Anda di halaman 1dari 2

Kebiasaan-Kebiasaan Tidak Sehat Terkait dengan Pola Makan

1. Terbiasa Makan Buah setelah Makan Kebiasaan orang selalu menyantap buah sehabis makan. Buah senantiasa diposisikan sebagai makanan penutup setelah makan. Jenisnya pun bermacam-macam, seperti, pisang, apel, jeruk, papaya, melon, dan lain sebagainya. Pada acara-acara resmi pun, misalnya konferensi, seminar, dan resepsi, orang-orang selalu mengonsumsi buah setelah makan nasi beserta lauk-pauk. Seperinya, ini sudah menjadi kebiasaan masyarakat Padahal, kebiasaan makan buah setelah makan ternyata merupakan kebiasaan yang keliru. Sebab, setelah makanan masuk ke lambung, lambung membutuhkan waktu sekitar 1- jam untuk mencernanya. Nah, jika seusai makan, lalu menyantap buah, maka buah akan terhambat oleh makanan yang telah lebih dahulu disantap. Akibatnya, buah tidak bisa dicerna secara normal. Bila hal tersebut berlangsung secara terus menerus, seseorang akan mengalami gejala perut kembung, diare, dan kelebihan asam lambug. Sebaliknya, buah dikonsumsi seidaknya 2 jam setelah makan atau 1 jam sebelum makan. Dengan demikian, untuk menjaga kesehatan tubuh, hendaknya kebiasaan makan yang selama ini dianggap tidak berpengaruh apa-apa terhadap kesehaan tubuh mulai dihindari. Makan buah memang bagus. Tetapi, jika idak tepat waktunya, justru akan menimbulkan penyakit dan mengganggu kesehatan. 2. Terbiasa Minum Teh sesudah Makan Kebiasaan lainnya yang perlu dihindari setelah makan adalah minum teh. Ini merupakan kebiasaan kebanyak orang yang makan di berbagai warung makan. Padahal, itu kebiasaan yang buruk sehabis makan. Sebab, minum teh seusai makan dapat mengencerkan getah lambung, yang berpengaruh terhadap proses pencernaan makan. Selain itu, daun teh banyak mengandung tannin (asam tanat). Jika minum teh seusai makan maka akan membuat protein yang belum sempat dicerna oleh lambung menyatu dengan asam tanat dan membentuk sedimen yang tidak mudah dicerna, sehingga mempengaruhi serapan protein. Daun teh juga mengandung asam yang begitu tinggi. Zat ini akan membuat protein yang terkandung dalam makanan yang telah dilahap menjadi sulit dicerna. Teh juga dapat menghambat serapan zat besi pada tubuh sehingga lama-kelamaan akan menimbulkan gejala anemia. Oleh karena itu, bagi para pecandu teh, disarankan untuk tidak meminumnya sehabis makan. Hambatan penyerapan zat besi akibat minum teh setelah makan bisa mencapai 80%. Padahal, menurut Sutaryo dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar Fakultas Kedokteran UGM, zat besi sangat dibutuhkan dalam upaya petumbuhan kualitas tumbuh manusia. Maka, ia menganjurkan agar kebiasaan minum teh sesudah makan dihilangkan. Sebaiknya, minum teh pada 2 jam setelah dan sesudah makan. Ia juga menambahkan bahwa persoalan zat besi masih menjadi masalah seruis bagi masyarakat Indonesia.

Bahkan menurut Sutaryo, anemia defisiensi besi (ADEBE) erupakan salah satu bencana nasinal yang tidak pernah dirasakan. Ia juga menjelaskan bahwa data yang ada saat ini menunjukkan bahwa ADEBE pada ibu hamil sekitar 21-92%. Sementara itu pada anak berusia 6 bulan sampai 5 tahun, dengan kondisi gizi buruk, mencapai 85-100%. Buruknya zat besi dalam tubuh masyarkat Indonesia inilah yang menjadi salah satu penyebab indeks kualitas hidup mereka menurut UNDP berada pada urutan 111dari 177negara di dunia. Zat besi dapat meningkatkan kualitas hidup manusia. Sebab, menurut Sutaryo, setiap pertumbuhan sel manusia membuktikan keberadaan zat besi tersebut. Zat besi digunakan sebagai profilerasi dan diferensiasi sel, termasuk sel saraf, otot, tulang, dan organ lainnya. Defisiensi besi, meskipun belum muncul sebagai anemia, juga akan mengganggu perkembangan fungsi kognitif, imbuh Sutaryo. Kekurangan zat besi biasanya terjadi pada anak-anak. Dan, salah satu ciri anak yang mengalami kekurangan zat besi ialah merasa cemas, depresi, dan gangguan perhatian, yang akhirnya akan mengganggu prestasinya di sekolah. Maka dari itu, minum teh sehabis makan memang tampak sebagai hal yang biasa. Tetapi, setelah diketahui berefek negative terhadap proses pencernaan, kesehatan tubuh, dan kualitas diri seseorang, maka hendaknya kebiasaan semacam ini dihindari. Alangkah lebih baik jika minum air putih setelah makan.

Anda mungkin juga menyukai