, penyedia menara dan/atau kontraktor menara dengan izin dari instansi yang berwenang sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Pengaturan penempatan lokasi menara disusun oleh Pemerintah Daerah dengan mempertimbangkan aspek teknis dalam

penyelenggaraan telekomunikasi dan prinsip-prinsip penggunaan menara bersama. Selain itu, pengaturan juga harus memperhatikan pula prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik, dilakukan dengan mekanisme yang transparan dan dengan melibatkan peran masyarakat dalam menentukan kebijakan untuk penataan ruang yang efisien dan efektif demi kepentingan umum serta memperhatikan ketentuan larangan praktek monopoli dan persaingan usaha yang tidak sehat. Penyelenggaran telekomunikasi atau penyedia menara harus memberikan

kesempatan yang sama tanpa diskriminasi kepada para provider telekomunikasi lain untuk menggunakan menara miliknya secara bersama-sama sesuai kemampuan teknis. Peraturan diatas juga aspek teknis bersama yang harus memperhitungkan kekuatan dan kestabilan konstruksi menara seperti tempat atau space penempatan antenna, pondasi menara, dan kekuatan angin. Selain itu pemberian ijin pembangunan menara untuk kawasan tertentu (kawasan bandara, pelabuhan, militer, cagar budaya, pariwisata, dan hutan lindung) harus memenuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku untuk kawasan dimaksud. Melihat data dan fakta diatas, maka dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) Penentuan Lokasi Menara Telekomunikasi harus mengikuti rambu-rambu dan peraturan pemerintah yang berlaku. Pelaksanaan pekerjaan ini diawali dengan penentuan jumlah permintaan atau demand pengguna telekomunikasi saat ini beserta peramalan di masa yang akan dating sehingga nantinya didapatkan satu atau lebih lokasi strategis untuk pendirian menara telekomunikasi di daerah tertentu. Serta dengan perencanaan yang matang berdasarkan pertimbangan demand yang ada diharapkan lokasi menara menjadi sangat efektif dan efisien. Guna mendukung dan memperoleh perencanaan yang matang dalam penentuan lokasi menara telekomunikasi tersebut diperlukan berbagai disiplin ilmu antara lain disiplin ilmu telekomunikasi, disiplin ilmu sistem informasi geografis, teknik industri, ilmu sosial kemasyarakatan, dan pembuatan database yang dinamis untuk keperluan perencanaan. Dalam pekerjaan ini nantinya diharapkan sebuah output perencanaan menara telekomunikasi yang baik, efektif, dan efisien serta dapat memenuhi kebutuhan provider telekomunikasi dan tentunya sesuai dengan kaidah dan peraturan perundangan yang berlaku serta mendahulukan kepentingan umum.

1.2.

Tujuan dan Manfaat Tujuan dari Kajian Penentuan Lokasi Menara Telekomunikasi antara lain : 1. Mengidentifikasi jumlah pelanggan telekomunikasi seluler eksisting dan jumlah estimasi pelanggan potensial di masa yang akan datang di wilayah tertentu. 2. Mengidentifikasi spesifikasi teknis BTS untuk mendukung teknologi seluler eksisting dan masa yang akan datang. 3. Mengidentifikasi luas coverage menara telekomunikasi dengan berbasiskan pada penggunaan spesifikasi teknis rata-rata BTS untuk mendukung teknologi seluler saat ini dan masa yang akan datang. 4. Menentukan jumlah menara telekomunikasi yang diperlukan agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan seluler di wilayah tertentu. 5. Menentukan letak penempatan menara telekomunikasi agar tujuan optimasi performansi dapat tercapai. Adapun manfaat dari Kajian Penentuan Lokasi Menara Telekomunikasi adalah

sebagai berikut : 1. Menyediakan informasi jumlah pelanggan seluler saat ini dan perkiraan pertumbuhannya di masa yang akan datang di wilayah tertentu. 2. Dapat menjadi bahan dan informasi dalam hal penyelarasan spesifikasi teknis menara telekomunikasi khususnya spesifikasi BTS dengan jumlah menara telekomunikasi yang harus didirikan di area atau wilayah tertentu. 3. Perencanaan ini dapat memberikan saran dalam hal optimasi jumlah menara telekomunikasi di suatu wilayah mengikuti kaidah pendirian menara dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang telah ditetapkan. 4. Memberikan manfaat umum kepada para provider seluler dan pelanggan seluler, karena dengan perencanaan yang baik maka kualitas penyelenggaraan teknologi seluler dapat semakin baik. 5. Menjadi bahan kajian umum dalam perencanaan pembangunan di wiliayah tertentu, khususnya dalam hal perencanaan pembangunan dan tata letak wilayah.

1.3.

Key Performance Indikator Indikator kinerja dalam pelaksanaan pekerjaan Kajian Penentuan Menara

Telekomunikasi ini antara lain : 1. Teridentifikasi demand pelanggan seluler saat ini (eksisting) dan estimasi potensi pertumbuhan pelanggan yang akan datang di wilayah tertentu. 2. Penentuan luas coverage area berdasarkan jumlah user dan spesifikasi teknis BTS. 3. 4. Penentuan jumlah menara yang akan dibangun. Penentuan lokasi pendirian menara telekomunikasi dengan pendekatan teoritis dan praktis.

1.4.

Sumber Daya yang Diperlukan Sumber daya yang diperlukan pada kajian penentuan lokasi menara telekomunikasi

adalah berupa tenaga ahli (tim teknis dan tim administrasi) yang memiliki keahlian dan pengalaman kerja sebagai berikut : Tabel 2. Tenaga Ahli yang Dibutuhkan No Jenis Tenaga Ahli Deskripsi Pengalaman (tahun) Tim Teknis 1 Ketua Tim Bertindak sebagai koordinator proyek dan memiliki 10 1 Jumlah (orang)

pengetahuan yang luas dalam bidanq telekomunikasi seluler 2 Ahli Telekomunikasi Ahli yang memiliki pengetahuan yang luas di bidang teknologi telekomunikasi tekonologi seluler 3 Ahli Teknik dan Ahli yang memiliki pengetahuan yang luas di bidang manajemen teknologi, keuangan. statistik, dan 8 1 khususnya 8 2

Manajemen Industri

Ahli

Sistem

Informasi Ahli yang memiliki pengetahuan yang luas di bidang

Geografis

Geographical System. 5 Ahli Sistem Informasi

Information

Tenaga Ahli yang mengetahui tentang sistem informasi dan database. Tim Administrasi

Sekretaris

Personal kemampuan

yang

memiliki hal

dalam

kesekretariatan organisasi dan proyek 2 Surveyor Personal yang memiliki 1 5

kemampuan dalam hal survey dan mampu bekerja di

lapangan. 3 Pengolah Data Personal kemampuan yang memiliki hal 1 3

dalam

administrasi dan pengolahan data

1.5.

Pelaksanaan Pekerjaan untuk menyusun Kajian Penentuan Lokasi Menara Telekomunikasi harus

dapat dilaksanakan dalam waktu 5 (lima) bulan terhitung sejak tanggal penandatanganan surat perintah kerja. Tahapan dari pelaksanaan kegiatan diberikan oleh tabel 3 sebagai berikut : Tabel 3. Timeline Pekerjaan
No I 1 2 II 1 2 3 III 1 2 3 4 5 6 7 Kegiatan Persiapan Inventarisasi Data Koordinasi dengan Pihak Terkait Pengumpulan Data dan Analisis Melakukan Kajian Tentang Parameter Teknis Melakukan Survey dan Pemetaan Potensi ke Wilayah yang dimaksud Pengolahan Data Penyusunan Laporan Penyusunan Laporan Pendahuluan Pemaparan Laporan Pendahuluan Penyusunan Laporan Kemajuan Konsep Laporan Akhir Pemaparan Konsep Laporan Akhir Perbaikan dan Executive Summary Reproduksi Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Untuk memenuhi tenggat waktu pelaksanaan (timeline) pekerjaan diatas maka dibutuhkan tenaga ahli dengan jadwal pelaksanaan kegiatan sebagai berikut : Tabel 4. Jadwal Kegiatan Tim Ahli
No 1 2 3 4 5 Deskripsi Ketua Tim Ahli Telekomunikasi Ahli Teknik dan Manajemen Industri Ahli Sistem Informasi Geografis Ahli Sistem Informasi 1 2 Bulan 3 4 5

Anda mungkin juga menyukai