Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah FK UPH RSMC Periode: 27 Agustus 03 November 2012
Identitas Pasien
Nama Usia Jenis kelamin Pekerjaan Agama Alamat No. RM : Nn. F : 19 tahun : Perempuan : Pelajar : Islam : Ciganjur : 16.48.xx
Anamnesis
Keterangan masuk RS Tanggal masuk RS : 13 September2012 Tanggal periksa : 14 September 2012
Keluhan Utama:
Benjolan di payudara kiri sejak kurang lebih 1 bulan sebelum masuk rumah sakit.
RSMC
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum Kesadaran Tekanan darah Nadi Pernafasan Suhu BB : Sakit sedang : Compos mentis : 110/70 mmHg : 84 x/menit : 20x/menit : 36,7oC : 62 kg
Status Generalis :
KULIT Warna : kuning langsat, ikterik (-), Hiperpigmentasi (-) ekspresi wajah : ekspresif simetri muka : simetris nyeri tekan sinus : tidak terdapat nyeri tekan sinus pertumbuhan rambut : normal, rambut tidak mudah rontok, hitam pembuluh darah : tidak terdapat pelebaran pembuluh darah nyeri tekan syaraf : nyeri tekan supra dan infraorbita (-) Deformitas : tidak terdapat deformitas
MATA Bentuk : Simetris Eksoftalmus : (-) Endoftalmus : (-) Gerakan : Normal Pupil : Bulat, isokor 3mm, Refleks cahaya +/+ Konjungtiva : Tidak anemis Sklera : Anikterik Kornea : Normal Lensa : Jernih Fundus : Tidak dilakukan pemeriksaan Visus : Tidak dilakukan pemeriksaan Lapangan penglihatan : Normal
TELINGA Daun telinga : Bentuk normal Liang telinga : Serumen (-) Nyeri tekan prosesus mastoideus : (-) Pendengaran : Baik HIDUNG Bagian luar Septum Cavum nasi
MULUT dan TENGGOROKAN Bibir :Tidak sianosis, mukosa bibir kering Mukosa mulut : Lembab Gigi geligi : Karies (-) Langit-langit : Normal Tonsil : T1/T1, tidak hiperemis Bau nafas : Tidak ada halitosis
KELENJAR GETAH BENING : tidak teraba THORAX (PARU) Inspeksi : Tidak ada kelainan Palpasi : Vokal fremitus sama di kedua lapang paru Perkusi : Sonor pada seluruh lapangan paru Auskultasi : vesikuler, rh (-/-), wh (-/-)
THORAX (JANTUNG) Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak Palpasi : Iktus kordis teraba 1 jari medial midclavicle kiri,ICS V Perkusi : Batas jantung dalam batas normal Auskultasi : S1S2 murni, murmur (-), gallop (-)
ABDOMEN Inspeksi : simetris, datar Palpasi : tidak ada nyeri tekan, hati limpa tidak teraba Perkusi : timpani, tidak ada shifting dullness Auskultasi : BU (+) EKSTREMITAS Refleks Fisiologis Refleks Patologis
: (+) : (-)
Status Lokalis:
Regio mammae sinistra Inspeksi : simetris, bentuk normal, tidak terdapat lesi kulit, sekret (-), darah (-), puting susu tertarik ke dalam. Palpasi : teraba benjolan pada sisi lateral sinistra payudara sebesar telur ayam, konsistensi kenyal, batas tegas, mobile, nyeri tekan (-) Perkusi : tidak dilakukan Auskultasi : tidak dilakukan
Pemeriksaan Penunjang
USG : Massa padat Mammae sinistra
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium (6/9/2012)
Hb HT Leukosit Trombosit 400x103/uL) BT CT : 15.0 g/dL (Normal: 12-16 g/dL) : 45% (Normal: 37-54%) : 7.7x103/uL (Normal: 5-10x103/uL) : 274x103/uL (Normal: 150-
: 2 menit : 4 menit
Diagnosis
Diagnosis Kerja Tumor Payudara Sinistra Diagnosis Banding Tidak ada
Penatalaksanaan
Terapi: Pembedahan: Eksisi Obat: IVFD RL 20 ttm Ceftriaxone 2 x 1 gr Tramadol 3 x 50 mg Transamin 500 mg 3x1
Komplikasi
Pada saat ini belum terjadi komplikasi.
Prognosis
Pada saat ini belum terjadi komplikasi.
Laporan Operasi
Nama pasien Umur Nama Ahli Bedah Nama Ahli Anestesi Diagnosis Pre Operatif Diagnosis Post Operatif Tanggal Operasi Jam Operasi dimulai Jam Operasi selesai : Nn.F. : 19 tahun : Dr. Henry, Sp.B : Dr. Liempy, Sp.An : Tumor Payudara Sinistra : Tumor Payudara Sinistra : 14 September 2012 : 09.00 WIB : 09.30 WIB
Laporan Operasi
Dilakukan anestesi umum Pasien ditidurkan dalam posisi supinasi Dilakukan desinfeksi lapangan operasi dan dipersempit dengan doek steril Dilakukan insisi pada payudara kiri selebar 6 cm Dilakukan ekstirpasi benjolan payudara kiri. Perdarahan dirawat Luka ditutup dan dijahit subkutikuler Operasi selesai Dilakukan pemeriksaan PA pada jaringan
Follow-Up
15/9/2012
S : Nyeri di sekitar luka operasi +, flatus +. BAB belum, BAK normal O : KU: Baik, Kesadaran: CM N: 80 x/mnt, Suhu: 36,80C Payudara kiri: tampak luka pasca operasi, luka baik, pus -, eritem -, nyeri tekan + A : Tumor payudara sinistra post ekstirpasi hari I P : IVFD RL 20 tpm/menit Obat-obatan: Ceftriaxone 2 x 1 gr Tramadol 3 x 50 mg Transamin 500 mg 3x1 Pasien diperbolehkan rawat jalan besok
Tinjauan Pustaka
Tumor Payudara
Pendahuluan
Mayoritas dari lesi yang terjadi pada mammae adalah benigna (40%) Penting untuk membedakan antara lesi jinak dan keganasan karena akan berbeda dalam penatalaksanaan Penyebab tersering massa pada mammae adalah kista, fibroadenoma mammae dan karsinoma Tumor jinak mammae ialah lesi jinak yang disebabkan pertumbuhan sel abnormal yang dapat terjadi pada payudara.
:
Vaskularisasi
cabang arteri mammaria interna cabang lateral dari arteri interkostalis posterior cabang dari arteri aksillaris termasuk arteri torakalis lateralis cabang pectoral dari arteri torakoakromial
Aliran Limfa
kelompok vena aksila (lateral) kelompok mammaria eksternal (anterior atau pectoral) kelompok skapular (posterior atau subskapular) kelompok sentral kelompok subklavikal (apical) kelompok interpektoral (Rotters node)
Fisiologi
Perkembangan dipengaruhi stimulus dari estrogen, progesteron, prolaktin, oksitosin, hormon tiroid, kortisol dan growth hormon Payudara mengalami tiga macam perubahan yang dipengaruhi hormon yaitu masa pertumbuhan, masa menstruasi dan masa menyusui
Fibroadenoma Mammae Dapat tumbuh soliter (1-2cm) atau banyak/multiple Hipersensitivitas terhadap estrogen pada lobu Pada pemeriksaan, benjolan FAM kenyal dan halus. Tidak menimbulkan reaksi radang (merah, nyeri, panas), mobile (dapat digerakkan) Mayoritas tumor ini terdapat pada kuadran lateral superior dari mammae
Diagnosis dapat menggunakan FNAB Gambaran histopatologis menunjukkan stroma fibroblastik longgar yang terdiri dari ruang seperti saluran (ductlike) dilapisi epithelium Penatalaksanaan bisa dengan eksisi, Fibroadenoma residif setelah pengangkatan jarang terjadi
Kista Mammae Kista terbentuk dari cairan yang berasal dari kelenjar payudara Kista hanya dapat dibedakan dibawah mikroskop Kista ditemukan pada 1/3 dari wanita berusia antara 35 sampai 50 tahun
Etiologi : Penyebab pasti belum diketahui Kista mammae adalah licin dan teraba kenyal pada palpasi, bisa menghilang jika kista terletak pada bagian dalam mammae Diagnosis dengan aspirasi Terapi dengan eksisi, tetapi tidak wajib dilakukan jika aspirasi berhasil
Papilloma Intraduktus
Tumor benigna pada epithelium duktus mammae dimana terjadinya hipertrofi pada epithelium dan mioepithelial Wanita paramenopausal atau postmenopausal 70% dari pasien datang dengan nipple discharge yang serous dan bercampur darah.
Secara histologi, tumor ini terdiri dari papilla multipel yang masing-masing terdiri dari jaringan ikat yang dilapisi sel epitel kuboidal Terapi konservatif, jika tidak berhasil Eksisi duktus terminal sebagai penatalaksanan nipple discharge.
Kelainan Fibrokistik
Kondisi yang ditandai penambahan jaringan fibrous dan glandular Umumnya terjadi pada wanita berusia 25-50 tahun (>50%) Benjolan fibrokistik biasanya multipel, keras, adanya kista, fibrosis, lunak, terdapat penebalan, dan rasa nyeri
Nyeri payudara siklik berkaitan dengan adanya perubahan hormon estrogen dan progesteron Dapat diketahui dari pemeriksaan fisik, mammogram, atau biopsi Medikamentosa simptomatis, operasi apabila medikamentosa tidak menghilangkan keluhannya
Tumor Filoides (Kistosarkoma Filoides) Tumor fibroepitelial yang ditandai dengan hiperselular stroma dikombinasikan dengan komponen epitel Benjolan ini jarang bilateral Tumor ini terdapat pada semua usia, kebanyakan pada usia 45 tahun
Berbentuk bulat lonjong dengan permukaan berbenjol-benjol, berbatas tegas dengan ukuran yang lebih besar dari fibroadenoma. Melakukan pengangkatan tumor disertai 2 cm (atau sekitar 1 inchi) jaringan payudara sekitar yang normal, jika ganas kemungkinan mastektomi
Adenosis Sklerosis
Tipe khusus dari adenosis dimana pembesaran lobulus disertai dengan parut seperti jaringan fibrous Perubahan histologis berupa proliferasi (proliferasi duktus) dan involusi (stromal fibrosis, regresi epitel) Biopsi melalui aspirasi jarum halus biasanya dapat menunjukkan apakah tumor ini jinak atau tida
Mastitis
Nekrosis Lemak
Terjadi bila jaringan payudara yang berlemak rusak, bisa terjadi spontan atau akibat dari cedera yang mengenai payudara Berupa massa keras yang sering agak nyeri tetapi tidak membesar. Kadang terdapat retraksi kulit dan batasnya tidak rata Dengan biopsi jarum atau dengan tindakan pembedahan eksisi