Anda di halaman 1dari 2

kepemimpinan kaitannya dengan kualitas organisasi

Pemimpin dan manajer terutama pemimpin paling atas dan topmanajer merupakan faktor penentu dalam sukses atau gagalnya suatu organisasi atau usaha. Baik di dunia bisnis maupun di dunia pendidikan, kesehatana, religi, sosial, politik pemerintahan dan lain-lain, kualitas pemimpin menentukan keberhasilan lembaga atau organisasinya. Sebaba pemimpin dan manajer yang sukses itu mampu mengelola organisasinya; dia pasti mampu mengantisipasikan perubahan yang tiba-tiba., dapat mengoreksi kelemahan-kelemahan, sanggup membawa organisasi kepada sasaran dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan. Pemimpin dan manajer mempunyai kesempatan paling banyak untuk mengubah "jerami menjadi emas" atau justru sebaliknya, juga bisa "mengubah tumpukan uang menjadi abu" jika salah langkah atau tidak bijaksana. Sehubungan dengan itu, manajemen merupakan kunci bagi suksesnya bisnis, sedang kepemimpinan merupakan kunci pembuka bagi suksesnya organisasi.

Organisasi sekolah dewasa ini selalu mengalami perubahan karena dipengaruhi adanya perubahan di berbagai bidang. Agar sekolah tidak tertinggal dengan perubahan tersebut, maka kinerja organisasi senantiasa ditingkatkan melalui peningkatan kinerja individu yang ada dalam organisasi tersebut. Implementasi pembaharuan (inovasi) dalam organisasi sekolah dapat berjalan dengan baik dan efektif apabila ada kepemimpinan kepala sekolah yang profesional, yang mampu mengakomodasi perubahan yang begitu pesat. Kepala sekolah hendaknya bertindak selaku pemimpin bukan sebagai bos. Oleh karena itu, kepala sekolah harus menghindari terciptanya pola hubungan dengan guru dan karyawan yang hanya mengandalkan kekuasaan saja, akan tetapi perlu mengedepankan kerjasama fungsional dengan para stafnya. Kepala sekolah harus menekankan pada kerjasama kesejawatan, menghindari terciptanya suasana kerja yang serba menakutkan dan membosankan, dan senantiasa mendorong rasa percaya diri para stafnya. Kepemimpinan yang sesuai dengan karakteristik tersebut adalah kepemimpinan transformasional. Oleh karena itu, kepala sekolah perlu menerapkan gaya kepemimpinan transformasional agar organisasi sekolah yang dipimpinnya dapat menyesuaikan dengan perubahan lingkungan dengan cepat, dimana kepemimpinan tersebut senantiasa menekankan pada kerjasama atau pelibatan para guru dan karyawan dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi sekolah.

kepeimpinan adalah proses mempengaruhi aktifitas sebuah kelompok yang diorganisasi kearah pencapaian tujuan (Rauch & Behling, 1984:46)

PERAN KEPEMIMPINAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN Kepemimpinan seseorang dalam sebuah organisasi sangat besar perannya dalam setiap pengambilan keputusan, sehingga membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab terhadap hasilnya adalah salah satu tugas pemimpin. Sehingga jika seorang pemimpin tidak mampu membuat keputusan, seharusnya dia tidak dapat menjadi pemimpin.

Dilain hal, pengambilan keputusan dalam tinjauan perilaku mencerminkan karakter bagi seorang pemimpin. Oleh sebab itu, untuk mengetahui baik tidaknya keputusan yang diambil bukan hanya dinila dari konsekwensi yang ditimbulkannya. Melainkan melalui berbagai pertimbangan dalam prosesnya. Kegiatan pengambilan keputusan merupakan salah satu bentuk kepemimpinan, sehingga: <!--[if !supportLists]-->1. <!--[endif]-->Teori keputusan meupakan metodologi untuk menstrukturkan dan menganalisis situasi yang tidak pasti atau berisiko, dalam konteks ini keputusan lebih bersifat perspektif daripada deskriptif <!--[if !supportLists]-->2. <!--[endif]-->Pengambilan keputusan adalah proses mental dimana seorang manajer memperoleh dan menggunakan data dengan menanyakan hal lainnya, menggeser jawaban untuk menemukan informasi yang relevan dan menganalisis data; manajer, secara individual dan dalam tim, mengatur dan mengawasi informasi terutama informasi bisnisnya <!--[if !supportLists]-->3. <!--[endif]-->Pengambilan keputusan adalah proses memlih di antara alternatifalternatif tindakan untuk mengatasi masalah. Dalam pelaksanaannya, pengambilan keputusan dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu: proses dan gaya pengambilan keputusan.<!--[if !supportFootnotes]-->[5]<!--[endif]--> <!--[if !supportLists]-->1. <!--[endif]-->Proses pengambilan keputusan Prosesnya dilakukan melalui beberapa tahapan seperti: <!--[if !supportLists]-->a. <!--[endif]-->Identifikasi masalah <!--[if !supportLists]-->b. <!--[endif]-->Mendefinisikan masalah <!--[if !supportLists]-->c. <!--[endif]-->Memformulasikan dan mengembangkan alternative <!--[if !supportLists]-->d. <!--[endif]-->Implementasi keputusan <!--[if !supportLists]-->e. <!--[endif]-->Evaluasi keputusan

Anda mungkin juga menyukai