Anda di halaman 1dari 3

Review Journal Psychology as the Science of Self-Reports and Finger Movements

Abstrak-Psikologi menyebut dirinya ilmu pengetahuan tentang tingkah laku dan oleh American Psychological Association (APA) melalui Dekade tentang Tingkah Laku berniat meningkatkan kesadaran dan mengapresiasi aspek ilmu ini. Sampai sekarang, beberapa subdisiplin psikologi tidak pernah benar-benar mempelajari tingkah laku, dan studi tentang tingkah laku berkurang dengan cepat pada subdisiplin lainnya. Kita mendiskusikan bentuk dari tingkah laku dalam psikologi kepribadian dan sosial. Pada masa sekarang, mashasiswa diajari bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan tentang tingkah laku dan tujuan pokoknya adalah untuk mendeskripsikan dan menjelaskan apa yang orang lakukan. Apakah itu definisi yang tepat? Jawabannya bervariasi dan tergantung dari spesifikasinya. Neuroscience dan psikologi kognitif tidak terlalu membahas tentang makna atau niat dari apa yang seseorang lakukan dalam kesehariannya. Bidang ini lebih memahami kerja internal dari ingatan dan otak daripada hasil tingkah laku. Sebaliknya, psikologi pembangunan secara konsisten berfokus pada tingkah laku. Pada psikologi sosial dan kepribadian yang saling berhubungan ini mempelajari pentingnya tingkah laku sosial yang membentuk berbagai tekstur dari hidup manusia, dengan psikologi kepribadian yang berfokus pada perbedaan individu dan psikologi sosial mengembangkan pengaruh situasional. Tapi psikologi kepribadian bersandar pada kuisioner sebagai pengganti pengamatan terhadap perilaku, situasi perkara yang memulai untuk mengubah hanya baru-baru ini dan berjalan sangat lambat. Lebih buruknya, psikologi sosial sebenarnya telah berpindah kearah yang berlawanan. Pada satu saat fokus pada pengamatan langsung tentang tingkah laku yang mana keduanya sangat penting dan menarik-fokus yang menarik perhatian beberapa peneliti-psikologi sosial sekarang berubah menjadi waktu reaksi dan respon kuisioner. Teknik ini, yang mana membantu menjelaskan tingkah laku, ternyata mendesaknya. Hasil penelitian ini ternyata sungguh menarik perhatian terhadap hal penting yang manusia lakukan. Tahun 1990an disebut sebagai Decade of Brain oleh APA. Hal ini diiklankan melalui publik secara luas, fokus perhatiannya adalah memajukan penelitian pada proses otak. Hal ini cukup berhasil karena mendapatkan uang dari penelitian mengenai otak yang mahal dan melalui artikel, serta kekayaan dari studi tentang otak. Para peneliti otak lebih tertarik pada otak dan sistem saraf daripada pengaruh tingkah laku. Ironisnya, bagaimanapun juga, penelitian mereka sangat menguntungkan dari pendiriannya dengan agensi pembiayaan bahwa saraf pasti penting secara tingkah laku. Sebuah kesesuaian terkadang telah dibuktikan dengan sangat baik (contoh pada kerja oleh Damasio pada tahun 1994, interaksi antara emosi dan system kognitif dalam mebuat keputusan), tapi lebih sering hal itu didasarkan pada kepercayaan. Sementar itu, kemajuan dalam studi tentang otak telah membantu mengikis kepentingan pada pengawasan terbaru dari tingkah laku. Itu terlihat seperti perpindahan yang sangat bijaksana ketika terkesan dari kesuksesan Decade of Brain, APA memiliki ide untuk membuat awal abad menjadi

The Decade of Behavior. Tujuannya adalah memfokuskan perhatian pada kontribusi psikologi kearah pengertian dan kecenderungan pada pentingnya tingkah laku dan akibat dari hasil kehidupan, karena itu menambah relevansi, kredibilitas, dan (diharapkan) anggaran yang besar untuk penelitian bagi perusahaan. Khususnya selamat datang untuk psikolog sosial dan kepribadian, yang mana program penelitiannya terlihat dalam posisi untuk mendapat keuntungan dari memperbarui pengakuan akan pentingnya tingkah laku. Sekarang setengah jalan melalui dugaan Decade of Behavior dan adil untuk bertanya, Bagaiman psikologi sosial dan kepribadian bekerja?. Untuk mengantisipasi jawaban kita, kita berpikir mereka melakukan dengan baik dalam beberapa perhatian, tapi tidak dalam memperhatikan untuk mempelajari tingkah laku. Tingkah laku sulit untuk ditemukan dan terkadang berbeda dengan apa yang kita bayangkan. Apabila isu ini menawarkan sampel yang mewakili, dan tingkah laku manusia diposisikan dalam tempat yang tepat, biasanya ditempatkan dihadapan komputer. Perpindahan jari, seperti pada tombol dan tanda pensil, membentuk mayoritas yang sangat luas dari tindakan manusia. Faktanya, jumlah dari tingkah laku berubah menjadi hanya sekedar tanda pada kuisioner laporan diri. Terkadang, kuisioner itu menyuruh manusia untuk melaporkan apa yang telah, akan, dan seharusnya mereka lakukan. Lebih sering lagi, mereka menyuruh manusia untuk melaporkan apa yang mereka pikirkan, apa yang mereka rasakan, atau mengapa mereka melakukan apa yang mereka lakukan. Dengan kata lain, hamper semua psikolog sosial dan kepribadian mengumpulkan laporan diri situasi di dalam. Nisbett dan Wilson(1977) berpikir mereka telah kehilangan kepercayaan pada tahun 1970an ketika mereka memperagakan bahwa factor yang mempengaruhi tingkah laku biasanya tidak terlihat oleh orang yang melakukannya. Seperti judul yang mereka kemukakan, kebanyakan introspeksi meliputi memberitahu lebih dari apa yang bisa kita ketahui. Walaupun aspek dari penelitian ini menjadi kontroversial, itu terbukti benar dari studi mereka, penelitian lain, dan observasi harian bahwa orang tidak selalu tau penyebab pasti dari apa yang telah mereka lakukan. Perbedaan ini berarti bahwa laporan diri tentang tingkah laku yang telah lalu, hipotesis tingkah laku masa depan atau penyebab tingkah laku tidaklah akurat. Walaupun begitu, laporan diri muncul untuk memiliki segalanya tapi memenuhi berbagai bentuk dari tingkah laku. Ilmu tentang tingkah laku sekarang, paling tidak ditampilkan dalam JPSP, hamper keseluruhan meliputi menyuruh orang untuk melaporkan apa yang ada dalam pikirannya, perasaannya, memorinya, dan sikapnya. Terkadang, mereka menyuruh untuk melaporkan hipotesis mengenai tindakan di masa depan. Atau, sesuatu yang berbeda, waktu reaksi, perkumpulan tersembunyi, atau pengingatan memori mungkin dugaan pada penerangan proses kognitif. Tapi itu terdekat dari apa yang penelitian dapatkan. Pengamatan langsung dari arti tingkah laku terliat kuno. Dari hasil kerja Wilson yang terbaru menunjukkan bahwa ketika manusia mengintrospeksi untuk menganalisis alasan untuk tindakan mereka, terkadang mereka menipu diri sendiri. Dengan pilihan yang retoris, dia menyarankan orang yang mencari pengetahuan mengenai dirinya untuk menjauhkan diri dari inspeksi langsung dan sebagai pengganti dan sebagai penggantinya, mencari keterangan pada buku psikologi sosial. Sampai sekarang, buku psikologi sosial sedang meningkatkan diri berdasarkan penelitian bahwa dirinya berdasarkan pada introspeksi.

Perpindahan dari tingkah laku menuju pentingnya introspeksi laporan diri dan respon hipotesis untuk membayangkan kejadian telah berpotensi membuat perubahan penting pada sifat dari psikologi. Ilmu psikologi dimulai pada tahun 1800an dengan introspeksi. Satu pembangunan penting dari abad 20 adalah perubahan dari pengamatan langsung dari tingkah laku dianggap sebagai kemajuan pada pembangunan metodologi ilmiah. Apakah seseorang, dimanapun, telah memutuskan bahwa itu adalah kesalahan dan kemudian kita sebaiknya sekarang kembali pada introspeksi? Coba kita lihat lebih dekat pada isu terbaru dari JPSP, yang mana dipilih hanya untuk kemudahan dan mungkin mewakili. Pengamatan langsung dari tingkah laku pada pengukuran yang terikat pada beberapa studi adalah seorang partisipan mengambil keputusan. Studi pertama menyuruh partisipan memilih diantara dua orang stimulus(yang mana diketahui melalui foto) untuk memberikan mereka wawancara setelah percobaan.

Anda mungkin juga menyukai